Anda di halaman 1dari 15

KATA PENGANTAR

Bismillahirrohmanirrohim.

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Dengan memanjatkan puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT. yang telah memberikan

karunia dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul

“Budaya Politik”. Makalah ini dibuat dengan tujuan untuk memenuhi tugas dari mata kuliah

Sistem Politik Indonesia dan untuk menambah wawasan kami maupun pembaca tentang politik.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada orang tua temanteman yang telah memberikan

kami semangat dalam penyusunan makalah ini

Kami sadar dalam penyusunan makalah ini dirasakan masih banyak kekurangan, baik

secara sistematika penyusunan maupun penggunaan kata-kata, karena itu kami mengharapkan

dengan kerendahan hati memberikan kritik dan saran yang membangun agar penusuan makalah

selanjutnya lebih baik. Semoga makalah ini bisa bermanfaat khususnya bagi kami, dan umumnya

bagi para pembaca. Demikianlah makalah ini kami buat, kami ucapkan banyak terima kasih.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Kendari, 26 Desember 2023

Penyusun
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia adalah sebuah negara hukum yang berbentuk kesatuan dengan pemerintahan

berbentuk republik dan sistem pemerintahan presidensial dengan sifat parlementer. Indonesia

tidak tidak menganut sistem pemisahan kekuasaan melainkan pembagian kekuasaan.

walaupun ± 90% penduduknya beragama Islam, Indonesia bukanlah sebuah negara Islam.

Pada prinsipnya, budaya politik sebagai salah satu unsur atau bagian kebudayaan merupakan

satu diantara sekian jenis lingkungan yang mengelilingi, mempengaruhi, dan menekankan

sistem politik. Pembangunan politik Indonesia dapat pula diukur berdasarkan keseimbangan

atau harmoni yang dicapai antara lain oleh budaya politik dengan pelembagaan politik yang

ada atau akan ada. Konsep budaya politik lebih mengedepankan aspek-aspek nonperilaku

aktual berupa tindakan, tetapi lebih menekankan pada berbagai perilaku nonaktual seperti

orientasi, sikap, nilai-nilai, dan kepercayaan-kepercayaan. (wikipedia.org).

B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam makalah ini, yaitu:

1. Apakah pengertian budaya politik?

2. Apa jenis-jenis budaya politik di Indonesia?

3. Bagaimana pengaruh budaya politik mendukung integrasi politik di Indonesia?


C. Tujuan

1. Untuk menjelaskan pengertian budaya politik

2. Untuk mengetahui jenis-jenis budaya politik Indonesia

3. Menjelaskan pengaruh budaya politik mendukung integrasi politik di Indonesia

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Budaya Politik


Budaya Politik yaitu terjadinya hubungan antarmanusia yang bersifat politik

mencerminkan adanya budaya politik dalam masyarakat. Budaya politik dalam

kehidupan masyarakat yang satu dengan masyarakat yang lain akan berbeda-beda.

Budaya politik merupakan pola perilaku suatu masyarakat dalam kehidupan benegara,

penyelenggaraan administrasi negara, politik pemerintahan, hukum, adat istiadat, dan

norma kebiasaan yang dihayati oleh seluruh anggota masyarakat setiap harinya. Budaya

politik juga dapat di artikan sebagai suatu sistem nilai bersama suatu masyarakat yang

memiliki kesadaran untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan kolektif dan

penentuan kebijakan publik untuk masyarakat seluruhnya. Budaya politik merupakan

perwujudan nilai-nilai politik yang dianut oleh sekelompok masyarakat, bangsa, atau

negara yang diyakini sebagai pedoman dalam melaksanakan aktivitas-aktivitas politik

kenegaraan. Beberapa pendapat ahli tentang budaya politik adalah sebagai berikut.

Budaya politik berasal dari dua kata, yaitu budaya dan politik. Kata budaya atau

kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta, yaitu buddhayah. Buddhayah ini merupakan

bentuk jamak dari buddhi, yang berarti akal atau budi. Berdasarkan pengertian tersebut,

dapat dikatakan bahwa kebudayaan berarti semua hal yang bersangkutan dengan akal.

Adapun kata politik berasal dari bahasa Yunani, yaitu polis, yang berarti kota atau negara

kota. Politik mengandung pengertian adanya hubungan khusus antara manusia yang

hidup bersama, yang menimbulkan adanya aturan, kewenangan, dan kekuasaan. Politik

dalam bahasa Arab disebut Siyasah atau dalam bahasa Inggris disebut politics, yang

berarti sebagai suatu cara yang digunakan untuk mencapai suatu tujuan. Dari beberapa

pengertian mengenai budaya politik di atas, maka dapat diamati bahwa budaya politik
menunjuk pada orientasi dari tingkah laku individu atau masyarakat terhadap sistem

politik.

Berikut beberapa definisi mengenai budaya politik:

1. Gabriel A. Almond dan Sidney Verba Kedua ahli ini mendefinisikan budaya politik

sebagai suatu sikap orientasi yang khas dari warga negara terhadap sistem politik

dengan aneka ragam bagiannya dan sikap terhadap peranan warga negara yang ada

dalam sistem itu.

2. Rusadi Kantaprawira Adapun Rusadi menyatakan bahwa budaya politik tidak lain

adalah pola tingkah laku individu dan orientasinya terhadap kehidupan politik yang

dihayati oleh para anggota suatu sistem politik.

3. Samuel Beer Menurut Samuel Beer, budaya politik adalah nilai-nilai keyakinan dan

sikapsikap emosi tentang bagaimana pemerintahan seharusnya dilaksanakan dan

tentang apa yang harus dilakukan oleh pemerintah.

4. Mochtar Masoed dan Collin MacAndrews Masoed dan MacAndrews mengemukakan

bahwa budaya politik adalah sikap dan orientasi warga suatu negara terhadap

kehidupan pemerintahan negara dan politiknya.

5. Larry Diamond Diamond menyatakan bawah budaya politik adalah keyakinan, sikap,

nilai, ide-ide, sentimen, dan evaluasi suatu masyarakat tentang sistem politik negeri

mereka dan peran masing-masing individu dalam sistem itu.

6. Almond dan Powell Almond dan Powell mengungkapkan bahwa budaya politik

adalah suatu konsep yang terdiri dari sikap, keyakinan, nilai-nilai, dan keterampilan

yang sedang berlaku bagi seluruh anggota masyarakat, termasuk pola


kecenderungankecenderungan khusus serta pola-pola kebiasaan yang terdapat pada

kelompokkelompok dalam masyarakat.

B. Jenis-Jenis Budaya Politik di Indonesia

Terdapat tiga macam atau tiga jenis tipe budaya politik yang saat ini terdapat di

Indonesia, antara lain:

1. Budaya Politik Partisipan

Merupakan tipe budaya politik yang sangat dibutuhkan dan diharapkan oleh bangsa

ini. Budaya politik partisipan memiliki arti masyarakat sudah memiliki tingkat

kesadaran budaya politik yang begitu tinggi, hal ini didasari oleh tingkat pendidikan

yang sudah tinggi pula. Masyarakat jenis ini sering kita jumpai di negara-negara

maju, sedangkan di indonesia mungkin di daerah-daerah yang sudah lumayan maju

akan banyak mahasiswa disana biasanya mahasiswa ini memiliki tingkat kesadaran

politik yang matang. Semakin banyak masyarakat yang sadar akan pentingnya budaya

politik maka akan semakin baik pemimpin yang akan dihasilkan melalui demokrasi

budaya politik.

Menurut Almond dan Verba, budaya politik yang partisipasif adalah budaya politik

yang demokratik, dalam hal ini, akan mendukung terbentuknya sebuah sistem politik

yang demokratik dan stabil. Budaya politik yang demokratik ini menyangkut “suatu

kumpulan sistem keyakinan, sikap, norma, persepsi, dan sejenisnya, yang menopang

terwujudnya partisipasi. Budaya politik partisipan (participant political culture), yaitu

budaya politik yang ditandai dengan kesadaran politik sangat tinggi. Dengan kata lain
bentuk kultur dimana anggota masyarakat cenderung diarahkan secara eksplisit

kepada sistem sebagai keseluruhan dan terhadap struktur serta proses politik serta

administratif. Dengan kata lain, budaya partisipan diarahkan kepada aspek input dan

output sistem politik itu sendiri. Anggota pemerintahan yang dapat bekerja sama

diarahkan kepada berbagai obyek politik yang beragam.

Ciri-ciri budaya politik partisipan adalah sebagai berikut :

a. Anggota masyarakat sangat partisipatif terhadap semua objek politik, baik

menerima maupun menolak suatu objek politik

b. Kesadaran bahwa ia adalah warga negara yang aktif dan berperan sebagai aktivis

c. Warga menyadari akan hak dan tanggung jawabnya (kewajibannya) dan mampu

mempergunakan hak itu serta menanggung kewajibannya

d. Tidak menerima begitu saja keadaan, tunduk pada keadaan, berdisiplin, tetapi dapat

menilai dengan penuh kesadaran semua objek politik, baik keseluruhan input, output

ataupun posisi dirinya sendiri

e. Kehidupan politik dianggap sebagai sarana transaksi seperti halnya penjual dan

pembeli. Warga dapat menerima berdasar kesadaran, tetapi juga mampu menolak

berdasarkan penilaiannya sendiri.

2. Budaya Politik Kawula

Merupakan tingkat budaya politik yang dimana masyarakatnya sudah

relatif maju namun kesadaran atau partisipasi dalam dunia politik masih kurang.

Budaya politik kawula juga bisa disebut dengan budaya politik subjek. Meskipun

masyarakatnya sudah relatif maju dalam urusan dan ekonomi dan sosial namun
tingkat kesadaran akan budaya politik masih cenderung berkurang, contohnya saja

Indonesia. Sampai saat ini sebenarnya Indonesia sudah mulai membaik dalam

tingkat kesejahteraan masyarakatnya namun sayang tingkat kesadaran yang

rendah dalam budaya politik membuat rakyat selalu memilih pemimpin yang

tidak begitu amanah, sehingga kembali lagi terdapat banyak rakyat miskin di

negeri ini. Budaya politik kaula (subyek political culture), yaitu masyarakat

bersangkutan sudah relatif maju (baik sosial maupun ekonominya) tetapi masih

bersifat pasif. Di sini terdapat frekuensi orientasi yang tinggi terhadap sistem

politik yang diferensiatif dan aspek output dari sistem itu. Akan tetapi, frekuensi

orientasi terhadap obyek-obyek input secara khusus dan terhadap pribadi sebagai

partisipan aktif. Subjek politik menyadari otoritas pemerintah, mereka secara

efektif diarahkan terhadap otoritas tersebut dan mereka mungkin menunjukan

kebanggaanya terhadap sistem itu. Akan tetapi hubungan terhadap sistem secara

umum dan hasilnya bersifat pasif. Walaupun ada bentuk kompetensi yang terbatas

dan tersedia di dalam kebudayaan subjek. diarahkan terhadap otoritas tersebut dan

mereka mungkin menunjukan kebanggaanya terhadap sistem itu. Akan tetapi

hubungan terhadap sistem secara umum dan hasilnya bersifat pasif. Walaupun ada

bentuk kompetensi yang terbatas dan tersedia di dalam kebudayaan subjek.

3. Budaya Politik Parokial

Merupakan budaya politik yang kesadaran (partisipasi) masyarakatnya

masih sangat rendah, hal ini dikarenakan tingkat pendidikan yang rendah pula.

Budaya politik semacam ini biasanya masih terjadi di negara-negara tertinggal


dan sebagian negara berkembang. Misalnya saja anda bisa membayangkan orang

yang tidak berpendidikan sama sekali akan sangat mudah untuk dipengaruhi,

misal diberi uang Rp. 20.000 untuk memilih calon Pemimpin A. Jika orang yang

berpendidikan seharusnya tidak akan pernah mau suaranya di beli dengan uang

seperti itu. Karena satu suara menentukan masa depan bangsa. Budaya politik

parokial (parochial political culture), yaitu tingkat partisipasi politiknya sangat

rendah, yang disebabkan faktor kognitif (misalnya tingkat pendidikan relatif

rendah). Secara relatif parokialisme murni itu berlangsung dalam sistem

tradisional yang lebih sederhana sehingga spesialisasi politik berada pada jenjang

yang paling rendah. Parokialisme dalam sistem politik yang diferensiatif lebih

bersifat afektif dan normatif ketimbang kognitif. Contohnya suku bangsa terpencil

di Nigeria atau Ghana, dapat saja menyadari akan suramnya rezim politik sentral

dengan berbagai cara. Akan tetapi perasaannya terhadap hal tersebut bersifat tidak

menentu dan mereka tidak membakukan norma-norma untuk mengatur

hubunganya dengan hal tersebut.

C. Pengaruh Budaya Politik

Mendukung Integrasi Politik di Indonesia Intergrasi adalah proses

mengkoordinasikan berbagai tujuan,tugas dan fungsi agar dapat sejalan dan tidak

bertentangan. Bagi bangsa dan negara Indonesia, pancasila dan UUD 1945 merupakan

perwujudan integrasi nilai atau konsensus nilai. (Primadani Togatorop, 2013 : diakses

tanggal 10 Mei 2015). Menurut Ronald L. Watts, integrasi politik adalah penyatuan

kelompok yang berbeda, masyarakat maupun wilayah, kedalam suatu organisasi politik
yang bisa bekerja atau bertahan hidup. (Posman Andra Faizal, 2012 : diakses tanggal 10

Mei 2015).

Proses integrasi politik di Indonesia sejak lama telah berlangsung sampai saat ini.

Dalam konteks berdemokrasi perjalan politik disebuah negara tentunya ada dua unsur

yang melekat dalam tujuan politik yaitu negara dan kekuasaan. Negara merupakan

integrasi dari kekuasaan politik yang memiliki tujuan atau cita-cita tertentu, dimana untuk

mencapai tujuan tersebut negara membentuk dan mendistribusikan kekuasaannya kepada

lembaga-lembaga negara sebagai penyelanggara produk politik tersebut, dan dalam

perjalan politik disebuah negara demokrasi khususnya Indonesia jabatan politik idealnya

adalah hal yang wajib menghasilkan seorang pemimpin atau wakil pemimpin yang

dibenarkan untuk tidak menggunakan jabatannya untuk melayani kepentingan seorang

klien atau suatu kelompok atau bahkan partainya sendiri, dengan demikian semua

tindakannya harus dilakukan dalam rangka mematuhi sumpah jabatan dan dilakukan

tanpa kepentingannya.

Jika kondisi dan praktik politik buruk ini dibiarkan, maka akan tumbuh menjadi

budaya politik yang buruk dan membahayakan kelangsungan sistem pemerintahan

demokrasi yang dianut.

Tata cara pembaharuan budaya pepolitikan bangsa dalam realitasnya harus harus

bisa diawali dengan pernyatuan persepsi mengenai keindonesian dan gebrakan

keIndonesia hari ini harus diawali dengan membangun kualitas sumber daya manusia

(SDM) serta menjujung tinggi harkat dan Martabat bangsa karena martabat adalah harga

diri bangsa yang perlu ditegaskan karena berdemokrasi ialah wujud untuk

mengaplikasikan keinginan bangsa dan negara untuk memenuhi haknya dalam segala
aspek, dan perjalan politik adalah suatu rumusan menuju perbaikan Indonesia serara

keseluruhan, meski harus mengisolasi diri dari lajunya arus perkembangan zaman.

Dengan catatan kualitas politik harus membudidayakan perinsip mambangun

negeri dengan SDM (sumber daya manusia) yang sehat, tanpa ada pengecualian terkait

kepentingan peribadi para kontestan politik, Dan setiap pejabat politik wajib berjiwa

nasionalisme keindonesian yang utuh agar cita-cita bangsa yang luhur bisa tercapai.

(Turuntangan.org)

DAFTAR PUSTAKA

Dedi . 2012. Tipe-Tipe/Jenis-Jenis Budaya Politik. Online :

http://dedismk.blogspot.com/2012/12/tipe-tipejenis-jenis-budaya-politik.html.

Diakses pada tanggal 2 Mei 2015 pukul 09:22 WITA. Posman Andra Faizal. 2012.

Integrasi Politik. Online : http://posanfa.blogspot.com/2012/09/integrasi-politik-

menunjuk-padasebuah.html. Diakses pada tanggal 5 Mei 2015 pukul 20:55 WITA.

Primadani Togatorop. 2013. Pengaruh Sistem Politik Indonesia Terhadap Integrasi

Nilai. Online : http://jlasg.blogspot.com/2013/08/pengaruh-sistem-

politikindonesia.html. Diakses pada tanggal 5 Mei 2015 pukul 20:48 WITA. Said

Onel Osman. 2014. Integrasi Politik Menuju Indonesia Bermartabat. Online :

http://blog.turuntangan.org/integrasi-politik-menuju-indonesia-bermartabat/. Diakses

pada tanggal 5 Mei 2015 pukul 21:00 WITA. . 2012. Budaya Politik. Online :

https://smancineam.wordpress.com/materimata-pelajaran/pkn/materi-ajar/kelas-xi-

semester-1/budaya-politik/. Diakses pada tanggal 2 Mei 2015 pukul 09:10 WITA. .


2013. Budaya Politik Indonesia. Online :

https://sharingwithmepartii.wordpress.com/2013/09/17/budaya-politik-indonesia/.

Diakses pada tanggal 2 Mei 2015 pukul 09:50 WITA. . 2013. Tipe dan Jenis Budaya

Politik. Online : http://www.miung.com/2013/09/tipe-dan-jenis-budaya-politik.html.

Diakses pada tanggal 2 Mei 2015 pukul 10:28 WITA. . 2014. Budaya Politik. Online :

http://id.wikipedia.org/wiki/Budaya_politik. Diakses pada tanggal 2 Mei 2015 pukul

11:05 WITA. . 2014. Pengertian Budaya Politik. Online :

http://www.zonasiswa.com/2014/11/pengertian-budaya-politik.html. Diakses pada

tanggal 2 Mei 2015 pukul 10:35 WITA.


BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Budaya politik memiliki beragam tipe tergantung dari

karakteristikmasyarakat pada suatu wilayah atau negara dan budaya politik dapat berkem

bang tergantungdari masyarakat dan pemerintahannya yang berkuasa. Budaya politik

Indonesiasebagian besar masih bersifat parokial-kaula yaitu masyarakat masih pasif

dalamkegiatan dan peran serta politik walaupun segelintir pihak sudah bersifat

partisipan.Untuk itu diperlukan adanya suatu perubahan untuk mencapai budaya politik

yangideal yaitu partisipan.

B. Saran
Kita harus peka terhadap setiap budaya politik yang berkembang diindonesia, karena

kalau tidak kita akan sangat mudah larut dalam budaya politikyang bisa jadi budaya itu

buruk bagi kemaslahatan rakyat. Kita sebagai mahasiswaharus berperang penting dalam

perkembangan budaya politik yang ada di indonesiaini.


MAKALAH

SISTEM POLITIK INDONESIA

BUDAYA POLITIK

DI SUSUN OLEH:

NISA ARDELITA (S1A123130)

ILMU ADMINISTRASI NEGARA

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS HALU OLEO

2023

Anda mungkin juga menyukai