Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Keadaan sehat merupakan harapan dan dambaan setiap manusia. Bahkan bagi

suatu bangsa, kesehatan rakyatnya menjadi salah-satu modal dasar yang

mempunyai peranan penting dalam mencapai cita-cita bangsa tersebut. Itu sebabnya

peningkatan derajat kesehatan harus terus-menerus diupayakan untuk memenuhi hidup

sehat.Dalam rangka melayani masyarakat untuk hidup sehat dapat dilakukan pada upaya

kesehatan,. Hanya saja dalam perjalan sejarah pembangunan kesehatan Indonesia, terjadi

suatu kondisi yang jauh dari harapan masyarakat terutama pada kaum marginal dengan

kemiskinannya, pendidikan yang rendah, kultur dan tempat yang jauh dari sarana

pelayanan kesehatan.Dalam rangka mendorong kualitas pelayanan kesehatan yang optimal,

maka dilakukanlah gerakan perubahan melalui demokratisasi dalam membuat kebijakan.

Meskipun sesungguhnya demokratisasi lebih banyak digunakan dalam rangka

menyelesaikan perselisihan dengan damai dan sukarela dan menjamin terselenggaranya

perubahan secara damai dalam suatu masyarakat.

B.Rumusan Masalah:Apa manfaat dari memahami nilai-nilai demokrasi

Pancasila bagi petugas Administrasi & Kebijakan kesehatan lulusan program

studi kesehatan Masyarakat?

1
Bab II

NILAI-NILAI DEMOKRASI PANCASILA

1.Pengertian Demokrasi Pancasila

Prof. Dardji Darmodihardjo,S.H.

Demokrasi pancasila adalah Paham demokrasi yang bersumber pada

kepribadian dan falsafah hidup bangsa Indonesia yang perwujudannya seperti

dalam ketentuan-ketentuan seperti dalam pembukaan UUD 1945.

Prof. dr. Drs. Notonagoro,S.H.

Demokrasi pancasila adalah kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat

kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan yang berketuhanan Yang

Maha Esa, yang berperikemanusiaan yang adil dan beradab, yang

mempersatukan Indonesia dan yang berkeadilan sosial bagi seluruh rakyat

Indonesia.

2.Sejarah dan Perkembangan Demokrasi di Indonesia

Indonesia adalah sebuah negara yang memiliki sejarah perkembangan

demokrasi yang mengalami pasang surut. Masalah yang dihadapi indonesia

2
bagaimana cara membangun kehidupan sosial dan politik yang berdemokrasi

dalam masyarakat yang beraneka ragam pola adat budayanya.

Perkembangan politik indonesia dapat di bagi dalam empat periode:

a. Periode Demokrasi Parlementer (1945-1959), masa demokrasi parlementer

yang menonjolkan peranan parlemen serta partai-partai. Demokrasi

parlementer memiliki kelemahan di mana demokrasi ini memberi peluang

untuk dominasi partai-partai politik dan DPR. Akibatnya persatuan yang di

galang selama perjuangan melawan musuh bersama menjadi kendor dan tidak

dapat di bina menjadi kekuatan konstruktif sesudah kemerdekaan.

b. Periode Demokrasi Terpimpin (1959-1965), pada masa ini banyak aspek

telah menyimpang dari demokrasi konstitusional dan lebih menampilkan

beberapa aspek dari demokrasi rakyat. Masa ini ditandai dengan dominasi

presiden, terbatasnya peran politik, perkembangan pengaruh komunis, dan

peran ABRI sebagai unsur sosial-pilitik, semakin meluas.

c. Periode Demokrasi Pancasila (1996-1998), masa demokrasi pancasila era

Orde Baru yang merupakan demokrasi kontitusional yang menonjolkan sistem

presidensial. Landasan Formal periode ini adalah pancasila, UUD 1945 dan

ketetapan MPRS/MPR dalam rangkauntuk meluruskan kembali

penyelewengan terhadap UUD 1945 yang terjadi di masa Demokrasi

3
terpimpin. Namun dalam perkembanganya peran presiden semakin dominan

terhadap lembanga-lembanga negara yang lain.

d. Periode 1999-sekarang, masa Demokrasi era Reformasi dengan berakar

pada kekuatan multi partai yang berusaha mengemabalikan perimbangan

kekuatan antar lembanga negara, antara eksekutif, legislatif dan yudikatif

3.Ciri-ciri dan Prinsip Demokrasi Pancasila

Idris Israil dalam bukunya yang berjudul Pendidikan, Pembelajaran,

dan Penyebaran Kewarnageraan mengkualifikasikan ciri-ciri Demokrasi

Pancasila sebagai berikut:

1. Kedaulatan penuh berada di tangan rakyat.

2. Menjunjung tinggi asas musyawarah mufakat dan gotong royong.

3. Pengambilan keputusan harus dilaksanakan melalui musyawarah untuk

mencapai mufakat.

4. Tidak mengenal adanya sistem partai pemerintahan dan oposisi.

5. Adanya pengakuan dan penyelarasan antara hak dan kewajiban.

6. Menjunjung tinggi hak asasi manusia.

7. Ketidaksetujuan rakyat terhadap kebijakan dan aturan yang dibuat

pemerintah disalurkan melalui para wakil rakyat. Segala bentuk

4
demonstrasi dan pemogokan tidak dikehendaki sebab lebih banyak

menimbulkan kerugian bagi seluruh pihak yang terlibat.

8. Pemilu dilaksanakan secara LUBER (Langsung, Umum, Bebas, dan

Rahasia).

9. Tidak menganut sistem monopartai.

10. Tidak mengakui adanya diktator mayoritas dan tirani minoritas.

11. Menjunjung tinggi kepentingan rakyat di atas kepentingan pribadi.

Demokrasi Pancasila mengandung beberapa prinsip yang mengandung falsafah

hidup bangsa Indonesia. Prinsip-prinsip tersebut meliputi:

1. Prinsip demokrasi yang berlandaskan pada sila pertama, yakni

Ketuhanan Yang Maha Esa..

2. Demokrasi Pancasila menjunjung tinggi hak asasi manusia.

3. Kepentingan rakyat merupakan aspek terpenting dari Demokrasi

Pancasila.

4. Harus didukung dan diwujudkan oleh seluruh rakyat Indonesia.

Artinya, rakyat harus mampu bertanggungjawab atas hak dan

kewajibannya masing-masing serta menjalankan perannya dalam

kehidupan berbangsa dan bernegara sebaik mungkin.

5
5. Demokrasi Pancasila menganut sistem pemisahan kekuasaan yang

dijalankan oleh lembaga-lembaga negara yang diberikan wewenang

dan fungsi tertentu seperti pada lembaga legislatif, eksekutif, dan

yudikatif.

6. Berlandaskan pada ketentuan hukum yang berlaku, bukan pada

kekuasaan semata. Segala tindakan dan kebijakan yang diterapkan

pemerintah harus mengacu pada perundang-undangan yang diakui

konsitusi pemerintahan Indonesia.

7. Demokrasi Pancasila berusaha mewujudkan kesejahteraan rakyat dan

meningkatkan kualitas hidup masyarakat baik secara lahir maupun

batin.

8. Bertujuan mewujudkan sistem tata negara yang baik dan keadilan sosial

bagi seluruh rakyat Indonesia.

9. Demokrasi Pancasila menjamin penyelenggaraan peradilan yang bebas,

dan tidak memihak. Peradilan tidak akan dapat memengaruhi ataupun

dipengaruhi pihak manapun sebab sudah memiliki landasan hukum.

10. Harus mampu menjamin terwujudnya sistem otonomi daerah yang

bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran

masyarakat di daerah melalui pelimpahan tugas dan wewenang dari

pemerintah pusat kepada pemerintah daerah.

6
4.Nilai-Nilai Pokok Pancasila

Nilai-nilai moral yang terkandungan dalam demokrasi pancasila antara

lain yaitu:

 Adanya rasa tanggung jawab terhadap Tuhan Yang Maha Esa

 Menjunjung tinggi kepada nilai-nilai kemanusiaan yang sesuai dengan

harkat dan martabat manusia.

 Menjamin dan dapat mempersatukan bangsa;

 Berguna untuk mewujudkan keadilan sosial.

5.Pentingnya Membuat Kebijakan kesehatan yang berdasarkan Nilai-

nilai Demokrasi Pancasila

Pentingnya membuat kebijakan kesehatan didasarkan atas arti

pentingnya kebijakan kesehatan itu sendiri, dilihat, dalam pembangunan

nasional.Sehingga yang menjadi penekanan dalam membuat kebijakan

kesehatan adalah sentuhan nurani yang dapat menumbuhkan sikap dan tingkah

laku yang selaras dengan tujuan pembangunan nasional. Artinya nilai

ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan sosial

merupakan jiwa dan semangat proses pembuatan kebijakan kesehatan

7
BAB III

PETUGAS ADMINISTRASI&KEBIJAKAN KESEHATAN LULUSAN

PRODI KESEHATAN MASYARAKAT

A.Profil Lulusan Podi Kesehatan Masyarakat

1. VISI:

Visi Program Studi Kesehatan Masyarakat adalah bahwa pada tahun

2029 menjadi pusat pendidikan dan pengembangan iptek bidang kesehatan

masyarakat, dan menghasilkan SDM yang islami, kompetitif serta profesional.

2.MISI:

1)Menyelenggarakan pendidikan yang berwawasan keislaman dan

kemuhammadiyahan.

2)Menyelenggarakan pendidikan yang berkualitas baik di bidang akademik

maupun non akademik melalui kurikulum berbasis kompetensi.

3)Menyelenggarakan pendidikan kesehatan masyarakat yang mampu bersaing

di tingkat nasional dan internasional.

4)Menyelenggarakan pendidikan kesehatan masyarakat yang profesional di

bidangnya.

8
5)Mengembangkan dan menciptakan karya-karya inovatif yang berstandar

nasional serta internasional dalam rangka penyelenggaraan pendidikan untuk

meningkat kualitas masyarakat indonesia.

2.Petugas Administrasi&Kebijakan Kesehatan Lulusan Prodi Kesehatan

Masyarakat

Seorang sarjana lulusan SKM dalam bidang Administrasi Kebijakan

Kesehatan bisa menduduki berbagai profesi seperti: Manager RS, Manager

Rekam Medik, Manager Pemasaran RS, Manager Asuransi Kesehatan, Bank

Asuransi, Finance, Manager perusahaan farmasi, Pemasaran Laboratorium dan

alat kesehatan, puskesmas, dinas kesehatan dan lembaga maupun organisasi

sosial/non-profit dibidang kesehatan masyarakat.

3.Manfaat Administrasi&Kebijakan Kesehatan dalam Pembangunan

Nasional di bidang Kesehatan

manfaat yang diperoleh dari diterapkannya administrasi kesehatan

dalam pembangunan nasional , yaitu:

1. Dapat dikelola sumber, tata cara, dan kesanggupan secara efektif dan efissien

2. Dapat dipenuhi kebutuhan dan tuntutan kebijakn kesehatan secara tepat dan

sesuai mengenal kebutuhan dan tuntutan

3. Dapat disediakan dan diselenggarakan

9
BAB IV
MANFAAT MEMAHAMI NILAI-NILAI DEMOKRASI PANCASILA

BAGI PETUGAS ADMINISTRASI&KEBIJAKAN KESEHATAN

LULUSAN PRODI KESEHATAN MASYARAKAT

Salah satu profil lulusan program studi kesehatan masyarakat Fik

UMS adalah sebagai petugas administrasi & kebijakan kesehatan.Tugas dari

administrasi & kebijakan kesehatan yaitu membahas tentang penggarisan

kebijaksanaan pengambilan keputusan, kepemimpinan, public relation,

penggerakan peran serta masyarakat dalam pengelolaan program – program

kesehatan.Oleh karena itu,manfaat memahami nilai-nilai demokrasi Pancasila

untuk membuat kebijakan kesehatan yang sesuai dengan salah satu prinsip

demokrasi pancasila agar semua pihak menerima.Apabila semua pihak

menerima maka kebijakan tersebut dapat membuat masyarakat lebih sehat dan

tidak mudah di intervensi bangsa lain melalui demokrasinya mereka.

Dalam menjalankan sebuah profesi apalagi yang berhubungan dengan

penciptaan sebuah kebijakan kesehatan. Diperlukan kejujuran, ketegasan,

namun juga harus memiliki kemampuan untuk mempertahankan hal tersebut

tetapi,tidak menutup saran dari orang lain Dengan adanya prinsip-prinsip

demokrasi pancasila, hal itu akan memperkuat pemahaman terhadap bangsa

10
Indonesia dalam mempertahankan negaranya sekaligus menjalankan sebuah

profesi

Dengan menerapkan nilai demokrasi pancasila dalam membuat

kebijakan dengan publik atau masyarakat maka secara otomatis komunikasi

akan terjalin lebih intens. Hal tersebut tidak lepas karena demokrasi

membutuhkan musyawarah, perundingan maupun pengambilan suara yang

tentunya jalinan komunikasi tidak bisa dihindari. Sehingga membuat petugas

administrasi& kebijakan dengan masyarakat memiliki komunikasi yang baik

antara satu sama lain.

Oleh karena itu, untuk menciptakan kesehatan masyarakat yang prima

maka dibutuhkan berbagai peraturan yang menjadi pedoman bagi petugas

kesehatan dan masyarakat luas, sehingga suasana dan lingkungan sehat selalu

tercipta. Di samping itu pemerintah harus membuat program yang dapat

menjadi stimulus bagi anggota masyarakat untuk menciptakan lingkungan dan

masyarakat sehat, baik jasmani, rohanio, rohani, sosial serta memampukan

masyarakat hidup produktif secara sosial ekonomi.

11
BAB V

KESIMPULAN

Petugas administrasi & kebijakan kesehatan yang lahir dari Prodi

Kesehatam Masyarakat pentingnya manfaat memahami nilai-nilai demokrasi

Pancasila,karena dalam membuat masyarakat sehat perlu kebijakan-

kebijakan yang sesuai dengan kebutuhan kesehatan dan menguatkan

kesehatan masyarakat.Dengan menggunakan prinsip-prinsip demokrasi

pancasila dalam membuat suatu kebijakan tidak membuat banyak masyarakat

yang kontra terhadap kebijakan tersebut .

12
Daftar Pustaka

Abdulkarim A. 2007. Pendidikan Kewarganegaraan untuk Kelas XII SMA.


Cet.1. Bandung: Grafindo Media Pratama.Hlm25-27

Budiardjo, Miriam. 2002. Dasar-dasar Ilmu Politik. Jakarta : PT Gramedia


Pustaka Utama.

http://www.tugasku4u.com/2013/07/makalah-demokrasi-pancasila.html
Budiardjo, Miriam. 2002. Dasar-dasar Ilmu Politik. Jakarta : PT Gramedia
Pustaka Utama.

Indrayana, Denny (2007). “Indonesia dibawah Soeharto: Order Otoliter


Baru”. Amandemen UUD 1945: antara mitos dan pembongkaran. Mizan
Pustaka. hlm. 141

Israil, Idris. 2005. Pendidikan Pembelajaran dan Penyebaran


Kewarganegaraan. Malang : Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya.Hlm
27.

Israil, Idris. 2005. Pendidikan Pembelajaran dan Penyebaran


Kewarganegaraan. Malang: Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya.

Kaelan,2010,Pendidikan Kewarganegaraan untuk Perguruan


Tinggi,Berdasarkan sk.Dirjen Dikti
NO.43/Dikti/Kep/2006.Yogyakarta:Paradigma

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan RI,2016.Materi Ajar Mata Kuliah


Pendidikan Kewarganegaraan.Jakarta:Direktorat Pembelajaran dan
Kemahasiswaan Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi

Sharma, P. 2004. Sistem Demokrasi Yang Hakiki. Jakarta : Yayasan Menara


Ilmu.

Sharma, P. 2004. Sistem Demokrasi Yang Hakiki. Jakarta : Yayasan Menara


Ilmu.

13

Anda mungkin juga menyukai