Anda di halaman 1dari 2

Akuntansi Partai, LSM, dan Tempat Ibadah

a. Partai Politik

Demokrasi berkredibilitas dibangun dengan cara menciptakan partai politik yang sehat dan kredibel
serta proses pemilihan umum yang diselenggarakan secara demokratis, jujur, dan adil. Demokrasi
berkrdibelitas tidak terwujud tanpa adanya transparansi dan pertanggungjawaban yang jelasa atas
kegiatan pembiayaan. Akuntanbilitas yang tinggi dapat menciptakan good political party governance
sehingga dapat meminimalisasai kecurangan penyalahgunaan dana dan mengantisipasi munculnya
konflik penerapan kewajiban tata administrasi keuangan dan sistem pelaporan dana kampanye
secaratransparan, akuntabel, dan independen. Realitanya menunjukan masih lemahnya kesadaran dan
kepatuhan partai politik untuk membuat laporan pertanggugjawaban atas penggunaan dana,
diberitakan di CNN Indonesia “ Seluruh indonesia terdapat 11 partai politik yang tidak menyerahkan
laporan awal dana kampanye (LADK) di tinggkat provinsi dan beberapa kabupaten kota.” Kata
komisioner komisi pemilihan umum di jakarta, kamis (21/3). Dalam berita ini juga di sebutkan
beberapa partai yang tidak menyerahkan LADK antara lain ; PKB, PKS, PPP, PSI PAN, PKPI, PBB,
Partai Garuda, Berkarya, Perindo, Hanura. Dan ada beberapa partai yang sudah lengkap dalam
pelaporan LADK antara lain; Gerindra, PDIP, Golkar, Demokrat dan NasDem.

b. LSM

Organisasi LSM merupaka pengembangan dari organisasi lokal masyarakat yang memeberikan
ruang gerak terhadap kearifan lokal masyarakat. LSM dapat dimanfaatkan untuk menyeengarakan
pelayanan publik yang melibatakan nilai nilai dan tradisi tertentu. LSM mulai tumbuh pesat setelah
terjadi reformasi tahun 1998, pada era “extraordinary growth” LSM ini ternyata tidak sepenuhnya
berkontribusi positif terhadap keberadaan masyarakat sipil. Oleh karena itu, opini publik terhadap
LSM masih kurang baik disebabkan karena ketidak konsistenan sebagai komunitas LSM yang
menyimpang dari filosofi dasar pembentukan LSM sehingga membuat publik membuat “
generalisasi yang keliru” terhadap keberadaan LSM. Pelaksanaan good governance memiliki
beberapa prinsip di antaranya akuntabilitas, partisipasi, penegakan hukum, efektif evisien, dll.
Selanjutnya kurangnya perhatian LSM terhadap akuntabilitas dan minimnya akss informasi tentang
LSM merupakan salah satu penyebab peluang LSM untuk mendapat dukungan dana lokal.

c. Tempat Ibadah

Tempat ibadah sebenarnya tidak hanya bertujuan untuk menjadi tempat beribadah ritual umat
beragama yang sifatnya rutin, namun apabila tempat ibadah dapat dikelola dengan kosep yang
moderen dapat berkembang menjadi organisasi yang berperan dan berfungsi melebihi tujuan
utamanya yaitu melayani peribadatan umat. Keberadaan masjid juda tidak lepas dari pengelolaan
dana yang berasal dari amal atau sumbangan umat yang tidak mengharapkan imbalan apapun dari
organisasi tersebut. Untuk menciptkan akuntabilitas yang baik diperlukan sarana untuk
mewujudkanya yaitu dengan menerapkan akuntasi pada organisasi keagamaan. Seberapa besar peran
akuntansi dalam organisasi keagamaan diukur dari seberapa besar manfaat akuntansi pada organisasi
keagamaan tersebut. Paling tidak ada 3 manfaat akuntansi yaitu;

1. Penyediaan informasi yang akurat dan andal


2. Menciptakan akuntabilitas publik
3. Untuk pengendalian manajemen

Anda mungkin juga menyukai