Disusun Oleh:
Demokrasi merupakan paham yang sudah diyakini masyarakat Indonesia dari masa
lalu, prinsip pokok demokrasi Pancasila yaitu berasal dari asas-asas yang terkandung di
dalam Pancasila. Pancasila juga disebut sebagai gambaran jelas mewakili ciri bangsa
Indonesia dari sejak terbentuknya hingga saat ini. Demokrasi meletakkan rakyat pada
posisi penting, hal ini karena masih memegang teguh rakyat selaku pemegang kedaulatan.
Negara yang tidak memegang demokrasi disebut negara otoriter. Negara otoriter pun
masih mengaku dirinya sebagai negara demokrasi. Tiga model demokrasi ini telah
memberi kekayaan pengalaman bangsa Indonesia dalam menerapkan kehidupan
demokrasi. Setelah reformasi demokrasi yang diterapkan di Indonesia semakin diakui
oleh dunia luar. Reformasi telah melahirkan empat orang presiden.
Demokrasi merupakan suatu terminologi yang sarat dengan makna dan tafsir. Satu hal
yang pasti adalah, bahwa pengertiannya berkaitan erat (linkage) dengan sistem sosial
yang mendukungnya. Dengan demikian akan ternyata bahwa, di samping mengandung
unsur-unsur yang bersifat universal (universal common denominator), demokrasi juga
memuat unsur-unsur kontekstual (cultural relativisme) seperti yang pada masa lalu di
Indonesia dikenal sebagai Demokrasi Terpimpin dan Demokrasi Pancasila. (Muladi,
2004; 94). Dalam banyak literatur dijelaskan bahwa pengertian dasar dari demokrasi
berasal dari istilah Yunani “demokratia” yang mana “demos” (rakyat) dan “kratos”
(pemerintahan) sehingga secara utuh bermakna pemerintahan oleh rakyat (government
ruled by the people), yang menunjuk pada bentuk-bentuk pemerintahan rakyat yang
bersifat partisipatori baik langsung maupun atas dasar perwakilan.
Demokrasi yang diterapkan saat ini masih belum jelas setelah pada masa Presiden
Soeharto dikenal dengan Demokrasi Pancasila. Ir Soekarno dalam buku Di Bawah
Bendera Revolusi (1965) pernah mengungkapkan pendapatnya tentang demokrasi bagi
bangsa Indonesia. “Apakah demokrasi itu? Demokrasi adalah ’pemerintahan rakyat’.
Masyarakat bebas berpendapat dan berorganisasi dan rakyat juga memilih langsung atau
memilih sendiri pemimpinnya. Komisi negara dibentuk oleh negara. Diperbolehkannya
jalur independen atau calon perseorangan di luar jalur politik mencalonkan diri dalam
pemilihan kepala daerah (pilkada) turut meramaikan kehidupan demokrasi di Indonesia.
Perkembangan demokrasi turut meningkatkan partisipasi politik masyarakat. Masyarakat
boleh mengorganisasikan diri untuk ikut serta dalam proses pengambilan keputusan.
Masyarakat atau rakyat kembali merasakan kebebasan sipil dan politiknya. Rakyat
menikmati kebebasan berpendapat serta rakyat menikmati kebebasan berorganisasi.
Kebebasan sipil bisa dinikmati meskipun di sisi lain hak sekelompok masyarakat bisa
dihilangkan oleh kelompok masyarakat lain. Dalam kondisi seperti ini, beberapa kalangan
menilai penerapan demokrasi di Indonesia harus dijiwai dengan ideologi atau dasar
negara RI yaitu Pancasila. Pancasila sebagai dasar atau ideologi negara harus diterapkan
dalam kehidupan berdemokrasi
Menurut Sri Soemantri selama ini demokrasi diklasifikasi menjadi dua pengertian,
yaitu; materiil dan formiil. Secara materiil, demokrasi diartikan sebagai ideologi,
pandangan hidup. Dalam pengertian formiil, yaitu demokrasi dimaknai kedalam
praktiknya. Secara materiil demokrasi terbagi tiga kategori, yaitu pertama, didasarkan
pada kemerdekaan, kedua, didasarkan pada kemajuan di bidang ekonomi, dan, ketiga,
didasarkan pada gabungan dari yang pertama dan kedua secara simultan. Dalam arti
formiil berwujud pada sistem ketatanegaraan yang dianut masing masing negara yang
tidak selalu sama yakni ada sistem pemerintahan parlementer, sistem pemerintahan
presidensil, sistem diktatorial, sistem pemerintahan campuran, adanya negara kesatuan
dan negara federal, adanya republik dan negara kerajaan dan lain-lain sebagainya. (Sri
Soemantri, 1981; 25).
Masalah Negara republik Indonesia menganut asas demokrasi yang bersumber kepada
nilai-nilai kehidupan yang berakar dalam budaya bangsa Indonesia. Perwujudan asas
demokrasi itu diartikan sebagai paham kedaulatan rakyat, yang bersumber kepada nilai
kebersamaan, kekeluargaan dan kegotongroyongan. Demokrasi pancasila yang dianut
oleh bangsa Indonesia juga memberikan penghargaan yang tinggi kepada nilai
musyawarah yang mencerminkan kesungguhan dan tekad dari bangsa Indonesia untuk
berdiri diatas kebenaran untuk berpartisipasi dalam pemerintahan serta turut menentukan
haluan Negara. Namun,kebebasan tersebut disertai pula dengan tanggung jawab yang
bukan hanya di tujukan kepada manusia, melainkan juga kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Dengan kata lain, kita harus peduli pada keadaan dan masa depan bangsa. Namun,
kepedulian itu hendaknya diwujudkan melalui cara yang benar, konstitusional dan
bertanggung jawab.
Reformasi
1.3 Tujuan
Istilah “demokrasi” berasal dari Yunani Kuno yang diutarakan di Athena kuno
pada abad ke-5 SM. Negara tersebut biasanya dianggap sebagai contoh awal dari sebuah
sistem yang berhubungan dengan hukum demokrasi modern. Namun, arti dari istilah ini telah
Kata “demokrasi” berasal dari dua kata, yaitu demos yang berarti rakyat, dan
rakyat, atau yang lebih kita kenal sebagai pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat dan untuk
rakyat. Konsep demokrasi menjadi sebuah kata kunci tersendiri dalam bidang ilmu politik.
Hal ini menjadi wajar, sebab demokrasi saat ini disebut-sebut sebagai indikator
perkembangan politik suatu negara. Menurut Wikipedia Indonesia, demokrasi adalah bentuk
atau mekanisme sistem pemerintahan suatu negara sebagai upaya mewujudkan kedaulatan
rakyat (kekuasaan warga negara) atas negara untuk dijalankan oleh pemerintah negara
tersebut.
gotong royong yang ditujukan kepada kesejahteraan rakyat.Dasar demokrasi pancasil adalah
kedaulatan rakyat seperti yang tercantum dalam pembukaan UUD 1945. Pelaksanaannya
diatur dalam pasal 1 ayat 2 UUD 1945, yang berbunyi kedaulatan adalah ditangan rakyat dan
undangan yang berlaku. Hal ini berarti, keinginan-keinginan rakyat tersebut dapat
disalurkan,baik melalui lembaga- lembaga Negara maupun melalui organisasi politik,
organisasi massa, danmedia politik lainnya. Demokrasi pancasila tidak hanya meliputi
demokrasi di bidang pemerintahan atau politik, tetapi juga telah berkembang menjadi
demokrasi dalam arti yang luas. Demokrasi dalam arti luasmeliputi berbagai sistem dalam
Demokrasi pancasila adalah Paham demokrasi yang bersumber pada kepribadian dan
berkemanusiaan yang adil dan beradab, yang mempersatukan Indonesia, dan yang
3. Ensiklopedi Indonesia
mufakat.
Sistem demokrasi ini sesuai dengan budaya dan karakter bangsa Indoensia. Adapun beberapa
Pada dasarnya sistem demokrasi ini memiliki kesamaan dengan demokrasi universal, namun
terdapat perbedaan di dalamnya. Adapun ciri-ciri demokrasi Pancasila adalah sebagai berikut:
Ada dua asas yang terkandung di dalam sistem demokrasi Pancasila. Adapun asas-asas
tersebut adalah sebagai berikut:
1. Asas Kerakyatan
Maksud dari asas ini adalah agar bangsa Indonesia memiliki kesadaran dasar rasa
cinta dan padu dengan rakyat, sehingga dapat mewujudkan cita-citanya yang satu.
2. Asas Musyawarah
Maksud dari asas ini adalah agar bangsa Indonesia memperhatikan aspirasi dan
kehendak seluruh rakyat melalui permusyawaratan untuk mencapai kesepakatan
bersama.Dalam hal ini, musyawarah menjadi media untuk mempersatukan pendapat
dengan memberikan pengorbanan dan kasih sayang untuk kebahagiaan rakyat
Indonesia.
Landasan formil dari periode Republik Indonesia III ialah Pancasila, UUD 45 serta
Ketetapan-ketetapan MPR. Sedangkan sistem pemerintahan demokrasi Pancasila menurut
prinsip-prinsip yang terkandung di dalam Batang Tubuh UUD 1945 berdasarkan tujuh sendi
pokok, yaitu sebagai berikut:
a. Menetapkan UUD
b. Menetapkan GBHN
c. Memilih dan mengangkat presiden dan wakil presiden
Prinsip merupakan kebenaran yang pokok/dasar orang berfikir, bertindak dan lain
sebagainya. Dalam menjalankan prinsip-prinsip demokrasi secara umum, terdapat dua
landasan pokok yang menjadi dasar yang merupakan syarat mutlak untuk harus diketahui oleh
setiap orang yang menjadi pemimpin negara / rakyat / masyarakat / organisasi / partai /
keluarga, yaitu:
1. Suatu negara itu adalah milik seluruh rakyatnya, jadi bukan milik
perorangan atau milik suatu keluarga/kelompok/golongan/partai, dan
bukan pula milik penguasa negara.
2. Siapapun yang menjadi pemegang kekuasaan negara, prinsipnya adalah
selaku pengurusa rakyat, yaitu harus bisa bersikap dan bertindak adil
terhadap seluruh rakyatnya, dan sekaligus selaku pelayana rakyat, yaitu
tidak boleh/bisa bertindak zalim terhadap tuannyaa, yakni rakyat.
Adapun prinsip pokok demokrasi Pancasila adalah sebagai berikut:
Sesungguhnya logika demokrasi dari pemberian otonomi dari pusat kepada daerah:
(1) memberikan kerangka untuk memperluas partisipasi politik rakyat daerah, yang
memungkinkan rakyat daerah memiliki akses yang lebih efektif kepada pemerintah, dan (2)
memberikan jaminan kebebasan bergerak bagi elemen-elemen daerah, baik formal maupun
informal, untuk mendayagunakan sumber-sumber yang ada di daerahnya dalam rangka
memenuhi kepentingan regional dan negara yang seluas-luasnya.
Oleh karena itu keperluan otonomi di tingkat lokal pada hakekatnya adalah untuk
memperkecil intervensi pemerintah pusat kepada daerah. Dalam negara kesatuan (unitarisme)
otonomi daerah itu diberikan oleh pemerintah pusat (central government) sedangkan
pemerintah hanya menerima penyerahan dari pemerintah pusat. Berbeda hanya dengan
otonomi daerah di negara federal, dimana otonomi daerah sudah melekat pada negara-negara
bagian. Dalam tataran ini, Pilkada langsung menjadi bagian terpenting yang sangat mendasar.
Indonesia dengan wilayahnya yang cukup luas dan jumlah penduduknya yang banyak
serta dengan tingkat heterogenitas yang begitu kompleks, tentu tidak mungkin pemerintah
pusat dapat secara efektif menjalankan fungsi-fungsi pemerintahan tanpa melibatkan
perangkat daerah dan menyerahan beberapa kewenangan kepada daerah otonom. Untuk
melaksanakan fungsi-fungsi pemerintahan dimaksud salah satunya diperlukan desentralisasi
di samping dekonsentrasi.
Pada tingkat daerah, menurut Andi Pangerang, pemerintahan di daerah akan terdapat pola
atau kaidah antara lain:
2.8 Implementasi Demokrasi Pancasila sebagai perwujudan kedaulatan rakyat di Era Reformasi
3.1 Kesimpulan
rakyat dan untuk rakyat. Istilah demokrasi ini memberikan posisi penting bagi
dipengaruhi oleh ciri khas masyarakat sebagai rakyat dalam suatu negara.
Pemilihan Umum baik legislatif maupun presiden dan wakil presiden terutama di era
reformasi ini, aspirasi rakyat dan hak-hak politik rakyat dapat disalurkan secara
langsung dan benar serta kedaulatan rakyat yang selama ini hanya ada dalam
3.2 Saran
parlementer pada tahun 1945, demokrasi terpimpin tahun 1959 hingga akhirnya
satunya dengan diadakannya Pemilihan Umum atau yang biasa sebut dengan
banyak kebijakan tidak berdasar pada kepentingan rakyat, melainkan lebih ke arah
pembagian kekuasaan antara presiden dan partai politik dalam DPR. Oleh karena itu,
Budiardjo, Miriam. 2002. Dasar-dasar Ilmu Politik. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.
https://www.kompasiana.com/lisdianaulfa/59ba5591a7249b2f891f1e62/sistem-politik-
demokrasi http://sosiologis.com/wawasan-nusantara
Israil, Idris. 2005. Pendidikan Pembelajaran dan Penyebaran Kewarganegaraan. Malang:
Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya.
Sharma, P. 2004. Sistem Demokrasi Yang Hakiki. Jakarta : Yayasan Menara Ilmu.