KEWARGANEGARAAN
1. Banyak dari bagian NKRI baik itu pemerintah ataupun masyarakat tidak menjadikan lagi
Pancasila sebagai pandangan hidup dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara. Ini juga menjadi dinamika sekaligus tantangan terkait dengan masalah identitas
nasional Indonesia. Seperti apa bentuk upaya yang bisa saudara lakukan sebagai warga
negara indonesia agar seluruh bagian NKRI bisa menjadikan Pancasila yang merupakan
salah identitas nasional Indonesia, sebagai pandangan hidup dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara? Jelaskanlah beserta contoh !
2. Jelaskanlah bagaimana bentuk konsep dasar demokrasi dan bagaimana demokrasi
pancasila yang dianut Indonesia, apakah sudah sesuai dengan konsep dasar demokrasi
yang sebenarnya ? Jelaskanlah beserta contoh !
3. Upaya penegakan hukum disuatu negara sangat erat kaitannya dengan tujuan negara.
Tujuan NKRI terdapat pada Pembukaan UUD NRI 1945 alinia ke-4. Jelaskanlah
bagaimana menurut saudara sebagai WNI, seperti apa upaya yang dapat dilakukan oleh
pemerintah dan masyarakat agar tujuan NKRI tersebut bisa terwujud !
4. Salah satu tujuan dan fungsi wawasan nusantara adalah mewujudkan nasionalisme yang
tinggi disegala aspek kehidupan rakyat Indonesia. Sekarang bagaimana pendapat saudara
tentang implementasi wawasan nusantara dalam kehidudpan politik Indonesia. Jelaskanlah
beserta contoh !
5. Jelaskanlah seperti apa hubungan antara ketahanan nasional dan bela negara di Indonesia !
Dan jelaskan juga apa yang akan terjadi jika Indonesia tidak bisa menjaga ketahanan
nasional nya !
1. Upaya saya untuk menjadikan Pancasila sebagai identitas nasional Indonesia dan
pandangan hidup dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara seluruh
NKRI adalah dengan upaya
Menjaga reputasi negara dan mengembangkan prestasi kanca dunia, upaya ini bisa
dilakukan mengikuti olimpiade sesuai minat dan bakat yang dimiliki
Menggunakan produk di dalam negeri, upaya ini bisa dilakukan dengan
meningkatkan mutu dan kualitas produk dengan harga yang murah tetapi dijaul
dengan harga sedikit mahal untuk di luar negeri, yang dapat bersaing dengan
produk luar. Dengan begitu masyarakat Indonesia akan beralih ke produk di dalam
negeri.
Melestarikan budaya di Indonesia, upaya ini bisa dilakukan dengan mengikuti
sanggar dan ikut dalam perlombaan, atau bisa juga dengan mengadakan festival
kebudayaan dengan gaya modern sehingga banyak pengunjung untuk datang
melihatnya.
Melakukan sosialisasi disetiap daerah dengan tema “Identitas Nasional”, upaya ini
dapat dilakukan oleh mahasiswa untuk meningkatkan rasa nasionalisme dan
memperkuat jati diri sebagai generasi penerus bangsa dan negara. Sosialisasi ini
dilakukan dengan pemberian materi dengan gaya menyenangkan dan mudah
dipahami.
Mendirikan sekolah gratis, upaya ini bisa dilakukan untuk anak-anak yang putus
sekolah. Kita sebagai mahasiswa bisa berbagi ilmu kepada adik-adik kita dengan
ilmu yang telah kita punya, ajari mereka tentang segala hal dan terutama rasa bela
negara mereka sebagai penerus NKRI.
Tetapi Demokrasi ini belum sepenuhnya sesuai dengan konsepnya. Secara spesifik setidaknya
ada karakteristik demokrasi di Indonesia saat ini yang mencerminkan demokrasi tanpa
“demos” (Rakyat) itu. Contohnya :
Lemahnya peran partai, DPR, kehakiman, dan lain sebagainya di hadapan lembaga
eksekutif.
Meredupnya sikap kritis masyarakat sipil, baik pers, LSM, akademisi, dan sebagainya
sebagai mitra pemerintah dan pembungkaman kalangan aktivis-kritis. Akibatnya,
demokrasi kita sejatinya tengah tumbuh dalam “tanah yang gersang”.
Kepemimpinan nasional tidak membawa pencerahan/pendewasaan berpolitik. Para elite
juga tidak cukup berhasil dalam memelihara soliditas masyarakat, menghindari
personifikasi politik, dan mendorong demokrasi substansial-rasional. Inilah yang akhir-
akhir ini menjadi pendorong berkembangnya pembodohan politik dan manipulasi
kepentingan serta pembelahan politik.
Lemahnya penerapan nilai-nilai demokrasi, baik pada level elite ataupun masyarakat,
seiring dengan meningkatnya oportunisme di kalangan elite dan meredupnya
pendidikan politik serta melemahnya ekonomi masyarakat.
penegakan hukum yang tebang pilih. Kedekatan dengan rezim akan membawa
keuntungan tersendiri dalam dunia hukum kita. Selain itu, ada kecenderungan
menerabas aturan yang terlihat pada aturan-aturan kekinian, termasuk OMNIBUS
LAW.
3. Upaya yang dapat dilakukan oleh pemerintah dan masyarakat agar tujuan NKRI tersebut
bisa terwujud adalah
Keikutsertaan masyarakat dengan pemerintah dalam pembentukan peraturan daerah
untuk memberikan masukan secara tertulis ataupun lisan, merupakan hal yang sangat
esensial, sehingga peraturan daerah yang dibentuk diharapkan dapat berlaku secara
efektif dan efisien.
Dalam mewujudkan suatu pemerintahan atau kepemerintahan yang demokratis maka
hal yang paling utama harus diwujudkan oleh pemerintah adalah transparansi
(keterbukaan). Adapun indikasi dari suatu pemerintahan atau kepemerintahan yang
transparan (terbuka) adalah apabila di dalam penyelenggaraan pemerintahannya
terdapat kebebasan aliran informasi dalam berbagai proses kelembagaan.
Partisipasi secara dua arah (masyarakat dan pemerintah) diperlukan agar jaminan
keadilan dapat berjalan dengan efektif. Partisipasi warganegara dalam upaya
peningkatan jaminan keadilan dapat dilakukan dengan melakukan cara - cara berikut
ini :
a. Mentaati setiap peraturan yang berlaku di negara Republik Indonesia.
b. Menghormati setiap keputusan hukum yang dibuat oleh lembaga peradilan.
c. Memberikan pengawasan terhadap jalannya proses-proses hukum yang sedang
berlangsung.
d. Memberi dukungan terhadap pemerintah dalam upaya meningkatkan jaminan
keadilan.
e. Memahami dan menghormati hak dan kewajiban setiap warga negara.
Melakukan publik sharing (diskusi publik) melalui seminar, lokakarya, atau
mengundang pihak-pihak yang berkepentingan (Stacke Holder)dalam rapat
penyusunan peraturan perundang –undangan dengan diikutsertakan masyarakat.
Pemerintah mempublikasikan rancangan peraturan perundang-undangan agar
mendapatkan tanggapan masyarakat.
5. Bela negara dan ketahanan nasional mempunyai hubungan yang sangat erat dalam
mewujudkan tujuan negara seperti yang tercantum dalam pembukaan UUD Negara
Republik Indonesia 1945 pada alinea ke IV. Bela negara sebagai upaya pembelaan negara
melalui tekad, sikap dan semangat serta tindakan seluruh warga negara secara teratur dan
terpadu yang dijiwai oleh Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan kepada
Pancasila dan UUD Negara Republik Indonesia 1945. Begitu pula dengan ketahanan
nasional, yang mana merupakan kondisi dinamis bangsa berdasarkan keuletan dan
ketangguhan yang mengandung kemampuan untuk mengembangkan kekuatan nasional
dan mengatasi segala bentuk tantangan, ancaman, hambatan, dan gangguan, baik datang
dari luar dan dari dalam, langsung maupun tidak langsung, membahayakan integritas
dalam mewujudkan tujuan negara. Oleh karena itu, ketahanan nasional adalah strategi
dalam mempertahankan dan membela negara. Jika Indonesia tidak bisa menjaga
ketahanan nasional akan terjadi akan mengakibatkan menurunnya integrasi nasional.
Dengan begitu kesejahteraan suatu negara pun juga akan menurun karena semakin
lemahnya pertahanan suatu wilayah maka akan semakin banyak pula ATHG yang
menyerang kita. jika ATHG tidak diatasi maka negara kita akan mudah terjajah kembali.