Anda di halaman 1dari 37

JURNAL MATEMATIKA EKONOMI & BISNIS

TUGAS UJIAN AKHIR SEMESTER


UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH
Ekonomi Regional
Yang dibina oleh Drs.Ir.Yohanes Hadi Soesilo, S.Th, M.Div, M.E

Oleh :
NURUL KHASANAH

(140432604366)

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN EKONOMI PEMBANGUNAN
DESEMBER 2015

BAB 1
SISTEM BILANGAN
Pembagian jenis bilangan

Bilanga
n

Nyata

Irrasion
al

Khayal

Rasional

Bulat

Pecahan

Hubungan perbandingan antar bilangan


Tanda < melambangkan lebih kecil dari
Tanda > melambangkan lebih besar dari
Tanda melambangkan lebih kecil dari atau sama dengan
Tanda melambangkan lebih besar dari atau sama dengan
Bilangan-bilangan nyata mempunyai sifat-sifat hubungan perbandingan
sebagai berikut :
b, maka a -b
Sedangkan jika a b, maka a -b
2 Jika a b dan x 0, maka x.a x.b
Sedangkan jika a b dan x 0, maka x.a
1 Jika a

3 Jika a

b dan x

x.b

0, maka x.a x.b


b dan x 0, maka x.a

x.b
Sedangkan jika a
4 Jika a b dan c d, maka a + c b + d
Sedangkan jika a b dan c d, maka a + c b + d

A. Operasi Tanda
Operasi Penjumlahan:
a) ( + a ) + ( + b ) = ( + c )
b) ( + a ) + ( - b ) = ( + c )
Operasi Pengurangan :
a) ( + a ) - ( + b ) = ( + c )

jika a > b
jika a > b

b) ( + a ) - ( - b ) = ( + c )
Operasi Perkalian :
a) ( + a ) x ( + b ) = ( + c )
b) ( + a ) x ( - b ) = ( - c )
Operasi Pembagian :
a) ( + a ) : ( + b ) = ( + c )
b) ( + a ) : ( - b ) = ( - c )

(-a)x(-b)=(+c)
(-a)x(+b)=(-c)
(-a):(-b)=(+c)
(-a):(+b)=(-c)

B. Operasi Bilangan Pecahan


Operasi Pemadanan
a
axc
a
a: c
=
=
b
bxc
b
b: c
C. Operasi Penjumlahan dan Pengurangan,
6
1
3
1
2
1
=
=
=
8
4
4
4
4
4
D. Operasi Perkalian
axb
ab
=
axc
ac
E. Operasi Pembagian
5
3
5
8 : 4 = 8 x

4
3

20
24

5
6

7, maka 3

-7 , Sedangkan jika 3

SOAL 1 !

1. Benarkah jika 3
maka 3

-7 ? BENAR

2. Hitunglah
-5 X 6 = -30
3. Ubah lah pecahan dibawah ini menjadi bentuk decimal
6
14 =0,428
4. Hitunglah
4
10
x
5
14
5.

3
8

1
16

=
=

40
70
3
8

4
= 7
x

16
1

=6

6. Ubahlah menjadi pecahan decimal:


Jawab: 0,15

3
20

7,

7. Selesaikan:

4 1 2
+ +
5 3 15

4 1 2 12 5 2 19
+ + = + + = =1,267
5 3 15 15 15 15 15

Jawab:

8. Selesaikan :

2 6
x
3 8

2 6 12 1
x = =
3 8 24 2

Jawab:

BAB 2
PANGKAT , AKAR, LOGARITMA & TERAPANNYA DALAM EKONOMI
A. PANGKAT
KAIDAH PEMANGKATAN BILANGAN:
0
a. x =1( x 0)
b.

x 1=x

c.

00=0
a

d.

x =
a

= x

1
xa
a

e.

xb

f.

x a xa
( )= a
y
y

g.

x a =x ab

h. (xa)b= xab
KAIDAH PERKALIAN BILANGAN BERPANGKAT:
a
b
a +b
a. x . x =x
b.

x a . y a=( xy )a

KAIDAH PEMBAGIAN BILANGAN BERPANGKAT:


a
b
a b
a. x : x =x

x
x a : y a =( )
y

b.

B. AKAR
KAIDAH PENGAKARAN BILANGAN
1

a.

b x = x b

b.

b xa

c.

b xy = b x y

d.

x
y

xb

b x
= b y

KAIDAH PENJUMLAHAN-PENGURANGAN BILANGAN TERAKAR


b a
b a
b xa
a. m x n x = (m n)

KAIDAH PERKALIAN BILANGAN TERAKAR


b
b
b
a. x . x = xy
b

b.

c xa

bc

xa

KAIDAH PEMBAGIAN BILANGAN TERAKAR


b x
b x
a. b y =
y

C. LOGARITMA
KAIDAH-KAIDAH LOGARITMA
a. xlog x = 1
b. xlog 1 = 0
c. xlog xa=a
d. xlog ma= axlog m
e. xxlog m =m
f. xlog mn = xlog m +xlog n
g. xlog m/n= xlog m xlog n
h. xlog m . mlog x = 1
i. xlog m. mlog n. nlogx= 1
SOAL 2!
1. Sederhanakan bentuk berikut dan selesaikan
32 . 33. 34= 39 = 19683
2. Ubahlah bentuk berikut ke dalam bentuk akar
2

53

3 52

3 25

3. Ubahlah ke dalam bentuk logaritma


53 , 5log 125= 3
4. Hitunglah

log

4
16

=2log 4 2log 16 = 2 . 4 = 8

1
5. Hitunglah log ( 5 15 ) , jika log 3 = a dan log 5 = b
1
Log ( 5 15 )

=log

15 - log 5

=Log (15)1/2- log 5


1
= 2 log 15 log 5
=

1
2

log 3 . 5 log 5

1
2

(log 3 + log 5) log 5

1
2

(log 3 log 5)

1
2

(a-b)
2

6. Ubahlah dalam bentuk akar:


Jawab:

73

3 72

7. Selesaikan 5log 125


Jawab: 5log 125=3, sebab 53=125
8. Selesaikan 3log 225. 225log 3
Jawab: 3log 225.

225

log 3=1 , sebab xlog m . mlog x = 1

9. Nilai dari
3
log 54 + 3log 2 3log 4 3log 9
Jawab:
3
log 54 + 3log 2 3log 4 3log 9
54.2
=3log 4.9
=3log
=3log3
=1

108
36

BAB 3
DERET DAN PENERAPANNYA DALAM PEREKONOMIAN

DERET HITUNG: deret yang perubahan suku-sukunya berdasarkan


penjumlahan terhadap sebuah bilangan tertentu. Bilangan yang
membedakan suku-suku dari deret hitung ini dinamakan pembeda
RUMUS, Sn = a + (n 1 ) b
a = suku pertama atau s1
b = pembeda
n = indeks suku
n
n
Si = { 2 a+ ( n1 ) b }
Jn=
, Jn= Jumlah n suku
2
t =1

Jn=

n
n
a+ S n )=na+ ( n1 ) b
(
2
2

DERET UKUR: perubahan suku-suku berdasarkan perkalian terhadap


sebuah bilangan tertentu. Bilangan yang membedakan suku-suku
sebuah deret ukur dinamakan pengganda (p).
RUMUS, Sn= apn-1
n
a( p 1)
Jn =
p1

PENERAPAN EKONOMI:
a. Model Perkembangan Usaha(Deret hitung)
b. Model Bunga Majemuk (Deret Ukur)
Fn =P(1+i)n
jumlah sekarang = P
tingkat bunga pertahun = i
jumlah tahun = n
c. Model Pertumbuhan Penduduk (Deret Ukur)
Pt =P 1 Rt 1
Pt = jumlah pada tahun ke t
P1 = jumlah pada tahun pertama
r = persentase pertumbuhan pertahun
t = indeks waktu

SOAL 3!
1. Cari suku ke 10 dari deret hitung dimana suku pertama adalah 5
dan pembeda adalah 4
Diketahui: a= 5, b= 4
Ditanya: S10?
Jawab:
S10 = 5 + (10-1)4
=5+36
=41
2. Cari suku ke 6 dari deret ukur dimana suku pertama adalah 5 dan
penggandanya adalah 2
Diketahui: a=5 , p=2
Ditanya: S6?
Jawab:
S6= 5.26-1
=5. 32
=160
3. Tentukan J7 dari soal nomer 2

5 (2 1) 5.64
=
=320
Jawab: J7=
21
1
4. Perusahaan batubata Maju Jaya menghasilkan 2000 buah
batubata pada bulan pertama produksinya. Dengan penambahan
tenaga kerja dan peningkatan produktivitasnya, perusahaan mampu
menambah produksinya sebanyak 400 buah setiap bulan. Jika
perkembangan produksinya konstan berapa buah batubata yang
dihasilkan pada bulan kelima? Berapa buah yang dihasilkan sampai
bulan tersebut?
Diketahui: a= 2000, b=400, n=5
Ditanya: S5 & J5?
Jawab:
S5= 2000+(5-1)400= 3600
5
J5= 2 ( 2000+3600 )=14000
Jumlah produksi pada bulan ke 5 adalah 3600 buah, sedangkan
jumlah seluruh batubata yang dihasilkan sampai bulan tersebut
yaitu 14000

BAB 4
FUNGSI DAN TERAPANNYA DALAM EKONOMI
Fungsi adalah bentuk hubungan matematis yang menyatakan
hubungan ketergantungan antara satu variabel dengan variabel lain
Fungsi dibagi menjadi 2 yaitu :
1. Fungsi non aljabar
2. Fungsi aljabar
1. Fungsi non aljabar di bagi menjadi :
x
a. Fungsi eksponen (ex : y = n )
b. Fungsi logaritma (ex : y = n log x)
c. Fungsi trigonometri (ex : y = sin 5x)
d. Fungsi hiperbolik (ex : y = arc cos 2x)
2. Fungsi aljabar dibagi menjadi :
a. Fungsi irassional
b. Fungsi rassional

Fungsi rassional dibagi menjadi


a. Fungsi pangkat
n
b. Fungsi polinom (ex : y = a0 + a1x + x2a2 + ... + an x )

c. Fungsi kuadrat (ex : ax2 + bx + c)


d. Fungsi linear (ex : y = ax + b)
e. Fungsi bikuadrat
Penggambaran Fungsi Linear
y = 2x + 3
X
Y

0
3

1
5

y = -2x + 8
2
7

3
9

4
11

X
Y

0
8

1
6

2
4

3
2

4
0

Fungsi non Linier:


Sifat-sifat kurva non Linier:
a.
b.
c.
d.
e.

Penggal
Simetri
Perpanjangan
Asimtot
Faktorisasi

Soal 4!
1. Tentukan penggal x dan penggal y dari persamaan
4x-15y-20=0
Penggal x: y=0 ; 5
Penggal y: x=0 ; -1,33
2. Selidiki kesimetrikan kurva dari persamaan x2+y2-5=0
Jawab :
f(x,-y) = x2+ (-y)2-5= x2+y2-5 ; f(x,-y)=0
ekuivalen dengan f (x,y) =0 berarti f (x,y)=0 simetrik terhadap
sumbu x
f(-x,y) = (-x)2+ y2-5= x2+y2-5 ; f(-x,y)=0

ekuivalen dengan f (x,y) =0 berarti f (-x,y)=0 simetrik terhadap


sumbu y
f(-x,-y) = (-x)2+ (-y)2-5= x2+y2-5 ; f(-x,-y)=0
ekuivalen dengan f (x,y) =0 berarti f (x,y)=0 simetrik terhadap titik
pangkal

BAB 5
HUBUNGAN LINIER : PENGGAL DAN LERENG GARIS LURUS,
HUBUNGAN 2 GARIS LURUS, PENCARIAN AKAR LINIER

PENGGAL DAN LERENG GARIS LURUS, Bentuk umum persamaan


linear adalah
sumbu-vertikal

y=a+bx ; di mana

adalah penggal garisnya pada

y , sedangkan

adalah koefisien arah atau

lereng garis yang bersangkutan. Penggal


y

pada kedudukan

mencerminkan nilai

x=0 .

Pembentukan Persamaan Linear


a. Cara Dwi-Koordinat
y y 1 x x1
=
y 2 y 1 x 2x 1
b. Cara Koordinat-Lereng
1
xx
y y 1=b
c. Cara Penggal-Lereng
y=a+bx

( a=

penggal,

b=

lereng)

d. Cara Dwi-Penggal
a
y=a x
c
a
c

= penggal vertikal
= penggal horizontal

HUBUNGAN DUA GARIS LURUS


Dalam sistem sepasang sumbu-silang, dua buah garis lurus

mempunyai empat macam kemungkinan bentuk hubungan yaitu berimpit,


sejajar, berpotongan dan tegak lurus. Dua buah garis lurus akan berimpit
apabila persamaan garis yang satu merupakan lipatan dari (proporsional
terhadap) persamaan garis yang lain.
y

y 1=a 1+b 1 x

y=a1+ b1 x

y 2=a 2+ b2 x
y=a2+ b2 x

x
0

(a)

Berimpit:
y 1=ny 2

(b)

Sejajar:
a1 a2

a1=na2

b1=b2

b1=nb2

y=a1+ b1 x

y=a1+ b1 x
y=a2+ b2 x

y=a2+ b2 x

(c)

(d)

Berpotongan:

Tegak Lurus

b1 b2

b1=1/b 2

PENCARIAN AKAR-AKAR PERSAMAAN LINEAR


a. Cara substitusi: Dua persamaan dengan dua bilangan anu dapat
diselesaikan dengan cara menyelesaikan terlebih dahulu sebuah
persamaan

untuk

salah

satu

bilangan

anu,

kemudian

mensubstitusikannya ke dalam persamaan yang lain


b. Cara eliminasi: Dua persamaan dengan dua bilangan anu dapat
diselesaikan

dengan

cara

menghilangkan

untuk

sementara(mengeliminasi) salah satu dari bilangan anu yang


ada, sehingga dapat dihitung nilai dari bilangan anu yang lain.
c. Cara determinan: Dapat digunakan untuk menyelesaikan
n

persamaan dengan

bilangan anu

(n 2) . Kelebihannya

ialah cara determinan lebih efisien dalam menyelesaikan kasuskasus di mana

cukup besar.

Determinan secara umum dilambangkan dengan notasi sebagai


berikut:
1. Determinan derajat dua

[ ]
a b
d e

aedb
a , b , d dan

Di mana unsur-unsur

mencerminkan bilangan-

bilangan tertentu.
2. Determinan derajat tiga

| |

a b c
d e f =aei+bfg +c h dgecdbiaf h
g h i
Ada dua persamaan:
ax +by=c

dx +ey=f

Penyelesaian untuk

x=

y=

SOAL 5!

|
|
|
|

|
|
|
|

c b
f e

Dx
cefb
=
=
D
a b aedb
d e
a c
d f

Dy
af dc
=
=
D
a b aedb
d e

dan

dapat dilakukan dengan:

1. Tentukan persamaan linier jika diketahui titik A(3,2) dan titik B(4,5)
Jawab:
y y 1 x x1
=
y 2 y 1 x 2x 1
y 2 x3
=
52 43
y 2 x 3
=
3
1
y2=3 x 9
y=3 x7

2. Jika diketahui bahwa titik A (3,2) dan lereng garisnya adalah 2,


bagaimanakah persamaan liniernya?
Jawab:
1
xx
y y 1=b
y2=2( x3)

y2=2 x6
y=2+ 4 x

3. Carilah nilai variabel-variabel


berikut:
3 x+5 y =10

dan

x+ 5 y =20 .

Jawab:
3 x+5 y =10
3(205 y)+5 y=10
6015 y +5 y=10

6010 y =10
50=10 y

y=5
Untuk mendapatkan nilai
2 x +3(5)=21
2 x +15=21

dan

dari dua persamaan

2 x =6
x=3

Jadi, akar-akar persamaan tersebut adalah

x=3 dan

y=5

4. Tentukan titik potong dari persamaan y= 3+4x dan y=6


6 y =0
4 x+ y=3
+
2 x=3
x=1,5
y=3+ 4 x

y=3+ 4.1,5
y=3+ 6

y=9
5. carilah nilai variabel-variabel x dan y dari dua persamaan berikut:
3x+2y= 15 dan x+3y= 18
D=

| |

X=

Dx
D

3 2
1 3

= 7, Dx=

9
= 7

| |
15 2
18 3

= 1,3 y=

Dy
D

= 9 , Dy=

39
7

| |
3 15
1 18

= 5,6

= 39

BAB 6
FUNGSI PERMINTAAN DAN PENGARUH SUBSIDI

FUNGSI PERMINTAAN: Suatu fungsi yang menghubungan antara


harga dengan jumlah barang yang diminta oleh konsumen
Bentuk umum fungsi permintaan:

Q=abP

a 1
P= Q
b b

FUNGSI PENAWARAN: Suatu fungsi yang menghubungan antara


harga dengan jumlah barang yang ditawarkan oleh penjual
Bentuk umum fungsi penawaran :
Q=a+ bP
a 1
P= + Q
b b

KESEIMBANGAN PASAR:
a. Kuantitas yang diminta konsumen = kuantitas yang ditawarkan
penjual
b. Harga yang diminta konsumen = Harga yang ditawarkan penjual
Qd =Q s

PENGARUH PAJAK-SPESIFIK TERHADAP KESEIMBANGAN PASAR


Pajak yang dikenakan atas penjualan suatu barang menyebabkan
harga jual barang tersebut naik. Sebab setelah dikenakan pajak,
produsen akan berusaha mengalihkan (sebagian) beban pajak

tersebut kepada konsumen.


Jika sebelum pajak persamaan penawarannya P = a + bQ
maka sesudah pajak ia akan menjadi P = a + bQ + t = (a + t) + bQ.
BEBAN PAJAK :
a. Beban pajak yang ditanggung konsumen (tk) Rumus : tk = Pe
P
b. Beban pajak yang ditanggung produsen (tp) Besarnya bagian
dari beban pajak yang ditanggung oleh produsen (tp) adalah
selisih antara besarnya pajak per unit barang (t) dan bagian
pajak yang menjadi tanggungan konsumen (tk). Rumus : tp = t
tk

c. Jumlah pajak yang diterima oleh pemerintah (T) Rumus : T = Qe

Xt
PENGARUH PAJAK-PROPORSIONAL TERHADAP KESEIMBANGAN
PASAR: pajak yang besarnya diterapkan berdasarkan persentase
tertentu dari harga jual; bukan diterapkan secara spesifik (misalnya
3 rupiah) per unit barang.
a
b
P=
+
Q
1t 1t

PENGARUH SUBSIDI TERHADAP KESEIMBANGAN PASAR: Subsidi


yang diberikan atas produksi/penjualan sesuatu barang
menyebabkan harga jual barang tersebut menjadi lebih rendah.
Jika sebelum subsidi persamaan penawarannya P = a + bQ
maka sesudah subsidi persamaannya akan menjadi P = a + bQ s
= (a s) + bQ.

SOAL 6!
1. Fungsi permintaan suatu barang ditunjukkan oleh persamaan P=10Q, sedangkan penawarannya P= 6+0,5Q. berapakah harga
keseimbangan dan jumlah keseimbangan yang tercipta di pasar?
Jawab:
Qd =Q s
10P=12+2 P
22=3 P

P=

22
3

Q=10 p=10
Jadi,

22
=107,3=2,7
3

Pe =7,3 dan Qe =2,7

2. Seorang produsen menawarkan barangnya dengan harga 2500 per


unit. Jika jumlah yang ditawarkan sebanyak 1000 unit dan harga
naik menjadi 3000 maka jumlah yang ditawarkan menjadi 1500 unit.
Tentukanlah fungsi penawaran barang tersebut.
p1=2500
p2=3000
x 1=1000
x 2=1500
Diketahui:
,
,
,
Jawab:
Jadi fungsi penawaran melalui titik: (1000,2500) dan (1500,3000)
Persamaan garis melalui kedua titik di atas:

p2500
x1000
=
30002500 15001000
p2500 x1000
=
500
500
p=x +1500

BAB 7
KESEIMBANGAN PASAR- FUNGSI KONSUMSI

KESEIMBANGAN PASAR KASUS DUA MACAM BARANG: permintaan


suatu barang dipengaruhi oleh permintaan barang lain. terjadi pada
dua macam produk atau lebih yang berhubungan secara subtitusi
dan komplementer
Q dx =f (Px , P y )
Qdy =f (P y , Px )
Qdx : jumlah permintaan akan X
Qdy : jumlah permintaan akan Y
Px : harga X per unit
Py

: harga Y per unit

FUNGSI BIAYA DAN FUNGSI PENERIMAAN: Biaya total (total cost)


yang dikeluarkan oleh sebuah perusahaan dalam operasi bisnisnya
terdiri atas biaya tetap (fixed cost) dan biaya variabel (variable
cost).
FC=k
VC=f ( Q )=vQ
C=g (Q )=FC +VC =k + vQ
FC : biaya tetap
VC : biaya variabel
C : biaya total
k : konstanta

v : lereng kurva VC dan kurva C


FUNGSI PENERIMAAN: Penerimaan sebuah perusahaan dari hasil
penjualan barangnya merupakan fungsi dari jumlah barang yang
terjual atau dihasilkan.
R=QxP=f ( Q )

ANALISIS PULANG-POKOK: suatu konsep yang digunakan untuk


menganalisis jumlah minimum produk yang harus dihasilkan atau
terjual agar perusahaan tidak mengalami kerugian
Keuntungan (profit positif, > 0) akan didapat apabila R > C .
Kerugian (profit negatif, < 0) akan dialami apabila R < C .

FUNGSI ANGGARAN:
M =x . P X + y . P y

FUNGSI KONSUMSI, TABUNGAN DAN INVESTASI


Pendapatan nasional ditulis dalam bentuk:
Y= C + S
(1)
C= a + bY
(2)
Dimana:
Y= tingkat pendapatan nasional
C=tingkat konsumsi nasional
S=tingkat tabungan nasional
a dan b adalah konstanta
C
Y disebut propensitas marjinal untuk dikonsumsi (MPC= Marginal
Propensity to Consume)
Dari persamaan 1 dan 2 dapat diperoleh S=-a + (1-b)Y
Propensitas tabungan nasional (MPS)=1-MPC

SOAL 7!
1. Biaya tetap yang dikeluarkan oleh sebuah perusahaan sebesar
30000. Sedangkan biaya variabelnya ditunjukkan oleh persamaan
VC= 200Q. berapa biaya total yang dikeluarkan jika perusahaan
tersebut memproduksi 600 unit barang?
Jawab:
FC: 30.000
VC: 200Q
C=FC+VC
C= 30.000+200Q
C= 30.000+ 200(600)
C= 150.000

2. Harga jual produk yang dihasilkan oleh suatu perusahaan Rp 500,per unit. Berapa besar penerimaan bila terjual barang sebanyak 750
unit?
Jawab:
R=QxP=Qx 500=500 Q
Q=750
R=500.750=375.000
3. Biaya total yang dikeluarkan perusahaan ditunjukkan oleh
persamaan C= 10.000+200Q dan penerimaannya R= 300Q. pada
tingkat produksi berapa unit perusahaan ini berada pada posisi
pulang pokok? Apa yang terjadi jika ia berproduksi sebanyak 250
unit?
Jawab:
=RC
Pulang pokok:
=0, RC=0

R=C
300Q=10.000+200Q
Q=100
Jika Q 250 maka R= 300(250)=75.000
C= 10.000+200(250)=60.000
Keuntungan =RC=75.00060.000=15.000

BAB 8
PENDAPATAN DISPOSABLE
Merupakan pendapatan nasional yang secara nyata dapat dibelanjakan
oleh masyarakat, tidak termasuk di dalamnya pendapatan pemerintah
seperti pajak, cukai dan sebagainya.

Rincian pendapatan disposable disuatu Negara:


a. Tidak terdapat pajak maupun pembayaran alihan
Y d =Y
b. Hanya terdapat pajak
Y d =Y T
c. Hanya terdapat pembayaran alihan
Y d =Y + R
d. Terdapat pajak maupun pembayaran alihan
Y d =Y T + R

SOAL 8!
1. Fungsi konsumsi masyarakat suatu negara ditunjukkan oleh C = 45
+ 0,3 . Jika pemerintah menerima dari masyarakat pembayaran
pajak sebesar 35 dan pada tahun yang sama memberikan pada
warga pembayaran alihan sebesar 5, berapa konsumsi nasional
seandainya pendapatan nasional pada tahun tersebut sebesar 300?
Berapa pula tabungan nasional ?
Jawab :
Y d =Y T + R
C = 45 + 0,3
= 300 - 35 + 5

= 45 + 0,3 (270)

= 270

= 54
S = Yd - C
= 270 54 = 216

BAB 9
FUNGSI IMPOR-ANALISIS IS-LM

FUNGSI IMPOR
Fungsi impor dinyatakan dalam formula :

M = Mo + mY
Mo
: impor otonom
Y
: pendapatan nasional
M
: marginal propensity to import
PENDAPATAN NASIONAL: jumlah nilai seluruh output (barang dan

jasa) yang dihasilkan suatu Negara dalam jangka waktu tertentu


Y= C + I
untuk perekonomian 2 sektor
(model perekonomian sederhana)
Y= C + I + G
untuk perekonomian 3 sektor
(model perekonomian tertutup)
Y= C + I + G + (X M) untuk perekonomian 4 sektor
(model perekonomian terbuka)
ANALISIS KURVA IS-LM: keseimbangan perekonomian adalah titik
dimana kurva IS dan LM berpotongan

SOAL 9!
1. Bentuklah persamaan impor suatu Negara bila diketahui impor
otonom nya 30 dan marjinal propensity to impor nya 0,5. Berapa
nilai impornya jika pendapatan nasional sebesar 800?
M o=30 , m=0,5 , Y =800
Diketahui:
Ditanya: M?
Jawab:

M =M o +mY
M =30+0,5.800
M =430

2. Bentuklah persamaan LM jika permintaan akan uang ditunjukkan


oleh

L=30.000+0,5 Y 10.000i

dan jumlah uang yang ditawarkan

sebesar 5000
Jawab:
L=M 30.000+0,5 Y 10.000i=5000
0,5 Y =25.000+10.000 i
Y =50.000+20.000 i

3. Diketahui: C = 200 + 0,5Y; I = 10 100i; Ms = 300; Md = 0,5Y +


225 - 100i
Ditanya :
1. Keseimbangan pasar barang
2. Keseimbangan pasar uang
3. Keseimbangan umum IS - LM
Jawaban:
1. Keseimbangan pasar barang
Y

=C+I

= 200 + 0,5Y+ 10 100i

Y - 0,5Y = 200 100i


0,5Y
Y

= 200 100i
= 400 200i

2. Keseimbangan pasar uang


Ms

= Md

300 = 0,5Y + 225 - 100i


0,5Y = 75 + 100i
Y

= 150 + 200i

3. Keseimbangan Umum IS = LM
400 200i = 150 + 200i
400i = 250
i

= 0,625

Y
Y

= 400 200(0,625)
=275
Jadi pada keseimbangan umum, tingkat bunga keseimbangan

adalah 62,5% dan tingkat pendapatan nasional keseimbangan adalah 275

BAB 10
IDENTIFIKASI PERSAMAAN KUADRAT & LINGKARAN
Bentuk umum untuk suatu persamaan kuadrat ialah:
ax + pxy + by +cx + dy + e = 0
(syarat nilai a atau b tidak sama dengan nol)

Dari bentuk umum ini, dapat diidentifikasikan gambar atau kurva dari
persamaannya yakni sebagai berikut:
a. Jika p = 0 dan a = b 0, kurvanya sebuah lingkaran
b. Jika p 4 ab < 0, kurvanya sebuah elips
c. Jika p 4 ab >0, kurvanya sebuah hiperbola
d. Jika p 4 ab = 0, kurvanya sebuah parabola
Apabila p = 0, dalam persamaan kuadrat tersebuttidak terdapat suku
yang mengandung xy, bentuk yang lebih umum tersebut berkurang
menjadi:
ax + by +cx + dy + e = 0
Berdasarkan bentuk maka identifikasinya menjadi sebagai berikut:
a. Jika a = b 0, kurvanya sebuah lingkaran

b. Jika a b, tetapi bertanda sama, kurvanya sebuah elips


c. Jika a dan b berlawanan tanda, kurvanya sebuah hiperbola
d. Jika a = 0 atau b = 0, tetapi tidak keduanya, kurvanya sebuah
hiperbola

LINGKARAN:
Bentuk umum persamaan lingkaran adalah:
ax + by +cx + dy + e = 0
Pusat dan jari-jari lingkaran dapat dicari dengan cara memanipulasi
persamaan sehingga pada akhirnya diperoleh bentuk baku rumus
lingkaran yaitu:
( x i) + (y j) = r

SOAL 10!
1. Tentukan akar persamaan kuadrat berikut:

3 x2 +7 x +4=0

Jawab:
2
2
3 x +7 x +4=3 x +3 x +4 x+ 4=0
3 x ( x+ 1 )+ 4 ( x +1 )=0
( 3 x + 4 ) ( x+ 1 )=0
Sehingga

3 x+ 4=0 x=

4
3

x+ 1=0 x=1

2. Diberikan persamaan lingkaran:


(x 2)2 + (x + 1)2 = 9
Titik B memiliki koordinat (5, 1).
Tentukan posisi titik B apakah berada di dalam, luar atau pada
lingkaran!
Jawab:
Untuk bentuk persamaan lingkaran bentuk (x a)2 + (x
b)2 = r2, kedudukan titik terhadap lingkarannya sebagai
berikut
Masukkan koordinat B ke persamaan lingkarannya, lihat
hasilnya terhadap angka 9, lebih besar, lebih kecil ataukah
sama.

B (5, 1)
x=5
y=1
(x 2)2 + (x + 1)2
= (5 2)2 + (1 + 1)2
=9
Hasilnya sama, jadi titik B berada pada lingkaran

BAB 11
ELIPS-PARABOLA

ELIPS: Adalah tempat kedudukan titik titik yang jumlahnya


terhadap dua fokus saling konstan
Bentuk umum persamaan elips :
ax2 + by2 + cx + dy + e = 0
Bentuk baku rumus elips yaitu :
2
2
( xi) ( y j)
+
=1
r 21
r 22

HIPERBOLA: tempat kedudukan titik-titik yang perbedaan jaraknya


terhadap dua focus selalu konstan. Sebuah hiperbola mempunyai
dua sumbu simetri yang saling tegaklurus dan sepasang asimtot.
Bentuk umum persamaan hiperbola;
ax2 + by2 + cx + dy + e = 0
a berlawanan tanda dengan b
Bentuk baku rumus hiperbola yaitu:
2
2
( xi) ( y j)

=1
m2
n2
Persamaan asimtot-asimtotnya:

xi y j

=1
m
n

PARABOLA: tempat kedudukan titik-titik yang berjarak sama


terhadap sebuah titik fokus dan sebuah garis lurus disebut
direktriks
persamaan :
ax + by + cx + dy + e = 0
terdapat parabola dengan sumbu simetri sejajar sunbu vertikal, dan
parabola dengan sumbu simetri sejajar sumbu horizontal
Dengan demikian , bentuk umum persamaan parabola adalah :
Y=ax+bx+c
sumbu simetri // sumbu vertikal
X=ay+by+c
sumbu simetri // sumbu horizontal
Dimana a 0
Titik ekstrim parabola (i,j):
b b24 ac
,
2a
4 a

( )(

SOAL 11!
1. Tentukanlah kedudukan titik (5, 1) terhadap elips dengan
persamaan 3x2 + y2 + 6x + y = 5?
Jawab:
3x2 + y2 + 6x + y 5 = 0
Ruas kiri: 3.52 + (1)2 + 6.5 + (1) 5 = 75 + 1 + 30 1 5 =100
100 > 0, jadi titik (5, 1) berada di luar elips tersebut
2. Tentukanlah kedudukan garis x + 2y = 4 terhadap parabola dengan
persamaan 3x2 + 3y + 6x = 5
Jawab:
Garis: x = 4 2y
3(4 2y)2 + 3y + 6(4 2y) 5 = 0
3(16 16y + 4y2) + 3y + 24 12y 5 = 0

48 48y + 12y2 + 3y + 24 12y 5 = 0


12y2 57y + 67 = 0
D = b2 4.a.c = (57)2 4.12.67 = 33
Karena D > 0 maka garis x + 2y = 4 memotong parabola tersebut
3. Tentukan titik ekstrim dan keterbukaan parabola:

y=3 x 230 x+ 77

Jawab:
b b24 a c
,
2a
4 a

( )(

2
30 (30 ) 4.3 .77
,
2.3
4.3

( )(

( 9006 ),( 900924


12 )

(150, 2)

Karena parabola berbentuk sumbu simetri karena a=3 >0,


parabolanya terbuka ke atas dan titik ekstrimnya terletak di bawah

BAB 12
LIMIT
Menggambarkan seberapa jauh sebuah fungsi akan berkembang apabila
variable di dalam fungsi yang bersangkutan terus menerus berkembang
mendekati suatu nilai tertentu.
Dilambangkan dengan notasi:

lim f ( x ) =L
x a

KAIDAH-KAIDAH LIMIT:
1. Jika y = f(x) = xn dan n > 0, maka
n

lim x =a

x a

2. Limit dari suatu konstanta adalah konstanta itu sendiri.


lim k=k
x a

3. Limit dari suatu penjumlahan atau pengurangan fungsi adalah


jumlah atau selisih dari limit fungsi-fungsinya.
lim { f ( x ) g ( x ) } =lim f ( x ) lim g ( x )
x a

xa

x a

4. Limit dari suatu perkalian fungsi adalah perkalian dari limit fungsifungsinya.
lim { f ( x ) . g ( x ) } =lim f ( x ) . lim g ( x )
x a

x a

xa

5. Limit dari suatu pembagian fungsi adalah pembagian dari limit


fugsi-fungsinya, dengan syarat limit fungsi pembaginya tidak sama
dengan nol.
lim f ( x )
f ( x ) x a
lim
=
dengan syarat lim g ( x ) 0
x a g(x )
lim g ( x )
x a
x a

6. Limit dari suatu fungsi berpangkat n adalah pangkat n dari limit


fungsinya.
n
n
lim {f ( x ) } ={lim f ( x ) }
x a

x a

7. Limit dari suatu fungsi terakar berpangkat positif adalah akar dari
limit fungsinya.
n

lim f (x)
x a

lim f ( x )
n

xa

n>0

BENTUK TAK TENTU 0/0


Limit yang menghasilkan bentuk taktentu 0/0 dapat dihindari
dengan cara mengurai-sederhanakan fungsi tersebut.
x 2 25
Contoh: y = f(x) =
x5

x 25
Jika terhadap lim { x 5 } untuk x5 kita begitu saja
mensubtitusikan x = 5, maka akan diperoleh hasil 0/0.
Sehubungan dengan itu, kita harus ingat bahwa x5 bukan
berarti x = 5. Kemudian, jika x 5 maka y 0/0, kedua pembilang
(x2 25) dan penyebut (x - 5) dapat dibagi dengan (x 5), sehingga

y = (x2 25) / (x - 5) dapat diuraikan menjadi y =

( x5 )( x +5 )
= (x
x5

+ 5).

BENTUK TAK TENTU

Limit yang menghasilkan bentuk taktentu

dapat dihindari

dengan cara membagi pembilang dan penyebutnya dengan variabel


berpangkat tertinggi dan penyebut.
Contoh:
Misalkan y = f(x) = f(x)/g(x) = (4x2 + x2) / (3x6 + 7x3) dan kita ingin
mengetahui lim y(x) untuk x.
Dengan membagi pembilang dan penyebut dengan x6 , diperoleh:
4 x5 + x2
4/ x +1/ x 4 0+0
lim
=lim
=
=0
6
3
3
3+0
x 3 x +7 x
x
3+7 x

PENYELESAIAN PINTAS LIMIT FUNGSI-PEMBAGIAN UNTUK X ~


Terdapat cara lain untuk menentukan limit {f(x)/g(x)} untuk x ~.
Penyelesaian ini dilakukan dengan membandingkan suku-suku
berpangkat tertinggi pada pembilang dan penyebut.
m

Jika

y ( x )=

f ( x)
g( x ) =

ai xi
i=0
n

bj x j
j=0

Dengan catatan di mana f(x) dan g(x) masing-masing merupakan


fungsi polinom berderajat m dan berderajat n, maka
lim y ( x )
x

=0
dalam hal m < n
= am/bn
dalam hal m = n
=+~
dalam hal m > n dan am > 0
= ~
dalam hal m > n dan am < 0
KESINAMBUNGAN: Sebuah fungsi f(x) dikatakan sinambung pada x = a,
jika:

1. f(a) terdefinisi
lim f ( x )
2. x a
terdefinisi
3.

lim f ( x ) =f (a)
x a

SOAL 12!
1. Hitunglah :
lim 2 x5
x 2

Jawab:
lim 2 x5=L
x 2

L=2.25=1
2. Hitunglah:
x 24
lim
x 2 x2
Jawab:
x 24
lim
=L
x 2 x2
L=

x2 4 0
=
x2 0

Modifikasi:
( x +2 ) (x2)
x 24
lim
=lim
=lim ( x +2 )=4
x2
x 2 x2
x 2
x 2
3. Hitunglah:
x2
lim
x x
Jawab:
x =
2
x
lim =lim
x x
x
4. Hitunglah :
(1+ 2x )
lim
x

Jawab:

1
1
(1+ 2x )=1+2 =1+ =1+ =1+0=1
2
lim
x

lim 6 x

5. Hitunglah

x 3

lim 6 x =6 lim x =6. 3 =54

Jawab:

x 3

x 3

BAB 13
ELASTISITAS-ANALISIS KEUNTUNGAN MAKSIMUM

ELASTISITAS PERMINTAAN: rasio antara presentase perubahan


jumlah permintaan barang dengan presentase perubahan harga.
Q EQ
( Q / Q ) d Q P
d=

= lim

P 0

( P/ P )

.
dP Qd

ELASTISITAS PENAWARAN: rasio antara perubahan jumlah


penawaran barang dengan presentase perubahan harga.
Q EQ
( Q /Q ) d Q P
s=

= lim

P 0

( P / P)

.
dP Qs

ELASTISITAS HARGA: rasio antara perubahan harga dengan jumlah


permintaan atau perubahan jumlah penawaran.
P EP
( P/ P ) dP X
p=

EX

= lim

X 0

( X / X )

.
dX P

BIAYA MARJINAL (MC): biaya tambahan yang dikeluarkan untuk


menghasilkan satu unit tambahan produk.
dC
MC=C ' =
dQ

PENERIMAAN MARJINAL (MR): penerimaan yang diperoleh berkenaan


dengan bertambahnya satu unit keluaran yang di produksi atau
terjual.
dR
MR=R' =
dQ

UTILITAS MARJINAL (MU) : utilitas tambahan yang diperoleh oleh


konsumen berkenaan satu unit tambahan barang yang di
konsumsinya.

MU =U ' =

dU
dQ

PRODUK MARJINAL (MP): produk tambahan yang dihasilkan dari satu


unit tambahan factor produksi yang digunakan.
dP
MP=P ' =
dX

ANALISIS KEUNTUNGAN MAKSIMUM:


=RC=f ( Q )
optimumapabila ' =0 atau MR=MC
jika <0 maksimumkeuntungan maksimum

jika >0 minimumkerugian maksimum


SOAL 13!
1. Jika fungsi permintaan akan mobil produsi dalam negeridi Indonesia
adalah p=-2x+36, tentukan elastisitas permintaan jika harga turun
10% untuk p=6
Jawab:
Untuk p= 6 harga turun 10%x6=0,6 sehingga harga menjadi 5,4
6= -2x+36
= -2x=30
x= 15
setelah harga turun, (6-0,1x6) atau p=5,4:
5,4= -2x+36
2x=30,6
x = 15,3
x=15,315=0,3
Elastisitas permintaan:
p x 6 0,3 1
d = .
= .
=
x p 15 0,6 5
2. Fungsi penawaran suatu barang dinyatakan dengan fungsi linear
p=x +c , ( c=konstanta ) . Jika jumlah yang ditawarkan 2 unit, maka
elastisitas penawaran adalah 2. Tentukan c pada fungsi penawaran
tersebut.
Jawab:
dp
dx
Misalkan fungsi penawaran tersebut : p=x +c , maka dx =1 dp =1
Elastisitas penawaran:
p dx x +c
x+c
s = . =
.1=
x dp
x
x

x=2, s=2 2=

Untuk

x+ c
c=2
x

3. Berdasarkan penelitian suatu perusahaan radio, permintaan akan


radio yang di produksi dinyatakan dengan persamaan x=20.0002000p, dimana x =jumlah radio yang di minta dan p= harga per
unit. Carilah jumlah pendapatan (R) dan pendapatan marjinal (MR)
untuk x=10.000 unit.
Jawab:
x=20.0002000 p
p=10

x
2000

Jumlah pendapatan (R) adalah:


x
x2
R=x . p=x 10
=10 x
2000
2000

Untuk

x=10.000, R=10 ( 10.000 )

( 10.000 )2
=100.00050.000=50.000
2000

Pendapatan marjinal (MR) adalah:


dR
2x
x
10.000
MR= =10
=10
=10
=0
dx
2000
1000
1000

BAB 14
PENERIMAAN PAJAK MAKSIMAL
Penawaran suatu barang ditunjukkan dengan persamaan P = a + bQ
Penawaran sesudah pajak: P = a + bQ + t
Dari sini bisa dibentuk fungsi pajak yaitu
t= P - a bQ

Apabila fungsi permintaan akan barang dicerminkan oleh P=c-dQ maka


dengan mensubsitusikan P dari fungsi permintaan ini ke dalam persamaan
pajak per unit di atas, diperoleh:
t = c dQ a bQ = ( c a ) - ( d + b ) Q
Pajak total yang diterima pemerintah :
T= t (Q) = (c - a) Q- (d + b ) Q2
T maksimum jika T = 0, yakni pada Q = (c a) /2 ( d + b )
SOAL 14!
1. Fungsi permintaan dan penawaran suatu barang masing-masing
adalah

p=8x dan p=2+ x

a. Carilah pendapatan maksimum pemerintah dari pungutan pajak


per unit
b. Tentukan besar pajak per unit supaya pajak pendapatan
maksimum
Jawab:
a. Fungsi penawaran setelah pengenaan pajak:

S t : p=2+ x +t

Keseimbangan pasar setelah penarikan pajak: 8x=2+ x+ t


t=62 x=62 x t , x t = juml ah barang setelah pengenaan pajak
Total pajak:
T =x t .t=x t ( 62 xt )=6 x t 2 x t 2
'

T =64 x t
T =-4

T maksimum jika T =0
Sehingga

64 x t =0 x t =

3
2

Maka pendapatan maksimum pemerintah dari pungutan pajak


adalah:
2
3
3
1
1
T =6. 2.
=94 =4
2
2
2
2

()

b. Pajak per unit =

3
t=62. =3
2

DAFTAR PUSTAKA

Dumairy.2010.Matematika TerapanUntuk Bisnis dan


Ekonomi.Yogyakarta:BPFE-Yogyakarta
Nababan,M.2001.Pengantar Matematika Untuk Ilmu Ekonomi dan
Bisnis.Jakarta:Erlangga
Pranowo,Bambang.2008.Matematika Ekonomi.Malang:Lembaga Cakrawala
Indonesia

Anda mungkin juga menyukai