DEMOKRASI PANCASILA
KELOMPOK 6
Nama Kelompok :
Rayhan Hilmawan
Deni Irawan
Adinda Syifa Salsabila
Larasati Sekar Ayu
Septy Nur Salsabillah
Demokrasi berasal dari bahasa Yunani, yaitu "demos" yang artinya rakyat, dan
"kratos" yang artinya pemerintahan. Ini adalah bentuk pemerintahan di mana seluruh
rakyat memiliki hak setara dalam pengambilan keputusan dan kebijakan, baik langsung
maupun melalui perantara wakil rakyat. Demokrasi didasarkan pada prinsip berpikir
oleh rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat.
Di Indonesia, berbagai bentuk pemerintahan demokrasi telah diterapkan,
termasuk demokrasi parlementer, demokrasi terpimpin, dan demokrasi Pancasila. Ir.
Soekarno, Presiden pertama Indonesia, menganggap demokrasi Indonesia sebagai usaha
untuk memperjuangkan kemerdekaan dan memberikan hak kepada rakyat untuk
berpartisipasi dalam pemerintahan.
Demokrasi Parlementer diberlakukan pada tahun 1945-1959 dan kemudian
digantikan oleh Demokrasi Terpimpin, yang sayangnya mengalami banyak
penyimpangan dari nilai-nilai Pancasila. Oleh karena itu, muncul Demokrasi Pancasila
yang mengutamakan nilai-nilai kekeluargaan dan gotong royong. Demokrasi Pancasila
berakar pada Pancasila sebagai satu kesatuan utuh, dengan nilai-nilai yang tercermin
dari kepribadian bangsa Indonesia. Ini adalah demokrasi konstitusional yang didasarkan
pada UUD 1945 dan mementingkan musyawarah dalam pengambilan keputusan, sesuai
dengan sila keempat Pancasila.
Demokrasi Pancasila mengandung nilai-nilai dan tujuan yang tertuang dalam
sila-sila Pancasila. Istilah secara formal pertama kali dicantumkan dalam Tap MPRD
Nomor XXXVII/MPRS/1968 yang menjelaskan tata cara bermusyawarah dan
pengambilan keputusan berdasarkan mufakat atau suara terbanyak.
Prinsip-prinsip yang terkandung dalam Pancasila kemudian menjadi dasar bagi
cara hidup bernegara masyarakat Indonesia. Sistem ini dikenal dengan sebutan
demokrasi Pancasila, yang merupakan pola hidup masyarakat Indonesia yang
didasarkan pada Pancasila. Di mana masyarakat melakukan berbagai aktivitas dan
berperilaku sesuai dengan yang diajarkan dalam asas Pancasila.
Latar belakang keberadaan undang-undang terkait demokrasi Pancasila tidak
lepas dari pengakuan demokrasi sebagai instrumen politik fundamental di banyak
negara. Kehendak rakyat dianggap sebagai landasan utama kekuasaan pemerintahan dan
landasan sistem politik. Dalam konteks Indonesia, Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945 (UUDNRI 1945) berfungsi sebagai dasar konstitusi
negara dan berpijak pada legitimasi kedaulatan rakyat.
Undang-undang ini menekankan pentingnya Pancasila sebagai landasan filosofis
dan pedoman negara Indonesia. Pancasila yang terdiri dari lima sila (Ketuhanan Yang
Maha Esa, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia, Demokrasi yang
Berpedoman pada Kebijaksanaan Batin Permusyawaratan Perwakilan Rakyat, dan
Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia), mengedepankan sistem demokrasi
yang menjunjung tinggi nilai keadilan sosial, toleransi, dan persatuan.
Pemberlakuan undang-undang terkait demokrasi Pancasila bertujuan untuk menjamin
terselenggaranya dan terlindunginya prinsip-prinsip demokrasi dalam berbagai aspek
kehidupan masyarakat Indonesia. Dengan mematuhi undang-undang, negara berupaya
untuk memajukan dan memelihara sistem politik demokratis yang sejalan dengan
prinsip-prinsip Pancasila.
B. Perumusan Masalah
o Apa Pengertian dari Demokrasi Pancasila ?
o Bagaimana Perkembangan Demokrasi Pancasila di Indonesia ?
o Bagimana Implementasi Demokrasi Pancasila sebagai Mahasiswa ?
C. Tujuan
o Untuk mengetahui hakekat Demokrasi Pancasila dan juga agar lebih menghayati
Demokrasi Pancasila.
o Untuk mengetahui perkembangan demokrasi di Indonesia.
o Agar dapat meinngmplementasikan Demokrasi Pancasila sebagai Mahasiswa.
BAB II
ISI
2. Kedaulatan Rakyat
Demokrasi Pancasila mengutamakan kedaulatan rakyat sebagai prinsip
utama. Kekuasaan politik berada di tangan rakyat dan diwujudkan melalui
pemilihan umum yang demokratis. Rakyat memiliki hak untuk memilih
pemimpin mereka dan berpartisipasi dalam proses pengambilan keputusan
politik.
3. Keberagaman dan Toleransi
Ciri khas Demokrasi Pancasila adalah pengakuan terhadap keberagaman
sosial, budaya, dan agama di Indonesia. Demokrasi Pancasila mendorong adanya
kerukunan, toleransi, dan menghargai perbedaan dalam masyarakat. Hal ini
tercermin dalam prinsip persatuan Indonesia dalam Pancasila.
4. Gotong Royong
Konsep gotong royong atau kerja sama dalam masyarakat juga menjadi
ciri Demokrasi Pancasila. Masyarakat Indonesia didorong untuk bekerja sama
dalam mencapai tujuan bersama, baik dalam pembangunan maupun dalam
menjaga keharmonisan sosial. Gotong royong menjadi landasan dalam
membangun solidaritas dan persatuan.
6. Partisipasi Publik
Demokrasi Pancasila mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam
proses politik dan pengambilan keputusan. Masyarakat diharapkan ikut serta
dalam konsultasi publik, musyawarah, dan diskusi yang berkaitan dengan
kebijakan publik. Partisipasi publik ini penting dalam membangun masyarakat
yang responsif terhadap kebutuhan dan aspirasi rakyat.
7. Sistem Ketatanegaraan
Penerapan Demokrasi Pancasila melibatkan sistem ketatanegaraan yang
menjunjung tinggi prinsip pembagian kekuasaan antara lembaga legislatif,
eksekutif, dan yudikatif. Sistem ini bertujuan untuk menjaga keseimbangan
kekuasaan dan menghindari konsentrasi kekuasaan yang berlebihan.
Perkembangan Demokrasi Pancasila Pada Masa Orde Baru. Pada masa Orde Baru
menerapkan demokrasi Pancasila untuk menegaskan bahwasanya model demokrasi
inilah yang sesungguhnya sesuai dengan ideologi negara Pancasila. Awal Orde Baru
memberi harapan baru pada rakyat, pembangunan disegala bidang melalui Pelita
I.II.III.IV.V dan berhasil menyelenggarakan PEMILU tahun 1971, 1977, 1982, 1982,
1987, 1992 dan 1997.
Namun demikian perjalanan demokrasi pada masa itu dianggap gagal, sebab :
a) Rotasi kekuasaan politik yang tertutup.
b) Rekrutmen politik yang tertutup.
c) Pemilu yang jauh dari semangat demokratis.
d) Pengakuan HAM yang terbatas.
e) Tumbuhnya KKN.
f) Sebab jatuhnya Orde Baru.
g) Hancurnya ekonomi nasional.
h) Terjadinya krisis politik.
i) TNI juga tidak bersedia menjadi alat kekuasaan Orde Baru.
j) Gelombang Demonstrasi yang menghebat menuntut Presiden Soeharto
untuk turun jadi Presiden.
Demokrasi yang diterapkan Negara kita pada era Reformasi ini adalah
Demokrasi Pancasila, namun berbeda dengan orde baru dan sedikit mirip dengan
demokrasi Parlementer.
https://amp.kompas.com/skola/read/2021/08/24/155317769/isi-pokok-demokrasi-
pancasila-dan-asasnya
https://amp.kompas.com/stori/read/2022/09/15/080000879/pengertian-demokrasi-
pancasila-menurut-para-ahli
https://fisip.umsu.ac.id/2023/07/26/demokrasi-di-indonesia-pengertian-dan-
sejarahnya/
https://kumparan.com/irvan-ulvatur/menilik-konsep-demokrasi-dalam-ragam-
kehidupan-kampus-1wkFkB9Vory
https://nasional.sindonews.com/read/617089/12/4-periode-perkembangan-
demokrasi-di-indonesia-1638479558
https://www.kompasiana.com/bayyinatlla/63ff2fbd4addee41e061f134/sikap-
demokrasi-dilingkungan-kampus