Anda di halaman 1dari 7

KOMIK (Konferensi Nasional Teknologi Informasi dan Komputer) ISSN 2597-4645 (media online)

Volume I, Nomor 1, Oktober 2017 ISSN 2597-4610 (media cetak)

IMPLEMENTASI METODE VIKOR DALAM PEMILIHAN


SUPPLIER BAHAN BAKU

Agnes Siregar1, Permanan Ginting2, Mesran2, Lince Tomoria Sianturi2


1
Program Studi Teknik Informatika STMIK Budi Darma, Medan, Indonesia
2
Dosen Tetap STMIK Budi Darma, Medan, Indonesia

Abstrak
Pemilihan bahan baku sangat diutamakan untuk mendukung proses produksi serta proses kontrol yang terus menerus dan
membutuhkan pengambilan keputusan secara cepat dan tepat. Pemilihan supplier yang tidak tepat dapat menyebabkan kerugian
bagi perusahaan. Pemilihan pemasok bahan baku dilakukan agar proses produksi yang berjalan diperusahaan tidak terganggu,
dimana supplier yang dipilih mampu menyediakan barang tepat pada waktunya, berkualitas baik dan harga yang kompetitif.
Metode VIKOR didasarkan pada perangkingan dan pemilihan dari sekumpulan alternatif yang ada, dapat digunakan untuk
merangking banyak kriteria baik itu kualitatif maupun kuantitatif. Pada penelitian ini peneliti menerapkan metode VIKOR
dalam pemilihan supplier untuk mengatasi masalah pemilihan supplier ketika terdapat sejumlah alternatif yang memiliki
karakteristik berbeda.
Kata kunci: Pemilihan Supplier, VIKOR
Abstract
Selection of raw materials is preferred to support the production process as well as the process of continuous control and
requires decision making quickly and precisely. Selection of inappropriate suppliers can cause harm to the company. The
selection of suppliers of raw materials is done so that the production process that runs in the company is not disturbed, where
the selected suppliers are able to provide goods on time, good quality and competitive price. The VIKOR method is based on
ranking and selection of an existing set of alternatives, can be used to rank many criteria both qualitatively and quantitatively.
In this research, the researcher applies VIKOR method in supplier selection to overcome supplier selection problem when
there are a number of alternative having different characteristic.
Keywords: Supplier Selection, VIKOR

1. PENDAHULUAN dikontrak tidak memenuhi kebutuhuhan dari


perusahaan itu sendiri. Pemilihan supplier yang tidak
Supplier merupakan mitra bisnis yang
tepat dapat menyebabkan kerugian bagi perusahaan.
memegang peranan sangat penting dalam menjamin
Pemilihan pemasok bahan baku dilakukan agar
ketersediaan barang pasokan yang dibutuhkan oleh
proses produksi yang berjalan diperusahaan tidak
PT. Pappa Kaya Abadi karena supplier dapat
terganggu, dimana supplier yang dipilih mampu
mempengaruhi proses produksi. Setiap supplier
menydiakan barang tepat pada waktunya, berkualitas
memiliki kelebihan dan kelemahan masing-masing.
baik dan harga yang kompetitif.
Pada umumnya setiap supplier hampir sama, namun
Sistem pendukung keputusan digunakan untuk
karakteristik yang dimiliki oleh masing-masing
menyelesaikan masalah yang tidak terstruktur. Pada
supplier berbeda. Untuk memperoleh supplier yang
dasarnya sistem pendukung keputusan dirancang
sesuai dan tepat maka diperlukan sebuah metode
untuk mendukung seluruh tahap pengambilan
untuk mengukur efektifitas dan efisiensi dari setiap
keputusan. Sistem ini sangat penting dalam
pemasok.
membantu pimpinan dalam mengambil keputusan.
PT. Pappa Kaya Abadi merupakan perusahaan
Berbagai metode dapat digunakan dalam
yang bergerak di bidang food & baverage dan dalam
pengembangan suatu sistem pendukung keputusan,
operasionalnya selalu berhubungan dengan bahan
diantaranya Vlse Kriterijumska Optimizacija I
baku makanan yang diperoleh dari berbagai supplier.
Kompromisno Resenje (VIKOR), Analytical
Ketersediaan bahan baku sangat diutamakan untuk
Hierarchy Process (AHP), Analytic Network Process
mendukung proses produksi serta proses kontrol yang
(ANP), Promothee, Fuzzy Analytical Hierarchy
terus menerus dan membutuhkan pengambilan
Process (FAHP) dan Technique for Order Preference
keputusan secara cepat dan tepat [1]. Dalam
by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS).
menyedikan bahan tersebut sangat diperlukan
Pada pemilihan supplier bahan baku kalsium
pemilihan supplier yang tepat agar proses penyediaan
PT. Indomaju Textindo dengan 4 alternatif supplier
bahan baku tidak terkendala. PT. Pappa Kaya Abadi
menggunakan metode Taguchi Loss Functions dan
menetapkan sistem kontrak 1 bulan pada supplier
Analytical Hierarchy Process (AHP) untuk
yang telah dipilih, dimana nantinya supplier ini akan
mengevaluasi supplier. Awalnya proses pemilihan
dievaluasi kembali dengan supplier baru dengan
supplier dilakukan dengan melihat image supplier.
membandingkan kriteria dari setiap supplier apakah
Selanjutnya perusahaan menambah supplier bahan
sesuai dengan kriteria yang ditetapkan perusahaan
baku sebagai cadangan apabila terjadi permasalahan
karena tidak jarang ditemui supplier yang telah
132
http://ejurnal.stmik-budidarma.ac.id/index.php/komik
KOMIK (Konferensi Nasional Teknologi Informasi dan Komputer) ISSN 2597-4645 (media online)
Volume I, Nomor 1, Oktober 2017 ISSN 2597-4610 (media cetak)

pada proses produksi. Pada proses pemilihan dengan biaya rendah, dan menghasilkan produk yang
supplier, jika supplier semakin bermasalah dalam berkualitas tanpa pemilihan pemasok yang tepat.
proses pemakaian maka supplier yang bermasalah Menurut Gary W Dickson berdasarkan
tersebut akan memiliki nilai minus. Berdasarkan hasil ranking/urutan tingkat kepentingannya kriteria
diskusi ditentukan 4 faktor yang dapat dijadikan pemilihan supplier, sebagai berikut [11]:
kriteria penilaian supplier, yaitu harga, kualitas, a. Kualitas (Quality)
proses pengiriman dan pengepakan [2]. b. Pengiriman (Delivery)
Pemilihan supplier buah yang dilakukan oleh c. Kinerja masa lalu (Performance history)
PT. Hero Supermarket,Tbk menggunakan metode d. Jaminan dan kebijakan klaim
Analytical Hierarchy Process (AHP), kriteria yang (Warranties&Claims Policies))
dihasilkan yaitu pengiriman (0,230), kualitas (0,168), e. Fasilitas produksi dan kapasitas (Production
pelayanan (0,154), profil supplier (0,138), harga Facilities and Capacity)
(0,130), kelengkapan dokumen (0,106) dan risiko f. Harga (Price)
(0,074), sedangkan untuk merangking digunakan g. Kemampuan teknis (Technical Capability)
Technique for Order Preference by Similarity to Ideal h. Keadaan Finansial (Financial Position)
Solution (TOPSIS) dengan hasil alternatif A, i. Pemenuhan procedural (Procedural compliance)
alternatif C, alternatif D, alternatif B. Untuk j. Sistem komunikasi (Communication system)
penelitian selanjutnya disarankan untuk memberikan k. Reputasi dan posisi dalam industri (Reputation
kesempatan kepada pihak pengambil keputusan dari and Position in industry)
pihak perusahaan dan supplier sekaligus, sehingga l. Hasrat berbisnis (Desire for Business)
kepentingan kedua pihak dapat dievaluasi secara m. Manajemen dan Organisasi (Management and
objektif [3]. Organization)
Dari penjelasan di atas, penulis memilih n. Kontrol operasi (Operating Controls )
metode Vlse Kriterijumska Optimizacija I o. Layanan perbaikan (Repair Service)
Kompromisno Resenje (VIKOR) dikarenakan metode p. Sikap (Attitude)
ini didasarkan pada perangkingan dan pemilihan dari q. Kesan (Impression)
sekumpulan alternatif yang ada, dapat digunakan r. Kemampuan mengepak (Packaging ability)
untuk merangking banyak kriteria baik itu kualitatif s. Hubungan dengan buruh (Labor Relations
maupun kuantitatif. Dalam proses evaluasi dan Record)
pemilihan, akan didasarkan pada kriteria-kriteria t. Lokasi Geografis (Geographical Location)
yang telah ditetapkan oleh perusahaan terhadap u. Nilai Bisnis Terdahulu (Amount of Past
alternatif-alternatif yang ada. Dengan menerapkan Business)
Vlse Kriterijumska Optimizacija I Kompromisno v. Training Aids
Resenje (VIKOR) diharapkan dapat menghasilkan w. Pengaturan hubungan timbal balik (Reciprocal
keputusan yang tepat untuk pemilihan supplier bahan rrangements)
baku. Menurut Nydick dan Hill kriteria pemilihan
supplier [11], yaitu:
a. Quality / kualitas
2. TEORITIS b. Price / harga
c. Service / layanan
2.1 Pemilihan Supplier d. Delivery / pengiriman
Pemilihan supplier merupakan salah satu hal 2.2 Bahan Baku
yang penting dalam aktivitas pembelian bagi
perusahaan. Pemilihan supplier harus dilakukan
Bahan baku merupakan bahan yang
secara hati-hati karena pemilihan supplier yang salah membentuk bagian internal dari produk jadi [21].
akan menyebabkan terganggunya proses produksi Bahan baku adalah bahan utama dari suatu produk
dan operasional perusahaan. atau barang [23].
Pemilihan supplier merupakan sebuah Jenis-jenis bahan baku menurut Gunawan
permasalahan dimana supplier harus dipilih dari Adisaputro dan Marwan Asri adalah [24]:
sejumlah alternatif yang ada berdasarkan kriteria 1. Bahan Baku Langsung
yang ditentukan termasuk faktor kualitas dan Bahan baku langsung adalah semua bahan baku
kuantitas. Pemilihan supplier perlu ditangani sebaik yang merupakan bagian daripada barang jadi yang
mungkin sehingga kerugian yang ditimbulkan akibat dihasilkan.
kesalahan supplier dapat dihindari. Supplier yang
2. Bahan Baku Tidak Langsung
telah terpilih harus selalu dipantau perfornansinya. Bahan baku tidak langsung adalah bahan baku
Sangat tidak mungkin untuk bisa sukses berproduksi yang ikut berperan dalam proses produksi tetapi

Page | 133
http://ejurnal.stmik-budidarma.ac.id/index.php/komik
KOMIK (Konferensi Nasional Teknologi Informasi dan Komputer) ISSN 2597-4645 (media online)
Volume I, Nomor 1, Oktober 2017 ISSN 2597-4610 (media cetak)

tidak secara langsung tampak pada barang jadi d. Hasil perangkingan merupakan hasil pengurutan
yang di hasilkan. dari S, R dan Q

2.3 Metode VIKOR (Vlse Kriterijumska e. Solusi alternatif peringkat terbaik berdasarkan
Optimizacija I Kompromisno Resenje) dengan nilai Q minimum menjadi peringkat
terbaik dengan syarat:
Metode VIKOR adalah salah satu metode
pengambilan keputusan multi kriteria atau yang lebih Q(A(2)) - Q(A(1)) ≥ DQ……….................(4)
dikenal dengan istilah Multi Criteria Decision
Making (MCDM). MCDM digunakan untuk Dimana A(2) = alternatif dengan urutan kedua
menyelesaikan permasalahan dengan kriteria yang pada perangkingan Q dan A(1) = alternatif
bertentangan dan tidak sepadan. Metode ini berfokus dengan urutan terbaik pada perangkingan Q
pada peringkat dan pemilihan dari sekumpulan sedangkan DQ = 1 - (m-1), dimana m
alternatif kriteria yang saling bertentangan untuk merupakan jumlah alernatif.
dapat mengambil keputusan untuk mencapai
keputusan akhir [18]. Alternatif A(1) harus berada pada rangking
Metode ini mengambil keputusan dengan terbaik pada S dan/atau R.
solusi mendekati ideal dan setiap alternatif dievaluasi
berdasarkan semua kriteria yang telah ditetapkan.
VIKOR melakukan perangkingan terhadap alternatif 3. ANALISA DAN PEMBAHASAN
dan menentukan solusi yang mendekati solusi
kompromi ideal. Metode VIKOR sangat berguna Supplier merupakan mitra bisnis yang
memegang peranan sangat penting dalam menjamin
pada situasi dimana pengambil keputusan tidak
ketersediaan barang pasokan yang dibutuhkan oleh
memiliki kemampuan untuk menentukan pilihan
PT. Pappa Kaya Abadi karena supplier dapat
pada saat desain sebuah sistem dimulai [19].
mempengaruhi proses produksi. Setiap supplier
Langkah-langkah perhitungan dengan metode
memiliki kelebihan dan kelemahan masing-masing.
VIKOR sebagai berikut [20]:
Pada umumnya setiap supplier hampir sama, namun
a. Melakukan normalisasi menggunakan rumus
karakteristik yang dimiliki oleh masing-masing
sebagai berikut:
supplier berbeda. Dalam memilih supplier tidak
X+
sembarangan dan tidak bisa langsung menerima
j −Xij
Rij = (X+− X−)………………………………….(1) begitu saja. Karena jika salah memilih supplier maka
j j
dapat menyebabkan kerugian bagi perusahaan.
Dimana Rij dan Xij (i=1,2,3,…,m dan j=1,2,3,…,n) Pemilihan pemasok bahan baku dilakukan agar
adalah elemen dari matriks pengambilan
proses produksi yang berjalan diperusahaan tidak
keputusan (alternatif i terhadap kriteria j) dan X+j
terganggu, dimana supplier yang dipilih mampu
adalah elemen terbaik dari kriteria j, X -j adalah
menyediakan barang tepat pada waktunya,
elemen terburuk dari kriteria j. berkualitas baik dan harga yang kompetitif.
Dari analisis tersebut, untuk menghindari
b. Menghitung nilai S dan R menggunakan rumus pengambilan keputusan yang berdasarkan intuisi
sebagai berikut:
(subjektif) maka akan dirancang sebuah sistem yang
𝑛 dapat membantu memberikan rekomendasi/
X+
j −Xij mendukung dalam menentukan supplier yang tepat
Si = ∑ wj (X + − X − )
j j dengan bantuan metode Vlse Kriterijumska
𝑗=1
Optimizacija I Kompromisno Resenje (VIKOR).
dan
3.1 Data Alternatif
X+
j −Xij
Ri = 𝑀𝑎𝑥 𝑗 [wj (X+− X−)]………..................... (2) Data alternatif adalah data yang sangat penting
j j
Dimana Wj adalah bobot dari tiap kriteria j dalam sistem pendukung keputusan. Berikut daftar
alternatif yang akan dipilih.
c. Menentukan nilai indeks
𝑆 −𝑆 + 𝑅 −𝑅+ Tabel 1. Daftar Alternatif
Qi = [𝑆 +𝑖 −𝑆 − ]v + [𝑅+𝑖 −𝑅− ](1-v) ……....…...... (3)
Nama Supplier Alamat
PT. Charoen Pokphand Jl.Sumbawa
Dimana S-=min Si, S+=max Si dan R-=min Ri,
R+=max Ri dan v = 0,5. Indonesia,Tbk No.5,Rengas Pulau
CV. Maju Sjahtera Jl.Pulau Madura 4,6,8
Abadi (Laris) MABAR

Page | 134
http://ejurnal.stmik-budidarma.ac.id/index.php/komik
KOMIK (Konferensi Nasional Teknologi Informasi dan Komputer) ISSN 2597-4645 (media online)
Volume I, Nomor 1, Oktober 2017 ISSN 2597-4610 (media cetak)

Nama Supplier Alamat SB = Sangat Baik


Dusun V,Jl.Besar Pasar
PT. Ciomas Adisatwa Dari gambar diatas, bilangan-bilangan Fuzzy
IV
dapat dikonversikan ke bilangan crisp. Untuk lebih
Jl.Yos Sudarso Km.8,8 jelas data bobot dibentuk dalam tabel 4 berikut:
PT. Expravet Nasuba
No.88 MABAR
Tabel 4. Bobot
3.2 Kriteria Bilangan fuzzy Nilai
Dalam metode VIKOR, diperlukan dalam Sangat Buruk 10
penentuan kriteria yang akan dijadikan bahan (SBR)
perhitungan dan pertimbangan. Adapun kriteria yang Buruk (BR) 20
harus dipenuhi dalam menentukan supplier adalah:
Cukup (C) 30
Tabel 2. Kriteria Baik (B) 40
Kriteria Keterangan Sangat Baik (SB) 50
C1 Kualitas
C2 Harga Pada pembobotan untuk tiap-tiap kriteria
C3 Konsistensi ditentukan dari tingkat kepentingan dari masing-
masing kriteria. Tingkat kepentingan tertinggi
Ketepatan waktu dalam terdapat pada kriteria harga dan kriteria kualitas,
C4
pengiriman kemudian kriteria konsistensi, kriteria ketepatan
C5 Jarak waktu pada pengiriman dan kriteria jarak memiliki
tingkat kepentingan yang kedua dan setara.
Tabel 3. Data Supplier Berdasarkan dari nilai bobot terhadap
Nama Supplier C1 C2 C3 C4 C5 kepentingan dari masing-masing kriteria maka bobot
PT. Charoen Tidak Kurang awal untuk setiap kriteria (C1 – C5) dari setiap
Pokphand Bagus Rp Konsisten Tepat Dekat alternatif dapat dilihat pada tabel 5 berikut ini.
Indonesia,Tbk 23.500 Waktu
CV. Maju Rp Konsisten Tepat Sangat
Cukup Tabel 5. Menetukan Kriteria Harga
Sjahtera Abadi 26.500 Waktu Dekat
Bagus
(Laris) Harga Bilangan fuzzy Nilai
Rp Konsisten Tepat Cukup
PT. Ciomas
Bagus 25.500 Waktu Jauh Rp 20.000 – Rp Sangat baik 50
Adisatwa
25.000
PT. Expravet Cukup
Rp Tidak Tidak Jauh Rp 25.500 – Rp Baik 40
23.500 Konsisten Tepat
Nasuba Bagus
Waktu 30.000

3.3 Bobot Tabel 6. Menetukan Kriteria Kualitas


Dari masing-masing kriteria tersebut akan Kualitas Bilangan Nilai
ditentukan bobot-bobotnya. Pada bobot terdiri dari fuzzy
lima bilangan Fuzzy, yaitu sangat buruk (SBR), buruk Bagus Sangat baik 50
(BR), cukup (C), baik (B), dan sangat baik (SB) Cukup Bagus Baik 40
seperti terlihat pada gambar 1.
Tabel 7. Menetukan Kriteria Konsistensi
Konsistensi Bilangan Nilai
fuzzy
Konsisten Sangat baik 50
Tidak Konsisten Cukup 30

Tabel 8. Menetukan Kriteria Ketepatan Waktu


Gambar 1. Bilangan Fuzzy untuk bobot Ketepatan Waktu Bilangan Nilai
Dalam Pengiriaman fuzzy
Keterangan Tepat Waktu Sangat baik 50
SBR = Sangat Buruk Kurang Tepat Waktu Cukup 30
BR = Buruk
C = Cukup Tidak Tepat Waktu Buruk 20
B = Baik
Page | 135
http://ejurnal.stmik-budidarma.ac.id/index.php/komik
KOMIK (Konferensi Nasional Teknologi Informasi dan Komputer) ISSN 2597-4645 (media online)
Volume I, Nomor 1, Oktober 2017 ISSN 2597-4610 (media cetak)

Tabel 9. Menetukan Kriteria Jarak sangat sesuai untuk mengambil keputusan dalam
Jarak Bilangan Nilai pemilihan supplier. Langkah-langkah menghitung
fuzzy nilai kriteria dengan metode VIKOR:
Sangat Dekat Sangat baik 50 a. Melakukan normalisasi data
Dekat Baik 40
Cukup Jauh Cukup 30 Kriteria untuk C1
(50−50) 0
Jauh Buruk 20 R (A1),C1=(50−40) = 10 = 0
(50−40) 10
R (A2),C1= (28−18) = 10 = 1
Berikut dibawah ini adalah table penentuan kode (50−50) 0
setiap data alternatif supplier R (A3),C1= (28−18) = 10 = 0
(50−40) 10
R (A4),C1= (28−18) = 10 =1
Tabel 10. Alternatif Supplier
Alternatif Keterangan
Kriteria untuk C2
A1 PT. Charoen Pokphand (50−50) 0
R (A1),C2 = (50−40) = 10 = 0
Indonesia,Tbk
A2 (50−40) 10
CV. Maju Sjahtera Abadi R (A2), C2 = (50−40) = 10 = 1
(Laris) (50−40) 10
R (A3), C2 = (50−40) = 10 = 1
A3 PT. Ciomas Adisatwa
A4 PT. Expravet Nasuba (50−50) 0
R (A4), C2 = (50−40) = 10 = 0
Tabel 11. Rating Kecocokan Kriteria untuk C3
Kriteria (50−30) 20
R (A1), C3 = = =1
Alternatif (50−30) 20
(50−50) 0
C1 C2 C3 C4 C5 R (A2), C3 = (50−30) = 20 = 0
A1 50 50 30 30 40 (50−50) 0
R (A3), C3 = (50−30) = 20 = 0
A2 40 40 50 50 50
(50−30) 20
A3 50 40 50 50 30 R (A4),C3 = (50−30) = 20 = 1
A4 40 50 30 20 20
Max 50 50 50 50 50 Kriteria untuk C4
(50−30) 20
Min 40 40 30 20 20 R (A1), C4 = (50−20) = 30 = 0,6
(50−50) 0
R (A2), C4 = (50−20) = 30 = 0
Setiap kriteria pada bobot akan diberikan nilai (50−50) 0
sebagai berikut: R (A3), C4 = (50−20) = 30 = 0
(50−20) 30
R (A4), C4 = = =1
Tabel 12. Nilai Bobot Kriteria (50−20) 30

No Kriteria Supplier Bobot


Kriteria untuk C5
(%) (50−40) 10
1 Kualitas 30 R (A1), C5 = (50−20) = 30 = 0,3
2 Harga 27 (50−50) 0
R (A2), C5 = = 30 = 0
(50−20)
3 Konsistensi 20 (50−30) 20
4 Ketepatan waktu dalam 15 R (A3), C5 = = = 0,6
(50−20) 30
pengiriman (50−20) 30
5 Jarak 8 R (A4), C5 = (50−20) = 30 = 1

Metode VIKOR (Vlse Kriterijumska Dengan langkah-langkah perhitungan diatas maka


Optimizacija I Kompromisno Resenje) merupakan didapatkan data normalisasi semua sampel, berikut
salah satu metode yang didasarkan pada disajikan tabel data normalisasi semua sampel
perangkingan dan pemilihan dari sekumpulan (normalisasi matriks).
alternatif yang ada, dapat digunakan untuk
merangking banyak kriteria baik itu kualitatif Tabel 13. Normalisasi Matriks
maupun kuantitatif. Alternatif Kriteria
Dalam proses evaluasi dan pemilihan, akan C1 C2 C3 C4 C5
didasarkan pada kriteria-kriteria yang telah A1 0 0 1 0,6 0,3
ditetapkan oleh perusahaan terhadap alternatif-
A2 1 1 0 0 0
alternatif yang ada. Maka dari itu, metode VIKOR
Page | 136
http://ejurnal.stmik-budidarma.ac.id/index.php/komik
KOMIK (Konferensi Nasional Teknologi Informasi dan Komputer) ISSN 2597-4645 (media online)
Volume I, Nomor 1, Oktober 2017 ISSN 2597-4610 (media cetak)

Alternatif Kriteria Sampel dengan nilai Q terkecil merupakan sampel


C1 C2 C3 C4 C5 terbaik. Berikut disajikan perhitungan nilai indeks
A3 0 1 0 0 0,6 VIKOR (Q):
A4 1 0 1 1 1 0,326−0,323 0,2−0,2
Q (A1) = [ ] * 0,5 + [0,3 −0,2] * (1-0,5)
0,73 −0,323
0,003 0
Tabel 14. Normalisasi x Bobot = [ 0,407] * 0,5 + [ 0,1] * 0,5
Alter- Kriteria
natif C1 C2 C3 C4 C5
= (0,0073*0,5) + (0*0,5)
= 0,00365 + 0 = 0,00365
A1 0*0,3 0*0,27 1*0,2 0,666*0,15 0,333*0,08 0,57−0,323 0,3−0,2
Q (A2) =[ 0,73 −0,323] * 0,5 + [0,3 −0,2] * (1-0,5)
A2 1*0,3 1*0,27 0*0,2 0*0,15 0*0,08
0,247 0,1
A3 0*0,3 1*0,27 0*0,2 0*0,15 0,666*0,08 = [ 0,407] * 0,5 + [ 0,1] * 0,5
A4 1*0,3 0*0,27 1*0,2 1*0,15 1*0,08 = (0,6068*0,5) + (1*0,5)
= 0,3034 + 0,5 = 0,8034
0,323−0,323 0,27−0,2
Tabel 15. Hasil Normalisasi x Bobot Q (A3) =[ ] * 0,5 + [ ] * (1-0,5)
0,73 −0,323 0,3 −0,2
Alternatif Kriteria 0 0,07
=[ ] * 0,5 + [ ] * 0,5
0,407 0,1
C1 C2 C3 C4 C5
= (0*0,5) + (0,7*0,5)
A1 0 0 0,2 0,1 0,026 = 0 + 0,35 = 0,35
0,73−0,323 0,3−0,2
A2 0,3 0,27 0 0 0 Q (A4) =[ 0,73 −0,323] * 0,5 + [0,3 −0,2] * (1-0,5)
A3 0 0,27 0 0 0,053 =[
0,407
] * 0,5+ [
0,1
] * 0,5
0,407 0,1
A4 0,3 0 0,2 0,15 0,08
= (1*0,5) + (1*0,5)
= 0,5 + 0,5 = 1
b. Menghitung Nilai S dan R
Dari perhitungan indeks VIKOR (Q) diatas maka
Berikut ini disajikan perhitungan nilai S . diperoleh tabel peringkat indeks VIKOR.
S (A1) = 0 + 0 + 0,2 + 0,1 + 0,026
= 0,326 Tabel 17. IndeksVIKOR
S (A2)=0,3 + 0,27 + 0 + 0+ 0 Peringkat Supplier Nilai Q
= 0,57 1 A1 0,00365
S (A3) = 0 + 0,27 + 0+ 0 + 0,053
= 0,323 2 A3 0,35
S (A4) = 0,3 + 0 + 0,2 + 0,15 + 0,08 3 A2 0,8034
= 0,73 4 A4 1

Berikut nilai R untuk semua sampel adalah: Dari tabel diatas diperoleh data bahwa sampel (A1)
R (A1) = 0,2 yaitu PT. Charoen Pokphand Indonesia,Tbk yang
R (A2) = 0,3 memiliki nilai indeks VIKOR terkecil yaitu 0,00365,
R (A3) = 0,27 sehingga dalam penelitian ini sampel PT. Charoen
R (A4) = 0,3 Pokphand Indonesia,Tbk (A1) menempati peringkat
pertama dalam perangkingan menggunakan metode
Tabel 16. Nilai S dan R VIKOR.
SAMPEL NILAI S NILAI R
A1 0,326 0,2 4. KESIMPULAN
A2 0,57 0,3
Dari penelitian yang dilakukan maka
A3 0,323 0,27 dihasilkan beberapa kesimpulan, yaitu:
A4 0,73 0,3 1. Dalam mendapatkan informasi pemilihan
supplier dengan melakukan riset, dimana dalam
Pada tabel diatas, terdapat nilai data yang dipertebal riset melakukan pengamatan terhadap data-data
atau ditandai. Kedua data tersebut masing-masing yang ada pada perusahaan.
adalah nilai terbesar dan terkecil dari nilai S dan R. 2. Penerapan metode VIKOR akan membantu
untuk menyelesaikan pengambilan keputusan
c. Menghitung indeks VIKOR secara praktis. Hal ini disebabkan karena
konsepnya sederhana dan mudah dipahami,
komputasinya efisen dan memiliki kemampuan

Page | 137
http://ejurnal.stmik-budidarma.ac.id/index.php/komik
KOMIK (Konferensi Nasional Teknologi Informasi dan Komputer) ISSN 2597-4645 (media online)
Volume I, Nomor 1, Oktober 2017 ISSN 2597-4610 (media cetak)

mengukur kinerja relatif dan alternatif-alternatif [18] A. B. Wicaksono, Analisis Perbandingan


keputusan. Webometrics Rangking Universitas Negeri dan
Swasta di Indonesia Dengan Perangkingan Metode
REFERENSI Promethee dan VIKOR, 2012.
[19] M. K. Sayadi and H. M, Extension of VIKOR
[1] E. Sonalitha, M. Sarosa and A. Naba, “Pemilihan method for decision making problem with interval
Pemasok Bahan Mentah Pada Restoran numbers, 2009.
Menggunakan Metode Fuzzy Analytical Hierarchy [20] S. Opricovic, Extended VIKOR method in
Process," Jurnal EECCIS, vol. 9, no. 1, pp. 49-54, comparison with outranking methods, 2006.
Juni 2015.
[21] M. W. Sari, Analisis Biaya Persediaan Bahan Baku
[2] D. P. Sari and S. A. Kusumo, "Evaluasi Pemilihan
Ayam Di Restoran Hartz Chicken Buffet (HCB)
Supplier Terbaik Menggunakan Metode Taguchi Bogor, Bogor, 2007.
Loss Functions Dan Analytical Hierarchy Process,"
J@TI Undip, vol. VI, no. 3, pp. 161-170, September [22] M. Kholmi, Akuntansi Biaya, Yogykarta: BPFE,
2011. 2003.
[3] L. Merry, M. Ginting and B. Marpaung, "Pemilihan [23] S. Prawirosentono, Manajemen Sumber Daya
Supplier Buah Dengan Pendekatan Metode Manusia Kebijakan Kinerja Karyawan, Yogyakarta:
Analytical Hierachy Process(AHP) dan TOPSIS," BPFE, 2008.
Jurnal Teknik Dan Ilmu Komputer, vol. 03, no. 09, [24] G. Adisaputro and A. Marwan, Anggaran
pp. 48-58, Januari-Maret 2014. Perusahaan, Yogyakarta: BPFE, 2010.
[4] C. O. Jones, Pengantar Kebijakan Publik, 1996.
[25] E. Wirdianto and E. Unbersa, "Aplikasi Metode
[5] G. Setiwan, Implementasi Dalam Birokrasi
Analitycal Hierarchy Process Dalam Menentukan
Pembangunan, Bandung: Remaja Rosdakarya
Kriteria Penentuan Supplier," TeknikA, vol. 2, no. 29,
Offset, 2004.
pp. 6-13, April 2008.
[6] H. Harsono, Implementasi Kebijakan dan Politik,
[26] F. R. David, Manajemen Strategis:Konsep-Konsep,
Bandung: PT.Mutiara Sumber Widya, 2002.
Jakarta: Salemba Empat, 2011.
[7] I. Isa, Evaluasi Pengontrolan Sistem Informasi,
[27] S. Yusiana, "Pemilihan dan Evaluasi Peasok pada
Yogyakarta: Graha Ilmu, 2012.
PT. New Hope Jawa Timur dengan Menggunakan
[8] T. Sutabri, Sistem informasi Akuntansi, Yogyakarta: Metode FAHP," Jurnal Ilmiah , vol. 2, pp. 1-17,
Andi, 2004. 2013.
[9] A. Susanto, Sistem Informasi Akuntansi, L. Jaya, [28] Q. Hardiyanti, Kajian Kualitas Tahu Dari Kacang
Ed., Bandung, 2013. Tunggak dan Kedelai, 2011.
[10] S. Pengantar Teknologi Informasi, Jakarta: Bumi [29] G. Ginting, Fadlina, Mesran, A. P. U. Siahaan, and
Aksara, 2010. R. Rahim, “Technical Approach of TOPSIS in
[11] R. Rahmayanti, Analisis Pemilihan Supplier Decision Making,” Int. J. Recent Trends Eng. Res.,
Menggunakan Metode AHP pada PT Cazikhal, 2010. vol. 3, no. 8, pp. 58–64, 2017.
[12] I. S. Budi, Sistem Pengambilan Keputusan Dalam [30] Mesran, G. Ginting, Suginam, and R. Rahim,
Pemilihan Sous Chef De Partie Dengan “Implementation of Elimination and Choice
Menggunakan Metode SAW pada Restoran Goela Expressing Reality ( ELECTRE ) Method in
Batoe, 2016. Selecting the Best Lecturer ( Case Study STMIK
[13] A. S. Irawan, "Sistem Pendukung Keputusan BUDI DARMA ),” Int. J. Eng. Res. Technol. (IJERT,
Pemilihan Jurusan Di SMA Islam Sudirman vol. 6, no. 2, pp. 141–144, 2017.
Ambarawa Menggunakan Metode Analytical [31] S. Widiyanesti and R. Setyorini, "Penentuan Kriteria
Hierarchy Prosess (AHP)". Terpenting Dalam Pemilihan Supplier Di Family
[14] M. I. Hasan, Pokok-Pokok Materi Pengambilan Business Dengan Menggunakan Pendekatan
Keputusan, Jakarta: Ghalia Indonesia, 2002. Analytic Hierarchy Process (AHP) (Studi Kasus
Pada Perusahaan Garmen PT. X)," Jurnal Riset
[15] E. Indriyani and H. , Sistem Informasi Manajemen.
Manajemen,Mempersiapkan Pekerja Berbasis
Pengetahuan Dalam Mengelola Sistem Informasi, [32] Fadlina, L. T. Sianturi, A. Karim, Mesran, and A. P.
Jakarta: Mitra Wacana Media, 2009. U. Siahaan, “Best Student Selection Using Extended
Promethee II Method,” Int. J. Recent Trends Eng.
[16] B. S. D. Oetomo, Perencanaan dan Pembangunan Res., vol. 3, no. 8, pp. 21–29, 2017.
Sistem Informasi, Yogyakarta: Andi, 2006.
[17] S. Kadarsah, Sistem Pendukung Keputusan:Suatu
Wacana Struktural dan Implementasi Konsep
Pengambilan Keputusan, Bandung: Remaja
Rosdakarya, 1998.

Page | 138
http://ejurnal.stmik-budidarma.ac.id/index.php/komik

Anda mungkin juga menyukai