Anda di halaman 1dari 13

[TUGAS UTS] [ARI APRIATMAN MOLLE]

1. Cari informasi dari berbagai sumber tentang :


a. Latar belakang sikap beberapa pihak dalam masyarakat yang menolak

pancasila sebagai dasar Negara


b. Alasan banyak pihak tetap ingin mempertahankan pancasila sebagai dasar

Negara Indonesia
Kemukakan pendapat dan penilaian anda tentang perbedaan pandangan

tersebut. Bagaimana sikap anda dalam menghadapi perbedaan tersebut.

Lahirnya Indonesia diikuti dengan adanya ideologi yang terbentuk. Pancasila

adalah ideologi yang dipegang dan menjadi pedoman bagi bangsa Indonesia. Dalam

pembentukannya, Pancasila mengalami penolakan serta mengalami perubahan-

perubahan yang terjadi. Pancasila yang lahir pada tanggal 1 Juni ini dicetuskan oleh

Soekarno. Soekarno memilih menggunakan nama Pancasila karena jika ditelusuri

lebih dalam, nama Pancasila sendiri berasal dari bahasa Sansekerta dan berarti Panca

ialah lima, sedangkan sila merupakan dasar. Pancasila sendiri diilhami dari adanya

pendawa yang merupakan tokoh pewayangan dan Rukun Islam. Diilhami dari kedua

unsur itu karena kedua unsur tersebut mengandung unsur lima. Hal inilah yang

kemudian menjadi alasan dan penentu Soekarno dalam menindak lanjuti Pancasila

yang merupakan ideologi bangsa Indonesia.

Pancasila saat ini dijadikan dasar negara yang paling fundamental bagi para

pemimpin dalam memutuskan setiap pilihan demi kesejahteraan bangsa Indonesia.

Latar belakang sikap beberapa pihak dalam masyarakat yang menolak Pancasila

sebagai dasar negara disebabkan sistem hukum yang termuat dalam Badan Pancasila

1
[TUGAS UTS] [ARI APRIATMAN MOLLE]

bisa dibilang tidak sempurna, hal ini dibuktikan dengan semakin banyaknya badan

kepemerintahan yang berlaku tidak adil kepada masyarakat. Terlihat bahwa orang

yang kaya semakin kaya dan orang yang miskin semakin miskin akibat sistem

kapitalis yang diterapkan oleh Indonesia, adanya sikap merubah sistem yang sudah

ada di Indonesia menjadi sistem berbasis syariat Agama Islam atau Khilafah, dimana

dalam sistem ini unsur kapitalis dan ketidakadilan dapat ditekan seminimum

mungkin, Pancasila merupakan Dasar Negara bangsa Indonesia yang diambil dari

dalam Al–Quran, sehingga beberapa pihak dalam masyarakat beranggapan mengubah

bangsa Indonesia menjadi Negara Khilafah akan membawa kebaikan yang lebih

karena menerapkan aturan yang termuat dalam Al–Quran secara keseluruhan, tidak

hanya setengah–setengah seperti yang termuat dalam Pancasila, lunturnya

kepercayaan terhadap pancasila sebagai dasar Negara, tidak terlepas dari kiprah elit di

negeri ini baik di lembaga Eksekutif, Legislatif, maupun Yudikatif serta elit yang

berkiprah dalam bidang lainnya. Watak oportunis elit kita yang ada di lembaga

Negara menjadi salah satu faktor hilangnya legitimasi generasi muda terhadap

pancasila. Adanya praktek materialism state, aparatus Negara, yang tidak peka

terhadap penderitaan rakyat.

Namun ada juga beberapa pihak yang tetap mempertahankan pancasila sebagai

dasar Negara dengan alasan bahwa Pancasilalah yang dapat menjamin utuhnya

Negara Kesatuan Republik Indonesia. Jika pada saat ini kondisi dan tujuan bangsa

Indonesia masih jauh dari harapan, itu bukan berarti Pancasila yang salah. Tetapi,

2
[TUGAS UTS] [ARI APRIATMAN MOLLE]

manusia -manusianyalah yang belum mengamalkan Pancasila. Setiap orang yang

mengaku warga negara Indonesia seharusnya sadar bahwa negara tempat dia berpijak

adalah sebuah negara-bangsa (nation-state) yang demokratis, berbentuk kesatuan

sehingga disebut Negara Kesatuan Republik Indonesia, bukan negara federal, bukan

negara kerajaan, dan juga bukan negara agama (teokratis). Pemahaman dasar ini perlu

selalu ditegaskan sehingga semua warga negara mengerti eksistensi negaranya

dengan benar. Penting diketahui, bahwa para the founding fathers and mothers

Indonesia telah memilih Pancasila sebagai ideologi negara. Indonesia memang unik.

Meski mayoritas penduduknya beragama Islam, para pendiri bangsa justru tidak

memilih Islam sebagai ideologi negara. Mereka memilih Pancasila yang kelima

silanya mengandung nilai-nilai esensial dan universal yang diajarkan oleh semua

agama dan kepercayaan yang tumbuh di Indonesia. Secara historis nilai nilai

Pancasila telah dimiliki oleh bangsa kita sejak sebelum kita merdeka. Maka dari itu,

kita sebagai pewaris bangsa Indonesia wajib untuk menghayati, melestarikan, dan

mempertahankan nilai-nilai Pancasila itu dalam hidup bermasyarakat, berbangsa dan

bernegara. Persatuan dan kesatuan rakyat Indonesia dapat goyah apabila kepercayaan

masyarakat terhadap Ideologi Pancasila mulai hilang atau melemah. Maka dari itulah,

kita wajib mengembangkan dan mengkaji nilai-nilai Pancasila dan melestarikan atau

menerapkannya dalam kehidupan kita sehari-hari. Meninjau perbedan pendapat

mengenai Pancasila sebagai dasar negara, perlu kita lihat kembali bahwasanya

Pancasila merupakan dasar negara yang paling bisa mewakili masyarakat Indonesia.

Pancasila hanya di Indonesia, jadi dapat dikatakan bahwa Pancasila itu adalah

3
[TUGAS UTS] [ARI APRIATMAN MOLLE]

Indonesia. Menurut negara-negara lain pun memandang Pancasila sebagai dasar

negara yang dapat menyentuh bidang dasar kehidupan manusia Indonesia. Sebagai

bangsa Indonesia yang memiliki nasionalisme kenegaraan yang tinggi diwajibkan

bangga terhadap Pancasila, karena dengan itu akan menjadi pembeda dengan negara-

negara lain. Oleh karena itu, harus ada upaya untuk terus mempertebal keyakinan

terhadap pentingnya Pancasila bagi kehidupan bangsa Indonesia.

2. Ada berbagai tantangan globalisasi yang bertentangan dengan nilai-nilai

pancasila, kemukakanlah sekaligus berikan solusi untuk mengatasi dampak

negatif globalisasi.

Globalisasi memberikan kemudahan dengan terbuka lebarnya interaksi antar

masyarakat bangsa-bangsa di dunia, namun memberikan effect yang menimbulkan

paradoksnya nilai-nilai yang berasal dari luar terhadap nilai-nilai pancasila.

Masyarakat semakin mudah untuk mengakses berbagai macam informasi baik dari

media masa cetak, elektronik, online maupun sosial media yang hampir seluruh

masyarakat indonesia terutama generasi muda dengan cepat mengikuti perkembangan

teknologi informasi dan komunikasi pada saat ini. Perkembangan globalisasi telah

menjangkau pada ranah tanpa batas, yang secara langsung dan tidak langsung akan

menyisihkan negara negara yang tidak bisa mengikuti gerak langkah perkembangan

tersebut. Globalisasi yang pada hakikatnya membawa kita ke ruang lingkup atau

tatanan dunia itu dapat diibaratkan seperti pergerakan udara yang bergerak dari satu

4
[TUGAS UTS] [ARI APRIATMAN MOLLE]

ruangan, masuk dan kemudian memenuhi ruangan lain yang lebih luas dan tidak

terbatas.

Titik awal lahirnya globalisasi, dimulai dengan ditemukannya alat komunikasi

dan transportasi modern yang pada akhirnya mempermudah manusia untuk

berkomunikasi tanpa batas sehingga terjadi pertukaran informasi secara cepat dan

memberikan dampak langsung maupun tidak langsung terhadap kelangsungan hidup

berbangsa dan bernegara. Fenomena globalisasi dalam perkembangannya

memposisikan nilai-nilai Pancasila untuk selalu siap dihadapkan pada keberadaan

ideologi yang bersifat merusak. Indonesia dalam menuju peradaban yang lebih

bermartabat dihadapkan pada berbagai pengaruh ideologi ideologi lain, termasuk

ideologi radikalisme global yang mengganggu pencapaian dari berbagai kebijakan

yang ditetapkan. Padahal sesungguhnya Pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia

telah terbukti dan teruji mampu mempersatukan pluralisme dari berbagai suku, ras,

etnis maupun agama yang ada di seluruh wilayah Indonesia. Arus globalisasi begitu

cepat merasuk ke dalam masyarakat terutama di kalangan muda.

Pengaruh globalisasi terhadap generasi muda juga begitu kuat. Pengaruh

globalisasi tersebut telah membuat banyak generasi muda kita kehilangan kepribadian

diri sebagai bangsa Indonesia. Hal ini ditunjukkan dengan gejala gejala yang muncul

dalam kehidupan sehari- hari generasi muda sekarang. Dari cara berpakaian banyak

remaja- remaja kita yang berdandan seperti selebritis yang cenderung ke budaya

Barat. Padahal cara berpakaian tersebut jelas- jelas tidak sesuai dengan kebudayaan

kita. Tidak banyak remaja yang mau melestarikan budaya bangsa dengan

5
[TUGAS UTS] [ARI APRIATMAN MOLLE]

mengenakan pakaian yang sopan sesuai dengan kepribadian bangsa. Kehadiran

globalisasi tentunya membawa pengaruh bagi kehidupan suatu negara termasuk

Indonesia. Pengaruh tersebut meliputi dua sisi yaitu pengaruh positif dan pengaruh

negatif. Pengaruh globalisasi di berbagai bidang kehidupan seperti kehidupan politik,

ekonomi, ideologi, sosial budaya dan lain- lain akan mempengaruhi nilai- nilai

nasionalisme terhadap bangsa. Globalisasi mampu meyakinkan masyarakat Indonesia

bahwa liberalisme dapat membawa kemajuan dan kemakmuran. Sehingga tidak

menutup kemungkinan berubah arah dari ideologi Pancasila ke ideologi liberalisme.

Jika hal tesebut terjadi akibatnya rasa nasionalisme bangsa akan hilang Dari

globalisasi aspek ekonomi, hilangnya rasa cinta terhadap produk dalam negeri karena

banyaknya produk luar negeri (seperti Mc Donald, Coca Cola, Pizza Hut,dll.)

membanjiri di Indonesia. Dengan hilangnya rasa cinta terhadap produk dalam negeri

menunjukan gejala berkurangnya rasa nasionalisme masyarakat kita terhadap bangsa

Indonesia. Mayarakat kita khususnya anak muda banyak yang lupa akan identitas diri

sebagai bangsa Indonesia, karena gaya hidupnya cenderung meniru budaya barat

yang oleh masyarakat dunia dianggap sebagai kiblat. Mengakibatkan adanya

kesenjangan sosial yang tajam antara yang kaya dan miskin, karena adanya

persaingan bebas dalam globalisasi ekonomi. Hal tersebut dapat menimbulkan

pertentangan antara yang kaya dan miskin yang dapat mengganggu kehidupan

nasional bangsa. Munculnya sikap individualisme yang menimbulkan

ketidakpedulian antarperilaku sesama warga. Dengan adanya individualisme maka

orang tidak akan peduli dengan kehidupan bangsa.

6
[TUGAS UTS] [ARI APRIATMAN MOLLE]

Dalam pergaulan dunia yang semakin global, bangsa yang menutup diri rapat-

rapat dari dunia luar bisa dipastikan akan tertinggal oleh kemajuan zaman dan

kemajuan bangsa-bangsa lain. Maka saat ini konsep pembangunan modern harus

membuat bangsa dan rakyat Indonesia membuka diri. Dalam upaya untuk meletakan

dasar-dasar masyarakat modern, bangsa Indonesia bukan hanya menyerap masuknya

modal, teknologi, ilmu pengetahuan, dan ketrampilan, tetapi juga terbawa masuk

nilai-nilai sosial politik yang berasal dari kebudayaan bangsa lain. Yang terpenting

adalah bagaimana bangsa dan rakyat Indonesia mampu menyaring agar hanya nilai-

nilai kebudayaan yang baik dan sesuai dengan kepribadian bangsa saja yang terserap.

Sebaliknya, nilai-nilai budaya yang tidak sesuai apalagi merusak tata nilai budaya

nasional harus ditolak dengan tegas. Untuk itu generasi muda harus tetap menjadikan

Pancasila sebagai pondasi moral dan pendidikan di era globalisasi ini, agar nilai nilai

pancasila tidak luntur dan dapat memberikan dampak positif terhadap perkembangan

negara yang sesuai dengan cita cita pancasila. Pancasila sebagai ideologi dan

pedoman hidup bangsa dalam berbagai aktivitas masyarakat, berbangsa dan

bernegara perlu mengemembalikan kembali cara pandang melalui reaktualisasi nilai-

nilai pancasila diharapkan akan menghidupkan kembali memori publik tentang dasar

negaranya, juga memberi inspirasi bagi penyelengara negara dari tingkat pusat

sampai ke daerah dalam menjalankan roda pemerintahan. Dengan menempatkan

Pancasila pada nilai dasar dalam berpikir dan bertindak, pada akhirnya akan

membentuk suatu manusia yang Pancasilais.

7
[TUGAS UTS] [ARI APRIATMAN MOLLE]

3. Gali informasi untuk memperkaya pengetahuan tentang sumber sosiologis

(kearifan lokal) dalam hal kehidupan beragama, menghormati hak-hak orang

lain, bentuk solidaritas, dan rasa cinta terhadap produk dalam negeri yang ada

dalam kehidupan masyarakat Indonesia sejak dahulu sampai sekarang.


Dalam kehidupan masyarakat Indonesia terdapat nilai-nilai sosial yang

membentuk kearifan lokal (local wisdom) dan telah menjadi bagian dari kehidupan

sehari-hari. Misalnya, gotong royong, kekeluargaan, musyawarah untuk mufakat dan

tepa selira (toleransi). Kearifan lokal dapat didefinisikan sebagai suatu kekayaan

budaya lokal yang mengandung kebijakan hidup, pandangan hidup yang

mengakomodasi kebijakan dan kearifan hidup. Di Indonesia yang kita kenal sebagai

Nusantara, kearifan lokal itu tidak hanya berlaku secara lokal pada budaya atau etnik

tertentu, tetapi dapat dikatakan bersifat lintas budaya atau lintas etnik sehingga

membentuk nilai budaya yang bersifat nasional. Sebagai contoh, hampir di setiap

budaya lokal di Nusantara dikenal kearifan lokal yang mengajarkan gotong royong,

toleransi, etos kerja, dan seterusnya. Pada umumnya etika dan nilai moral yang

terkandung dalam kearifan lokal diajarkan turun-temurun, diwariskan dari generasi ke

generasi melalui sastra lisan (antara lain dalam bentuk pepatah dan peribahasa,

( folklore), dan manuskrip.


Kearifan lokal juga berkaitan dengan nilai-nilai religi yang dianut masyarakat

Indonesia, sehingga nilai-nilai kearifan lokal ini makin melekat pada diri mereka. Dan

tak heran jika nilai-nilai kearifan lokal ini dijalankan tak semata-mata untuk menjaga

keharmonisan hubungan antar manusia, tetapi juga menjadi bentuk pengabdian

manusia kepada Sang Pencipta Hal ini lah yang menyebabkan masyarakat

8
[TUGAS UTS] [ARI APRIATMAN MOLLE]

kebanyakan lebih patuh terhadap aturan yang tertuang dalam kearifan lokal

(local wisdom) karena mereka menganggap dengan menaati kearifan lokal maka

mereka juga taat terhadap tuhan atau sang pencipta, sebaliknya jika mereka

melanggar maka mereka akan mendapatkan sanksi dari sang pencipta.


Kearifan lokal dapat berfungsi sebagai kontrol atau pengendali kehidupan dan

perilaku masyarakat misalnya dalam hal konservasi lingkungan contohnya Nyabuk

gunung merupakan cara bercocok tanam dengan membuat teras sawah yang dibentuk

menurut garis kontur. Cara ini banyak dilakukan di lereng bukit sumbing dan sindoro.

Cara ini merupakan suatu bentuk konservasi lahan dalam bercocok tanam karena

menurut garis kontur. Hal ini berbeda dengan yang banyak dilakukan di Dieng yang

bercocok tanam dengan membuat teras yang memotong kontur sehingga

mempermudah terjadinya longsor. Mitos Menganggap Suatu Tempat Keramat

Khususnya Pada Pohon Besar (Beringin), Menganggap suatu tempat keramat berarti

akan membuat orang tidak merusak tempat tersebut, tetapi memeliharanya dan tidak

berbuat sembarangan di tempat tersebut, karena merasa takut kalau akan berbuat

sesuatu nanti akan menerima akibatnya. Misalnya untuk pohon beringin besar, hal ini

sebenarnya merupakan bentuk konservasi juga karena dengan memelihara pohon

tersebut berarti menjaga sumber air, dimana beringin akarnya sangat banyak dan

biasanya didekat pohon tersebut ada sumber air.


Pentingnya menjaga kelestarian lingkungan sudah disadari oleh masyarakat luas

namun dalam prakteknya masih banyak masyarakat yang mengabaikan kewajiban

untuk menjaga kelesatarian lingkungan, padahal banyak hal yang dapat kita rasakan

manfaatnya jika kita mampu menjaga keseimbangan alam dan kelestarian

9
[TUGAS UTS] [ARI APRIATMAN MOLLE]

lingkungan, Seperti kita ketahui adanya krisis ekonomi dewasa ini, masyarakat yang

hidup dengan menggantungkan alam dan mampu menjaga keseimbangan dengan

lingkungannya dengan kearifan lokal yang dimiliki dan dilakukan tidak begitu

merasakan adanya krisis ekonomi, atau pun tidak merasa terpukul seperti halnya

masyarakat yang hidupnya sangat dipengaruhi oleh kehidupan modern. Maka dari itu

kearifan lokal penting untuk dilestarikan dalam suatu masyarakat guna menjaga

keseimbangan dengan lingkungannya dan sekaligus dapat melestarikan

lingkungannya.
Local wisdom sebagai control perilaku sosial dalam kehidupan bermasyarakat

yaitu Kearifan lokal juga mampu menjaga kerukunan dalam masyarakat dan mampu

menciptakan kedamaian dalam masyarakat tersebut misalnya di tanah jawa ada

filsafat atau pepatah rukun agawe santosa, crah agawe bubrah yang berarti kerukunan

menumbuhkan kekuatan, perpecahan menumbuhkan kerusakan. Secara jelas

menganjurkan kita untuk hidup rukun, dalam arti masyarakat yang terintegrasi.

kearifan lokal (local wisdom) merupakan gagasan-gagasan setempat yang bersifat

bijaksana, penuh kearifan, bernilai baik yang tertanam dan diikuti oleh masyarakat.

Pada prinsipnya kearifan lokal bernilai baik dan merupakan keunggulan budaya

masyarakat setempat dan berkaitan dengan kondisi geografis. Sehingga sumber

sosiologis yang dapat digali dari kearifan lokal merupakan refleksi dari nila-nilai

masyarakat Indonesia, yang telah menjadi pedoman dalam kehidupannya. Adapun

kaitan antara dengan nilai pancasila yaitu contohnya :

1. Sila pertama :

10
[TUGAS UTS] [ARI APRIATMAN MOLLE]

a. Bali terdapat “Pariangan” artinya harmoni dengan tuhan

b. Dayak Kanayatri terdapat “adil ka’talimo, bacuramin ka’sarunga, ba sengat

ka’jubata” artinya adil sesama, berkaca surgawi, bergantung pada Yang Esa

c. Aceh terdapat “Udep tsare mate syahid” artinya hidup bahagia, meninggal

diterima Allah SWT.

2. Sila kedua :

a. Minahasa terdapat “Sitou Timou, Tumou Tuo” artinya saling saling menopang dan

hidup menghidupkan: manusia hidup dan untuk manusia lain.

b. Jawa timur terdapat “Antarantaran ugo” artinya persaudaraan

c. Bugis terdapat “Mali Siparappe, Rebba Sipatokkong” artinya saling mengingatkan,

saling menghargai, saling memajukan.

3. Sila ketiga:

a. Kaili terdapat “Rasa Risi Roso Nosimpotobe” artinya sehati, sealur pikir,

setopangan, sesongsongan.

11
[TUGAS UTS] [ARI APRIATMAN MOLLE]

b. Sasak (Lombok) terdapat “bareng ayong jari sekujung” artinya bersama-sama

lebur dalam satu.

c. Poso terdapat “Sintuwu Maroso” artinya persatuan yang kuat: walau banyak

tantangan, masalah, tidak ada siapapun yang dapat memisahkan persatuan warga

Poso tanpa memandang suku, agama, ras dan antargolongan).

d. Wamena terdapat “Ninetaiken O’Pakeat” artinya satu hati satu rasa.

4. Sila keempat:

a. Minangkabau dalam hal musyawarah memakai prinsip “bulat air” oleh pembuluh,

bulat kata oleh mufakat”.

b. Bali terdapat “Sangkep” artinya Rapat

5. Sila kelima:

a. Dayak Bahau terdapat “Murip Ngenai” artinya makmur sejahtera.

b. Ambon (Maluku) terdapat “Pela Gandong” artinya saudara yang dikasihi,

penguatan persaudaraan lewat kegotongroyong dalam kehidupan.

c. Kalimantan Selatan terdapat “Kayuh baimbai” artinya bekerjasama.

12
[TUGAS UTS] [ARI APRIATMAN MOLLE]

d. Jambi terdapat “Lindung melindungi bak daun sirih, Tudung menudung bak daun

labu, Rajut merajut bak daun petai” artinya saling tolong menolong/saling

menghargai.

e. Provinsi Nusa Tenggara Barat terdapat “Patju” artinya rajin giat, tak mengenal

putus asa.

13

Anda mungkin juga menyukai