Anda di halaman 1dari 11

TUGAS PPKN

POKOK-POKOK PIKIRAN YANG TERMUAT DALAM UUD 1945 DAN


KONKRITISASI PEMBUKAAN UUD 1945

KELOMPOK

NAMA NAMA KELOMPOK :


Andi Hardiansyah_202301590

Alfian Purbo Saputra_202301587

Gusti Arsya Putra Arna Rosyid_202301619


 TULISKAN BAHWA UUD 1945 MEMPUNYAI POKOK-POKOK PIKIRAN

SEJARAH PEMBUKAAN UUD 1945


Sejarah pembukaan UUD 1945 dimulai sejak era kolonialisme Belanda di Indonesia.
Setelah kemerdekaan Indonesia diumumkan pada tanggal 17 Agustus 1945, maka
dibentuklah Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) yang diketuai oleh Ir.
Soekarno. PPKI inilah yang kemudian menyusun dan menetapkan teks pembukaan UUD
1945.

 POKOK POKOK PIKIRAN UUD 1945

• POKOK PIKIRAN PEMBUKAAN UUD 1945


Pokok pikiran yang terdapat dalam pembukaan UUD 1945 adalah Pancasila. Pancasila
merupakan dasar negara yang dijadikan landasan dalam segala aspek kehidupan bernegara
dan berbangsa di Indonesia. Pancasila terdiri dari lima sila yaitu: Ketuhanan Yang Maha
Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang dipimpin
oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan dan perwakilan, dan keadilan sosial
bagi seluruh rakyat Indonesia. Pada dasarnya, ada empat pokok pikiran di pembukaan UUD
1945 yang terbagi dalam empat alinea.

• POKOK PIKIRAN PERSATUAN


Pokok pikiran ini berbunyi ”negara melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh
tumpah darah Indonesia berdasar atas persatuan”. Pokok pikiran persatuan adalah suatu
konsep yang menitikberatkan pada pemersatu seluruh elemen masyarakat dalam suatu
negara. Dalam konteks Indonesia, pokok pikiran persatuan dapat dilihat dari Pancasila yang
merupakan dasar negara. Pokok pikiran persatuan ini sangat penting untuk
diimplementasikan dalam kehidupan masyarakat agar tercipta suasana yang harmonis,
toleran, dan damai. Namun, dalam kenyataannya, masih ada berbagai tantangan yang harus
dihadapi dalam mewujudkan persatuan, seperti perbedaan budaya, etnis, agama dan
ekonomi. Oleh karena itu, pemerintah dan masyarakat harus bekerja sama untuk mengatasi
tantangan tersebut dan mewujudkan persatuan yang sebenarnya.

• POKOK PIKIRAN KEADILAN SOSIAL


Pokok pikiran kedua ini berbunyi “Negara ingin mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh
rakyat Indonesia”. Pokok pikiran keadilan sosial adalah suatu konsep yang menitikberatkan
pada perlakuan yang adil dan sama bagi seluruh warga negara dalam hal ekonomi, sosial,
dan politik. Dalam konteks Indonesia, pokok pikiran keadilan sosial dapat dilihat dari sila
kelima dari Pancasila yaitu Keadilan Sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Keadilan sosial berarti bahwa seluruh rakyat harus mendapat perlakuan yang sama dalam
hal hak dan kewajiban, serta memiliki akses yang sama dalam hal pendidikan, kesehatan,
dan kesejahteraan sosial lainnya. Ini berarti bahwa pemerintah harus menjamin
kesejahteraan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
• POKOK PIKIRAN KEDAULATAN RAKYAT
Pokok pikiran kedaulatan rakyat adalah suatu konsep yang menitikberatkan pada pemberian
hak dan kewenangan kepada rakyat untuk mengatur dan mengendalikan negara. Dalam
konteks Indonesia, pokok pikiran kedaulatan rakyat dapat dilihat dari sila keempat
Pancasila yaitu Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan dan perwakilan.

Kedaulatan rakyat berarti bahwa rakyat merupakan pemegang kedaulatan yang sebenarnya
dalam negara. Rakyat memiliki hak untuk menentukan dan mengendalikan pemerintahan
melalui proses permusyawaratan dan perwakilan. Ini berarti bahwa pemerintah harus
didasarkan pada hikmat kebijaksanaan yang diperoleh melalui proses permusyawaratan dan
perwakilan.

• POKOK PIKIRAN KETUHANAN


Pokok pikiran ketuhanan adalah suatu konsep yang menitikberatkan pada keyakinan akan
adanya Tuhan atau suatu bentuk kepercayaan spiritual. Dalam konteks Indonesia, pokok
pikiran ketuhanan dapat dilihat dari sila pertama Pancasila yaitu Ketuhanan Yang Maha
Esa.
Ketuhanan yang Maha Esa berarti bahwa seluruh rakyat Indonesia harus meyakini adanya
Tuhan atau kepercayaan spiritual yang sesuai dengan keyakinan masing-masing. Hal ini
juga berarti bahwa pemerintah harus menjamin kebebasan beragama bagi seluruh rakyat
Indonesia.

 POKOK-POKOK PIKIRAN YANG TERMUAT DALAM PEMBUKAAN UUD


1945 SERTA CITA-CITA HUKUMNYA
Undang- undang Dasar Negara Republik Indonesia adalah suatu dasar negara yang menjadi
sumber dari segala sumber hukum yang berlaku di Indonesia. UUD 1945 merupakan
patokan atau tolok ukur bagi Undang-undang yang saat ini sedang berlaku di Indonesia.
Ketika badan legislatif membuat sebuah rancangan undang-undang, semuanya harus
berdasar kepada Pancasila dan UUD 1945 karena Pancasila dan UUD 1945 adalah dasar
dari segala sumber hukum, jadi dalam membuat Undang-undang baru, badan legislatif
harus memperhatikan dan harus berdasar kepada Pancasila dan UUD 1945.. Tentu sudah
kita ketahui bahwa Pancasila dan UUD 1945 adalah simbol utama atau dasar dari negara
kita tercinta Indonesia. Nah, ketika kita sudah mengetahui Pancasila dan UUD 1945 sebagai
lambang negara Indonesia, berarti Pancasila dan UUD 1945 mempunyai nilai yang
berkedudukan tinggi yang wajib untuk ditaati atau dipatuhi dalam penyelenggaraan negara,
terutama dalam mengatur penyelenggaraan Undang-undang dan mengatur kehidupan
masyarakat Indonesia agar tidak sewenang-wenang dalam hidup berkebangsaan.
PENJELASAN :

• Pada alinea pertama pembukaan UUD 1945 menegaskan bahwa, kemerdekaan


adalah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan di atas dunia harus
dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan.
Pokok pikiran yang termuat dalam alinea pertama ini adalah bangsa Indonesia
terbebas dari penjajahan. Maka dapat disimpulkan bahwa negara Indonsia adalah
negara yang merdeka dan terbebas dari penjajahan. Sebagai negara yang bebas dari
penjajahan, tentu negara Indonesia pasti akan menciptakan kemakmuran dan tentunya
masyarakat Indonesia terbebas dari penindasan para penjajah. Dengan pernyataan ini,
negara Indonesia diakui oleh dunia bahwa tidak ada satu pun negara di dunia ini yang
akan menjajah Indonesia lagi, karena Indonesia sudah mempunyai dasar atau aturan
yang mengatur tentang negara Indonesia terbebas dari penjajahan yang termuat dalam
alinea pertama UUD 1945.

• Pada alinea kedua pembukaan UUD 1945 menegaskan bahwa, perjuangan


pergerakan kemerdekaan Indonesia telah sampailah kepada saat yang berbahagia
dengan selamat sentausa mengantarkan rakyat Indonesia ke depan pintu gerbang
kemerdekaan Indonesia, yang merdeka, berdaulat, adil dan makmur.
Pokok pikiran yang termuat dalam alinea kedua pembukaan UUD 1945 tersebut
menyatakan bahwa, para pejuang bangsa Indonesia bersatu dan teguh untuk
memperebutkan kemerdekaan Indonesia dari penjajahan guna menciptakan negara
yang berdaulat, adil dan hidup makmur. Mengantarkan rakyat Indonesia kepada cita-
cita utama negara Indonesia yaitu meciptakan negara dengan masyarakat yang
terbebas dari segala penindasan.

• Pada alinea ketiga pembukaan UUD 1945 menegaskan bahwa, atas berkat rahmat
Allah yang Maha Kuasa dan dengan didorongkan oleh keinginan luhur, supaya
berkehidupan berkebangsaan yang bebas, maka rakyat Indonesia menyatakan
dengan ini kemerdekaannya.
Pokok pikiran yang termuat dalam alinea ketiga pembukaan UUD 1945 tersebut
menyatakan bahwa, karena berkat Tuhan yang Maha Kuasa dan keinginan dari dalam
hati masyarakat Indonesia supaya bersatu padu untuk memperebutkan kemerdekaan
negara Indonesia. Atas campur tangan dari Tuhan Yang Maha Esa maka dengan penuh
kuasa dan keinginan rakyat Indonesia akhirnya para pejuang dengan semangat gigih
mampu memperebutkan kemerdekaan bangsa Indonesia.

• Pada alinea keempat pembukaan UUD 1945 menegaskan bahwa, kemudian


daripada itu untuk membentuk suatu pemerintahan negara Indonesia yang
melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan
untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut
melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kepada kemerdekaan,
perdamaian abadi dan keadilan sosial, maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan
Indonesia itu dalam suatu Undang-undang Dasar Negara Indonesia, yang terbentuk
dalam suatu susunan negara republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan
berdasar kepada Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab,
Persatuan Indonesia, dan Kerakyatan yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan
dalam Permusyawaratan/perwakilan, serta dengan mewujudkan Keadilan Sosial
Bagi Seluruh Rakyat Indonesia.
Pokok pikiran yang termuat dalam alinea keempat pembukaan UUD 1945 tersebut
menyatakan bahwa, dalam membentuk suatu pemerintahan yang baik guna
mewujudkan kehidupan berbangsa yang melindungi, memajukan, mencerdaskan, ikut
menertibkan dunia, perdamaian dan keadilan diperlukan Undang-undang Dasar negara
republik Indonesia dan Pancasila sebagai penopang atau pedoman dalam melaksanakan
pemerintahan yang baik. Untuk ikut dalam perdamaian dunia maka pemerintah
Indonesia harus mempunyai landasan untuk dibuktikan ke dunia bahwa negara
Indonesia telah merdeka dan siap mengikuti aksi perdamaian dunia dengan
menunjukkan UUD 1945 dan Pancasila sebagai dasar dari semua yang termuat dalam
pemerintahan Indonesia, baik dari segi kemasyarakatan maupun dari segi regulasi atau
aturan negaranya. Pancasila adalah dasar dan lambang negara Indonesia. Proses untuk
mewujudkan kenyamanan negara bersumber pada Pancasila yang termuat di dalam
UUD 1945. UUD dan Pancasila sebagai sumber yang mengatur tentang bagaimana cara
hidup negara dan masyarakat agar terciptanya kenyamanan dan ketentraman. Tanpa
UUD dan Pancasila tentu kehidupan negara Indonesia dan masyarakat akan sewenang-
wenang mengatur dan sama sekali tidak ada regulasi yang mengatur kehidupan
masyarakat hingga terwujudnya hidup masyarakat yang tidak terarah atau berantakan.
Maka dari itu, jadikanlah Pancasila dan UUD 1945 sebagai pedoman hidup berbangsa
dan bernegara.

PANCASILA SEBAGAI CITA HUKUM BANGSA INDONESIA, KARENA


TATANAN NORMA DAN NORMA-NORMA HUKUM HARUS BERSUMBER
DARI NILAI PANCASILA :

• KETUHANAN YANG MAHA ESA


Semua warga negara menjamin kemerdekaan untuk memeluk agamanya masing-
masing dan beribadat menurut agamanya masing-masing (pasal 29).

Seluruh masyarakat Indonesia berhak untuk memeluk agamanya masing-masing,


berasal dari keyakinannya sendiri terhadap agama yang ia peluk.

• KEMANUSIAAN YANG ADIL DAN BERADAB


Segala warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan dan
wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya (pasal 27
dan 28).

Masyarakat diwajibkan untuk menaati segala peraturan yang berlaku di Indonesia

• PERSATUAN INDONESIA
Negara Indonesia adalah negara kesatuan yang berbentuk republik (pasal 1 ayat 1)
Tiap-tiap warga negara berhak untuk ikut serta dalam pertahanan dan keamanan negara
(pasal 30 ayat 1)
Masyarakat wajib untuk berpartisipasi aktif dalam menciptakan keamanan negara dan
pertahanan negara. misalnya, jika ada orang yang diduga seorang teroris, maka
masyarakat wajib untuk memberitahukannya kepada pihak yang berwajib.

• KERAKYATAN YANG DIPIMPIN OLEH HIKMAT KEBIJAKSANAAN


DALAM PERMUSYAWARATAN PERWAKILAN.
Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai Oleh Negara
dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat (pasal 33 ayat 3).
Masyarakat dan negara berhak mengelola kekayaan alam yang ada untuk
kelangsungan hidup dan petumbuhan ekonomi.

• KEADILAN SOSIAL BAGI SELURUH RAKYAT INDONESIA


Negara mengembangkan sistem jaminan sosial bagi seluruh rakyat dan
memberdayakan masyarakat yang lemah dan tidak mampu sesuai dengan martabat
kemanusiaan (pasal 34 ayat 2).

Masyarakat Indonesia berhak mendapatkan keadilan dan kewajiban dari negara.

 KONKRITISASI BATANG TUBUH UUD 1945


Batang tubuh UUD 1945 adalah peraturan negara yang memuat seluruh ketentuan
pokok dan menjadi salah satu sumber daripada perundang-undangan lainnya yang
kemudian dikeluarkan oleh negara itu.

BATANG TUBUH UUD 1945 TERDIRI DARI :

• Terdiri dari 16 Bab yang terdiri dari:

• BAB I : Bentuk dan Kedaulatan (Pasal 1).


• BAB II : Majelis Permusyawaratan Rakyat (Pasal 2 dan Pasal 3).
• BAB III : Kekuasaan Pemerintahan Negara ( Pasal
4,5,6,6A,7,7A,7B,7C,8,9, 10,11,12,13,14 dan 15).
 BAB IV : Dewan Pertimbangan Agung (Pasal 16) 
BAB V : Kementerian Negara (Pasal 17).
• BAB VI : Pemerintah Daerah (Pasal 18).
• BAB VII : Dewan Perwakilan Rakyat (Pasal 19,20,21 dan 22).
• BAB VIII : Hal Keuangan (Pasal 23).
• BAB IX : Kekuasaan Kehakiman (Pasal 24 dan Pasal 25).
• BAB X : Warganegara (Pasal 26,27 dan 28).
• BAB XI : Agama (Pasal 29
• BAB XII : Pertahanan Negara (Pasal Pasal 30).
• BAB XIII : Pendidikan (Pasal 31 dan 32).
• BAB XIV : Kesejahteraan Sosial (Pasal 33 dan 34).
• BAB XV : Bendera dan Bahasa (Pasal 35 dan 36).
• BAB XVI : Perubahan Undang-Undang Dasar (Pasal 37).

• 37 Pasal, terbagi 5 bagian antara lain:


• Bentuk dan Kedaulatan Negara = pasal 1
• Lembaga Tertinggi Negara = pasal 2, 3
• Lembaga Tinggi Negara = pasal 4-15, 16, 18, 19-22
• Unsur-Unsur Kesejahteraan Negara = pasal 23, 29, 31-37  Unsur-Unsur
Pemerintahan Negara = pasal 17, 24, 25, 26-28, 30

• 194 ayat

• 4 pasal Aturan Peralihan

• 2 Ayat Aturan Tambahan

ATURAN PERALIHAN

Pasal
I
Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia mengatur dan menyelenggarakan kepidahan
Pemerintahan kepada Pemerintah Indonesia.

Pasal II
Segala Badan Negara dan Peraturan yang ada masih langsung berlaku, selama belum diadakan
yang baru menurut Undang-undang Dasar ini.

Pasal III
Untuk pertama kali Presiden dan Wakil Presiden dipilih oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan
Kemerdekaan Indonesia.

Pasal IV
Sebelum Majelis Permusyawaratan Rakyat dan Dewan Pertimbangan Agung dibentuk menurut
Undang-undang Dasar ini, segala kekuasaannya dijalankan oleh Presiden dengan bantuan
Komite Nasional.

Aturan Tambahan

1. Dalam enam bulan sesudah akhirnya peperangan Asia Timur Raya, Presiden Indonesia
mengatur dan menyelenggarakan segala hal yang ditetapkan dalam Undang-undang
Dasar ini.
2. Dalam enam bulan sesudah Majelis Permusyawaratan Rakyat dibentuk, Majelis itu
bersidang untuk menetapkan Undang-undang Dasar.

 CONTOH PERATURAN PERUNDANGAN DAN CONTOHNYA :


Berdasarkan pasal 29 ayat 1, negara Indonesia berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa.
Menegaskan bahwa, Pengimplementasian dari pasal ini bahwa negara Indonesia adalah
negara yang memiliki 6 agama, yakni Islam, Kristen Protestan, Kristen Katolik, Hindu,
Budhha dan Konghucu. Jadi dapat disimpulkan bahwa masyarakat Indonesia mempunyai
agamanya masing-masing berdasar keyakinannya.
Berdasarkan pasal 29 ayat 2, menegaskan bahwa negara Indonesia menjamin kemerdekaan
orang yang memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut agamanya dan
kepercayaannya itu. Jadi, dapat disimpulkan bahwa negara Indonesia membebaskan seluruh
masyarakatnya untuk memeluk agama sesuai dengan kepercayaan dan keyakinannya sendiri.

Anda mungkin juga menyukai