n. Abdomen
• Inspeksi : Cembung
• Auskultasi : BU (+) melemah
• Palpasi : NTE (+) Regio Epigastrium
– Hati : tidak teraba
– Limpa : tidak teraba
– Ginjal : ballotement (-)
– Lain-lain :-
• Perkusi : timpani
• Asites : Shifting dullness (+), Undulasi (+)
SUBJEKTIF
(Pemeriksaan Fisik)
o. Alat Kelamin
Edema scrotum (+)
p. Anus dan Rektum
Tidak diperiksa
q. Punggung
• Palpasi : NT (-)
• Nyeri ketok : (+/+)
• Auskultasi : vesikuler +/+
• Gerakan : simetris
• Lain-lain : (-)
r. Ekstremitas:
• Akral hangat
• Edema (+)
• Atrofi (tidak dapat dipastikan)
SUBJEKTIF
(Pemeriksaan Fisik)
OBEJTIF
(Pemeriksaan Penunjang)
a. Laboratorium • Limfosit : 16%
• Eritrosit : 2,96 x 106 /mm3 • Eosinofil : 0,9%
• HB : 7,7 g/dl • Basofil : 0,6%
• Hematocrit : 22,7% • GDP : 84 mg/dl
• MCV : 77ɥm3 • Ureum : 161 mg/dl
• MCH : 25,8 pg • Creatinin : 12,4 mg/dl
• Trombosit : 208 x 103 /mm3 • Asam urat : 15,7 mg/dl
• Leukosit : 9,7 x 103 /mm3
• Neutrofil : 73,7% b. EKG : Tidak dilakukan
• Monosit : 8,8%
PERBANDINGAN LAB HEMATOLOGI
RESUME
Pasien laki-laki usia 14 tahun MRS dengan keluhan Sesak dirasakan hilang-
timbul, memberat ketika berbaring, membaik ketika duduk, muncul tanpa
dipengaruhi aktivitas fisik, napas tidak berbunyi, sesak saat menarik atau
menghembuskan napas, dan disertai keluhan Kejang (sejak 3 hari yang lalu),
Kembung dan nyeri perut (sejak 2 bulan yang lalu), Muntah (sejak 2 bulan
yang lalu), Batuk (sejak 1 minggu yang lalu, Seluruh tubuh bengkak (sejak 14
hari yang lalu), Tangan kram, kaku, dan bentuk jari berubah (sejak 2 bulan
yang lalu)
Pada pemeriksaan fisik ditemukan kesadaran composmentis, Tekanan
darah 110/80 mmHg, nadi 80x/menit, pernapasan 20x/menit, dan suhu
tubuh 36 celcius. konjungtiva anemis, pelebaran sela iga (+), ronkhi(+),
abdomen cembung, nyeri tekan regio epigastrium, dan edema anasarka.
ASSESMENT
1. Diagnosis
• CKD gr. IV
• Anemia ec. CKD
2. Diagnosis Banding
• Pneumonia
• CHF
PLAN
• IVFD RL : Meylon 2 Flc
• Ondancentron 1 amp/12 jam
• Diazepam ½ amp
• Ceftriakson 2 x 1 gr
• Ranitidin 3 x 1/IV
• Furosemide amp
• Transfusi PRC
Chronic Kidney Disease
A. Definisi
Gagal ginjal kronik adalah kerusakan ginjal yang terjadi selama lebih
dari 3 bulan, berdasarkan kelainan patologis atau petanda kerusakan
ginjal seperti proteinuria Penyakit ginjal kronis (CKD) ditandai oleh
hilangnya fungsi ginjal secara bertahap dari waktu ke waktu atau
penurunan lambat dan progresif fungsi ginjal.
B. Epidemiologi
• Third Health and nutrition examination survey (THANES III)
11% penduduk USA Berusia <20 tahun menderita CKB
• Pusat Nefrologi Indonesia (PNI)
200-250/1 juta penduduk indonesia (2003)
• Yayasan Ginjal Diatrans Indonesia (YGDI)
150.000 orang (21% 15-34 tahun, 49% 35-55 tahun, 30% >56 tahun)
• RISKESDAS
0,5% Aceh, 0,4% Gorontalo, 0,3% DIY
Chronic Kidney Disease
C. Etiologi
• DM
• Hipertensi
• Penyakit Autoimun
• Nephrolithiasis
• AKI
• ISK
• BBLR
• Faktor sosial
Chronic Kidney Disease
D. Patofisiologi
• Cadang Ginjal berkurang + Insufisiensi Ginjal +
Gagal ginjal
• Pengurangan massa ginjal hipertrofi
struktural Hiperfiltrasi renin-
angiotensin-aldosteron intrarenal + hipertensi
sistemik, nefrotoksin, hipoperfusi ginjal +
proteinuria + hiperlipidemia sklerosis
nefron maladaptasi penurunan GFR
Chronic Kidney Disease
E. Diagnosis
• Anamnesis (Retensi toksin, Etiologi, Progress)
1. Penyakit yang mendasari
2. Sindroma Uremia
a. Lemah
b. Lethargi
c. Anoreksia
d. Mual muntah
e. Nokturia
f. Edema
g. Neuropati perifer
h. Uremic frost
i. Pruritus
j. Pericarditis
k. kejang
3. Gejala komplikasi
Chronic Kidney Disease
• Pemeriksaan laboratorium
1. Peningkatan ureum dan kreatinin serum
2. Penurunan LFG
3. Penurunan HB, Hiper/hipokalemi,
Hiperfosfatemia, Hipokalsemia
4. Urinalisa : Proteinuria, Hematuri, Leukosuria,
Silinder
Chronic Kidney Disease
• Pemeriksaan penunjang
1. Foto polos abdomen : batu radioopak (+/-)
2. Pielografi IV
3. USG ginjal
4. Renografi
Chronic Kidney Disease
F. Penatalaksanaan
• Terapi Konservatif
a. Diet : rendah protein
- Kebutuhan jumlah kalori : memperhatikan
keseimbangan nitrogen dan status gizi
- Kebutuhan cairan
- Kebutuhan elektrolit dan mineral
Chronic Kidney Disease
• Terapi simptomatik
a. Asidosis metabolik
- suplemen alkali (Ph ≤7,35 atau serum bicarbonat ≤20 mEq/L)
b. Anemia
- Eritropoietin ekstrogen (50 u/kg IV 3x/minggu)
- PRC
C. Keluhan GI
- terapi simptomatik
D. Kelainan kulit
- Tergantung penyakit
E. Kelainan neuroskeletomuskularmuskular
F. Hipertensi
- ARB dan ACE
G. Kelainan Cardiovaskular
- Terapi CHF
Chronic Kidney Disease
c. Terapi pengganti ginjal
- Hemodialisa
- Dialisis peritoneal
- Transplantasi ginjal
CKB usia muda
• Diabetes melitus
• Hipertensi
• Polyscistic Kidney Disease (PKD)
• Syndrome Goodpasture
• Sistemik Lupus Erytematosus
Polyscistic Kidney Disease (PKD)
• 2 Tipe PKD
PKD dominan autosomal Anak & Dewasa
muda
PKD resesif autosomal Neonatus
• Anamnesis dan Pemfis PKD
Sakit kepala, sakit perut, nyeri pinggang, hematuria,
Hipertensi
• PKD didiagnosis dengan USG
• Terapi : Vasopresin 2 reseptor (tolvaptan), analog
somatostatin, ACE/ARB, inhibitor Gyrase (siprofloksasin,
Kloramfenikol, Klindamicin)
Goodpasture’s Syndrome