Anda di halaman 1dari 9

Nama : Hening Satitis Mata Kuliah : Pancasila

NPM: 152838 Dosen : Dr. Agustinus Wisnu Dewantara, S.S., M.Hum

“POLITIK INDONESIA DITINJAU DARI TEORI DEMOKRASI


PANCASILA BAGI PEMBANGUNAN NASIONAL DEWASA INI”

BAB I

PENDAHULUAN

Latar belakang masalah

Secara umum pengertian politik adalah sebuah tahapan untuk membentuk dan
membangun posisi kekuasaan dalam masyarakat untuk mengambil keputusan-keputusan
yang terkait dengan kondisi masyarakat. Sistem politik Indonesia dewasa ini sedang
mengalami proses demokratisasi yang membawa berbagai konsekuensi yang tidak hanya
terhadap dinamika kehidupan politik nasional, melainkan juga terhadap dinamika sistem-
sistem lain yang menunjang penyelenggaraan kehidupan kenegaraan. Pembangunan sistem
politik yang demokratis tersebut diarahkan agar mampu mempertahankan keutuhan
wilayah Republik Indonesia dan makin mempererat persatuan dan kesatuan Indonesia yang
akan memberikan ruang yang semakin luas bagi perwujudan keadilan sosial dan
kesejahteraan yang merata bagi seluruh rakyat Indonesia.
Keberhasilan pembangunan politik yang demokratis tidak hanya dipengaruhi oleh
situasi yang berkembang di dalam negeri, tetapi dapat pula dipengaruhi oleh situasi politik
internasional dewasa ini. Di samping itu, keberhasilan pembangunan sistem politik yang
demokratis perlu didukung pula oleh penyelenggara negara yang profesional dan terbebas
dari praktik-praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN) serta dapat memanfaatkan
secara optimal berbagai bentuk media massa dan penyiaran serta berbagai jaringan
informasi di dalam dan di luar negeri.
Berkaitan dengan hubungan dan politik luar negeri, permasalahan pokok yang
dihadapi adalah kurangnya kesiapan Indonesia dalam mengantisipasi berbagai akses
globalisasi politik dan ekonomi; dan lemahnya posisi tawar Indonesia dalam percaturan
internasional. Di samping itu, Indonesia belum mampu memanfaatkan kemajuan teknologi
informasi dan komunikasi secara optimal guna memperkuat daya saing dalam menghadapi
tantangan global serta dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa dan meningkatkan
kesadaran politik rakyat.
Jika dilihat dari sudut pandang ini kita harus dapat membangun sistem politik yang
benar-benar memberikan dorongan besar bagi pembangunan nasional. Karena semua sistem
yang dijalankan harus dapat memberikan peran bagi pemerintahan terutama dalam hal
pembangunan nasional dewasa ini. Meskipun banyak sistem yang rusak dan tidak memiliki
manfaat bagi pembangunan namun jika ada satu yang sudah berjalan dan mendorong maka
harus makin diperkuat dan selalu dihidupi agar nantinya kesejahteraan negara dapat terwujud
bagi seluruh warga Indonesia.
Sistem perpolitikan di Indonesia saat ini semakin mengalami kekacauan. Karena itu,
politik di Indonesia harus bangkit dari keterpurukan. Kebangkitan politik yang dicetuskan
oleh founding fathers dalam rangka perjuangan kemerdekaan Indonesia yakni oleh Soetomo,
Ir. Sukarno, Dr. Tjipto Mangunkusumo, Ki Hajar Dewantoro, dr. Douwes Dekker harus
selalu diimplementasikan dalam kehidupan berdemokrasi di Indonesia saat ini
https://news.detik.com/kolom/d-3692440/kebangkitan-politik-indonesia (10 Desember 2018).

Dalam konteks perpolitikan bangsa Indonesia saat ini, pertanyaan secara filosofis yang
perlu diajukan adalah apakah benar partai politik di Indonesia sekarang ini benar-benar
berjuang untuk kepentingan bangsa Indonesia dan nasib rakyat Indonesia? Hal inilah
sejatinya yang perlu dijawab oleh elite partai politik dan para calon pemimpin ke depan demi
kemajuan bangsa Indonesia.

BAB II
PEMBAHASAN

Demokrasi merupakan salah satu sistem politik. Politik adalah sistem atau tatanan
hidup dalam hidup bersama, di dalam filsafat politik klasik demokrasi bukan merupakan
tatanan hidup bersama yang ideal. Mengapa demikian Sokrates beralasan negara akan
berjalan tanpa orientasi pada hukum yang benar. Tatanan hidup bersama yang demokratis
memang dimiliki namun memiliki sebuah konsekuensi yaitu “anarkisme rakyat” sebagai
sesuatu yang diberlakukan seakan-akan sebagai hukum (Dewantara, 2017: 23).

Jika dilihat dari pernyataan di atas dapat dijelaskan bahwa demokrasi ini adalah
sebuah tatanan untuk menjalani kehidupan bersama. Dari sudut pandang ini kita bisa
mengarisbwahi bahwa sebuah demokrasi adalah suatu alat yang digunakan untuk
membangun sebuah negara. Sesungguhnya demokrasi memiliki beberapa kelemahan yang
sangat berbahaya apabila tidak diwasapadai, supaya setiap usaha yang dilakukan untuk
melangkah memiliki pemahaman yang akurat mengenai beberapa kemungkinan
penyalahgunaan.

Definisi demokrasi pancasila adalah pemahaman tentang demokrasi yang bersumber


dari falsafah hidup bangsa Indonesia yang diperoleh berdasarkan kebudayaan Indonesia. Apa
yang dimaksud dengan kebudayaan Indonesia? Itulah Pancasila. Pancasila dan UUD 1945
merupakan rangkuman dari kebudayaan Indonesia. Sederhananya, pengertian demokrasi
pancasila secara umum adalah demokrasi yang berdasarkan musyawarah untuk mufakat yang
bermanfaat untuk seluruh rakyat Indonesia.

Prinsip pokok Pancasila adalah sebagai berikut

1. Perlindungan terhadap hak asasi manusia


2. Pengambilan keputusan atas dasar musyawarah
3. Peradilan yang merdeka berarti badan peradilan (kehakiman) merupakan badan
yang merdeka, artinya terlepas dari pengaruh kekuasaan pemerintah dan kekuasaan
lain contoh Presiden, BPK, DPR atau lainnya
4. Adanya partai politik dan organisasi sosial politik karena berfungsi untuk
menyalurkan aspirasi rakyat.
5. Pelaksanaan Pemilihan umum
6. Kedaulatan adalah ditangan rakyat dan dilaksanakan menurut Undang-Undang Dasar
(pasal 1 ayat 2 UUD 1945).
7. Keseimbangan antara hak dan kewajiban.
8. Pelaksanaan kebebasan yang bertanggung jawab secara moral kepada Tuhan Yang
Maha Esa, diri sendiri, masyarakat, dan negara ataupun orang lain.
9. Menjunjung tinggi tujuan dan cita-cita nasional.
10.Pemerintahan berdasarkan hukum, dalam penjelasan UUD 1945 dikatakan;

 Indonesia ialah negara berdasarkan hukum (rechtstaat) dan tidak berdasarkan


kekuasaan belaka (machtstaat).
 Pemerintah berdasar atas sistem konstitusi (hukum dasar) tidak bersifat
absolutisme (kekuasaan tidak terbatas).
 Kekuasaan yang tertinggi berada di tangan rakyat.
Pengertian pembangunan nasional adalah serangkaian usaha pembangunan yang
berkelanjutan dalam ranah kehidupan masyarakat, bangsa, dan negara untuk mewujudkan
tujuan nasional yang termaksud dalam Pembukaan UUD 1945 yaitu melindungi segenap
bangsa, dan seluruh tumpah darah Indonesia, mewujudkan kesejahteraan umum,
mencerdaskan kehidupan bangsa, serta ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan
kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial. Pelaksanaan pembangunan ini
mencakup semua aspek kehidupan bangsa, yaitu aspek politik, ekonomi, sosial budaya dan
pertahanan keamanan secara berencana, menyeluruh, terarah, terpadu, bertahap dan
berkelanjutan untuk memacu peningkatan kemampuan nasional dalam rangka untuk
mewujudhkan kehidupan yang sejajar dan sederajat dengan bangsa lain yang lebih maju
(https://www.sekolahpendidikan.com/2017/06/pengertian-pembangunan-nasional-
beserta.html# 11 desember 2018).

Pembangunan nasional ini bertujuan untuk mewujudkan masyarakat Indonesia yang


damai, berkeadilan, demokratis, berdaya saing, maju, dan sejahtera dalam wadah NKRI yang
tentunya didukung oleh masyarakat indonesia sendiri. Bangsa Indonnesia masih harus
bekerja keras untuk membela dan menghidupi demokrasi. Sistem demokrasi yang kita miliki
juga sempat dikritik oleh Amerika bahwa indonesia tidak menjanjikan transformasi kehendak
rakyat, pihak yang berkepentingan (Dewantara, 2017:30).

Sejak indonesia menjadi sebuah negara merdeka pembangunan nasioal sudah mulai
dilakukan, meskipun dalam pelaksanaan pembangunan pada saat itu belum mengacu kepada
perencanaan dalam jangka panjang. Pada pemerintahan kurun waktu duapuluh tahun pertama
Indonesia merdeka kekuasaan presiden yang sangat dominan maka dalam pelaksanaan
pembangunan acuan utamanya adalah kebijakan atau ide-ide yang dikemukakan oleh
presiden. Fokus utama pembangunan pada masa itu lebih menekankan pada pembangunan
politik yang didasarkan atas asumsi bahwa apabila pembangunan politik ini berhasil maka
bangsa Indonesia akan menjadi bangsa yang mampu berdiri di atas kaku sendiri dan tidak
bergantung pada bangsa-bangsa lain. pembangunan dalam bidang politik ini yang
dilaksanakan adalah politik mercusuar yaitu politik yang hanya mengarah kepada tercapainya
keinginan bangsa Indonesia diperhitungkan oleh bangsa-bangsa lain di dunia, terutama dari
segi kekuatan militer dan politik.

Pada masa pemerintahan orde baru, pembangunan nasional dilaksanakan dengan


meengacu kepada sebuah perencanaan yang sistematis dan berjangka panjang sehingga
berkesinambungan menjamin pelaksanaanya. Rencana ini dikenal dengan nama Rencana
Pembangunan Lima Tahun (Repelita). Dengan adanya rencana ini diharapkan dapat
mendorong sebuah rencana yang belum dapat dilakukan pada orde sebelumnya (Ali,
2009:23).

Pembangunan nasional pada dasarnya merupakan upaya yang dilakukan secara terus
menerus untuk menjadikan bangsa menjadi maju, baik dalam taraf hidup maupun dalam
berbagai bidang dan berbagai aspek kehidupannya. Untuk dijadikan acuan dan panduan
dalam pembangunan nasional dalam jangka panjang. Secara konseptual pembangunan adalah
segala upaya yang dilakukan dalam melakukan perubahan dengan tujuan melakukan
perubahan juga memperbaiki taraf hidup masyarakat, meningkatkan kesejahteraan dan
meningkatkan kualitas manusia. Sebuah pembangunan nasional yang dilakukan seharusnya
dapat mengarah kepada sebuah keberhasilan dalam peningkatan harkat dan martabat bangsa.
Dalam melaksanakannya dilibatkan masyarakat karena pada hakikatnya hasil dari sebuah
pembangunan ini adalah untuk memebuhi kebutuhan masyarakat dalam berbagai aspek
kehidupan masyarakat ( Ali, 2009: 25-31).

Partisipasi masyarakat dalam melaksanakan sebuah pembangunan sangatlah penting,


juga dalam ranah politik karena masyarakat bukan hanya menjadi sebuah obyek sebuah
pembangunan itu sendiri melainkan sebagai subjek. Maka keterlibatan aktif masyarakat
dalam sebuah ranah politik sangat diperlukan supaya semua lapisan anggota masyarakat
memiliki andil yang banyak untuk membangun sebuah negara dalam aspek pancasila yang
harus dijunjung tinggi dalam melaksanakan semua tugas untu memajukan kesejahteraan
bersama. Perlu diperhatikan pula sebuah ekonomi pancasila memiliki ciri khas gotong
royong. Soekarno menggagas ekonomi Indonesia disemangati oleh kegotongroyongan,
selanjutnya bagaimana sebuah aspek gotongroyong ini bisa diterapkan dalam mengikis
sebauah elitisme negatif politik dewasa ini? Situasi Indonesia dewasa ini sangat dipengaruhi
oleh elit politik maka melihat situasi ini masyarakat menjadi geram dan muak karena
banyaknya pertikaian yang membela kepentingan pribadi. Banyak pertanyaan yang muncul
untuk mempertanyakan situasi ini.

Konflik politik yang terjadi dan merajalela ini tanpa disadari disertai oleh tindakan
tidak semestinya, berbagai skandal muncul untuk saling menjatuhkan lawan politik yang
dikehendaki ini merupakan sebuah keprihatinan yang kita rasakan. Seharusnya dapat bekerja
sama dan bergotong royong untuk membangun suatu negara agar kesejahteraan dapat tercipta
dan diterima oleh semua kalangan masyarakat bukan hanya mereka yang berada pada suatu
posisi tertentu. Maka satu hal yang harus dibangun untuk membangun sebuah negara perlu
adanya kebersamaan dari semua kalangan masyarakat agar dapat memajukan negara yang
dimiliki khususnya Indonesia dalam konteks ini. Fakta di lapangan menunjukkan bahwa
bangsa Indonesia sekarang ini mengalami kebangkrutan politik. Politik di Indonesia bukan
lagi ditujukan untuk semangat memperjuangkan nasib seluruh rakyat Indonesia, atau untuk
memperjuangkan keadilan dan kesejahteraan bagi bangsa Indonesia. Melainkan, politik di
Indonesia lebih menekankan pada individu, dan bagaimana cara mengeruk anggaran negara
melalui akses kekuasaan dan elite politik di DPR, dan lebih memperjuangkan partai
politiknya masing-masing dalam mendapatkan hasrat kekuasaannya
(https://news.detik.com/kolom/d-3692440/kebangkitan-politik-indonesia  10 Desember
2018).  

Fenomena politik di Indonesia kian menghalalkan segala cara, tidak mengerti mana
yang halal dan haram. Penyakit korupsi yang dilakukan oleh elite politik hampir terjadi di
seluruh partai politik yang ada. Partai politik tidak ada yang bersih dari penyakit korupsi.
Semua partai politik di Indonesia saat ini menunjukkan demokrasi yang keblinger atau
kebablasan. Karena para elite politik tidak mengerti betul sejarah kebangkitan nasional yang
telah melahirkan suatu partai politik di Indonesia dengan tujuan memperjuangkan
kemerdekaan dan nasib hak hak warga negara Indonesia (https://news.detik.com/kolom/d-
3692440/kebangkitan-politik-indonesia  10 Desember 2018).

Kita lihat saja faktanya, elite politik dan kepala daerah banyak yang terlibat korupsi
dan praktik pencucian uang. Hal ini menunjukkan pada bangsa Indonesia bahwa perpolitikan
di Indonesia mengalami kebangkrutan dalam menalar secara politik. Elite politik ternyata
tidak mampu mengimplementasikan nilai-nilai etika politik, politik kebangsaan, politik
kemanusiaan, dan politik kejujuran. Kenichi Ohmae dalam karyanya The End of The Nation
State (1996) menyatakan lebih ekstrem, bahwa banyak kekerasan politik dalam pilkada, dan
merebaknya korupsi yang dilakukan oleh elite politik menjadi salah satu indikasi berakhirnya
negara bangsa (nation state). Bangsa Indonesia akan mengalami kehancuran. Karena itu,
proses berakhirnya negara bangsa harus segera diselesaikan dan dihindari dengan selalu
mengusung nilai-nilai kebangkitan nasional.
Moral elite politik mulai hilang diterpa oleh nalar oportunisme, materialisme,
pragmatisme dan populisme. Unsur menjaga martabat dan wibawa sebagai pemimpin bangsa
mulai sirna. Rasa kejujuran dan kemanusiaan mulai tak menampak dalam kinerja di
pemerintahan. Elite politik mulai tidak mengerti arti sesungguhnya, apa itu makna berpolitik
yang sesuai dengan nilai-nilai luhur kebangkitan nasional dan perjuangan untuk kemerdekaan
bangsa Indonesia. Dalam konteks perpolitikan di Indonesia saat ini, kemerdekaan nasional
dalam nilai-nilai kebangkitan masyarakat Indonesia harus dimaknai bahwa politik harus
dijadikan alat untuk memberikan rasa kenyamanan, keadilan, serta mengeluarkan rakyat
Indonesia dari kemiskinan dan penderitaan. Dan, menjadikan masyarakat Indonesia lebih
sejahtera, serta praktik mafia korupsi dan makelar korupsi politik anggaran harus
dibumihanguskan dari negara Indonesia. (https://news.detik.com/kolom/d-
3692440/kebangkitan-politik-indonesia  10 Desember 2018).

Politik yang terjadi di Indonesia saat ini adalah politik kesemrawutan, politik distrust,
politik individualisme kepartaian. Kekuasaan dijadikan sebagai alat untuk mengusung
kepentingan masing-masing dari sebuah partai politik dalam memperoleh keuntungan
material dan harta dari anggaran negara. Padahal, politik sudah semestinya mengedepankan
pada politik kesejahteraan sebagai kulturalisasi demi memperjuangan nilai sejahteranya hidup
bersama dalam homo homini  socius, yakni manusia adalah saudara bagi sesama. Inilah esensi
dari nilai-nilai mewujudkan kebangkitan nasional sebagai kebangkitan politik sekarang ini
(https://news.detik.com/kolom/d-3692440/kebangkitan-politik-indonesia  10 Desember
2018).

Elite politik hanya memahami hari kebangkitan secara parsial saja, hanya demi
kepentingan partai politiknya. Bukan kebangkitan politik secara nasional mulai dari sikap,
perilaku, kebijakan, dan ideologi bangsa Indonesia yang bersumber dari Pancasila, NKRI,
Undang-undang Dasar 1945 dan Bhinekka Tunggal Ika yang lebih dikedepankan oleh elite
partai dalam sistem pemerintahan. Karena itu, elite politik saat ini sudah seharusnya
mengedepankan nilai-nilai rasa kebangkitan politik nasionalisme. Nasionalime merupakan
bentuk mencintai rasa keindonesiaan dan kebangsaan, rasa kemanusiaan dan rasa
kesejahteraan bagi rakyat Indonesia. Tapi, kalau sikap mengeruk uang negara dengan cara
manipulatif dan sikap koruptif terus dilakukan oleh elite politik dan pejabat publik, maka
mereka berarti tidak mencintai Tanah Air Indonesia dan tidak menjunjung tinggi nilai-nilai
kebangkitan nasional Indonesia. 
Elite politik saat ini lebih menekankan pada ego kepartaian, fanatisme partai politik,
bukan berdirinya partai politik atas nama kepentingan nasional dan untuk kebangkitan politik
nasional Bangsa Indonesia. Kebangkitan politik yang baik, etis dan untuk kepentingan
seluruh rakyat Indonesia. Wakil rakyat di DPR harus mulai mengubah paradigmanya tentang
cara berpolitik, dari egosentrisme kepartaian menuju partai politik yang selalu menjunjung
tinggi semangat nasionalisme, persatuan untuk kepentingan bangsa Indonesia dan rasa
memiliki negara Indonesia tercinta ini untuk sebuah kemajuan, kesejahteraan dan keadilan
bagi seluruh rakyat Indonesia (https://news.detik.com/kolom/d-3692440/kebangkitan-politik-
indonesia  10 Desember 2018).

Manusia Indonesia selaku warga negara harus ditempatkan sebagai subjek atau pelaku
politik bukan sekadar objek politik seperti sudah dipaparkan bahwa menausia indonesia harus
dijadikan sebuah subjek dalam ranah politik. Pancasila bertolak dari kodrat manusia maka
pembangunan politik harus dapat meningkatkan harkat dan martabat manusia. Sistem politik
Indonesia yang bertolak dari manusia sebagai subjek harus mampu menempatkan kekuasaan
tertinggi pada rakyat. Kekuasaan adalah dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat. Sistem
politik Indonesia yang sesuai pancasila sebagai paradigma adalah sistem politik demokrasi
bukan otoriter. Berdasar hal itu, sistem politik Indonesia harus dikembangkan atas asas
kerakyatan (sila IV Pancasila). Pengembangan selanjutnya adalah sistem politik didasarkan
pada asas-asas moral daripada sila-sila pada pancasila. Oleh karena itu, secara berturut-turut
sistem politik Indonesia dikembangkan atas moral ketuhanan, moral kemanusiaan, moral
persatuan, moral kerakyatan, dan moral keadilan. Perilaku politik, baik dari warga negara
maupun penyelenggara negara dikembangkan atas dasar moral tersebut sehingga
menghasilkan perilaku politik yang santun dan bermoral (http://anshar-
mtk.blogspot.com/2013/03/peranan-pancasila-pada-pembangunan.html 12 Desember 2018).

BAB III
PENUTUP

Pancasila adalah dasar dari setiap tujuan atau dalam rencana pembangunan nasional
yang bertekad memakmurkan kesejahteraan rakyat melalui bidang pembangunan politik demi
terciptanya negara yang berkualitas. Melihat perubahan situasi Indonesia sekarang ini,
dibutuhkan sebuah gerakan yang fundamental dalam segala aspek kehidupan, yaitu berupa
gerakan mendasar yang memiliki efek besar yang meliputi karakter dan kebudayaan secara
substansial. Krisis yang melanda negara ini sangat kompleks dan masuk ke dalam setiap
sendi-sendi kehidupan, sehingga dibutuhkan pemimpin berjiwa patriotik yang dapat
menggerakkan perubahan karakter bangsa yang bernafaskan Pancasila. Hal yang perlu
dilakukan adalah perbaikan kepribadian kebangsaan yang berpegang pada idealisme
kebangsaan dan menghindari perilaku munafik dan dangkal. Karakter yang harus dibangun
adalah karakter berdasar pada falsafah dan pandangan bangsa Indonesia, yaitu Pancasila.

Sebagaimana sifat jiwa yang dimilki bangsa yang membedakan dengan bangsa-
bangsa lain di dunia adalah karakter yang merupakan sebagai sebagai modal utama, di mana
sebuah bangsa bisa berdiri tegak sejajar dengan bangsa-bangsa lain di dunia. Pendidikan
sebagai garda terdepan pembangunan karakter bangsa merupakan langkah paling sistematis
dan berjangka panjang untuk menjadi media utama dalam membangun karakter bangsa, yang
dilakukan secara bersamaan. Kemudian, pendidikan juga merupakan harapan terbesar untuk
membangun karakter bangsa.
Oleh karenanya, Pancasila sebagai kepribadian bangsa harus ditanamkan dalam setiap
insan manusia di Indonesia, serta menjadikannya benih-benih yang menguatkan rasa
kebangsaan dan kebanggaan sebagai anak bangsa yang bermartabat, berdaulat,dan
berkepribadian mulia. Benih-benih falsafah Pancasila ditanam dalam segenap sistem perilaku
sosial masyarakat, baik secara formal maupun informal. Kemudian, pendidikan agama,
akhlak atau budi pekerti, dan pendidikan kewarganegaraan dirancang secara lebih sistematis
dan komprehensif. Nilai dari pancasila harus masuk dalam setiap sendi-sendi kehidupan di
masyarakat dimulai dari keluarga, masyarakat luas, sampai ke tingkat negara sehingga dapat
menjadikan Pancasila itu sendiri sebagai kepribadian asli bangsa Indonesia.
(https://www.kompasiana.com/alfaris23/5897292fa423bd1020248d6c/meningkatkan-
kualitas-karakter-bangsa-pancasila 10 Desember 2018).

Anda mungkin juga menyukai