Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

SISTEM POLITIK INDONESIA

BUDAYA POLITIK

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 6
 NOPIYANTI
 SUFRIANTO ABDULLAH
 TINA
 MUH. FARID YASSIR
 IBNU KHALDUN SAHABUDDIN

ILMU ADMINISTRASI NEGARA


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2015
KATA PENGANTAR

Bismillahirrohmanirrohim.

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Dengan memanjatkan puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT. yang telah
memberikan karunia dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah
yang berjudul “Budaya Politik”. Makalah ini dibuat dengan tujuan untuk memenuhi tugas
dari mata kuliah Sistem Politik Indonesia dan untuk menambah wawasan kami maupun
pembaca tentang politik. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada orang tua teman-
teman yang telah memberikan kami semangat dalam penyusunan makalah ini.

Kami sadar dalam penyusunan makalah ini dirasakan masih banyak kekurangan,
baik secara sistematika penyusunan maupun penggunaan kata-kata, karena itu kami
mengharapkan dengan kerendahan hati memberikan kritik dan saran yang membangun
agar penusuan makalah selanjutnya lebih baik. Semoga makalah ini bisa bermanfaat
khususnya bagi kami, dan umumnya bagi para pembaca. Demikianlah makalah ini kami
buat, kami ucapkan banyak terima kasih.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Makassar, 26 April 2015

Penyusun
DAFTAR ISI

Halaman
Halaman Sampul ......................................................................................................... i
Halaman Judul ............................................................................................................. ii
Kata Pengantar ............................................................................................................ iii
Daftar Isi ..................................................................................................................... iv

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................ 1


A. Latar Belakang ......................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.................................................................................... 1
C. Tujuan ..................................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................ 3


A. Pengertian Budaya Politik ...................................................................... 3
B. Jenis-Jenis Budaya Politik di Indonesia .................................................. 6
C. Pengaruh Budaya Politik Mendukung Integrasi Politik di Indonesia ..... 7

BAB III KESIMPULAN DAN SARAN ..................................................................... 9


A. Kesimpulan ............................................................................................. 9
B. Saran ....................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 10
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Indonesia adalah sebuah negara hukum yang berbentuk kesatuan dengan
pemerintahan berbentuk republik dan sistem pemerintahan presidensial dengan sifat
parlementer. Indonesia tidak tidak menganut sistem pemisahan kekuasaan melainkan
pembagian kekuasaan. walaupun ± 90% penduduknya beragama Islam, Indonesia
bukanlah sebuah negara Islam. Pada prinsipnya, budaya politik sebagai salah satu
unsur atau bagian kebudayaan merupakan satu diantara sekian jenis lingkungan yang
mengelilingi, mempengaruhi, dan menekankan sistem politik.
Pembangunan politik Indonesia dapat pula diukur berdasarkan keseimbangan atau
harmoni yang dicapai antara lain oleh budaya politik dengan pelembagaan politik
yang ada atau akan ada. Konsep budaya politik lebih mengedepankan aspek-aspek
nonperilaku aktual berupa tindakan, tetapi lebih menekankan pada berbagai perilaku
nonaktual seperti orientasi, sikap, nilai-nilai, dan kepercayaan-kepercayaan.
(wikipedia.org).

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini, yaitu:
1. Apakah pengertian budaya politik?
2. Apa jenis-jenis budaya politik di Indonesia?
3. Bagaimana pengaruh budaya politik mendukung integrasi politik di Indonesia?

C. Tujuan
1. Untuk menjelaskan pengertian budaya politik
2. Untuk mengetahui jenis-jenis budaya politik Indonesia
3. Menjelaskan pengaruh budaya politik mendukung integrasi politik di Indonesia
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Budaya Politik

Budaya Politik yaitu terjadinya hubungan antarmanusia yang bersifat politik


mencerminkan adanya budaya politik dalam masyarakat. Budaya politik dalam
kehidupan masyarakat yang satu dengan masyarakat yang lain akan berbeda-beda.
Budaya politik merupakan pola perilaku suatu masyarakat dalam kehidupan benegara,
penyelenggaraan administrasi negara, politik pemerintahan, hukum, adat istiadat, dan
norma kebiasaan yang dihayati oleh seluruh anggota masyarakat setiap harinya.
Budaya politik juga dapat di artikan sebagai suatu sistem nilai bersama suatu
masyarakat yang memiliki kesadaran untuk berpartisipasi dalam pengambilan
keputusan kolektif dan penentuan kebijakan publik untuk masyarakat seluruhnya.
Budaya politik merupakan perwujudan nilai-nilai politik yang dianut oleh sekelompok
masyarakat, bangsa, atau negara yang diyakini sebagai pedoman dalam melaksanakan
aktivitas-aktivitas politik kenegaraan. Beberapa pendapat ahli tentang budaya politik
adalah sebagai berikut.
Budaya politik berasal dari dua kata, yaitu budaya dan politik. Kata budaya atau
kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta, yaitu buddhayah. Buddhayah ini
merupakan bentuk jamak dari buddhi, yang berarti akal atau budi. Berdasarkan
pengertian tersebut, dapat dikatakan bahwa kebudayaan berarti semua hal yang
bersangkutan dengan akal. Adapun kata politik berasal dari bahasa Yunani, yaitu polis,
yang berarti kota atau negara kota. Politik mengandung pengertian adanya hubungan
khusus antara manusia yang hidup bersama, yang menimbulkan adanya aturan,
kewenangan, dan kekuasaan. Politik dalam bahasa Arab disebut Siyasah atau dalam
bahasa Inggris disebut politics, yang berarti sebagai suatu cara yang digunakan untuk
mencapai suatu tujuan. Dari beberapa pengertian mengenai budaya politik di atas,
maka dapat diamati bahwa budaya politik menunjuk pada orientasi dari tingkah laku
individu atau masyarakat terhadap sistem politik.
Berikut beberapa definisi mengenai budaya politik:
1. Gabriel A. Alm ond dan Sidney Verba
Kedua ahli ini mendefinisikan budaya politik sebagai suatu sikap orientasi yang khas
dari warga negara terhadap sistem politik dengan aneka ragam bagiannya dan sikap
terhadap peranan warga negara yang ada dalam sistem itu.
2. Rusadi Kantaprawira
Adapun Rusadi menyatakan bahwa budaya politik tidak lain adalah pola tingkah
laku individu dan orientasinya terhadap kehidupan politik yang dihayati oleh para
anggota suatu sistem politik.

3. Sam uel Beer


Menurut Samuel Beer, budaya politik adalah nilai-nilai keyakinan dan sikapsikap
em osi tentang bagaim ana pemerintahan seharusnya dilaksanakan dan tentang apa
yang harus dilakukan oleh pem erintah.

4. Mochtar Masoed dan Collin MacAndrews


Masoed dan MacAndrews mengemukakan bahwa budaya politik adalah sikap dan
orientasi warga suatu negara terhadap kehidupan pem erintahan negara dan
politiknya.

5. Larry Diam ond


Diam ond menyatakan bawah budaya politik adalah keyakinan, sikap, nilai, ide-ide,
sentimen, dan evaluasi suatu m asyarakat tentang sistem politik negeri mereka dan
peran m asing-m asing individu dalam sistem itu.

6. Alm ond dan Powell


Alm ond dan Powell mengungkapkan bahwa budaya politik adalah suatu konsep yang
terdiri dari sikap, keyakinan, nilai-nilai, dan keteram pilan yang sedang berlaku bagi
seluruh anggota m asyarakat, term asuk pola kecenderungankecenderungan khusus
serta pola-pola kebiasaan yang terdapat pada kelom pokkelom pok dalam
m asyarakat.

B. Jenis-Jenis Budaya Politik di Indonesia


Terdapat tiga macam atau tiga jenis tipe budaya politik yang saat ini terdapat di
Indonesia, antara lain:
1. Budaya Politik Partisipan
Merupakan tipe budaya politik yang sangat dibutuhkan dan diharapkan oleh
bangsa ini. Budaya politik partisipan memiliki arti masyarakat sudah memiliki
tingkat kesadaran budaya politik yang begitu tinggi, hal ini didasari oleh tingkat
pendidikan yang sudah tinggi pula. Masyarakat jenis ini sering kita jumpai di
negara-negara maju, sedangkan di indonesia mungkin di daerah-daerah yang
sudah lumayan maju akan banyak mahasiswa disana biasanya mahasiswa ini
memiliki tingkat kesadaran politik yang matang. Semakin banyak masyarakat
yang sadar akan pentingnya budaya politik maka akan semakin baik pemimpin
yang akan dihasilkan melalui demokrasi budaya politik.
Menurut Almond dan Verba, budaya politik yang partisipasif adalah budaya
politik yang demokratik, dalam hal ini, akan mendukung terbentuknya sebuah
sistem politik yang demokratik dan stabil. Budaya politik yang demokratik ini
menyangkut “suatu kumpulan sistem keyakinan, sikap, norma, persepsi, dan
sejenisnya, yang menopang terwujudnya partisipasi.
Budaya politik partisipan (participant political culture), yaitu budaya politik yang
ditandai dengan kesadaran politik sangat tinggi. Dengan kata lain bentuk kultur
dimana anggota masyarakat cenderung diarahkan secara eksplisit kepada sistem
sebagai keseluruhan dan terhadap struktur serta proses politik serta administratif.
Dengan kata lain, budaya partisipan diarahkan kepada aspek input dan output
sistem politik itu sendiri. Anggota pemerintahan yang dapat bekerja sama
diarahkan kepada berbagai obyek politik yang beragam.
Ciri-ciri budaya politik partisipan adalah sebagai berikut :
a. Anggota masyarakat sangat partisipatif terhadap semua objek politik, baik
menerima maupun menolak suatu objek politik
b. Kesadaran bahwa ia adalah warga negara yang aktif dan berperan sebagai
aktivis
c. Warga menyadari akan hak dan tanggung jawabnya (kewajibannya) dan
mampu mempergunakan hak itu serta menanggung kewajibannya
d. Tidak menerima begitu saja keadaan, tunduk pada keadaan, berdisiplin, tetapi
dapat menilai dengan penuh kesadaran semua objek politik, baik keseluruhan
input, output ataupun posisi dirinya sendiri
e. Kehidupan politik dianggap sebagai sarana transaksi seperti halnya penjual dan
pembeli. Warga dapat menerima berdasar kesadaran, tetapi juga mampu
menolak berdasarkan penilaiannya sendiri.
2. Budaya Politik Kawula
Merupakan tingkat budaya politik yang dimana masyarakatnya sudah relatif maju
namun kesadaran atau partisipasi dalam dunia politik masih kurang. Budaya
politik kawula juga bisa disebut dengan budaya politik subjek. Meskipun
masyarakatnya sudah relatif maju dalam urusan dan ekonomi dan sosial namun
tingkat kesadaran akan budaya politik masih cenderung berkurang, contohnya saja
Indonesia. Sampai saat ini sebenarnya Indonesia sudah mulai membaik dalam
tingkat kesejahteraan masyarakatnya namun sayang tingkat kesadaran yang
rendah dalam budaya politik membuat rakyat selalu memilih pemimpin yang tidak
begitu amanah, sehingga kembali lagi terdapat banyak rakyat miskin di negeri ini.
Budaya politik kaula (subyek political culture), yaitu masyarakat bersangkutan
sudah relatif maju (baik sosial maupun ekonominya) tetapi masih bersifat pasif.
Di sini terdapat frekuensi orientasi yang tinggi terhadap sistem politik yang
diferensiatif dan aspek output dari sistem itu. Akan tetapi, frekuensi orientasi
terhadap obyek-obyek input secara khusus dan terhadap pribadi sebagai partisipan
aktif. Subjek politik menyadari otoritas pemerintah, mereka secara efektif
diarahkan terhadap otoritas tersebut dan mereka mungkin menunjukan
kebanggaanya terhadap sistem itu. Akan tetapi hubungan terhadap sistem secara
umum dan hasilnya bersifat pasif. Walaupun ada bentuk kompetensi yang terbatas
dan tersedia di dalam kebudayaan subjek.

3. Budaya Politik Parokial


Merupakan budaya politik yang kesadaran (partisipasi) masyarakatnya masih
sangat rendah, hal ini dikarenakan tingkat pendidikan yang rendah pula. Budaya
politik semacam ini biasanya masih terjadi di negara-negara tertinggal dan
sebagian negara berkembang. Misalnya saja anda bisa membayangkan orang yang
tidak berpendidikan sama sekali akan sangat mudah untuk dipengaruhi, misal
diberi uang Rp. 20.000 untuk memilih calon Pemimpin A. Jika orang yang
berpendidikan seharusnya tidak akan pernah mau suaranya di beli dengan uang
seperti itu. Karena satu suara menentukan masa depan bangsa.
Budaya politik parokial (parochial political culture), yaitu tingkat partisipasi
politiknya sangat rendah, yang disebabkan faktor kognitif (misalnya tingkat
pendidikan relatif rendah). Secara relatif parokialisme murni itu berlangsung
dalam sistem tradisional yang lebih sederhana sehingga spesialisasi politik berada
pada jenjang yang paling rendah. Parokialisme dalam sistem politik yang
diferensiatif lebih bersifat afektif dan normatif ketimbang kognitif. Contohnya
suku bangsa terpencil di Nigeria atau Ghana, dapat saja menyadari akan suramnya
rezim politik sentral dengan berbagai cara. Akan tetapi perasaannya terhadap hal
tersebut bersifat tidak menentu dan mereka tidak membakukan norma-norma
untuk mengatur hubunganya dengan hal tersebut.

C. Pengaruh Budaya Politik Mendukung Integrasi Politik di Indonesia


Intergrasi adalah proses mengkoordinasikan berbagai tujuan,tugas dan fungsi agar
dapat sejalan dan tidak bertentangan. Bagi bangsa dan negara Indonesia, pancasila dan
UUD 1945 merupakan perwujudan integrasi nilai atau konsensus nilai. (Primadani
Togatorop, 2013 : diakses tanggal 10 Mei 2015). Menurut Ronald L. Watts, integrasi
politik adalah penyatuan kelompok yang berbeda, masyarakat maupun wilayah,
kedalam suatu organisasi politik yang bisa bekerja atau bertahan hidup. (Posman
Andra Faizal, 2012 : diakses tanggal 10 Mei 2015).
Proses integrasi politik di Indonesia sejak lama telah berlangsung sampai saat ini.
Dalam konteks berdemokrasi perjalan politik disebuah negara tentunya ada dua unsur
yang melekat dalam tujuan politik yaitu negara dan kekuasaan. Negara merupakan
integrasi dari kekuasaan politik yang memiliki tujuan atau cita-cita tertentu, dimana
untuk mencapai tujuan tersebut negara membentuk dan mendistribusikan
kekuasaannya kepada lembaga-lembaga negara sebagai penyelanggara produk politik
tersebut, dan dalam perjalan politik disebuah negara demokrasi khususnya Indonesia
jabatan politik idealnya adalah hal yang wajib menghasilkan seorang pemimpin atau
wakil pemimpin yang dibenarkan untuk tidak menggunakan jabatannya untuk
melayani kepentingan seorang klien atau suatu kelompok atau bahkan partainya
sendiri, dengan demikian semua tindakannya harus dilakukan dalam rangka mematuhi
sumpah jabatan dan dilakukan tanpa kepentingannya.
Jika kondisi dan praktik politik buruk ini dibiarkan, maka akan tumbuh menjadi
budaya politik yang buruk dan membahayakan kelangsungan sistem pemerintahan
demokrasi yang dianut.
Tata cara pembaharuan budaya pepolitikan bangsa dalam realitasnya harus harus
bisa diawali dengan pernyatuan persepsi mengenai keindonesian dan gebrakan
keIndonesia hari ini harus diawali dengan membangun kualitas sumber daya manusia
(SDM) serta menjujung tinggi harkat dan Martabat bangsa karena martabat adalah
harga diri bangsa yang perlu ditegaskan karena berdemokrasi ialah wujud untuk
mengaplikasikan keinginan bangsa dan negara untuk memenuhi haknya dalam segala
aspek, dan perjalan politik adalah suatu rumusan menuju perbaikan Indonesia serara
keseluruhan, meski harus mengisolasi diri dari lajunya arus perkembangan zaman.
Dengan catatan kualitas politik harus membudidayakan perinsip mambangun
negeri dengan SDM (sumber daya manusia) yang sehat, tanpa ada pengecualian terkait
kepentingan peribadi para kontestan politik, Dan setiap pejabat politik wajib berjiwa
nasionalisme keindonesian yang utuh agar cita-cita bangsa yang luhur bisa tercapai.
(Turuntangan.org)
DAFTAR PUSTAKA
Dedi . 2012. Tipe-Tipe/Jenis-Jenis Budaya Politik. Online : http://dedi-
smk.blogspot.com/2012/12/tipe-tipejenis-jenis-budaya-politik.html. Diakses pada
tanggal 2 Mei 2015 pukul 09:22 WITA.
Posman Andra Faizal. 2012. Integrasi Politik. Online :
http://posanfa.blogspot.com/2012/09/integrasi-politik-menunjuk-pada-
sebuah.html. Diakses pada tanggal 5 Mei 2015 pukul 20:55 WITA.
Primadani Togatorop. 2013. Pengaruh Sistem Politik Indonesia Terhadap Integrasi
Nilai. Online : http://jlasg.blogspot.com/2013/08/pengaruh-sistem-politik-
indonesia.html. Diakses pada tanggal 5 Mei 2015 pukul 20:48 WITA.
Said Onel Osman. 2014. Integrasi Politik Menuju Indonesia Bermartabat. Online :
http://blog.turuntangan.org/integrasi-politik-menuju-indonesia-bermartabat/.
Diakses pada tanggal 5 Mei 2015 pukul 21:00 WITA.
. 2012. Budaya Politik. Online : https://smancineam.wordpress.com/materi-
mata-pelajaran/pkn/materi-ajar/kelas-xi-semester-1/budaya-politik/. Diakses pada
tanggal 2 Mei 2015 pukul 09:10 WITA.
. 2013. Budaya Politik Indonesia. Online :
https://sharingwithmepartii.wordpress.com/2013/09/17/budaya-politik-indonesia/.
Diakses pada tanggal 2 Mei 2015 pukul 09:50 WITA.
. 2013. Tipe dan Jenis Budaya Politik. Online :
http://www.miung.com/2013/09/tipe-dan-jenis-budaya-politik.html. Diakses pada
tanggal 2 Mei 2015 pukul 10:28 WITA.
. 2014. Budaya Politik. Online : http://id.wikipedia.org/wiki/Budaya_politik.
Diakses pada tanggal 2 Mei 2015 pukul 11:05 WITA.
. 2014. Pengertian Budaya Politik. Online :
http://www.zonasiswa.com/2014/11/pengertian-budaya-politik.html. Diakses pada
tanggal 2 Mei 2015 pukul 10:35 WITA.

Anda mungkin juga menyukai