TINJAUAN PUSTAKA
kelenjar dan stroma, bentuk dan ukuran kelenjar, susunan kelenjar bertambah menjadi 2-3 lapis
serta mempunyai potensial menjadi suatu bentuk sel yang atipik bila tidak ada suatu
disease) dan mempunyai faktor risiko yang sama dengan karsinoma endometrium tipe 1, dimana
stimulasi estrogen endogen dan eksogen akan memacu proliferasi endometrium secara
berlebihan. Stimulasi estrogen endogen dapat berupa faktor menstruasi, obesitas, anovulasi,
Faktor menstruasi, seperti halnya menarche dini (<12 tahun), menopause lambat (>52
tahun) dan nuliparitas diperkirakan terjadi peningkatan paparan kumulatif estrogen oleh karena
total jumlah siklus menstruasi yang lebih banyak sepanjang hidupnya dan perlu dinilai adanya
haid yang teratur berupa siklus haid sebelum adanya perdarahan (minimal 3 siklus terakhir)
memiliki interval 21-35 hari dengan lama 2-8 hari dan dapat diperkirakan untuk haid tanggal
berikutnya. Kondisi anovulasi atau oligo-ovulasi yang sering bermanifestasi klinis dengan
adanya infertilitas mengakibatkan penurunan dan tidak adanya efek peranan progesteron pada
endometrium. Hal ini menyebabkan endometrium tidak mengalami perubahan pada gambaran
histopatologi dan fungsinya menjadi suatu fase sekresi melainkan akan terstimulasi terus oleh
efek mitogenik estradiol (E2) yang menyebabkan pertumbuhan berlebihan dari endometrium.2
Stimulasi eksogen seperti penggunaan terapi sulih hormon dan tamoxifen. Tamoxifen
mempunyai efek samping pada pengaturan transkripsi gen pada sel epitel endometrium, dimana
signal transkripsi gen tersebut mengaktifkan PAX2 (paired box 2) yang mengakibatkan
hilangnya metilasi sel endometrium dan memacu proliferasi sel serta transformasi onkogenik.
Terapi sulih hormon sebagai sumber estrogen eksogen merupakan estrogen yang meningkatkan
mitosis sel endometrium, sedangkan untuk mengurangi efek proliferasi pada endometrium akibat
penggunaan terapi sulih hormon tersebut, maka saat ini dicoba dikembangkan terapi sulih
2.2. Tamoxifen
selective estrogen receptor modulators (SERM), berikatan dengan reseptor estrogen (ER) dan
menimbulkan efek agonis atau antagonis estrogen, tergantung pada jaringan target. Sifat
antagonis estrogen dari tamoxifen digunakan sebagai modalitas pengobatan yang penting pasien
dengan kanker payudara, terutama dengan tumor positif untuk ER. Efektivitas tamoxifen pada
kanker payudara adalah karena sifat anti-estrogennya, tetapi juga dapat memberikan efek
estrogenik yang lemah yang mengakibatkan berbagai lesi pada saluran genital wanita.4
Tabel 1 Generasi dan efek selective estrogen receptor modulators3
of hormone receptor status and tumor vessels in normal, hyperplastic and neoplastic
Nature 2006;6:360-68.
4.