Anda di halaman 1dari 3

1.

Apa tujuan pendidikan Pancasila diperguruan tinggi


2. Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi bangsa Indonesia memiliki
dasar filosofis, dasar sosiologis, dan dasar yuridis. Apa yg anda ketahui
tentang masing-masing hal tersebut.
3. Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi bangsa Indonesia dalam
perjalanan sejarah pada era orde lama, pernah terjadi Peristiwa besar yang
dikenal dengan G30S PKI dan gestok tahun 1965.. apa yang anda ketahui
tentang peristiwa tersebut ?
4. Pancasila dengan pembukaan UUD 45 mempunyai hubungan yang
sangat erat bahkan sebagai pokok kaidah negara yang fundamental. Apa
yang anda ketahui tentang hubungan keduanya bila ditinjau dari segi secara
formal dan material.
5. Pembukaan UUD 45 yang memuat Pancasila mempunyai hubungan
dengan batang tubuh yang bersifat kausal dan organis. Apa yang anda
ketahui dengan hal tersebut dan sebutkan pokok pokok pikiran yang
terkandung dalam pembukaan UUD 45 yang dijelaskan pada pasal 45.
6. Pancasila dalam implementasi pembuatan kebijakan negara mencakup 4
aspek kehidupan bermasyarakat yang dikenal dengan
POLEKSOSBUDHANKAM yang dijelaskan pada pasal-pasal UUD 45. Jelaskan
apa yang anda ketahui tentang 4 aspek tersebut.

1. Tujuan pendidikan Pancasila di Perguruan Tinggi adalah untuk: 1.


Memperkuat Pancasila sebagai dasar falsafah negara dan ideologi bangsa
melalui revitalisasi nilai-nilai dasar Pancasila sebagai norma dasar kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Landasan filosofis adalah pertimbangan atau alasan yang menggambarkan


bahwa peraturan yang dibentuk mempertimbangkan pandangan hidup,
kesadaran, dan cita hukum yang meliputi suasana kebatinan serta falsafah
bangsa Indonesia yang bersumber dari Pancasila dan Pembukaan UUD
1945.
Landasan sosiologis adalah pertimbangan atau alasan yang
menggambarkan bahwa peraturan yang dibentuk untuk memenuhi
kebutuhan masyarakat dalam berbagai aspek, serta menyangkut fakta
empiris mengenai perkembangan masalah dan kebutuhan masyarakat dan
negara.
Pengertian landasan yuridis adalah pertimbangan atau alasan yang
menggambarkan bahwa peraturan yang dibentuk untuk mengatasi
permasalahan hukum atau mengisi kekosongan hukum dengan
mempertimbangkan aturan yang telah ada, yang akan diubah, atau yang
akan dicabut guna menjamin kepastian hukum dan rasa keadilan
masyarakat.
3. G30S PKI terjadi pada 30 September pada malam hingga dini hari dan
masuk ke 1 Oktober 1965. Peristiwa ini dimotori oleh pemimpin terakhir PKI
yakni Dipa Nusantara Aidit atau DN AIdit. Gerakan pemberontakan yang
dilakukan oleh PKI ini mengincar perwira tinggi TNI AD Indonesia. Gerakan
pemberontakan yang dilakukan oleh PKI ini mengincar perwira tinggi TNI
AD Indonesia. Tiga dari enam orang yang menjadi target langsung dibunuh
di kediamannya. Sementara itu, beberapa lainnya diculik dan dibawa
menuju Lubang Buaya.

4. FORMAL- Pancasila dijadikan dasar dalam penyelenggaraan negara, serta


sebagai norma positif. Pancasila memiliki kedudukan yang kuat dan tidak
dapat diubah. Sedangkan Pembukaan UUD 1945 berkedudukan sebagai
tertib hukum tertinggi.

MATERIAL- Selain itu, Pancasila dan Pembukaan UUD 1945 juga memiliki
hubugan material. Artinya UUD 1945 merupakan kaidah hukum negara
Indonesia, yang mana seluruh unsur dan pokok kaidahnya bersumber dari
Pancasila. Maka dapat dikatakan jika Pancasila juga merupakan tertib
hukum Indonesia.

5. Hubungan langsung antara pembukaan UUD 1945 dengan batang


tubuhnya bersifat kausal organis karena isi dalam pembukaan dijabarkan
ke dalam pasal-pasal UUD 1945. Sehingga, pembukaan UUD 1945 yang
memuat dasar filsafat negara dan UUD merupakan satu kesatuan.
Pokok Pikiran Persatuan, Pokok Pikiran Keadilan Sosial, Pokok Pikiran
Kedaulatan Rakyat, Pokok Pikiran Ketuhanan.

6. Sebagai bentuk nyata dari implementasi pancasila sebagai paradigm


pembangunan atau kerangka dasar yang mengarahkan pembuatan
kebijakan pembangunan di bidang politik, ekonomi, social budaya dan
pertahanan keamanan.
*aspek politik dituangkan dalam pasal 26,27 ayat 1 dan pasal 28
*aspek ekonomi dituangkan dalam pasal 27 ayat 2, pasal 33 dan pasal 34
*aspek social budaya dituangkan dalam pasal 29, pasal 31 dan pasal 32
*aspek pertahanan dan keamanan dituangkan dalam pasal 27 ayat 3 dan
pasal 30
Kewarganegaraan ialah ikatan hukum antara Negara dan seseorang. Ikatan itu menjadi Sebab sistem (demokrasi) tersebut menjamin setiap warga negara untuk terlibat
suatu “kontrak politis” antara Negara yang mendapat status sebagai Negara yang secara setara dalam kehidupan bernegara melalui hak yang dijamin. Sebuah
berdaulat dan diakui karena memiliki tata Negara. Kewarganegaraan merupakan bagian negara tanpa peranan warga negara tidak dapat disebut negara. Sistem feodal
dari konsep kewargaan. misalnya, rakyat tidak memiliki hak kecuali segelintir keluarga kerajaan. Maka
dapat kita lihat bagaimana eksistensi sebuah negara yang diatur dalam sistem
Demokrasi Ketuhanan Yang Maha Esa feodal, atau fasis dll. Rakyat tidak memiliki hak yang semestinya, baik sebagai
Demokrasi berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa yakni seluk beluk sistem perilaku manusia atau sebagai warga negara.
dalam menyelenggarakan NKRI harus taat dengan asas, konsisten, atau nilai dan kaidah
dasar Ketuhanan Yang Maha Esa Demokrasi adalah bentuk pemerintahan yang keputusan-keputusan penting,
Demokrasi dengan Kecerdasan baik secara langsung atau tidak langsung didasarkan pada kesepakatan
Demokrasi dengan kecerdasan yakni mengatur dan menyelenggarakan demokrasi sesuai mayoritas yang diberikan secara bebas dari masyarakat dewasa.
dengan UUD 1945 yang semata-mata bukan karena kekuatan naluri, kekuatan otot atau Demokrasi Pancasila merupakan demokrasi konstitusional dengan mekanisme
kekuatan massa semata-mata. Demokrasi lebih menuntut kecerdasan rohaniah, aqliyah, kedaulatan rakyat dalam penyelenggaraan negara dan penyelengaraan
raisonal, dan emosional. pemerintahan berdasarkan konstitusi yaitu Undang-undang Dasar 1945.
emokrasi yang Berkedaulatan Rakyat
Demokrasi yang berkedaulatan rakyat yakni kekuasaan tertinggi berada di tangan rakyat
dengan prinsip rakyatlah yang memiliki dan memegang kekuatan itu. Kedaulatan rakyat
tersebut dipercayakan kepada wakil-wakil rakyat
Demokrasi dengan Rule of Law
Demokrasi dengan Rule of Law memiliki empat makna penting yakni,
Kekuasaan negara Republik Indonesia harus mengandung, melindungi, serta
mengembangkan kebenaran hukum (legal truth) bukan demokrasi ugal-ugalan, demokrasi
dagelan, atau demokrasi manipulatif.
Demokrasi dengan Pembagian Kekuasaan Negara
Demokrasi degan pembagian kekuasaan negara harus diserahkan kepada badan-badan
negara yang bertanggungjawab sebagai pemisah kekuasaan dengan sistem pengawasan
dan perimbangan.
Demokrasi dengan Hak Asasi Manusia
Demokrasi dengan hak asasi manusia bertujuan untuk meningkatkan martabat dan
derajat manusia seutuhnya
Demokrasi dengan Pengadilan yang Merdeka
Demokrasi dengan pengadilan yang merdeka menghendaki pemberlakuan sistem
pengadilan yang merdeka yakni memberikan peluang seluas-luasnya pada semua pihak
yang berkepentingngan untuk mencari dan menemukan hukum seadil-adilnya
Demokrasi dengan Otonomi Daerah
Demokrasi dengan otonomi daerah memberlakukan pembatasan terhadap kekuasaan
negara khususnya legislative dan eksekutif. Dalam UUD 1945, memerintahkan dibentuknya
daerah otonom pada kabupaten/kota dan provinsi.
Demokrasi dengan Kemakmuran
Demokrasi dengan kemakmuran ditujukan dalam membangun negara yang makmur
untuk rakyat Indonesia. Hal ini bertujuan untuk membangun negara yang makmur dalam
segala aspek mulai dari hak dan kewajiban, kedaulatan rakyat, pembagian kekuasaan,
otomi daerah ataupun keadilan hukum
Demokrasi yang Berkeadilan Sosial
Demokrasi yang berkeadilan sosial menggariskan keadilan sosial dari berbagai kelompok,
golongan maupun lapisan masyarakat.

Ikut serta melaksanakan penjagaan keamanan, seperti ronda atau siskamling. 2. Gotong
royong membersihkan lingkungan. 3. Menerapkan rasa sikap saling membantu dan
tenggang rasa dengan masyarakat sekitar.

Wawasan Nusantara di bidang hukum merupakan perwujudan Negara Kesatuan Republik


Indonesia sebagai sebuah Negara Hukum Indonesia dengan satu kesatuan sistem hukum
nasional yang mencirikan suatu Negara Nusantara dengan keanekaragaman sumber daya
manusia dan sumber daya alam, agama, serta adat dan budaya,

Terdapat hubungan antara ketahanan nasional suatu negara dengan pembelaan negara.
Kegiatan pembelaan negara pada dasarnya merupakan usaha dari warga negara untuk
mewujudkan ketahanan nasional.
Bela Negara adalah sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai oleh kecintaannya
kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-
Undang Dasar 1945 dalam menjalin kelangsungan hidup bangsa dan negara yang
seutuhnya.

Pentingnya wawasan nusantara – Wawasan nusantara merupakan cara pandang bangsa


Indonesia terhadap bangsa, rakyat dan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang
meliputi lautan, darat dan udara di atasnya sebagai suatu satu kesatuan ekonomi, politik,
budaya, sosial dan pertahanan keamanan.Wawasan nasional tersebut, lebih lanjut adalah
suatu pandangan maupun visi yang dimiliki oleh suatu bangsa untuk menuju tujuan
bersama dan cita-cita nasionalnya.

Astagatra merupakan konsepsi dasar ketahanan nasional yang merupakan perangkat


hubungan bidang kehidupan manusia dan budaya yang berlangsung diatas bumi dengan
memanfaatkan segala kekayaan alam yang dapat dicapai menggunakan kemampuannya.

Astagatra terdiri dari Trigatra dan Pancagatra. Trigatra adalah tiga aspek alamiah, yaitu
aspek geografi, demografi, dan sumber kekayaan alam yang merupakan potensi dan
modal bagi bangsa Indonesia dalam melaksanakan pembangunan, oleh karena itu Trigatra
harus dikelola dengan baik.

Anda mungkin juga menyukai