Anda di halaman 1dari 11

ANALISIS PEMILIHAN SUPPLIER PUPUK NPK DENGAN

METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)


Shinta Wahyu Hati; Nelmi Sabrina Fitri
Prodi Administrasi Bisnis Terapan
Politeknik Negeri Batam
Batam Centre, Jl Ahmad Yani Kepulauan Riau
29461 Telepon (0778) 469856
Email: shinta@polibatam.ac.id; nelmisabrina204@gmail.com

Abstract : Supplier selection is a chain in supply chain management. Supplier


selection is one of the most important things in purchasing activity for the
company. Companies should be selective in choosing suppliers because the
right supplier selection will support the output of the company. This research
was conducted at oil palm agribusiness company which will develop
cooperative relationship with NPK fertilizer supplier. The purpose of this study
is to select the best NPK fertilizer suppliers that meet the company's criteria.
The criteria specified in choosing NPK fertilizer suppliers are cost, quality,
delivery and service. While the suppliers who have worked with PT ABC
Batam are suppliers X, supplier Y and supplier Z. This research uses AHP
method assisted with expert choice v.11 software. From the assessment of the
importance of criteria in the selection of suppliers, cost criteria get the highest
weight of 0.452, then followed by the quality criteria with weight 0.234, service
criteria with weight 0.163 and delivery criteria with weight 0.151. For supplier
score starting from supplier X get highest weight 0.528, supplier Y with weight
0.325 and supplier Z with weight 0.148

Keywords : Supplier, AHP, Supply Chain Management

PENDAHULUAN Bahan baku memegang peranan


Di era globalisasi saat ini persaingan yang sangat penting karena berhu-
global yang tajam merupakan tanda bungan dengan kelangsungan proses
semakin pesatnya persaingan bisnis produksi perusahaan. Persediaan dan
yang akan mendorong masing-masing kualitas bahan baku sangat berpenga-
perusahaan untuk memberikan produk ruh terhadap proses produksi perusa-
terbaik mereka. Dengan keadaan ter- haan, oleh karena itu perusahaan harus
sebut, perusahaan harus mampu mem- dapat mengendalikan masalah perse-
pertahankan dan menjaga kelangsu- diaan dan kualitas bahan baku dengan
ngan proses produksi agar tidak me- baik. Untuk menghasilkan produk
ngalami hambatan. Kegiatan paling terbaik, perusahaan harus memperoleh
penting perusahaan dalam menjaga bahan baku berkualitas. Keberhasilan
proses produksi adalah melakukan ma- dalam memenuhi bahan baku tidak
najemen persediaan. Salah satu akti- terlepas dari peran supplier.
vitas yang dilakukan manajemen per- Menurut Shahroudi (2012)
sediaan adalah menyediakan bahan pemilihan supplier adalah salah satu
baku yang berkualitas. kegiatan paling penting dari suatu
perusahaan, karena pembelian bahan

ISSN 2338-4840 122


123 Inovbiz, Volume 5, Nomor 2, Desember 2017, hlm 123-132

baku dan komponen mewakili 40 sam- puk yang tidak memenuhi persyaratan
pai 80 persen dari total biaya produk kualitas. Sedangkan General Manager
dan berdampak terhadap kinerja per- Production menginginkan kesesuaian
usahaan. Setiap perusahaan tentu kualitas bahan baku yang dikirim
mempunyai kriteria yang berbeda da- dengan yang dipesan.
lam memilih supplier sebagai mitra Uraian tersebut di atas menjadi
bisnis. Tergantung pada tujuan yang latar belakang untuk melakukan pene-
ingin dicapai perusahaan, demi kelan- litian dengan judul “Analisis Pemi-
caran produksi dan operasional per- lihan Supplier Pupuk NPK dengan
usahaan. Banyak perusahaan yang me- Menggunakan Metode Analytical
lakukan kesalahan fatal dalam memi- Hierarchy Process (AHP) di PT ABC
lih supplier sehingga berakibat pada Batam.
kerugian perusahaan. Penilaian pada Berdasarkan latar belakang di
supplier membutuhkan berbagai krite- atas maka rumusan masalah pada
ria yang dapat menggambarkan perfo- penelitian ini adalah bagaimana memi-
rmance supplier secara keseluruhan. lih supplier pupuk NPK dengan meng-
Dalam mengambil keputusan gunakan metode Analytical Hierarchy
untuk memilih supplier, perusahaan Process (AHP)
membutuhkan alat analisis untuk me- Adapun tujuan dari penelitian
mecahkan masalah yang bersifat kom- ini adalah untuk memilih supplier
plek sehingga keputusan yang diambil pupuk NPK terbaik yang memenuhi
lebih efektif dan efisien. Beberapa kri- kriteria perusahaan. Tujuan lain adalah
teria yang berpengaruh pada kepu- untuk mengetahui kriteria-kriteria ya-
tusan pemilihan supplier ini ada yang ng menjadi keunggulan dan kelema-
bersifat kualitatif dan kuantitatif. Oleh han dari setiap supplier pupuk NPK
karena itu diperlukan suatu me-tode yang telah menjalin kerja sama dengan
yang bisa mencakup keduanya. Salah perusahaan.
satu metode yang efektif digunakan Manfaat dari penelitian ini dibe-
untuk pemilihan supplier adalah dakan menjadi dua yaitu manfaat
metode Analytical Hyrarchy Process praktis dan manfaat teoritis :
(AHP). 1. Manfaat Praktis
PT. ABC Batam adalah salah a. Bagi Perusahaan
satu perusahaan agribisnis di kota Hasil Penelitian ini diharapkan
Batam yang memproduksi kecambah dapat memberikan masukan ya-
kelapa sawit. Dalam melaksanakan ke- ng berharga bagi perusahaan da-
giatan operasionalnya, PT. ABC Ba- lam memilih supplier pupuk
tam mendapatkan pasokan pupuk dari NPK terbaik dengan metode
para supplier. AHP, mengetahui kualitas dan
Proses pemilihan supplier pu- kinerja supplier, dan menentu-
puk NPK yang dilakukan PT. ABC kan supplier yang layak dijadi-
Batam dirasa kurang efisien. Permasa- kan mitra bisnis.
lahan pada supplier selama ini adalah b. Bagi Umum
belum mampu memenuhi kriteria yang Hasil penelitian ini diharapkan
ditetapkan oleh perusahaan. Bagian akan menambah referensi tenta-
purchasing sering kali berorientasi ng pemilihan supplier dengan
pada harga terendah. Kenyataannya, metode AHP
supplier yang dipilih berdasarkan har- 2. Manfaat Teoritis
ga terendah ternyata menyediakan pu- a. Bagi Peneliti Selanjutnya

ISSN 2338-4840
Hati, Analisis Pemilihan Supplier Pupuk…124

Hasil penelitian ini diharapkan sumen tanpa menciptakan stok yang


dapat memberikan manfaat be- berlebihan atau kekurangan. Sebuah
rupa tambahan pengetahuan dan operasi yang efisien dari supply chain
wawasan kepada peneliti selan- tergantung pada lengkap dan akurat-
jutnya . nya aliran data yang berhubungan de-
b. Bagi Pembaca ngan produk yang diminta dari retailer
Hasil penelitian ini diharapkan kepada pembeli, sistem transportasi
dapat dijadikan pengembangan dan kembali ke manufaktur.
ilmu pengetahuan dan referensi
terutama yang berkaitan dengan Pemilihan Supplier
pengambilan keputusan dan pe- Menurut (Herbon et al.2012), pemi-
milihan supplier. lihan supplier berpotensi memiliki da-
mpak signifikan terhadap kinerja ber-
KAJIAN PUSTAKA langsungnya perusahaan. Dampak ya-
Supply Chain Management ng signifikan dapat terasa pada keu-
Menurut Pujawan (2005), supply angan perusahaan. Hal ini tidak dapat
chain management adalah jaringan dengan mudah diabaikan karena mela-
perusahaan-perusahaan yang secara kukan kontrak pada supplier yang
bersama-sama bekerja untuk mencip- tepat dan terbaik dapat menyebabkan
takan dan menghantarkan suatu pro- pengurangan biaya yang signifikan
duk ke tangan pemakai akhir. Perusa- (Asamoah, 2012).
haan-perusahaan tersebut biasanya Salah satu biaya utama dalam
termasuk supplier, pabrik, distributor, proses manajemen produksi adalah to-
toko atau ritel, serta perusahaan- tal omset pembelian yang biasanya
perusahaan pendukung seperti perusa- berkisar antara 50-90% (Mirabi2010).
haan jasa logistik. Oleh karena itu, pemilihan supplier ju-
Pada suatu supply chain bia- ga merupakan masalah yang penting
sanya ada 3 macam aliran yang harus bagi perusahaan.
dikelola. Pertama adalah aliran barang
yang mengalir dari hulu (upstream) ke 1. Kriteria Pemilihan Supplier
hilir (downstream). Contohnya adalah Menurut (Pujawan, 2005) pemi-
bahan baku yang dikirim dari supplier lihan pemasok merupakan kegia-
ke pabrik. Setelah produk selesai di- tan strategis, terutama apabila pe-
produksi, dikirim ke distributor, lalu masok tersebut akan memasok
ke pengecer atau ritel, kemudian ke item yang akan digunakan dalam
pemakai akhir. Kedua adalah aliran jangka panjang sebagai pemasok
uang dan sejenisnya yang mengalir penting. Kriteria pemilihan adalah
dari hilir ke hulu. Ketiga adalah aliran salah satu hal penting dalam
informasi yang bisa terjadi dari hulu pemilihan pemasok. Kriteria yang
ke hilir ataupun sebaliknya. Informasi digunakan tentunya harus mencer-
tentang persediaan produk yang masih minkan strategi rantai pasok mau-
ada di masing-masing supermarket se- pun karakteristik dari item yang
ring dibutuhkan oleh distributor mau- akan dipasok. Secara umum, ba-
pun pabrik nyak perusahaan yang menggu-
Tujuan dari supply chain adalah nakan kriteria-kriteria dasar seper-
untuk memastikan sebuah produk be- ti kualitas barang yang ditawar-
rada pada tempat dan waktu yang tepat kan, harga dan ketepatan waktu
untuk memenuhi permintaan kon- pengiriman. Namun, seringkali

ISSN 2338-4840
125 Inovbiz, Volume 5, Nomor 2, Desember 2017, hlm 125-132

pemilihan pemasok membutuhkan lakukan sebagai bahan evaluasi


berbagai kriteria lain yang diang- yang nantinya bisa digunakan un-
gap penting oleh perusahaan. tuk meningkatkan kinerja atau se-
PT. ABC Batam tidak bagai bahan pertimbangan perlu
memiliki kriteria khusus yang tidaknya mencari supplier alter-
ditetapkan untuk memilih sup- natif. Penilaian kinerja supplier
plier. Penetapan kriteria selan- harus dibedakan dalam mengeva-
jutnya berdasarkan (Wirdianto, el luasi calon supplier. Umumnya
al 2008) ada 4 kriteria yang dite- evaluasi kinerja supplier dilaku-
tapkan dalam memilih supplier kan setelah pemilihan supplier
pupuk NPK di PT. ABC Batam, dilakukan dan kegiatan ini dilaku-
yaitu: kan secara berkala.
a. Cost
Pada kriteria cost dibagi men- ANALYTICAL HIRARCHY PRO-
jadi 3 subkriteria yaitu harga CESS (AHP)
sesuai dengan anggaran pem- Metode Analytic Hierarchy Process
belian, harga selalu tetap da- (AHP) dikembangkan oleh Prof.
lam masa validity, dan mem- Thomas Lorie Saaty dari Wharston
berikan diskon pembelian da- Business School untuk mencari rank-
lam jumlah besar ing atau urutan prioritas dari berbagai
b. Quality alternatif dalam pemecahan suatu per-
Pada kriteria quality dibagi masalahan. Dalam kehidupan se-hari
menjadi 3 subkriteria yaitu kua- hari, seseorang senantiasa diha-dapkan
litas pupuk NPK sesuai dengan untuk melakukan pilihan dari berbagai
spesifikasi, pupuk NPK sudah alternatif. Disini diperlukan penentuan
lulus uji lab, dan dapat mem- prioritas dan uji konsistensi terhadap
buktikan keaslian pupuk NPK. pilihan-pilihan yang telah dilakukan.
c. Delivery Dalam situasi yang kompleks, pe-
Pada kriteria delivery dibagi ngambilan keputusan tidak dipenga-
menjadi 3 subkriteria yaitu ruhi oleh satu faktor saja melainkan
quantity pupuk NPK yang diki- multifaktor dan mencakup berbagai
rim sesuai dengan PO, pengi- jenjang maupun kepentingan.
riman tepat waktu, dan tidak Penilaian ini dapat disajikan
meminta perpanjangan waktu dalam bentuk matriks yang disebut
pengiriman. matriks pairwise comparison yaitu
d. Service matriks perbandingan berpasangan ya-
Pada kriteria service dibagi ng memuat tingkat preferensi bebe-
menjadi 3 subkriteria yaitu rapa alternatif untuk kriteria. Skala
memberikan jaminan garansi, preferensi dengan skala 1 menunjukan
memberikan bantuan dalam tingkat paling rendah sampai dengan
keadaan darurat, dan mena- skala 9 tingkatan paling tinggi.
ngani keluhan pembeli dengan
baik KERANGKA PEMIKIRAN
Kerangka Pemikiran dalam penelitian
2. Menilai Kinerja Supplier ini adalah sebagai berikut
Menurut (Pujawan, 2005), kinerja
supplier perlu dimonitor secara
kontiniu. Penilaian atau moni-
toring kinerja ini penting di-

ISSN 2338-4840
Hati, Analisis Pemilihan Supplier Pupuk…126

untuk penelitian ini berjumlah 5 orang


yaitu Purchasing, Bagian Logistik,
Seed Garden Unit (SGU), Kepala Gu-
dang dan Finance. Kriteria dan sub-
kriteria dalam penelitian ini adalah pa-
da tabel 1dibawah ini :

Tabel 1 Kriteria dan Subkriteria Pemilihan


Supplier
Kriteria Subkriteria

Cost 1. Harga sesuai dengan anggaran


pembelian
2. Harga selalu tetap dalam masa
validity
3. Memberikan diskon pembelian
dalam jumlah besar
Quality 1. Kualitas pupuk NPK sesuai dengan
spesifikasi
2. Pupuk NPK sudah lulus uji lab
3. Dapat membuktikan keaslian pupuk
Delivery 1. Quantity pupuk NPK yang dikirim
sesuai PO
2. Pengiriman tepat waktu
3. Dapat membuktikan keaslian pupuk
NPK
Service 1. Memberikan jaminan garansi
2. Memberikan bantuan dalam
keadaan darurat
3. Menangani keluhan pembeli dengan
baik
(Sumber: Data perusahaan 2017)

Langkah-langkah dalam metode AHP


adalah:
1. Mendefinisikan masalah dan
menentukan solusi yang di ingin-
kan, lalu menyusun hirarki dan
permasalahan yang dihadapi.
2. Menentukan prioritas elemen de-
ngan perbandingan berpasangan
Langkah 1:
aij = (i,j = 1,2,…, n)
(1)
Dimana n menyatakan jumlah
kriteria yang dibandingkan, wi
bobot untuk kriteria ke-i dan aij
Gambar 1 Kerangka Pemikiran adalah perbandingan bobot kriteria
ke i dan j.
METODE PENELITIAN Langkah 2:
Jenis penelitian ini merupakan pene- wi = aij wj ( i,j = 1,2,…n)
litan kualitatif. Objek dalam penelitian (2)
ini adalah supplier pupuk NPK. Ada 3
supplier X, supplier Y dan supplier Z. wi = (i = 1, 2,… n)
Responden yang menjadi sumber
(3)
informasi mengenai kebutuhan data

ISSN 2338-4840
127 Inovbiz, Volume 5, Nomor 2, Desember 2017, hlm 127-132

Dimana wi rataan dari ai1w1, …, Dimana: CI: Consistency Index


ain wn : Eigen Value
n : Banyak elemen
3. Sintesis.
Hal yang dilakukan pada langkah 6. Menghitung Rasio Konsistensi de-
ini adalah: ngan rumus:
a. Menjumlahkan nilai dari setiap CR= (9)
kolom pada matriks
b. Membagi setiap nilai dari ko- Dimana
lom dengan total kolom ber- CR : Consistency Ratio
sangkutan untuk memperoleh CI : Consistency Index
normalisasi matriks IR :Index Random Consistncy
c. Menjumlahkan nilai dari setiap
baris dan membaginya dengan 7. Memeriksa konsistensi hirarki jika
jumlah elemen untuk menda- Jika nilainya lebih dari 10%, maka
patkan nilai rata-rata penilaian data judgment harus di-
perbaiki. Namun, jika rasio konsi-
4. Mengukur Konsistensi stensi (CI/RC) kurang atau sama
a. Mengalikan nilai pada kolom dengan 0,1 maka hasil perhitungan-
pertama dengan prioritas relatif nya bisa dinyatakan benar.
Tabel 2 Nilai Konsistensi Acak
elemen pertama, nilai pada ko-
Ukuran
lom kedua dengan prioritas
Matriks Konsistensi Acak
relatif elemen kedua, dan sete-
rusnya. 1 0,0
Perkalian baris z dengan 2 0,0
rumus: 3 0,58
Z1 = j=1 4 0,90
(5) 5 1,12
b. Menjumlahkan setiap baris 6 1,24
c. Perhitungan vektor prioritas 7 1,32
atau vektor eigen 8 1,41
9 1,45
10 1,49
(6) 11 1,51
12 1,54
eVP1 : elemen vektor prioritas 13 1,56
ke-1 14 1,57
15 1,58
d. Membagi hasil diatas dengan
banyak elemen yang ada, hasilnya
8. Menentukan bobot prioritas diper-
disebut eigen value ( ) oleh dari penjumahan nilai bobot
Eigen maks = = (7) perbandingan antar kriteria dikali-
kan dengan nilai bobot perbandi-
5. Menghitung indeks konsistensi ngan alternatif jawaban.
dengan rumus: NPpq = (t, q – 1) x NPTt (q
CI = (8) – 1)

ISSN 2338-4840
Hati, Analisis Pemilihan Supplier Pupuk…128

HASIL DAN PEMBAHASAN nakan rata-rata geometrik mean.


1. Menyusun Hirarki Penelitian. Hal ini dilakukan karena AHP ha-
Penyusunan hirarki dilakukan dengan nya memerlukan satu jawaban
cara menyusun suatu hirarki yang untuk matriks perbandingan berpa-
diawali dengan tujuan umum (level sangan.
0), kritera (level 1), subkriteria
(level 2) dan alternatif jawaban
(level 3) Dimana:
2. Membuat matriks perbandingan G : Geometrik Mean
berpasangan. X1 : Penilaian responden 1
Pada tahap ini, perbandingan berpa- X2 : Penilaian responden 2
sangan dilakukan untuk menda- Xn : Penilaian responden ke n
patkan tingkat kepentingan dari n : Jumlah responden
masing-masing kriteria dan sub-
kriteria. Untuk mendapatkan
perban-dingan berpasangan, peneli-
ti menyebarkan kuesioner yang ber-
isi pertanyaan tentang tingkat ke-
pentingan dari masing-masing kri-
teria dan subkriteria. Penilaian
dilakukan oleh 5 responden, kemu-
dian hasilnya dirata-rata menggu-

Tabel 3. Matriks Perbandingan Berpasangan Antar Kriteria


KRITERIA Cost Quality Delivery Service
Cost 1 3 2 3
Quality 0.333 1 3 1
Delivery 0.5 0.333 1 1
Service 0.333 1 1 1
JUMLAH 2.167 5.333 7 6
Sumber data diolah, 2017
Tabel 4 Prioritas Kepentingan Antar Kriteria
KRITERIA Cost Quality Delivery Service Bobot Prioritas
Cost 0.462 0.563 0.286 0.500 0.452 1
Quality 0.154 0.188 0.429 0.167 0.234 2
Delivery 0.231 0.063 0.143 0.167 0.151 4
Service 0.154 0.188 0.143 0.167 0.163 3
Sumber data diolah, 2017

Setelah bobot kriteria diperoleh, langkah selanjutnya adalah menghitung matriks perbandingan
berpasangan pada tingkat level II dan level 3. Caranya sama dengan matriks perbandingan
berpasangan antar kritera diaatas sehingga menghasilkan bobot global dan bobot lokal seperti tabel 5
berikut ini.

Tabel 5 Bobot Lokal dan Bobot Global B1 0.568 0.133 2


Keseluruhan Kriteria dan Subkriteria Quality B2 0.334 0.078 6
Sub Bobot Bobot
Kriteria kriteria Lokal Global Prioritas B3 0.098 0.023 10
A1 0.655 0.297 1 5
C1 0.525 0.079
Cost A1 0.158 0.071 7
Delivery C2 0.334 0.050 9
A3 0.187 0.084 4
C3 0.142 0.021 11

ISSN 2338-4840
129 Inovbiz, Volume 5, Nomor 2, Desember 2017, hlm 129-132

D1 0.557 0.091 3 dan kriteria service dengan bobot 0.290.


Service 8
Bukan berarti supplier Y tidak bisa men-
D2 0.320 0.052 jadi supplier yang diinginkan PT. ABC
12
D3 0.123 0.020 Batam, hanya saja supplier Y harus lebih
JUMLAH 1.00 meningkatkan segala aspek dan pelaya-
Sumber data diolah, 2017 nannya agar bisa menjadi supplier yang
diinginkan PT. ABC Batam.
Setelah bobot global didapatkan, bobot
Hasil perhitungan terkecil dipero-leh
masing-masing alternatif secara keseluruhan
supplier Z dengan nilai bobot kese-luruhan
dapat dihitung dengan menjumlahkan se-
adalah 0.148. Dengan bobot yang paling
mua bobot keseluruhan antara masing-ma-
rendah, supplier Z tidak bisa menjadi
sing supplier. Hasilnya ditunjukkan pada
supplier yang diinginkan PT. ABC Batam.
tabel di bawah ini
Keunggulan supplier Z hanya menawarkan
Tabel 6 Bobot Keseluruhan Supplier pengiriman tepat waktu dengan nilai bobot
Sub Supplier Supplier Supplier 0.156. Tapi tidak diim-bangi dengan cost,
Kriteria
Kriteria X Y Z quality dan service yang bagus. Oleh kare-
A1 0.525 0.334 0.142 na itu supplier Z ha-rus memperbaiki se-
Cost A2 0.472 0.377 0.151
mua kekurangannya dan berusaha semak-
A3 0.525 0.334 0.142
simal mungkin untuk memperbaiki segala
Cost 0.507 0.348 0.145
aspek dan pelayanannya.
B1 0.429 0.429 0.143
Berikut adalah grafik hasil perhi-
Quality B2 0.480 0.405 0.115
0.493 0.368 0.139
tungan keseluruhan supplier di PT. ABC
B3
Quality 0.467 0.401 0.132
Batam
C1 0.525 0.334 0.142
0.708 0.136 0.156
Grafik 1 Hasil Perhitungan Keseluruhan
Delivery C2
Supplier
C3 0.581 0.309 0.110
Delivery 0.605 0.260 0.136
D1 0.525 0.334 0.142
Service D2 0.525 0.334 0.142
D3 0.5 0.25 0.25
Service 0.532 0.290 0.178

JUMLAH 0.528 0.325 0.148


Sumber data diolah, 2017

Tabel di atas menunjukkan bahwa


supplier X memiliki bobot paling besar
yaitu 0.528 itu berarti supplier X mampu 3. Konsistensi
menjadi supplier pupuk NPK yang Setelah bobot didapat, langkah selanjutnya
diinginkan PT. ABC Batam. Supplier X adalah menghitung rasio konsistensi. Pe-
unggul pada semua kriteria yaitu kriteria ngukuran konsistensi ini dimaksud kan
cost dengan bobot 0.507, kriteria quality untuk melihat ketidakkonsistenan respon
dengan bobot 0.467, kriteria delivery yang diberikan responden. Jika CR < 0.1
dengan bobot 0.605, kriteria service maka nilai perbandingan berpasangan pada
dengan bobot 0.532. matriks kriteria yang diberikan konsisten.
Sedangkan supplier Y memiliki total Jika CR > 0.1 maka nilai perbandingan
bobot keseluruhan yaitu 0.325. pada kri- berpasangan pada matriks kriteria yang
teria cost, supplier X mendapatkan nilai diberikan tidak konsisten. Sehingga pengi-
bobot 0.348. kriteria quality dengan bobot sian kuisioner harus diulang.
0.401, kriteria delivery dengan bobot 0.260

ISSN 2338-4840
Hati, Analisis Pemilihan Supplier Pupuk…130

Untuk menghitung nilai rasio konsi- SIMPULAN DAN SARAN


stensi, terlebih dahulu harus menghitung SIMPULAN
max, lalu kemudian mencari nilai konsi- Kriteria yang paling berpengaruh
stensi acak. Nilai konsistensi acak sendiri terhadap pemilihan supplier pupuk NPK di
telah ditetapkan oleh Saaty seperti yang PT. ABC Batam, prioritas pertama adalah
dijelaskan di atas. Berikut contoh menghi- cost dengan bobot tertinggi 0.452, prioritas
tung max pada tabel berikut: kedua quality dengan bobot 0.234, prio-
ritas ketiga adalah service dengan bobot
Tabel 7 Menghitung Max 0.163 dan prioritas terakhir adalah delivery
dengan bobot paling rendah yaitu 0.151.
Berdasarkan kriteria cost, supplier
X menempati prioritas pertama dengan
bobot 0.507, prioritas kedua adalah
supplier Y dengan bobot 0.348 dan
prioritas terakhir adalah supplier Z dengan
bobot 0.145. Berdasarkan kriteria quality,
supplier X menempati prioritas pertama
dengan bobot 0.467, prioritas kedua adalah
supplier Y dengan bobot 0.401 dan
prioritas terakhir adalah supplier Z dengan
Sumber data diolah 2017 bobot 0.132. Berdasarkan kriteria quality,
supplier X menempati prioritas pertama
Penilaian untuk kriteria dalam dengan nilai bobot 0.605, supplier Y
memilih supplier pupuk NPK dinyatakan menempati prio-ritas kedua dengan nilai
konsisten karena nilai rasio konsistensi bobot 0.260 dan supplier Z di prioritas
lebih kecil dari pada 0.1. Tabel berikut ini terakhir dengan nilai bobot 0.136.
menunjukkan nilai konsistensi rasio (CR) Berdasarkan kriteria delivery, supplier X
dari penilaian responden : menempati prioritas pertama dengan nilai
Tabel 8 Nilai CR Keseluruhan Supplier bobot 0.532, supplier Y me-nempati
prioritas kedua dengan nilai bobot 0.325
dan supplier Z menempati prioritas
terakhir dengan nilai bobot 0.148.
Berdasarkan kriteria-kriteria dan
subkriteria dalam pemilihan supplier, seca-
ra keseluruhan supplier X dinilai sebagai
supplier terbaik dengan bobot 0.528.
Prioritas kedua adalah supplier Y dengan
bobot 0.325 dan prioritas terakhir adalah
supplier Z dengan bobot 0.148. Hal ini
menunjukkan secara keseluruhan supplier
pupuk NPK terbaik bagi perusahan untuk
dijadikan sebagai rekan/mitra jangka pan-
jang adalah supplier X karena secara
keseluruhan supplier ini memiliki nilai bo-
Berdasarkan tabel di atas, didapatkan bot paling tinggi dibandingkan dengan
nilai CR keseluruhan supplier yang menya- supplier Y dan Z.
takan nilai CR lebih kecil dari 0.1. Maka dapat
SARAN
disimpulkan bahwa penelitian ini konsisten
dan tidak perlu diulang.
Dalam memenuhi kebutuhan pupuk NPK
perusahaan sebaiknya memperhatikan bo-

ISSN 2338-4840
131 Inovbiz, Volume 5, Nomor 2, Desember 2017, hlm 131-132

bot kriteria pemilihan supplier karena Bhutia, Wangchen Pema, et al. (2012).
setiap kriteria mempunyai nilai bobot yang Application Of AHP And TOPSIS
berbeda. Dengan begitu, perusahaan bisa Method For Supplier Selection Pro-
mempertimbangkan hal tersebut untuk blem. IOSR Journal Of Engine-
mendapatkan supplier yang tepat dan se- ering, Manipal Institute Of Techno-
suai kriteria perusahaan. Perusahaan dapat logy Sikkim India ISSN 2278-8719.
melakukan kerjasama dan bermitra dengan Kartikasari, Dwi, (2009), Penentuan
supplier X sebagai supplier pupuk NPK, Komoditi Unggulan UKM Kota
karena hasil perhitungan AHP supplier X Batam Menggunakan Analytical
memiliki bobot tertinggi. Alternatif lain, Hierarchy Process. Jurnal Integrasi
perusahaan bisa menggunakan supplier Y Volume 1 (1) 2009, ISSN : 2085-
yang juga unggul pada kriteria quality dan 3858
cost, namun kinerja supplier Y tidak sesuai Kasmawati, Desty (2015). Evaluasi
pada kriteria delivery sehingga barang ya- Kinerja Supplier Dengan Mengguna-
ng dipesan tidak memungkinkan datang te- kan Metode Analytical Hierarchy
pat waktu. Perusahaan dapat melakukan Process (AHP). Skripsi, Manajemen
evaluasi atau pemilihan supplier baru apa- Bisnis, Program Studi D4 Adminis-
bila kedepannya kinerja dan kualitas sup- trasi Bisnis Terapan, Politeknik
plier X, Y dan Z mengalami penurunan. Negeri Batam
Kusrini. (2007). Konsep Dan Aplikasi
DAFTAR PUSTAKA Sistem Pendukung Keputusan. Pener-
Batarius, Patrisius (2013). Analisis Metode bit ANDI, Yogyakarta.
AHP Dalam Penentuan Prestasi Munawir, Hafidh (2013). Analisis Faktor-
Gabungan Kelompok Tani. Jurnal Faktor Pemilihan Supplier dengan
Teknik Informatika, Universitas Metode Analytical Hierarchy
Katolik Widya Mandira Kupang
Process. Jurnal Teknik Industri, Uni- pean Journal Of Operational
versitas Muhammadiyah Surakarta Research, University of Pittsburgh.
Ngatawi, et al. (2011). Analisis Pemilihan pp 85-91
Supplier Menggunakan Metode Saaty, Thomas L. (2008). Decision Making
Analytical Hierarchy Process (AHP). With The Analytic Hierarchy
Jurnal Ilmiah Teknik Industri, Uni- Process. International Journal Of
versitas Islam Negeri Sunan Kali- Services Sciences, Vol 1, pp 83-97,
jaga. ISSN 1412-6869 Salahuddin, Hartati Sri. (2012). Sistem
Riyanto, Agus. (2008). Penentuan Prioritas Pendukung Keputusan Dalam
Dalam Pemilihan Komponen Gravel Menentukan Supplier Jeruk Ponti-
Pump Menggunakan Analytic anak Berbasis Fuzzy AHP. IJCCS,
Hierarchy Process. Jurnal Teknik Vol.6, No.1, pp. 67~78, ISSN: 1978-
Industri, Universitas Komputer Indo- 1520
nesia (UNIKOM). ISSN: 1907-5022 Satori, Djam’an dan Aan Komariah,
Saaty, Thomas L. (1990). How To Make a Metodologi Penelitian Kualitatif,
Decision: The Analytic Hierarchy Alfabeta, Bandung
Process. European Journal Of Siahaan, Rimbun DR. (2011). Pendekatan
Operational Research, University of Analytical Hierarchy Process (AHP)
Pittsburgh.hlm 9-26. Dalam Pemilihan Supplier (Pema-
Saaty, Thomas L. (2003). Decision Making sok). Skripsi, FMIPA, Universitas
With The AHP: Why Is The Prin- Sumatera Utara (USU)
cipal Eigenvector Necessary. Euro-

ISSN 2338-4840
Hati, Analisis Pemilihan Supplier Pupuk…132

Sugiarto, dkk, 2002, Ekonomi Mikro Hierarchy Process Di Proyek Inda-


Sebuah Kajian Komprehensif, Pener- rung VI Semen Padang. Jurnal
bit PT Gramedia Pustaka Utama, Teknik Industri, Universitas Andalas
Jakarta Padang
Sugiyono, 2014, Metode Penelitian Kuan- Wulan, Ambar. (2016). Analisis Pemilihan
titatif, Kualitatif, dan R&D, Penerbit Jasa Forwarder Dengan Menggu-
Alfabeta CV, Bandung nakan Metode Analytical Hierarchy
Sugiyono, 2015, Metode Penelitian Mana- Process (AHP) Skripsi, Manajemen
jemen, Penerbit Alfabeta CV, Bisnis, Program Studi D4 Adminis-
Bandung trasi Bisnis Terapan, Politeknik
Viarani, Suci O. (2015). Analisa Pemilihan Negeri Batam.
Pemasok Dengan Metode Analytical

ISSN 2338-4840

Anda mungkin juga menyukai