Anda di halaman 1dari 199

KONTRASEPSI

 Kontrasepsi ialah usaha-usaha untuk


mencegah terjadinya kehamilan
 Kontrasepsi sementara

permanent
Ciri-ciri kontrasepsi ideal :

 Daya guna 100%


 Aman
 Murah
 Estetik
 Mudah didapat
 Motivasi tidak terus menerus
 Efek samping minimal
 Reversibel
AKSEPTABILITAS
 Akseptabilitas suatu cara kontrasepsi
ditentukan oleh beberapa faktor :
a. Dapat dipercaya
b. Tidak ada efek sampingan atau hanya ada
efek sampingan ringan
c. Tidak mempengaruhi koitus
d. Mudah penggunaannya
e. Harga obat/kontrasepsi terjangkau
 Sampai saat ini belum ada cara kontrasepsi yang
ideal 100%
 Akseptor harus boleh memilih cara yang terbaik.
 Pelayan kontrasepsi harus dapat menjelaskan
apakah yang dipilih itu sesuai untuknya disebut:
informed choice – pilihan yang disesuaikan dengan
petunjuk oleh pelayanan kontrasepsi
 Jadi tetap menghormati kebutuhan dan keinginan
pribadi tetapi disesuaikanm penjelasan terbuka baik
itu dalam penyuluhan dan penjelasan yang tidak
memaksa.
 Konsep-konsep ini penting pada waktu pendekatan
pelayanan kontrasepsi.
PEMBAGIAN KONTRASEPSI
 Alamiah Tak alamiah
 Kimiawi Tak kimiawi
 Temporer Non temporer
CARA-CARA KONTRASEPSI

I. Yang tidak membutuhkan bantuan langsung


tenaga medis/paramedis
1. Kondom 3. KB alamiah
2. Spermatosid 4. Senggama terputus
II. Yang membuthkan bantuan langsung
medis/paramedis
1. Diafragma
2. ADR
3. Kontrasepsi hormonal : Pil, Suntuikan,
Implant, Cincin vagina
4. Kontap : > Tubektomi
> Vasektomi
SENGGAMA TERPUTUS
 Merupakan metode kontrasepsi tertua
 Senggama terputus ialah : penarikan penis
dari vagina sebelum terjadi ejakulasi
Keuntungan :
 Tidak membutuhkan biaya, alat-alat
maupun persiapan

Kerugiannya :
 Dibutuhkan pengendalian diri yang besar
dari pihak pria
Efektivitas cara ini dianggap kurang dan
sering mengalami kegagalan yang disebabkan
beberapa faktor :
 Adanya pengeluaran air mani sebelum
ejakulasi yang mengandung sperma
 Terlambatnya pengeluaran penis dari vagina
 Pengeluaran semen dekat pada vulva dapat
menyebabkan kehamilan
PEMBILASAN PASCASENGGAMA
(POSCOITAL DOUCHE)
 Pembilasan vagina dengan air biasa dengan
atau tanpa tambahan larutan obat (cuka
atau obat lain) segera setelah coitus
bertujuan untuk mengeluarkan sperma
secara mekanik dari vagina
 Efektivitasnya rendah, karena sebelum
pembilasan dapat dilakukan, sebagian
besar spermatozoa sudah memasuki
serviks uteri
PERPANJANGAN MASA
MENYUSUI ANAK (PROLONGED
LACTATION)
 Metode ini dikaitkan dengan prolaktinemia
dimana dengan peningkatan prolaktin maka
akan menekan adanya ovulasi
 Efektivitas cara ini ialah dengan jalan
memperpanjang amenorea postpartum, akan
tetapi kehamilan dapat terjadi disebabkan
adanya ovulasi yg terjadi mendahului haid
pertama setelah partus, maka konsepsi dapat
terjadi selagi wanita tersebut masih dalam
keadaan amenorea
PANTANG BERKALA (RHYTHM
METHOD)
 Ada dua cara :
a. Cara kalender
b. Cara Suhu Basal Badan
CARA KALENDER
Cara KBA dimana hari-hari yang diperkirakan
subur ditaksir berdasarkan kumpulan catatan siklus
haid dari 8 – 12 bulan yang lalu

Sinonim cara kalender:


 safe period
 calender rhythm
 calculation method
 pantang berkala
Menentukan masa subur
meskipun cara ini kurang dapat dipercaya dan juga lamanya
waktu pantang yang diperlukan, tapi cara KB ini masih
dipakai oleh banyak pasangan diseluruh dunia
Indikasi cara kalender
Untuk perhitungan masa :
 Infertil praovulasi pada cara simtotermal
 Subur yang perlu diketahui supaya lebih tepat
saatnya/masanya pemakaian kontrasepsi tambahan
Indikasi kontra cara kalender :
 Bila siklus terpanjang dan terpendek selama tahun yang lalu
berbeda > 10 hari
 Beberapa keadaan tertentu yang dapat merubah
keteraturan siklus
Keuntungan cara kalender :
Memperkenankan juga sanggama selama masa prasubur

Kerugian cara kalender :


 Yang paling kurang efektif dari semua cara-cara utama KBA
 Wanita dengan siklus haid yang tidak teratur diijinkan
bersanggama selama bbeberapa hari saja
Efek samping cara kalender (sebetulnya efek
samping KBA secara keseluruhan)
 Tingginya tingkat kehamilan yang tidak diingini yang menyertai cara ini
 Bisa terjadi kegagalan psikologis pada hubungan suami-istri
 Bila terjadi fertilisasi dari gamet-gamet binatang percobaan,
kemungkinan terjadi kelainan kongenital
 Bila terjadi fertilisasi yang terlambat dalam siklus haid, kemungkinan
terjadi kehamilan ektopik & plasenta previa
( Hipotesis ini belum di konfirmasi )
 Bila terjadi fertilisasi pasca sanggama yang berlangsung beberapa saat
sebelum atau sesudah saat ovulasi yg diperkirakan maka tingkat
kejadian dari abortus spontan lebih tinggi.
Nasehat untuk calon akseptor cara kalender
 Pada hari haid mulai, periksalah catatan anda mengenai 8
panjang siklus haid yang paling akhir ( suatu siklus
berlangsung dari hari pertama haid s/d 1 hari sebelum haid
berikut mulai )
 Untuk mendapatkan haid
↝ pertama subur maka siklus haid terpendek – 19
↝ terakhir subur maka siklus haid terpanjang – 11
 Carilah tanggal dari hari-hari pertama & terakhir subur
untuk siklus anda yang sementara berlangsung
 Selama hari-hari subur hentikan semua kegiatan seksual
atau tetap boleh koitus tetapi dgn memakai cara
kontrasepsi pengganti sementara

 Bilasiklus haid anda mulai sangat bervariasi dalam hal


panjang siklus maka sebaiknya jangan memakai cara
kalender dan segera hubungi klinik KB untuk mendapatkan
cara kontrasepsi lain
CARA SUHU BASAL BADAN
Cara KBA dimana masa tidak subur diperkirakan/ditetapkan
berdasarkan adanya perubahan suhu basal badan sesaat
setelah ovulasi.

Sinonim cara SBB:


Temperature method
Thermal method
Basal body temperature method
Metode suhu basal
Macam-macam cara SBB
 Yang hanya memperbolehkan senggama pada masa aman
pasca ovulasi
 Yang juga memakai masa aman praovulasi
Mekanisme kerja cara SBB:
Progesteron yang disekresi oleh korpus luteum sesudah
ovulasi bersifat termogenik.
Ovulasi dapat dideteksi dengan mengidentifikasi suatu
perubahan suhu.
Suatu siklus dinamakan “Ovulatoir” bila perubahan suhu
sedemikian rupa sehingga terdapat suatu grafik bifasis
dengan tingkat suhu yang lebih rendah sebelum dan
tingkat suhu yang lebih tinggi sesudah ovulasi. Bila tingkat
suhu tidak menunjukan perubahan demikian maka grafik
itu berssifat monofasis
Indikasi cara SBB ( sebetulnya indikasi KBA secara
keseluruhan )

 Indikasi utama untuk mereka yang karena alasan moral,


kebudayaan / adat istiadat atau alasan medis tidak boleh /
tidak mau pakai cara cara lain

 Untuk mereka yang memakai cara-cara sawar yang ingin


membatasi pemakaiannya selama masa subur
Indikasi kontra cara SBB ( sebetulnya indikasi kontra
cara KBA secara keseluruhan )
 Bila ⃙ tidak mau istrinya pakai cara KBA
 ⃚ dengan siklus normal yang tidak mampu mengidentifikasi
indeks fertilitasnya
 Golongan ⃚ tertentu :
⇛ remaja
⇛ peri menopause
⇛ telah mengalami pembedahan pada serviks
( kauter / konisasi )
bisa mengalami kesukaran
Keuntungan cara SBB :
Daya guna tinggi

Kerugian cara SBB :


butuh masa pantang lama / siklus
tidak begitu berguna untuk ⃚ dengan siklus haid yg sangat
tidak teratur
pecahnya dan penggantian termometer : persoalan bagi ⃚
tertentu
keadaan lain selain ovulasi, seperti tirotoksikosis bisa
menyebabkan kenaikan suhu yg menetap
Nasehat untuk calon akseptor SBB :
SBB harus diukur sedapat mungkin pd waktu yg sama tiap
hari segera sesudah bangun sebelum ada aktifitas apapun
Sebaiknya pakai termometer khusus yang mudah dibaca
pembagiannya
Bila air raksa ( Hg ) berhenti antara 2 pembagian, maka
tanda yang lebih rendah yang harus dicatat pada kertas
grafik
Suhu dapat diukur secara : oral,rektal,vaginal
Suhu oral cukup memuaskan bila dilaksanakan secara tepat
Suhu basal yang diukur dicatat pada kertas grafik khusus
Masa tidak subur pasca ovulasi dimulai setelah tercatat 3
hari berturut-turut & suhu yg semuanya lebih tinggi
daripada 6 catatan suhu harian sebelumnya secara berturut-
turut.

Harus berpantang sejak haid s/d hari pada sesudah tercatat


suhu ke 3 yg berada pada tingkatan yang lebih tinggi.
Jadi boleh sanggama dari saat itu sampai haid.
KONDOM
 DEFINISI:
Alat sawar mekanik yang bersifat
kontraseptif dan protektif terhadap
terjadinya penyakit hubungan seksual,
berbentuk tabung yang menutupi penis
(zakar) yang sedang, tegak atau ereksi dan
biasanya terbuat dari karet
Macam-macam kondom :

 Bahan : - Latex : halus, agak tebal


- Bukan latex : kondom kulit (skin
kondom)
 Bentuk ujung : - Datar
- Berpentil tetk
 Pelumas : (-) kering
(+) dengan pelumas:
mengandung spermatizid/
tanpa spermatizid
 Bahan anti alergi : Tidak ada
Ada
CARA KERJA

 Mencegah masuknya spermatozoa dalam


vagina dan bersifat protektif terhadap
penyakit hubungan seksual
 Tingkat kehamilan :
► Teoritis : 2/ STW
► Pemakaian : 4 / STW
Indikasi

 Paska persalinan sebelum mulai kontrasepsi


lain
 Keadaan dimana cara-cara lain tidak dapat
diterima
 Bila ditemukan kontrasepsi tambahan, misal:
selama pemberian antibiotik pada akseptor
pil
 Bila pasangan akseptor suami istri
menghendaki pria lebih bertanggung jawab
untuk kontrasepsi
KONTRAINDIKASI

 Bila secara psikologik tidak dapat diterima


 Setiap kelainan anatomis dari penis, shg
kondom tidak dapat dipasang
 Alergi terhadap karet
 Sukar mempertahankan ereksi
Keuntungan
 Efektif bila dipakai secra tepat dan tepat
 Mudah diperoleh dan agak murah
 Komplikasi medis sangan kurang
 Bantuan profesional tidak diperlukan
 Ada keterlibatan dan tanggung jawab aktif suami
 Proteksi lebih baik thd PHS
 Displasia serviks lebih kurang dan juga membantu
regresi NIS
 Hanya membutuhkan motivasi jangka pendek
 Bisa memperpanjang waktu senggama
 Bisa mengurangi iritasi vagina
 Dapat mengurangi “sperma aglutinating AB”
Pemakaian Kondom 3 – 6 bulan, tergantung
dari :
 Titer antibodi
 Beberapa lama dapat membantu
mencegah mengulangnya kadar antibodi
antigen spermatozoa
Kerugian

 Saudara harus dipakai setelah ereksi,


sebelum penetrasi
 Rangsangan seksual menurun
 Tanggung jawab dan motivasi pria
 Bisa robek menjadi kegagalan kontrasepsi,
tergantung dari kwalitas kondom dan cara
pakai
 Alergi terhadap karet
Nasehat terhadap akseptor
 Pakai kondom yg masih baik, perhatikan:
pembungkusnya, waktu kadaluwarsa hanya 5
thn dari waktu pembuatan
Iklim tropis : 3 thn dari waktu pembuatan
 Bila dikehendaki boleh pakai misal :
- busa kontrasepsi.
- air liur.
 Gulung kondom sampai penuh pada zakar
yang ereksi sebelum kontak pertama
dengan vagina.
 Bila ujung kondom tidak ada
penampungnya,berilah sisa kurang lebih 1,5
cm untuk penampung semen.
 Setelah ejakulasi,keluarkan zakar (sebelum
keburu menjadi lembek) sambil memegangi
pinggiran pangkal kondom
 Bila semen mungkin sudah tertumpah atau
robek,masukkan segera spermatocyt kedalam
vagina.
 Kondom sebaiknya hanya dipakai satu kali
KONDOM WANITA

 Kondom wanita adalh sawar mekanis yg


bersifat protektif terhadap penyakit dan
terjadinya kehamilan yang ditempatkan dalam
vagina ( dan sekitarnya) berbentuk kantong
yg:
- Longgar
- Lembut
-Termoplastik
- Terbuat dari polieter poliuretan
- Panjang : 15 cm (17 cm)
Cara pemakaian kondom wanita

Contoh kondom wanita


 Dengan tepi yang terbuka berupa cincin
diameter 70 mm, mudah dilenturkan,
terbuat dari poliuretan dan pada ujung
tertutup terletak cincin berdiameter : 65
mm, terbuat dari poliuretan : contoh
Femidon / Femishield (United Kingdom)
 Cincin dalam berfungsi sebagai :introducer
dan anchor
Mekanisme Kerja

 Kontraseptif : menghalangi masuknya


sperma ke vagina
 Lebih protektif terhadap PHS (labia, uretra
wanita, pangkal penis, malahan perineum
juga tertutup)
 Jenis lain kondom wanita :
Woman choice condom (United State) tidak
mempunyai : cincin dalam dan introducer.
 Daya guna kondom wanita: (belum banyak
penelitian)
- Pencegahan penyakit : lebih baik dari
cara-cara sawar yg ada sekarang
- Pencegahan kehamilan:
Diperkirakansama efeknya dibandingkan dgn
cara-cara sawar lainnya
Indikasi

1. Kontraseptif
2. Proteksi yang lebih terhadap PHS
3. Alergi latex
4. Kesulitan terhadap ereksi

Indikasi kontra
- Alergi terhadap bahan kondom, spermatizidnya,
pelumas
- Ketidaksanggupan untuk memasang
Keuntungan

 Dibawah pengawasan wanita tidak perlu


menyandarkan nasibnya kepada persetujuan lawan
mainnya
 Sudah bisa dipakai/dimasukkan jauh sebelum
senggama
 Karena longgar, penetrasi penis dapat dilakukan
sebelum terjadi ereksi sempurna
 Potensi lebih besar terhadap kemungkinan
bocor/robek
 Memungkinkan keintiman yg berlanjut dalam fase
paska ejakulasi
Kerugian

 Bentuknya lain-lain, nampaknya seperti


merepotkan pasien pria pasangan bisa
mengeluh karena ada sesuatu yang tampak
dari luar. Harganya mahal (di Amerika
tahun 1992 $ 1.50 -$2.00
Nasehat :

 Kuku harus pendek


 Tidak ada perhiasan yg tajam pd jari-jari
 Kalau perlu pakai pelicin yg sesuai
 Tidak perlu dipakai tepat saat senggama
 Cincin yg dipakai dalam harus dimasukkan
lebih dahulu
 Diharapkan kondom wanita bila dipakai
dengan betul maka selain sebagai salah satu
cara kontrasepsi maka bisa dipakai lebih lagi
untuk pencegahan penuklaran PHS termasuk
AIDS.
 Satu-satunya cara untuk menghilangkan
resikao PHS adalah pantang/ hanya senggama
pada pasangan yg tidak terinfeksi dan
pasangan yang saling setia.
Mutually Fithfully uninfected partner
 Melakukan hubungan seks hanya dengan
pasangan yang diketahui sehat dan ia tidak
berganti-ganti pasangan dalam berhubungan
seks.
 Hindari penyakit hubungan seksual dengan
melakukan hubungan seks yang sehat
DIAFRAGMA / s.ductch cap
“mencegah “ spermatosoa memasuki kan. Servikalis
sawar mekanik parsial ( ⃚ )
lateks
bentuk kubah dengan bingkai lingkaran tebal ( yang
berpegas fleksibel )
INGAT
bukan sawar 100% thd spermatosoa
efek kontraseptif : kesanggupan menampung lapisan
spermatosid langsung pada serviks
Jadi : selalu harus dengan spermatosid ( krem/jelly )
Diafragma menurut ukuran
 Diameternya 50 – 100
 Besaran ukuran ditentukan masing-masing
individu
Diafragma biasanya dimasukkan ke vagina
sebelum koitus, guna mencegah sperma
masuk kedalam uterus, biasanya diberikan
spermatisid guna memperkuat khasiatnya
Diafragma dianjurkan untuk :
1. Tidak tersedia cara yg lebih baik
2. Frekuensi koitus rendah
3. Pemakaian pil,AKDR, atau cara lain untuk
sementara dihentikan
Diafragma tidak dianjurkan pada keadaan :
1. Sistokel yg berat
2. Prolapsus uteri
3. Fistula Vagina
4. Hiperanterofleksio/ hiperretrofleksio uterus
Diafragma terpasang baik bila tepinya bertumpu
disebelah : anterior thd jaringan lunak dibelakang S.O.P dan
posterior dalam fornix posterior vagina
Cara menetapkan ukuran diafragma :
masukkan jari dan catat ukuran antara SOP dan fornix
posterior vagina
Cara pemasangan diafragma Vagina
Bila ukuran sudah tepat maka :
 boleh dikata diafragma tidak berpindah tempat lagi biarpun
mengedan
 pasangan suami istri tidak merasakan

Cara memilih diafragma :


setelah ukurannya diketahui ( mm ) maka ditentukan
macam bingkai yg akan dipilih : yaitu tergantung keadaan :
↝ vagina
↝ uterus
↝ organ-organ sekitarnya
Bila :
vagina, uterus, dan organ sekitarnya normal ( t.a.
displacement ) : ↠ flat atau coiled spring
ukuran / keliling ( contour ) vagina tidak biasa :
↠ coiled atau arcing spring
ada displacement yang sedang dari uterus atau organ
sekitarnya spt : ⇛ antefleksi yang sedang
⇛ cystocele yang sedang
⇛ retroversi yang sedang
⇛ prolaps uteri yang sedang
↠ arcing spring
Indikasi kontra :
 Alergi ( lateks / spermatosid )
 Kelainan fisik tertentu
 Tak sanggup pasang sendiri dan tak dapat / tidak mau
dibantu pasangannya
 Kekurang pengalaman seksual

Keuntungan
T.a. efek sistemik atau komplikasi lainnya
Pasang beberapa jam pra koitus
Dapat menampung darah haid
Dapat mengurangi STD
Kerugian
perlu ketrampilan medis
perlu persediaan spermatosid
manipulasi genitalia
harus pakai setiap kali koitus
perlu sedikit “ privacy “ dan persediaan air

Efek samping
alergi ( latexs )
( spermatosid: iritasi, pembengkakan/pelepuhan ⃙ & ⃚ )
nyeri pelvis, ulserasi vagina, tekanan pada vesika urinaria,
retensi urin, iritasi uretra atau sistitis atau uretritis berulang
( bila > 6 jam )
Tingkat kehamilan :
↦ teoritis 2 % ( spermatosid )
↦ pemakaian 23 %

Instruksi untuk akseptor :


selalu dengan spermatosid
lapisi sebelah dalam kubah diafragma dan lingkaran
lipat menjadi dua lalu masukan dan tempatkan betul
masukkan pra koitus maks. 2 jam
jangan keluarkan < 6 jam pasca koitus terakhir
bila koitus ulangan < 6 jam, biarkan diafragma tetapi tambah
spermatosid dengan aplikator plastik
kait dengan jari telunjuk
Cuci dan simpan ditempat yang tidak kena panas
SPERMATOSID
Ialah cara kontrasepsi topikal dalam vagina berupa sat kimia
yang dapat membunuh spermatosoa
Sinonim :
spermisid
spermatoizide
chemical contraceptive
vaginal spermicide
vagitory
spermatocidal agent
Macam-macam produk spermatosid
1. Berbusa :
 Tablet ↝ berbuih dalam suasana lembab
 Busa semprot ( aerosol ), berada dalam tabung
dengan aplikator

2. Tak berbusa :
 Tabung : krem, jelly, pasta
 Supositoria
 Film yang larut ( C film )
Contoh contoh Spermatisid
Cara Memasukkan obat spermatisid vagina
Komposisi dan mekanisme kerja :
1. Bahan “ inert “ : tidak punya efek terapi
Mempunyai 2 fungsi :
a. berdispersi dalam vagina ↣ memblokir gerak maju
spermatosoa ↣ sawar mekanik
Bila ada air dalam sekret vagina dan asam ( asam tartarik )
ditambah bubuk soda bikarbonat maka terlepas gas CO2
↣ berlaku sebagai sawar mekanik
b. Berlaku sebagai media bahan spermatosid
2. Bahan aktif :
bahan yg melumpuhkan & membunuh spermatosoa
sebelum memasuki kanalis servikalis uterus.
Mengandung sat yang disebut “Surface Active Agent“
antara lain : Nonoxynol-9, Octoxynol-9, Memfegol.
Bila S A A kontak dengan spematosoa mula-mula
permukaan spermatosoa akan diliputi akhirnya
dihancurkan tanpa merusak jaringan tubuh lainnya

Tingkat kehamilan :
 Teoritis : 3 / STW
 Pemakaian : 28/STW
Daya guna :
 Teoritis : 97 %
 Pemakaian : 73 %
Spermatosid dapat sangat efektif bila dikombinasi dengan
kondom

Indikasi :
Untuk meningkatkan daya guna dari :
 diafragma
 kondom
 senggama terputus
 ADR
Indikasi kontra:
Alergi
Produk spermatosid yang “vegetable oil based”
misal : pesarium genesol, Rendells
tidak boleh ↝ dipakai bersama-sama diafragma oleh
karena bahan tersebut mempengaruhi daya rentan ↝
karet, juga jangan dipakai bersama-sama kondom
Busa semprot juga jangan dipakai bersama - sama
diafragma krn bila tekanan bertambah dalam vagina
↝ diafragma berubah tempat ↝ angka kegagalan
tinggi
Keuntungan :
satu-satunya cara K S wanita tanpa campur tangan
medis
sederhana
aman pemakaiannya
dapat sebagai pelumas waktu coitus
dapat mengurangi penularan PHS :
⇛ GO
⇛ Trichomonas vaginalis
⇛ Chlamidia
⇛ Virus AIDS & herpes
⇛ Dapat mencegah infeksi trc. genitalis bgn atas/PID
⇛ sedikit beri proteksi terhadap neoplasma serviks
Kerugian:
tingkat kegagalan > dari kebanyakan cara lain
membutuhkan wkt tunggu antara saat pemakaian dan
mulainya senggama :
↦ tablet / supositoris : 10 – 30 menit
↦ C film : 5 menit
harus dimasukkan setiap kali prasanggama dan hanya
efektif untuk waktu singkat
membutuhkan manipulasi genital
rasa basah ↝ kurang enak
cara untuk memasukkan kadang - kadang dirasakan
canggung & kemasannya mungkin besar & menonjol
Efek samping:

reaksi kulit lokal


dapat diresap melalui kulit/mukosa ⇛ bisa berbahaya
( US FDA ⇛ nyatakan Nonoxynol-9 obat aman )
Secara teoritis bisa terjadi pengaruh yang merugikan
pada suami jika Nonoxynol-9 tertelan akibat kontak
seksual terjadi secara oral setelah spermatosid
dimasukkan dalam vagina
Nasehat untuk akseptor:
pakai setiap sanggama
perhatikan setiap petunjuk pabrik tentang cara
penyimpanan, berapa jumlah dipakai, dikocok berapa
kali ( bila harus dikocok )
Supaya lebih efektif:
⇒ saat mulai dipakai harus tepat
⇒ jumlah dimasukkan harus tepat
⇒ penempatan sejauh mungkin dalam vagina
koitus ulang perlu lagi dosis lain
bila sudah > ½ jam dipakai,belum juga bersangggama
perlu ditambah ( aerosol )
paling cepat boleh dibilas 6-8 jam pasca sanggama
terakhir
Mekanisme Kerja PIL Kombinasi
1. Penekanan Ovulasi :

E HIPOTALAMUS
P
FSH - RF  LH - RF 

HIFOFISIS - ANT

FSH  LH 

OVARIUM

Perkembangan Folikel Lonjakan LH


dicegah
Pematangan Ovulasi
OVULASI 
2. Endrometrium kurang siap untuk
Implantasi :
P

ENDOMETRIUM

Kelenjar :
“ Exhausted” & Atrotis

3. Lendir Serviks Menebal


 Sawar Fisis
KONTRASEPSI HORMONAL

Cara kerja :

ESTROGEN
 Mencegah Ovulasi

 Menghambat Implantasi

 Mempercepat jalannya sel telur


PROGESTERON

 Lendir serviks mengental 


Sperma sulit masuk
 Kapasitasi sperma dihambat
 Perjalanan sel telur dihambat
 Menghambat implantasi
 Mencegah ovulasi
1. GONAN :
 Norgestrel

 Levo - Norgestrel

 Deso Gestrel

 Gestoden

 Norgestimat
2. ESTRAN :
 Norentindron
 Norentindron Asetat
 Norentinodrel
 Linestrenol
 Etinodiol Diasetat
 Norgestriaenon
 Norgesteron
 Kuingestanol Asetat
3. PREGNAN :
 Klormadinon Asetat
 Medroksi Asetat
 Siproteron Asetat
 Superlutin

ESTROGEN (: E)
 Etinil Estradiol (EE)
 Mestranol
KONTRASEPSI HORMONAL

 PIL : • Kombinasi
• Mini
 Suntikan : - 3 bulan
- 2 bulan
- 1 bulan
 Implant (Susuk KB)  5 tahun
 Cincin Vagina
 ADR dengan Medikasi
PIL HORMON

1. Pil KOMBINASI
* Monofasik
* Multifasik
◦ Sequential
◦ Bifasik
◦ Trifasik
* Sekali sebulan
* Untuk Kedaruratan

2. Pil MINI
Pil Kombinasi
Mini Pil
Contoh :
 Trifasik
6 :E + P
5 : E (P) + P ()
10 : E + P ()
(Misal : Trinordiol / Triquilar )
6 pil EE ( 30  g) + LNG ( 50  g)
5 40  g + 75  g
10 30  g + 125  g
INDIKASI PIL KOMBINASI

 Wanita muda aktif seksual

 PUS  Menjarangkan kehamilan

 Nulipara

 Post Partum tidak menyusui

 Post Abortum (segera)


INDIKASI KONTRA PIL KOMBINASI

MUTLAK

 Pernah tromboflebitis tromboemboli


 Strok / Anamnesis
 PJK / Anamnesis
 Penyakit Hepar Berat / Anamnesis
 ikterus kolestatik
 Keganasan / dugaan
 Kehamilan / dugaan
RELATIF

 Hipertensi
 Migren (sering & berat)
 Umur > 40 thn
 Merokok
 Displasia serviks
 DM
 Penyakit kandung empedu / Anamnesis
EFEK MENGUNTUNGKAN PIL
KOMBINASI
 MENGURANGI :
Dismenorea, Menoragia, Kista ovarium fungsional,
mittelschmerz, anemia def Fe, PID, Neoplasia jinak
payudara, K.E

 PROTEKTIF TERHADAP :
Karsinoma ovarium, karsinoma endometrium

 TERAPI / PENCEGAHAN :
Endometriosis
BISA UNTUK :

Dismenorea, menoragia, ketegangan pra haid,


endometriosis, kista ovarium fungsional,
riwayat keluarga karsinoma ovarium, akne
KERUGIAN

 Mempunyai beberapa efek samping :


mual, spotting/BTB, sakit kepala ringan,
nyeri payudara, BB meningkat, amenoria
 Harus minum teratur
 Depresi, Libido
 Jarang :
Bisa menyebabkan stroke, thrombosis
 Resiko tinggi untuk wanita yang :
- Hipertensi
- Umur  35 thn
- Perokok

 Tidak melindungi STD, termasuk AIDS


KEJADIAN YG BISA TIMBUL SELAMA
MINUM PIL

 EFEK SAMPING
Hal - hal yang bisa menyertai cara kontrasepsi pil
tanpa membahayakan kesehatan

 KOMPLIKASI
Hal - hal abnormal yang biasanya tidak terjadi dan
dapat membahayakan kesehatan
EFEK SAMPING

 AKIBAT PIL :

 Mual
 Breakthrough bleeding
 Darah haid  / Amenorea
 Infeksi saluran kemih
 Iritasi / Fluor albus
 Kloasma
 MUNGKIN AKIBAT PIL :

 Sakit kepala
 Depresi
 Mastalgia
 BB meningkat
 Perubahan Libido
SAAT MINUM PIL
 Interval :
 Paling baik : hr I menstruasi
 Bisa pada 7 hr I menstruasi 
bila siklus haid normal
 Setiap saat bila diyakini tidak
hamil
 Post Partum :
 Sesudah stop menyusui
 6 bln Post Partum
 Bila tidak menyusui  3 - 6
minggu p.p
 Post Abortum
- 7 hr I
- Setiap saat bila tidak hamil

 Bila stop dari metode lain


- Segera
CARA MINUM PIL KOMBINASI

Mulai hari I siklus haid

 Bila lupa minum PIL :


• Lupa I  segera minum dan lanjutkan seperti
biasa
• Lupa 2 
» Minum secepatnya 2 pil
» Besoknya 2 pil lagi
» Selanjutnya seperti biasa
( + cara lain sampai haid )
• Lupa > 2 pil :
» Stop pil
» Pakai cara lain selama sisa siklus

 Haid  mulai strip baru


 Terlambat haid  singkirkan adanya
kehamilan
SEBAB - SEBAB KEGAGALAN
PIL k.s :

Lupa minum
Minum pada jam-jam yang sangat berbeda
Salah pilih urut - urutan
Muntah berak hebat
Kombinasi dengan obat - obat tertentu
Jadwal Tindak Lanjut Akseptor PIL
 1 Bulan : ( Sebelum pil habis sama sekali)
 Apakah Pil diminum teratur
 Efek samping ?
 3 Bulan :
 T, BB
 Palpasi Mamma dan Hepar
 PDV
 Kemungkinan Keluhan Flebitis atau
persoalan vaskuler lainnya
 1 Tahun :
 idem 3 bulan
 Apusan Papanicolaou
Sebaiknya distop bila ada :

Imobilisasi

Rencana operasi elektif

Kehamilan / dugaan

Kolelitiasis
EFEKTIFITAS

 Sangat efektif bila digunakan secara


benar dan teratur  0,1 / STW ----- Thn
I

 Prakteknya :
6 - 8 kehamilan / STW
DAYA GUNA PIL

Teoritis  Pemakaian

 Kombinasi 99.5% 98
 Mini 99 97.5
INDIKASI PIL MINI

 Ingin Kontrasepsi oral tetapi :


 Tidak bersedia merasakan efek trom bogenik
dan metabolik yang tidak diingini, yang
mungkin karena estrogen
 Tidak mampu menahan efek samping
estrogen (pada PIL Kombinasi)
 Ibu menyusui
INDIKASI KONTRA PIL MINI
 Mutlak
 Kehamilan / dugaan
 Bila proteksi sempurna terhadap
kehamilan mutlak diperlukan
 Tidak mampu minum pil secara kontinyu
dan tepat
 Haid tidak teratur dengan sebab belum
diketahui
 Pernah hamil ektopik
 Pernah molahidatidosa  sampai urine
bebas HCG
 Karsinoma mamma
Contoh Pil Mini :

 MICROLUT (35 Pil)


Levonorgestrel 300  g
 MICRONOR (35 Pil)
Norethindrone 350  g
 OVRETTE (USAID)
 Norgestrel 75  g
 EXLUTON
 Linestrenol 0.5  g
KONTRASEPSI PIL
UNTUK KEDARURATAN

 Emergency Oral Contraception

 Post Coital Contraception

 “Morning After” Pil


 Bisa digunakan untuk mencegah kehamilan
setelah suatu senggama tanpa proteksi

 Tidak bisa untuk menghentikan suatu


kehamilan yang sudah ada. Bekerja dengan jalan
mencegah ovulasi

 Efektifitas : 75 %
( Lebih cepat > tinggi )
INDIKASI

 Wanita yang diperkosa

 Kondom robek

 IUD Expulsi

 Terlambat suntik

 Lupa minum pil  2


Kapan diminum
 Sebelum 72 jam :

 4 pil low dose = 2 pil standard dose

 Ulangi 12 jam kemudian


IMPLAN
 LATAR BELAKANG
Implan LNG pertama kali dibuat tahun 1960 - an
 Norplant  Implan bawah kulit generasi I
 Jadena  Implan bawah kulit generasi II
 Implanon  Implan bawah kulit generasi III

 Pengembangan Implan dimulai thn 1966 oleh : “SEGAL&


CROXATTO”

 Negara pertama pemasaran Norplant :


Finlandia thn 1983
GAMBARAN UMUM

Implan levonorgestrel hanya mengandung hormon


progestin, tidak mengandung hormon estrogen.
Implan JadenaTM terdiri dari dua batang yang lentur dan
didalamnya berisi campuran dalam jumlah yang sama dari
levonorgestrel dengan elastomer silikon.
Batang implan dibungkus dengan tabung silikon berdinding
tipis dan pada ujung-ujungnya ditutup dengan Silastic
(polydimetyl - siloxane) Medical Grade Adhesive. Setiap batang
masing-masing panjangnya 43 mm dengan diameter 2,5 mm
dan berisi 75 mg levonorgesterel ( gambar 1-1)
Gambar 1 -1
Implant
MEKANISME KERJA

 PRIMER
 Mengentalkan lendir serviks
 Menghambat ovulasi

 SKUNDER
 Mengurangi produksi progesteron alami dari
ovarium selama fase luteal
 Menekan pertumbuhan endometrium
(Hipoplasia)
MEKANISME KERJA
DOSIS

 NORPLANT
- 6 Kapsul silastik “ Polydimethyl Siloxane” 
Masing-masing P = 34 mm, L = 24 mm 
36 mg LEVONORGESTREL

 JADENA (“JADELLE”)
- 2 Btg Silastik  P = 44 mm, L = 25 mm,
masing-masing : 75 mg LEVONORGESTREL
- Efektif untuk 3 tahun
 IMPLANON
- 1 batang berisi 68 mg ETONOLGESTREL 
batangnya: EVA (Ethylene Vynil Acetate)
- P = 40 mm, L = 2 mm

 INDOPLANT
- 2 batang berisi masing-masing : 75 mg
LEVONORGESTREL  Batangnya : PLASTIK
Policiline Siloxan
- P = 4,4 cm dengan diameter 2,4 mm
- Efektif untuk 3 tahun
Gambar : Inserting the Trocar at a
Shallow Angle
KEUNTUNGAN

 K.S sangat efektif ( tidak ada K.S yang 100%)


 Tidak mengganggu hubungan seksual (tapi tidak
melindungi dari PMS & AIDS)
 Tidak perlu motivasi setiap hari (spt pil)
 Untuk wanita yang tidak bisa mentolerir estrogen
 Bisa untuk wanita menyusui
KEUNTUNGAN

 Reversibel, dayaguna 
 Pemakaian jangka panjang
 Pemberian relatif mudah
 Tidak dipengaruhi ketertiban akseptor (lupa)
 Tidak mengganggu hubungan seksual
 Tidak menekan produksi ASI
 Tidak mengandung Estrogen
 Tidak menimbulkan gangguan saluran cerna
 Kadar HB 
KERUGIAN SUSUK KB

Relatif invasif untuk insersi dan pencabutannya


KERUGIAN

 Kelainansiklus Haid  pendarahan tidak teratur


BIB, Amenorea

 Resiko infeksi & rasa nyeri

 E.Slain : mual, anoreksia, pusing, nyeri kepala,


perubahan libido & BB, depresi, Akne
INTERAKSI OBAT

Obat yang dapat mengurangi efektifitas Implanon :


- Hidantoin, barbiturat, pirimidon,
karbazepin & Rifampisin (diduga juga :
griseofulvin)

Interaksi  lebih melalui induksi enzim hati


KONTRA INDIKASI

 Pendarahan vagina dengan penyebab yang tidak


jelas
 Kanker payudara atau kanker lain yang ada
kaitannya dengan kandungan hormon
 Pendarahan uterus dengan penyebab yang tidak
jelas
INDIKASI KONTRA

 Kars. Payudara / Benjolan


 Kars. Genitalia (KC. Kars. Endometrium)
 Pendarahan Uterus Abnormal yang tidak
diketahui
 Kehamilan / Dugaan
KONDISI KESEHATAN DENGAN TIDAK ADA
LARANGAN MEMAKAI IMPLANT

 Hipertensi < 180/110 mmHg


 Pernah K.E
 Riwayat Pre Eklampsia
 Penyakit Sickle Cell
 Merokok
 Operasi (Elektif & Akut)
 Penyakit Trombo embolik
 Penyakit Katup Jantung
EFEK SAMPING
 Menstrual :
- Pendarahan tidak teratur/bercak  70 %
- Amenorea 35 %
- Jarang : Pendarahan banyak
( k/ Estrogen k/p D & K)

 Non - Menstrual  Jarang


- BB ( minor) 67 %
- Nyeri Kepala  10 %
- Perubahan Libido  4%
 Gangguan penglihatan

 Gangguan kulit seperti : dermatitis, jerawat,


rambut rontok, hirsutism

 Lokal : gatal-gatal, rasa nyeri / sakit / infeksi


pada tempat pemasangan
 Gangguan thromboemboli, atau tromboflebitis
atau ada riwayat kedua penyakit

 Penyakit Hati yang akut & tumor hati

 Diketahui atau diduga hamil, pregnancy hepatosis,


sedang menyusui

 Hipersensitivitas terhadap Levonorgestrel atau


komponen lain dari obat ini
HATI - HATI

 Hamil
 Menyusui < 6 minggu pasca persalinan
 Perdarahan pervaginam yang tidak diketahui
penyebabnya
 Sakit Kuning
 Kanker Payudara
 Memakai obat-obatan untuk epilepsi & TBC
 Demam, Nyeri Kepala, Hipertensi & Depresi
harus lebih sering di follow up
PEMERIKSAAN / KONSULTASI
 Pemeriksaan fisis/riwayat kesehatan lengkap
 Kontrol secara periodik
 Tekanan darah, Pem. Payudara, abdomen &
Organ-organ Pelvik termasuk Pem. Sitologi
Serviks, LAB
 Kontrasepsi ini tidak mencegah penyakit-
penyakit yang ditularkan melalui hub. seksual
& infeksi HIV(AIDS)
Konsultasi segera pada Dokter, bila
ada :

 Nyeri perut hebat yang tiba-tiba

 Ikterus

 Benjolan di payudara

 Keluhan
lain yang tidak diketahui
penyebabnya
KEHAMILAN & LAKTASI

 Tidak ada efek teratogenik bila ada


kehamilan awal (sebaiknya kontrasepsi
hormonal segera dihentikan)

 Tidak berpengaruh buruk terhadap


kuantitas & kualitas ASI
KEHAMILAN EKTOPIK

 Insiden K.E. pada wanita pemakai


kontrasepsi hanya progestagen  lebih
tinggi daripada kontrasepsi lain
 Sama dengan wanita yang tidak
menggunakan kontrasepsi
 K/ Implanon efektifitasnya tinggi 
diharapkan juga melindungi terhadap K.E.
PERINGATAN & PERHATIAN
KHUSUS
 Keganasan  tergantung steroid seks 
pada organ genital, payudara atau lever
 Ikterus/Kholestasis (ada pruritus)
 Porfiria, LES, Syndroma kemolitik uremik,
herpes, otosklerosis
 Gangguan akut/kronis fungsi hepar
 Kloasma
 DM
 Gangguan penglihatan
ADR
(Alat Dalam Rahim)

 AKDR = Alat Kontrasepsi Dalam Rahim


 IUD = Intra Uterine Device
 IUCD = Intra Uterine Contraceptive
Device

139
KLASIFIKASI ADR

I. BAHAN
◦ TANPA MEDIKASI
 Marqulis Spiral

 Lippes Loop

 Cin-cin Ota

140
◦ DENGAN MEDIKASI
 Cu :
 Tatum T : * Tcu. 200
* Tcu.220
 Cu – 7
 Multiload (Ml Cu 250, 375)
 Copper T 380 A(Tcu 380 A)
 Cu + Ag :
 Nova T
 T Cu 380 Ag
 Progestin
 Progestasert (Progesteron)
 Norgestrel T (Levonorgestrel)

141
II. KONFIGURASI
◦ TERBUKA
 Lippes Loop
 ADR Tembaga
◦ TERTUTUP
 Cin-cin Ota
 Birn Berg Bow

142
AKDR
MEKANISME KERJA KS. ADR
TANPA MEDIKASI
 Yg tepat belum ada
 Paling bisa diterima :
ADR ad/ Benda asing dlm uterus :
 Tdk mengubah siklus haid
 Tdk mengubah transport ovum/c.luteum
 Mencegah bertemunya sperma dengan sel telur
(fertilisasi). Terjadi melalui pengurangan jumlah sperma
yang mencapai saluran telur dan mengurangi daya
sperma untuk membuahi sel telur.

144
Efek KS. ADR Tembaga

Reaksi inflamasi lebih hebat


Perubahan biokimia / enzim mencegah
implantasi ovum
Ion tembaga mencairkan sekresi sel2
endometrium  implantasi lebih sulit

145
EFEK KS. ADR STEROID

 ADR Progesteron  Kadar progesteron


meningkat dlm uterus, sdg estrogen relatif 
 implantasi sukar
 Kadar progesteron  tapi tdk mempengaruhi
ovarium & tdk dpt dideteksi dlm serum
 Berbeda dgn ADR Progestin sintetik yg
mengandung Levonorgestrel  mencegah
ovulasi.

146
ADR Optimal
 Mudah dipasang, sukar dikeluarkan
 Harus cocok dgn ukuran uterus rata2
 Reaksi endometrium akibat adanya ADR
efektif mencegah kehamilan tapi tanpa
mencegah komplikasi. ADR ukuran besar
 angka kehamilan & ekspulsi paling
rendah, tapi efek samping meningkat.
Sedang ADR ukuran kecil  angka
kehamilan & tingkat ekspulsi tinggi, tapi
efek samping .
147
LIPPES LOOP
 ADR tanpa medikasi
 Terbuat dari plastik polietilen fleksibel
 Mengandung barium
 Ekor plastik 2

148
Ada 4 tipe

Tipe Lebar Berat Warna Tonjolan


(mm) (mgr) Ekor
A 22.5 290 Biru -

B 27.5 526 Hitam 4

C 30 615 Kuning 3

D 30 709 Putih 2

149
ADR MEDIKASI

Cu T  Plastik Polietilen
 Kawat tembaga halus
(200 – 250 mm2,
batang vertikal)
 Barium
 Ekor 2 (Biru muda)
 Ganti tiap 3 – 4 thn

150
Cu 7  Plastik polipropilen
 Tembaga seluas 200 mm2
 Barium
 Ekor hitam/putih ( 1 )
 3 thn

151
 Lengan mirip 
Multiload  Ekor 2
 Cu-250/Standard :
◦ Uterus : 6 – 9 cm
◦ 3 thn
 Cu-250/short :
◦ Uterus : 5 – 7 cm
◦ 3 thn
 Cu-250/mini :
◦ Uterus : < 5 cm
◦ 3 thn
 Cu-375/standard :
◦ Uterus : 6 – 9 cm
◦ 5 thn

152
INDIKASI ADR
 KONTRASEPTIF
 NON KONTRASEPTIF :
◦ Lisis adhesi intrauterin  sindroma Asherman
◦ Dismenore
◦ Amenore pasca pil Khusus
progestasert

153
INDIKASI KONTRA ADR

MUTLAK  Karsinoma uterus


(PERMANEN)  Peny. Jantung Kongenital
 Riwayat Peny. Jantung
Rematik / Endokarditis
 AIDS
 ADR Cu  alergi thd Cu

154
MUTLAK • Kehamilan / dugaan
(SEMENTARA) • Radang Pelvik Akut
• Servisitis Akut
• Kolpitis Akut
• Fluksus : tdk diketahui
sebab

155
RELATIF • Kelainan uterus : kongenital
(stenosis servikalis, uterus
infantil, uterus bikornis)
• Riwayat kehamilan ektopik
• Radang pelvik menahun
• Menoragia, metroragia,
menometroragia
• Nullipara
• Dismenore (kecuali ADR
Progestasert)

156
RELATIF • Anemia, Leukimia
• Terapi dgn antikoagulan
• Khusus ADR tembaga :
• Alergi thd tembaga
• Pemakaian bersama pesarium
yg mengandung persenyawaan
Hg organik

157
SAAT INSERSI
INTERVAL : Dipasang selama haid
berlangsung atau sehari setelah mulai haid
 lebih mudah.
Lebih disukai krn :
 Kemungkinan adanya kehamilan lebih kecil
 Serviks lebih lunak & sdkt terbuka
 Perdarahan & kontraksi uterus krn insersi
selama haid, kurang diperhatikan

158
PASCA PERSALINAN :
 “Immediate Post Partum Insertion”
(Setelah 1 minggu melahirkan)
 “Puerperal / delayed insertion” (1 – 6 minggu PP)
 Hati2 : mudah ekspulsi / perforasi
 Post puerperal insertion ( 6 – 8 minggu PP)
 Segera setelah plasenta lahir
PASCA KEGUGURAN
 Kuret / abortus spontan
PD SAAT SEKSIO SESAREA

159
Mensterilkan ADR dgn inserter :
 Umumnya dgn larutan Yodium 1/2500
(warna coklat muda) selama 20’
 Jangan direndam terus, ok: bisa kaku,
mudah patah & mudah perforasi

ADR dgn medikasi sudah terbungkus steril

160
Seorang ibu datang ingin ADR

Perlu anamnesis & pemeriksaan prainsersi


Maksud :
 mempermudah insersi & utk mengetahui
ada/tdk indikasi kontra

161
Anamnesis :
 Identitas
 Secara Umum :
Apakah pernah menderita rheuma
 Secara khusus :
◦ Paritas : GPA
◦ Haid :
 Kapan H.T.
 Lama
 Sifat : sakit/tdk

162
Pemeriksaan fisik
 Umum :
◦ Tensi
◦ Anemis / tidak
◦ Auskultasi Jantung

163
Khusus :
Pemeriksaan Bimanual
 Uterus : Diperhatikan
◦ Konsistensi
◦ Ukuran
◦ Mobilitas
◦ Sensitivitas
◦ Reqularitas

164
 Adneksa / Parametrium
◦ Laboratorium
 Hb
 Hapusan Pap
 Kultur Lendir Serviks  Go

165
Dasar tata cara Pemasangan ADR
1. PDV secara bimanual
2. Stabilisasi serviks :  meluruskan sumbu uterus dg
menjepit bibir depan serviks dg tenakulum
3. Sonde uterus  mengetahui :
 Dalam
 Arah
4. Kalau perlu
Kav. dilatasi
uteri
5. Pakai teknik yg sesuai (mendorong / menarik)
6. Penempatan ADR setinggi mungkin di fundus uteri
tanpa menyebabkan perforasi
7. Gunting ekor  2 ½ cm diluar oue

166
TEKNIK INSERSI
1. Teknik mendorong (Push out method,
Push in method, Planging technique)
Mis : ADR tipe Lippes Loop
2. Teknik Menarik (With Drawal Method)
Mis : Cu T, Cu 7, ML Cu 250 (tdk memp.
pendorong)

167
PRINSIP :
1. Cara mendorong : yg difikser pd
tenakulum : tabung  baru ditekan
2. Cara menarik : yg difikser pd
tenakulum : pendorong  tabung
ditarik

168
Nasehat Pasca Pemasangan ADR

 Mungkin sdkt pertambahan perdarahan &


rasa nyeri
 Periksa ekor : - Sebelum masa subur
- Segera setelah haid berhenti
- Bila nyeri perut bawah
 Bila ekor tdk teraba : jangan koitus/pakai cara
lain & hubungi klinik

169
 Juga ke klinik bila :
◦ Nyeri pelvis / dispareunia
◦ Perdarahan abnormal / fluor albus
◦ Amenore / tanda kehamilan lain
◦ Demam & menggigil S 38C
 Kembali pada waktu yg ditentukan (kontrol)
Yaitu : 1 minggu, 1 bln, 3 bln, 6 bln, tiap 6 bln, bila
tdk ada keluhan.

Ingat batas waktu pemakaian


 ADR medikasi

170
TINDAK LANJUT PEMASANGAN
ADR
Tujuan :
 Utk menenangkan hati & membantu jika ingin
penggantian cara
 Penilaian umum kesehatan akseptor, bila perlu
obat setiap keluhan
 Mengetahui adanya ADR yg tdk diketahui
akspetor
 Mengetahui perubahan tempat, kalau perlu
pengeluaran & reinsersi

171
TINDAK LANJUT PASCA PEMASANGAN
ADR

Anamnesis : sejak kedatangannya yg terakhir


1. Adakah perdarahan tdk teratur/byk/lama
◦ Bila ya,  terjadi 3 bln I pasca insersi ADR 
tenangkan akseptor, akan berkurang  beri Fe.
◦ Pd PDV  singkirkan kelainan lain terutama
 3 bln
◦ Pd keluhan berat  keluarkan ADR  tawarkan
cara lain

172
TINDAK LANJUT PASCA PEMASANGAN ADR
2. Adakah rasa nyeri perut cukup berat  membatasi
aktifitas
– Bila ya,  3 bln I pasca insersi  tenangkan aks.
 lambat laun hilang
– Beri analgesik
– Keluhan berat  keluarkan ADR  tawarkan
cara lain
3. Apakah HT terlambat/pernah tdk haid
Ingat pd PDV  singkirkan kehamilan

173
TINDAK LANJUT PASCA PEMASANGAN ADR
4. Apakah pernah demam/menggigil/rasa nyeri perut
bawah
 bisa tanda infeksi pelvik
5. Apakah masih memakai ADR/sdh keluar  pasang
ulang

174
PEMERIKSAAN INSPEKULO

1. Apakah ekor ADR nampak ?


◦ Bila tdk, kembali pd waktu haid berikutnya  anjurkan
pakai KS tambahan
◦ Bila ekor ( - ) waktu haid  pemeriksaan khusus sonde
 USG
2. Apakah ujung ADR nampak ?
◦ Bila ya,  ekspulsi parsial  keluarkan & pasang kembali
3. Apakah ada tanda radang vagina/ leukore Bila ada kolpitis
 obati
4. Apakah serviks merah dan menunjukkan tanda2
radang/pelepasan dari kanalis servikalis  pem. Sitologi 
obati

175
PEMERIKSAAN INSPEKULO
5. Adakah perdarahan banyak berasal/keluar dari kanalis
servikalis ?
– Bila  3 bln, bila tdk ingin pakai, keluarkan  cara lain
– Bila ada tanda2 hamil  pastikan dgn PDV/ tes
kehamilan
6. Perhatikan serviks apakah ada massa, ulkus, perdarahan
kontak ? Bila ya,  sitologi/biopsi mungkin keganasan.

Pemeriksaan bimanual

176
EFEK SAMPING ADR
1. PERDARAHAN
Haid I > dari biasa
Dapat OK : - Ukuran ADR terlalu besar
- ADR tdk cukup tinggi pd
fundus
- Perubahan mekanisme
pdrh.
2. NYERI UTERUS
Tindakan : - Seleksi ukuran ADR
- analgesik
- Bila ADR tanpa medikasi 
medikasi
- Jangan pakai pil KB

177
KOMPLIKASI
1. Ekspulsi : komplit/inkomplit
2. Perforasi : dicurigai :
◦ Ekor ( - )
◦ Pernah nyeri hebat
◦ Perdrh abnormal
◦ Infeksi
◦ Hamil
3. Kehamilan : ektopik/intrauterin
4. Infeksi Pelvik

178
INDIKASI PENGELUARAN ADR
 PRIBADI :  MEDIS :
◦ Ingin hamil ◦ Kehamilan
◦ Ganti Cara ◦ Perdrh 
◦ Nyeri hebat
◦ Tanda radang pelvik
◦ Neoplasma uterus /
dugaan
◦ Menopause
◦ Ekspulsi parsial

179
TINGKAT KEHAMILAN
 ADR Plastik : 2 / 100
STW
 Cu T / TCu 200 :  2/
100 STW
 Nova T, MLCu-250/375 : 1 – 2 / 100 STW
 TCu – 220, TCu – 380 : < 1 / 100
STW
 ADR Lng (20 g/h) : < 2 / 100
STW
 Progestasert : 2.9 / 100 STW

180
 Berbeda dgn ADR Progestin sintetik yg
mengandung Levonorgestrel  mencegah
ovulasi.

181
KONTRASEPSI MANTAP
sterilisasi
tindakan pada alat reproduksi untuk membatasi keturunan
secara permanen atas permintaan suami istri secara
sukarela

Macam- macam kontrasepsi mantap


⃚ ( tubektomi ) : setiap tindakan pada kedua tuba Fallopii yg
menghalangi pertemuan ovum dengan spermatosoa
⃙ ( vasektomi ) : setiap tindakan pada kedua vas deferens yg
menghalangi terdapatnya spermatosoon dalam semen

Jadi kontrasepsi mantap : BUKAN tindakan memandulkan,


tetapi tindakan pencegahan kehamilan secara PERMANEN
Risiko kontrasepsi mantap
 tindakan : - anestesi
- pembedahan
 penyesalan
Risiko anestesi
1. Komplikasi anestesi umum a. l :
 K. pernafasan : ↝ hipoksia
↝ hiperkapnia
↝ pneumotoraks
 K. kardiovaskuler : ↝ hipotensi
↝ hipertensi
↝ aritmia jantung
↝ henti jantung
 K. gastrointestinal : ↝ regurgitasi isi lambung
↝ aspirasi paru-paru
↝ dilatasi lambung

2. Komplikasi anestesi lokal & sedasi sistemik


Sedasi & narkosis berlebihan ↪ hipoventilasi & henti
pernafasan
Toksitas akibat kelebihan obat anestesi lokal
Reaksi alergik
Risiko pembedahan :
 perforasi uterus
 perlukaan vesiko urinaria
 perlukaan usus
 perdarahan mesosalfingeal
 reaksi vasovagal
 kesalahan / kegagalan mengidentifikasi tuba
 komplikasi pasca bedah: infeksi luka insisi, peritonitis,
salpingooforitis, tromboemboli
Pada kontap secara laparoskopi risikonya bisa bertambah
berupa :
henti jantung
terbakarnya usus / jaringan lain
perdarahan karena perlukaan pembuluh darah besar
ledakan gas
emboli gas / udara
emfisema subkutan
Untuk mengurangi terjadinya risiko-risiko tersebut maka
sebaiknya bila :
1 ⃚ tsb :
- terikat dalam perkawinan sah dan harmonis
- telah mempunyai > 2 anak hidup
- telah berumur > 25 tahun
Bila < 25 tahun : boleh asal
↝ umur x jumlah anak hidup memenuhi rumus 100
↝ misal : umur 22 thn dengan anak hidup 5
2 diketahui ada/tidaknya penyakit yg pernah dideritanya
3 dilakukan pemeriksaan fisis pra tindakan berupa : tensi,
nadi, suhu, berat badan, auskultasi jtg dan paru, evaluasi
keadaan gizi, kp pemeriksaan lain sesuai keterangan dari 2
4. Dilakukan pemeriksaan laboratorium minimal : Hb, & urin (
reduksi) kalau bisa juga : foto thoraks, test Pap, kalau perlu :
test kehamilan, dan pemeriksaan lain sesuai hasil yang
diperoleh dari 2 dan 3

Saat kontap ⃚ bisa dikerjakan :


 bersamaan dengan seksio sesarea
 segera pasca persalinan ( dalam wkt 1 minggu )
 tidak segera ( > 1 minggu tetapi < 6 minggu ) pasca
persalinan
 bersamaan dengan suatu keguguran
 pasca keguguran ( dalam wkt 1 minggu )
 interval : setiap saat asal bukan dalam wkt
- 1 minggu pasca keguguran
- 6 minggu pasca persalinan
Cara mencapai tuba Fallopii :
Abdominal :
- Laparotomi
- Laparotomi mini
- Laparoskopi : - tertutup
- terbuka
Vaginal :
- Kolpotomi
- Kuldoskopi
Trans servikal
- histeroskopi
- instilasi intrauterin secara blind
Cara oklusi pada kontap ⃚ bisa berupa:
Tuba dijepit ( crushing) & diikat dgn bahan yang tidak dapat
diabsorpsi ( MADLENER )
Tuba diikat dgn bahan yang dapat diabsorpsi lalu direseksi (
POMEROY )
Tuba dijepit ( misal pada infundibulum : fimbriektomi (
KROENER ), kemudian diikat, lalu dipotong / direseksi )
Tuba diikat & dipotong ( division ) lalu bgn proksimalnya
ditanam dalam : ↝ miometrium ( IRVING )
↝ lipatan lig latum ( UCHIDA )
Penanaman frimbria dalam lig.latum ( ALDRIDGE )
Cara Medlener
Cara Pomeroy
Cara Irving
Cara Uchida
Cara Kroener
Fulgurasi tuba secara elektrokoagulasi
Fulgurasi tuba secara termo koagulasi ( hanya memakai
panas utk destruksi jadi aliran listrik tidak melewati tuba)
Alat oklusi mekanis a.l cincin Falope ( silastik )
Oklusi fisis ( pemasangan penyumbatan padat atau cairan
membeku ump. Silikan padat pada ostium tuba uterin
dengan memakai histeroskop )
Instilasi bahan kimia yg bersifat iritan & berakibat fibrosis
dari tuba ump: dengan AgNO3, kuinakrin, fenol
INGAT
Umumnya tidak ada indikasi kontra mutlak utk pelayanan
kontap ⃚ kecuali bila kontap dilakukan secara laparoskopi
maka indikasi kontra :
penyakit jantung
penyakit pernafasan
hernia diafragmatika
hernia umbilikalis
hernia inguinalis/ labialis

Daya guna : + 99,7 %


Sebab-sebab kegagalan
 sudah hamil waktu operasi
( ⇛ sebaiknya bila kontap interval : segera selesai haid )
 salah potong
( ⇛ diikuti sampai melihat frimbria )
 tuba menjadi paten lagi, bisa karena
- rekanalisasi
- fistel pada ujung proksimal tuba
( ⇛ usahakan yg terpotong supaya berjauhan; usahakan
tutup baik ujung proksimal )

Anda mungkin juga menyukai