Anda di halaman 1dari 3

Bab 10 Penentuan Harga Barang Dan Jasa Publik Di Indonesia (Perbandigannya Dengan Sektor Bisnis)

Pendahuluan
Barang/ jasa publik adalah barang/ jasa yang dapat dinikmati oleh publik tanpa harus mengeluarkan
biaya atau fasilitas yang diberikan pemerintah untuk publik/ masyarakat secara umum tanpa
masyarakat tersebut mengeluarkan biaya untuk dapat menikmatinya. Walaupun begitu, penyediaan
pelayanaan publik tetap menimbulkan biaya. Pemberiaan pelayanan publik dapat dibiayai melalui
dua sumber, yaitu pajak dan pembebanan langsung kepada masyarakat. Pemerintah akan terlibat
dalam penyediaan barang pribadi untuk melindungi masyarakat dari penipuan( misalnya kebenaran
iklan), kepastian tersedianya jasa (misal jasa rumah sakit dan pos), maupun keseragaman kualitas
jasa (misalnya pendidikan), keterlibatan pemerintah ini bertujuan agar tercapainya penentuan harga
yang efisien, agar pasar bekerja lebih baik.

Manajemen pelayanan pubik dan manajemen pelayanan swasta/ bisnis


Keputusan Mentri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara (Meneg PAN) Nomor
63/KEP/M.PAN/7/2003, memberikan pengertian pelayanan publik yaitu segala kegiatan pelayanaan
yang dilaksanakan oleh penyelenggara pelayanan publik sebagai upaya pemenuhan kebutuhan
penerima pelayanan maupun pelaksanaan ketentuan peraturan perundang-undangan. Fungsi
pelayanan publik adalah salah satu fungsi fundamental yang harus diemban pemerintah di tingkat
pusat dan daerah,serta BUMN/BUMD dalam memberikan dan menyediakan layanan jasa/ barang
publik.
Dalam konsep pelayanan, dikenal dua jenis pelaku pelayanan :
1. Penyedia layanan (service provider) : pihak yang dapat memberikan suatu layanan tertentu
kepada konsumen, dalam bentuk penyediaan dan penyerahan barang maupun jasa.
2. Penerima layanan (customer) : yang menerima layanan dari para penyedia layanan.
Berdasarkan status keterlibatannya dengan pihak yang melayani dibagi 2 golongan pelanggan, yaitu :
1. Pelanggan internal : orang yang terlibat dalam proses penyediaan jasa atau proses produksi
barang, sejak dari perencanaan, pencitraan jasa atau pembuatan barang, sampai pemasaran
barang, penjualan dan pengadministrasiannya.
2. Pelanggan eksternal : orang yang berada di luar organisasi yang menerima layanan
penyerahan barang atau jasa.
Kesamaan pelayanan publik dengan pelayanan swasta :
a. Keduanya berusaha memenuhi harapan pelanggan, dan mendapatkan kepercayaan.
b. Kepercayaan pelanggan adalah jaminan atas kelangsungan hidup oganisasi
Karakteristik khusus dari pelayanan publik yang membedakannya dari pelayanan swasta adalah :
a. Sebagian besar layanan pemerintah berupa jasa, dan barang tak nyata. Misalnya peizinan,
sertifikat, peraturan, informasi keamanan, ketertiban, kebersihan, transportasi, dan
sebagainya
b. Selalu terkait dengan jenis pelayanan lain, dan membentuk sebuah jalinan sistem pelayanan
yang berskala regional, bahkan nasional. Contohnya : dalam hal pelayanan transportasi,
pelayanan bus kota akan bergabung dengan pelayanan mikrolet, bajaj, ojek taksi, dan kereta
api untuk membentuk sistem pelayanan angkutan umum di Jakarta.
c. Dalam dunia pelayanan berlaku prinsip utamakan pelanggan eksternal dibanding pelanggan
internal, namun nyatanya dalam hubungan antar lembaga pemerintahan sering memojokkan
petugas pelayanan agar mendahulukan pelanggan internal
d. Semakin tinggi mutu pelayanan bagi masyarakat, maka semakin tinggi pula kepercayaan
masyarakat kepada pemerintah sehingga semakin tinggi pula peran serta masyarakat dalam
kegiatan pelayanan
e. Masyarakat secara keseluruha diperlakukan sebagai pelanggan tidak langsung, yang sangat
berpengaruh kepada upaya- upaya pengembangan pelayanan
f. Tujuan akhir dari pelayanan publik adalah terciptanya tatanan kehidupan masyarakat yang
berdaya untuk mengurus persoalannya masing-masing

Sarvas (1987) mengelompokkan jenis-jenis barang dan jasa yang dibutuhkan masyarakat dan
individu ke dalam 4 kelompok berdasarkan konsep exclusion dan consumption. Ciri dari exclusion
adalah barang/ jasa hanya dapat dipindahtangankan apabila terjadi kesepakatan antar pembeli dan
pemasok. Sedangkan consmption adalah barang konsumsi merupakan barang atau jasa yang dapat
dipergunakan secara bersama-sama atau kolektif oleh banyak orang tanpa ada pengurangan kualitas
maupun kuantitasnya.

Pengelompokan barang dan jasa berdasarkan ciri dasar exclusion dan consumption
Exclusion Konsumsi Individual Konsumsi Kolektif
Mudah mencegah orang lain Barang privat Barang semi publik
untuk ikut menikmati
Sulit mencegah orang lain Barang semi privat Barang publik
untuk ikut menikmati
1. Barang privat : dikonsumsi secara individual dan tidak dapat diperoleh oleh si pemakai tanpa
persetujuan pemasoknya. Contoh : makanan, pakaian
2. Barang semi privat : dikonsumsi secara individual, namun sulit mencegah siapapun untuk
memperolehnya meskipun mereka tidak mau membayar. Contoh : pembelian radio ketika
dinyalakan, si pemilik tidak dapat mencegah orang lain untuk tidak ikut mendengarkan.
3. Barang semi publik : digunakan secara bersama sama, namun si pengguna harus
membayar dan mereka yang tidak dapat/ mau membayar dapat dengan mudah dicegah dari
kemungkinan menikmati barang tersebut. Contoh : jalan tol dan jembatan timbang.

Barang publik : digunakan secara bersama- sama dan tidak mungkin mencegah siapa pun untuk
menggunakannya, sehingga pengguna pada umumnya tidak bersedia membayar berapa pun tanpa
dipaksa. Contoh : jalan raya dan taman.
Dari keempat pengelompokan barang tersebut, penyediaan jenis barang privat dan semi privat,
murni dilakukan oleh swasta, sedangkan penyediaan barang semi publik dilakukan oleh pemerintah
dan swasta.

Perbedaan manajemen pelayanan pada sektor publik dan manajemen pelayanan sektor swasta
1. Organisasi di sektor swasta dituntut untuk dapat memenuhi selera dan pilihan individual
untuk memenuhi keputusan tiap-tiap individu pelanggan. Berbeda dengan sektor publik,
yang mendasarkan pada pilihan kolektif (massa).
2. Karakteristik sektor swasts adalah dipengaruhi hukum permintaan dan penawaran yang
akan berdampak pada harga suatu produk atau jasa, sedangkan penggerak sektor publik
adalah karena kebutuhan masyarakat terhadap sumber daya, seperti air bersih, listrik, dan
lainnya.
3. Manajemen di sektor swasta bersifat tertutup terhadap akses publik, sedangkan publik
terbuka untuk masyarakat, yang artinya informasi diberikan kepada publik seluas mungkin
untuk meningkatkan transparasi dan akuntabilitas publik agar pelayanan dapat diterima
masyarakat.
4. Sektor swasta berorientasi pada keadilan pasar yang berarti adanya kesempatan yang sama
untuk masuk pasar. Sedangkan orientasi sektor publik adalah menciptakan keadilan
kebutuhan, artinya ada kesempatan yang sama bagi masyarakat untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya, contoh : kebutuhan terhadap kesehatan
5. Tujuan manajemen pelayanan sektor swasta adalah untuk mencari kepuasan pelanggan,
sedangkan sektor publik menciptakan keadilan dan kesejahteraan sosial.
6. Organisasi sektor swasta memiliki konsepsi bahwa pelanggan adalah raja. Sedangkan dalam
sektor publik kekuasaan tertinggi adalah masyarakat, masyarakat bisa menjadi pelanggan
namun dalam keadaan tertentu masyarakat bukan pelanggan.
7. Persaingan dalam sektor swasta merupakan instrumen pasar, sedangkan sektor publik
instrumennya adalah tindakan kolektif.

Penentuan harga pelayanan publik


Penetapan harga barang dan jasa publik tidak lepas dari proses politik, karena pemerintah memiliki
andil dalam penentuannya. Proses politik diperlukan dalam menentukan berapa jumlah barang
publik yang harus disediakan dan bagaimana implikasinya terhadap distribusi biaya yang akan
menjadi tanggung jawa para individu. Berbeda dengan perusahaan sektor bisnis/ swasta yang hanya
mempertimbangkan manfaat pribadi untuk menentukan berapa barang yang harus disediakan.
Dalam menentukan harga pelayanan publik, pemerintah mempertimbangkan beberapa tujuan yaitu:
a. Dapat dijual dengan harga pasar
b. Dijual dengan tingkat harga tertentu yang berbeda dengan harga pasar
c. Diberikan secara gratis

Anda mungkin juga menyukai