Anda di halaman 1dari 5

NIM : 79200113

Nama : Kenrico Charlim

Nama Dosen : Alfredo Rimper, S.Ag., M.Hum

Mata Kuliah : Pendidikan Pancasila

Kelas :L

SOAL 1

A. Pancasila sebagai sumber tertib hukum artinya merupakan cita-cita moral mengenai
kehidupan kemasyarakatan dan keagamaan serta sesuai dengan Pembukaan UUD 1945
alinea keempat yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab,
Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/Perwakilan, dan Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia dan
merupakan pandangan hidup, kesadaran dan cita-cita hukum serta cita-cita moral yang
meliputi suasana kejiwaan serta watak dari bangsa Indonesia, keadilan sosial, perdamaian
nasional, cita-cita politik mengenai sifat bentuk dan tujuan Negara. Artinya segala peraturan
perundang-undangan yang berlaku di Indonesia harus bersumberkan Pancasila/tidak
bertentangan pada Pancasila.

Pembukaan UUD 1945 mempunyai fungsi atau hubungan langsung dengan Batang Tubuh
UUD 1945, karena Pembukaan UUD 1945 mengandung pokok-pokok pikiran yang dijabarkan
lebih lanjut dalam pasal-pasal di Batang Tubuh UUD 1945 tersebut. Pembukaan UUD 1945
yang merupakan kesatuan yang tidak dapat dipisahkan, bahkan hal ini menjadi rangkaian
kesatuan nilai dan norma yang terpadu. Batang Tubuh UUD 1945 terdiri dari rangkaian
pasal-pasal merupakan perwujudan pokok-pokok pikiran yang terkandung dalam
Pembukaan UUD 1945, yang tidak lain adalah pokok pikiran :Persatuan Indonesia, Keadilan
sosial, kedaulatan Rakyat berdasar atas kerakyatan dan permusyawaratan/ perwakilan, dan
Ketuhanan Yang Maha Esa menurut dasar Kemanusiaan yang adil dan beradab.

B. Pembukaan UUD 1945 di dalamnya memuat nilai-nilai pancasila mengandung empat pokok
pikiran merupakan penjabaran dari Pancasila. Kedudukan pembukaan UUD 1945 dijadikan
sebagai norma fundamental, serta merupakan satu rangkaian utuh dengan proklamasi
kemerdekaan. Maka Pembukaan UUD 1945 tidak dapat diubah. Jika pembukaan diubah,
berarti mengubah hakikat negara Indonesia yang sudah diproklamasikan pada 17 Agustus
1945. Rumusan kata dan kalimat yang terkandung didalamnya tidak boleh diubah oleh
siapapun, termasuk MPR. Pengubahan pembukaan UUD 1945 berarti mengubah esensi cita
moral, dan cita hukum yang ingin diwujudkan dan ditegakkan oleh bangsa Indonesia.
Pembukaan Undang-undang dasar 1945 telah memenuhi sebagai syarat pokok kaidah
negara yang fundamental
SOAL 2

A. Pancasila menjadi pilihan yang tepat sebagai dasar Negara Indonesia Republik Indonesia
karena didalamnya terdapat unsur-unsur bahwa setiap rakyat mempunyai hak untuk
menganut dan menjalankan kegiatan agamanya secara bebas tanpa melanggar konstitusi.
Rakyat bebas beragama dan tidak boleh saling meniadakan, serta negara menjamin
kebebasan dan keamanan beragama.

Selain itu, Pancasila juga sebagai cita – cita dan tujuan bangsa, pancasila memiliki peran vital
sebagai pedoman dalam setiap aktivitas di berbagai bidang masyarakat Indonesia.
Dikarenakan kefleksibelannya dalam mengikuti perkembangan zaman, serta kemampuannya
dalam mencakup semua jajaran lini masyarakat. Sehingga dijadikanlah pancasila sebagai
dasar negara Republik Indonesia

B. Negara agama : negara yang konstitusinya berdasarkan ajaran satu agama. Indonesia bukan
negara agama karena realitas sosial masyarakat Indonesia memiliki beragam agama.
Menjadikan satu agama sebagai dasar konstitusi suatu negara, rentan terhadap konflik sosial
(konflik antar agama) bahkan dapat mengancam persatuan dan kesatuan bangsa. Itulah
sebabnya para pendiri negara ini memilih negara Pancasila dan bukan negara agama.
Walaupun bukan negara agama, Indonesia adalah negara beragama yaitu negara yang
berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa (Pasal 29 (1). Juga negara menjamin kemerdekaan
setiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan beribadat menurut agama
dan kepercayaannya itu (pasal 29 (2).

Negara secular : negara yang dengan tegas memisahkan urusan negara dengan urusan
agama. Negara tidak boleh mencampuri urusan agama,sebab urusan agama adalah urusan
individu atau urusan privat. Negara bersifat netral antara yang beragama dan yang tidak
beragama. Agama tidak boleh mencampuri urusan negara/public. Indonesia tidak menganut
prinsip negara sekularisme tersebut sebab baik agama maupun negara mempunya peran
dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Dalam konteks Indonesia, agama mempunyai
peranan besar dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia dan juga dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara terutama dalam moral force dan spiritual force.

SOAL 3

A. Demokrasi Langsung : Rakyat mendapatkan akses langsung untuk memilih penyelenggara


negara yang akan mendapatkan legitimasi kekuasaan dari rakyat untuk mengelola negara.
Model ini saja tidak cukup efektif untuk semua urusan kerakyatan.
Demokrasi Perwakilan : Rakyat juga memilih wakil-wakilnya melalui pemilihan umum untuk
menyalurkan aspirasi mereka kepada pemerintah yang diberi kuasa untuk mengelola negara.
Ini dilakukan melalui sistem partai, sayang bahwa wakil rakyat sering tidak menyalurkan
aspirasi rakyat melainkan aspirasi konstituen. Bahaya tirani mayoritas.
Demokrasi deliberatif : Demokrasi dengan permusyawaratan untuk sampai pada
kesepakatan (mencapai mufakat). Dasar pertimbangannya adalah asas reasonableness
(masuk akal, akal sehat), bukan suara terbanyak. Rakyat juga diberi peluang mendapatkan
akses ke pemerintah.
Kedaulatan rakyat diakui :
Bidang politik : sistem partai, rakyat dilibatkan (transparansi)
Bidang ekonomi : Ekonomi kerakyatan
Bidang budaya : Pengakuan terhadap kebudayaan dan keyakinan-keyakinan nilai.

B. 6 bukti dalam UUD 1945 bahwa negara Indonesia menganut prinsip demokrasi :
1. Pembukaan UUD 1945 menunjukkan bahwa negara Indonesia adalah negara demokrasi
yang berbunyi "maka disusunlah Kemerdekaan Kebangsaan Indonesia itu dalam suatu
Undang-Undang Dasar Negara Indonesia, yang terbentuk dalam suatu susunan Negara
Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat.." (Penggalan alinea keempat Pembukaan
UUD 1945)
Selain Pembukaan UUD 1945, bukti normatif juga terdapat dalam Batang Tubuh. Berikut
pasal-pasal yang menyebutkan Indonesia adalah negara demokrasi.
2. Pasal 1 ayat 2 UUD 1945 yang berbunyi "Kedaulatan berada di tangan rakyat dan
dilaksanakan menurut Undang-Undang Dasar."
3. Pasal 28 yang berbunyi "Kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran
dengan lisan dan tulisan dan sebagainya ditetapkan dengan undang-undang."
Bukti normatif juga terdapat dalam konstitusi Republik Indonesia Serikat (RIS) dan UUDS
1945, Konstitusi RIS Pasal 1 :
4. Ayat (1) berbunyi "Republik Indonesia Serikat yang merdeka dan berdaulat ialah suatu
negara hukum yang demokrasi dan berbentuk federasi"
5. Ayat (2) berbunyi "Kekuasaan kedaulatan Republik Indonesia Serikat dilakukan oleh
pemerintah bersama-sama Dewan Perwakilan Rakyat dan Senat"
Dalam UUDS 1950 Pasal 1:
6. Ayat (1) berbunyi "Republik Indonesia yang merdeka dan berdaulat ialah suatu negara
hukum yang demokratis dan berbentuk kesatuan"
7. Ayat (2) berbunyi "Kedaulatan Republik Indonesia adalah ditangan rakyat dan dilakukan
oleh pemerintah bersama-sama dengan Dewan Perwakilan rakyat"

Mewujudkan demokrasi Pancasila dalam bidang politik yaitu dengan cara :

- Mengutamakan musyawarah mufakat dan kekeluargaan.


- Demokrasi yang tidak berdasarkan dominasi mayoritas maupun tirani minoritas.
- Sistem yang mengutamakan kekeluargaan, bukan sistem yang saling menjatuhkan atau
mengutamakan kepentingan individu dan golongan.
- Rakyat dilibatkan (transparansi).
- Kebebasan menyatakan pendapat

Contoh : adanya pemilihan umum yang dilakukan untuk memilih pemimpin, pergantian pemegang
kekuasaan di suatu pemerintahan.
SOAL 4

A. Hubungan pajak dengan Pancasila Sila Kelima yakni Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat
Indonesia adalah dengan hal tersebut setiap warga negara wajib membayar pajak tersebut
tanpa kecuali dan tanpa alasan. kewajiban membayar pajak tersebut sudah tertuang dalam
UUD Negara RI Tahun 1945, sebagai penjelasan dari Sila Pancasila, khususnya Sila Kelima,
yakni Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia". Dari pernyataan tersebut dapat
diketahui bahwa, pajak yang dibayarkan oleh warga negara adalah dalam rangka untuk
meningkatkan keadilan bagi seluruh rakyat dan masyarakat Indonesia, dalam bentuk
pembangunan dan fasilitas yang dapat dipergunakan untulk masyarakat secara keseluruhan,
dan di seluruh wilayah atau daerah yang ada di Indonesia harus dapat merasakan
pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah. Oleh karena itu Pajak bersifat memaksa
yang harus dibayar oleh masyaraka.

Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh pribadi atau badan yang
bersifat memaksa berdasarkan undang-undang. Memaksa disini berarti bahwa jika
seseorang sudah memenuhi syarat subjektif maupun syarat objektif, yang mana syarat
subjektif itu adalah persyaratan yang sesuai dengan ketentuan mengenai subjek pajak dalam
Undang-Undang Pajak Penghasilan 1984 dan perubahannya. Sedangkan syarat objektif
adalah persyaratan bagi subjek pajak yang menerima atau memperoleh penghasilan atau
diwajibkan untuk melakukan pemotongan/pemungutan sesuai dengan ketentuan Undang-
Undang Pajak Penghasilan 1984 dan perubahannya, maka seseorang tersebut wajib untuk
membayar pajak.

B. Sila ke-2 lebih mudah diwujudkan dibandingkan dengan keadilan dalam sila kelima karena di
Indonesia sudah banyak sekali orang yang dapat bertoleransi antara satu dengan yang
lainnya sehingga konflik-konflik yang disebabkan oleh perbedaan berkurang. Masyarakat
Indonesia sudah perlahan untuk menghormati setiap individu karena sikap dan
kemanusiaannya, bukan dari perbedaannya.
Contoh : Menghormati semua derajat manusia, Mendukung kesetaraan gender, dan lain-
lain. Sedangkan untuk sila ke-5 akan lebih sulit untuk membasmi korupsi,pencurian, sikap
tamak , dan lain-lain. Hal ini hanya dapat dilaksanakan jika hukum-hukum di Indonesia
sangat tegas dan masih banyak yang kurang tegas sehingga hal-hal ini lebih susah terwujud.
Contoh sila ke -5, Bersikap adil sesama, Tidak korupsi, dan lain-lain.

Keadilan distributive : perlakuan kepada seseorang sesuai dengan jasa-jasa yang sudah
dilakukan.
Contoh : seorang pekerja yang dibayar sesuai dengan pekerjaan yang sudah dilakukan.
Semua masyarakat bekerja sesuai dengan spesialitas mereka dan tentunya akan
mendapatkan upah yang berbeda sesuai dengan jasa yang diberikan maka karena itu negara
harus dapat menyatakan akan hal itu dan adil terhadap semua masyarakat.

Keadilan legal : keadilan menurut undang-undang dimana objeknya adalah masyarakat yang
dilindungi UU untuk kebaikan bersama atau banum commune. Keadilan legal ini harus
dipatuhi agar tidak ada terjadinya pelanggaran pada hukum-hukum yang telah dibentuk oleh
negara.
Contoh : Semua pengendara wajib menaati rambu-rambu lalu lintas.
SOAL 5

A. Faktor - faktor yang mendorong orang untuk melakukan tindak korupsi :


- Ketiadaan atau kelemahan kepemimpinan dalam posisi-posisi kunci yang mampu
memberi ilham dan mempengaruhi tingkah laku yang menjinakkan korupsi
- Kelemahan pengajaran-pengajaran agama dan etika
- Kolonialisme, suatu pemerintahan asing tidaklah menggugah kesetiaan dan kepatuhan
yang diperlukan untuk membendung korupsi
- Kurangnya pendidikan
- Adanya banyak kemiskinan
- Tidak adanya tindakan hukum yang tegas
- Kelangkaan lingkungan yang subur untuk perilaku anti korupsi
- Struktur pemerintahan
- Perubahan radikal, suatu sistem nilai yang mengalami perubahan radikal, korupsi
muncul sebagai penyakit transisional
- Keadaan masyarakat yang semakin majemuk.

B. Menurut saya, karena orang-orang yang terdakwa korupsi divonis ringan oleh hakim. Rata-
rata hukuman untuk koruptor hanya 2 tahun 2 bulan penjara. Efek jera terhadap koruptor
mulai dipertanyakan. Berdasarkan hasil pemantuan ICW dari 1.381 terdakwa kasus korupsi
yang dihukum hakim sebanyak 1.127 (81,61%) divonis ringan.

Tentu saja vonis pidana ringan yang menjadi mayoritas tidak mengakibatkan efek jera bagi
para koruptor. Secara keseluruhan hal ini sangat mengecewakan dalam penegakan
pemberantasan korupsi karena efek jera tampak tidak tergambar dalam vonis yang
dijatuhkan kepada para pelaku korupsi. Vonis ringan terhadap koruptor juga tidak bisa
dilepaskan dari tuntutan jaksa yang juga ringan.
Tidak saja vonis hakim, penerapan pidana denda dan uang pengganti pada terdakwa kasus
korupsi yang rendah pun membuat efek jera bagi koruptor makin tidak terasa. Di tahun 2017
jumlah pidana denda yang berhasil diidentifiksi total mencapai Rp 110,688 miliar dengan
jumlah pidana tambahan uang pengganti sebesar Rp 1,466 triliun. Jumlah uang pengganti
yang dibebankan kepada koruptor hanya sebesar 4,91 persen dari total keseluruhan
kerugian negara pada tahun 2017 yang mencapai Rp 29,419 triliun.
Penegakan hukum yang setengah hati menjadikan negeri ini sebagai surga bagi koruptor.
Selain itu, mantan narapidana korupsi ketika kembali kemasyarakat masih mendapat posisi
terhormat. Tidak ada sanksi sosial dari masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai