Anda di halaman 1dari 8

ANALISIS RASIO KEUANGAN YANG MEMPENGARUHI

PERTUMBUHAN SISA HASIL USAHA DI KOPERASI SIMPAN PINJAM


KOTA DENPASAR

Zerlinda Diah Ayu Kagatanaribe1


Putu Kepramareni2
Ni Putu Lisa Ernawatiningsih3
(Universitas Mahasaraswati Denpasar)

1
zerlindak@yahoo.com, 2pkepramareni@yahoo.co.id, 3ernawatiningsih.lisa@unmas.ac.id

Abstract

The purpose of this study was to determine the growth of the remaining results of the
business using financial ratio analysis, namely the current ratio, debt to equity ratio, total asset
turnover and net profit margin in KSP in Denpasar City. Remaining Business Profit (SHU) is a
profit gained by a cooperative, high SHU will encourage cooperative members to take an active
role in developing cooperative businesses.
The population in this study were all KSP in Denpasar City during the period 2015-2017.
Determination of the sample using purposive sampling method and obtained as many as 18
KSP with a total observation of 54. The analysis technique used is multiple linear regression
analysis. The results of this study indicate that the current ratio variable, total assets turnover,
net profit margin does not affect the growth of the remaining results of the business, while the
debt to equity ratio has a positive effect on the growth of the remaining operating results.

Keywords: Current Ratio, Debt to Equity Ratio, Total Assets Turnover, Net Profit Margin, SHU
growth

I. PENDAHULUAN Hasil Usaha (SHU) di masa yang akan datang


Tatanan ekonomi baru pemerintah (Hadi, 2013). Rasio keuangan yang dipakai
termasuk pemerintah daerah berperan menjaga dalam penelitian ini adalah rasio likuiditas,
aturan main berekonomi yang menghasilkan rasio solvabilitas, rasio aktivitas dan rasio
kemakmuran bagi rakyat. Melalui otonomi profitabilitas.
daerah, yang merupakan simbol kewenangan Untuk perolehan Sisa Hasil Usaha (SHU)
daerah untuk mengelola sendiri ekonomi daerah setiap tahun bagi koperasi menjadi sangat
harus dilengkapi desentralisasi fiskal yang penting, karena sebagian dari Sisa Hasil Usaha
diatur secara serasi oleh pemerintah daerah, (SHU) tersebut disisihkan sebagai cadangan
yang semuanya diarahkan pada kesejahteraan yang akan memperkuat koperasi itu sendiri.
rakyat yang maksimal. Dengan otonomi Beberapa penelitian untuk menguji
daerah, setiap masyarakat harus memiliki rasa kemampuan rasio keuangan yaitu Penelitian
percaya diri bahwa melalui organisasi koperasi Indriani (2012) menyebutkan current ratio
kegiatan ekonomi rakyat dapat diperhitungkan berpengaruh positif terhadap SHU. Penelitian
kehandalan kekuatannya. Melalui koperasi, Yasin (2013) menyebutkan bahwa hasil
masyarakat bisa menjadi masyarakat yang lebih pengujian analisis menunjukkan bahwa
mandiri, dengan melakukan pembentukan terdapat pengaruh negatif variabel current
koperasi berdasarkan prosedur pembentukan ratio terhadap laba selama tahun pengamatan,
dan pengesahan koperasi sesuai peraturan sedangkan penelitian yang menyatakan tidak
perundang-undangan yang berlaku. berpengaruh adalah Hadi (2013) bahwa current
Analisis laporan keuangan perlu dilakukan ratio tidak berpengaruh terhadap SHU Koperasi
guna mengetahui gambaran pencapaian hasil KPRI Dewantara Kabupaten Jember.
usaha selama periode tertentu. Hasil usaha Penelitian yang dilakukan oleh Novyanti
bersih merupakan nilai hasil usaha setelah (2013) menyebutkan variabel Debt to Equity
memperhitungkan beban biaya selama periode Ratio (DER) yang termasuk dalam jenis rasio
operasional. Analisis laporan keuangan yang solvabilitas berpengaruh positif terhadap sisa
dilakukan adalah analisis rasio keuangan yang hasil usaha. Penelitian yang dilakukan oleh
dapat digunakan sebagai acuan manajemen Rantika (2016) Debt to Equity Ratio (DER)
koperasi dalam memprediksi pertumbuhan Sisa berpengaruh negatif terhadap pertumbuhan

84 ANALISIS RASIO KEUANGAN YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN SISA HASIL USAHA DI KOPERASI
SIMPAN PINJAM KOTA DENPASAR
laba. Penelitian Julianti (2014) menunjukkan 2.2 Laporan Keuangan
secara persial Debt to Equity Ratio (DER) Laporan keuangan adalah laporan yang
tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan menunjukkan kondisi keuangan perusahaan
laba perusahaan Property & Real Estate yang pada saat ini atau dalam suatu periode tertentu
terdaftar di BEI periode 2010-2013. (Kasmir, 2016:7). Laporan keuangan yang
Penelitian yang dilakukan oleh Julianti diterbitkan oleh perusahaan merupakan salah
(2014) menunjukkan Total Assets Turnover (TAT) satu sumber informasi mengenai posisi keuangan
tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan perusahaan, kinerja serta perubahan posisi
laba perusahaan Property & Real Estate yang keuangan perusahaan, yang sangat berguna
terdaftar di BEI periode 2010-2013. Penelitian untuk mendukung pengambilan keputusan
yang dilakukan oleh Gunawan dan Wahyuni yang tepat.
(2013) yang menyatakan bahwa Total Assets 2.3 Rasio Keuangan
Turnover (TAT) berpengaruh positif terhadap Rasio keuangan merupakan kegiatan
pertumbuhan laba. Penelitian yang dilakukan membandingkan angka-angka ya ada dalam
oleh Puspasari (2017) Total asset turnover laporan keuangan dengan cara membagi sau
berpengaruh negatif terhadap partumbuhan angka dengan angka lainnya. Perbandingan
laba pada perusahaan manufaktur subsektor dapat dilakukan antara satu komponen
farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. dengan komponen dalam satu laporan atau
Hasil penelitian Hadi (2013) Rasio laba antar komponen yang ada di antara laporan
bersih (Net Profit Margin) tidak berpengaruh keuangan.
terhadap pertumbuhan SHU KPRI Dewantara. 2.4 Pengaruh Current Ratio Terhadap
Penelitian Padmautami (2016) Rasio laba Pertumbuhan Sisa Hasil Usaha
bersih (Net Profit Margin) berpengaruh positif Menurut Kasmir (2016:134), current
terhadap pertumbuhan sisa hasi usaha. ratio merupakan rasio untuk mengukur
Berdasarkan penelitian yang pernah kemampuan perusahaan dalam membayar
dilakukan tersebut dan pertentangan antar kewajiban jangka pendek atau utang yang
penelitian terdahulu (research gap), maka segera jatuh tempo pada saat ditagih secara
akan diteliti kembali pengaruh analisis rasio keseluruhan. Semakin tinggi rasio lancar
keuangan untuk menelaah kembali pengaruh maka akan semakin besar kemampuan
rasio-rasio keuangan terhadap pertumbuhan perusahaan untuk membayar berbagai hutang
SHU pada Koperasi Simpan Pinjam di Kota atau tagihannya. Current ratio menunjukkan
Denpasar pada tahun 2015 sampai dengan sejauh mana aset lancar memenuhi kewajiban
2017, karena dari penelitian sebelumnya lancar. Semakin besar perbandingan aktiva
tidak diperoleh hasil yang konsisten sehingga lancar dengan kewajiban lancar, Semakin
perlu pengujian kembali. Maka dari itu tinggi kemampuan perusahaan menutupi
penulis tertarik untuk melakukan penelitian kewajiban jangka pendeknya.
dengan judul “Analisis Rasio Keuangan Yang Penelitian yang dilakukan oleh Wijaya
Mempengaruhi Pertumbuhan Sisa Hasil (2013), Jiasti (2010) menunjukkan bahwa
Usaha (SHU) Pada KSP Di Kota Denpasar Current Ratio berpengaruh positif terhadap
Tahun 2015-2017”. pertumbuhan laba dan menurut Padmautami
II. KAJIAN PUSTAKA DAN (2016) yang menyatakan bahwa Current Ratio
PENGEMBANGAN HIPOTESIS berpengaruh positif terhadap pertumbuhan
2.1 Koperasi sisa hasil usaha. Berdasarkan uraian
Menurut UU Nomor 25 tahun 1992 diatas,maka hipotesis yang dikembangkan
tentang perkoperasian, Koperasi adalah badan dalam penelitian ini adalah:
usaha yang beranggotakan orang perorang atau H1 : Current Ratio berpengaruh positif
badan hukum koperasi dengan melandaskan terhadap pertumbuhan SHU
kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi 2.5 Pengaruh Debt to Equity Ratio
sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang Terhadap Pertumbuhan Sisa
berdasarkan atas azas kekeluargaan. Koperasi Hasil Usaha
merupakan suatu kumpulan orang-orang untuk Menurut Kasmir (2016:157), Debt to
bekerjasama demi tercapainya kesejahteraan Equity Ratio (DER) merupakan rasio yang
bersama, yang berbadan hukum dan memiliki sifat digunakan untuk menilai utang dan ekuitas.
sosial berazaskan kekeluargaan. Kesejahteraan Rasio ini dicari dengan cara membandingkan
bersama dapat tercapai dengan cara menyatukan, antara seluruh utang, termasuk utang lancar
membina dan mengembangkan setiap potensi dengan seluruh ekuitas. Bagi koperasi semakin
yang ada untuk satu tujuan bersama. tinggi kemampuan koperasi membayar semua
VOL.9 NO. 1 MARET 2019 Jurnal Riset Akuntansi JUARA 85
hutang-hutangnya baik jangka pendek maupun Berdasarkan penelitian sebelumnya yang
jangka panjangnya, maka pertumbuhan SHU di lakukan oleh Puspasari (2017), Hamidu (2013),
akan semakin tinggi dimana semakin tinggi dan Gautama (2016) yang menyatakan bahwa
dana pihak ketiga maka semakin tinggi Sisa Net Profit Margin berpengaruh positf terhadap
Hasil Usaha yang didapatkan oleh koperasi. pertumbuhan laba. Berdasarkan uraian
Penelitian yang dilakukan Hadi (2013), diatas,maka hipotesis yang dikembangkan
Novyanti (2013) dan Padmautami (2016) yang dalam penelitian ini adalah:
menyatakan bahwa Debt to Equity Ratio (DER) H4 : Net Profit Margin berpengaruh positif
berpengaruh positif terhadap pertumbuhan terhadap pertumbuhan SHU
SHU. Berdasarkan uraian diatas,maka
hipotesis yang dikembangkan dalam penelitian III. METODE PENELITIAN
ini adalah: 3.1 Lokasi Penelitian
H2 : Debt to Equity Ratio berpengaruh positif Penelitian ini dilakukan di Koperasi
terhadap pertumbuhan SHU Simpan Pinjam Se-Kota Denpasar.
2.6 Pengaruh Total Assets Turnover 3.2 Identifikasi Variabel dan
Terhadap Pertumbuhan Sisa Hasil Definisi Operasional Variabel
Usaha 1. Pertumbuhan Sisa Hasil Usaha (Y)
Menurut Kasmir (2016:185), Total Assets Pertumbuhan Sisa Hasil Usaha (SHU)
Turnover merupakan rasio yang digunakan pada koperasi menyatakan seberapa
untuk mengukur perputaran semua aktiva besar peningkatan SHU koperasi.
yang dimiliki perusahaan dan mengukur SHU yang digunakan dalam penelitian
berapa jumlah penjualan yang diperoleh ini adalah SHU setelah pajak.
dari tiap rupiah aktiva. Semakin besar Total Pertumbuhan SHU dapat dirumuskan
Assets Turnover menunjukkan perusahaan sebagai berikut:
efisien dalam menggunakan seluruh aktiva
perusahaan untuk menghasilkan penjualan
bersihnya. Semakin cepat perputaran aktiva
suatu perusahaan untuk menunjang kegiatan Keterangan :
penjualan bersihnya, maka pendapatan yang
diperoleh meningkat sehingga laba yang
didapat semakin besar.
Berdasarkan penelitian sebelumnya
yang di lakukan oleh Wijaya (2013), Yasin
(2013), Gunawan dan Wahyuni (2013) yang
menyatakan bahwa Total Assets Turnover (TAT)
berpengaruh positif terhadap pertumbuhan
laba. Berdasarkan uraian diatas,maka (Sumber: Permatasari, 2016)
hipotesis yang dikembangkan dalam penelitian 2. Current Ratio (X1)
ini adalah: Current Ratio merupakan salah satu
H3: Total Assets Turnover berpengaruh rasio Likuiditas. Rasio ini digunakan
positif terhadap pertumbuhan SHU untuk mengukur perbandingan antara
2.7 Pengaruh Net Profit Margin Terhadap aktiva lancar dengan kewajiban lancar.
Pertumbuhan Sisa Hasil Usaha Adapun rumus dari current ratio adalah
Menurut Kasmir (2016:199), Net Profit sebagai berikut:
Margin merupakan salah satu rasio yang Current Ratio =
Aktiva Lancar
digunakan untuk mengukur margin laba Utang Lancar
atas penjualan. Cara pengukuran rasio ini (Sumber: Kasmir, 2016)
adalah dengan membandingkan laba bersih 3. Debt to Equity Ratio (X2)
setelah pajak dengan penjualan bersih. Debt to Equity Ratio merupakan
Semakin tinggi rasio ini menunjukkan salah satu rasio Solvabilitas yang
bahwa perusahaan semakin efisien dalam mencerminkan kemampuan
produksi, personalia, pemasaran dan perusahaan dalam membayar utang-
keuangannya dan apabila nilai net profit utangnya. Adapun rumus dari Debt to
margin semakin besar mendekati satu, Equity Ratio adalah:
semakin efisien biaya yang dikeluarkan Total Utang
Debt Ratio =
dan semakin besar tingkat kembalinya Ekuitas
keuntungan bersih. (Sumber: Kasmir, 2016)

86 ANALISIS RASIO KEUANGAN YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN SISA HASIL USAHA DI KOPERASI
SIMPAN PINJAM KOTA DENPASAR
4. Total Assets Turnover (X3) 3. Uji Multikolinieritas
Total Assets Turnover merupakan Uji multikolinieritas bertujuan untuk
kemampuan dana yang tertanam menguji apakah model regresi ditemukan
dalam keseluruhan aktiva berputar adanya korelasi antar variabel bebas.
dalam suatu periode tertentu atau Model regresi yang baik seharusnya
kemampuan modal yang diinvestasikan tidak terjadi korelasi diantara variabel
untuk menghasilkan revenue. TAT bebas. Untuk mendeteksi ada atau
dapat dirumuskan sebagai berikut: tidaknya multikolonieritas di dalam
Penjualan model regresi dapat dilihat dari nilai
Total Assets Turnover = tolerance dan nilai Variance Inflation
Total Aktiva
Factor (VIF). Apabila nilai tolerance
(Sumber: Kasmir, 2016) lebih dari 0,10 atau VIF kurang dari 10,
5. Net Profit Margin (X4) berarti tidak terjadi multikolinieritas
Net Profit Margin merupakan (Ghozali, 2016:103).
keuntungan netto yang dihasilkan 4. Uji Heteroskedastisitas
dari setiap rupiah volume usaha. NPM Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji
dapat dirumuskan sebagai berikut: apakah dalam model regresi terjadi
Laba Bersih Setelah Pajak ketidaksamaan varians dari residual satu
Net Profit Margin = pengamatan ke pengamatan yang lain.
Penjualan Bersih Model regresi yang baik adalah yang tidak
(Sumber: Kasmir, 2016) terjadi gejala heteroskedastisitas. Ada
3.3 Teknik Analisis Data atau tidaknya gejala heteroskedastisitas
3.3.1 Statistik Deskriptif dilakukan dengan uji Glejser. Apabila
Menurut Ghozali (2016:19), statistik tingkat signifikansi berada di atas 0,05
deskriptif adalah metode statistika yang maka model regresi tidak terdapat
digunakan untuk menggambarkan atau heteroskedastisitas (Ghozali, 2016:134).
mendeskripsikan data yang telah dikumpulkan 3.3.3 Uji Kelayakan Model
menjadi sebuah informasi yang lebih jelas dan 1. Koefisien Determinasi (R2)
mudah dipahami. Statistik deskriptif yang Koefisien determinasi (R2) pada intinya
digunakan dalam penelitian ini meliputi nilai mengukur seberapa jauh kemampuan
minimum, maksimum, rata-rata dan standar model dalam menerangkan kemampuan
deviasi. variasi variabel dependen. Nilai
3.3.2 Uji Asumsi Klasik koefisien determinasi adalah antara
1. Uji Normalitas nol dan satu. Nilai yang mendekati satu
Uji normalitas bertujuan untuk menguji berarti variabel-variabel independen
apakah dalam model regresi, variabel memberikan hampir semua informasi
pengganggu atau residual memiliki yang dibutuhkan untuk memprediksi
distribusi normal. Metode yang dipakai variasi variabel dependen (Ghozali,
untuk mengetahui kenormalan regresi 2016:95). Pada penelitian ini digunakan
adalah One Sample Kolmogorov-Smirnov nilai Adjusted R2 untuk mengukur
Test (Ghozali, 2016:154). Distribusi data besarnya koefisien determinasi.
dinyatakan normal apabila nilai One 2. Uji F (Uji sigifikan simultan)
Sample Kolmogorov-Smirnov Test >0,05. Pengujian ini dilakukan untuk
2. Uji Autokorelasi menguji signifikan secara serempak
Uji autokorelasi bertujuan menguji atau bersama-sama semua variabel
apakah dalam model regresi linier ada independen terhadapvariabel dependen.
korelasi antara kesalahan pengganggu Adapun kriteria pengambilan keputusan
pada periode t dengan kesalahan yaitu jika probabilitas ≤ 0,05 semua
pengganggu pada periode t-1. Model variabel independen yang dimasukkan
regresi yang baik adalah regresi yang bebas dalam model ini mempunyai pengaruh
dari autokorelasi. Metode yang dipakai secara bersama-sama terhadap variabel
dalam penelitian ini untuk mengetahui dependen (Ghozali, 2016:99).
ada atau tidaknya autokorelasi adalah 3. Uji t (Uji sigifikan parsial)
dengan uji Durbin-Watson (DW test). Uji t-test menunjukkan pengaruh
Pengambilan keputusan tidak adanya variabel independen secara individu
autokorelasi apabila du < d < 4-du terhadap variabel dependen (Ghozali,
(Ghozali, 2016:107). 2016:99). Adapun kriteria pengambilan
VOL.9 NO. 1 MARET 2019 Jurnal Riset Akuntansi JUARA 87
keputusan yaitu jika nilai signifikansi > 3. Uji Multikolinieritas
0,05 maka tidak ada pengaruh secara Berdasarkan hasil uji multikolinieritas
parsial variabel independen pada dapat dijelaskan bahwa nilai Tolerance
variabel dependen, dan sebaliknya masing-masing variabel independen lebih
jika nilai signifikansi ≤ 0,05 maka besar dari 0,1 dan nilai VIF kurang dari
ada pengaruh secara parsial variabel 10. Hal ini menunjukkan dalam model
independen pada variabel dependen. regresi tidak terjadi multikolinieritas.
3.3.4 Analisis Regresi Linier Berganda 4. Uji Heteroskedastisitas
Metode analisis yang digunakan dalam Berdasarkan hasil uji heteroskedastisitas
penelitian ini adalah regresi linier berganda dengan menggunakan metode Glejser
dengan menggunakan program aplikasi dapat dijelaskan bahwa nilai signifikasi dari
Statistical Package for Social Science (SPSS). masing-masing variabel bebas lebih besar
Hubungan fungsional antara satu variabel terikat dari 0,05. Hal ini menunjukkan model
dengan variabel bebas dapat dilakukan dengan regresi tidak terjadi heteroskedastisitas.
regresi linier berganda. Persamaan regresi linier 4.3 Uji Kelayakan Model
berganda dalam penelitian ini adalah sebagai 1. Koefisien Determinasi ( )
berikut: Nilai koefisien determinasi (Adjusted R2)
sebesar 0,126 atau 12,6 persen yang
PSHU= a + b1CR + b2DER + b3TAT + b4NPM + ei berarti bahwa sebesar 12,6 persen variabel
Keterangan : pertumbuhan SHU (Y) mampu dijelaskan
PSHU : Pertumbuhan Sisa Hasil Usaha oleh variabel Current Ratio (X1), Debt to
a : Konstanta Equity Ratio (X2), Total Assets Turnover
bi : Koefisien Regresi (i=1,2,3,4) (X3) dan Net Profit Margin (X4), sedangkan
CR : Current Ratio sisanya 87,4 persen dipengaruhi oleh
DER : Debt to Equity Ratio variabel lain di luar variabel penelitian.
TAT : Total Assets Turnover 2. Uji F (Uji signifikan simultan)
NPM : Net Profit Margin Berdasarkan hasil uji F diperoleh nilai F
ei : error Uji Kelayakan Model sebesar 2,910 dengan nilai signifikansi
sebesar 0,031 yang lebih kecil dari 0,05.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 3. Uji t (Uji sigifikan parsial)
4.1 Statistik Deskriptif Berdasarkan hasil analisis dapat diketahui
Hasil statistik deskriptif menerangkan bahwa current ratio, total assets turnover, dan
bahwa pertumbuhan SHU memiliki nilai net profit margin tidak berpengaruh terhadap
minimum paling kecil yaitu -0,59 dan pertumbuhan SHU dengan nilai signifikansi
pertumbuhan SHU memiliki nilai maksimum masing-masing 0,566, 0,060, 0,492. Dan debt
yaitu sebesar 6,04, sedangkan rata-rata paling to equity ratio berpengaruh positif terhadap
tinggi yaitu DER sebesar 4,4172 dan yang pertumbuhan SHU dengan nilai signifikansi
paling kecil yaitu TAT sebesar 0,1296. Dan sebesar 0,020.
nilai standar devisiasi yang paling tinggi yaitu 4.4 Analisis Regresi Linear Berganda
DER sebesar 2,96026 dan yang paling rendah Model regresi linear berganda digunakan
yaitu TAT sebesar 0,06955. untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh
4.2 Uji Asumsi Klasik yang signifikan antara satu variabel terikat dan
1. Uji Normalitas lebih dari satu variabel bebas.
Hasil yang didapat dalam penelitian ini
menunjukkan nilai Kolmogorov-Smirnov Tabel 4.1 Analisis Regresi Linear Berganda
sebesar 0,556 sedangkan nilai Asymp.
Sig (2 tailed) sebesar 0,916. Hal tersebut
menunjukan bahwa data berdistribusi
normal karena nilai Asymp. Sig (2 tailed)
sebesar 0,916 lebih besar dari 0,05.
2. Uji Autokorelasi
Hasil uji autokorelasi dengan metode
Durbin-Watson berada pada kisaran
dU < d < 4-dU (1,723 < 1,965 < 2,277). Berdasarkan pada tabel diatas didapatkan
Hal ini menunjukkan bahwa dalam hasil persamaan regresi sebagai berikut:
penelitian ini model regresi tidak terjadi PSHU= 0,253 + 0,043CR + 0,149DER +
autokrelasi. 0,118TAT + 0,033NPM

88 ANALISIS RASIO KEUANGAN YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN SISA HASIL USAHA DI KOPERASI
SIMPAN PINJAM KOTA DENPASAR
4.5 Pembahasan Hasil Penelitian SHU. Hal ini disebabkan karena perputaran
1. Pengaruh Current Ratio terhadap aktiva yang tinggi maupun rendah tidak akan
Pertumbuhan SHU mempengaruhi pertumbuhan sisa hasil usaha.
Hipotesis pertama ditolak, hal ini Adanya pembelian asset yang tidak produktif
menunjukkan bahwa current ratio tidak yang dimana pengelolaan asset tersebut tidak
berpengaruh terhadap pertumbuhan SHU. Hal efisien sehingga asset tersebut tidak memberikan
ini menunjukkan bahwa kemampuan koperasi keuntungan bagi koperasi. Adanya kredit
dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya yang kurang lancar dan macet dari masing-
tidak memberikan jaminan ketersediaan modal masing KSP mengakibatkan perputaran aktiva
kerja guna mendukung aktivitas operasional menjadi kurang bagus, dikarenakan bunga
koperasi, sehingga perolehan SHU yang ingin kredit yang seharusnya diperoleh menjadi tidak
dicapai menjadi tidak seperti yang diharapkan. didapatkan, sehingga Total Assets Turnover
Ini memiliki makna aktiva lancar yang dihasilkan tidak mempengaruhi pertumbuhan Sisa Hasil
terlalu tinggi karena perusahaan berusaha untuk Usaha. Penelitian ini mendukung penelitian
sebisa mungkin menggunakan aktiva lancar yang dilakukan oleh Julianti (2014), Yasin
bukan hanya untuk memenuhi utang tetapi (2013) dan Gautama (2016) menemukan hasil
juga untuk kepentingan yang lain. Hal ini akan bahwa Total Assets Turnover tidak berpengaruh
mengakibatkan adanya kelebihan aktiva lancar terhadap pertumbuhan laba.
yang akan mempunyai pengaruh yang tidak 4. Pengaruh Net Profit Margin terhadap
baik terhadap pertumbuhan SHU karena aktiva Pertumbuhan SHU
lancar pada umumnya menghasilkan return yang Hipotesis keempat ditolak, hal ini
lebih rendah dibandingkan dengan aktiva tetap. menunjukkan bahwa net profit margin
Penelitian ini didukung oleh Julianti (2014), Hadi tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan
(2013) dan Puspasari (2017) yang menyatakan SHU. Untuk implementasi di lapangan net
bahwa Current Ratio tidak berpengaruh terhadap profit margin tidak berpengaruh terhadap
pertumbuhan laba. pertumbuhan SHU kemungkinan disebabkan
2. Pengaruh Debt to Equity Ratio terhadap adanya faktor-faktor lain seperti perputaran
Pertumbuhan SHU kredit dan banyaknya kredit macet sehingga
Hipotesis kedua diterima yaitu debt to equity tidak ada peningkatan net profit margin yang
ratio berpengaruh positif terhadap pertumbuhan menyebabkan tidak adanya pertumbuhan
SHU. Hal ini menunjukkan bahwa semakin SHU. Penelitian ini didukung oleh Yasin (2013),
tinggi kemampuan koperasi membayar semua Wuryanti dan Sari (2017) dan Hadi (2013)
hutang-hutangnya baik jangka pendek maupun menemukan hasil bahwa Net Profit Margin tidak
jangka panjangnya, maka pertumbuhan Sisa berpengaruh terhadap pertumbuhan laba.
Hasil Usaha akan semakin tinggi dan sebaliknya
semakin rendah kemampuan koperasi membayar V. KESIMPULAN DAN SARAN
semua hutang-hutangnya baik jangka pendek 5.1 Simpulan
maupun jangka panjangnya, maka pertumbuhan 1. Current Ratio (CR) tidak berpengaruh
SHU akan semakin menurun. Secara teoritis terhadap Pertumbuhan Sisa Hasil Usaha.
arah pengaruh tersebut benar dan sejalan 2. Debt to Equity Ratio (DER) berpengaruh
dengan penelitian yang dilakukan oleh Hadi positif terhadap Pertumbuhan Sisa Hasil
(2013), Novyanti (2013) dan Padmautami (2016) Usaha.
yang menyatakan bahwa Debt to Equity Ratio 3. Total Assets Turnover (TAT) tidak
berpengaruh positif terhadap pertumbuhan Sisa berpengaruh terhadap Pertumbuhan Sisa
Hasil Usaha. Hal ini dikarenakan koperasi yang Hasil Usaha.
memiliki kemampuan untuk membayar semua 4. Net Profit Margin (NPM) tidak berpengaruh
hutang-hutangnya baik jangka pendek maupun terhadap Pertumbuhan Sisa Hasil Usaha.
jangka panjangnya menunjukkan bahwa
koperasi tersebut memiliki kemampuan finansial 5.2 Saran
serta keuntungan yang tinggi, sehingga akan Berdasarkan hasil penelitian yang telah
berdampak pada tingkat pertumbuhan SHU yang dilakukan, ada beberapa saran yang dapat
tinggi pula. dipertimbangkan yaitu :
3. Pengaruh Total Asset Turnover 1. Dalam penelitian ini hanya digunakan
terhadap Pertumbuhan SHU sampel unit usaha koperasi, untuk
Hipotesis ketiga ditolak, hal ini menghindari perbedaan karakteristik
menunjukkan bahwa total assets turnover antara koperasi dan bukan koperasi.
tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan Untuk penelitian selanjutnya tidak hanya
VOL.9 NO. 1 MARET 2019 Jurnal Riset Akuntansi JUARA 89
terbatas pada unit usaha koperasi, tetapi pada Perbankan di BEI. Jurnal EMBA,
juga perusahaan menengah atau industri Vol. 1.
yang lain. Indriani, Mulia. 2012. Pengaruh Pertumbuhan
2. Penelitian ini hanya menggunakan Modal Koperasi dan Kinerja Koperasi
waktu pengamatan selama 3 tahun. Terhadap Perkembangan Sisa Hasil
Untuk penelitian selanjutnya sebaiknya Usaha Koperasi Pada Koperasi Karyawan.
menggunakan periode yang lebih lama lagi Skripsi. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
agar data hasil penelitian lebih lengkap Jiasti, Fiska Devi. 2010. Analisis Pengaruh
dan akurat. Current Ratio, Quick Ratio, Receivable
3. Nilai koefisien determinasi (Adjusted R2) Turn Over, Dan Cash Turn Over Terhadap
sebesar 0,126 atau 12,6 persen yang Laba Usaha (Koperasi Kopersemar
berarti bahwa sebesar 12,6 persen variabel Periode Tahun 2007-2009). Skripsi.
pertumbuhan SHU (Y) mampu dijelaskan Universitas Diponegoro Semarang.
oleh variabel Current Ratio (X1), Debt to Julianti, Elly. 2014. Pengaruh Current Ratio
Equity Ratio (X2), Total Assets Turnover (CR), Debt to Equity Ratio (DER), Total
(X3) dan Net Profit Margin (X4), sedangkan Asset Tutnover (TATO), Net Profit Margin
sisanya 87,4 persen dipengaruhi oleh (NPM), dan Return on Equity (ROE)
variabel lain di luar variabel penelitian. Terhadap Pertumbuhan Laba Pada
Disarankan kepada penelitian selanjutnya Perusahaan Property dan Real Estate
untuk dapat meneliti variabel-variabel yang Terdaftar di BEI Periode 2010-
lain diluar penelitian ini seperti variabel 2013. Skripsi. Universitas Maritim Raja
Capital Adequacy Ratio (CAR), Net Interest Al Haji.
Marginal (NIM), Non Performing Loan (NPL), Kasmir, 2016. Analisis Laporan Keuangan.
Loan to Deposit Ratio (LDR), dan Operational Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada.
Efficiency Ratio (BOPO) serta diharapkan Novyanti. 2013. Analisis Pengaruh Rasio
mampu menambahkan refrensi terhadap Keuangan Terhadap Besarnya Sisa
variabel-variabel yang diteliti. Hasil Usaha (SHU) Pada Koperasi Bina
Utama Jaya Pasir Pengaraian. Skripsi.
DAFTAR PUSTAKA Universitas Pasir Pengaraian.
Padmautami, Ni Kadek Ari. 2016.Analisis
Gautama, Fitriano Andrian Jaka. 2016. Rasio Keuangan Yang Mempengaruhi
Pengaruh Net Profit Margin (NPM), Total Pertumbuhan Sisa Hasil Usaha (SHU)
Asset Turnover (TATO), dan Debt to Equity Di KSP Sari Apuan Denpasar. Skripsi.
Ratio (DER) Terhadap Pertumbuhan Universitas Mahasaraswati Denpasar.
Laba (Studi Kasus Pada Perusahaan Permatasari, Intan. 2016. Analisis
Sektor Infrastruktur, Utilitas, dan Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap
Transportasi Yang Terdaftar Di Bursa Pertumbuhan Laba Masa Mendatang
Efek Indonesia Periode 2011-2014). (Studi Empiris Pada Perusahaan
Journal e-Proceeding of Management, Manufaktur Sektor Industri Barang
Vol. 3, No. 1, pp.387-393. Konsumsi Yang Terdaftar Di Bursa Efek
Ghozali, Imam. 2016. Aplikasi Analisis Indonesia Periode 2009-2014). Skripsi.
Multivariate dengan IBM Program Universitas Lampung.
SPSS 23. Semarang: BPFE Universitas Puspasari, Mita Febriana. 2017. Pengaruh
Diponegoro. Current Ratio, Debt To Equity Ratio,
Gunawan, Ade dan Sri Fitri Wahyuni. 2013. Total Asset Turnover, Net Profit Margin
Pengaruh Rasio Keuangan terhadap dan Ukuran Perusahaan Terhadap
Pertumbuhan Laba pada Perusahaan Pertumbuhan Laba. Tesis. Universitas
Perdagangan di Indonesia. Jurnal Slamet Riyadi.
Manajemen dan Bisnis. Vol. 13, No. 1, h. Rantika, Dita Ridia. 2016. Pengaruh Rasio
63-84. Keuangan Terhadap Pertumbuhan Laba
Hadi, Muhammad Danar. 2013. Analisis Pada Perusahaan Pertambangan Logam
Rasio Keuangan yang Mempengaruhi Di BEI. Jurnal Ilmu dan Riset Manajemen,
Pertumbuhan Sisa Hasil Usaha (SHU) Vol. 5, No. 6.
KPRI Dewantara di Kabupaten Jember. Sugiyono. 2016. Metode Penelitian Kuantitatif,
Skripsi. Universitas Jember. Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Hamidu, Novia P. 2013. Pengaruh Kinerja Undang-Undang no.25 Tahun 1992 tentang
Keuangan Terhadap Pertumbuhan Laba Koperasi.

90 ANALISIS RASIO KEUANGAN YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN SISA HASIL USAHA DI KOPERASI
SIMPAN PINJAM KOTA DENPASAR
Wijaya, Andrianto Purnomo. 2013. Analisis Uji Heteroskedastisitas
Rasio Keuangan Dalam Merencanakan
Pertumbuhan Laba: Perspektif Teori
Signal. Kajian Ilmiah Mahasiswa
Manajemen, Vol. 2, No. 2
Wuryanti, Lestari dan Lina Sari. 2017.
Pengaruh Working Capital To Total
Assets, Debt To Equity Ratio, Total Asset
Turnover Dan Net Profit Margin Terhadap
Pertumbuhan Laba Pada PT. Bukit Asam
(Persero) Tbk. Periode 2009-2014. Jurnal
Riset Akuntansi dan Manjemen, Vol. 6,
No. 1, pp.56-66. Uji Autokorelasi
Yasin, Firdaus. 2013. Pengaruh Current
Ratio, Debt to Equity Ratio, Total Asset
Turnover, dan Net Profit Margin Terhadap
Laba (Studi Empiris Perusahaan Food &
Beverage Yang Terdaftar di BEI 2008-
2012. Skripsi. Universitas Jember
(UNEJ).

Lampiran 1. Uji F
Hasil Uji Statistik Deskriptif

Uji T
Uji Normalitas

VOL.9 NO. 1 MARET 2019 Jurnal Riset Akuntansi JUARA 91

Anda mungkin juga menyukai