Anda di halaman 1dari 11

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur dipanjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya. Atas berkatrahmat dan hidayat-Nya serta berbagai upaya, tugas makalah mata
kuliah Pendidikan Pancasila yang membahas tentang Tantangan dan Dinamika Pendidikan
Pancasila dapat diselesaikan dengan baik dan tepat waktu.

Dalam penyusunan makalah ini, ditulis berdasarkan informasi dari media massa yang
berhubungan dengan Pancasila. Kami menyadari bahwa makalah ini masih kurang sempurna.
Untuk itu diharapkan berbagai masukan yang bersifat membangun demi kesempurnaannya.
Sehingga kedepannya kami dapat membuat makalah yang bisa jauh lebih baik lagi.

Akhir kata kami ucapkan terimakasih dan semoga materi yang ada dalam makalah ini
dapat bermanfaat sebagaimana mestinya bagi para pembaca.

Surabaya, September 2023

Kelompok VII
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................................................................................................1
BAB I....................................................................................................................................................2
PENDAHULUAN............................................................................................................................2
A. LATAR BELAKANG..........................................................................................................2
B. RUMUSAN MASALAH......................................................................................................3
C. TUJUAN...............................................................................................................................3
D. MANFAAT...........................................................................................................................3
BAB II..................................................................................................................................................3
PEMBAHASAN...............................................................................................................................3
Nilai dasar suatu negara..............................................................................................................3
Nilai dasar yang menjadi acuan negara Belanda......................................................................4
Model-model pewarisan nilai-nilai dasar di negara Belanda...................................................6
Perbandingan nilai-nilai dasar yang dianut di negara Belanda dengan nilai dasar yang
dianut oleh bangsa Indonesia......................................................................................................7
Mengkritisi nilai dasar dari negara Belanda dan nilai dasar dari negara indonesia..............8
BAB III...............................................................................................................................................10
PENUTUP......................................................................................................................................10
KESIMPULAN..........................................................................................................................10

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Nilai dasar suatu negara adalah hal yang menjadi acuan serta identitas dari suatu
negara sehingga hal ini dijunjung tinggi oleh masyarakatnya. Nilai dasar suatu negara
berbeda-beda karna masing-masing negara memiliki sejarah, struktural, bentuk,
pemerintahan, budaya, sumber daya yang berbeda-beda sehingga tidak bisa disamakan.

Nilai dasar suatu negara dapat dipengaruhi oleh berbagai hal seperti Sejarah,
budaya serta politik yang ada di negara tersebut. Sehingga dapat disimpulkan jika nilai
dasar suatu negara adalah suatu hal yang bersifat mutlak yang artinya tidak dapat
diganggu gugat.

B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang diatas, kami merumuskan masalah sebagai
berikut:
1. Apa definisi dari nilai dasar suatu negara
2. Apa saja nilai dasar yang menjadi acuan dan identitas negara Belanda
3. Membandingkan nilai dasar yang dianut oleh negara Belanda dengan nilai dasar
yang dimiliki bangsa Indonesia
4. Mengkritisi nilai dasar negara Belanda dan nilai bangsa Indonesia

C. TUJUAN
Dengan makalah ini, kami harap pembaca dapat:
1. Mengetahui definisi dari nilai dasar suatu negara
2. Mengetahui nilai dasar yang menjadi acuan dan identitas dari negara Belanda
3. Mengetahui perbandingan nilai dasar yang dianut oleg negara Belanda dan
bangsa Indonesia
D. MANFAAT
Dengan dibuatnya makalah ini, kami berharap dapat menambah wawasan
pembaca tentang nilai-nilai dasar suatu negara khususnya negara Belanda serta
perbandingannya dengan nilai-nilai dasar yang dimiliki oleh bangsa Indonesia.
BAB II

PEMBAHASAN

Nilai dasar suatu negara

Nilai-nilai inti suatu bangsa adalah seperangkat keyakinan, prinsip, dan standar moral
yang menjadi dasar atau landasan nilai-nilai yang dianut oleh masyarakatnya. Nilai-nilai inti
tersebut mencerminkan pandangan masyarakat terhadap apa yang dianggap penting, benar,
dan baik dalam kehidupannya. Nilai-nilai inti ini umumnya merupakan bagian tak
terpisahkan dari identitas budaya dan sejarah suatu negara dan membentuk orientasi moral
dan etika yang mengikat masyarakat negara tersebut. Ada beberapa elemen yang dapat
membantu kita agar kita dapat memahami pengertian dari nilai dasar suatu negara, yaitu

1. Moralitas dan Etika: Nilai dasar mencakup aspek-aspek moral dan etika yang
menjadi pedoman dalam perilaku individu dan kolektif. Ini mencakup nilai-nilai
seperti kejujuran, keadilan, kasih sayang, dan tanggung jawab.
2. Identitas Budaya: Nilai dasar sering kali mencerminkan karakteristik unik dari
budaya suatu negara. Ini bisa termasuk tradisi, norma-norma sosial, agama, dan
kepercayaan budaya.
3. Hak Asasi Manusia (HAM): Banyak negara memiliki nilai dasar yang mencakup
prinsip-prinsip hak asasi manusia, seperti kebebasan berpendapat, hak atas kehidupan,
kebebasan beragama, dan perlindungan terhadap diskriminasi.
4. Kesejahteraan Sosial: Beberapa negara mungkin menekankan nilai dasar yang
terkait dengan kesejahteraan sosial, termasuk dukungan terhadap sistem perawatan
kesehatan universal, pendidikan yang terjangkau, dan perlindungan sosial.
5. Kepemimpinan dan Tata Kelola: Nilai dasar juga bisa mencerminkan tata nilai yang
berkaitan dengan pemerintahan yang baik, transparansi, akuntabilitas, dan penegakan
hukum.
6. Keragaman dan Toleransi: Dalam negara-negara yang multikultural, nilai-nilai
dasar sering mencakup prinsip-prinsip toleransi terhadap perbedaan dan penghargaan
terhadap keragaman budaya.
7. Keadilan Sosial: Beberapa negara mungkin menekankan pentingnya distribusi yang
adil dari kekayaan dan peluang dalam masyarakat.
8. Keamanan dan Pertahanan: Nilai-nilai yang terkait dengan keamanan nasional,
pertahanan, dan kedaulatan juga dapat menjadi bagian dari nilai dasar suatu negara.
Nilai dasar yang menjadi acuan negara Belanda

Setelah membaca penjelasan diatas, kita mengetahui bahwa nilai dasar suatu negara
adalah suatu hal yang ada di setiap negara karena nilai dasar itu sendiri adalah seperangkat
keyakinan, prinsip, dan standar moral yang menjadi dasar atau landasan nilai-nilai yang
dianut oleh masyarakatnya. Nilai dasar suatu negara berbeda-beda menurut dengan standar
moral Masyarakat yang ada.

Belanda memiliki sejumlah nilai-nilai dasar yang membentuk dasar dari sistem
politiknya. Dalam negara ini, konstitusi yang telah berusia lama masih menjadi landasan
utama, mencerminkan semangat demokrasi dan kekuasaan rakyat. Belanda, negara yang
terletak di Eropa Barat, memiliki nilai-nilai inti yang menggambarkan keunikan landasan
politik dan budayanya. Ratu Beatrix merupakan salah satu pemimpin Belanda yang
menunjukkan kepemimpinan yang kuat dan pantang menyerah, mengutamakan kemajuan
daripada popularitas. Sistem politik Belanda menganut budaya kompromi, dimana partai
politik bersedia bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama.

Dari segi kapasitas sistem politik, Belanda lebih unggul dalam beberapa aspek, seperti
kemampuan eksploitasi dan pengelolaan. Meski wilayahnya tidak kaya akan sumber daya
alam, namun Belanda mempunyai kemampuan mengelola sumber daya manusia dan sumber
daya dalam negeri dengan baik. Sebagai negara dengan sejarah panjang dan budaya politik
yang unik, Belanda menawarkan wawasan menarik tentang bagaimana nilai-nilai inti, sistem
politik, dan gaya kepemimpinan saling berhubungan, dan bagaimana membentuk identitas
politik masyarakat suatu negara. Inilah nilai-nilai dasar yang menjadi acuan dan identitas dari
negara Belanda, yaitu:

1. Konstitusi: Konstitusi yang berlaku di negara Belanda ialah merupakan konstitusi


1848, yang dirancang oleh ahli hukum konstitusional Thorbecke, konstitusi Belanda
menitik beratkan pada kekuasaan rakyat.
2. Bentuk Negara: Negara Belanda ialah merupakan negara kerajaan yang berbentuk
Monarki konstitusional (dulu pada abad XVII bentuknya ialah Republik).
Dikatakan monarki karena sistem pergantian kepala negaranya ialah menggunakan
pewarisan turun temurun. Dikatakan konstitusional karena Belanda menggunakan
konstitusi atau undang-undang dasar.
3. Gaya Kepemimpinan: Gaya kepemimpinan ratu Belanda Beatrix pemimpin yang
kuat. Tabah, pantang menyerah, dan bukan harga popularitas lebih mementingkan
proses daripada awal dan akhir.
4. Budaya Politik: Dalam sistem politik Belanda menganut budaya kompromi partai-
partai yang saling berkompromi untuk mencapai tujuannya.
5. Kapibilitas Sistem: Kemampuan Belanda dalam kapabilitas sistem politiknya lebih
baik dibandingkan Indonesia. Hal ini bisa dilihat dari bidang Ekstraktif, Distributif,
Regulatif, Simbolik, Responsif dalam Negeri dan Internasioal. Kemampuan
Ekstraktif ialah kemampuan sistem politik dalam mendayagunakan sumber-sumber
daya material ataupun manusia baik yang berasal dari lingkungan domestik atau
dalam negeri maupun internasional. Kemampuan Ekstraktif Belanda jauh lebih
unggul dari segi sumber daya manusia dibandingkan dengan Indonesia karena
Belanda tidak memiliki sumber daya alam yang banyak. Kemampuan Regulatif
ialah merupakan kemampuan sistem politik dalam mengendalikan perilaku serta
hubungan antar individu maupun kelompok. Kemampuan Regulatif Belanda lebih
baik dibandingkan Indonesia. Di Belanda hubungan antara individu sangatlah baik,
dan dilihat dari regulasi (Undang-undang dan Peraturan) Belanda membuat
Undang-undang dan peraturan dengan baik.
6. Komunikasi Politik: Komunikasi politik di Belanda oleh para polisi dari berbagai
partai politik tidak selalu dikomunikasikan secara jelas bagaimana dunia benar-
benar bekerja. Kurangnya keseragaman yang menciptakan kebingungan dan sering
menimbulkan gambaran yang benar-benar jelas mengenai realitas.
7. Kekuatan Politik: Belanda yang merupakan negara kerajaan tidak memiliki
kekuatan politik, sesuai undang-undang yang ditetapkan dalam parlemen pada
tahun lalu dan kerajaan tidak lagi menjadi penengah dalam perundingan untuk
membentuk pemerintahan koalisi. Kekuatan politik Belanda berada di parlemen dan
partai-partai politik.

Model-model pewarisan nilai-nilai dasar di negara Belanda

Pewarisan nilai-nilai dasar yang dianut oleh Belanda tercermin dari sejarah, budaya,
dan perkembangan sosial-politiknya. Belanda, sebuah negara Eropa yang terletak di utara
benua Eropa, telah mewariskan sejumlah nilai-nilai dasar yang menggambarkan esensi dan
karakteristik masyarakatnya. Dalam pembahasan ini, kami akan menjelaskan nilai-nilai dasar
yang paling mencolok yang diwariskan oleh Belanda dari generasi ke generasi.
1. Nilai Historis: Belanda memiliki sejarah kolonial yang kuat menjadi bagian
penting dalam warisan nilai-nilai Belanda. Eksplorasi, perdagangan, dan pengaruh
kolonial adalah nilai-nilai historis yang telah membentuk identitas Belanda.
2. Budaya: Budaya Belanda dikenal karena sikap liberal dan keragamannya yang
mendalam. Toleransi, hak asasi manusia, dan kesetaraan gender merupakan nilai-
nilai budaya yang sangat dijunjung tinggi.
3. Sosial-Politik: Dalam ranah sosial-politik, Belanda menganut sistem demokratis
yang kuat dan kesejahteraan sosial yang mapan. Kebebasan berbicara, hak-hak
individu, dan perawatan kesehatan yang luas adalah nilai-nilai yang melekat dalam
struktur sosial-politik mereka.
4. Toleransi: Toleransi yang tinggi terhadap berbagai budaya, agama, dan pandangan
adalah karakteristik yang melekat dalam identitas nasional Belanda.
5. Kesejahteraan Sosial: Sistem kesejahteraan sosial yang canggih mencerminkan
perhatian yang mendalam terhadap kesejahteraan masyarakat, termasuk perawatan
kesehatan, pendidikan, dan perlindungan sosial.
6. Demokrasi dan Partisipasi: Nilai-nilai demokrasi dan partisipasi aktif dalam
proses politik sangat ditekankan di Belanda. Kebebasan berbicara, hak suara, dan
partisipasi warga negara adalah pilar utama dalam sistem politik mereka.
7. Keseimbangan antara Kehidupan Pribadi dan Kerja: Pentingnya
keseimbangan antara kehidupan pribadi dan pekerjaan tercermin dalam budaya
Belanda. Libur yang memadai, jam kerja yang wajar, dan perhatian terhadap
kehidupan keluarga adalah nilai-nilai yang dijunjung tinggi.
8. Ketahanan Lingkungan: Ketahanan lingkungan dan kesadaran akan isu
lingkungan adalah nilai-nilai yang semakin diterapkan di Belanda, mencerminkan
komitmen mereka untuk penggunaan sumber daya alam yang berkelanjutan.

Kesemua nilai-nilai dasar ini mencerminkan pondasi moral dan etika yang mengikat
masyarakat Belanda, menciptakan identitas budaya yang unik dan sistem sosial-politik yang
kuat. Dengan sejarah, budaya, dan perkembangan sosial-politiknya yang kaya, Belanda terus
mengambil peran penting dalam masyarakat global sebagai contoh bagaimana nilai-nilai
dasar dapat membentuk dan membimbing perkembangan sebuah negara.
Perbandingan nilai-nilai dasar yang dianut di negara Belanda dengan nilai
dasar yang dianut oleh bangsa Indonesia

Perbandingan nilai-nilai dasar yang dianut oleh Belanda dan Indonesia dapat
dipengaruhi oleh banyak faktor, termasuk sejarah, budaya, dan perkembangan sosial-
politik masing-masing negara. Nilai-nilai kemerdekaan, nasionalisme, dan keadilan
sosial menjadi sangat penting dalam sejarah modern Indonesia. Nilai-nilai seperti
kebebasan berbicara, hak-hak individu, dan perawatan kesehatan yang luas menjadi
bagian dari struktur sosial-politik mereka. Indonesia adalah negara republik dengan
beragam pandangan politik, tetapi nilai-nilai seperti persatuan, keadilan sosial, dan
pengentasan kemiskinan menjadi bagian penting dari retorika politik.

Perbandingan nilai-nilai dasar yang dianut oleh Belanda dan Indonesia dapat
dipengaruhi oleh banyak faktor, termasuk sejarah, budaya, dan perkembangan sosial-
politik masing-masing negara. Namun, ada beberapa perbedaan yang mencolok dalam
nilai-nilai dasar kedua negara tersebut:

1. Nilai-nilai Historis: Belanda memiliki sejarah kolonial yang kuat, yang


mencerminkan dominasi atas wilayah-wilayah jajahannya. Nilai-nilai seperti
eksplorasi, perdagangan, dan pengaruh kolonial bisa menjadi bagian dari warisan
historis Belanda. Indonesia, sebaliknya, memiliki pengalaman kolonial yang
panjang di bawah kekuasaan Belanda. Nilai-nilai kemerdekaan, nasionalisme, dan
keadilan sosial menjadi sangat penting dalam sejarah modern Indonesia.
2. Budaya: Belanda dikenal sebagai negara yang cenderung liberal dan terbuka
terhadap keragaman budaya. Nilai-nilai seperti toleransi, hak asasi manusia, dan
kesetaraan gender ditekankan. Indonesia memiliki budaya yang kaya dan beragam
dengan nilai-nilai tradisional yang masih kuat, seperti gotong royong (kerja sama
bersama), keagamaan, dan penghargaan terhadap keluarga dan komunitas.
3. Sosial-Politik: Belanda adalah negara dengan sistem politik demokratis dan
kesejahteraan sosial yang kuat. Nilai-nilai seperti kebebasan berbicara, hak-hak
individu, dan perawatan kesehatan yang luas menjadi bagian dari struktur sosial-
politik mereka. Indonesia adalah negara republik dengan beragam pandangan
politik, tetapi nilai-nilai seperti persatuan, keadilan sosial, dan pengentasan
kemiskinan menjadi bagian penting dari retorika politik.
Dalam perbandingan ini, perlu diingat bahwa nilai-nilai dapat bervariasi di seluruh
masyarakat dan individu di kedua negara ini, dan pandangan nilai dapat berubah seiring
waktu. Selain itu, nilai-nilai dasar juga dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor eksternal dan
peristiwa sejarah.

Mengkritisi nilai dasar dari negara Belanda dan nilai dasar dari negara
indonesia

Pemerintahan dan nilai-nilai yang dianut Indonesia dan Belanda mencerminkan sejarah,
budaya, dan sistem politik masing-masing negara. Selain faktor yang berkaitan dengan sistem
pemerintahan, sejarah juga berperan penting dalam membentuk nilai-nilai inti kedua negara
ini. Toleransi juga menjadi aspek penting dalam perbandingan ini.

Perbedaan sistem pemerintahan dan nilai-nilai inti ini mencerminkan keberagaman


dalam pemahaman dan praktik demokrasi serta kompleksnya hubungan antara sejarah,
budaya, dan politik dalam membentuk identitas masyarakat kedua negara ini. Inilah contoh
perbandingan dari nilai dasar yang dianut oleh negara Belanda dan banga Indonesia

1. Pemerintahan:
a. Indonesia saat ini menganut sistem pemerintahan Presidensil, dimana
adanya pemisahan kekuasaan yaitu Eksekutif, Legislatif dan Yudikatif yang
berdasarkan prinsip “checks and balances”, ketentuan ini tertuang dalam
konstitusi, namun tetap diperlukan langkah penyempurnaan, terutama
pengaturan atas pembatasan kekuasaan.
b. Belanda adalah sebuah negara demokrasi parlementer. Rakyat Belanda bisa
memilih siapa yang mewakili mereka di parlemen. Belanda juga adalah
sebuah negara monarki konstitusional. Kedudukan Raja ditetapkan dalam
Konstitusi.
2. Historis:
a. Bangsa Indonesia berjuang untuk menemukan jati dirinya sebagai bangsa
yang merdeka dan memiliki suatu prinsip yang tersimpul dalam pandangan
hidup serta filsafat hidup, didalam tersimpul ciri khas, sifat karakter bangsa
yang berbeda dengan bangsa lain.
b. Belanda memiliki sejarah kolonial yang kuat, yang mencerminkan dominasi
atas wilayah-wilayah jajahannya. Nilai-nilai seperti eksplorasi, perdagangan,
dan pengaruh kolonial bisa menjadi bagian dari warisan historis Belanda.
3. Toleransi:
a. Masyarakat Indonesia bergaul dengan semua orang tanpa membedakan
kepercayaan masing-masing; menghargai dan memberikan kesempatan
kepada teman yang berbeda agama tanpa ada diskriminasi.
b. Belanda dikenal sebagai negara yang sangat toleransi terhadap beragam
budaya, agama, dan pandangan. Nilai ini diwariskan sebagai bagian dari
identitas nasional.
BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Negara Belanda dan Indonesia memiliki nilai-nilai dasar yang berbeda, yang
dipengaruhi oleh sejarah, budaya, dan perkembangan sosial-politik masing-masing negara.
Belanda memiliki nilai-nilai seperti kekuasaan rakyat, bentuk negara monarki konstitusional,
gaya kepemimpinan yang kuat, budaya politik kompromi, dan kemampuan sistem politik
yang unggul. Sementara itu, Indonesia memiliki nilai-nilai seperti kemerdekaan,
nasionalisme, keadilan sosial, toleransi, dan pengentasan kemiskinan. Kritik terhadap nilai-
nilai dasar kedua negara ini dapat berkaitan dengan sistem pemerintahan, toleransi, dan
kompleksitas hubungan antara sejarah, budaya, dan politik dalam membentuk identitas
masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai