Anda di halaman 1dari 10

Bentuk kenegaraan dibedakan menjadi koloni, trustee, dominion, uni, protektorat, dan mandat.

a. Koloni Koloni
adalah suatu daerah yang tidak diperintah oleh pemerintah dari bangsa tersebut, tetapi diperintah
oleh bangsa lain, dan seluruh utusan pemerintahan diatur negara yang menjajah. Jadi, daerah atau
negara jajahan tidak memiliki hak untuk menentukan nasib sendiri karena nasibnya ditentukan
oleh pemerintah negara yang menjajahnya.

b. Trustee (Perwalian)
Berdasarkan isi Perjanjian San Franscisco bahwa setelah PD II lahir bentuk kenegaraan baru
yang disebut trustee. Dalam Piagam PBB dicantumkan bahwa yang termasuk trustee adalah
sebagai berikut. 1) Daerah mandat yang lahir berdasarkan Perdamaian Versailles. 2) Daerah yang
dilepaskan oleh negara yang kalah perang dalam PD II. 3) Daerah yang dengan suka rela
dilepaskan oleh negara yang menguasainya.
Pemerintahan di daerah trustee diawali oleh Dewan Perwalian PBB dengan tujuan untuk
mempertinggi kemajuan dalam bidang politik, ekonomi, sosial, pendidikan rakyat di daerah
tersebut menuju ke arah pemerintah sendiri. Hal ini sesuai dengan hak menentuan nasib sendiri.
Tujuan pokok sistem perwalian adalah untuk meningkatkan kemajuan wilayah perwalian menuju
pemerintahan sendiri. Contohnya, Mikronesia merupakan negara trustee terakhir yang dilepas
Dewan Perwalian PBB pada tahun 1994.

c. Dominion
Dominion adalah bentuk negara yang hanya terdapat dalam sejarah ketatanegaraan Inggris.
Bentuk negara ini mula-mula merupakan tanah jajahan Inggris, namun sekarang sudah menjadi
negara merdeka dan berdaulat dalam suatu gabungan negara yang diberi nama “The British
Commonwealth of Nation”. Dalam perkembangan zaman, ada beberapa negara jajahan Inggris
yang merdeka dengan status dominion seperti India dan Pakistan (meskipun sekarang dua negara
tersebut telah mengubah bentuk pemerintahan menjadi republik). Akhirnya, bentuk dominion
pun menjadi hilang. Karena yang duduk dalam The British Commonwealth of Nation tidak
hanya negara dominion saja maka The British Commonwealth of Nation diubah menjadi
Commonwealth of Nation. Anggota- anggota persemakmuran itu, antara lain Inggris, Afrika
Selatan, Kanada, Australia, Selandia Baru, India, Malaysia. Di sebagian dari negara-negara itu
Raja/ Ratu Inggris diwakili oleh seorang Gubernur Jenderal, sedangkan di ibu kota Inggris, sejak
tahun 1965 negara-negara itu diwakili oleh High Commissioner.

d. Uni
Uni adalah gabungan dari dua negara atau lebih yang dikepalai oleh seorang raja atau kepala
negara. Uni dibedakan menjadi tiga macam, yaitu uni riil, uni personil, dan uni gene- ralis.
1) Uni Riil Negara yang bergabung ke dalam uni riil mengurus hubungan dengan negara lain
melalui badan milik bersama. Dengan bergabungnya negara dalam uni riil maka ditetapkan
bahwa urusan tertentu dari negara anggota uni diserahkan kepada badan milik uni. Contohnya,
Austria dan Hongaria pada tahun 1867 – 1918, Swedia dan Norwegia pada tahun 1603 – 1707,
Indonesia dan Belanda pada tahun 1949.
2) Uni Personil Bentuk negara uni personil adalah negara yang anggotanya masih tetap
mengurus semua hal, baik urusan dalam maupun luar negeri. Uni personil biasanya terbentuk
karena faktor kebetulan seperti negara mempunyai ketentuan yang sama mengenai orang-orang
yang berhak menjadi raja harus dari keturunan keluarga saja. Contohnya Belanda dan
Luxemburg (1939 – 1890), Inggris dan Skotlandia (1603 – 1707), dan Swedia dan Norwegia
(1814 – 1905).
3) Uni Generalis Negara bentuk uni generalis dapat terbentuk apabila gabungan negara tersebut
tidak mempunyai alat perleng- kapan bersama. Terbentuknya negara ini bertujuan untuk bekerja
sama dalam hubungan luar negeri. Bentuk ini dapat terbentuk setelah ada kesepakatan melalui
perjanjian. Contohnya, Uni Indonesia-Belanda setelah Konferensi Meja Bundar.

e. Protektorat
Protektorat adalah suatu negara yang berada di bawah perlindungan negara lain yang lebih kuat.
Hubungan luar negeri dan pertahanan adalah hal yang biasanya diserahkan kepada negara
pelindung. Negara protektorat tidak dianggap sebagai negara yang merdeka sebab negara
tersebut belum mempunyai hak penuh untuk menggunakan hukum nasionalnya. Negara
protektorat dibedakan menjadi dua macam, yaitu protektorat kolonial dan internasional.
1) Protektorat Kolonial Dalam negara protektorat kolonial, urusan hubungan luar negeri,
pertahanan, dan urusan dalam negeri yang penting diserahkan kepada negara pelindung.
Contohnya, Brunei Darussalam sebelum merdeka adalah negara protektorat Inggris.
2) Protektorat Internasional Negara protektorat merupakan subjek hukum internasio- nal.
Contohnya, Mesir sebagai negara protektorat Turki (1917), Zanzibar sebagai neagra protektorat
Inggris (1890), dan Albania sebagai negara protektorat Italia (1936).

f. Mandat
Negara mandat merupakan suatu negara yang semula merupakan jajahan dari negara yang kalah
dalam Perang Dunia I dan diletakkan di bawah perlindungan suatu negara yang menang perang
dengan pengawasan dari Dewan Mandat LBB. Ketentuan- ketentuan tentang pemerintahan
perwalian ini ditetapkan dalam suatu perjanjian di Versailles. Contohnya, Syria, Lebanon,
Palestina (Daerah Mandat A); Togo dan Kamerun (Daerah Mandat B); Afrika Barat Daya
(Daerah Mandat C).

http://generasi-intelektual.blogspot.com/2013/06/bentuk-bentuk-kenegaraan.html
1. A. Bentuk Negara pada Zaman Yunani Kuno
Pada masa yunani kuno hanya dikenal adanya 3 bentuk pokok dari negara. Pada waktu itu
pengertian dari negara, pemerintahan dan masyarakat masih belum dibedakan. Hal ini
disebabkan karena susunan negara masih sangat sederhana, bila dibandingkan dengan pengertian
negara pada zaman sekarang. Luas negara pada zaman Yunani kuno hanya sebesar kota, yang
pada hakikatnya hanya merupakan negara-kota saja. Negara-kota ini dikenal dengan istilah
“polis”. Selain itu sifat dari urusan negara masih sangat sederhana sekali. Dalam pandangan
masyarakat dan para ahli negara belum ada perbedaan antara pengertian negara, pengertian
masyarakat dan pengertian pemerintah.[1]
Adapun tiga bentuk pokok daripada negara pada masa yunani kuno tersebut ialah : Monarchi,
Oligarchi dan Demokrasi. Untuk membedakan pengertian dari ketiga bentuk negara diatas adalah
jumlah dari pemegang kekuasaan.

Jika yang memegang kekuasaan itu hanya satu orang, maka bentuk negaranya dapat dipastikan
Monarchi (diambil dari bahasa yunani “monos” yang berarti “satu: dan “archien” yang berarti
memerintah). Sedangkan jika yang memegang kekuasaan adalah beberapa orang maka beentuk
negaranya adalah Oligarchi (diambil dari bahasa Yunani yaitu “oligai” yang berarti beberapa
dan “archien” yang berarti memerintah). Sedangkan jjika pemegang kekuasaan itu adalah rakyat,
maka bentuk negaranya disebut Demokrasi (diambil dari bahasa yunani “demos” yang berati
rakyat).

1. B. Bentuk Negara
Terdapat banyak pendapat mengenai bentuk negara, namun berdasarkan pendapat yang berlaku
umum dan teori modern, bentuk negara saat ini dibedakan menjadi dua yaitu negara kesatuan
(unitaris) dan negara serikat (federasi).

1. a. Negara Kesatuan
Negara kesatuan merupakan negara yang bersusun tunggal, artinya hanya ada satu pemerintahan
pusat yang memiliki kekuasaan untuk mengatur seluruh daerah dan tidak ada negara – negara
bagian ataupun daerah yang bersifat negara. Pemerintah menduduki tingkat tertinggi dan dapat
memutuskan segala sesuatu yang terjadi dalam negara. Negara kesatuan disebut juga sebagai
negara bersusunan tunggal sehingga hanya ada satu kepala negara, satu undang-undang dasar,
satu kepala pemerintahan, dan satu parlemen yang mewakili seluruh rakyat.

Adapun penyelenggaraan negara kesatuan dapat dilakukan melalui dua cara sebagai berikut.

1) Sistem Sentralisasi
Dalam sistem ini, segala sesuatu dalam negara langsung diatur dan diurus oleh pemerintah pusat,
sedangkan daerah tinggal melaksanakan.

2) Sistem Desentralisasi
Dalam sistem ini, daerah diberi kesempatan untuk mengatur dan mengurus rumah tangganya
sendiri, yang berarti bahwa daerah memiliki hak otonomi untuk menyelenggarakan kekuasaan.
Ciri-ciri negara kesatuan adalah sebagai berikut :

1) Negara hanya memiliki satu undang-undang dasar, satu satu kepala negara, satu dewan
menteri, dan satu Dewan Perwakilan Rakyat.

2) Hanya terdapat satu kebijakan yang menyangkut persoalan politik, ekonomi, sosial budaya,
serta pertahanan dan keamanan.

3) Kedaulatan negara meliputi kedaulatan ke dalam dan ke luar yang ditangani pemerintah
pusat.

Contoh negara yang berbentuk kesatuan adalah Indonesia, Jepang, Italia, Filipina, dan Belanda.

1. b. Negara Serikat
Negara serikat atau sering juga disebut negara federasi merupakan negara yang bersusunan
jamak, yaitu terdiri dari beberapa negara yang disebut negara bagian. Tiap-tiap negara bagian
memiliki kedaulatan dan merupakan negara yang merdeka. Mereka bergabung membentuk
negara serikat dengan pemerintahan tersendiri yang disebut pemerintahan federal sehingga dalam
negara serikat terdapat dua pemerintahan, yaitu pemerintahan negara bagian dan pemerintahan
negara federal. Perlu untuk dipahami bahwa hubungan antara negara bagian dan negara federal
adalah independen, yaitu merdeka dan tidak dibawah kekuasaan dengan sifat hubungan
koordinatif.

Ciri-ciri negara serikat adalah sebagai berikut.

1) Pemerintah pusat memperoleh kedaulatan dari negara-negara bagian untuk urusan ke luar
dan sebagian ke dalam.

2) Setiap negara bagian berstatus tidak berdaulat, akan tetapi kekuasaan asli tetap ada pada
negara bagian.

3) Kepala negara memiliki hak veto atau pembatalan keputusan yang diajukan oleh parlemen.

4) Setiap negara bagian memiliki wewenang untuk membuat undang-undang dasar sendiri
selama tidak bertentangan dengan pemerintah pusat.

Pada negara serikat terjadi penyerahan kekuasaan dari negara bagian kepada negara serikat yang
disebut dengan istilah limitatif (sebuah demi sebuah). Kekuasaan asli dalam negara serikat tetap
ada pada negara bagian karena negara bagian memilikihubungan langsung dengan rakyatnya.

Beberapa kekuasaan yang diserahkan negara bagian kepada negara serikat merupakan hal-hal
yang berkaitan dengan persoalan hubungan luar negeri, pertahan negara, keuangan, serta urusan
pos. kekuasaan tersebut dinamakan kekuasaan yang didelegasikan (delegated powers).
Contoh negara yang berbentuk serikat adalh India, Australia, Amerika Serikat, jerman, Swiss,
Brasil dan Malaysia.

1. c. Perbedaan Mendasar Antara Negara Kesatuan dan negara Serikat


2. Dalam negara kesatuan, organisasi bagian-bagian negara secara umum telah
diatur/ditetapkan oleh pembentuk undang-undang pusat. Sedangkan pada negara serikat,
negara bagian suatu federasi mempunyai pouvoir constituant, yaitu wewenang untuk
membentuk undang-undang dasar sendiri guna mengatur bentuk organisasi sendiri dalam
kerangka dan batas-batas konstitusi federal.
3. Dalam negara kesatuan, wewenang pembentuk undang-undang pusat ditetapkan dalam
rumusan umum dan wewenang pembentuk undang-undang yang lebih rendah
(lokal/daerah) tergantung pada lembaga pembentuk undang-undang pusat tersebut.
Sedangkan dalam negara serikat wewenang membentuk undang-undang pusat untuk
mengatur hal-hal tertentu telah terperinci secara detail (satu persatu) dalam konstitusi
federal.
Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Negara Federal Negara Kesatuan

Bagian-bagian Negara bukan


Bagian-bagian negara disebut negara merupakan negara bagian, lazimnya
bagian· disebut provinsi·

Negara-negara bagian memiliki wewenang


untuk memebuat UUD sendiri dan dapat Organisasi bagian-bagian negara
menentukan bentuk-bentuk organisasinya secaragaris besar ditentukan oleh pembuat
masing-masing yang tidak bertentangan dengan undang-undang di pusat danmerupakan
konstitusi· pelaksanaan sistim desentralisasi.·

Wewenang pembuat UU pemerintah pusat Wewenag secara tereperinci terdapat


ditentukan secara terperinci dan wewenang pada propinsi-propinsi dan residu
lainnya ada pada negara bagian· powernya ada pada pemerintah pusat·

Selain negara serikat (federasi) terdapat juga serikat negara (konfederasi). Keduanya merupakan
sesuatu yang berbeda. Konfederasi merupakan perserikatan beberapa negara merdeka dan
berdaulat, baik ke dalam maupun ke luar. Negara-negara tersebut bergabung untuk mencapai
tujuan-tujuantertentu. Misalnya, perdagangan ataupun untuk menjaga pertahanan bersama.
Namun tiap-tiap negara tetap memiliki dan mempertahankan kedudukan internasional mereka.
Jadi, konfederasi bukanlah negara dalam pengertian hukum internasional.

Disamping 2 bentuk diatas, dari sisi pelaksana dan mekanisme pemilihannya, bentuk Negara
dapat digolongkan ketiga kelompok yaitu: Monarki, Oligarki, dan Demokrasi.

a. Monarki
Pemerintahan monarki adalah model pemerintahan yang dikepalai oleh raja atau ratu. Dalam
prakteknya, monarki ada dua jenis yaitu: Monarki absolut dan monarki konstutional.

a) Monarki absolut adalah model pemerintahan dengan kekuasaan tertinggi di tangan satu
orang raja atu ratu. Termasuk dalam kategori ini adalah negara Arab saudi, Brunae, Swazilan,
bhutan, dll.
b) Monarki konstitusional adalah bentuk pemerintahan yang kekuasaan kepala negaranya
(perdana mentri) dibatasi oleh ketentuan-ketentuan kostitusi nagara. Praktek monarki
konstitusional ini adalah yang paling banyak dipraktekan di beberapa negara, seperti Thailand,
Jepang, Inggris, jordania dan lan-lain.
c) Monarki parlamenter adalah bentuk pemerintahan yang bertanggung jawab atas
kebijaksanaan pemerintahannya adalah mentri, Termasuk dalam kategori ini adalah negara
Inggris, Belanda, dan Malaysia.
Dengan demikian pengertian negara yang berbentuk monarki adalah negara dimana cara
penunjukan kepala negaranya berdasarkan keturunan dari raja yang sebelumya.

b. Oligarki
Model pemerintahan oligarki adalah pemerintahan yang dijalankan oleh beberapa orang berkuasa
dari golongan atau kelompok tertentu. System ini muncul karena terjadinya Monarki absolute.
Monarki absolute menyebabkan tindakan kesewenangan raja yang mengakibatkan sekumpulan
kaum aristocrat atau bangsawan mengambil alih pemerintahan.

Namun, system ini tidak berlangsung mulus seperti awalnya. Karena, ternyata banyak kaum
bangsawan yang juga melakukan tindakan sewenang-wenang dalam pemerintahannya. System
pemerintahan ini kemudian digantikan oleh Demokrasi yang berasaskan rakyat.

c. Demokrasi
Pemerintahan model demokrasi adalah pemerintahan yang bersandarkan pada kedaulatan rakyat
atau bendasarkan kekuasaannya pada pilihan atau kehendak rakyat malalui mekanisme
pemulihan Umum (pemilu) yang berlangsung secara jujur, bebas, aman, dan adil.
System pemerintahan demokrasi muncul setelah Oligarki. System ini terbentuk karena adanya
kekuasaan ditangan rakyat. Ini berarti, rakyatlah yang memegang tahta kekuasaan tertinggi
dalam pemerintahan. Namun, pemerintah yang dipilih oleh rakyatnya lah yang menjalankan
pemerintahan.

Dalam teori Ilmu Negara pengertian tentang teori bentuk Negara sejak dahulu kala dibagi
menjadi dua yaitu: monarchie dan republik. Untuk menentukan suatu Negara itu berbentuk
monarchie dan republik, dalam Ilmu Negara banyak macam ukuran yang dipakai. Antara lain
Jellinek dalam bukunya yang berjudul Allgemene Staatslehre memakai sebagai kriteria
bagaimana caranya kehendak negara itu dinayatakan.
Jika kehendak Negara itu ditentukan oleh satu orang saja, maka bentuk Negara itu monarchie
dan jika kehendak Negara itu ditentukan oleh orang banyak yang merupakan suatu majelis, maka
bentuk negaranya adalah republik. Pendapat Jellinek ini tidak banyak penganutnya karena
banyak mengandung kelemahan.

Faham Duguit lebih lazim dipakai, yang menggunakan sebagai kriteria bagaimana caranya
kepala Negara itu diangkat. Dalam bukunya yang berjudul Traite de Droit Contitutionel jilid
2, diutarakan jika seorang kepala negara diangkat berdasarkan hak waris atau keturunan maka
bentuk negaranya disebut monarchie dan Kepala Negaranya disebut raja atau ratu. Jika kepala
negara dipilih melalui suatu pemilihan umum untuk masa jabatan yang ditentukan, maka bentuk
negaranya disebut republik dan Kepala Negaranya adalah seorang Presiden.
Sama hal nya monarki republik itu dapat dibagi menjadi:

1) Republik mutlak (absolute)

2) Republik konstitusi

3) Repulik parlemen

Menurut ketentuan yang telah dijelaskan di atas maka negara Indonesia mempunyai bentuk
negara sebagai republik. Hal ini didasarkan atas cara pemilihan presiden, bahkan bukan hanya
oleh majelis melainkan langsung dipilih oleh Rakyat.

Dalam UUD 1945 pasal 1 ayat 1 dinyatakan bahwa negara Indonesia ialah negara kesatuan, yang
bebentuk Republik.

1. C. Bentuk-Bentuk Kenegaraan
Bentuk kenegaraan adalah ikatan antarnegara yang gabungannya bukan merupakan suatu negara.
Yang termasuk bentuk-bentuk kenegaraan, antara lain sebagai berikut.

1. a. Dominion
Merupakan bentuk kenegaraan yang tadinya adalah daerah jajahan Inggris yang telah merdeka
dan berdaulat, namun masih mengakui raja Inggris sebagai rajanya dan sebagai lambang
persatuan negara mereka. Negara dominion ini bergabung dalam The British Commonwealth of
Nations (negara persemakmuran). Kedudukan negara dominion tetap sebagai negara merdeka,
berhak menentukan dan mengurus politik dalam dan luar negeri sendiri, serta berhak dengan
bebas keluar dari ikatan tersebut. Dominion-dominion Inggris tersebut antara lain Kanada,
Australia, Selandia Baru, Afrika Selatan, India dan Malaysia.

1. b. Protektorat
Yaitu negara yang berada di bawah perlindungan (to protect) negara lain. Biasanya persoalan
hubungan luar negeri dan pertahanan dari negara protektorat diserahkan kepada negara
pelindung (suzerain). Negara protektorat biasanya bukan subjek dari hukum internasional.
Negara protektorat dipisahkan menjadi dua, yaitu sebagai berikut.

1) Protektorat kolonial, di mana biasanya urusan hubungan luar negeri, pertahanan dan
sebagian urusan dalam negeri yang penting diserahkan kepada negara pelindung. Negara seperti
ini bukan subjek hukum internasional.

2) Protektorat internasional, negara ini termasuk subjek hukum internasional. Contoh : Mesir
merupakan protektorat dari Turki (1917), Zanzibar meupakan protektorat dari Inggris (1890),
dan Albania merupakan protektorat dari Italia (1936).

1. c. Negara Uni
Uni merupakan gabungan dua atau lebih negara merdeka dan berdaulat dengan satu kepala
negara yang sama. Terdapat tiga macam uni, yaitu sebagai berikut.

1) Uni politik (polotical union) merupakan negara yang dibentuk oleh negara-negara yang
lebih kecil. Uni politik sering juga disebut uni legislatif.dalam uni politik, masing-masing negara
bergabung dan membagi urusan pemerintahan serta politik bersama. Gabungan negara ini diakui
secara internasional sebagai kesatuan politik tunggal. Contoh : Uni Emirat Arab, Inggris Raya,
dan bekas negara Serbia-Montenegro.
2) Uni personil (personal union) merupakan gabungan antara dua negara dan memiliki raja
yang sama. Adapun segala urusan dalam dan luar negeri diurus oleh masing-masing negara.
Contoh : Inggris dan Skotlandia tahun 1603-1707.

3) Uni riil (real union) merupakan gabungan antara dua negara atau lebih yang berdasarkan
suatu traktat mengadakan ikatan yang dikepalai oleh seorang raja dan membentuk alat
perlengkapan uni guna kepentingan bersama. Kepentingan bersama tersebut pada umumnya
merupakan persoalan-persoalan yang menyangkut politik luar negeri. Contoh : uni Austria-
Hongaria (1867-1918).

1. d. Mandat
Yaitu suatu negara yang sebelumnya merupakan jajahan dari negara-negara yang kalah dalam
Perang Dunia I dan berada dalam pengawasan Dewan Mandat Liga Bangsa-Bangsa. Contohnya
adalah Kamerun yang merupakan negara bekas jajahan Jerman dan menjadi mandat Perancis.
1. e. Trustee (Perwalian)
Yaitu wilayah jajahan dari negara-negara yang kalah perang dalam Perang Dunia II dan berada
di bawah naungan Dewan Perwalian PBB serta negara yang menang perang. Contohnya adalah
Papua Nugini yang merupakan wilayah bekas jajahan Inggris yang berada dibawah naungan
PBB sampai tahun 1975.

1. f. Koloni
Yaitu suatu negara yang pernah menjadi jajahan negara lain. Di negara koloni urusan politik,
hukum, dan pemerintahan dipegang oleh negara yang menjajahnya. Contohnya adalah Indonesia
yang dijajah (menjadi koloni Belanda selama 350 tahun).

Selain 6 bentuk kenegaraan diatas, terdapat juga :

Serikat Negara (Konfederasi)


Adalah perserikatan beberapa negara yang merdeka dan berdaulat penuh baik ke dalam
maupun ke luaar. Pada umumnya, Konfederasi dibentuk berdasarkan perjanjian untuk
mengadakan kerjasama dalam bidang tertentu, misalnya penyelenggaraan politik luar negeri,
pertahanan dan keamanan bersama. Konfederasi bukanlah merupakan negara dalam pengertian
hokum internasional, karena negara-negara anggotanya secara masing-masing tetap
mempertahankan kedudukannya secara internasional
Contoh konfederasi adalah Perserikatan Amerika Utara (1776 – 1787).

Konfederasi (Serikat Negara) dengan Negara Serikat mempunyai perbedaan yang prinsipal yaitu
:

No. Konfederasi Negara Serikat

Kedaulatan tetap dipegang oleh masing–masing Kedaulatan ada pada negara


1. negara anggota. federal.

Keputusan yang diambil


Keputusan yang diambil konfederasi tidak dapat pemerintah federal dapat langsung
langsung mengikat kepada warga negara dari mengikat kepada warga negara dari
2. negara–negara ang–gota. negara– negara bagian

Negara–negara bagian tidak boleh


me–misahkan diri dari negara
3. Negara–negara anggota dapat memisah kan diri. serikat.
Hubungan antar negara bagian
Hubungan antar negara anggota diatur melalui diatur dengan undang–undang
4. perjanjian. dasar.

5. Tidak ada negara diatas negara Terdapat negara dalam negara.

 LKS Pendidikan Kewarganegaraan Kelas X semester gasal


 http://dieks2010.wordpress.com/2010/05/25/bentuk-negara-dan-kenegaraan/
 http://ruhcitra.wordpress.com/2008/11/09/bentuk-negara-dan-bentuk-kenegaraan/

Anda mungkin juga menyukai