Anda di halaman 1dari 25

PERENCANAAN DAN PELAKSANAAN

PEMBANGUNAN NASIONAL DI MASA


COVID-19

1. DHIDHIT BONDHAN PAMUNGKAS (4112319002)


2. SIGA BAGUS APRIYANTO (4301419054)
3. ERA ERLITA (4401419014)
4. FAYCA FEBI TIARA (4401419017)
5. LATIFAH FAUZIYAH (4401419027)
LATAR BELAKANG
Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional adalah satu-kesatuan
tata cara perencanaan pembangunan untuk menghasilkan rencana-
rencana pembangunan dalam jangka panjang, jangka menengah,
dan tahunan yang dilaksanakan oleh unsur penyelenggara negara
dan masyarakat di tingkat Pusat dan Daerah.

Perencanaan Pembangunan Nasional diatur dengan sebuah


Undang-Undang yaitu Undang-Undang Nomor 25 tahun 2004.

Pembangunan nasional adalah rangkaian upaya pembangunan


yang berkesinambungan yang meliputi aspek kehidupan
masyarakat, bangsa, dan Negara.
DALAM SISTEM PERENCANAAN
PEMBANGUNAN NASIONAL ITU TERBAGI
ATAS :

1. Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP)


2. Rencana Pembanguna Jangka Menengah (RPJM)
3. Rencana Pembangunan Tahunan
RUMUSAN MASALAH
1. Apakah yang membuat permasalahan utama perencanaan
pembangunan tersebut mengalami penurunan terkait adanya
covid-19?
2. Bagaimana peran serta selaku kita sebagai warga Negara
dalam menghadapi permasalahan pembangunan nasional
terkait adanya covid-19?
3. Bagaimana solusi yang tepat dalam menghadapi
permasalahan pembangunan nasional terkait adanya covid-
19?
TUJUAN
1. Untuk mengetahui permasalahan utama dalam perencanaan
pembangunan yang terus mengalami penurunan terkait
adanya covid-19.
2. Untuk mengetahui peran serta warga Negara dalam
keikutsertaan dalam menghadapi permasalahan
pembangunan nasional terkait adanya covid-19.
3. Untuk mengetahui solusi yang tepat dalam menghadapi
permasalahan pembangunan nasional terkait adanya covid-
19.
PERENCANAAN
• Menurut Tjokroamidjojo (dalam Syafalevi,2011:28)
perencanaan dalam arti seluas-luasnya merupakan suatu
proses mempersiapkan secara sistematis kegiatan-kegiatan
yang akan dilakukan untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

• Perencanaan dalam berbagai definisi adalah suatu rangkaian


keputusan yang dibuat sebagai pedoman yang menjadi
patokan dalam pelaksanaan kegiatan untuk mencapai suatu
tujuan dengan sumberdaya yang tersedia.
PEMBANGUNAN
• Soetomo (2009:166) mengartikan pembangunan masyarakat
adalah proses perubahan menuju pada suatu kondisi yang
lebih baik. Dengan demikian, peningkatan taraf kehidupan
dapat pula diartikan sebagai tujuan yang hendak dicapai
melalui proses pembangunan masyarakat.

• Pembangunan dalam berbagai definisi adalah suatu bentuk


usaha yang dilakukan untuk memcapai suatu perubahan yang
mengarah kepada kesejahteraan masyarakat suatu daerah.
PERENCANAAN
PEMBANGUNAN
• Perencanaan pembangunan adalah suatu pengarahan
penggunaan sumber-sumber pembangunan yang terbatas
adanya untuk mencapai tujuan-tujuan keadaan sosial ekonomi
yang lebih baik secara lebih efektif dan efisien
(Listyianingsih,2014:92).

• Perencanaan pembangunan dalam berbagai definisi adalah


suatu proses yang dipilih dan dilakukan secara sadar untuk
melakukan berbagai kegiatan pembangunan guna untuk
meningkatkan kesejahteraan suatu pembangunan di negara.
Widjojo Nitisastro (2014:92) memperincikan apa
yang tercakup dalam perencanaan pembangunan,
yaitu:

1. Penentuan pilihan secara sadar mengenai tujuan-tujuan


konkrit yang hendak dicapai dalam jangka waktu tertentu.
Atas dasar nilai yang dimiliki oleh masyarakat yang
bersangkutan, dan
2. Pilihan diantara cara-cara alternaif yang efisien dan rasional
guna mencapai tujuan-tujuan tersebut.
 Perencanaan pembangunan mempengaruhi dan terpengaruh oleh
beberapa banyak dan bagaimana bentuk intervensi dalam suatu
perekonomian yang dianggap perlu untuk menjamin tersedianya
barang dan jasa. Sebuah perencanaan pembangunan dilihat dari segi
ruang lingkupnya dapat dibedakan atas perencanaan nasional, sektoral
dan spasial.

 Dari segi tingkatan pemerintahan, perencanaan pembangunan dapat


berupa perencanaan tingkat pusat dan tingkat daerah. Dilihat dari
dimensi waktu, perencanaan pembangunan terdiri dari perencanaan
jangka panjang, menengah dan jangka pendek. Suatu perencanaan
dilihat dari segi proses dan mekanismenya dapat bersifat top down
atau bottom up planning, dan dapat merupakan gabungan dari kedua
mekanisme tersebut.
Sesuai dengan undang-undang Nomor 25 tahun 2004, dalam rangka
mendorong proses pembangunan secara terpadu dan efisie, pada
dasarnya perencanaan pembangunan nasional di Indonesia
mempunyai lima tujuan dan fungsi pokok.

• Mendukung koordinasi antar pelaku pembangunan


• Menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi, dan sinergi antardaerah,
waktu dan fungsi pemerintah, baik pusat maupun daerah
• Menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan,
penganggaran, pelaksanaan, dan pengawasan
• Mengoptimalkan partisipasi masyarakat dalam perencanaan
pembangunan
• Menjamin tercapainya penggunaan sumber daya secara efisien,
efektif dan adil
Memasuki awal tahun 2020, dunia dikejutkan
dengan munculnya virus Corona yang
mematikan.

 Penyakit corona virus (COVID-19) adalah penyakit menular yang


disebabkan oleh virus jenis baru yang belum pernah teridentifikasi
pada manusia. Apa itu virus Corona? Dikutip dari situs LIPI, virus
Corona memiliki satu rantai RNA sehingga kerap disebut virus RNA.
Virus jenis ini bermutasi lebih cepat dibanding DNA hingga satu juta
kali.

 Perencanaan dan pelaksanaan pembangunan mengalami keadaan


yang tidak stabil yang disebabkan oleh pandemi covid-19. Dengan
adanya wabah tersebut rencana dan pelaksanaan akan pembangunan
terhambat dan mungkin akan diberhentikan beberapa saat.
Berbagai negara merespons dampak penularan virus Covid-
19 dengan kebijakan baru seperti salah satunya dalam
bentuk pembatasan arus lalu lintas orang yang masuk ke
negaranya. Hal ini berdampak pada tiap sektor yang
mendukung pembangunan nasional, diantaranya:

1. Penurunan sektor pariwisata (ekspor dan impor) ;


2. Perekonomian yang tidak stabil ;
3. Pendidikan yang terganggu, dan lain-lain.
 Wakil Ketua DPR RI sekaligus Anggota Komisi XI DPR RI
Rachmat Gobel mengatakan, untuk memperkuat efektivitas
dan fleksibilitas penggunaan Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara (APBN) Tahun 2020 oleh Pemerintah dalam
menghadapi penanganan pandemi virus Corona (Covid-19)
dan dampak ekonominya, ia meminta agar Pemerintah segera
mengajukan revisi atau perubahan APBN 2020.

 Saat ini, pemerintah tengah berupaya memikirkan strategi,


yang dimana strategi ini dapat mempengaruhi pemerataan
segala sektor di tengah pandemi Covid-19.
JOKO WIDODO MENYAMPAIKAN MENGENAI
PERUBAHAN ANGGARAN PADA ABPP DALAM
PERATURAN PRESIDEN YANG MELIPUTI :

• Pergeseran pagu anggaran antar unit organisasi, antar fungsi,


dan/atau antar program dalam rangka penanganan pandemi
COVID-19 dan/atau menghadapi ancaman yang
membahayakan perekonomian nasional dan/ atau stabilitas
sistem keuangan,

• Perubahan anggaran belanja yang bersumber dari


Penerimaan Negara Bukan Pajak termasuk penggunaan saldo
kas Badan Layanan Umum,
• Perubahan anggaran belanja yang bersumber dari pinjaman termasuk
pinjaman luar negeri baru untuk penanggulangan bencana alam,

• Perubahan anggaran belanja yang bersumber dari hibah termasuk


hibah yang diterushibahkan;

• Perubahan anggaran belanja dalam rangka penanggulangan bencana


alam,

• Perubahan anggaran belanja yang bersumber dari klaim asuransi


Barang Milik Negara pada kementerian negara/lembaga tertentu,
• Perubahan anggaran belanja yang bersumber dari Surat Berharga
Syariah Negara untuk pembiayaan kegiatan/proyek Kementerian
Negara/Lembaga termasuk penggunaan sisa dana penerbitan Surat
Berharga Syariah Negara yang tidak terserap pada tahun 2019,

• Perubahan anggaran Belanja Pemerintah Pusat berupa perubahan


pagu untuk pengesahan belanja yang bersumber dari pinjaman/hibah
luar negeri yang telah closing date,

• Perubahan pembayaran program pengelolaan subsidi berdasarkan


perubahan asumsi dasar ekonomi makro, perubahan parameter,
dan/atau pembayaran kekurangan subsidi tahun-tahun sebelumnya,
• Perubahan pembayaran investasi pada organisasi/lembaga
keuangan internasional, badan usaha internasional sebagai
akibat dari perubahan kurs,

• Perubahan anggaran Belanja Pemerintah Pusat berupa


penambahan pagu karena luncuran Rupiah Murni
Pendamping DIPA Tahun 2019 yang tidak terserap untuk
pembayaran uang muka kontrak kegiatan yang dibiayai
pinjaman luar negeri,

• Perubahan/tambahan kewajiban yang timbul dari penggunaan


dana Saldo Anggaran Lebih, Penarikan Pinjaman Tunai,
penerbitan Surat Berharga Negara dan/atau pemanfaatan
saldo kas Badan Layanan Umum sebagai akibat tambahan
pembiayaan,
• Pergeseran anggaran antar program dalam 1 (satu) Bagian Anggaran
untuk penanggulangan bencana alam,

• Pergeseran anggaran dari Bagian Anggaran 999.08 (Bendahara Umum


Negara Pengelola Belanja Lainnypppa) untuk pemberian bantuan
dan/atau hibah kepada pemerintah daerah dalam rangka penanganan
pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) dan/ atau kebijakan
stimulus fiskal dalam rangka mengurangi dampak ekonomi,

• Pergeseran Bagian Anggaran 999.08 (Bendahara Umum Negara


Pengelola Belanja Lainnya) ke Bagian Anggaran Kementerian
Negara/Lembaga, antar subbagian anggaran dalam Bagian Anggaran
999 (BA BUN), atau antar keperluan dalam Bagian Anggaran 999.08,
• Pergeseran anggaran belanja yang dibiayai dari Penerimaan
Negara Bukan Pajak antar satuan kerja dalam 1 (satu)
program yang sama atau antar program dalam satu Bagian
Anggaran,

• Pergeseran anggaran antar program dalam 1 (satu) Bagian


Anggaran yang bersumber dari rupiah murni untuk memenuhi
kebutuhan belanja operasional,

• Pergeseran anggaran antar program dalam 1 (satu) Bagian


Anggaran untuk memenuhi kebutuhan pengeluaran yang tidak
diperkenankan (ineligible expenditure) atas kegiatan yang
dibiayai dari pinjaman dan/ atau hi bah luar negeri,
• Pergeseran anggaran antar program dalam rangka
penyelesaian restrukturisasi Kementerian Negara/Lembaga,

• Realokasi anggaran bunga utang sebagai dampak dari


perubahan komposisi instrumen pembiayaan utang dalam
rangka menjaga ketahanan ekonomi dan fiskal, dan

• Pergeseran anggaran dalam satu atau antar


Provinsi/Kabupaten/Kota dan/atau antar kewenangan untuk
kegiatan dalam rangka tugas pembantuan, urusan bersama,
dan/atau dekonsentrasi.
 Saat ini, kehadiran dokter sebagai garda terdepan dalam
mengurangi dampak pada Covid-19 benar-benar harus kita
apresiasi.

 Kita sebagai masyarakat harus men-support seluruh dokter di


Indonesia, dengan mengurangi aktivitas di masyarakat yang
berskala besar, mencuci tangan sebelum/sesudah makan
maupun setelah melakukan aktivitas di luar rumah,
penggunaan masker jika hendak beraktivitas di luar rumah,
serta menjaga pola hidup sehat.
 Seperti yang terjadi sekarang ini, kebijakan pemerintah lebih
ditujukan terhadap perlindungan diri guna memutus rantai
penyebaran covid-19. Sekarang ini segala bentuk kegiatan
mulai dibatasi dan dikerjakan dari rumah masing-masing.

 Oleh karena itu, dalam perencanaan dan pelaksanaan


pembangunan Nasional menjadi terganggu dan terjadi
penundaan sementara. Pemerintah sekarang ini hanya bisa
melakukan perencanaan dan memikirkan hal-hal yang akan
terjadi jika akan dilaksanaakan. Untuk pelaksanaannya
dengan memperhatikan situasi kondisi yang terjadi sekarang
ini, yaitu diharapkan untuk diarahkan ke pembangunan
fasilitas kesehatan terlebih dahulu.
POIN KESIMPULAN
• Perencanaan pembangunan adalah suatu proses yang dipilih
dan dilakukan secara sadar untuk melakukan berbagai
kegiatan pembangunan negara guna untuk meningkatkan
kesejahteraan suatu pembangunan Indonesia.
• Seperti situasi yang terjadi sekarang ini, yaitu adanya pandemi
corona, untuk segala bentuk perencanaan dan pembangunan
Nasional lebih diarahkan untuk membangun fasilitas
kesehatan terlebih dahulu.
• Masyarakat diharapkan dapat mengikuti segala kebijakan dari
pemerintah guna memutus rantai penyebaran covid-19 ini agar
pembangunan Nasional yang diharapkan dapat terlaksana
nantinya.
TERIMA KASIH

Any Question?

Anda mungkin juga menyukai