PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setiap warga negara mendambakan pemerintahan demokratis yang menjamin tegaknya kedaulatan
rakyat.Hasrat ini dilandasi pemahaman bahwa pemerintahan demokratis memberi peluang bagi tumbuhnya prinsip
menghargai keberadaan individu untuk berpartisipasi dalam kehidupan bernegara secara maksimal.Karena itu,
demokrasi perlu ditumbuhkan, dipelihara, dan dihormati oleh setiap warga negara.
Setiap negara mempunyai ciri khas dalam pelaksanaan kedaulatan rakyat atau demokrasinya.Hal ini ditentukan
oleh sejarah negara yang bersangkutan, kebudayaan, pandangan hidup, serta tujuan yang ingin dicapainya. Dengan
demikian pada setiap negara terdapat corak khas demokrasi yang tercermin pada pola sikap, keyakinan dan perasaan
tertentu yang mendasari, mengarahkan, dan memberi arti pada tingkah laku dan proses berdemokrasi dalam suatu
sistem politik.
B. Rumusan Masalah
1. Apa arti, makna dan manfaat Demokrasi ?
2. Apa saja nilai-nilai Demokrasi ?
3. Apa prinsip dan parameter Demokrasi ?
4. Apa jenis-jenis Demokrasi ?
5. bagaimana pelaksanaan Demokrasi di Indonesia ?
6. Bagaimana mengembangkan sikap Demokrasi ?
C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui arti,makna dan manfaat Demokrasi.
2. Untuk mengetahui nilai-nilai Demokrasi.
3. Untuk mengetahui prinsip dan parameter Demokrasi.
4. Untuk mengetahui jenis-jenis Demokrasi.
5. Untuk mengetahui pelaksanaan Demokrasi di Indonesia .
6. Untuk mengetahui bagaimana cara mengembangkan sikap Demokrasi.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Demokrasi
Apa sebenarnya demokrasi itu? Secara etimologis, demokrasi berasal dari bahasa Yunani Kuno, yakni “demos”
dan “kratein”.
Lalu bagaimana pengertian demokrasi menurut para ahlinya? Dalam “The Advanced Learner’s Dictionary of
Current English (Hornby dkk, 1988) dikemukakan bahwa yang dimaksud dengan “democracy” adalah:
“(1) country with principles of government in which all adult citizens share through their elected representatives; (2)
country with government which encourages and allows rights of citizenship such as freedom of speech, religion, opinion,
and association, the assertion of rule of law, majority rule, accompanied by respect for the rights of minorities. (3) society
in which there is treatment of each other by citizens as equals”.
Dari kutipan pengertian tersebut tampak bahwa kata demokrasi merujuk kepada konsep kehidupan negara atau
masyarakat di mana warganegara dewasa turut berpartisipasi dalam pemerintahan melalui wakilnya yang dipilih;
pemerintahannya mendorong dan menjamin kemerdekaan berbicara, beragama, berpendapat, berserikat, menegakkan
”rule of law”, adanya pemerintahan mayoritas yang menghormati hak-hak kelompok minoritas; dan masyarakat yang
warga negaranya saling memberi perlakuan yang sama. Pengertian tersebut pada dasarnya merujuk kepada ucapan
Abraham Lincoln mantan Presiden Amerika Serikat, yang menyatakan bahwa “demokrasi adalah suatu pemerintahan
dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat” atau “the government from the people, by the people, and for the people”.
Karena “people” yang menjadi pusatnya, demokrasi oleh Pabottinggi (2002) disikapi sebagai pemerintahan
yang memiliki paradigma “otocentricity” atau otosentrisitas yakni rakyatlah (people) yang harus menjadi kriteria dasar
demokrasi. Sebagai suatu konsep demokrasi diterima sebagai “…seperangkat gagasan dan prinsip tentang kebebasan,
yang juga mencakup seperangkat praktik dan prosedur yang terbentuk melalui sejarah panjang dan sering berliku-
liku.Pendeknya, demokrasi adalah pelembagaan dari kebebasan” (USIS, 1995).
Sementara itu CICED (1999) mengadopsi konsep demokrasi sebagai berikut:
“Democracy which is conceptually perceived a frame of thought of having the public governance from the people, by the
people has been universally accepted as paramount ideal, norm, social system, as well as individual knowledge,
attitudes, and behavior needed to be contextually substantiated, cherished, and developed”.
Apa yang dikemukakan oleh CICED (1999) tersebut melihat demokrasi sebagai konsep yang bersifat
multidimensional, yakni secara filosofis demokrasi sebagai ide, norma, dan prinsip; secara sosiologis sebagai sistem
sosial; dan secara psikologis sebagai wawasan, sikap, dan perilaku individu dalam hidup bermasyarakat.
Jika demokrasi dipahami sebagai sistem kehidupan kenegaraan seperti definisi pertama, apa saja prinsip, atau
pilar penyangganya sehingga mencirikan kehidupan bernegara sebagai pemerintahan demokrasi?
Sebagai suatu sistem sosial kenegaraan, USIS (1995) mengintisarikan demokrasi sebagai sistem memiliki
sebelas pilar atau soko guru, yakni “Kedaulatan Rakyat, Pemerintahan Berdasarkan Persetujuan dari yang Diperintah,
Kekuasaan Mayoritas, Hak-hak Minoritas, Jaminan Hak-hak Azasi Manusia, Pemilihan yang Bebas dan Jujur,
Persamaan di depan Hukum, Proses Hukum yang Wajar, Pembatasan Pemerintahan secara Konstitusional, Pluralisme
Sosial, Ekonomi dan Politik, dan Nilai-nilai Toleransi, Pragmatisme, Kerja Sama dan Mufakat.”
Di lain pihak Sanusi (2006) mengidentifikasi adanya sepuluh pilar demokrasi konstitusional menurut UUD 1945,
yakni: ”Demokrasi yang BerKetuhanan Yang Maha Esa, Demokrasi Dengan Kecerdasan, Demokrasi yang
Berkedaulatan Rakyat, Demokrasi dengan “Rule of Law”, Demokrasi dengan Pembagian Kekuasaan Negara, Demokrasi
dengan Hak Azasi Manusia, Demokrasi dengan Pengadilan yang Merdeka, Demokrasi dengan Otonomi Daerah,
Demokrasi Dengan Kemakmuran, dan Demokrasi yang Berkeadilan Sosial “.
Bila dibandingkan, sesungguhnya secara esensial terdapat kesesuaian antara sebelas pilar demokrasi universal
ala USIS (1995) dengan 9 dari 10 pilar demokrasi Indonesia ala Sanusi (2006). Hal yang tidak terdapat dalam 149 pilar
demokrasi universal adalah salah satu pilar demokrasi Indonesia, yakni “Demokrasi Berdasarkan Ketuhanan Yang Maha
Esa”, dan inilah yang merupakan ciri khas demokrasi Indonesia, yang dalam pandangan Maududi dan kaum muslim
(Esposito dan Voll,1996) disebut “teodemokrasi”, yakni demokrasi dalam konteks kekuasaan Tuhan Yang Maha Esa.
Dengan kata lain demokrasi universal adalah demokrasi yang bernuansa sekuler, sedangkan demokrasi Indonesia
adalah demokrasi yang ber-Ketuhanan Yang Maha Esa.
4. Manfaat Demokrasi
1. Menjamin hak-hak dasar
6. Mencegah tirani
2. Menjamin terjadinya perubahan secara damai dalam suatu masyarakat yang selalu berubah
6. Menegakkan keadilan
Zamroni (2001) menyebutkan adanya kultur atau nilai demokrasi antara lain :
1. Toleransi
7. Percaya diri
9. Saling menghargai
11. Kebersamaan
12. Keseimbangan
C. Ciri-Ciri Demokrasi
1. Dilihat Dari Cara Penyaluran Kehendak Rakyat
a. Demokrasi langsung (direct democracy)
Yaitu rakyat secara langsung dapat membicarakan dan menentukan suatu urusan politik kenegaraan.
b. Demokrasi perwakilan atau tidak langsung (representative democracy)
Yaitu aspirasi rakyat disalurkan melalui wakil-wakilnya yang duduk di lembaga perwakilan rakyat (parlemen).
c. Demokrasi sistem referendum
Yaitu rakyat memilih wakil-wakilnya yang duduk di parlemen tetapi dalam melaksanakan tgasnya, parlemen dikontrol
oleh rakyat melalui sistem referendum.
E. Jenis-jenis Demokrasi
Berdasarkan Cara Penyaluran Aspirasi Rakyat :
1. Demokrasi Langsung
Demokrasi langsung adalah sistem demokrasi yang memberikan kesempatan kepada seluruh warga Negara nya dalam
permusyawaratan saat menentukan arah kebijakan umum dari Negara atau UU
Demokrasi tidak langsung adalah sistem demokrasi yang di jalankan menggunakan sistem perwakilan
1. demokrasi material
2. demokrasi formal
3. demokrasi campuran
1. Demokrasi Rakyat
Demokrasi rakyat adalah sistem demokrasi yang tidak mengenal kelas sosial dalam kehidupan
2. Demokrasi Konstitusional
Demokrasi konstitusional adalah demokrasi yang dilandaskan kebebasan setiap orang atau manusia sebagai makhluk
sosial
1. demokrasi perwakilan dengan sistem referendum yang merupakan salah satu macam demokrasi dimana rakyat
memilih perwakilannya untuk menjabat di parlemen,akan tetapi tetap terkontrol oleh pengaruh rakyat
2. sistem parlementer yang merupakan demokrasi perwakilan dimana adanya hubungan yang kuat antara badan
eksekutif dan badan legislative
3. sistem pemisahan kekuasaan yang merupakan demokrasi perwakilan dimana jabatan legislative terpisah dari
eksekutif, sehingga keduanya tidak berkaitan secara langsung seperti sistem demokrasi parlementer.
4. sistem referendum dan inisiatif rakyat yang di maksud ialah gabungan antara demokrasi perwakilan dengan demokrasi
langsung
1. demokrasi liberal
Merupakan kebebasan individu yang lebih di tekankan dan mengabaikan kepentingan umum
2. demokrasi rakyat
Merupakan demokrasi yang di dasarkan pada faham sosialisme dan komunisme dan lebih mengutamakan kepentingan
umum atau Negara
3. demokrasi pancasila
Merupakan demokrasi yang ada di Indonesia bersumberkan pada nilai-nilai sosial budaya bangsa serta berasas kan
musyawarah mufakat dengan memprioritaskan kepentingan seluruh kepentingan masyarakat atau warga Negara
Demokrasi pada masa reformasi pada dasanrnya merupakan demokrasi dengan pernbaikan peraturan yang tidak
demokratis,dengan meningkatkan peran lembaga tinggi dan tertinggi negara dengan menegaskan fungsi,wewenang,dan
tanggung jawab yang mengacu pada prinsip pemisahan kekuasaan dan tata hubungan yang jelas antara lembaga-
lembaga eksekutif,legislative,dan yudikatif.
Masa reformasi berusaha membangun kehidupan yang demokratis antara lain dengan:
a. Keluarnya Ketetapan MPR RI No.X/MPR/1998 tentang pokok-pokok reformasi;
b. Ketetapan No.VII/MPR/1998 tentang pencabutan tap MPR tentang Referendum;
c. Tap MPR RI No.XI/MPR/1998 tentang penyelenggaraan Negara yang bebas dari KKN;
d. Tap MPR RI No.XIII/MPR/1998 tentang pembatasan Masa Jabatan Presiden dan Wakil Presiden RI;
e. Amandemen UUD 1945 sudah sampai amandemen I,II,III,IV.
I. Mengembangkan Sikap Demokrasi
1. Kehidupan Demokratis yang Bagaimana yang Kita Kembangkan?
Demokrasi itu selain memiliki sifat yang universal, yakni diakui oleh seluruh bangsa yang beradab di seluruh dunia, juga
memiliki sifat yang khas dari masing-masing negara.Sifat khas demokrasi di setiap negara biasanya tergantung ideologi
masing-masing.Demokrasi kita pun selain memiliki sifat yang universal, juga memiliki sifat khas sesuai dengan budaya
bangsa Indonesia yang berdasarkan Pancasila.
Sebagai demokrasi yang berakar pada budaya bangsa, kehidupan demokratis yang kita kembangkan harus mengacu
pada landasan idiil Pancasila dan landasan konstitusional UD NRI Tahun 1945.Berikut ini diketengahkan “Sepuluh Pilar
Demokrasi Pancasila” yang dipesankan oleh para pembentuk negara RI, sebagaimana diletakkan di dalam UUD NRI
Tahun 1945 (Sanusi, 1998).
Sepuluh Pilar Demokrasi Pancasila
NO PILAR DEMOKRASI PANCASILA MAKSUD ESENSINYA
1. Demokrasi berdasarkan Ketuhanan Seluk beluk sistem serta perilaku dalam menyelenggarakan
Yang Maha Esa kenegaraan RI harus taat asas, konsisten, atau sesuai dengan nilai-
nilai dan kaidah-kaidah dasar Ketuhanan Yang Maha Esa
2. Demokrasi dengan Kecerdasan Mengatur dan menyelenggarakan demokrasi menurut UUD 1945 itu
bukan dengan kekuatan naluri, kekuatan otot, atau kekuatan massa
semata-mata. Pelaksanaan demokrasi itu justru lebih menuntut
kecerdasan rohaniah, kecerdasan aqliyah, kecerdasan rasional, dan
kecerdasan emosional
3. Demokrasi yang Berkedaulatan Kekuasaan tertinggi ada di tangan rakyat. Secara prinsip, rakyatlah
Rakyat yang memiliki/memegang kedaulatan itu. Dalam batas-batas tertentu
kedaulatan rakyat itu dipercayakan kepada wakil-wakil rakyat di MPR
(DPR/DPD) dan DPRD
5. Demokrasi dengan Rule of Law Kekuasaan negara RI itu harus mengandung, melindungi, serta
mengembangkan kebenaran hukum (legal truth) bukan demokrasi
ugal-ugalan, demokrasi dagelan, atau demokrasi manipulatif.
Kekuasaan negara itu memberikan keadilan hokum
(legal justice) bukan demokrasi yang terbatas pada keadilan formal
dan pura-pura. Kekuasaan negara itu menjamin kepastian hokum
(legal security) bukan demokrasi yang membiarkan kesemrawutan
atau anarki. Kekuasaan negara itu mengembangkan manfaat atau
kepentingan hukum (legal interest), seperti kedamaian dan
pembangunan, bukan demokrasi yang justru memopulerkan fitnah dan
hujatan atau menciptakan perpecahan, permusuhan, dan kerusakan
6. Demokrasi dengan Pembagian Demokrasi menurut UUD 1945 bukan saja mengakui kekuasaan
Kekuasaan negara RI yang tidak tak terbatas secara hukum, melainkan juga
demokrasi itu dikuatkan dengan pembagian kekuasaan negara dan
diserahkan kepada badan-badan negara yang bertanggung jawab.
Jadi, demokrasi menurut UUD 1945 mengenal semacam division and
separation of power, dengan sistem check and balance.
7. Demokrasi dengan Hak Asasi Demokrasi menurut UUD 1945 mengakui hak asasi manusia yang
Manusia tujuannya bukan saja menghormati hak-hak asasi tersebut, melainkan
terlebih-lebih untuk meningkatkan martabat dan derajat manusia
seutuhnya
8. Demokrasi dengan Pengadilan Demokrasi menurut UUD 1945 menghendaki diberlakukannya sistem
yang Merdeka pengadilan yang merdeka (independen) yang memberi peluang seluas-
luasnya kepada semua pihak yang berkepentingan untuk mencari dan
menemukan hukum yang seadil-adilnya. Di muka pengadilan yang
merdeka, penggugat dengan pengacaranya, penuntut umum dan
terdakwa dengan pengacaranya mempunyai hak yang sama untuk
mengajukan konsiderans, dalil-dalil, fakta-fakta, saksi, alat pembuktian,
dan petitumnya.
9. Demokrasi dengan Otonomi Daerah Otonomi daerah merupakan pembatasan terhadap kekuasaan negara,
khususnya kekuasaan legislatif dan eksekutif di tingkat pusat, dan lebih
khusus lagi pembatasan atas kekuasaan Presiden. UUD 1945 secara
jelas memerintahkan dibentuknya daereah-daerah otonom besar dan
kecil, yang ditafsirkan daerah otonom I dan II. Dengan Peraturan
Pemerintah daerah-daerah otonom itu dibangun dan disiapkan untuk
mampu mengatur dan menyelenggarakan urusan-urusan
pemerintahan sebagai urusan rumah tangganya sendiri yang
diserahkan oleh Pemerintah Pusat kepadanya
10. Demokrasi dengan Kemakmuran Demokrasi tu bukan hanya soal kebebasan dan hak, bukan hanya soal
kewajiban dan tanggung jawab, bukan pula hanya soal mengorganisir
kedaulatan rakyat atau pembagian kekuasaan kenegaraan. Demokrasi
itu bukan pula hanya soal otonomi daerah dan keadilan hukum. Sebab
bersamaan dengan itu semua, jika dipertanyakan “where is the beef ?”,
demokrasi menurut UUD 1945 itu ternyata ditujukan untuk membangun
negara kemakmuran (Welvaarts Staat) oleh dan untuk sebesar-
besarnya rakyat Indonesia.
Demokrasi yang Berkeadilan Sosial Demokrasi menurut UUD 1945 menggariskan keadilan sosial di antara
berbagai kelompok, golongan, dan lapisan masyarakat. Tidak ada
golongan, lapisan, kelompok, satuan, atau organisasi yang menjadi
anak emas, yang diberi berbagai keistimewaan atau hakhak khusus
3. Bagaimana Penerapan Demokrasi dalam Pemilihan Pemimpin Politik dan Pejabat Negara
a. Beriman dan bertaqwa
b. Bermoral
DAFTAR PUSTAKA
https://www.padamu.net/pelaksanaan-demokrasi-di-indonesia
file:///C:/Users/g40/Downloads/9-PendidikanKewarganegaraan.pdf
SOAL DAN PEMBAHASAN MENGENAI DEMOKRASI INDONESIA
1.Tokoh yang berpendapat bahwa Democracy is government of the people, by the people and for the people yaitu ...
A.Robert Dahl
B.Abraham Lincoln
C.Solly Lubis
D.Henry Mayo
E.Philipe C. Schmitter
2.Independensi dan kesejajaran lembaga negara dibutuhkan supaya bisa saling mengawasi dan mengontrol sesuai
dengan prinsip ...
A.Konsensus
B.Trias Politika
C.Law enforcement
D.Checks and balances
E.Demokrasi
3.Berikut ini yang bukan merupakan ciri-ciri demokrasi dari sejumlah nilai menurut Henry B. Mayo yaitu ...
A.Membatasi komunikasi sampai minimum
B.Menjamin tegaknya keadilan
C.Menjamin terjadinya perubahan secara damai pada suatu masyarakat yang sedang berubah
D.Menyelesaikan perselisihan secara damai dan berlembaga
E.Menyelenggarakan pergantian pimpinan dengan teratur
4.Berikut ini yang merupakan ciri paling menonjol dari negara berkembang yang masih mencari bentuk demokrasi yang
sesuai dengan perkembangan masyarakatnya yaitu...
A.Adanya kesempatan yang sama untuk menikmati hasil pembangunan
B.Adanya kebebasan pers, kebebasan berbicara, kebebasan berorganisasi, dan kebebasan berkumpul,
C.Mengakui dan menganggap wajar adanya keanekaragaman di masyarakat
D.Peran eksekutif yang mendominasi dalam perumusan kebijakan
E.Adanya jaminan keselamatan dan keamanan untuk seluruh warga negara
6.Pemerintah dituntut untuk transparan dalam sistem demokrasi.Pernyataan di bawah ini yang sesuai dengan prinsip
demokrasi yaitu ...
A.Hak publik untuk tahu
B.Konstitusionalisme
C.Peradilan yang independence
D.Pembuatan hukum
E.Perlindungan hak minoritas
7.Kedaulatan ada di tangan rakyat dan dilaksanakan sesuai dengan UUD adalah isi dari ...
A.UU No. 7 Tahun 1953
B.UUD 1945 Pasal 1 Ayat 1
C.UUD 1945 Pasal 1 Ayat 3
D.UUD 1945 Pasal 1 Ayat 2
E.Maklumat Wakil Presiden No. X
9.Pemilihan presiden dan wakilnya secara langsung oleh rakyat pertama kali dilakukan negara Indonesia pada tahun ...
A.2009
B.1955
C.1999
D.1971
E.2004
10.Berikut ini yang bukan termasuk perilaku demokrasi yang perlu dikembangkan dalam kehidupan sehari-hari yaitu ...
A.Mengutamakan kesatuan dan persatuan nasional
B.Memaksakan pendapat dalam kegiatan pengambilan keputusan
C.Menjaga keseimbangan hak dan kewajiban
D.Menjunjung tinggi persamaan
E.Membudayakan sikap adil dan baik
14.Ditinjau dari segi waktu, sejarah budaya demokrasi di Indonesia pada tahun 1959 – 1966 yaitu periode demokrasi ....
A.parlementer
B.terpimpin
C.liberal
D.Pancasila
15.Pelaksanaan budaya demokrasi Pancasila pada masa Orde Baru mengalami penyimpangan karena ....
A.berkembangnya budaya membangun
B.kuatnya pengawasan masyarakat
C.berkembangnya budaya kritis
D.berkembangnya budaya KKN
Kunci Jawaban :
1. B
2. D
3. A
4. D
5. E
6. A
7. D
8. A
9. E
10. B
11. A
12. D
13. B
14. B
15. D