Dosen pembimbing
Disusun oleh
: Kelompok 8
Anggota
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................1
DAFTAR ISI............................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................3
A. Tujuan penulisan
B. Rumusan Masalah
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................4
A. Pengertian, kedudukan, dn sifat UUD 1945
B. Pembukaan UUD
C. Hubungan Pembukaan dengan Batang Tubuh
BAB III PENUTUP..................................................................................5
A. Kesimpulan
B. Saran
KATA PENGANTAR
BAB I
PENDAHULUAN
A. Tujuan pembelajaran
BAB II
PEMAHASAN
1. Pengertian, Kedudukan, dan Sifat UUD 1945
UUD merupakan hukum dasar yang tertulis. Hukum dasar berarti bahwa UUD
mengikat pemerintah, lembaga negara, dan lembaga masyarakat serta setiap warga
negara Indonesia di mana pun ia berada, bahkan setiap penduduk yang berada di
wilayah Republik Indonesia. UUD juga memuat norma-norma, aturan-aturan, atau
ketentuan-ketentuan yang harus dilaksanakan dan ditaati (bersifat imperatif), jadi
UUD merupakan sumber hukum yang mempunyai kedudukan tertinggi dalam
kerangka tata urutan hukum.
Oleh karena itu, UUD mempunyai fungsi sebagai alat kontrol, yaitu mengecek
apakah pemberlakuan norma hukum yang lebih rendah sudah sesuai dengan
ketentuan UUD atau belum.
UUD bukanlah satu-satunya hukum dasar sebab karena maisih ada hukum dasar
yang tidak tertulis (konvensi). Syarat konvensi adalah :
1. Tidak boleh bertentangan dengan ketentuan-ketentuan dalam UUD
2. Bersifat pelengkap atau pengisi kekosongan yang timbul dalam praktik
kenegaraan karena aturan dasar itu belum ada di dalam UUD.
UUD juga bersifat singkat dan supel.Tujuannya : UUD sudah cukup apabila memuat
aturan-aturan pokok atau garis-garis besar sebagai instruksi kepada pemerintah
pusat dan penyelenggara lainnya dalam menjalankan tugasnya karena jika
terlampau mendetail akan mudah menjadi usang padahal perubahan UUD
memerlukan persyaratan khusus yang berat, yaitu melalui sidang MPR. Sesuai
dengan UUD pasal 37, usul perubahan pasal-pasal UUD dapat diagendakan dalam
sidang MPR apabila diajukan oleh sekurang-kurangnya sepertiga dari jumlah
anggota MPR dengan persetujuan sekurang-kurangnya 50% ditambah satu anggota
dari seluruh anggota MPR.
2. Pembukaan UUD
a.
Pembukaan UUD 1945 merupakan sumber motivasi dan inspirasi perjuangan dan
tekad bangsa Indonesia sekaligus sumber cita-cita hukum dan moral yang ingin
ditegakkan oleh bangsa Indonesia dalam lingkungan nasional maupun
internasional.Suasana kebatinan yang melatarbelakangi perjuangan bangsa
Indonesia merebut kemerdekaan tercemin pada pokok-pokok pikiran Pembukaan.
Cita-cita dan suasana kebatinan bangsa Insonesia pada hakikatnya adalah nilai-nilai
yang bersifat universal, seperti cita-cita moral, cita-cita hukum, kemerdekaan,
keadilan, dan peri kemanusiaan.
b.
Alinea pertama berbunyi : Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala
bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan karena
tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan.
Makna alenen ini adalah sebagai berikut :
Adanya aspirasi dan tekad bangsa untuk membebaskan diri dari penjajahan.
Sebelum bangsa Indonesia berjuang bersama-sama bangsa lain untuk
menentang penjajahan di dunia.
Alinea ketiga berbunyi : Atas berkat rahmat Allah yang maha kuasa dan dengan
didorongkan oleh keinginan luhur supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas
maka rakyat Indonesia dengan ini menyatakan kemerdekaannya.
Maknanya adalah sebagai berikut :
c.
Persatuan
Keadilan Sosial
Hal ini tampak jelas dalam rumusan dalam Negara hendak mewujudkan keadilan
sosial bagi seluruh rakyat. Ini berarti setiap manusia Indonesia mempunyai hak dan
kewajiban yang sama untuk menciptakan keadilan social dalam kehidupan rakyat
Indonesia.
Kedaulatan Rakyat
Kedaulatan rakyat berarti kekuasaan tertinggi berada ditengah rakyat, yang dalam
pelaksanaannya dipercayakan kepada penyelenggara Negara baik di lembaga
legislative, eksekutif maupun yudikatif.
Ketuhanan Yang Maha Esa menurut dasar kemanusiaan yang adil dan
beradab
3. Pasal-pasal yang berisi materi lain, yaitu mengenai bendera negara, bahasa
negara, lambang negara, lagu kebangsaan, perubahan UUD, aturan
peralihan, dan aturan tambahan.
Dengan adanya empat kali amandemen uud 1945 oleh mpr, yaitu 19 Oktober 1999,
18 Agustus 2000, 9 November 2001, dan 10 Agustus 2002
Perbandingan UUD 1945 Sebelum dengan Sesudah Amandemen
Keterangan
Sebelum Amandemen
Sesudah Amandemen
Jumlah Bab
16
Jumlah Pasal
37
Aturan Peralihan
Aturan Tambahan
Penjelasan
Ada
Dihapus
BAB II
PENUTUP
A. Kesimpulan
UUD merupakan hukum dasar yang tertulis. Hukum dasar berarti bahwa UUD
mengikat pemerintah, lembaga negara, dan lembaga masyarakat serta setiap warga
negara Indonesia di mana pun ia berada, bahkan setiap penduduk yang berada di
wilayah Republik Indonesia, yang berisi pokok pikiran (persatuan, keadilan sosial,
kedaulatan rakyat, ketuhanan yang maha Esa menurut dasar kemanusiaan yang adil
dan beradab.
B. Saran
Diharapkan setelah membaca makalah ini, mahasiswa dapat memahami dan
mengetahui tentang implementasi pancasila dalam UUD 1945.