PENDAHULUAN
Demokrasi merupakan istilah politik yang berarti pemerintahan rakyat. Dalam hal
tersebut merupakan pengertian demokrasi itu sendiri dari sistem pemerintahan dimana yang
diselenggarakan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat, serta dari sistem sosial dan
politik dari pemerintahan dengan kekuasaan pemerintah yang dibatasi mengenai hukum dan
kebiasaan untuk melindungi hak perorangan warga negara Indonesia.
Dari semua sistem pemerintahan, yang bertahan mulai dari era reformasi tahun 1998
adalah sistem pemerintahan demokrasi. Karena demokrasi merupakan sistem negara yang
dimana kewenangannya hanya berada di tangan rakyat, sehingga suatu pemerintahan tidak
mempunyai kewenangan penuh terhadap keputusan pemerintahan.
Selain itu, demokrasi merupakan salah satu bentuk atau sistem mekanisme
pemerintahan suatu negara sebagai upaya mewujudkan kedaulatan rakyat atau negara yang
dijalankan oleh pemerintah. Semua warga negara memiliki hak yang setara atau hak yang
adil dalam mengambil suatu keputusan yang dapat mengubah kehidupan mereka.
Demokrasi mengizinkan warga negara berpartisipasi baik secara langsung atau melalui
perwakilan dalam perumusan, pengembangan, dan pembuatan hokum.
Demokrasi juga mencakup kondisi sosial, ekonomi, dan budaya yang memungkinkan adanya
praktik kebebasan politik secara bebas dan setara. Setiap masyarakat mencita-citakan
pembentukan negara demokrasi yang berwatak anti feodalisme dan anti imperialisme dengan
tujuan membentuk masyarakat sosialisasi.
(http://alvinheadhunters.wordpress.com/2011/05/06/konsep-demokrasi/).
1.2 Tujuan
Adapun tujuan penulisan ini adalah selain untuk memenuhi tugas mata pelajaran
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, serta Bahasa Indonesia, untuk menambah
wawasan siswa untuk mengetahui lebih banyak mengenai Sistem dan Dinamika Demokrasi
Pancasila, dan semoga dapat bermanfaat bagi kita semua.
1.3 Manfaat
Manfaat pembuatan makalah ini adalah menambah wawasan kita tentang Sistem dan
Dinamika Demokrasi Pancasila, sebagai contoh untuk pembuatan makalah yang baik dan
benar bagi siswa lainnya, serta menambah referensi di perpustakaan daerah.
1
BAB II
PEMBAHASAN
1. Makna Demokrasi
Memahami makna demokrasi sangat penting dilakukan, supaya kalian tidak terjebak kepada
penafsiran yang salah dalam mengartikan demokrasi. Jika kalian salah dalam
menafsirkan makna demokrasi maka dalam mewujudkannya pun akan salah.
Demokrasi berasal dari dua kata dalam bahasa Yunani, yaitu demos yang berarti
rakyat, dan kratos/cratein yang berarti pemerintahan, sehingga dapat diartikan sebagai
pemerintahan rakyat. Kata ini kemudian diserap menjadi salah satu kosakata dalam bahasa
Inggris, yaitu democracy. Demokrasi merupakan istilah politik yang berati pemerintahan
rakyat. Hal tersebut bisa diartikan bahwa dalam sebuah negara demokrasi kekuasaan
tertinggi berada ditangan rakyat yang dijalankan langsung oleh mereka atau wakil-wakil
yang mereka pilih di bawah sistem pemilihan bebas. Kata “pemerintahan oleh rakyat”
memiliki konotasi (1) suatu pemerintahan yang dipilih oleh rakyat dan (2) suatu
pemerintahan “oleh rakyat biasa” (bukan oleh kaum bangsawan) bahkan (3) suatu
pemerintahan oleh rakyat kecil dan miskin (government by the poor) atau yang sering
diistilahkan dengan “wong cilik”.
(http://alvinheadhunters.wordpress.com/2011/05/06/konsep- demokrasi/).
Dengan demikian, yang penting bagi suatu demokrasi bukan hanya siapa yang
memilih pemimpin, tetapi juga cara dia memimpin. Sebab jika cara memimpin negara tidak
benar, baik karena rendahnya kualitas dan komitmen moral dari sang pemimpin itu sendiri,
maupun karena budaya masyarakat setempat yang tidak kondusif, maka demokrasi hanya
berarti pemolesan dari tirani oleh kaum bangsawan menjadi tirani oleh masyarakat bawah.
Pengertian demokrasi yang sangat popular ialah pemerintahan dari rakyat, untuk
rakyat, dan oleh rakyat. “Pemerintahan dari rakyat” artinya presiden, gubernur, bupati,
kepala desa pemimpin politik telah dipilih dan mendapatkan mandat dari rakyat sehingga
mengemban kepentingan rakyat. “Pemerintahan oleh rakyat” artinya negara dijalankan
oleh rakyat melalui mandat sehingga rakyat menjadi pengawas, yang dijalankan
oleh rakyat. “Pemerintahan untuk rakyat” artinya hasil dan kebijaksanaan diarahkan
pada kesejahteraan rakyat dan atas dasar aspirasi rakyat. Jadi demokrasi adalah
pemerintahan yang berdasarkan kedaulatan rakyat.
Pemerintahan oleh rakyat berarti pemerintahan negara itu dijalankan oleh rakyat.
Walaupun dalam praktiknya pemerintahan dijalankan oleh pemerintah, orang-orang dalam
pemerintah tersebut telah dipilih dan mendapat mandat dari rakyat.
2
c. Adanya kekuasaan atau kedaulatan rakyat yang dilaksanakan oleh lembaga
yang bertugas mengawasi pemerintah.
d. Adanya susunan kekuasaan badan atau lembaga negara ditetapkan dalam
3
demokrasi itu justru lebih menuntut kecerdasan rohaniah, kecerdasan
DTOi\DK, kecerdasan rasional, dan kecerdasan emosional
c. Demokrasi yang berkedaulatan rakyat. Kekuasaan tertinggi
ada di tangan rakyat. Secara prinsip, rakyatlah yang
memiliki/memegang kedaulatan itu. Dalam batas-batas tertentu
kedaulatan rakyat itu dipercayakan kepada wakil-wakil rakyat di
MPR (DPR/DPD) dan DPRD.
d. Demokrasi dengan rule of law. Hal ini mempunyai empat makna penting.
3eUtDPD kekuasaan negara Republik Indonesia harus
mengandung, melindungi, serta mengembangkan kebenaran
hukum (OeJDO tUXtK) bukan demokrasi ugal-ugalan, demokrasi
dagelan, atau demokrasi manipulatif.
.eGXD kekuasaan negara memberikan keadilan hukum (OeJDO
MXstice)
bukan demokrasi yang terbatas pada keadilan formal dan
pura-pura.
.etiJD kekuasaan negara menjamin kepastian hukum (OeJDO
secXUit\)
bukan demokrasi yang membiarkan kesemrawutan
atau anarki.
.eePSDt kekuasaan negara mengembangkan manfaat atau
kepentingan hukum OeJDO inteUest), seperti kedamaian dan
pembangunan, bukan demRkrasi yang Mustru mempRpulerkan
fitnah dan huMatan atau menciptakan perpecahan, permusuhan,
dan kerusakan.
e. Demokrasi dengan pemisahan kekuasaan negara. Demokrasi
menurut Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945 bukan saja mengakui kekuasaan negara Republik
Indonesia yang tidak tak terbatas secara hukum, melainkan juga
demokrasi itu dikuatkan dengan pembagian kekuasaan negara
dan diserahkan kepada badan-badan negara yang bertanggung
jawab. Jadi, demokrasi menurut Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945 mengenal semacam pembagian
dan pemisahan kekuasaan GiYisiRn DnG seSDUDtiRn RI SRZeU ,
dengan sistem pengawasan dan perimbangan cKecN DnG
EDODnces
f. Demokrasi dengan hak asasi manusia. Demokrasi menurut
Undang- Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
mengakui hak asasi manusia yang tujuannya bukan saja
menghormati hak-hak asasi manusia, melainkan terlebih-lebih
untuk meningkatkan martabat dan derajat manusia seutuhnya.
4
g. Demokrasi dengan pengadilan yang merdeka. Demokrasi menurut
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
menghendaki diberlakukannya sistem pengadilan yang merdeka
(independen).
5
2.3 Periodisasi Perkembangan Demokrasi Pancasila
Pada bagian sebelumnya telah dibahas secara singkat karakteristik demokrasi
Indonesia. Hal ini secara otomatis akan memunculkan suatu anggapan dalam
benak kita bahwa negara kita adalah negara demokrasi. Akan tetapi, muncul suatu
pertanyaan apakah benar negara kita adalah negara demokrasi? Untuk menjawab
pertanyaan tersebut, kita dapat menggunakan sudut pandang normatif dan empirik.
Dalam sudut pandang normatif, demokrasi merupakan sesuatu yang secara ideal
hendak dilakukan atau diselenggarakan oleh sebuah negara, seperti misalnya kita
mengenal ungkapan ³Pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat”.
Ungkapan normatif tersebut biasanya diterjemahkan dalam konstitusi pada
masing-masing negara, misalnya dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 bagi pemerintahan Republik Indonesia. Apakah secara
normatif, negara kita sudah memenuhi kriteria sebagai negara demokrasi?
Jawabannya tentu saja sudah.
Dalam perjalanan sejarah ketatanegaraan negara kita, semua konstitusi yang pernah berlaku
menganut prinsip demokrasi.
Partai-partai politik tumbuh dan berkembang dengan cepat. Tetapi, fungsinya yang paling
utama adalah ikut serta memenangkan revolusi kemerdekaan dengan menanamkan kesadaran
untuk bernegara serta menanamkan semangat anti penjajahan. Karena keadaan yang tidak
mengizinkan, pemilihan umum belum dapat dilaksanakan sekali pun hal itu telah menjadi
salah satu agenda politik utama.
6
b. Pelaksanaan Demokrasi di Indonesia pada Periode 1949 - 1959
Periode kedua pemerintahan negara Indonesia merdeka berlangsung dalam rentang waktu
antara tahun 1949 sampai 1959. Pada periode ini terjadi dua kali pergantian undang-
undang dasar. 3eUtDPD pergantian UUD 1945 dengan Konstitusi RIS pada rentang waktu
27 Desember 1949 sampai dengan 17 Agustus
1950. Dalam rentang waktu ini, bentuk negara kita berubah dari kesatuan menjadi
serikat, sistem pemerintahan juga berubah dari presidensil menjadi quasi parlementer.
.eGXD pergantian Konstitusi RIS dengan Undang-Undang Dasar Sementara 1950 pada
rentang waktu 17 Agutus 1950 sampai dengan 5 Juli
1959. Pada periode pemerintahan ini bentuk negara kembali berubah menjadi negara
kesatuan dan sistem pemerintahan menganut sistem parlementer. Dengan demikian, dapat
disimpulkan bahwa pada periode 1949 sampai dengan 1959, negara kita menganut
demokrasi parlementer.
Masa demokrasi parlementer merupakan masa yang semua elemen demokrasinya dapat kita
temukan perwujudannya dalam kehidupan politik di Indonesia. 3eUtDPD lembaga perwakilan
rakyat atau parlemen memainkan peranan yang sangat tinggi dalam proses politik yang berjalan.
Perwujudan kekuasaan parlemen ini diperlihatkan dengan adanya sejumlah mosi tidak
percaya kepada pihak pemerintah yang mengakibatkan kabinet harus meletakkan
jabatannya meskipun pemerintahannya baru berjalan beberapa bulan, seperti yang terjadi
pada Ir. Djuanda Kartawidjaja yang diberhentikan dengan mosi tidak percaya dari parlemen.
7
Era baru dalam pemerintahan dimulai setelah melalui masa transisi yang singkat yaitu
antara tahun 1966 - 1968, ketika Jenderal Soeharto dipilih menjadi Presiden Republik
Indonesia. Era yang kemudian dikenal sebagai Orde Baru dengan konsep 'ePRNUDsi
3DncDsiOD Visi utama pemerintahan Orde Baru ini adalah untuk melaksanakan
Pancasila dan UUD 1945 secara murni dan konsekuen dalam setiap aspek kehidupan
masyarakat Indonesia.
Dengan visi tersebut, Orde Baru memberikan secercah harapan bagi rakyat Indonesia.
Rakyat Indonesia mengharapkan adanya perubahan-perubahan politik menjadi lebih
demokratis. Harapan tersebut tentu saja ada dasarnya. Orde Baru dipandang mampu
mengeluarkan bangsa ini keluar dari keterpurukan.
Harapan rakyat tersebut tidak sepenuhnya terwujud. Karena, sebenarnya tidak ada
perubahan yang substantif dari kehidupan politik Indonesia. Dalam perjalanan politik
pemerintahan Orde Baru, kekuasaan presiden merupakan pusat dari seluruh proses politik
di Indonesia. Lembaga kepresidenan merupakan pengontrol utama lembaga negara lainnya,
baik yang bersifat suprastruktur (DPR, MPR, DPA, BPK, dan MA) maupun yang bersifat
infrastruktur ( LSM, Partai Politik dan Sebagainya ).
8
2.4 Membangun Kehidupan yang Demokratis di Indonesia
11
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pengertian demokrasi yang sangat popular ialah pemerintahan dari rakyat, untuk
rakyat, dan oleh rakyat. “Pemerintahan dari rakyat” artinya presiden, gubernur, bupati,
kepala desa pemimpin politik telah dipilih dan mendapatkan mandat dari rakyat sehingga
mengemban kepentingan rakyat. “Pemerintahan oleh rakyat” artinya negara dijalankan
oleh rakyat melalui mandat sehingga rakyat menjadi pengawas, yang dijalankan
oleh rakyat. “Pemerintahan untuk rakyat” artinya hasil dan kebijaksanaan diarahkan
pada kesejahteraan rakyat dan atas dasar aspirasi rakyat. Jadi demokrasi adalah
pemerintahan yang berdasarkan kedaulatan rakyat.
Pemerintahan oleh rakyat berarti pemerintahan negara itu dijalankan oleh rakyat.
Walaupun dalam praktiknya pemerintahan dijalankan oleh pemerintah, orang-orang dalam
pemerintah tersebut telah dipilih dan mendapat mandat dari rakyat.
3.2 Saran
12
DAFTAR PUSTAKA
13