Anda di halaman 1dari 8

MAKNA DAN PRINSIP DEMOKRASI

SERTA HAKIKAT DEMOKRASI PANCASILA

Paper Kelompok Enam (6)

Disusun Oleh:

Jery Irawan (L1A022050)


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Konsep demokrasi yang berarti kekuasaan yang dipegang oleh rakyat, yang biasanya
dikenal dengan sebutan konsep demos dan kratos. Demokrasi adalah suatu bentuk atau
mekanisme sistem pemerintahan suatu negara yang bertujuan untuk mencapai kedaulatan
rakyat atau negara yang dijalankan oleh pemerintah. Semua warga negara memiliki hak
yang sama untuk membuat keputusan yang dapat mengubah hidup mereka. Dan demokrasi
memungkinkan warga negara untuk berpartisipasi secara langsung atau melalui perwakilan
dalam perumusan, pengembangan, dan pembuatan undang-undang. 1
Sebagaimana konsep demokrasi diterima secara umum dan diterima secara universal,
namun ketika diterapkan dalam suatu bangsa atau negara, pelaksanaannya berjalan sesuai
dengan kondisi objektif bangsa atau negara yang bersangkutan. Jadi nuansa demokrasi
adalah budaya, bukan ideologi, jadi demokrasi tidak harus berkembang seperti Barat.
Demokrasi bagi Indonesia adalah Pancasila, artinya sistem pemerintahan dan cara hidup,
mengacu pada nilai-nilai Pancasila.
Demokrasi berdasarkan budaya Barat memiliki inti, berdasarkan rasa sadar akan
identitasnya, individualisme, sekuler, antroposentris, yang pada akhirnya melahirkan
demokrasi liberal, tentu berbeda dengan Indonesia (Demokrasi Pancasila), di mana budaya
didasarkan pada pluralisme tunggal (makhluk yang memiliki kodrat sebagai seorang
makhluk individu, makhluk sosial sekaligus berkedudukan sebagai makhluk pribadi yang
berdiri sendiri dan sebagai makhluk Tuhan), keagamaan, dan nilai-nilai tentang ketuhanan
yang menghasilkan sebuah kepercayaan.2
Oleh sebab itu, demokrasi Pancasila merupakan demokrasi yang merujuk kepada
kesadaran identitas bangsa Indonesia, bukan semata-mata rasional tetapi juga religius dan
tidak mementingkan urusan pribadi saja, namun juga kepentingan sosial, serta tidak hanya
bersifat kuantitatif melaikan juga kualitatif atau kebijaksanaan.

1
Mp Dr. I Putu Ari Astawa,S.Pt, ‘Demokrasi Indonesia’, Universitas Udayana, 2017.
2
Idjang Tjarsono, ‘Demokrasi Pancasila Dan Bhineka Tunggal Ika Solusi Heterogenitas’, Jurnal Transnasional, 4
(2013).
1.2 RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah yang dapat diambil, sebagai
berikut:
a. Apa makna dan prinsip dari demokrasi?
b. Bagaimana hakikat dari demokrasi pancasila?
BAB II

PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Demokrasi
Definisi Demokrasi. Kata "demokrasi" berasal dari kata Yunani yang digunakan di
Athena pada abad ke-5 SM. Negara ini sering dilihat sebagai contoh awal dari sistem yang
berurusan dengan hukum demokrasi modern. Namun, makna istilah tersebut telah berubah
seiring waktu, dan definisi modern telah berkembang sejak abad ke-18 dengan berkembangnya
lembaga-lembaga "demokratis" di banyak negara.
Dari segi terminologi (etimologi), kata demokrasi berasal dari bahasa Yunani
demokratia, yang berarti “kekuasaan rakyat”, dan merupakan gabungan dari dua kata, demos
yang berarti rakyat dan kratos kekuasaan atau pemerintahan. Menurut Abraham Lincoln
(Presiden Amerika Serikat ke-16), "Demokrasi adalah pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat,
dan untuk rakyat."3
Sedangkan pengertian demokrasi secara istilah sebagaian dikemukakan para ahli
sebagai berikut:
a. Joseph A. Schemer
Demokrasi adalah rencana institusional untuk mendapat keputusan politik, dimana
individu mendapatkan kekuasaan menentukan sarana perjuangan kompetitif atas suara
rakyat.
b. Sydney Hook
Demokrasi adalah bentuk pemerintahan di mana keputusan pemerintah yang
signifikan secara langsung atau tidak langsung didasarkan pada persetujuan mayoritas
diberikan secara bebas oleh penduduk dewasa.
c. Philip C. Schmidt dan Terry Lynn Carr
Demokrasi sebagai sistem yang membutuhkan pemerintahan yang bertanggung
jawab atas tindakan mereka di ranah publik. warga bertindak secara tidak langsung
melalui kompetisi kerjasama dengan wakil-wakil yang mereka pilih.
d. Henry B. Mayo

3
Apiek Gandamana, ‘Memaknai Demokrasi Pancasila’, Universitas Negeri Medan.
Mendeklarasikan demokrasi sebagai sistem politik sebagai sebuah sistem yang
menunjukkan bahwa kebijakan publik diputuskan oleh mayoritas.4

Maka dari itu makna demokrasi sebagai dasar hidup bermasyarakat dan bernegara
mengandung pengertian bahwa rakyatlah yang memberikan ketentuan dalam masalah-masalah
mengenai kehidupannya, termasuk dalam menilai kebijakan Negara, karena kebijakan Negara
tersebut akan menentukan kehidupan rakyat. Kesimpulan-kesimpulan dari beberapa pendapat
diatas adalah bahwa hakikat demokrasi sebagai suatu sistem bermasyarakat dan bernegara serta
pemerintahan memberikan penekanan pada keberadaan kekuasaan di tangan rakyat.5

2.2 Prinsip Demokrasi


Prinsip Demokrasi sebagai sistem politik
a. Pembagian kekuasaan (legislatif, yudikatif dan eksekutif)
b. Bersifat konstitusionalisme
c. Lebih dari satu partai politik dan mampu menjalankan fungsinya
d. Kebebasan pers
e. Perlindungan hak asasi manusia
f. Pengawasan administrasi negara
g. Peradilan yang independen dan tidak memihak
h. Pemerintah yang berdiskusi
i. Sebuah generasi. pemilihan bebas
j. Memerintah negara dengan hukum

2.3 Hakikat Demokrasi Pancasila.

Demokrasi pancasila adalah demokrasi yang mengedepankan kebebasan setiap


individu dalam berbangsa dan bernegara serta ikut andil dalam setiap kebijakan yang dibuat
oleh negara yang dimana harus dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat.

Demokrasi Pancasila mengacu pada sila keempat Pancasila, yang secara filosofis
berarti Demokrasi berdasarkan atas demokrasi yang didominasi oleh kebijaksanaan
permusyawaratan dan perwakilan, dengan penuh akan jiwa persatuan, keadilan dan

4
Dikdik Baegaqi Arif Dwi Sulisworo, Tri Wahyuningsih, Demokrasi, 2012.
5
Dwi Sulisworo, Tri Wahyuningsih.
kemanusiaan yang beradab, dijiwai oleh Ketuhanan Yang Maha Esa. Serta yang membawa
keadilan sosial kepada seluruh rakyat Indonesia. Akibatnya, setiap sila Pancasila diresapi
oleh sila di atasnya dan meresapi sila di bawahnya. Sangat terlihat bahwa demokrasi
Pancasila sangat berbeda dengan yang berkembang di Barat, terutama pada tataran
implementasi.

Sementara itu, demokrasi model Barat lebih bersifat kuantitatif, mayoritas, serta yang
banyak adalah pemenang, sedangkan dalam demokrasi Pancasila lebih mengutamakan
kualitatif (konsensus), selanjutnya melalui voting (kuantitatif) jika negosiasi tidak dapat
dicapai. Disamping itu dalam demokrasi Pancasila tidak ada ruang untuk oposisi, karena
bertolak pada paradigma bahwa pemerintah, negara dan rakyat adalah satu kesatuan,
sedangkan pada demokrasi liberal (Barat) oposisi diberi tempat, karena memang mereka
bertolak dari paradigma bahwa rakyat dan pemerintah atau negara adalah dua subyek yang
saling berhadap-hadapan dan masing-masing eksis.

Esensi Pancasila merujuk pada nilai-nilai humanisme yang religius (humanism-


religious), bukan humanisme yang sekuler, oleh sebab itu tingkat kebenaran yg dijadikan
landasan kebijakan artinya tidak semata-mata rasional melainkan pula religiusitas. Secara
prinsip demokrasi merupakan sistem pemerintahan dimana warga diikutsertakan dalam
pemerintahan negara, demokrasi Pancasila merupakan demokrasi yg bersumber di
kepribadian dan falsafah hayati bangsa Indonesia, yg implementasinya sebagaimana
tercermin dalam Pembukaan dan UUD 1945. Dasar dari demokrasi Pancasila merupakan
kedaulatan warga (pasal.1 ayat dua UUD 1945) sedangkan asas demokrasi Pancasila yaitu
sila ke 4 Pancasila.6

6
Idjang Tjarsono.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan rumusan masalah, dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa:

1. Demokrasi adalah pemerintahan yang diberasal dari rakyat, oleh rakyat dan untuk
rakyat. Yang dimana kebijakan-kebijakn yang ada dalam suatu negara demokrasi
adalah kebijakan yang menjungjung tingggi akan kesejahteraan untuk rakyat dan
suara rakyat adalah hal yang multalak dalam demokrasi.
2. Hakikat Demokrasi Pancasila adalah demokrasi yang dilandasi oleh paham solidaritas
dan kekeluargaan. Bentuk dari model demokrasi ini adalah sikap kritis terhadap
kebijakan penguasa, musyawarah serta mufakat dalam pengambilan keputusan politik,
dan kebiasaan gotong royong maupun kerja sama.
DAFTAR PUSTAKA

Apiek Gandamana, ‘Memaknai Demokrasi Pancasila’, Universitas Negeri Medan

Dr. I Putu Ari Astawa,S.Pt, Mp, ‘Demokrasi Indonesia’, Universitas Udayana, 2017

Dwi Sulisworo, Tri Wahyuningsih, Dikdik Baegaqi Arif, Demokrasi, 2012

Idjang Tjarsono, ‘Demokrasi Pancasila Dan Bhineka Tunggal Ika Solusi Heterogenitas’, Jurnal
Transnasional, 4 (2013)

Anda mungkin juga menyukai