Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

SISTEM POLITIK INDONESIA

(Sistem Politik Indonesia pada Masa Demokrasi Panccasila)

Oleh :

KELOMPOK 3

BAGUS DAHLI SUJARWADI NPM : 19632010001


RIKO SATRIA NPM : 196320100

UNIVERSITAS SANG BUMI RUWA JURAI


JURUSAN ADMINISTRASI NEGARA
2021
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Masalah Negara republik Indonesia menganut asas demokrasi yang bersumber kepada nilai-
nilaikehidupan yang berakar dalam budaya bangsa Indonesia. Perwujudan asas demokrasi itu
diartikan sebagai paham kedaulatan rakyat, yang bersumber kepada nilai kebersamaan,
kekeluargaan dan kegotongroyongan. Demokrasi pancasila yang dianut oleh bangsa Indonesia
juga memberikan penghargaan yang tinggi kepada nilai musyawarah yangmencerminkan
kesungguhan dan tekad dari bangsa Indonesia untuk berdiri diatas kebenaranuntuk
berpartisipasi dalam pemerintahan serta turut menentukan haluan Negara. Namun, kebebasan
tersebut disertai pula dengan tanggung jawab yang bukan hanya di tujukan kepada manusia,
melainkan juga kepada Tuhan Yang Maha Esa. Dengan kata lain, kita harus pedulipada
keadaan dan masa depan bangsa. Namun, kepedulian itu hendaknya diwujudkan melalicara
yang benar, konstitusional dan bertanggung jawab.
Demokrasi Pancasila adalah suatu paham demokrasi yang bersumber dari pandangan hidup atau
falsafah hidup bangsa Indonesia yang digali berdasarkan kepribadian rakyat Indonesia sendiri.
Dari falsafah hidup bangsa Indonesia, kemudian akan timbul dasar falsafah negara yang disebut
dengan Pancasila yang terdapat, tercermin, terkandung dalam Pembukaan UUD 1945.

Negara Republik Indonesia merupakan salah satu negara yang menganut demokrasi yang
bersumber kepada nilai-nilai kehidupan yang berakar dari budaya bangsa Indonesia sendiri.
Demokrasi Pancasila adalah demokrasi yang dihayati oleh bangsa dan negara Indonesia,
dihayati dan diintegrasikan oleh nilai-nilai luhur Pancasila yang tidak lepas dari rasa
kekeluargaan. Para pakar berpendapat bahwa demokrasi Pancasila itu salah satu bentuk
demokrasi yang mampu menjawab tantangan zaman.

Demokrasi Pancasila merupakan demokrasi yang konstitusional berdasarkan mekanisme


kedaulatan rakyat di setiap penyelenggaraan negara dan penyelenggaraan pemerintahan menurut
konstitusi yaitu UUD 1945. Sebagai demokrasi Pancasila terikat dengan UUD 1945 dan
implementasinya (pelaksanaannya) wajib sesuai dengan apa yang terdapat dalam UUD 1945.

1.2 Rumusan Masalah


1.Apa pengertian demokrasi?
2.Apa ciri-ciri demokrasu pancasila?
3.Apa prinsip demokrasi pancasila?
4.Apa asas-asas demokrasi pancasila?
5.Apa norma-norma dalam demorasi pancasila?
6. Apa Perbedaan Demokrasi Pancasila, Demokrasi liberal,Dan Demokrasi komunis?
7. Apa saja isi dari tujuh sendi pokok demokrasi Pancasila?
8. Bagaimana peranan demokrasi Pancasila dalam berbagai bidang?
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Demokrasi Pancasila

Demokrasi pancasila adalah paham demokrasi berdasarkan paham kekeluargaan dan gotong
royong yang ditujukan kepada kesejahteraan rakyat.Dasar demokrasi pancasila adalah
kedaulatan rakyat seperti yang tercantum dalam pembukaan UUD 1945. Pelaksanaannya diatur
dalam pasal 1 ayat 2 UUD 1945, yang berbunyi kedaulatan adalah ditangan rakyat
dandilakukan sepenuhnya oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat. Makna demokrasi pancasila
pada dasarnya adalah perluasan keikutsertaan rakyat dalam berbagaikehidupan bermasyarakat
dan kehidupan bernegara yang ditentukan dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Pengertian Demokrasi Pancasila Menurut Para Ahli

1. Drs. C.S.T. Kansil, SH.


Menurut Drs. C.S.T. Kansil, SH., pengertian demokrasi Pancasila adalah kerakyatan yang
dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan dan perwakilan, yang merupakan
sila keempat dari dasar Negara Pancasila seperti yang tercantum dalam alinea ke 4 Pembukaan
UUD 1945.

2. Prof. R.M. Sukamto Notonagoro


Menurut Prof. R.M. Sukamto Notonagoro, pengertian demokrasi Pancasila adalah kerakyatan
yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan yang ber-
Ketuhanan YME, yang berkemanusiaan yang adil dan beradab, yang mempersatukan
Indonesia, dan yang berkeadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
3. Prof. Dardji Darmo Diharjo
Menurut Prof. Dardji Darmo Diharjo, pengertian demokrasi Pancasila adalah paham demokrasi
yang bersumber dari kepribadian dan falsafah hidup bangsa Indonesia, yang perwujudannya
seperti dalam ketentuan-ketentuan Pembukaan UUD 1945.

4. Garis Besar Haluan Negara (GBHN)

Berdasarkan GBHN tahun 1978 dan tahun 1983, demokrasi Pancasila adalah tujuan dari
pembangunan politik di Indonesia dimana dalam pelaksanaannya diperlukan pemantapan
kehidupan konstitusional kehidupan demokrasi dan tegaknya hukum.

2.2 Ciri-Ciri Demokrasi Pancasila

Pada dasarnya sistem demokrasi ini memiliki kesamaan dengan demokrasi universal, namun
terdapat perbedaan di dalamnya. Adapun ciri-ciri demokrasi Pancasila adalah sebagai berikut:
1. Penyelenggaraan pemerintahan berjalan sesuai dengan konstitusi. Dilakukan kegiatan
Pemilihan Umum (PEMILU) secara berkesinambungan.
2. Menjunjung tinggi Hak Asasi Manusia (HAM) dan melindungi hak masyarakat
minoritas.
3. Proses demokrasi dapat menjadi ajang kompetisi berbagai ide dan cara menyelesaikan
masalah. Ide-ide yang paling baik bagi Indonesia akan diterima, dan bukan berdasarkan
suara terbanyak.

2.3 Prinsip Demokrasi Pancasila

Sistem demokrasi ini sesuai dengan budaya dan karakter bangsa Indoensia. Adapun beberapa
prinsip sistem demokrasi ini adalah sebagai berikut:
1. Memastikan adanya perlindungan HAM. Keputusan diambil berdasarkan musyawarah.
2. Adanya badan peradilan independen yang bebas dari intervensi pemerintah atau
kekuasaan lainnya.
3. Adanya partai politik dan organisasi sosial politik sebagai media untuk menyalurkan
aspirasi rakyat.
4. Rakyat merupakan pemegang kedaulatan dan dilaksanakan berdasarkan UUD 1945.
Berperan sebagai pelaksana dalam PEMILU.
5. Adanya keseimbangan antara kewajiban dan hak.
6. Kebebasan individu harus bertanggungjawab secara moral kepada Tuhan Yang Maha
Esa, diri sendiri, masyarakat, dan negara.
7. Menjunjung tinggi tujuan dan cita-cita nasional.
8. Penyelenggaraan pemerintah berdasarkan hukum, sistem konstitusi, dimana
kekuasaan tertinggi berada di tangan rakyat.

2.4 Asas-Asas Demokrasi Pancasila

Ada dua asas yang terkandung di dalam sistem demokrasi Pancasila. Adapun asas-asas tersebut
adalah sebagai berikut:

1. Asas Kerakyatan
Maksud dari asas ini adalah agar bangsa Indonesia memiliki kesadaran dasar rasa cinta dan
padu dengan rakyat, sehingga dapat mewujudkan cita-citanya yang satu.

2. Asas Musyawarah
Maksud dari asas ini adalah agar bangsa Indonesia memperhatikan aspirasi dan kehendak
seluruh rakyat melalui permusyawaratan untuk mencapai kesepakatan bersama.Dalam hal ini,
musyawarah menjadi media untuk mempersatukan pendapat dengan memberikan
pengorbanan dan kasih sayang untuk kebahagiaan rakyat Indonesia.

2.5 Norma-Norma dalam Demokrasi Pancasila

Dalam demokrasi pancasila ada beberapa norma-norma penting yang harus diperhatikan ,yaitu:
a. KeterbukaanYang berarti adanya saling keterbukaan antara penguasa Negara dengan
warga Negara, antar golongan dan antar warga Negara.
b. Keadilan Dalam menyelengarakan keadilan perlu diperhitungkan adanya kesamaan dan
perbedaanantarmanusia. Prinsip keadilan ini membatasi kekuasaan manusia terhadap
manusia, mencegah tindakan sewenang-wenang dan menciptakan ketertiban dan
perdamaian.
c. Kebenaran,Kebenaran adalah kesamaan antara gagasan dan peernyataan dalam kata dan
perbuatan, antarakepribadian dan pengakuannya. Norma keadilan akan lebih berarti
bagi manusia apabiladibarengi dengan norma kebenaran.

2.6 Cara-Cara Pengamalan Demokrasi Pancasila

a. Bidang politik - Menghargai kebebasan berpendapat, berorganisasi baik organisasi


kemasyarakatan atau agama, sosial dan politik. - Melaksanakan hak pilih dan hak
dipilih dalam pemilu. - Menghormati kebebasan berpolitik antar sesama warga.
b. Bidang agama - Kerukunan hidup umat beragama. - Menghormati kebebasan ibadah
beragama. - Kebebasan dalam mengamalkan ibadah kepada Tuhan Yang Maha Esa.
c. Bidang ekonomi - Mewujudkan perekonomian rakyat berdasarkan asas kekeluargaan
dalam bentuk koperasi. - Mewujudkan kerja sama antara pengusa kecil dan penguasa
besar sebagai mitra usaha. - Melaksanakan kerja sama yang baik antara pengusaha
bank dan pinjaman awal.
d. Bidang keamanan - Melaksanakan piket siskamling. - Mendamaikan tetangga yang
bertikai. - Mengadakan musyawarah untuk menghindari pencurian dan
penyalahgunaan narkoba.
e. Bidang sosial budaya Memberikan pertolongan kepada masyarakatyang mendapat
musibah. Bencana alam, dan sebagainya.Menumbuhkan rasa solidaritas,
kesetiakawanan dan kepedulian sosial bersama pemerintah dalam memberantas dan
mengentaskan kemiskinan.Melaksanakan hidup gotong royong musyawarah dalam
berbagai kegiatan yang tumbuh dimasyarakat misalnya perkawinan, khitanan.
Membuat rumah, memperingati Hari Ulang Tahun Kemerdekaan RI.
2.7 Tujuh Sendi Pokok Demokrasi Pancasila
Dalam sistem pemerintahan demokrasi Pancasila terdapat tujuh sendi pokok yang menjadi
landasan, yaitu:

1. Indonesia ialah Negara yang Berdasarkan Hukum


Seluruh tindakan apa pun harus dilandasi oleh hukum. Persamaan kedudukan dalam hukum bagi
semua warga negara harus tercermin di dalamnya.

2. Indonesia Menganut Sistem Konstitusional


Pemerintah berdasarkan sistem konstitusional (hukum dasar) dan tidak bersifat absolutisme
(kekuasaan yang mutlak tidak terbatas). Sistem konstitusional ini lebih menegaskan bahwa
pemerintah dalam melaksanakan tugasnya dikendalikan atau dibatasi oleh ketentuan konstitusi.

3. Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) sebagai Pemegang Kekuasaan Tertinggi Negara


Seperti telah disebutkan dalam pasal 1 ayat 2 UUD 1945 pada halaman terdahulu, bahwa
(kekuasaan negara tertinggi) ada di tangan rakyat dan dilakukan sepenuhnya oleh MPR. Dengan
demikian, MPR adalah lembaga negara tertinggi sebagai penjelmaan seluruh rakyat Indonesia.

4. Presiden adalah Penyelenggaraan Pemerintahan Tertinggi di Bawah MPR


Di bawah MPR, presiden ialah penyelenggara pemerintah negara tertinggi. Presiden selain
diangkat oleh majelis juga harus tunduk dan bertanggung jawab kepada majelis. Presiden adalah
Mandataris MPR yang wajib menjalankan putusan-putusan MPR.

5. Pengawasan Dewan Perwakilan Rakyat


Presiden tidak bertanggung jawab kepada DPR, tetapi DPR mengawasi pelaksanaan mandat
(kekuasaan pemerintah) yang dipegang oleh presiden dan DPR harus saling bekerja sama dalam
pembentukan undang-undang termasuk APBN. Untuk mengesahkan undang-undang, presiden
harus mendapat persetujuan dari DPR. Hak DPR di bidang legislatif ialah hak inisiatif, hak
amendemen, dan hak budget.
6. Menteri Negara adalah Pembantu Presiden dan Tidak Bertanggung Jawab kepada DPR
Presiden memiliki wewenang untuk mengangkat dan memberhentikan menteri negara. Menteri
ini tidak bertanggung jawab kepada DPR, tetapi kepada presiden. Berdasarkan hal tersebut,
berarti sistem kabinet kita adalah kabinet kepresidenan/presidensial. Kedudukan Menteri Negara
bertanggung jawab kepada Presiden, tetapi mereka bukan pegawai tinggi biasa, menteri ini
menjalankan kekuasaan pemerintah dalam praktiknya berada di bawah koordinasi Presiden.

7. Kekuasaan Kepala Negara tidak Tak Terbatas


Kepala Negara tidak bertanggung jawab kepada DPR, tetapi ia bukan diktator, artinya kekuasaan
tidak tak terbatas. Ia harus memperhatikan sungguh-sungguh suara DPR. Kedudukan DPR kuat
karena tidak dapat dibubarkan oleh presiden dan semua anggota DPR merangkap menjadi
anggota MPR, DPR, sejajar dengan Presiden.

2.8. Demokrasi Pancasila dalam Berbagai Bidang

1. Bidang Ekonomi
Demokrasi Pancasila menuntut rakyat menjadi subjek dalam pembangunan ekonomi. Pemerintah
memberikan peluang bagi terwujudnya hak-hak ekonomi rakyat dengan menjamin tegaknya
prinsip keadilan sosial sehingga segala bentuk hegemoni kekayaan alam atau sumber-sumber
ekonomi harus ditolak agar semua rakyat memiliki kesempatan yang sama dalam penggunaan
kekayaan negara. Dalam implikasi pernah diwujudkan dalam Program Banteng tahun 1950,
Sumitro Plan tahun 1951, Rencana Lima Tahun Pertama tahun 1955 sampai dengan tahun 1960,
Rencana Delapan Tahun, dan terakhir dalam Repelita semuanya malah menyuburkan korupsi
dan merusaknya sarana produksi. Hal ini ditujukan untuk mencapai masyarakat yang adil dan
makmur sesuai dengan pasal 33 UUD 1945 dan sila ke-5 Pancasila. Maka secara kongkret,
rakyat berperan melalui wakil-wakil rakyat di parlemen dalam menentukan kebijakan ekonomi.

2. Bidang Kebudayaan Nasional


Demokrasi Pancasila menjamin adanya fasilitasi dari pihak pemerintah agar keunikan dan
kemajemukan budaya Indonesia dapat tetap dipertahankan dan ditumbuhkembangkan sehingga
kekayaan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya dapat terpelihara dengan baik. Terdapat
penolakan terhadap uniformitas budaya dan pemerintah menciptakan peluang bagi
berkembangnya budaya lokal sehingga identitas suatu komunitas mendapat pengakuan dan
penghargaan.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Demokrasi pancasila adalah paham demokrasi berdasarkan paham kekeluargaan dan


gotongroyong yang ditujukan kepada kesejahteraan rakyat.Dasar demokrasi pancasila
adalahkedaulatan rakyat seperti yang tercantum dalam pembukaan UUD 1945.Pelaksanaannya
diaturdalam pasal 1 ayat 2 UUD 1945, yang berbunyi kedaulatan adalah ditangan rakyat
dandilakukan sepenuhnya oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat. Pengertian demokrasi juga
banyak di kemukakan oleh beberapa para ahli.Adapun ciri-ciri demokrasi Pancasila adalah
sebagai berikut:Penyelenggaraan pemerintahan berjalan sesuai dengan konstitusi.Dilakukan
kegiatan Pemilihan Umum (PEMILU) secara berkesinambungan.Menjunjung tinggi Hak Asasi
Manusia (HAM) dan melindungi hak masyarakat minoritas.Adapun beberapa prinsip sistem
demokrasi ini adalah sebagai berikut:Memastikan adanya perlindungan
HAM.Keputusan diambil berdasarkan musyawarah.Adanya badan peradilan independen yang
bebas dari intervensi pemerintah atau kekuasaan lainnya.Adanya partai politik dan organisasi
sosial politik sebagai media untuk menyalurkan aspirasi rakyat.Ada dua asas yang
terkandung di dalam sistem demokrasi Pancasila yaitu asas kerakyatan dan
musyawarah.Dalam demokrasi pancasila ada beberapa norma-norma penting yang harus
diperhatikan yaitu keterbukaan,keadilan dan kebenaran. Bentuk-bentuk demokrasi yaitu,
Demokrasi Liberal,Komunis, dan Pancasila di setiap demokrasi pasti memiliki sistem
pemerintahan yang berbeda. Ditinjau dari hukum,agama
,ekonomi,ketatanegaraan,dan penguasa. Cara pengamalan demokrasi pancasila dapat diberbagai
bidang yaitu bidak politik,bidak ekonomi,bidang agama,dan bidang social.

3.2 Saran

Sebagai mahasiswa dan sekaligus masyarakat Indonesia yang baik ,hendaknya kita
harus tahu bagaimana system demokrasi yang kita anut di Negara kita ini. Demokrasi pancasila
yang kita ketahui hendaknya kita juga harus tahu bagaimana ciri cirinya ,bentuknya,serta tujuan
daripada demokrasi tersebut.
DAFTAR PUSTAKA

http://mediaindonesi.com/read/detail/239244-demokrasi-pancasila
http://ozhawiddya24.wordpress.com/my-school-project/perbedaan-demokrasi--liberal-
komuni-dan-pancasila http://www.slideshare.net/Harits_Wiguna/tugas-demokrasi-pancasila
Surbakti, K. (2018). PENGARUH FASILITAS BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR
SISWA PADA MATA PELAJARAN PKN KELAS VIII MTsN KABANJAHE TAHUN
PELAJARAN 2017/2018. In Prosiding Seminar Nasional Sains Teknologi Humaniora dan
Pendidikan (QSinastekmapan) (Vol. 1).

Surbakti, K. (2017). Pengaruh Game Online terhadap Remaja. JURNAL CURERE, 1(1).

Surbakti, K. (2018). UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKN SISWA


DENGAN MENGGUNAKAN MODEL TALKING STICK MATERI SISTEM
PEMERINTAHAN PUSAT. JURNAL TEMATIK, 8(1), 166-171.

Anda mungkin juga menyukai