Materi-7
SISTEM PEMERINTAHAN DAERAH
I. Latar Belakang
Indonesia sebuah negara kesatuan yang menerapkan otonomi kepada
daerah atau desentralisasi yang sedikit mirip dengan negara
serikat/federal.
Otonomi Daerah bisa diartikan sebagai kewajiban yang dikuasakan
kepada daerah otonom untuk mengatur & mengurus sendiri urusan
pemerintahan & kepentingan masyarakat setempat menurut aspirasi
masyarakat untuk meningkatkan daya guna dan juga hasil guna dalam
rangka pelayanan terhadap masyarakat & pelaksanaan pembangunan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
3
Ada 3 Konsep Hubungan antara Pemerintah Pusat dan
Pemerintah Daerah
Sesuai UU No. 32/2004 psl-1 ayat (7, 8, 9)
1) Desentralisasi, adalah :
Penyerahan wewenang pemerintah pusat kepada daerah otonom
untuk mengatur & mengurus urusan pemerintah dalam sistem
Negara Kesatuan Republik Indonesia.
2) Dekonsentrasi, adalah :
Pelimpahan wewenang pemerintah kepada Gubernur sebagai
wakil pemerintah dan/atau kepada instansi vertikal di wilayah
tertentu.
3) Tugas Perbantuan, adalah :
Penugasan dari pemerintah kepada daerah & atau desa atau
sebutan lain dengan kewajiban melaporkan & mempertang-gung
jawabkan pelaksanaannya kepada yang menugaskan.
Psl-18
Psl-18 A
Psl-18 B
A. PEMERINTAH PUSAT
1. Pendahuluan
7
Falsafah Negara
Setiap Negara menganut sistem pemerintahan yang sesuai dengan
falsafah Negara, yaitu Pancasila dan UUD 1945.
Oleh karena itu Indonesia menganut sistem pemerintahan yang
sesuai dengan falsafah Negara, yaitu Pancasila dan UUD 1945.
B. PEMERINTAH DAERAH
8
UUD 1945, Pasal 18, menyatakan :
Pembagian daerah Indonesia atas daerah besar dan kecil, dengan
bentuk susunan pemerintahannya :
1) ditetapkan dengan undang-undang;
2) mengingat dasar permusyawaratan dalam sistem pemerintahan
negara;
3) hak-hak asal usul dalam daerah-daerah yang bersifat istimewa;
4) Daerah di Indonesia dibagi menjadi daerah provinsi dan daerah
provinsi dibagi pula menjadi daerah yang lebih kecil.
5) Daerah-daerah itu bersifat otonom atau bersifat administratif.
6) Di daerah-daerah yang bersifat otonom diadakan Badan
Perwakilan Daerah (BPD);
7) Karena di daerahpun pemerintahan akan bersendikan dasar
permusyawaratan;
8) Kesemuanya itu akan ditetapkan menurut peraturan dan per
Undang-undangan.
1. Asas Desentralisasi
Asas Desentralisasi adalah Asas yang menyatakan penyerahan
sejumlah urusan pemerintahan dari pemerintah pusat atau dari
pemerintah daerah tingkat yang lebih tinggi kepada pemerintah
daerah tingkat yang lebih rendah sehingga menjadi urusan rumah
tangga daerah itu.
9
Dengan demikian, prakarsa, wewenang, dan tanggung jawab mengenai
urusan-urusan yang diserahkan tadi sepenuhnya menjadi tanggung
jawab daerah itu, baik mengenai politik kebijaksanaan, perencanaan,
dan pelaksanaannya adalah perangkat daerah sendiri.
2. Asas Dekonsentrasi
Asas yang menyatakan pelimpahan wewenang dari pemerintah pusat,
kepala wilayah, atau kepala instansi vertikal tingkat yang lebih tinggi
kepada pejabat-pejabat di daerah.
Tanggung jawab tetap ada pada pemerintah pusat. Baik perencanaan
dan pelaksanaannya maupun pembiayaannya tetap menjadi tanggung
jawab pemerintah pusat.
Unsur pelaksanaannya dikoordinasikan oleh kepala daerah dalam
kedudukannya selaku wakil pemerintah pusat. Latar belakang
diadakannya sistem dekonsentrasi ialah bahwa tidak semua urusan
pemerintah pusat dapat diserahkan kepada pemerintah daerah
menurut asas desentralisasi.
Bagan/Pola Organisasi
Pemerintahan Wilayah Kota Administratif
Berdasarkan UU Tahun 1974
11
mejamin perkembangan dan pembangunan daerah dan dilaksanakan
bersama-sama dengan dekonsentrasi.
Prinsip-prinsip pokok tentang pelaksanaan otonomi daerah itu
mengandung intisari yang dapat dipakai sebagai pedoman pelaksanaan
otonomi daerah.
2. Prinsip Otonomi Nyata dan Bertanggung Jawab
Prinsip otonomi yang berarti pemberian otonomi kepada daerah
hendaknya berdasarkan pertimbangan, perhitungan tindakan, dan
kebijaksanaan yang benar-benar dapat menjamin bahwa daerah yang
bersangkutan nyata-nyata mampu mengurus rumah tangganya sendiri.
12
5. Pemberian Otonomi Daerah kepada Daerah (Dilakukan Bersama-sama
dengan Dekonsentrasi)
Asas Dekonsentrasi dan Asas Desentralisasi
1) Dalam penyelenggaraan pemerintah di daerah kedua asas tersebut
sama pentingnya.
2) Apakah suatu urusan pemerintah di daerah akan tetap
diselenggarakan oleh perangkat pemerintah pusat (atas dasar asas
dekonsentrasi); atau
3) Diserahkan kepada daerah sehingga menjadi urusan otonomi (atas
dasar asas desentralisasi) terutama didasarkan pada daya guna dan
hasil guna penyelenggaraan urusan pemerintahan itu.
WALIKOTA
MPR
K e k u a s a a n -P e m e r i n
B a d a n K e h a k im a n
PRES IDEN
B a d a n K e h a k im a n
M en te ri N e g ara
M e n te ri N e g a ra
13
BAGAN JABATAN -JABATAN N EGARA
BERD ASARKAN U U TAHU N 1974
PRES WALIKOTA
IDEN/WAPRES
KEPALA NEGARA/WAKIL
KEPALA NEGARA
BUPATI/ DUTA
WALIKOTA BES AR
MADYA LBBP
JABATAN
NEGARA
LAIN
WALIKOTA
PRES IDEN
WAKIL
PRES IDEN
MENS ES NEG
PANGLIMA MENTERI MENKO MENNEG
GUBERNUR MENMUD JAGUNG
ABRI MENMUD MENMUD
BANK S EKKAB
S ENTRAL KANTOR
MENNEG/ KANTOR KANTOR
DEPAR-
Polri
MENKO
AL
AU
AD
14
REFERENSI
1) UUD 1945, Pasal 18, 18A, dan 18B;
2) UU No. 32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah;
3) UU No. 33 tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Pusat dan
Pemerintah Daerah;
4) Tap MPR No. XV/MPR/1998 tentang Penyelenggaraan Otonomi
Daerah, Pengaturan, Pembagian, dan Pemanfaatan Sumber Daya
Nasional yang Berkeadilan, serta Perimbangan Keuangan Pusat dan
Daerah dalam Kerangka NKRI;
5) Tap MPR No. IV/MPR/2000 tentang Rekomendasi Kebijakan dalam
Penyelenggaraan Otonomi Daerah.
15