Anda di halaman 1dari 13

MODUL DAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKSP) KELAS X

PPKn SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2020/201


SMKN 1 TRENGGALEK
NAMA GURU : KUSAENI, S.Pd.

KLS /NO.ABSEN : X MM 2 / 19
NAMA PESERTA DIDIK : SANIA BERLIANA RAMADANI
NO.INDUK SISWA : 9860/485.076
K.D. : 3.7.BUDAYA POLITIK INDONESIA

Assalamualaikum wr. Wb
Apa kabar anak anakku? Generasi milenial penerus bangsa yang hebat ! Senang sekali kalian
tetap semangat belajar dalam kondisi apa pun saat ini. Selalu bersyukur kepada Allah,Tuhan
Yang Maha Esa dan tetap menjaga kesehatan dengan melakukan aktivitas, olah raga dan
istirahat yang cukup serta mengkonsumsi makanan bergizi karena kesehatan adalah kunci
keberhasilan kesuksesan. Semangat!
Anak-anak, masa pandemik ini harus disikapi dengan baik dan hati yang bahagia, juga
terutama asupan gizi, setiap anggota keluarga agar mampu menjaga kekuatan imun dalam
mencegah penularan virus covid-19. Jenis makanan yang baik sebagai asupan makanan harian
harus memiliki nilai gizi seimbang. Kalian tentu sudah mengetahui bahwa bahan makanan yang
dikonsumsi mengandung nilai gizi yang berbeda.
Tidak lupa untuk tetap menjalankan protokol kesehatan di manapun berada. Selalu memakai
masker.cuci tangan dengan sabun dan jaga jarak.
Ingat selalu ya sebagai bangsa indonesia yang ber-pancasila,dan ber ketuhanan yang maha
esa, sebelum mulai aktivitas pembelajaran kita selalu memulai dengan berdoa terlebih dahulu,
memohon agar tuhan yang maha kuasa senantiasa memberikan pertolongan, kekuatan, dan
keberkahan dalam semua aktivitas kalian dalam menuntut ilmu.amin
Nah untuk selanjutnya, sebelum kalian melakukan aktifitas yang diharapkan dalam
pembelajaran ini, perhatikan pertanyaan-pertanyaan yang nanti jawabannya akan kalian ambil
dari proses aktifitas membaca artikel/menonton video/mengamati lingkungan sekitar
Tulislah identitas anda dan kerjakan pada lembar kerja peserta didik (lksp) -uji kompetensi
pengetahuan dan uji kompetensi keterampilan/portofolio. Yang diketik dengan huruf merah,
langsung dengan word, pada halaman lembar penugasan ini bisa ditulis di buku kemudian
dipoto

Setelah selesai hasilnya dikumpulkan kepada guru ppkn melalui kantong tugas edmodo
/ransel atau wa. 081234620733 .email:kusaeni.guru@gmail.com untuk dinilai

TUJUAN PEMBELAJARAN

Setelah kegiatan pembelajaran peserta didik mampu :



 Mendiskripsikan pengertian budaya politikMengidentifikasi tipe-tipe budaya
politikMengidentifikasikan ciri-ciri budaya politik»

 Menjelaskan faktor penyebab berkembangnya budaya politik di daerahMengidentifikasi
perkembangan budaya politik i»

 « Menunjukan perilaku budaya politik di IndonesiaMenganalisis perilaku budaya politik di
Indonesia.»



 « Merancang hasil telaah tentang budaya politik di IndonesiMelakukan penelitian
sederhana tentang budaya politik di IndonesiaMempraktikkan dalam kehidupan sehari hari
terkait budaya politik»
AKTIFITAS PEMBELAJARAN

Untuk selanjutnya, perhatikan LKSP/ Penugasan / pertanyaan-pertanyaan di bawah ini yang


jawabannya akan kalian ambil dari proses aktifitas membaca ringkasan materi di bawah ini atau
dari buku paket/ Internet / artikel/menonton video/mengamati lingkungan sekitar.

RINGKASAN MATERI
A. Pengertian Budaya Politik
Budaya politik adalah orientasi masyarakat terhadap suatu sistem politik.
Dalam setiap masyarakat, terdapat budaya politik yang menggambarkan pandangan mereka
mengenai proses politik yang berlangsung di lingkungannya sendiri. Tingkat kesadaran dan
partisipasi mereka biasanya menjadi hal penting untuk mengukur kemajuan budaya politik yang
berkembang.
Perbedaan pandangan masyarakat dalam menyikapi masalah politik dalam hubungannya dengan
pemerintah merupakan bagian kajian tentang budaya politik suatu masyarakat.
Gejala budaya politik yang berkembang dalam masyarakat Indonesia sebagai contoh adalah
sejak reformasi tahun 1998. kesadaran politik masyarakat Indonesia meningkat cukup tajam.
Berbagai hal yang sebelumnya dianggap tabu atau aneh kini menjadi hal yang sangat biasa.
Contohnya adalah demonstrasi mahasiswa, buruh, atau masyarakat sipil. Pada masa
kepemimpinan Soeharto atau era Orde Baru, demonstrasi tidak diperbolehkan karena dianggap
mengganggu stabilitas keamanan. Tetapi saat ini, demonstrasi tidak dilarang karena merupakan
hak rakyat untuk menyampaikan aspirasinya kepada pemimpin.
Menurut Almond dan Verba, budaya politik yang sering disebut pula kebudayaan politik
merupakan dimensi psikologis (bukan lagi sebuah sistem normatif yang ada di luar masyarakat)
dari sistem politik. “Budaya politik merupakan kultur politik yang berkembang dan dipraktikan
oleh suatu masyarakat tertentu.”
PENGERTIAN BUDAYA POLITIK :
1. Samuel Beer, budaya politik adalah nilai-nilai keyakinan dan sikap-sikap emosi tentang
bagaiman pemerintahan seharusnya dilaksanakan dan tentang apa yang harus dilakukan oleh
pemerintah.
2. Gabriel A. Almond dan Sidney Verba, budaya politik adalah suatu sikap orientasi yang khas
dari warga negara terhadap sistem politik dengan aneka ragam  bagiannya dan sikap  terhadap
peranan warga negara yang ada dalam sistem itu.
3. Rusdi Sumintapura, budaya politik adalah pola tingkah laku individu dan orientasinya
terhadap kehidupan plitik yang dihayati oleh para anggota suatu sistem politik.
4. Mochtar Masud dan Colin McAndrews, budaya politik adalah sikap dan orientasi warga
suatu negara terhadap kehidupan pemerintahan negara dan politiknya.
5. Larry Diamond, budaya politik adalah keyakinan, sikap, nilai, ide-ide, sentimen, dan evaluasi
suatu masyarakat tentang sistem politik negara mereka dan peran masing-masing individu dalam
sistem itu.
Perbedaan budaya politik (tingkat kesadaran dan partisipasi politik) masyarakat pedesaan dan
masyarakat perkotaan:
- Masyarakat pedesaan : Tergantung pada pilihan politik pemimpinnya, baik pemimpin adat,
suku, maupun agama.
- Masyarakat perkotaan : Tidak bergantung pada pilihan orang lain.
Budaya politik diartikan sebagai suatu sistem nilai bersama suatu masyarakat yng memiliki
kesadaran untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan kolektif dan penentuan kebijakan
publik untuk masyarakat seluruhnya.
Secara umum, budaya politik terbagi atas:
1. Budaya politik apatis (acuh, masa bodoh, pasif);
2. Budaya politik mobilisasi (didorong atau sengaja dimobilisasi); dan
3. Budaya politik partisipatif (aktif).
Faktor-faktor yang mempengaruhi model kebudayaan politik yang berkembang dalam
masyarakat:
1. Tingkat pendidikan warga negara (faktor kunci)
2. Tingkat ekonomi (semakin sejahtera rakyat maka semakin tinggi partisipasi politiknya).
3. Reformasi politik/political will (semangat merevisi dan mengadopsi sistem politik sistem
politik yang lebih baik).
4. Supremasi hukum (adanya penegakan hukum yang adil, independen, dan bebas).
5. Media komunikasi yang independen (berfungsi sebagai kontrol sosial, bebas, dan mandiri).
Budaya politik lebih merupakan sifat atau karakter berpolitik yang berkembang dalam
masyarakat dengan seperangkat objek dan proses sosial yang bersifat khusus.
Almond dan Verba membagi orientasi politik menjadi 3 bagian:
1. Orientasi kognitif, merupakan pengetahuan masyarakat tentang sistem politik, peran, dan
segala kewajibannya. Termasuk di dalamnya adalah pengetahuan mengenai kebijakan-kebijakan
yang dibuat oleh pemerintah.
2. Orientasi afektif, merupakan perasaan masyarakat terhadap sistem politik dan perannya, serta
para aktor dan penampilannya. Perasaan masyarakat ini bisa saja merupakan perasaan untuk
menolak atau menerima sistem politik atau kebijakan yang dibuat.
3. Orientasi evaluatif, merupakan keputusan dan pendapat masyarakat tentang objek-objek
politik yang secara tipikal melibatkan nilai moral yang ada dalam masyarakat dengan kriteria
informasi dan perasaan yang mereka miliki.
Almond dan Verba mengidentifikasi tiga objek yang dituju dalam orientasi politik.
1. Peran atau struktur dari sebuah institusi politik.
2. Para pemegang jabatan atau aktor dari sebuah institusi negara seperti pemimpin monarki,
legislator dan administrator. (Aktor/orangnya)
3. Kebijakan, keputusan, dan penguatan keputusan yang dibuat oleh para aktor di dalam negara.
(Produk)

LKSP/ PENUGASAN:1.
1.Jelaskan pengertian budaya politik menurut pendapat 4 ahli
Pengertian budaya politik menurut pendapat 4 ahli antara lain :
1) Samuel Beer, budaya politik adalah nilai-nilai keyakinan dan sikap-sikap emosi tentang
bagaiman pemerintahan seharusnya dilaksanakan dan tentang apa yang harus
dilakukan oleh pemerintah.
2) Gabriel A. Almond dan Sidney Verba, budaya politik adalah suatu sikap orientasi yang
khas dari warga negara terhadap sistem politik dengan aneka ragam  bagiannya dan
sikap  terhadap peranan warga negara yang ada dalam sistem itu.
3) Rusdi Sumintapura, budaya politik adalah pola tingkah laku individu dan orientasinya
terhadap kehidupan plitik yang dihayati oleh para anggota suatu sistem politik.
4) Mochtar Masud dan Colin McAndrews, budaya politik adalah sikap dan orientasi
warga suatu negara terhadap kehidupan pemerintahan negara dan politiknya.

2.Buat kesimpulan tentang pengertian budaya politik


Budaya politik merupakan pola perilaku suatu masyarakat dalam kehidupan bernegara,
penyelenggaraan administrasi negara, politik pemerintahan, hukum, norma kebiasaan
yang dihayati oleh seluruh anggota masyarakat setiap harinya.

B. Tipe-Tipe Budaya Politik

AS dan Inggris adalah negara yang paling mendekati model kebudayaan kewarganegaraan. AS
cenderung peserta aktif dan khawatir terhadap pemerintahan yang kuat. Sedangkan di Inggris
cenderung pada penghargaan terhadap subjek dan mendorong perkembangan yang kuat dan
efektif serta struktur administrasi yang efektif dan bebas akibat mapannya orientasi penghargaan
dan orientasi subjek.
Dimensi-dimensi yang menjadi ukuran dalam menentukan budaya politik suatu masyarakat.
1. Tingkat pengetahuan umum masyarakat mengenai sistem politik negaranya, seperti
pengetahuan tentang sejarah, letak geografis, dan konstitusi negara.
2. Pemahaman masyarakat mengenai struktur dan peran pemerintah dalam membuat kebijakan.
3. Pemahaman mengenai penguatan kebijakan yang meliputi masukan opini dari masyarakat dan
media massa kepada pemerintah.
4. Sejauh mana pertisipasi masyarakat dalam berpolitik dan bernegara, serta sejauh mana
pemahamannya mengenai hak dan kewajibannya sebagai warga negara.
Tiga tipe kebudayaan menurut Almond dan Verba:
1. Budaya politik parokial. Memiliki ciri:
- Frekuensi orientasi mereka terhadap empat dimensi penentu budaya politik mendekati nol atau
tidak memiliki perhatian sama sekali.
- Tidak ada peran-peran politik yang bersifat khusus.
- Peran-peran pemimpin masyarakatnya sangat berperan baik dalam bidang politik, ekonomi, dan
religius.
- Partisipasi masyarakat sangat bergantung pada pemimpinnya
- Dianut oleh masyarakat suku Afrika atau masyarakat pedalaman Indonesia.
2. Budaya politik subjek. Memiliki ciri:
- Frekuensi orientasi yang tinggi terhadap pengetahuan sistem politik secara umum dan objek
output atau pemahaman mengenai penguatan kebijakan yang dibuat oleh pemerintah.
- Pembuatan kebijakan yang dilakukan pemerintah tidak terlalu diperhatikan.
- Masyarakat sudah memiliki pengetahuan yang cukup tentang sistem politik.
3. Budaya politik partisipan. Memiliki cirri:
- Anggota masyarakat sudah memiliki pemahaman yang baik mengenai empat dimensi penentu
budaya politik.
- Mereka memiliki pengetahuan yang memadai mengenai sistem politik secara umum tentang
peran pemerintah dalam membuat kebijakan beserta penguatan.
- Berpartisipasi aktif dalam proses politik yang berlangsung.
- Masyarakat sudah ikut terlibat dalam sistem politik pemerintahan.

C. Tipe-Tipe Budaya Politik Yang Berkembang di Indonesia


Berikut adalah pembagian tipe-tipe politik yang lebih didasarkan pada gaya berplitik yang
berkembang di Indonesia.
1. Budaya politik tradisional
Budaya politik tradisional merupakan budaya politik yang memprioritaskan satu budaya dari
etnis tertentu. Sebagai contoh, ketika Soeharto memimpin negeri kita selama lebih dari 3 dekade,
masyarakat etnis Jawa cukup mendominasi pusat-pusat kekuasaan penting, seperti kekuasaan
yang ada dalam tubuh ABRI (TNI).
2. Budaya politik Islam
Budaya politik Islam adalah budaya politik yang lebih mendasarkan idenya pada keyakinan dan
nilai agama Islam. Biasanya kelompok santri mempelopori budaya politik ini.
3. Budaya politik modern
Budaya politik modern adalah budaya politik yang lebih bersifat netral tanpa mendasarkan pada
budaya atau agama tertentu. Budaya politik ini dikembangkan pada masa pemerintahan Orde
Baru yang bertujuan untuk stabilitas keamanan dan kemajuan.
Harold Laswell mengemukakan beberapa hal yang dapat dijadikan ciri-ciri masyarakat yang
demokratis.
1. Open ego (sifat keakuan yang terbuka). Artinya, tingkah laku yang terbuka terhadap
keberadaan orang lain.
2. Kapasitas untuk membentuk sejumlah nilai dengan orang lain.
3. Lebih berprientasi pada nilai-nilai yang beragam.
4. Percaya dan yakin terhadap lingkungan sosialnya.
5. Relatif lebih memiliki kebebasan daripada rasa cemas.
D. Pembagian Tipe Budaya Politik Menurut Geertz
Tiga budaya politik yang berkembang dalam masyarakat Indonesia menurut Geertz:
1. Budaya politik abangan
Budaya politik masyarakat yang menekankan aspek-aspek animisme atau kepercayaan terhadap
adanya roh halus yang mempengaruhi hidup manusia.
Ciri khasnya adalah diadakan upacara selamatan untuk mengusir roh halus.
2. Budaya politik santri
Budaya politik masyarakat yang menekankan pada aspek-aspek keagamaan, khususnya Islam.
3. Budaya politik priyayi
Budaya politik masyarakat yang menekankan keluhuran tradisi.
Priayi adalah masyarakat kelas atas atau kelompok masyarakat aristokrat dan bekerja sebagai
birokrat (pegawai pemerintah). Yang dulunya berafiliasi (berhubungan, berpautan) dengan partai
PNI, kini berinfiliasi pada partai golkar.
Afan Gaffar, budaya politik indonesia memiliki 3 ciri dominan :
1. Hirarki yang tegar/ketat : adanya pemilahan tegas antar penguasa (wong Gedhe) dengan
    Rakyat kebanyakan ( wong cilik).
2. Kecendrungan Patronage ( hubungan antara orang berkuasa dan rakyat biasa) seperti majikan  
majikan dengan buruh.
3. Kecendrungan Neo Patrimonialistik, yaitu perilaku negara masih memperlihatkan tradisi dan
budaya politik yang berkarakter patrimonial.
LKSP / PENUGASAN 2
1.Sebutkan dan jelaskan Tipe-Tipe Budaya Politik
1) Budaya politik parokial.
adalah kelompok yang dalam partisipasi politiknya masih rendah.
Contohnya: masyarakat suku pedalaman, golongan putih dalam pemilu, kelompok
masyarakat marginal, orang yang keluar dari kewarnageraan Indonesia.
Memiliki ciri:
 Frekuensi orientasi mereka terhadap empat dimensi penentu budaya politik
mendekati nol atau tidak memiliki perhatian sama sekali.
 Tidak ada peran-peran politik yang bersifat khusus.
 Peran-peran pemimpin masyarakatnya sangat berperan baik dalam bidang
politik, ekonomi, dan religius.
 Partisipasi masyarakat sangat bergantung pada pemimpinnya
 Dianut oleh masyarakat suku Afrika atau masyarakat pedalaman Indonesia.

2) Budaya politik subjek.


adalah budaya politik dengan masyarakat yang sudah relatif maju baik sosial maupun
ekonominya, namun masih relatif pasif. 
Contohnya: golput dalam pemilihan kepala daerah, enggan mengadakan demonstrasi,
suka membaca berita politik, taat kepada pemimpin, dan sebagainya.

Memiliki ciri:
 Frekuensi orientasi yang tinggi terhadap pengetahuan sistem politik secara
umum dan objek output atau pemahaman mengenai penguatan kebijakan yang
dibuat oleh pemerintah.
 Pembuatan kebijakan yang dilakukan pemerintah tidak terlalu diperhatikan.
 Masyarakat sudah memiliki pengetahuan yang cukup tentang sistem politik.

3) Budaya politik partisipan.


adalah budaya yang masyarakatnya memiliki kesadaran yang tinggi akan politik. Mereka
mampu menyampaikan opininya dan aktif dalam kegiatan politik.
Contohnya: masyarakat yang ikut serta dalam kegiatan politik, memberikan suara dalam
pilkada, masyarakat memberikan kritik dan solusi yang membangun.

Memiliki ciri:
 Anggota masyarakat sudah memiliki pemahaman yang baik mengenai empat
dimensi penentu budaya politik.
 Mereka memiliki pengetahuan yang memadai mengenai sistem politik secara
umum tentang peran pemerintah dalam membuat kebijakan beserta penguatan.
 Berpartisipasi aktif dalam proses politik yang berlangsung.
 Masyarakat sudah ikut terlibat dalam sistem politik pemerintahan.
2.Sebutkan dan jelaskan Tipe-Tipe Budaya Politik Yang Berkembang di Indonesia
1) Budaya politik tradisional
Budaya politik tradisional merupakan budaya politik yang memprioritaskan satu budaya
dari etnis tertentu.
2) Budaya politik Islam
Budaya politik Islam adalah budaya politik yang lebih mendasarkan idenya pada
keyakinan dan nilai agama Islam. Biasanya kelompok santri mempelopori budaya politik
ini.
3) Budaya politik modern
Budaya politik modern adalah budaya politik yang lebih bersifat netral tanpa
mendasarkan pada budaya atau agama tertentu. Budaya politik ini dikembangkan pada
masa pemerintahan Orde Baru yang bertujuan untuk stabilitas keamanan dan kemajuan.
E. Perkembangan Tipe Budaya Politik Sejalan Dengan Perkembangan Sistem Politik yang
Berlaku
Pada negara-negara demokratis umumnya, partisipasi politik warga negaranya dapat
mempengaruhi pembuatan suatu kebijakan.
Menurut Samuel P. Huntington dan Joan Nelson, “Partisipasi politik adalah kegiatan warga
negara yang bertindak sebagai pribadi-pribadi, yang dimaksud untuk mempengaruhi pembuatan
keputusan oleh pemerintah. Partisipasi bisa bersifat individual dan atau kolektif, terorganisir atau
spontan, mantap atau sporadis, secara damai atau dengan kekerasan, legal atau ilegal, efektif atau
tidak efektif.”
Menurut Herbert McClosky, partisipasi politik adalah kegiatan-kegiatan sukarela dari warga
masyarakat melalui mana mereka mengambil bagian dalam proses pemilihan penguasa, dan
secara langsung atau tidak langsung, dalam proses pembentukan kebijakan umum.
Peran dan political will elit yang berkuasa sangat mempengaruhi perluasan dan pembatasan,
sedangkan elit politik yang tidak berkuasa cenderung meluaskan partisipasi politik dan
mengubah serta mengembangkannya ke bentuk partisipasi yang baru.
Setiap insan politik harus dapat menunjukan partisipannya dalam kegiatan yang berkaitan
dengan hak warga negara, yang bertujuan untuk ikut mempengaruhi pengambilan keputusan oleh
pemerintah.
Berikut adalah kegiatan-kegiatan waraga negara dalam bentuk partisipasi politik.
1. Terbentuknya organisasi-organisasi politik dan organisasi masyarakat.
2. Lahirnya kelompok-kelompok kepentingan, kelompok-kelompok penekan, dan LSM.
3. Pelaksanaan pemilu berupa berkampanye, menjadi pemilih aktif atau menjadi anggota
parlemen.
4. Munculnya kelompok-kelompok kontemporer yang memberi warna pada sistem input dan
output kepada pemerintah.
F. Pentingnya Sosialisasi Pengembangan Budaya Politik
Menurut Almond dan Verba, budaya politik demokratis merupakan gabungan dari budaya politik
partisipan, subjek, dan paroikal.
Menurut Samuel P. Huntington, modernisasi budaya politik ditandai oleh tiga hal yaitu sebagai
berikut.
1. Sikap politik yang rasional dan otonom di dalam masyarakat. (Tidak memilih satu pilihan
politik berdasarkan pemimpinnya)
2. Diferensiasi struktur. (Sudah ada spesifikasi atau tugas yang harus dilakukan)
3. Perluasan peran serta politik di dalam masyarakat.

G. Peran Serta Politik Partisipan


Budaya politik demokratis adalah budaya politik yang menempatkan rakyat sebagai pemegang
kedaulatan tertinggi.
Dalam peran serta politik partisipan, masyarakat diarahkan untuk berperan aktif dalam proses
politik yang berlangsung di lingkungannya.
Tipe-tipe partisipan adalah sebagai berikut.
1. Partisipan terbuka : para responden yang tidak acuh terhadap perkawinan antarpartai dan
menjelaskan dirinya sendiri secara emosional dalam pemilihan.
2. Partisipan apatis : para responden yang memilih salah satu partai besar dan menyatakan
ketidakacuhannya terhadap perkawinan antarpartai serta mengingkari perasaan pemilihan.
3. Partisipan bersemangat : para responden yang prihatin terhadap perkawinan antarpartai dan
secara emosional terlibat dalam pemilihan.

SOSIALISASI  POLITIK
1. Pengertian sosialisasi politik :
         a. Kenneth P. Langton, Sosialisasi politik adalah cara bagaimana masyarakat meneruskan
kebudayaan politiknya.
       b. Gabriel  A.Almond, Sosialisasi politik adalah proses dimana sikap-sikap politik dan pola –       
pola tingkah laku  diperoleh atau dibentuk, dan merupakan sarana bagi generasi muda untuk
menyampaikan patokan politik dan keyakinan politik.
       c. Richard E. Dawson, sosialisasi  politik adalah pewarisan pengetahuan , nilai dan  pandangan
politik darimorang tua, guru dan sarana sosialisasi lainnya bagi warga baru dan yang beranjak
dewasa.
       d.  Dennis Kavanagh, sosialisasi politik adalah istilah untuk mengganbarkan proses dimana
seseorang mempelajari dan menumbuhkan pandangannya tentang politik.
     e.  Ramlan Surbakti, sosialisasi politik adalah proses pembentukan sikap dan orientasi politik
anggota masyarakatnya.
 f. Alfian, sosialisasi Politik adalah usaha sadar untuk mengubah proses  sosialisasi politik
masyarakat, sehingga mereka mengalami dan menghayati nilai-nilai yang terkandung dalam
suatu sistem politik yang ideal yang hendak dibangun.
Sosialisasi politik dapat dilakukan dalam kehidupan sehari-hari, misalnya:
1). Dalam Lingkungan Keluarga, orang tua bisa mengajarkan kepada anak-anak beberapa cara
tingkah laku politik tertentu.  Melalui obrolan politik ringan sehingga tak disadarai telah
menanamkan nilai-nilai politik kepada anak-anaknya.
2). Di Lingkungan Sekolah,dengan memasukkan pendidikan kewarganegaraan.  Siswa dan guru
bertukar informasdi dan berinteraksi dalam membahas topik tentang politik.
3). Di lIngkungan Negara, secara hati-hati bisa menyebarkan dan menanamkan ideologi-ideologi
resminya.
4). Di Lingkungan Partai politik, Salah satu fungsi partai politik adalah dapat memainkan
perannya sebagai sosioalisasi politik.  Artinya parpol itu telah merekrut anggota atau kader
danpartisipannya secara periodik.  Partai politik harus mampu menciptakan kesan
atau image memperjuangkan kepentingan umum.

Menurut Ramlan Surbakti ada dua macam sosialisasi politik dilihat dari metode


penyampaian pesan :
a.    Pendidikan Politik Yaitu proses dialogis diantara pemberi dan penerima pesan.  Dari sini
anggota masyarakat mempelajari simbol politik negaranya, norma maupun nilai politik.
b.    Indoktrinasi Politik, yaitu proses sepihak ketika penguasa memobilisasi dan memanipulasi
warga masyarakat untuk menerima nilai , norma dan simbol yang dianggap pihak berkuasa
sebagai ideal dan baik.  
 Dalam upaya pengembangan budaya politik, sosialisasi politik sangant penting karena
dapat membentuk dan mentransmisikan kebudayaan politik suatu bangsa, serta dapat
memelihara  kebudayaan politik suatu bangsa, penyampaian  dari generasi tua ke generasi muda,
dapat pula sosialisasi politik dapat mengubah kebudayaan politik.
Menurut Gabriel A. Almond, sosialisasi politik dapat membentuk dan mentransmisikan
kebudayaan politik suatu bangsa dan mememlihara kebudayaan politik suatu bangsa dengan
bentuk penyampaian dari generasi tua kepada generasi muda.  Terdapat  6 sarana atau agen
sosialisasi politik menurut Mochtar Masoed dan Colin MacAndrews, adalah :
a.    Keluarga  yaitu lembaga pertama yang dijumpai sesorang individu saat lahir.  Dalam
keluarga anak ditanamkan sikap patuh dan hormat yang mungkin dapat mempengaruhi sikap
seseorang dalam sistem politik setelah dewasa.
b.    Sekolah  yaitu sekolah sebagai agen sosialisasi politik memberi pengetahuan bagi kaum
muda tentang dunia politik dan peranan mereka di dalamnya.  Disekolah memberi kesadaran
pada anak tentang pentingnya kehidupan berbangsa dan bernegara, cinta tanah air.
c.    Kelompk bermain yaitu kelompok bermain masa anak-anak yang dapat membentuk sikap
politik seseorang, kelompok bermain saling memiliki ikatan erat antar anggota bermain.
Seseorang dapat melakukan tindakan tertentu karena temannya melakukan hal itu.
d.    Tempat kerja yaitu organisasi formal maupun nonformal yang dibentuk atas dasar pekerjaan
seperti serikat kerja, sderikat buruh.  Organisasi seperti ini dapat berfungsi sebagai penyuluh  di
bidang politik.
e.    Media massa yaitu informasi tentang peristiwa yang terjadi dimana saja dengan cepat
diketahui masyarakat sehingga dapat memberi pengetahuan dan informasi tentang politik.
f.     Kontakkontak politik langsung yaitu pengalaman nyata yang dirasakan oleh seseorang
dapat berpengaruh terhadap sikap dan keputusan politik seseorang.  Seperti diabaikan partainya,
ditipu, rasa tidak aman,dll.
BUDAYA POLITIK PARTISIPAN     
1. Gabriel A. Almond dan Sidney Verba, budaya politik partisipatif atau disebut juga budaya
politik demokrasi adalah  suatu kumpulan sistem keyakinan, sikap, norma, persepsi dan
sejenisnya, yang menopang terwujudnya partisipasi.  Untuk terwujudnya partisipasi itu warga
negara harus yakin akan kompetensinya  untukterlibat dalam proses politik dan pemerintah
memperhatikan kepentingan rakyat agar rakyat tidak kecewa dan apatis terhadap pemerintah.
2. Ramlan Surbakti, partisipasi politik adalah keikutsertaan warga negara biasa dalam
menentukan  segala keputusan yang menyangkut atau mempengaruhi hidupnya.  Ciri-cirinya
adala
a. Perilaku warga negara yang bisa diamati bukan batiniah (sikap dan orientasi).
b. Perilaku atau kegiatan itu mem,pengaruhi pemerintah (pemegang kebijakan)
c. Kegiatan atau prilaku yang gagal ataupun berhasil termasuk partisipasi politik.
d. Kedgiatan mempengaruhui pemerintah dapat dilakukan secara :
·         Langsung yaitu individu tidak menggunakan perantara dalam memepengaruhi pemerintah.
·         Tak langsung yaitu menggunakan pihak lain yang dapat meyakinkan pemerintah.
e. Kegiatan mempengaruhi pemerintah dapat dilakukan dengan prosedur wajar (konvensional)
tidak berupa kekerasan (nonviolence) seperti : ikut memeilih dalam pemilihan
umum,mengajukan petisi, melakukan kontak tatap muka, menulis surat, dll,dan ada yang melalui
cara –cara diluar prosedur yang wajar (tidak Konvensional) dan berupa kekerasan (violence),
seperti : demonstrasi (unjuk rasa), pembangkangan halus (golput),hura-hura, mogok, serangan
senjata, gerakan-gerakan politik, dan revolusi, kudeta, makar,dll
3. Prof. Dr Miriam Budiardjo, partisipasi politik adalah kegiatan seseorang dalampartai plitik
yang mencakup semua kegiatamnnsukarela dimana seseorang turut dalam proses pemilihan
pemimpin plitik dan turut langsung atau tidak lanmgsung dalam  pembentukan kebijakan umum.

LKSP / PENUGASAN 3 :
1.Jelaskan Pentingnya Sosialisasi Pengembangan Budaya Politik!
Sosialisasi pengembangan Budaya Politik sangatlah penting. Karena, dengan begitu
masyarakat kita bisa turut ikut berkembang seiring berkembanganya budaya politik yang ada di
sekitar kita. Melalui sosialisasi politik seorang individu juga menjadi tahu bentuk perilaku yang
harus ia lakukan di tengah-tengah masyarakat dan lingkungan budayanya. Melalui proses
sosialisasi politik, individu juga menjadi tahu terhadap kehidupan politik baik bersifat material
maupun immaterial. Melalui proses sosialisasi, seorang individu juga dapat mendalami tentang
nilai-nilai dan norma-norma yang hidup dan berlaku dalam suatu masyarakat yang sering
disebut sebagai ilmu pengetahuan. Selain itu, melalui proses sosialisasi seorang individu juga
dapat belajar tentang segala hal yang menyangkut kepentingan pribadinya maupun
kepentingan orang lain. Dengan demikian, ia akan memperoleh pengertian yang luas tentang
gejala-gejala politik dan masalah-masalah politik yang ada dalam masyarakat dan kebudayaan
yang bersangkutan.
2.Jelaskan Pengertian sosialisasi politik
Secara umum, Sosialisasi Politik bisa diartikan sebagai suatu proses penanaman nilai nilai
politik yang dilakukan suatu generasi pada generasi lainnya melalui beragam media perantara
misalnya keluarga, partai politik, sekolah, media massa dan lain sebagainya sehingga tercipta
masyarakat yang mempunyai kesadaran politik.

Sedangkan pengertian menurut para ahli adalah:

a. Kenneth P. Langton, Sosialisasi politik adalah cara bagaimana masyarakat meneruskan


kebudayaan politiknya.
b. Gabriel  A.Almond, Sosialisasi politik adalah proses dimana sikap-sikap politik dan pola
– pola tingkah laku  diperoleh atau dibentuk, dan merupakan sarana bagi generasi muda
untuk menyampaikan patokan politik dan keyakinan politik.
c. Richard E. Dawson, sosialisasi  politik adalah pewarisan pengetahuan , nilai dan
pandangan politik darimorang tua, guru dan sarana sosialisasi lainnya bagi warga baru
dan yang beranjak dewasa.
d. Dennis Kavanagh, sosialisasi politik adalah istilah untuk mengganbarkan proses dimana
seseorang mempelajari dan menumbuhkan pandangannya tentang politik.
e. Ramlan Surbakti, sosialisasi politik adalah proses pembentukan sikap dan orientasi
politik    anggota masyarakatnya.
f. Alfian, sosialisasi Politik adalah usaha sadar untuk mengubah proses  sosialisasi politik
masyarakat, sehingga mereka mengalami dan menghayati nilai-nilai yang terkandung
dalam suatu sistem politik yang ideal yang hendak dibangun.

PARTAI POLITIK

1. Prof. Dr. Miriam Budiardjo, partai plitik adalah organisasi atau golongan yang berusaha untuk
memperoleh dan menggunakan kekuasaan.
2. Sigmund Neuman, partai politik adalah organisasi tempat kegiatan politik yang berusaha untuk
menguasai kekuasaan pemerintah serta merebut dukungan rakyat atas dasar persaingan melawan
suatu golongan  atau golongan-golongan lain yang tidak sepaham.
3. Carl J. Friedrich, partai politik adalah sekelompok manusia yang terorganisir secara stabil
dengan tujuan merebut atau mempertahankan penguasaan terhadap pemerintah bagi pimpinan
partainya sehingga penguasaan itu memberikan mamfaat kepada anggota partainya baik bersifat
ideal maupun material.
FUNGSI PARTAI POLITIK
1. Sarana komunikasi politik, yaitu penyalur aspirasi pendapat rakyat, menggabungkan berbagai
macam kepentingan dan merumuskan kepentingan yang menjadi dasar kebijaksanaannya. 
Upaya Partai politik dalah mencapai fungsi ini adalah :
·         Memperjuangkan aspirasi rakyat agar menjadi kebijaksanaan umum oleh pemerintah
·         Menyebarluaskan rencana-rencana dan kebijaksanaan pemerintah
·         Perantara (broker) dalam suatu bursa ide-ide
·         Bagi pemerintah bertindak sebagai alat  pendengar, sedangkan bagi warga masyarakat
sebagai pengeras suara.
2. Sarana Sosialisasi Politik, yaitusarana untuk memmberikan penanaman nilai-nilai, norma, dan
sikap serta orientasi terhadap fenomena politik tertentu.  Upaya yang dilakukan untuk mencapai
fungsi ini adalah :
·         Penguasaan pemerintah dengan memenangkan setiap pemilu
·         Menciptakan image bahwa ia memperjuangkan kepentingan umum
·         Menanamkan solidaritas dan tanggung jawab terhadap para anggotanya maupun anggota
lain
3. Sarana Rekrutmen Politik, yaitu mencari dan mengajakorang berbakat untuk turut aktif dalam
kegiatan plitik.  Dengan demikian memperluas partisipasi politik.  Upaya yang dilakukan parpol
adalah :
·         Melalui kontak pribadi maupun persuasi
·         Menarik golongan muda untuk didddik menjadi kader di masa depan
4. Sarana Pengatur Konplik, yaitu mengatasi berbagai macam konplik yang muncul sebagai
konsekuensi dari negara demokrasi yang di dalamnya terdapat ersaingan dan perbedaan
pendapat.  Biasanya masalah tersebut cukup mengganggu stabilitas nasional.  Hal ini mungkin
saja dimunculkan oleh kelompok tertentu untukkepentingan ppularitasnya.  Upaya yang
dilakukan partai politik adalah :
·         Bilaanggta partai plitikyang memberikan informasi justru menimbulkan kegelisahan dan
perpecahan masyarakat,pimpinan partai politik harus segera klarifikasi atau diselesaikan dengan
baik
·         Adanya kemungkinsn anggota partai plitik lebih mengejar kepentingan
pribadi/golongannya, sehingga berakibat  terjadi pengkotakan politik atau konplik yangbharus
segera diselesaikan dengan tuntas.

LKSP /PENUGASAN 4 :
1.Jelaskan Pengertian Partai Politik
Pengertian partai politik secara umum adalah organisasi politik yang menjalani ideologi
tertentu atau dibentuk dengan tujuan khusus. Bisa juga di definisikan, perkumpulan
(segolongan orang-orang) yang seasas, sehaluan, setujuan di bidang politik dan dibentuk
oleh sekelompok warga negara indonesia secara sukarela dan kehendak cita cita untuk
memperjuangkan,membela kepentingan politik anggota,masyarakat,bangsa dan negara.
Sedangkan pengertian menurut para ahli yaitu:
1. Prof. Dr. Miriam Budiardjo, partai plitik adalah organisasi atau golongan yang berusaha
untuk memperoleh dan menggunakan kekuasaan.
2. Sigmund Neuman, partai politik adalah organisasi tempat kegiatan politik yang berusaha
untuk menguasai kekuasaan pemerintah serta merebut dukungan rakyat atas dasar
persaingan melawan suatu golongan  atau golongan-golongan lain yang tidak sepaham.
3. Carl J. Friedrich, partai politik adalah sekelompok manusia yang terorganisir secara stabil
dengan tujuan merebut atau mempertahankan penguasaan terhadap pemerintah bagi
pimpinan partainya sehingga penguasaan itu memberikan mamfaat kepada anggota
partainya baik bersifat ideal maupun material.

2.Uraikan Fungsi Partai Politik


Fungsi-fungsi partai politik antara lain:
1. Sarana komunikasi politik, yaitu penyalur aspirasi pendapat rakyat, menggabungkan
berbagai macam kepentingan dan merumuskan kepentingan yang menjadi dasar
kebijaksanaannya.  Upaya Partai politik dalah mencapai fungsi ini adalah :
 Memperjuangkan aspirasi rakyat agar menjadi kebijaksanaan umum oleh
pemerintah
 Menyebarluaskan rencana-rencana dan kebijaksanaan pemerintah
 Perantara (broker) dalam suatu bursa ide-ide
 Bagi pemerintah bertindak sebagai alat  pendengar, sedangkan bagi warga
masyarakat sebagai pengeras suara.
2. Sarana Sosialisasi Politik, yaitusarana untuk memmberikan penanaman nilai-nilai,
norma, dan sikap serta orientasi terhadap fenomena politik tertentu.  Upaya yang
dilakukan untuk mencapai fungsi ini adalah :
 Penguasaan pemerintah dengan memenangkan setiap pemilu
 Menciptakan image bahwa ia memperjuangkan kepentingan umum
 Menanamkan solidaritas dan tanggung jawab terhadap para anggotanya maupun
anggota lain
3. Sarana Rekrutmen Politik, yaitu mencari dan mengajakorang berbakat untuk turut
aktif dalam kegiatan plitik.  Dengan demikian memperluas partisipasi politik.  Upaya
yang dilakukan parpol adalah :
 Melalui kontak pribadi maupun persuasi
 Menarik golongan muda untuk didddik menjadi kader di masa depan
4. Sarana Pengatur Konplik, yaitu mengatasi berbagai macam konplik yang muncul
sebagai konsekuensi dari negara demokrasi yang di dalamnya terdapat ersaingan dan
perbedaan pendapat.  Biasanya masalah tersebut cukup mengganggu stabilitas
nasional.  Hal ini mungkin saja dimunculkan oleh kelompok tertentu
untukkepentingan ppularitasnya.  Upaya yang dilakukan partai politik adalah :
 Bilaanggta partai plitikyang memberikan informasi justru menimbulkan
kegelisahan dan perpecahan masyarakat,pimpinan partai politik harus segera
klarifikasi atau diselesaikan dengan baik
 Adanya kemungkinsn anggota partai plitik lebih mengejar kepentingan
pribadi/golongannya, sehingga berakibat  terjadi pengkotakan politik atau konplik
yangbharus segera diselesaikan dengan tuntas.

Sebelum kita akhiri aktifitas kalian, maka kita akan tutup dengan bersyukur dan berdoa. Kalian
semestinya bersyukur atas anugerah Tuhan dengan tanah air Indonesia yang luar biasa, kalian
juga harus berfikir dan bertindak apa yang sudah kalian berikan untuk negeri ini. Jangan hanya
menuntut saja, tetapi juga sudah seharusnya berbakti dan memberi yang terbaik yang kalian
miliki untuk negeri ini. Demi kelangsungan negeri ini, demi kejayaan negeri Indonesia. Dan
akhirnya dengan menundukkan kepala dan bermohon penuh harap, berdoa menurut agama
dan keyakinan masing-masing dipersilahkan
(Siswa menundukkan kepala sejejnak untuk berdoa)
Berdoa selesai,
Sekian terima kasih.

Sumber/Media/Alat
Sumber: Digital dan Non digital berupa Buku paket, e-book, portal pembelajaran, tautan
edukasi di internet, surat kabar, majalah, televisi, radio, dan praktik kehidupan sehari-hari
masyarakat di sekitar.
 Permendikbud RI No 37/2018 tentang KI/KD
 Buku teks pelajaran PPKn K13 revisi 2018.
 Video pembelajaran di internet
 Materi artikel di internet

Media:
 Perangkat keras (PC, Laptop, Smartphone, Tab, Headset)
 Perangkat lunak (Aplikasi pembelajaran: E-moodle, E-Learning, Ms Teams, Zoom,
Google Classroom, Media Sosial: Youtube, IG, Whatsapp, dll)
 Jaringan internet
 Kertas plano, folio, media pajangan
 Gambar-gambar/foto
Bahan Bacaan

1. Buku Paket PPKn Kurikulum 2013 untuk kelas XI

2. Buku Pelengkap Mata Pelajaran PPKn


Buku pelengkap Mata Pelajaran PPKn sangat tergantung dari masing-masing guru kalian.
Dengan demikian tidak ada kewajiban bagi peserta didik untuk menggunakan buku
tertentu.
3. Bahan bacaan yang dibuat guru
Perlu kalian pamahami bahwa setiap guru diberi kesempatan dan kewenangan untuk membuat
bacaan sendiri-sendiri. Bapak/ibu guru boleh menggunakan aplikasi, misalnya menggunakan
kombinasi antara Sway dalam Microsoft Office, Flayer dengan power point maupun Adobe
Photoshop, atau aplikasi yang lain, atau sekedar tulisan artikel pada umumnya. Oleh sebab itu
kalian perlu menanyakan apakah ada bahan bacaan yang disusun oleh bapak/ibu guru sendiri.
Sumber ini sangat tergantung pada situasi dan kondisi di sekolah masing-masing.

REFLEKSI

Bapak/Ibu Guru yakin kalau pada umumnya belajar itu membosankan, dan tidak sedikit yang
tidak membekas apa-apa. Tidak ada kesan sedikitpun. Oleh sebab itu, agar pembelajaran
semakin menyenangkan dan bermakna untuk kalian, mari sejenak berefleksi tentang aktivitas
pembelajaran kali ini.

1. Bubuhkanlah tanda centang (√) pada salah satu gambar yang dapat mewakili perasaan kalian
setelah mempelajari materi ini!

2. Apa yang sudah kalian pelajari?


……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
3. Apa yang kalian kuasai dari materi ini?
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………......

4. Bagian apa yang belum kalian kuasai?


…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………............

5. Apa upaya kalian untuk menguasai yang belum kalian kuasai?


…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………......................

6. Sebutkan hal yang menarik dari aktivitas pembelajaran yang sudah kalian lakukan! Berikan
alasanya!
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………

7. Sebutkan hal yang tidak menarik dari aktivitas pembelajaran yang sudah kalian lakukan! Berikan
alasannya!
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………

Umpan Balik Guru

DAFTAR LITERASI

Kemendikbud. 2017. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Jarakta

http://www.politik.lipi.go.id/kolom/kolom-2/politik-nasional/1383-dampak-politik-keamanan-covid-19

https://kabar24.bisnis.com/read/20200421/19/1230678/ancaman-keresahan-sosial-dan-politik-di-balik-
krisis-covid-19-

https://republika.co.id/berita/nasional/umum/15/10/29/nwzhe3354-hipmi-saat-ini-indonesia-hadapi-
ancaman-di-bidang-ekonomi

https://youtu.be/_jz20KXvYIg

https://youtu.be/VXFNfzRrnMc

https://youtu.be/EteSI5OdDn4

https://dosensosiologi.com/contoh-penelitian-sosial/
https://saintif.com/contoh-proposal-penelitian/

Anda mungkin juga menyukai