Oleh
MICHYAL KAREPESINA
2017 – 84 - 021
Pembimbing:
dr. Merlin Maelissa, Sp.OG
1
BAB I
PENDAHULUAN
dan kandungan maka perlu diketahui anatomi dari panggul dan organ genitalia.
reproduksi. Bentuk panggul perempuan mempunyai bagian bawah yang lebih luas
untuk keperluan kehamilan. Panggul dengan ukuran normal jenis apapun kelahiran
pervaginam janin dengan berat badan normal tidak akan mengalami kesukaran.
Pengaruh gizi, lingkungan atau hal-hal lain dapat mengakibatkan ukuran ukuran
panggul menjadi lebih kecil dari pada standar normal sehingga bisa terjadi kesulitan
dalam persalinan per vaginam.1,2 Dari data WHO 1999 terdapat 180-200 juta
kehamilan setiap tahunnya dan 585 ribu kematian wanita hamil berkaitan dengan
komplikasi salah satunya ialah panggul sempit. 3 Menurut Liselele dkk, pada
perempuan dengan tinggi badan kurang dari 150 cm dapat dicurigai adanya
kesempitan panggul.4
Kelainan tersebut dapat terjadi pada salah satu atau beberapa organ reproduksi atau
disebabkan oleh kelainan pada sistem lain di luar sistem reproduksi. Namun,
kelainan pada sistem reproduksi bukan hanya berakibat pada organ reproduksi itu
sendiri, tetapi dapat juga mempengaruhi berbagai sistem lainnya.5 Organ reproduksi
2
wanita terbagi atas organ genitalia eksterna dan interna. Organ genitalia eksterna dan
vagina adalah bagian sanggama, sedangkan organ genitalia interna adalah bagian
untuk ovulasi, tempat pembuahan sel telur, transportasi blastokis, implantasi, dan
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
tulang innominata) 2 buah kiri dan kanan, os sakrum, dan os koksigis.6,7 Os koksa
merupakan fusi dari os ilieum, os iskium, dan os pubis. Tulang- tulang ini satu dan
antara kedua os pubis kanan dan kiri, disebut simfisis. Simfisis terdiri atas jaringan
pubikum inferior dibagian bawah. Kedua ligamentum ini sering disebut sebagai
sakrum dan os koksigis. Secara fungsional panggul terdiri atas 2 bagian yang disebut
sebagai pelis mayor dan pelvis minor. Pelvis mayor adalah bagian pelvis yang terletak
di atas linea terminalis. Disebut pula false pelvis. Bagian yang terletak dibawah linea
terminalis disebut pelvis minor atau true pelvis. Bentuk pelvis minor menyerupai
Sumbu ini secara klasik adalah garis yang menghubungkan titik persekutuan antara
diameter transversa dan konjugata vera pada pintu atas panggul dengan titik-titik
4
sejenis di Hodge II, III, IV. Sampai dekat hodge III sumbu itu lurus sejejar dengan
5
Pintu atas panggul merupakan suatu bidang yang dibentuk oleh promontorium
korpus vertebra sakral 1, linea innominata (terminalis), dan pinggir atas simfisis.
Terdapat empat diameter pada pintu atas panggul, yaitu diameter anteroposterior,
diameter transversa, dan 2 diameter oblikua. Panjang jarak dari pinggir atas simfisis
ke promontorium lebih kurang 11 cm, disebut konjugata vera. Jarak terjauh garis
melintang pada pintu atas panggul lebih kurang 12,5 cm-13 cm, disebut diameter
transversa. Bila ditarik garis dari artikulasio sakro-iliaka ke titik persekutuan antara
diameter tranversa dan konjugata vera dan diteruskan ke linea innominata, ditemukan
Gambar 3. Pintu atas panggul dengan konjugata vera, diameter transversa dan
diameter oblique.7
pelvis superior dan pembagiannya menjadi segmen anterior dan posterior. Ciri khas
6
a. Jenis ginekoid
Panggul paling baik perempuan. Bentuk pintu atas panggul hampir bulat.
diameter transversa, akan tetapi yang terakhir ini jauh lebih mendekati
35% perempuan.
d. Jenis platipelloid
Jenis ini adalah jenis ginekoid yang menyempit pada arah muka belakang.
7
Gambar 5. Ruang panggul.7
Bidang hodge 7
A. Bidang Hodge I
Bidang datar yang melalui bagian atas simfisis dan promontorium bidang ini
dibentuk pada lingkaran pintu atas panggul.
B. Bidang Hodge II
Bidang yang sejajar dengan bidang hodge I terletak setinggi bagian bawah
simfisis.
8
Gambar 6. Bidang-bidang Hodge.7
bidang datar yang masing-masing berbemtuk segitiga, yaitu bidang yang dibentuk
oleh garis antara kedua buah tuber os iskii dengan ujung os sacrum dan segitiga
lainnya yang alasna juga garis antara kedua tuber os iskii dengan bagian bawah
simfisis. Pinggir bawah simfisis berbentuk lengkung ke bawah dan merupakan sudut
arkus pubis. Dalam keadaan normal besarnya ini ± 90 o atau lebih besar sedikit. Bila
kurang sekali (lebih kecil) dari 90o, maka kepala janin akan lebih sulit dilahirkan
karena memerlukan tempat lebih banyak ke arah dorsal (ke arah anus). Jarak antara
kedua tuber os iskii (distansia tuberum) juga merupakan ukuran pintu bawah panggul
yang penting. Distansia tuberum, diambil dari bagian dalamnya adalah ± 10,5 cm.
Bila lebih kecil, jarak antara tengah-tengah distansia tuberum ke ujung sacrum maka
(diameter sagitalis posterior) harus cukup panjang agar bayi normal dilahirkan.7
9
Gambar 7. Pintu bawah panggul.7
10
Gambar 9. Arkus pubis lebih kecil dari 90o. Untuk lahir, kepala janin menggunakan
11
Gambar 10. (A) distansia spinarum, (B) distansia kristarum. 7
12
Gambar 13. Organ genitalia eksterna.8
a. Vulva
Vulva (pukas) atau pudenda, meliputi seluruh struktur eksternal yang dapat
dilihat mulai dari pubis sampai perineum, yaitu mons veneris, labia mayora
dan labia minora, klitoris, selaput dara (hymen), vestibulum, muara uretra,
simfisis pubis. Setelah pubertas, kulit mons pubis ditutupi oleh rambut
segitiga, dasarnya dibentuk oleh batas atas simfisis. Pada laki-laki dan pada
beberapa wanita hirsutisme, perisai tersebut tidak terlalu berbatas tegas dan
13
kandunganlemaknya. Panjangnya 7-8 cm, kedalaman 2-3 cm, ketebalan 1-
1,5 cm. Di superior, menyatu secara langsung pada mons pubis, dan
dipermukaan dalamnya tidak. Selain itu terdapat lapisan jaringan ikat padat,
yang hampir sama sekali tidak terdapat elemen otot namun kaya akan serat
elastis dan jaringan lemak. Masa lemak ini merupakan bagian besar labium
majus pudenda dan didarahi oleh banyak pleksus vena. Selama kehamilan,
tampak sebagai bendungan vena yang berkelok-kelok atau sekecil satu buah
tiap labium majus pudenda. Pada laki-laki homolog dengan bagian ventral
terbagi menjadi dua lamella. Kedua bagian yang dibawh menyru membentuk
fourchette.6
g. Klitoris
14
Organ sensitive wanita utama ini merupaka homolog erektil penis dan
klitoris jarang melebihi 2 cm dari glans, korpus atau badan, dan dua krura.
Diameter glans hanya kurang dari 0,5 cm, terdiri dari sel-sel berbentuk
gelendong, dan dilapisi oleh epitel gepeng berlapis yang kaya akan
iskiokavernosus.6
h. Vestibulum
Berbentuk lonjong dengan ukuran panjang dari depan ke belakang dan
dibatasi di depan oleh klitoris, kanan dan kiri oleh kedua bibir kecil dan di
4-5 cm dan tidak jarang sukar ditemukan karena tertutp oleh lipatan selaput
vagina. Tidak jauh dari lubang kemih, di kiri dan di kanan bawahnya, dapat
dilihat dua ostia Skene. Saluran Skene (duktus parauretral) analog dengan
15
kelenjar prostat pada laki-laki. Di kiri dan kanan bawah kelenjar navikulare
1,5-2 cm yang bermuara di vestibulum, tidak jauh dari fossa navikulare. Pada
dekat ramus ossi spubis, panjangnya 3-4 cm, lebarnya 1-2 cm dan tebalnya
dilindungi oleh labia minora yang baru dapat dilihat jika bibir kecil ini dibuka.
Introitus vagina ditutupi oleh selaput dara (himen). Himen ini mempunyai
beda, dari yang kaku sampai yang lunak sekali. Hiatus himenalis (lubang
selaput dara) berukuran dari yang seujung jari sampai yang mudah dilalui oleh
dua jari. Umumnya himen robek pada koitus dan robekan ini terjadi pada
tempat jam 5 atau jam 7 dan robekan sampai mencapai dasar selaput dara itu.
16
Pada beberapa kasus himen tidak mengalami laserasi walaupun sanggama
k. Perineum
Terletak antara vulva dan anus yan panjangnya rata-rata 4 cm. Jaringan yang
urogenitalis, diafragma pelvis terdiri atas otot levator ani dan otot koksigis
posterior serta fasia yang menutup kedua otot ini. Diafragma urogenitalis
terletak eksternal dari diafragma pelvis, yaitu di daerah segitiga antara tuber
transversus perinea profunda, otot konstriktor uretra dan fasia internal maupun
nervus pudendus dan cabang-cabangnya. Otot levator ani kiri dan kanan
17
tendon sentral perineum. Di tempat ini bertemu otot-otot bulbo kavernosus,
sejajar dengan arah dari pinggir atas simfisis ke promontorium. Arah ini penting
tengahnya ada bagian yang lebih keras, disebut kolumna rugarum. Lipatan-
tertanam dalam jaringan ikat vagina pada saat penjahitan robekan vagina dan
membentuk kista, disebut kista inklusi vagina (vaginal inclussion cyst), yang
sebenarnya bukan kelenjar. Epitel vagina terdiri atas epitel gepeng tidak
18
Di bawah jaringan ikat terdapat otot-otot dengan susunan yang sesuai dengan
susunan otot-otot usus. Bagian dalamnya terdiri atas muskuius sirkularis dan
bagian luarnya muskulus longi tudinalis. Di sebelah luar otot-otot ini terdapat
fasia (jaringan ikat yang akan berkurang elastisitasnya pada perempuan yang
lanjut usianya. Bagian atas vagina berasal dari Dukrus Mulleri, sedangkan
kandung kemih yang dipisahkan oleh jaringan ikat biasa disebut septum
dan rektum terdapat jaringan ikat disebut rektum oleh kantong rektouterina
yang biasa disebut kamm Douglasi. Dinding kanan dan kiri vagina
serviks, terbentuk fomiks anterior, posterior dan lateralis kiri dan kanan. Oleh
karena puncak vagina belakang terletak lebih tinggi daripada bagian depan,
maka fomiks posterior lebih dalam daripada anterior. Forniks mempunyai ani
klinik karena organ internal pelvis dapat dipalpasi melalui dinding forniks yang
tipis. Selain itu, forniks posterior dapat digunakan sebagai akses bedah untuk
lateralis terletak ureter yang terdapat di dalam parametrium. Di tempat itu ureter
melintasi arteria uterina tepat di bawahnya. Hal ini penting diketahui jika harus
menjahit robekan serviks uteri yang lebar dan dekat dengan tempat arteria
uterina dan ureter agar kedua pembuluh itu tidak terjahit. Dalam kehamilan,
19
spesies Laaobacillus lebih sering terdapat dalam vagina dalam konsentrasi
masa nifas, jumlah bakteri anaerobik meningkat dengan dramatis dan yang
paling sering menimbulkan infeksi nifas. Oleh sebab itu, pilihan pertama
cabangnya ke serviks dan vagina memberikan darah ke vagina bagian 1/3 atas:
vagina bagian 1/3 tengah; (3) arteria hemoroidalis mediana dan arteria
l/3 bawah. Darah kembali melalui pleksus vena yang ada, antara lain pleksus
(limfe) yang berasal dari 2/3 bagian atas vagina akan melalui kelenjar getah
bening di daerah vasa iliaka, sedangkan getah bening yang berasal dari 1/3
20
Gambar 15. Potongan sagital melalui genitalia interna8
b. Uterus
Uterus berbentuk seperti buah avokad atau buah pir yang sedikit gepeng ke
arah depan belakang. Ukurannya sebesar telur ayam dan mempunyai rongga.
21
Dindingnya terdiri atas otot-otot polos. Ukuran panjang uterus adalah
7 - 7,5 cm, lebar di atas 5,25 cm, tebal 2,5 cm, dan tebal dinding 1,25 cm.
uteri ke depan dan membentuk sudut dengan serviks uteri). Uterus terdiri atas
(1) fundus uteri; (2) korpus uteri; dan (3) serviks uteri. Fundus uteri adalah
Korpus uteri adalah bagian uterus yang terbesar. Pada kehamilan bagian ini
terdapat di korpus uteri disebut kavum uteri (rongga rahim). Serviks uteri
terdiri atas (1) pars vaginalis servisis uteri yang dinamakan porsio; (2)
pars supravaginalis servisis uteri yaitu bagian serviks yang berada di atas
vagina.
berbentuk seperti saluran lonjong dengan panjang 2,5 cm. Saluran ini dilapisi
ostium uteri internum dan pintu di vagina disebut ostium uteri eksternum.
Secara histologik dari dalam ke luar, uterus terdiri atas (1) endometrium di
korpus uteri dan endoserviks di serviks uteri; (2) otot-otot polos; dan (3)
arti penting dalam siklus haid perempuan dalam masa reproduksi. Dalam
lagi dalam masa proliferasi yang selanjutnya diikuti dengan masa sekretorik
Lapisan otot polos uterus di sebeiah dalam berbentuk sirkular dan di sebelah
luar berbentuk longitudinal. Di antara kedua lapisan itu terdapat lapisan otot
oblik, berbentuk anyaman. Lapisan ini paling penting dalam persalinan oleh
karena sesudah plasenta lahir, otot lapisan ini berkontraksi kuat dan menjepit
23
terfiksasi dengan baik oleh jaringan ikat dan ligamenta yang menyokongnya.
terpenting yang mencegah uterus tidak turun. Terdiri atas jaringan ikat tebal
yang berjalan dari serviks dan puncak vagina ke arah lateral dinding pelvis.
arteria uterina.
menahan uterus supaya tidak banyak bergerak. Berjalan dari serviks bagian
uterus dalam antefleksi. Berjalan dari sudut fundus uteri kiri dan kanan, ke
daerah inguinal kiri dan kanan. Pada kehamilan kadang-kadang terasa sakit
di daerah inguinal waktu berdiri cepat, karena uterus berkontraksi kuat dan
daerah inguinal. Pada persalinan pun teraba kencang dan terasa sakit bila
dipegang.
4. Ligamentum latum kiri dan kanan, yakni ligamenrum yang meliputi tuba.
meliputi uterus dan kedua tuba dan terbentuk sebagai lipatan. Di bagian
artinya.
vena ovarika.
kanan belakang fundus uteri ligamentum ovarii proprium kiri dan kanan yang
antara serviks dan kolpus uteri, diliputi oleh peritoneum viserale yang mudah
tempat yang longgar inilah dinding uterus dibuka jika melakukan seksio
kantong yang disebut kavum Douglasi. Dalam klinik rongga ini mempunyai
arti penting. Kavum Douglasi akan menonjol jika terdapat cairan (darah atau
25
Gambar 16. Perubahan bentuk uterus sesuai usia9
26
Uterus diberi darah oleh arteria Uterina kiri dan kanan yang terdiri atas
ramus asendens dan ramus desendens. Pembuluh darah ini berasal dari arteria
darah lain yang memberi pula darah ke uterus adalah aneria Ovarika kiri dan
kanan. Arteria ini berjalan dari lateral dinding pelvis, melalui ligamentum
asendens arteria uterina di sebelah lateral, kanan dan kiri uterus. Bersama-
sama dengan arteri arteri tersebut di atas terdapat vena-vena yang kembali
melalui pleksus vena ke vena Hipogastrikalo. Getah bening yaog berasal dari
daerah vasa iliaka. Dari korpus uteri saluran getah bening akan menuju ke
Inervasi uterus terutama terdiri atas sistem saraf simpatetik dan untuk
berukuran besar dan kecil yang terletak terutama pada dasar ligamentum
sensorik dari uterus dan meneruskan perasaan sakit dari uterus ke pusat saraf
(serebrum). Saraf sensorik dari serviks dan bagian atas vagina melalui saraf
sakral 2,3, dan 4, sedangkan yang dari bagian bawah vagina melalui nervus
c. Tuba Falloppii7
Tuba Falloppii terdiri atas (1) pars interstisialis, yaitu bagian yang terdapat di
dinding uterus; (2) pars ismika, merupakan bagian medial tuba yang sempit
seluruhnya; (3) pars ampullaris, yaitu bagian yang berbentuk sebagai saluran
agak lebar, tempar konsepsi terjadi; dan (4) infundibulum, yaitu bagian ujung
tuba yang terbuka ke arah abdomen dan mempunyai fimbria. Fimbria penting
artinya bagi tuba untuk menangkap telur dan selanjutnya menyalurkan telur ke
28
dalam tuba. Bentuk infundibulum seperti; anemon (sejenis binatang laut).
Bagian luar tuba diliputi oleh peritoneum viserale yang merupakan bagian
dari Iigamentum latum. Otot dinding tuba terdiri atas (dari luar ke dalam) otot
longitudinal dan otot sirkular. Lebih ke dalam lagi didapatkan selaput yang
berlipat-lipat dengan sel-sel yang bersekresi dan bersilia yang khas, berfungsi
untuk menyalurkan telur atau hasil konsepsi ke arah kavum uteri dengan arus
dan kanan. Ovarium berukuran kurang lebih sebesar ibu jari tangan dengan
ukuran panjang kira-kira 4 cm, lebar dan tebal kira-kira 1,5 cm. Pinggir
dengan tuba terletak lebih tinggi daripada ujung yang dekat dengan uterus dan
ovarii proprium tempat ditemukannya jaringan otot yang menjadi satu dengan
29
Struktur ovarium terdiri atas (1) korteks, bagian luar yang diliputi oleh
terdapat kira-kira 100.000 folikei primer. Tiap bulan satu folikel akan keluar,
yang dapat dilihat di korteks ovarii dalam letak yang beraneka-ragam dan pula
dalam tingkat-tingkat perkembangan yang berbeda, yaitu dari satu sel telur
yang dikelilingi oleh satu lapisan sel-sel saja sampai menjadi folikel de Graaf
yang matang terisi dengan likuor follikuli, mengandung estrogen dan siap
untuk berovulasi. Folikel de Graaf yang matang terdiri atas (1) ovum, yakni
suatu sel besar dengan diameter 0,1 mm yang mempunyai nukleus dengan
anyaman kromatin yang jelas sekali dan satu nukleolus pula; (2) stratum
granulosum, yang terdiri atas sel-sel granulosa, yakni sel-sel bulat kecil
dengan inti yang jelas pada pewarnaan dan mengelilingi ovum; pada
follikuli; (3) teka interna, suatu lapisan yang melingkari stratum granulosum
dengan sel-sel lebih kecil daripada sel granulosa; dan (4) teka eksterna, di luar
30
Gambar 18. Ovarium dan folikel-folikel dalam berbagai tingkat perkembangan. 9
pecah dan melepaskan ovum ke rongga perut. Sel-sel granulosa yang melekat
pada ovum dan yang membentuk korona radiata bersama-sama ovum ikut
tempat ovum dan likuor follikuli. Demikian pula jaringan ikat dan pembuluh-
pembuluh darah kecil yang ada di situ. Biasanya timbul perdarahan sedikit,
yang menyebabkan bekas folikel berwarna merah dan diberi nama korpus
rubrum. Umur korpus rubrum ini hanya sebenrar. Di dalam sel-selnya timbul
31
membesar dan mengandung lutein dengan banyak kapilar dan jaringan ikat di
pembuahan ovum, sel-sel yang besar serta mengandung lutein mengecil dan
lambat laun menjadi korpus albikans. Jika pembuahan terjadi, korpus luteum
tetap ada, malahan menjadi lebih besar, sehingga mempunyai diameter 2,5 cm
32
BAB III
PENUTUP
reproduksi. Bentuk panggul perempuan mempunyai bagian bawah yang lebih luas
untuk keperluan kehamilan. Panggul dengan ukuran normal jenis apapun kelahiran
pervaginam janin dengan berat badan normal tidak akan mengalami kesukaran.
Dalam obstetri dikenal 4 jenis panggul ( pembagian Caldwell dan Moloy, 1933),
superior dan pembagiannya menjadi segmen anterior dan posterior. Ciri khas segmen
posterior menentukan tipe pelvis dan segmen anterior menentukan tendensi. Dimana
eksterna dan vagina adalah bagian sanggama, sedangkan organ genitalia interna
adalah bagian untuk ovulasi, tempa pembuahan sel telur, transportasi blastokis,
implantasi, dan tumbuh kembang janin. Terdapat beberapa kesamaan antara organ
genitalia eksterna wanita dan laki-laki yaitu labia mayora homolog dengan scrotum,
labia min ora homolog dengan copus penis, clitoris homolog dengan glans penis dan
33
DAFTAR PUSTAKA
Prawirohardjo; 2009.
Prawirohardjo; 2006.
4. Liselele HB, Boulvan M, Tshibangu KC, Meuris S. Maternal height and external
7. Rachimhadhi T. Anatomi Alat Reproduksi dan Anatomi jalan lahir. Dalam: Ilmu
8. Moore KL, Dalley AF, Agur AMR. Moore clinically oriented anatomy. Edisi 7.
9. Netter FH. Interactive atlas of human anatomy. Version 2.0. Novartis; 2005.
34
35