Anda di halaman 1dari 26

MAKALAH

PERILAKU ORGANISASI (PERILAKU KELOMPOK)

OLEH

NAMA KELOMPOK 1:

 ELSA OCTAVIA BESSIE


 ELVAN DIDI SAEFATU
 EMANUEL HARYANTO JELATU
 EVAN NATALIA RIANTOBI
 EVAGRIANA INA MADJA
 FABIOLA SANDRA CLARA
 FARAH SAUFIKA
 FELISITAS RANJAWALI
 FRANSISKA ENA EKI
 FRANSISKA INDRA TAWA CEME (2003010110)

PROGRAM STUDI ADMINISTRASI NEGARA


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS NUSA CENDANA


2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan YME karena berkat rahmat dan
HidayahNya,akhirnya makalah yang diberi judul “Perbandingan Genre Mikro dan Makro” ini
dapat terselesaikan.

Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih terdapat banyak kekurangan dan
kelemahan yang perlu diperbaiki untuk kemajuan dimasa yang akan datang. Maka dari itu, kami
mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari berbagai pihak.

Pada kesempatan ini, dengan segala kerendahan hati kami mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada seluruh pihak yang telah membantu penyelesaian tugas makalah ini,
baik secara langsung maupun tidak langsung. Khususnya kepada dosen pembimbing mata kuliah
“Bahasa Indonesia” yang telah memberikan bimbingan dan petunjuk dalam penyelesaian tugas
ini.

Akhir kata, kami berharap semoga makalah mengenai Genre Mikro dan Genre Makro ini dapat
memberikan manfaat bagi penyusun pada khususnya, bagi dunia pendidikan pada umumnya
dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan juga bagi semua pihak yang membutuhkan.

Kupang, 6 Oktober 2020

Penulis


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................

Daftar Isi..........................................................................

BAB I

PENDAHULUAN...........................................................

1.1 Latar Belakang...........................................................

1.2 Rumusan Masalah......................................................

1.3 Tujuan........................................................................

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Genre Mikro

2.2 Genre Makro

BAB III

PENUTUP.......................................................................

3.1 Kesimpulan ...............................................................

3.2 Saran..........................................................................

DAFTAR PUSTAKA .....................................................


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Teks akademik atau yang sering disebut teks ilmiah berbeda teks nonakademik atau teks
nonilmiah. Teks akademik dan teks nonakademik ditandai oleh ciri ciri tertentu. Dengan
memahami ciri ciri teks akademik anda akan merasa yakin bahwa jenis teks tersebut
memang penting bagi kehidupan akademik anda. Terbukti bahwa dalam menjalani
kehidupan akademik, anda harus membaca dan menciptakan teks akademik.

Teks akademik atau teks ilmiah dapat terwujud dalam berbagai jenis misalnya buku,
ulasan buku, proposal penelitian, laporan penelitian, dan artikel ilmiah. Jenis jenis tersebut
merupakan genre makro yang masing masing di dalamnya terkandung  campuran dari
beberapa genre mikro seperti deskripsi, laporan, prosedur, dan lain lain.

1.2    Rumusan masalah


 Apa yang dimaksud genre makro dan mikro?
 Apa saja jenis jenis teks akademik genre mikro?
 Apa saja jenis jenis teks akademik genre makro?

1.3  Tujuan Penulisan  

 Mengetahui dan memahami pengertian dari genre makro dan mikro

 Mengetahui dan memahami jenis jenis teks akademik genre mikro

 Mengetahu dan memahami jenis jenis teks akademik genre makro


BAB II
PEMBAHASAN

2.1 GENRE MIKRO


            Genre mikro adalah genre tunggal yang berdiri sendiri sesuai dengan jenis jenis teks
sederhana . jenis teks akademik genre mikro yaitu deskripsi,  prosedur, eksplanasi, eksposisi, dan
diskusi

Deskripsi
a. Pengertian Teks Deskripsi
Teks deskripsi adalah sebuah paragraf dimana gagasan utamanya disampaikan dengan
cara menggambarkan secara jelas objek, tempat, atau peristiwa yang sedang menjadi topik
kepada pembaca. Sehingga pembaca seolah-olah merasakan langsung apa yang sedang
diungkapkan dalam teks tersebut.
b. Tujuan Teks Deskripsi
Tujuan teks berbeda dengan teks negosiasi, dimana tujuan teks deskripsi sangat jelas
yaitu agar orang yang membaca teks ini seolah-olah sedang merasakan langsung apa yang
sedang di jelaskan dalam teks tersebut.
c. Ciri-Ciri Teks Deskripsi
Berikut ini ciri-cirinya:
 Paragraf deskripsi menggambarkan sesuatu.
 Paragraf yang digambarkan dijelaskan secara sangat jelas dan rinci serta melibatkan
kesan indera.
 Ketika pembaca membaca teks deskripsi, maka seolah-olah merasakan langsung apa
yang sedang dibahas di dalam teks.
 Teks deskripsi menjelaskan ciri-ciri fisik objek, seperti bentuk, ukuran, warna, atau
ciri-ciri psikis/keadaan suatu objek dengan rinci.
d.Struktur Teks Deskripsi
Adapun 3 struktur yang menyusun teks deskripsi sehingga menjadi satu keutuhan. 3
struktur tersebut yaitu:
 Identifikasi
Penentu identitas seseorang, benda, dan sebagainya.
 Klasifikasi
Penyusunan bersistem dalam kelompok menurut kaidah atau standar yang telah
ditetapkan.
 Deskripsi bagian
Bagian teks yang berisi tentang gambaran-gambaran bagian didalam teks tersebut.
e.Jenis Teks Deskripsi
            Teks deskripsi dibedakan menjadi 3 macam yaitu:
 Teks paragraf deskripsi subjektif : suatu paragraf deskripsi yang penggambaran objek
nya menurut kesan yang dimiliki oleh penulis teks.
 Teks paragraf spatial: dalam teks ini objek yang digambarkan hanya berupa tempat,
benda, ruang dan lainnya.
 Teks paragraf objektif: teks ini objek digambarkan apa adanya menurut keadaan objek
yang sebenarnya tanpa penambahan opini dari penulis itu sendiri.
f. Langkah-langkah Membuat Teks / Paragraf Deskripsi
 Menentukan tema (objek yang akan dibahas).
 Menentukan tujuan.
 Kumpulkan data-data dan lakukan pengamatan langsung mengenai objek yang akan
dibahas.
 Setelah data-data terkumpul, susunlah data tersebut menjadi kerangka karangan.
 Uraikan kerangka karangan menjadi teks deskripsi yang disesuaikan dengan topik.
g. Ciri/Kaidah Kebahasaan Teks Deskripsi
Berikut ini adalah kaidah kebahasaan teks deskripsi:
 Menggunakan kata benda sesuai topik yang dideskripsikan. Seperti: sekolah, rumah,
guruku, teman saya, dll.
 Menggunakan frasa yang mengandung kata benda. Contohnya yaitu beliau adalah
seorang kepala sekolah yang rendah hati, dll.
 Mengandung kata sifat yang bersifat menggambarkan. Seperti: satu siswa rajin, dua
kaos kaki putih, dll.
 Mengandung kata kerja Transitif untuk memberikan informasi subjek. Seperti: siswa
itu mengenakan seragam putih biru, dll.
 Mengandung kata kerja (perasaan, pendapat) dengan tujuan mengungkapkan
pandangan pribadi penulis mengenai subjek. Seperti: saya pikir itu adalah kucing
cerdas, saya yakin buku itu murah, dll.
 Mengandung kata keterangan untuk memberikan informasi tambahan mengenai
objek. Seperti: dengan cepat, di rumah, di kantin, dll.
 Mengandung bahasa kiasan berupa perumpamaan atau metafora. Seperti: kulitnya
lembut seperti benang sutra, dll.

Contoh Teks Deskripsi


Aku punya kucing bernama Tara. Bulunya berwarna hitam dan putih, dengan putih
sebagai warna dominan. Tara mempunyai ekor panjang dan sangat lucu. Tara suka sekali
memakan ikan dengan nasi. Saat Tara lapar, dia akan mengeong meminta makan.
Eksplanasi
a. Pengertian Teks Eksplanasi
Teks Eksplanasi (Explanation Text) adalah sebuah teks yang berisi tentang proses-proses
yang berhubungan dengan fenomena-fenomena alam, sosial, ilmu pengetahuan, budaya, dan
lainnya.
b. Jenis-Jenis Teks Eksplanasi
Menurut NWS Departement School and Education (2012), terdapat empat jenis
explanatory text. Berikut ini adalah beberapa jenis teks eksplanasi tersebut:
 Eksplanasi Sequential, yaitu jenis eksplanasi yang menjelaskan rincian tahapan suatu
fenomena. Misalnya; urutan siklus kehidupan rantai makanan.
 Eksplanasi Kausal, yaitu jenis eksplanasi yang menjelaskan mengenai asal-muasal
atau penyebab terjadinya perubahan pada suatu hal secara bertahap. Misalnya; proses
terjadinya tanah longsor.
 Eksplanasi Teoritis, yaitu jenis eksplanasi yang berisi spekulasi kemungkinan yang
bisa terjadi di balik suatu fenomena alam. Misalnya; letusan gunung merapi mungkin
memicu terjadinya bencana alam lain yang dahsyat.
 Eksplanasi Faktorial, yaitu jenis eksplanasi yang menjelaskan tentang efek serta hasil
dari suatu proses. Misalnya; efek terjadinya kolonialisasi.
c. Tujuan Teks Eksplanasi
Tujuan penulisan teks eksplanasi ialah untuk menjelaskan proses terciptanya sesuatu
yang terjadi secara alamiahm, atau proses bekerjanya fenomena alam maupun sosial.
d. Struktur Teks Eksplanasi
Teks eksplanasi memiliki struktur yang terdiri dari pernyataan umum, dilanjutkan dengan
urutan sebab akibat dan diakhiri dengan interpretasi. Untuk leboh memahami lagi mengenai
struktur tersebut silahkan simak uraian berikut ini.
 Pernyataan Umum, Berisi tentang penjelasan umum tentang fenomena yang akan
dibahas, bisa berupa pengenalan fenomena tersebut atau penjelasannya. Penjelasan
umum yang dituliskan dalam teks ini berupa gambaran secara umum tentang apa,
mengapa, dan bagaimana proses peristiwa alam tersebut bisa terjadi.
 Deretan Penjelas,Berisi tentang penjelasan proses mengapa fenomena tersebut bisa
terjadi atau tercipta dan bisa terdiri lebih dari satu paragraf. Deretan penjelas
mendeskripsikan dan merincikan penyebab dan akibat dari sebuah bencana alam yang
terjadi.
 Interpretasi (Opsional), Teks penutup yang bersifat pilihan; bukan keharusan. Teks
penutup yang dimaksud adalah, teks yang merupakan intisari atau kesimpulan dari
pernyataan umum dan deretan penjelas. Opsionalnya dapat berupa tanggapan maupun
mengambil kesimpulan atas pernyataan yang ada dalam teks tersebut (Mahsun, 2013)
e. Ciri ciri Teks Eksplanasi
Berikut penjelasan ciri-ciri teks eksplanasi.
 Strukturnya terdiri dari pernyataan umum, urutan sebab akibat dan interpretasi seperti
yang telah dijelaskan diatas tadi.
 Memuat informasi berdasarkan fakta “faktual”.
 Faktualnya itu memuat informasi yang bersifat ilmiah atau keilmuan seperti sains dan
yang lainnya.
f. Kaidah Kebahasan Teks Eksplanasi
Teks eksplanasi pada umumnya memiliki ciri bahasa sebagai berikut:
 Fokus pada hal umum “generic” bukan partisipan manusia (nonhuman participants)
misalnya gempa bumi, banjir, hujan dan udara.
 Dimungkinkan menggunakan istilah ilmiah.
 Lebih banyak menggunakan kata kerja material dan relasional “kata kerja aktif”.
 Menggunakan konjungsi waktu dan kausul misalnya jika, bila, sehingga, sebelum,
pertama dan kemudian.
 Menggunakan kalimat pasif.
 Eksplanasi ditulis untuk membuat justifikasi bahwa sesuatu yang diterangkan secara
kausal itu benar adanya.

Contoh Teks Eksplanasi Fenomena Sosial


Pengamen Jalanan
Semakin menjamurnya pengamen jalanan saat ini terutama di kota – kota besar seolah
menimbulkan masalah tersendiri. Ada yang menanggapinya secara positif namun lebih banyak
lagi yang menanggapinya secara negative. Pengamen jalanan adalah penari, penyanyi, atau
pemain music yang mengadakan pertunjukkan di jalanan dengan cara berpindah – pindah dari
satu kendaraan ke kendaraan lain. Pengamen jalanan lekat dengan simbol anak jalanan yang
digambarkan dekil, kotor, nakal, kriminal, dsb. Buruknya pandangan masyarakat terhadap
pengamen jalanan menimbulkan problema tersendiri yang patut untuk dibahas.
Stigma negatif masyarakat terhadap keberadaan pengamen sudah berlangsung sejak lama.
Banyak faktor yang menyebabkan hal ini terjadi. Faktor tersebut antara lain , karena sebagian
besar masyarakat menganggap buruk profesi ini. Masyarakat berasumsi bahwa semua pengamen
jalanan tidak berpendidikan dak akrab dengan dunia hitam kriminal, dan masih banyak lainnya.
Faktor – factor diatas hanya segelintir dari beragam alasan yang muncul di masyarakat terkait
tanggapan negative mereka terhadap pengamen jalanan.
Banyak hal yang melatarbelakangi orang – orang untuk turun ke jalan dan mengamen. Ada
yang dikarenakan himpitn ekonomi sehingga mengharuskan mereka untuk turun ke jalan demi
sesuap nasi. Ada juga yang dilatarbelakangi alas an untuk menyalurkan hobi dan minat mereka.
Lazim ditemui para mahasiswa yang menjadi pengamen karena minat dan hobi mereka adalah
bernyanyi dan bermain musik.
Masyarakat di kota – kota besar yang menggunakan moda transportasi pribadi maupun
publik mungkin sudah terbiasa dengan hilir mudik pengamen jalanan yang menyatu dengan para
pedagang asongan, pengemis, gelandangan, dll. Tanggapan masyarakat awam tentang pengamen
jalanan beragam, ada yang mengaku cukup terhibur dan senang terhadap keberadaan mereka.
Lebih banyak lagi yang merasa terganggu dan tidak nyaman terhadap mereka. Cita pengamen
diperburuk lagi dengan banyaknya kasus kriminal yang melibatkan pengamen jalanan sebagai
pelakunya.
Pengamen jalanan tidak boleh kita pandang hanya dengan sebelah mata. Ada beberapa artis
papan atas Indonesia hingga dunia yang merintis karirnya dari jalanan. Dalam negeri ada Charlie
Van Houten, yang dulu tergabung dalam salah satu band ternama di Indonesia, ST 12.   Ia
mengaku memulai karirnya mengamen dari satu stasiun kereta ke stasiun lainnya. Ada juga
Tegar, Aris ‘Idol’, dll. Di luar negeri, ada grup band termahsyur di zamannya yaitu bahkan
melegenda hingga sekarang band kenamaan The Beatles. Ada juga Ed Sheeran yang dahulunya
merupakan pengamen jalanan di sekitaran arena O2 di London, Inggris. Ia telah diakui sebagai
musisi yang hebat, ditambah banyaknya penghargaan yang telah diraihnya termasuk yang paling
bergengsi dalam industry music dunia “Grammy Awards”. Artis – artis di atas menjadi bukti
nyata bahwa pengamen jalanan tidak boleh dipandang sebelah mata.
Menanggapi keberadaan pengamen jalanan haruslah dilihat dari dua sisi. Pola penyelesaian
masalah ini harus dilakukan di seluruh lapisan masyarakat. Pemerintah juga harus memegang
peran untuk mengedukasi dan membimbing para pengamen jalanan agar menjadi pribadi –
pribadi yang lebih baik kedepannya. Kita sebagai masyarakat harus bersikap bijaksana. Seperti
pepatah yang mengungkapkan “jangan hanya menilai buku dari sampulnya”, mungkin sudah
saatnya kita menggunakan pepatah ini dalam menanggapi keberadaan pengamen jalanan di
sekitar kita.
Kerangka Teks Eksplanasi Fenomena Sosial ( Pengamen Jalanan )
 Topik   : Pengamen jalanan yang dipandang negatif oleh masyarakat
 Tujuan : Untuk mengetahui penyebab dan alasan munculnya pandangan dan              
pendapat negatif oleh masyarakat terhadap pengamen jalanan
 Tema   : Stigma Negatif Seniman Jalanan
Kerangka Isi Teks Eksplanasi :
 Pengertian pengamen jalanan
 Faktor – faktor penyebab pengamen dipandang negatif oleh masyarakat
 Ragam latar belakang pengamen jalanan
 Pendapat masyarakat terhadap pengamen
 Artis – artis papan atas yang pernah berprofesi sebagai pengamen jalanan
 Pola penyelasaian stigma negatif terhadap pengamen jalanan
Struktus teks eksplanasi Pengamen Jalanan :
 Pernyataan umum = Paragraf 1
 Deretan Penjelasan (isi) = Paragraf 2, 3, 4, dan 5
 Interpretasi (Penutup) = Paragraf 6

Teks eksposisi
a. Pengertian Teks Eksposisi
Teks eksposisi adalah sebuah paragraf atau karangan yang terkandung di dalamnya sejumlah
informasi yang mana isinya ditulis dengan tujuan untuk menjelaskan atau memberikan
pengertian dengan gaya penulisan yang singkat, padat dan akurat.

b. Tujuan Teks Eksposisi


Untuk menjelaskan informasi tertentu supaya dapat menambah ilmu pengetahuan pembaca,
sehingga dengan membaca teks eksposisi maka pembaca akan mendapatkan pengetahuan secara
rinci dari suatu hal atau kejadian.
c. Struktur Teks Eksposisi
Di dalam jenis teks seperti ini terdapat struktur penulisan yang baku sehingga pembacanya
dapat membedakannya dengan jenis teks lainnya. Adapun struktur teks eksposisi adalah sebagai
berikut:
 Thesis (Pernyataan Pendapat)
Tesis adalah bagian pembuka dari penulisan exposition text. Tesis merupakan pernyataan
pendapat dari penulis secara pribadi tentang topik atau masalah yang dibahas.
 Argument (Argumentasi)
Argumentasi adalah bagian dari penulisan exposition text yang berisi tentang alasan-
alasan yang mendukung atau memperkuat pendapat penulis pada bagian tesis tadi.
Argumentasi ini bisa diambil dari hasil penelitian para ahli, ataupun pendapat pakar di
bidang tertentu sehingga memperkuat pendapat pribadi si penulis.
 Reiteration (Penegasan Ulang Pendapat)
Reiterasi adalah penegasan kembali pendapat penulis pada bagian tesis sehingga pembaca
dapat lebih memahami sepenuhnya isi dari teks tersebut. Biasanya reiterasi disertai
dengan bukti-bukti pendukung, dan merupakan bagian dari kesimpulan suatu teks yang
dibuat penulis.
d. Ciri-Ciri Teks Eksposisi
Ciri-ciri teks eksposisi adalah sebagai berikut:
 Penyampaian informasi dilakukan dengan cara singkat, padat, akurat, serta mudah
dimengerti oleh pembacanya.
 Gaya penulisan yang digunakan dalam jenis teks ini sifatnya persuasif informatif atau
mengajak orang lain.
 Penjelasan informasi pada jenis teks ini dipaparkan secara lugas dengan menggunakan
bahasa baku dan sesuai EYD.
 Penyampaian informasi di dalam tulisan sifatnya objektif, tidak memihak, serta
berdasarkan bukti yang konkret.
 Penjabaran informasi di dalam teks disertai dengan data-data akurat yang berasal dari
sumber terpercaya sebagai pendukung isi tulisan.
 Fakta informasi yang diberikan banyak dipakai sebagai alat konkritasi dan kontribusi.
e. Kaidah Penulisan Teks Eksposisi
Pada umumnya terdapat tiga kaidah dalam penulisan exposition text. Adapun unsur
kebahasaan tersebut adalah sebagai berikut:
 Konjungsi
  Konjungsi adalah bentuk kata penghubung yang sering dipakai dalam teks eksposisi. Kata
penghubung yang digunakan pada jenis teks ini ada banyak sekali, yang digunakan untuk
menunjukkan waktu, perbandingan, penjelasan, gabungan, dan lainnya. Misalnya kata “lalu”,
“setelah” untuk kata penghubung waktu.
 Pronomina
Pronomina adalah bentuk kata ganti pada suatu teks. Ada dua jenis pronomina, antara lain;
1) Persona, yaitu kata ganti untuk menunjukkan orang. Misalnya; kamu, dia, saya, ia.
2) Non-Persona, yaitu kata ganti untuk menunjukkan sesuatu yang bukan orang. Misalnya;
di sana, di situ, di sini.
 Leksikal
  Leksikal adalah jenis kata yang menunjukkan kata kerja, kata sifat, kata benda, dan kata
keterangan. Berikut ini adalah beberapa contohnya:
1) Kata kerja; berlari, menulis, membaca, dan lain-lain.
2) Kata benda; batu, kayu, meja, piring, dan lain-lain.
3) Kata sifat; baik, buruk, cantik, menarik, dan lain-lain.
4) Kata keterangan; di sini, di situ, malam, pagi, dan lain-lain.
f. Jenis-Jenis Teks Eksposisi
Secara umum, ada beberapa jenis teks eksposisi yang sering digunakan, diantaranya adalah:
 Berita, jenis teks yang isinya menyampaikan informasi suatu peristiwa atau kejadi. Jenis
teks seperti ini banyak ditemukan dalam surat kabar atau koran.
 Ilustrasi, jenis teks yang digunakan untuk menggambarkan secara sederhana atau bentuk
konkret suatu ide atau gagasan. Jenis teks ilustrasi biasanya menggunakan frasa
penghubung dalam mendeskripsikan sesuatu kepada pembaca.
 Perbandingan, jenis teks yang dipakai untuk menjelaskan suatu pokok bahasan dengan
memakai metode perbandingan.
 Proses, jenis teks yang isinya menjelaskan tentang tata cara atau panduan untuk
melakukan sesuatu.
 Definisi, jenis teks yang isinya menjelaskan tentang pengertian dari suatu objek tertentu.
 Pertentangan, jenis teks yang berisi pertentangan antara suatu objek dengan objek
lainnya. Biasanya teks ini memakai kata frasa penghubung, misalnya; akan tetapi,
meskipun begitu, sebaliknya, dan lain-lain.
 Teks analisis, yaitu teks yang isinya menjelaskan tentang proses analisis suatu pokok
bahasan yang dipisahkan menjadi beberapa sub-bagian untuk kemudian dikembangkan
secara berurutan.
Contoh Teks Eksposisi Beserta Strukturnya
Realita Hukum Di Indonesia
Tesis :
Dalam hal ini sebenarnya hukum yang ada di Indonesia sebagaimana yang telah diatur pada
undang-undang telah secara tegas mengatur hukuman berbagai pelaku tindak kejahatan. Namun,
realitanya seringkali terjadi ketidakadilan hukum yang merugikan banyak orang. Hukum boleh
saja tegas, namun menjadi tumpul di hadapan koruptor.
Argumentasi:
Bukan rahasia umum lagi bahwa para koruptor di Indonesia mendapatkan hukuman yang
tingkatannya masih tergolong ringan, bahkan ada koruptor yang menerima fasilitas mewah
padahal sudah merugiakan bangsa. Seringkali kita menonton berita bahwa seorang maling
dihajar masa hingga tewas. Namun belum pernah ada koruptor di Indonesia dikeroyok masa
sampai tewas.
Penegasan Ulang:
Hukum di Indonesia itu bisa dikatakan hanya tegas di hadapan rakyat kecil. Sebut saja kasus
yang pernah menimpa nenek asyani, kasusnya hanya karena diduga mencuri kayu, beliau
terancam hukuman selam lima tahun penjara. Sungguh tidak adil memang jika dibandingkan
dengan hukuman yang akan diterima koruptor.
Teks prosedur
a. Pengertian Teks Prosedur
Teks Prosedur adalah teks yang berisi cara, tujuan untuk membuat atau melakukan sesuatu
hal dengan langkah demi langkah yang tepat secara berurutan sehingga menghasilkan suatu
tujuan yang diinginkan.
     Pada teks prosedur, isi dari tulisannya selalu berhubungan dari awal sampai akhir, dan dari
setiap isinya terdapat keterangan-keterangan agar mudah dipahami oleh pembaca.
b. Tujuan Teks Prosedur
Teks prosedur bertujuan untuk memudahkan pembaca maupun pendengar agar dapat mengikuti
langkah atau perintah dari isi teks yang tujuan akhirnya bisa sesuai keinginan pembaca maupun
pendengar.
Berisi penekanan pada keuntungan dan ucapan selamat melakukan sesuatu.
c. Ciri Ciri Teks Prosedur
Adapun ciri-ciri teks prosedur yang diantaranya yaitu:
 Menggunakan pola kalimat perintah (imperatif).
Kalimat perintah merupakan kalimat yang mengandung makna meminta/ memerintah
seseorang untuk melakukan sesuatu.
Contoh :
Tolong matikan kran air itu!
Jangan membuat ribut, anak-anak!
Saya minta kerjakan tugasmu tepat waktu!
Menggunakan kata kerja aktif.
 Kata kerja yang memberikan suatu tindakan kepada objeknya misalnya
Menyiram
Membungkus
Melempar  dan lain – lain.
 Menggunakan kata penghubung (konjungsi) untuk mengurutkan kegiatan.Kata
penghubung yang menyatakan waktu kegiatan yang hadir dan bersifat
kronologis.Contoh:
1) Selanjutnya
2) Berikutnya
3) Kemudian
4) Lalu
5) Setelah itu.
 Menggunakan kata keterangan untuk menyatakan rinci waktu, tempat dan cara yang
akurat.Gunanya menambahkan atau memberi keterangan pada kata lain.
Contoh:
Ibu mengiris lobak menggunakan pisau tajam.
inta menyiram bunga dengan tangki air miliknya.
Aku harus pergi ke rumah paman sekarang.
 Terdapat tujuan, langkah-langkah dan penutup.
 Menggunakan kalimat imperatif atau kalimat perintah sehingga pembaca bisa
mengikuti apa yang diperintahkan pada sebuah teks.
 Menggunakan kalimat penghubung sehingga dari awal dan akhir teks saling terkait.
 Menggunakan kalimat langsung dan tidak langsung.
 Menggunakan kalimat saran dan larangan.
 Menggunakan kriteria atau batasan tertentu.
 Menggunakan kata keterangan.
 Berisi pemberian informasi.
 Berisi langkah yang terperinci
 Menggunakan akhiran -i dan -kan, contohnya, jangan lupa selalu siram-i bunganya
setiap hari, lempar-kan bola tersebut keatas.
d. Jenis/Macam – Macam Teks Prosedur
Teks prosedur memiliki 3 macam jenis diantaranya, teks prosedur sederhana, kompleks dan
protocol.
 Teks Prosedur Sederhana
Teks prosedur sederhana yaitu teks yang berisi langkah-langkah sederhana yang
biasaya hanya 2-4 langkah saja dalam melakukannya, contohnya cara login facebook.
 Teks Prosedur Kompleks
Teks prosedur kompleks yaitu teks yang berisi banyak langkah dalam melakukannya.
contohnya, cara membuat sambal balado, cara mengajukan pembuatan kartu SIM,
cara memperpanjang STNK, prosedur pembuatan ktp.
 Teks Prosedur Protokol
Teks prosedur protokol adalah teks yang pada setiap langkahnya bisa diubah tidak
harus runut, walaupun berubah, tetapi hasil akhirnya tetap sama. misalnya, jika
memasak mie instan kita bisa merebus dengan memasukan mie dan bumbu kedalam
air rebusan dari tungku atau bisa memasukan air panas kedalam wadah yang berisi
mie lalu memasukan bumbu.
e. Kaidah Kebahasaan Teks Prosedur
Teks prosedur memiliki kaidah kebahasaan diantaranya, konjungsi temporal, kata imperatif,
verba material dan tingkah laku, partisipan manusia, bilangan pendanda, kalimat introgatif dan
kalimat deklaratif.

Contoh Teks Prosedur


Cara Mendirikan Tenda Kemah
Ada beberapa jenis tenta yang dapat digunakan dalam kegiatan kepramukaan, tetapi
untuk kegiatan berkemah yang baik, tenda yang digunakan hendaknya merupakan tenda
standar yang mendirikannya dengan menggunakan tali dan patok. Hal ini untuk melatih
keterampilan dan ketangkasan anggotanya dalam kegiatan berkemah tersebut.
Berikut ini cara mendirikan tenda yang benar dan baik dalam kegiatan berkemah
pramuka yaitu :
1.   Periksa, bersihkan dan amankan terlebih dahulu area atau wilayah tempat yang akan
dipasangi tenda
2.   Persiapan perlengkapan dan peralatan untuk memasang tenda seperti ; tenda, tiang, patok,
tali, palu kecil, dll.
3.   Buka lembaran tenda untuk mengetahui besarnya dan tentukan arah dan sudut tenda.
4.   Pasang tiang tenda sesuai posisinya, dalam hal ini pada sudut-sudut tenda yang
bersangkutan.
5.   Tancapkan patok-patok pada tiap sudut tenda dan pintu tenda.
6.  Setelah menegakan tiang tongkat, ambil tali, lalu ikatkan pada patok yang sudah tertancap
di tanah.
7.      Begitupun dengan tiang depan, ikatkan talinya. (Alangkah lebih bagus jika
menggunakan tali ganda).
8.      Pasang pendukung tenda, seperti, lampu, pagar, gerbang dan lain sebagainya.
Teks diskusi
a . Pengertian Teks Diskusi
Teks diskusi adalah teks yang memberikan dua pendapat berbeda mengenai suatu hal (pro
dan kontra) yang mengakibatkan kedua belah pihak menjadi saling membicarakan masalah yang
menjadi persoalan (diskusi).
Salah satu manfaat dari berdiskusi yaitu bisa memperluas pengetahuan dan memperbanyak
pengalaman. Diskusi adalah salah satu kegiatan wicara. Diskusi adalah pertukaran gagasan,
pikiran, dan pendapat antara dua orang atau lebih secara lisan.
b. Struktur Teks Diskusi
Terdapat 4 struktur yang menyusun teks diskusi sehingga menjadi utuh. Struktur tersebut
yaitu:
 Isu; berisi masalah yang akan didiskusikan lebih lanjut.
 Argumen mendukung; berisi argumen yang mendukung hal yang menjadi pokok
masalah diskusi.
 Argumen menentang; berisi argumen yang bertentangan dengan argumen yang
mendukung.
 Kesimpulan; berisi kesimpulan dan rekomendasi mengenai isu yang dibahas. baiknya
mengambil jalan tengah tentang suatu yang sedang didiskusikan.

c. Jenis Teks Diskusi


Teks diskusi terbagi menjadi beberapa jenis, diantaranya yaitu antara lain:
 Seminar.
 Simposium.
 Diskusi panel.
 Kongres.
 Muktamar.
 Sarasehan.
 Lokakarya.
d. Tujuan Teks Diskusi
Diskusi dilakukan dengan tujuan mencari kesepatakan atau kesepahaman
gagasan/pendapat. Diskusi yang dilakukan oleh beberapa orang disebut diskusi kelompok.
Diskusi kelompok membutuhkan seorang leader yang disebut ketua diskusi. Tugas ketua diskusi
adalah membuka dan menutup diskusi, membangkitkan minat anggota untuk menyampaikan
gagasan, menengahi anggota yang berdebat, dan menyimpulkan hasil diskusi.
e. Unsur/Kaidah Kebahasaan
 Penggunaan Konjungsi Perlawanan
Konjungsi perlawanan menggunakan kata hubung : tetapi, sedangkan, namun,
sebaliknya.
 Penggunaan Kohesi Leksikal dan Kohesi Gramatikal
1) Kohesi leksikal adalah kepaduan yang dicapai melalui pemilihan kata.
2) Kohesi gramatikal adalah kepaduan yang dicapai dengan menggunakan elemen
dan aturan gramatikal.
 Penggunaan Modalitas
  Modalitas adalah kata yang mempunyai makna kemungkinan, kenyataan, dan
sebagainya yang dinyatakan dalam kalimat. Biasanya dinyatakan dengan kata-kata
seperti harus, akan, ingin, mungkin.

Contoh Teks Diskusi


Dampak Menonton Televisi bagi Remaja
Isu
  Di dalam era globalisasi ini tayangan televisi sudah tidak bisa dihindari. Dengan menonton
televisi, kita bisa memperoleh bermacam-macam informasi, termasuk di dalamnya hiburan.
Pertanyaannya adalah adakah dampak negatif yang ditimbulkan dari menonton televisi?
Sebagian masyarakat menganggap bahwa menonton televisi berdampak positif, tetapi banyak
juga masyarakat yang menganggap bahwa menonton televisi berdampak negatif.
Argument yang mendukung
  Dampak positif dari menonton televisi adalah sebagai berikut :
Pertama, televisi memiliki kelebihan dalam hal penyajian berita, televisi umumnya selalu up to
date. Hal ini tentu akan membuat remaja tidak ketinggalan informasi dan memberikan wawasan
yang cukup luas pada remaja secara cepat.
Kedua, jika televisi menyajikan acara-acara yang berhubungan dengan pendidikan, hal ini tentu
sangat berguna bagi para pelajar. Seorang pelajar bisa mengambil manfaat berupa informasi
pendidikan dari acara televisi tersebut.
Ketiga, pengaruh positif televisi lainnya adalah remaja bisa menyegarkan otak dengan menonton
beragam tayangan hiburan yang disajikan oleh stasiun televisi. Mulai dari acara kuis, film,
sinetron, atau hiburan-hiburan yang lain.
Keempat, acara televisi sering menayangkan tokoh-tokoh yang memiliki pengaruh, baik dalam
dunia pendidikan, dunia usaha, hiburan, atau yang lainnya. Tokoh-tokoh yang ditampilkan dalam
televisi ini bisa memicu remaja untuk mencontoh kesuksesan mereka.
 Argumen MenentangSementara itu, dampak negatif dari menonton televisi adalah sebagai
berikut :
Pertama, televisi membuat remaja lupa waktu. Bagi pelajar, kecanduan nonton televisi menjadi
kontraproduktif dengan tugas seorang pelajar yang kewajibannya belajar.
Kedua, banyaknya acara-acara yang kurang mendidik di televisi bisa mempengaruhi kejiwaan
remaja. Film-film yang menampilkan adegan tidak layak ditonton remaja tanpa ada sensor sangat
mudah ditiru oleh remaja.
Ketiga, televisi mampu meningkatkan daya konsumtif remaja. Karena televisi merupakan media
iklan yang memiliki pengaruh tinggi terhadap konsumennya. Iklan yang ditayangkan secara terus
menerus sepanjang hari, remaja untuk untuk membeli produk yang dipromosikan oleh
produsen.Keempat, banyak acara televisi yang isinya kurang sesuai dengan norma masyarakat
Indonesia, termasuk juga dengan berita-berita yang kerap menayangkan kekerasan tanpa
disensor terlebih dahulu. Acara demikian jika ditonton oleh remaja yang notabene suka meniru,
tentu bisa ditiru oleh mereka.
Simpulan
  Dari beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa televisi mempunyai dampak positif
atau negatif. Hal itu bergantung pada penonton televisi.

2.2 GENRE MIKRO


Seperti telah dinyatakan terdahulu, teks akademik atau teks ilmiah dapat terwujud dalam
berbagai jenis, misalnya buku,ulasan buku,proposal penelitian, laporan penelitian, dan artikel
ilmiah. Jenis-jenis tersebut merupakan genre makro yang masing-masing di dalamnya
terkandung campuran dari beberapa genre mikro seperti deskripsi,laporan,prosedur,eksplanasi,
eksposisi, dan diskusi. Genre makro adalah genre yang digunakan untuk menamai sebuah jenis
teks secara keseluruhan, dan genre mikro adalah subgenre-subgenre yang lebih kecil yang
terdapat didalamnya dan dipayungi oleh genre makro tersebut.
ulasan buku
a. Pengertian Teks Ulasan Buku
Teks ulasan adalah suatu tulisan yang isinya untuk menimbang atau mnilai karya yang
dihasilkan oleh orang lain. Ulasan juga sering diartikan dengan timbangan, resensi dan review.
Ulasan tidak hnaya dilakukan pada buku tetapi juga pada karya-karya lain berupa artikel, karya
sastra, karya seni dan lain-lain. Ulasan buku adalah tulisan yang berisi tentang kritik terhadap
buku yang dimaksud. Menulis teks ulasan buku bukan hanya sekedar memberikan penilaian
terhadap buku yang diulas, melainkan dapat memberikan gambaran kepada pembaca untuk
memenuhi tujuan atau fungsi sosialnya.
Tujuan pembuatan ulasan adalah sbagai berikut:
 Menyajikan informasi komprehensif (menyeluruh) tentang sebuah karya.
 Memengaruhi penikmat karya untuk memikirkan, merenungkan dan mendiskusikan lebih
jauh fenomena atau problema pada suatu karya.
 Memberikan pertimbangan kepada pembaca apakah sebuah karya layaj dinikmati atau
tidak.
 Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa teks ulasan buku adalah salah satu
teks akademik yang berisi pertimbangan secara objektif terhadap kualitas sebuah buku
yang dihasilkan oleh orang lain. Buku yang dimaksud boleh berupa buku fiksi maupun
non fiksi. Teks ulasan buku biasanya di publikasikan melalui media masa seperti majalah
dan surat kabar.
b. Struktur Teks Ulasan Buku
Struktur teks ulasan buku adalah sebagai berikut:
 Identitas (Opsional)
Pada bagian identitas dimuat judul, penulis, penerbit, tahun terbit, bahasa yang
digunakan, warna sampul dan lain-lain. Pada bagian identitas dibuat berdasarkan fakta-
fakta dan kebutuhan si pengulas buku. Jenis mikro yang dipakai untuk memaparkan
identitas adalah deskripsi.
 Orientasi
Orientasi adalah pengenalan terhadap keseluruhan teks ulasan. Fungsi tahapan orientasi
adalah menyampaikan informasi tentang buku yang diulas, memposisikan buku yang
diulas, dan menyatakan pendapat pengulas tentang buku. Jenis mikro yang digunakan
pada bagian orientasi adalah eksposisi dan deskripsi.
 Tafsiran
Pada bagian tafsiran, dipaparkan penceritaan ulang tentang hal yang dilakukan oleh
penulis saat menulis buku dan ringkasan buku yang merupakan ulasan dari pengulas
buku. Untuk memperkuat tafsirannya, penulis sering membandingkan kualitas karya atau
benda yang diulas dengan karya benda lain yang sejenis. Jenis mikro yang digunakan
pada tafsiran adalah deskripsi dan rekon.
 Evaluasi
Pada bagian evaluasi, dipaparkan penilaian pengulas terhadap karya yang diulas. Bagian
ini merupakan bagian paling penting dalam mengulas buku. Aspek-aspek yang dinilai
adalah kedalaman isi buku yang diulas, tata organisasi gagasan yang tergambar pada
penataan bab, gaya penulisan yang digunakan, keunggulan dan kelemahan buku yang
diulas. Jenis mikro yang digunakan pada bagian evaluasi adalah deksripsi dan eksplanasi.
 Rangkuman
Pada bagian rangkuman, penulis dirumuskan simpulan yang ditujukan kepada pembaca
karya atau benda yang telah diulas. Ulasan dibuat berdasarkan hasil penilaian dan
penafsiran yang telah dilakukan sebelumnya. Simpulan juga bisa memaparkan
rekomendasi pembaca tentang layak atau tidaknya sebuah karya atau benda untuk dibaca,
dinikmati, atau dimiliki. Jenis mikro yang digunakan pada bagian rangkuman adalah
deskripsi dan eksposisi.
c. Cara Merekomendasikan Teks Ulasan Buku
Merekomendasikan teks ulasan buku adalah menuliskan kembali teks ulasan yang telah ada
dengan menggunakan bahasa sendiri. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam merekonstruksikan
teks ulasan buku adalah sebagai berikut:
 Membaca teks ulasan.
 Apabila belum pernah membaca buku yang diulas, pengulas dapat mencari informasi
mengenai buku tersebut.
 Melihat struktur teks ulasan.
 Menuliskan kembali teks ulasan berdasarkan struktur teks ulasan.
d. Langkah-langkah Operasional Penulisan Teks Ulasan Buku
Mengulas sebuah buku artinya memberikan peniliaian terhadap buku yang ditulis secara
objektif. Langkah-langkah yang harus diperhatikan adalah sebagai berikut:
 Memilih buku yang diulas
Buku yang akan diulas sebaiknya sesuai dengan minat pengulas. Setelah
menentukan buku yang diulas sebaiknya melakukan penjajakan sekilas terhadap
buku yang diulas, meliputi penulis, penerbit, dan isi buku secara sekilas.
 Membaca kritis
Membaca kritis (komprehensif) merupakan bagian penting dalam mengulas buku
dan diharapkan membaca keseluruhan buku dari awal sampai akhir. Bagian
pendahuluan pada buku juga merupakan hal yangs angat penting karena akan
memberikan informasi mengenai latar belakang penulisan buku, aliran ilmu yang
dianut, tujuan penulisan, dan target pembaca yang diharapkan dan dibuat catatan-
catatan kecil dalam mengulas buku.
 Membuat ringkasan
Ringkasan buku yang diulas sebaiknya berdasarkan catatan-catatan yang telah dibuat
saat kegiatan membaca kritis. Ringkasan buku yang dibuat dapat mewakili isi buku
secara keseluruhan.
 Menentukan kriteria penilaian
Penilaian yang dilakukan terhadap buku yang diulas harus berdasarkan keunggulan
dan kelemahannya, baik dari segi bahasa, pembatasan bab, kerangka penulisan,
sistematika, bobot ide, maupun aspek teknis lainnya.
 Mencari buku pembanding dan referensi untuk rujukan
Buku pembanding akan menjadikan penilaian terhadap buku yang diulas semakin
baik dan buku pembanding harus sejenis.
 Menulis laporan yang dimaksud
Pada saat menulis resensi, peresensi harus menguasai dan mengetahui isi dan
identitas buku yang akan diresensi. Pemahaman terhadap isi buku dapat membantu
kelancaran peresensi dalam menyelesaikan tulisannya. Setelah selesai dalam menulis
ulasan, dilakukan review sehingga teks ulasan menjadi lebih baik. Review dapat
dilakukan oleh diri sendiri maupun orang lain.

Laporan
a. Pengertian Teks Laporan
Teks laporan adalah sebuah teks yang mengandung klarifikasi mengenai suatu objek tertentu
berdasarkan kriteria tertentu.Teks laporan bersifat unum atau universal.Teks laporan disebut juga
teks klasifikasi karena teks tersebut memuat klasifikasi mengenai jenis-jenis sesuatau
berdasarkan kriteria tertentu.Teks laporan berkaitan dengan hubungan berjenjang antara sebuah
kelas dan sub kelas yang ada di dalamnya.Hubungan itu terwujud karena dalam teks laporan
biasanya terdapat klasifikasi yang menunjukkan jenis-jenis sesuatu berdasarkan kriteria tertentu
sebagiamana dinyatakan diatas.
b. Model Teks Laporan penelitian
Teks laporan penelitian adalah uraian tentang hal-hal yang berkaitan dengan proses kegiatan
penelitian.Secara garis besar tujuan penelitian dapat dibedakan menjadi 3 menurut pihak yang
dapat memanfaatkan hasilnya,yaitu:
 Para ilmuan,karena dengan penemuan melalui penelitian maka khasanah ilmu
pengetahuan akan bertambah luas.
 Pemerintah,birokrat atau pengambilan kebijaksanaan yang lain informasi yang
diperoleh dari penenlitian akan bermanfaat bagi penentuan kebijaksanaan sehingga
daya dukung kebijaksanaan  tersebut cukup kuat karena berupa data aktual.
 Masyarakat luas baik secara perorangan maupun kelompok,Adanya informasi dari
penelitian ini lah maka kehidupan manusia menjadi lebih dipermudah.
Pada kenyataannya,sekalipun isi dari laporan penelitian garis besarnya sama dan inti laporan
selalu merupakan sesuatu yang ditonjolkan namun wujud penampilan laporan penelitian
mempunyai variasi kerangka sesuai dengan ketentuan dari lembaga yang bertanggung jawab atas
pelaksanaan penelitian.
c. Model Teks Laporan Kegiatan
Teks laporan kegiatan adalah teks yang disusun setelah kegiatan selesai dilaksanakan.Teks
laporan ini dibuat oleh sekelompok atau perorangan yang bertanggung jawab dalam
melaksanakan kegiatan tersebut.Teks laporan ini digunakan sebagai bahan pertanggungjawaban
kepada pemberi mandat,atasan atau pun sponsor kegiatan tersebut.
Kerangka Laporan Kegiatan
JUDUL
RINGKASAN
BAB I PENDAHULUAN
Latar belakang kegiatan
Objek kegiatan dan strategi pelaksanaanya
Tujuan kegiatan
BAB II DESKRIPSI KEGIATAN
Nama kegiatan
Lokasi
Waktu
Pelaksana
BAB III PELAKSANAAN KEGIATAN
BAB IV PENUTUP
Simpulan
Saran
d. Hubungan Genre pada Teks Laporan Penelitian
Untuk mengetahui apakah setiap tahapan dalam penulisan teks laporan penelitian
diungkapkan dengan genre mikro yang sesuai dapat diketahui dengan menganalisis hubungan
genre pada setiap tahapan teks laporan penelitian yang dibawah ini.
 Abstrak
  Abstrak merupakan bagian sangat penting dalam laporan penelitian.Pada laporan
penelitian abstrak adalah genre mikro yang berisi ringkasan seluruh penelitian yang
dilaporkan.Abstrak disebut juga ringkasan atau inti sari.
 Pendahuluan
 Isi tahapan pendahuluan pada laporan penelitian dan pada proposal penelitian pada
dasarnya sama.Oleh sebab itu genre mikro yang digunakan untuk mengungkap
tahapan pendahuluan dan penutup relatif sama,yaitu eksposisi atau meliputi
deskripsi.Pendahuluan pada laporan penelitian merupakan pengungkapan hasil
pelaksanaan dari rencana yang sudah dikerjakan,sehingga modalitas dan penenda
waktu yang digunakan menggambarkan waktu lampau.
 Landasan teori atau tinjauan pustaka
 Tahapan landasan teori dan tinjauan pustaka berisi dua hal.Yang pertama,adalah
landasan teori yang berfungsi menyampaikan ulasan teori yang digunakan untuk
memecahkan masalah yang diteliti,dan yang kedua adalah,tinjauan pustaka yang
berfungsi unruk menyatakan perbandingan antara penelitian yang dilaporkan itu dan
penelitian sebelumnya.Genre mikro yang digunakan adalah ulasan atau riview
 Metodologi penelitian
 Genre mikro yang digunakan adalah deskripsi dan atau meliputi laporan,rekon,dan
prosedur .Deskripsi yang digunakan untuk mengklasifikasikan data,rekon digunakan
untuk menyatakan rangkaian kegiatan yang dilakukan pada saat penelitian
berlangsung,prosedur digunakan untuk menjelaskan langkah-langkah yang ditempuh
dalam melaksanakan penelitian.
 Hasil penelitian dan pembahasan
 Tahapan hasil penelitian ddan pembahasan terdiri atas dua hal yang berbeda.Genre
mikro yang digunakan untuk mengungkapkan tahapan hasil penelitian dan
pembahasan adalah deskripsi dan diskusi
 Penutup
 Untuk menyampaikan simpulan dan ssaran genre mikro yang digunakan adalah
deskripsi dan atau meliputi eksposisi.Deskripsi digunakan untuk memaparkan
simpulan yang merupakan jawaban langsung terhadap pertanyaan penelitian yang
disampaikan pada pendahuluan.
e. Hubungan Genre pada Teks Laporan Kegiatan
Teks laporan kegiatan mengandung unsur yang saling berhubungan
yaitu,ringkassan,pendahuluan,deskripsi kegiatan,pelaksanaan kegiatan,dan penutup.Struktur teks
yang terdiri dari tahapan-tahapan tertentu direalisasikan oleh genre mikro dengan isi dan fungsi
retoris masing-masing.
f. Langkah-Langkah Penulisan Teks Laporan
1) Langkah-langkah penulisan teks laporan penelitian
 Penulisan pendahuluan
  Penulisan pendahuluan meliputi latar belakang masalah,rumusan masalah,tujuan
penelitian,dan manfaat penelitian.Yang dituli pada latar belakang msalah adalah hal-
hal yang menimbulkan masalah dan biasanya ditujukkan dengan adanya kesenjangan
antara harapan dan kenyataan.tujuan penelitian dirumuskan sesuai dengan rumusan
masalah.Manfaat yang ditulis adalah manfaat teoritis dan manfaat praktis hasil
penelitian
 Penulisan landasan teori dan tinjauan pustaka
  Yang ditulis pada bagian landasan teori adalah teori-teori yang digunakan dalam
menjelaskan atau mengkaji variabel-variabel penelitian.Teori yang digunakan harus
ditulis sebagai kutipan.untuk penelitian eksperimen dan deskriptif korelasional
biasanya bagian ini dilanjutkan dengan penulisan kerangka berpikir dan hipotesis.
 Penulisan metodologi penelitian
Yang ditulis pada bagian ini adalah jenis penelitian yang dilakukan,data  dan
sumber data,teknik pengumpulan data,teknik analisis data dan prose penelitian.
 Penulisan hasil penelitian dan pembahasan
Pada bagian ini,data dissajikan dan dianalisis untuk menemukan jawaba terhadap
rmusan masalah yang terdapat pada bagian pendahuluan.Pada pembahsana,hasil
penelitian untuk setiap variabel dibahas satu persatu.
 Penulisan penutup
Yang ditulis pada bagian ini adalah simpulan dan saran .Simpulan ditulis
berdasarkan hasil penelitian dan saran ditulis berdasarkan simpulan.
2) Langkah-langkah penulisan teks laporan kegiatan
Langkah-langkah penulisan teks laporan kegiatan adalah sebagai berikut:
 Penulisan pendahuluan
  Yang ditulis pada bagian ini adalah latar belakang kegiatan,gambaran tentang jenis
dan bentuk kegiatan,tujuan,manfaat dan strategi gambaran tentang jenis dan bentuk
kegiatan.
 Penulisan deskripsi kegiatan
Yang ditulis pada bagian ini adalah nama kegiatan,lokasi,waktu,dan pelaksana.
Pelaksana adalah orang-orang yang terlibat dalam pelaksanaan kegiatan itu.
 Penulisan pelaksanaan kegiatan
  Yang ditulis pada bagian ini adalah rangkaian tata cara pelaksanaan
kegiatan.Tahapan ini berfungsi untuk menguraikan kegiatan yang dilakukan,strategi
yang digunakan dalam pelaksanaan kegiatan,kendala yang dihadapi,dan langkah yang
ditempuh untuk mengatasi kendala yang dinyatakan.
 Penulisan penutup
  Pernyataan simpulan menunjukkan bahwa kegiatan tersebut sudah terlaksan
dengan baik,relatif lancar,dan bermanfaat.Saran yang ditulis adalah saran perbaikan
yang berguna bagi kegiatan yang akan datang.
f. Manfaat Teks Laporan
Teks laporan mempunyai banyak manfaat,tidak hanya bagi peneliti atau pelaksana kegiatan
tetapi juga bagi pihak yang menerima laporan.Menurut Nurwardani dkk laporan penelitian dan
kegiatan mempunyai 4 fungsi yaitu:
 Sebagai sumber informasi bagi pembaca atau orang yang berkepentingan
 Sebagai bentuk pertanggungjawaban dari pelapor kepada atasan,sponsor atau
pembaca bahwa penelitian dan kegiatan telah dilaksanakan
 Sebagai saran untuk melakukan pengawasan kepada peneliti dan pelaksana kegiatan
 Sebagai bahan pertimbangan keputusan mengenai sesuatu.
Proposal
a. Pengertian Teks Proposal
Teks proposal merupakan rencana yang disusun untuk kegiatan tertentu atau bias juga
dikatakan sebagai rencana yang diruangkan dalam bentuk rencana kerja .Keberhasilan suatu
proposal dapat ditunjang dengan keahlian seseorang dalam menuliskan buka saja sekedar dasar
pemikiran dan tujuan projek atau kegiatan yang jelas namun kepiawan dalam menjelaskan hal-
hal yang berkaitan dengan kegiatan terbut.
Tujuan yang berbeda dapat mempengaruhi bentuk teks laporan yang menggambarkan bahwa
teks laporan merupakan sebuah usulan mengenai rancangan kegiatan yang disusun berdasarkan
komponen-komponen susunannya guna menjelaskan isi dari tujuan teks proposal tersebut adalah
agar mendapatkan persetujuan atau bahkan mendapatkan bantuan dana atau sarana dari pihak
yang membaca.
b. Jenis-jenis proposal
Secara umum dapat dibedakan menjadi beberapa diantaranya adalah
 proposal kegiatan adalah proposal yang disusun sebelum melakukan kegiatan
 proposal kegiatan atau bisnis adalah kegiatan yang disusun oleh panitia untuk
mendapatkan bantuan dan persetujuan dari pihak ketiga dan pihak yang berkaitan
 proposal penelitian adalah sebuah ulasan atau rencana kegiatan yang akan
dilaksanakan pada waktu da momen tertentu .
 proposal usaha dan bisnis adalah sebuah proposal yang dibuat dengan tujuan untuk
melakukan suatu usaha untuk menambah permodalan usaha atau mengajukan
kredit,merger ataupun usaha untuk kerja sama dalam rangka mengembangkan bisni.
 proposal penelitian adalah proposal yang dibuat dalam rangka melakukan sebuah
penelitian ilmiah ataupun kegiatan bernuansa pendidikan seperti pengajuan
beasiswa,penulisan karya ilmiah ,proyek ilmiah,sripsi,tugas akhir,KTI dll .
Artikel Ilmiah
a. Pengertian Teks Artikel Ilmiah
Artikel ilmiah dapat dikelompokkan menjadi artikel penelitian dan artikel konseptual. Dalam
hal ini, artikel penelitian adalah artikel yang disusun berdasarkan sebuah laporan
penelitian,sedangkan artikel konseptual adalah artikel yang disusun sebagai hasil pemikiran
secara konseptual.      
    Ada empat prinsip utama tentang pengertian ilmiah:pertama,teks artikel ilmiah bersifat
objektif.Artinya penulis tidak boleh memasukkan unsur subjektifitasnya kedalam
karyanya.Kedua,segala sesuatu yang dikemukakan  penulis,harus berdasarkan
data.Ketiga,penyimpulan berpola induktif dan deduktif.Keempat,data dibahas berdasarkan rasio.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa teks artikel ilmiah adalah tulisan lengkap yang
pembicaraannya bersifat objektif,berdasarkan data dan penyimpulan didalamnya berpola induktif
dan deduktif serta pembahasan datanya berdasarkan rasio.
b. Struktur Teks Artikel Ilmiah
Teks artikel ilmiah dapat dibedakan atas teks artikel penelitian dan teks artikel
konseptual.Teks artikel penelitian adalah teks artikel yang penyusunannya berdasarkan penelitian
yang telah dilakukan.Teks artikel konseptual adalah teks artikel yang disusun berdasarkan
pemikiran konseptual.Struktur teks penelitian adalah
abstrak^pendahuluan^tinjauanpustaka^metodepenelitian^hasil^pembahasan^simpulan. Struktur
teks konseptual adalah abstrak^pendahuluan^tinjauan pustaka^pembahasan^simpulan.
c. Pentingnya Teks Artikel Ilmiah dan Publikasinya
Penulisan artikel ilmiah dapat membantu dalam mengerjakan tugas tugas penulisan yang
sejenis dengan artikel ilmiah,misalnya paper ilmiah,misalnya paper,esai,atau makalah dengan
lebih mudah.Artikel ilmiah dapat diterbitkan di berbagai forum dan media dan lazim
dipublikasikan di surat kabar,majalah,dan media social lainnya.
d. Langkah langkah penulisan teks Artikel Ilmiah
Penulisan teks artikel konseptual dapat dibagi atas tiga tahap,yaitu pra-
penulisan,penulisan,dan revisi.Langkah langkah pada tahap pra-penulisan adalah
 pemilihan topic
 pembatasan topic
 penentuan judul
 perumusan tema
 pemgumpulan bahan
 penyusunan kerangka.

Langkah langkah yang ditempuh pada tahap penulisan adalah


 penulisan pendahuluan
 penulisan tinjauan pustaka
 penulisan pembahasan
 penulisan penutup
BAB III
PENUTUP

1.4 Kesimpulan
  Genre merupakan organisasi yang memformulasikan bentuk-bentuk bahasa untuk
mengemban tugas atau fungsi sosial.
      Perbedaan genre makro dan genre mikro: jika genre makro mencakup semua jenis teks
dalam keseluruhan, yang termasuk ke dalam genre mikto yaitu Ulasan buku, laporan, proposal,
artikel ilmiah.Sedangkan genre mikro merupakan teks yang berdiri sendiri secara tunggal sesuai
dengan jenis-jenis yang ada. Genre mikro pula lebih mendetail dalam penjelasan dalam teks.
Jenis teks akademik genre mikro adalah deskripsi, eksplanasi, eksposisi, prosedur, dan diskusi.

3.2    Saran
   Penulis menyadari bahwa makalah diatas banyak sekali kesalahan dan jauh dari kesempurnaan.
Penulis akan memperbaiki makalah tersebut dengan berpedoman pada banyak sumber yang
dapat dipertanggungjawabkan. Maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran mengenai
pembahasan makalah di atas. 
DAFTAR PUSTAKA
http://www.indonesiastudents.com/pengertian-teks-genre-makro-jenis- jenis-dan-klarifikasinya-
lengkap/

http://komplikasimakalah.blogspot.com/2019/12/makalah-jenis-jenis-teks-akademik-genre.html

Anda mungkin juga menyukai