Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Demokrasi adalah salah satu sistem pemerintahan yang paling umum


ditemukan di seluruh dunia pada saat ini. Konsep ini telah menjadi landasan bagi
banyak negara dalam upaya menciptakan pemerintahan yang adil dan inklusif.
Namun, demokrasi bukanlah konsep yang sederhana; ia mencakup beragam aspek,
prinsip, dan tantangan yang perlu dipahami secara mendalam.

Demokrasi bukan hanya sekadar sebuah sistem politik, tetapi juga sebuah
ideologi yang menekankan hak-hak individu, partisipasi rakyat, dan akuntabilitas
pemerintah. Oleh karena itu, pemahaman yang lebih dalam tentang hakikat demokrasi
akan memberikan landasan yang kuat untuk menjelajahi topik ini dalam makalah ini.

Selain itu, dalam konteks global yang terus berubah, demokrasi juga
menghadapi berbagai tantangan, seperti serangan terhadap kebebasan berbicara,
ketidaksetaraan ekonomi, dan ketegangan politik. Oleh karena itu, memahami esensi
demokrasi adalah kunci untuk mengatasi berbagai isu ini dan memastikan
kelangsungan sistem pemerintahan yang demokratis.

Pelaksanaan demokrasi di Indonesia bertujuan untuk kepentingan bangsa. dan


negera Indonesia, yaitu mewujudkan tujuan nasional. Pelaksanaan demokrasi juga
diarahkan untuk civil society (masyarakat madani), di dalamnya peran serta
masyarakat dalam penyelenggaraan negara sangatlah besar. Dalam masyarakat
madani partisipasi dan kemandiriaan masyarakat sangat di perlukan untuk
menyukseskan tujuan pembangunan nasional khususnya, dan umumnya tujuan
Negara.

1
B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dari makalah ini yaitu:


1. Apa makna dari demokrasi ?
2. Bagaimana klasifikasi demokrasi ?
3. Apa saja prinsip-prinsip demokrasi ?

C. Tujuan Penulisan

Tujuan Penulisan dari makalah ini yaitu:


1. Mengetahui makna demokrasi.
2. Mengetahui klasifikasi demokrasi
3. Mengetahui apa saja prinsip-prinsip demokrasi.

D. Manfaat Penulisan

Memberikan pengetahuan umum dan informasi mengenai hakikat demokrasi


yaitu makna demokrasi, klasifikasi demokrasi dan prinsip demokrasi.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Makna Demokrasi

Kata demokrasi berasal dari dua kata dalam bahasa Yunani, yaitu demos yang
berarti rakyat, dan kratos/cratein yang berarti pemerintahan sehingga demokrasi dapat
diartikan sebagai pemerintahan rakyat. Kata ini kemudian diserap menjadi salah satu
kosa kata dalam bahasa Inggris yaitu democracy. Konsep demokrasi menjadi sebuah
kata kunci dalam bidang ilmu politik. Hal ini menjadi wajar sebab demokrasi saat ini
disebut-sebut sebagai indikator perkembangan politik suatu negara.

Kebanyakan orang mungkin sudah terbiasa dengan istilah demokrasi, tapi tidak
menutup kemungkinan masih ada yang salah dalam mempersepsikan istilah
demokrasi. Bahkan tidak hanya itu, konsep demokrasi bisa saja disalahgunakan oleh
para penguasa terutama penguasa yang otoriter untuk memperoleh dukungan rakyat
agar kekuasaannya tetap langgeng.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, demokrasi merupakan istilah politik


yang berarti pemerintahan rakyat. Hal tersebut dapat diartikan bahwa dalam sebuah
negara demokrasi kekuasaan tertinggi berada di tangan rakyat dan dijalankan
langsung oleh rakyat atau wakil-wakil yang mereka pilih di bawah sistem pemilihan
bebas.

Dalam pandangan Abraham Lincoln, demokrasi adalah suatu sistem


pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. Artinya, rakyat dengan serta
merta mempunyai kebebasan untuk melakukan semua aktivitas kehidupan termasuk
aktivitas politik tanpa adanya tekanan dari pihak mana pun,
karena pada hakikatnya yang berkuasa adalah rakyat untuk
kepentingan bersama. Dengan demikian, sebagai sebuah
konsep politik, demokrasi adalah landasan dalam menata
sistem pemerintahan negara yang terus berproses ke arah
yang lebih baik. Dalam proses tersebut, rakyat diberi peran
penting dalam menentukan atau memutuskan berbagai hal
yang menyangkut kehidupan bersama sebagai sebuah bangsa
dan negara.

Kebebasan dan demokrasi sering dipakai secara timbal


balik, tetapi keduanya tidak sama. Sebagai suatu konsep,
demokrasi adalah seperangkat gagasan dan prinsip tentang

3
kebebasan yang juga mencakup seperangkat praktik yang terbentuk melalui sejarah
panjang dan sering berliku-liku. Pendeknya, demokrasi adalah pelembagaan dari
kebebasan. Artinya, kebebasan yang dimiliki rakyat diatur dan diarahkan oleh sebuah
lembaga kekuasaan yang sumber kekuasaannya berasal dari rakyat dan dijalankan
sendiri oleh rakyat sehingga kebebasan yang mereka miliki dapat dilaksanakan secara
bertanggung jawab dan tidak melanggar kebebasan yang dimiliki orang lain.

Penerapan demokrasi di Indonesia didasari oleh sila Kerakyatan yang dipimpin


oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan yang dijiwai oleh sila
Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan
Indonesia, serta menjiwai sila Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

 sila pertama: Ketuhanan Yang Maha Esa, pada dasarnya memuat pengakuan
eksplisit akan eksistensi Tuhan sebagai sumber dan pencipta Universum.
Pengakuan ini sekaligus memperlihatkan relasi esensial antara yang mencipta
dan yang diciptakan serta menunjukan ketergantungan yang diciptakan
terhadap yang menciptakan. Bagi kita dan dalam negara Indonesia tidak boleh
ada pertentangan dalam hal Ketuhanan Yang Maha Esa, tidak boleh ada sikap
dan perbuatan yang anti Ketuhanan Yang Maha Esa dan anti keagamaan, dan
yang seharusnya ada ialah Ketuhanan Yang Maha Esa (monotheisme) dengan
toleransi beribadat menurut agama dan kepercayaan masing-masing. Sebagai
sila pertama, Ketuhanan Yang Maha Esa menjadi sumber pokok nilai-nilai
kehidupan bangsa Indonesia, menjiwai dan mencari serta membimbing
perwujudan kemanusiaan yang adil dan beradab, penggalangan persatuan
Indonesia yang telah membentuk negara Indonesia yang telah berdaulat penuh,
yang bersifat kerakyatan dan dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan guna mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh
rakyat Indonesia.
 Sila kedua: Kemanusiaan yang adil dan beradab, sesungguhnya merupakan
refleksi lebih lanjut dari sila pertama. Sila ini memperlihatkan secara
mendasar dari negara atas martabat manusia dan sekaligus komitmen untuk
melindunginya. Asumsi dasar dibalik prinsip kedua ini ialah manusia, karena
kedudukannya yang khusus di antara ciptaan-ciptaan lainnya didalam
Universum, mempunyai hak dan kewajiban untuk mengembangkan
kesempatan untuk meningkatkan harkat dan martabatnya sebagai manusia.
Dengan demikian, manusia secara natural dengan akal dan budinya
mempunyai kewajiban untuk mengembangkan dirinya menjadi person yang
bernilai. Kemanusiaan yang adil dan beradab adalah sikap dan perbuatan
manusia yang sesuai dengan kodrat hakikat manusia yang sopan dan nilai
kesusilaan. Di dalam sila kedua ini telah disimpulkan cita-cita kemanusiaan
yang lengkap, yang adil dan beradab memenuhi seluruh hakikat mahluk
manusia. Kemanusiaan yang adil dan beradab adalah suatu rumusan sifat
keluhuran budi manusia. Hakikat pengertian diatas sesuai dengan pembukaan

4
UUD 1945 alinea pertama: “ Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak
segala bangsa dan oleh sebab itu, penjajahan di atas dunia harus dihapuskan,
karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan….”.
 Sila ketiga: Persatuan Indonesia, secara khusus meminta perhatian setiap
warga negara akan hak dan kewajiban dan tanggung jawabnya pada negara,
khususnya dalam menjaga persatuan dan kesatuan seluruh masyarakat
Indonesia demi menjaga eksistensi bangsa dan negara. Persatuan disini
mencakup persatuan dalam arti ideologis, politik, ekonomi sosial budaya dan
keamanan. Persatuan Indonesia merupakan faktor yang dinamis dalam
kehidupan bangsa Indonesia, bertujuan, melindungi segenap bangsa dan
seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum dan
mencerdaskan kehidupan bangsa, serta mewujudkan perdamaian dunia yang
abadi, Karena itu paham kebangsaan Indonesia tidak sempit (chauvinistis),
tetapi juga menghargai bangsa lain. Nasionalisme Indonesia mengatasi paham
golongan, suku bangsa, serta keturunan.
 Sila keempat: Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan, memperlihatkan pengakuan negara serta
perlindungannya terhadap kedaulatan rakyat yang dilaksanakan dalam iklim
musyawarah dan mufakat. Dalam iklim keterbukaan untuk saling
mendengarkan, mempertimbangkan satu sama lain, dan juga sikap belajar
serta saling menerima dan memberi. Hal ini berarti bahwa setiap orang diakui
dan dilindungi haknya untuk berpartisipasi dalam kehidupan politik. Dengan
sila keempat berarti bahwa bangsa Indonesia menganut demokrasi, baik secara
langsung maupun secara tidak langsung. Dalam sila keempat ini menegaskan
bahwa kekuasaan yang tertinggi berada ditangan rakyat. kerakyatan disebut
pula kedaulatan rakyat. Hikmat kebijaksanaan berarti penggunaan pikiran atau
rasio yang sehat dengan selalu mempertimbangkan persatuan dan kesatuan
bangsa, kepentingan rakyat dan dilaksanakan dengan sadar, jujur, dan
bertanggung jawab serta didorong dengan itikad baik sesuai dengan hati
nurani. Permusyawaratan adalah suatu tata cara khas kepribadian Indonesia
untuk merumuskan dan atau memutuskan suatu hal berdasarkan kehendak
rakyat, hingga tercapai keputusan yang berdasarkan kebulatan pendapat atau
mufakat. Perwakilan adalah suatu sistem dalam arti tata cara (prosedur)
mengusahakan turut sertanya rakyat mengambil bagian dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara melalui lembaga perwakilan.
 Sila kelima: Keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia, secara istimewa
menekankan keseimbangan hak dan kewajban. Setiap warga negara harus bisa
menikmati keadilan secara nyata, tetapi iklim keadilan yang merata hanya bisa
dicapai apabila struktur sosial masyarakat sendiri adil. Keadilan sosial
terutama menuntut informasi struktur-struktur sosial, yaitu dalam bidang
ekonomi, politik, hukum, budaya dan keamanan. Serta ideologi ke arah yang
lebih akomodatif terhadap kepentingan masyarakat. Disamping itu juga
keadilan sosial mengandung arti yaitu tercapainya keseimbangan antara

5
kehidupan pribadi dan kehidupan masyarakat. Karena kehidupan manusia itu
meliputi kehidupan jasmani dan rohani, maka keadilan itu pun meliputi
keadilan dalam memenuhi tuntutan dalam kehidupan jasmani dan tuntutan
dalam kehidupan rohani secara seimbang.

Salah satu pilar demokrasi adalah prinsip trias politica yang membagi ketiga
kekuasaan politik negara (legislatif, eksekutif, dan yudikatif) untuk diwujudkan dalam
tiga jenis lembaga negara yang saling lepas (independen) dan berada dalam peringkat
yang sejajar satu sama lain. Kesejajaran dan independensi ketiga jenis lembaga negara
ini diperlukan agar ketiga lembaga negara ini dapat saling mengawasi dan saling
mengontrol berdasarkan prinsip checks and balances

1. Pengertian Trias Politica

Trias Politica adalah ajaran yang berpendapat bahwa kekuasaan dalam


negara terdiri dari tiga jenis kekuasaan yang berbeda, yaitu kekuasaan
legislatif, kekuasaan eksekutif, dan kekuasaan yudikatif. Konsep ini bertujuan
untuk menghindari konsentrasi kekuasaan yang berlebihan di satu pihak dan
mencegah penyalahgunaan kekuasaan.

2. Gagasan Trias Politica

Gagasan pemisahan kekuasaan ini pertama kali dikemukakan oleh


seorang filsuf Inggris bernama John Locke dan kemudian dikembangkan lebih
lanjut oleh Montesquieu. Mereka percaya bahwa dengan memisahkan
kekuasaan menjadi tiga cabang yang berbeda, yaitu legislatif, eksekutif, dan
yudikatif, negara akan menjadi lebih stabil dan pemerintahan akan lebih adil.

3. Tiga Teori Trias Politica

 Kekuasaan Legislatif
Cabang kekuasaan ini memiliki tugas utama merancang undang-undang.
Di Indonesia, contoh lembaga legislatif adalah Dewan Perwakilan Rakyat
(DPR), Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR), dan Dewan Perwakilan
Daerah (DPD).
 Kekuasaan Eksekutif
Kekuasaan eksekutif bertanggung jawab untuk menjalankan undang-
undang dan mengelola pemerintahan. Di tingkat nasional, Presiden adalah
contoh tokoh eksekutif. Sedangkan di tingkat daerah, terdapat Gubernur,
Bupati, Walikota, dan Aparatur Sipil Negara (ASN).
 Kekuasaan Yudikatif

6
Cabang kekuasaan ini berkaitan dengan penegakan hukum. Di Indonesia,
Mahkamah Agung adalah lembaga yudikatif yang memiliki tanggung
jawab untuk memastikan hukum dijalankan dengan adil dan benar.

4. Penerapan Trias Politica di Indonesia

Konsep Trias Politica diimplementasikan di Indonesia melalui


pembagian kekuasaan antara tiga cabang pemerintahan. Presiden dan
Kabinetnya bertugas sebagai cabang eksekutif, sementara DPR dan DPD
sebagai cabang legislatif, dan Mahkamah Agung bersama lembaga peradilan
lainnya sebagai cabang yudikatif. Tujuan utama dari pembagian ini adalah
untuk mencegah penyalahgunaan kekuasaan, memastikan keseimbangan, dan
menjaga keadilan dalam sistem pemerintahan.

Dengan konsep Trias Politica yang diwarisi dari pemikiran John Locke
dan Montesquieu, Indonesia berupaya untuk menciptakan pemerintahan yang
transparan, berkeadilan, dan efektif demi kepentingan rakyat dan negara.

B. Klasifikasi Demokrasi

Demokrasi telah dijadikan sebagai sistem politik yang dianut oleh s besar
negara di dunia. Meskipun demikian, dalam pelaksanaannya berbeda-beda bergantung
dari sudut pandang masing-masing. Keanekaragaman sudut pandang inilah yang
membuat demokrasi dapat dikenal dari berbagai macam bentuk Berikut ini dipaparkan
beberapa macam bentuk demokrasi.

1. Berdasarkan Titik Berat Perhatiannya

Dilihat dari titik berat yang menjadi perhatiannya, demokrasi dapat


dibedakan ke dalam tiga bentuk.
a) Demokrasi formal, yaitu suatu demokrasi yang menjunjung tinggi
persamaan dalam bidang politik, tanpa disertai upaya untuk mengurangi
atau menghilangkan kesenjangan dalam bidang ekonomi. Bentuk
demokrasi ini dianut oleh negara-negara liberal.
b) Demokrasi material, yaitu demokrasi yang dititikberatkan pada upaya
menghilangkan perbedaan dalam bidang ekonomi, sedangkan persamaan
dalam bidang politik kurang diperhatikan bahkan kadang-kadang
dihilangkan. Bentuk demokrasi ini dianut oleh negara-negara komunis.
c) Demokrasi gabungan, yaitu bentuk demokrasi yang mengambil kebaikan
serta membuang keburukan dari bentuk demokrasi formal dan material.
Bentuk demokrasi ini dianut oleh negara-negara non-blok.

7
2. Berdasarkan Ideologi

Berdasarkan ideologi yang menjadi landasannya, demokrasi dapat


dibedakan ke dalam dua bentuk.
a) Demokrasi konstitusional atau demokrasi liberal, yaitu demokrasi yang
didasarkan pada kebebasan atau individualisme. Ciri khas pemerintahan
demokrasi konstitusional adalah kekuasaan pemerintahannya terbatas dan
tidak diperkenankan banyak melakukan campur tangan dan bertindak
sewenang-wenang terhadap rakyatnya. Kekuasaan pemerintah dibatasi
oleh konstitusi.
b) Demokrasi rakyat atau demokrasi proletar, yaitu demokrasi yang
didasarkan pada paham marxisme-komunisme. Demokrasi rakyat mencita-
citakan kehidupan yang tidak mengenal kelas sosial. Manusia dibebaskan
dari keterikatannya kepada pemilikan pribadi tanpa ada penindasan serta
paksaan. Akan tetapi, untuk mencapai masyarakat tersebut, apabila
diperlukan, dapat dilakukan dengan cara paksa atau kekerasan. Menurut
Mr. Kranenburg demokrasi rakyat lebih mendewakan pemimpin.
Sementara menurut pandangan Miriam Budiardjo, komunisme tidak hanya
merupakan sistem politik, tetapi juga mencerminkan gaya hidup yang
berdasarkan nilai-nilai tertentu. Negara merupakan alat untuk mencapai
komunisme dan kekerasaan dipandang sebagai alat yang sah.

3. Berdasarkan Proses Penyaluran Kehendak Rakyat

Menurut cara penyaluran kehendak rakyat, demokrasi dapat dibedakan


ke dalam dua bentuk.
a) Demokrasi langsung, yaitu paham demokrasi yang mengikutsertakan
setiap warga negaranya dalam permusyawaratan untuk menentukan
kebijaksanaan umum negara atau undang-undang secara langsung.
b) Demokrasi tidak langsung, yaitu paham demokrasi yang dilaksanakan
melalui sistem perwakilan. Penerapan demokrasi seperti ini berkaitan
dengan kenyataan suatu negara yang jumlah penduduknya semakin
banyak, wilayahnya semakin luas, dan permasalahan yang dihadapinya
semakin rumit dan kompleks. Demokrasi tidak langsung atau demokrasi
perwakilan biasanya dilaksanakan melalui pemilihan umum.
C. Prinsip-Prinsip Demokrasi

Berbicara mengenai demokrasi tidak akan terlepas dari pembicaraan tentang


kekuasaan rakyat. Seperti yang diungkapkan pada bagian sebelumnya bahwa
demokrasi merupakan pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. Secara
eksplisit ditegaskan bahwa rakyatlah pemegang kekuasaan yang sebenarnya

8
Demokrasi sebagai sistem politik yang saat ini dianut oleh sebagian besar
negara di dunia tentu saja memiliki prinsip-prinsip yang berbeda dengan sistem yang
lain. Henry B. Mayo sebagaimana dikutip oleh Miriam Budiardjo dalam bukunya
yang berjudul Dasar-Dasur Ilmu Politik mengungkapkan prinsip dari demokrasi yang
akan mewujudkan suatu sistem politik yang demokratis. Adapun, prinsip-prinsip
tersebut sebagai berikut.
1. Menyelesaikan perselisihan dengan damai dan secara melembaga
2. Menjamin terselenggaranya perubahan secara damai dalam suatu masyarakat
yang sedang berubah.
3. Menyelenggarakan pergantian pimpinan secara teratur.
4. Membatasi pemakaian kekerasan sampai minimum.
5. Mengakui serta menganggap wajar adanya keanekaragaman.
6. Menjamin tegaknya keadilan.

Kemudian, menurut Alamudi sebagaimana dikutip oleh Sri Wuryan dan


Syaifullah dalam bukunya yang berjudul Ilmu Kewarganegaraan, suatu negara dapat
disebut berbudaya demokrasi apabila memiliki soko guru demokrasi sebagai berikut.
1. Kedaulatan rakyat.
2. Pemerintahan berdasarkan persetujuan dari yang diperintah.
3. Kekuasaan mayoritas.
4. Hak-hak minoritas.
5. Jaminan hak-hak asasi manusia.
6. Pemilihan yang bebas dan jujur.
7. Persamaan di depan hukum.
8. Proses hukum yang wajar.
9. Pembatasan pemerintahan secara konstitusional.
10. Pluralisme sosial, ekonomi, dan politik.
11. Nilai-nilai toleransi, pragmatisme, kerja sama dan mufakat.

Prinsip-prinsip demokrasi yang diuraikan di atas sesungguhnya merupakan


nilai-nilai yang diperlukan untuk mengembangkan suatu bentuk pemerintahan yang
demokratis. Berdasarkan prinsip-prinsip inilah, sebuah pemerintahan yang demokratis
dapat ditegakkan. Sebaliknya, tanpa prinsip-prinsip tersebut, bentuk pemerintah yang
demokratis akan sulit ditegakkan.

9
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Kata demokrasi berasal dari dua kata dalam bahasa Yunani, yaitu demos yang
berarti rakyat, dan kratos/cratein yang berarti pemerintahan. Demokrasi adalah suatu
sistem pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. Demokrasi terbagi
menjadi beberapa bagian berdasarkan titik berat perhatiannya, ideologi, dan proses
penyaluran kehendak rakyat. Adapun, prinsip-prinsip demokrasi yaitu menyelesaikan
perselisihan dengan damai dan secara melembaga, menjamin terselenggaranya
perubahan secara damai dalam suatu masyarakat yang sedang berubah,
menyelenggarakan pergantian pimpinan secara teratur, membatasi pemakaian
kekerasan sampai minimum, dan mengakui serta menganggap wajar adanya
keanekaragaman, serta dengan menjamin tegaknya keadilan.

B. Saran

Sistem demokrasi di Indonesia merupakan demokrasi Pancasila yang


mengutamakan permusyaratan sebagaimana yang tercantum dalam Pancasila pada sila
ke empat, maka dari itu dalam menjalankan sistem demokrasi ini hendaknya sesuai
dengan apa yang tercanturn dalam sila-sila yang terdapat pada Pancasila tersebut.
Serta pihak-pihak yang berperan aktif dalam menjalankan sistem demokrasi di
Indonesia ini, hendaknya dapat terus berjuang untuk kepentingan masyarakat dan
tidak mementingkan diri sendiri.

10
Daftar Pustaka

https://www.kompasbelajar.com/2021/08/materi-pkn-kelas-xi-bab
-ii-ahakikat.html?m=1

https://en.m.wikipedia.org/wiki/Abraham_Lincola

http://repository.uinsuska.ac.id/19538/10/10.%20BAB%20V%20%

281%29.pdf

https://osf.io/rfygn/download/?format=pdf

https://www.academia.edu/40736939/MAKALAH_PKN_HAKIKAT_
DEMOKRASI

https://www.scribd.com/document/398553431/Isi-Makalah-
Hakikat-demokrasi

https://fahum.umsu.ac.id/trias-politica-konsep-pemisahan-
kekuasaan-dalam-negara/#:~:text=Trias%20Politica%20 adalah%20ajaran
%20yang,kekuasaan%20eksekutif%2C%20dan%20kekuasaan%20yudikatif

https://fis.um.ac.id/2011/10/19/pancasila-sebagai-nilai-nilai-
demokratis-dalam-kehidupan-bangsa-negara/

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Demokrasi#:~:text=Demokrasi%20
adalah%20bentuk%20pemerintahan%20di,%2C%20pengembangan%2C
%20dan%20pembuatan%20hukum

https://kumparan.com/kabar-harian/hakikat-demokrasi-pengertian-dan-jenis-
jenisnya-1x1XpRxXuGL

https://www.liputan6.com/hot/read/5152719/apa-itu-demokrasi-pahami-
definisi-prinsip-dan-hakikatnya?page=5

11

Anda mungkin juga menyukai