umum, Pengertian Budaya Politik adalah pola perilaku suatu masyarakat dalam kehidupan
bernegara, penyelenggaraan administrasi negara, politik pemerintahan, hukum, adat istiadat,
dan norma kebiasaan yang dihayati terhadap seluruh anggota masyarakat setiap harinya.
Budaya politik diartikan sebagai suatu sistem nilai bersama suatu masyarakat secara sadar
untuk berpartisipasi dalam mengambil kepetusan kolektif dan kebijakan publik untuk
masyarakat seluruhnya. Secara sederhana, Pengertian Budaya politik adalah nilai-nilai
yang berkembang dan dipratikan suatu masyarakat tertentu dalam bidang politik
Pengertian Budaya Politik Menurut Definisi Para Ahli - Banyak sarjana ilmu politik yang
mengkaji mengenai budaya politik sehingga terdapat beragam konsep budaya politik. Namun
dari konsep tersebut memiliki derajat perbedaan yang tidak begitu besar, sehingga dapat tetap
dalam satu pemahaman dan rambu-rambut yang sama. Hal ini tersebut terjadi pada
pengertian budaya politik yang dimana banyak para ahli ilmu politik yang mendefinisikan
budaya politik antara lain sebagai berikut...
Sidney Verba: Menurut Sidney Verba, budaya politik adalah suatu sistem
kepercayaan empirik, simbol-simbol ekskpresif dan nilai-nilai yang menegaskansuatu
situasi dimana tindakan politik dilakukan.
Moctar Massoed: Menurut Moctar Massoed, pengertian budaya politik adalah sikap
dan orientasi warga suatu negara terhadap kehidupan pemerintahan negara dan
politiknya.
Bagian-Bagian Budaya Politik - Secara umum, budaya politik terbagi dalam tiga jenis
antara lain sebagai berikut
1. Budaya politik apatis (masa bodoh, pasif, dan acuh)
2. Budaya politik mobilisasi (didorong atau sengaja di mobilisasi)
3. Budaya politik partisipasif (aktif)
Macam-Macam Budaya Politik - Budaya politik dibagi dalam beberapa tipe berdasarkan
dari oritentasi politiknya. Macam-macam budaya politik atau tipe-tipe budaya politik adalah
sebagai
berikut...
a.
Budaya
Politik
Parokial
Pengertian Budaya Politik - Budaya Politik Parokial adalah budaya politik dengan tingkat
partisipasi politik yang sangat rendah. Budaya politik parokial umumnya terdapat dalam
masyarakat tradisional dan lebih bersifat sederhana. Berdasarkan pendapat Moctar Masoed
dan Colin Mc. Andrew, yang mengatakan budaya politik parokial adalah orang-orang yang
tidak
mengetahui
sama
sekali
adanya
pemerintahan
dan
politik.
Ciri-Ciri Budaya Politik Parokial
Apatis
Adanya ke tidak peduli dan juga menarik diri dari kehidupan politik
Anggota masyarakat condong tidak berminat terhadap objek politik yang luas
b.
Budaya
Politik
Kaula/Subjek
Pengertian Budaya Politik Kaula - Budaya politik kaula adalah budaya politik dengan
masyarakat yang suda relatif maju baik sosial maupun ekonominya, namun masih relatif
pasif. Budaya politik kaula atau subjek berada pada orang secara pasif patuf pada pejabatpejabat pemerintahan dan undang-undang, akan tetapi tidak melibatkan diri dalam politik
ataupun memberikan suara dalam pemilihan. Budaya politik kaula memiliki tingkat perhatian
pada
sistem
politik
Ciri-Ciri Budaya Politik Kaula/Subjek
sangat
rendah.
Sedikit warga memberi masukan dan tuntutan kepada pemerintah, namun dapat
menerima apa yang berasal dari pemerintah
Menerima putusan yang dianggap sebagai sesuatu yang tidak dapat dikoreksi, terlebih
lagi ditentang.
Sikap warga sebagai aktor politik adalah pasif, artinya warga tidak dapat berbuat
banyak untuk berpartisipasi dalam kehidupan politik.
Warga menaruh keadaran, minat, dan perhatian pada sistem politik secara umum dan
khusus terhadap objek output, sedangkan untuk kesadarannya terhadap input dan
kesadarannya sebagai aktor polirik masih rendah.
c.
Budaya
Politik
Partisipan
Pengertian Budaya Politik Partisipan - Budaya politk partisipan adalah budaya politik
yang ditandai adanya kesadaran politik yang sangat tinggi. Budaya politik partisipan dapat
dikatakan suatu bentuk budaya yang anggota masyarakatnya condong diorientasikan secara
eksplisit terhadap sistem sebagai keseluruhan dan terhadap struktur dan proses politik serta
administratif. Budaya politik yang ditandai dengan adanya kesadaran dirinya atau orang lain
sebagai anggota aktif dalam kehidupan politik. Umumnya masyarakat budaya politik
partisipan sadar bahwa betapapun kecil partisipasi dalam sistem politik, tetap saja merasa
berarti dan berperan dalam berlangsungnya sistem politik. Begitu pun dengan budaya politik
partisipan, masyarakat tidak menerima langsung keputusan politik, karena merasa sebagai
anggota aktif dalam kehidupan politik yang memiliki hak dan tanggung jawab.
Ciri-Ciri Budaya Politik Partisipan
Warga menyadari hak dan tanggung jawabnya dan dapat mempergunakan hak serta
menanggung kewajibannya
Tidak begitu saja menerima keadaan, tunduk pada keadaan, berdisiplin tetapi dapat
menilai dengan penuh kesadaran semua objek politik, baik secara keseluruhan, input,
output, maupun posisi dirinya sendiri.
Kehidupan politik sebagai sarana transaksi, misalnya penjual dan pembeli. Warga
menerima menurut kesadarannya tetapi dapat menolak menurut penilainnya sendiri.
Menyadari sebagai warga negara yang aktif dan berperan sebagai aktivis.
pemerintah baru etika. Ketika era orde baru demokrasi dikekang, baik segala bentuk media
dikontrol dan diawassi oleh pemerintah melalui departemen penerangan agar tidak
mempublikasikan
kebobrokan
pemerintah.
Budaya politik Indonesia terus mengalami perubahan mengikut perkembangan zaman. Tetapi
berubahnya terjadi di daerah perkotaan dan pedesaan yang telah maju tetapi di daerah-daerah
terpencil tidak terjadi perubahan karena kurangnya pendidikan dan informasi.
Saat ini budaya politik Indonesia adalah campuran dari parokial, kaula dan partisipan karena
di Indonesia terdapat ciri-ciri parokial dan ciri-ciri budaya politik partisipan.
Baca Juga:
Pengertian Politik, Apa itu ?..
Pengertian Otonomi Daerah, Tujuan, Prinsip, Asas, & Definisi Para Ahli
Pengertian Negara, Sifat Negara, Fungsi Negara, & Unsur-Unsur Negara
Macam-Macam Sistem Politik di Berbagi Negara
Pengertian, Ciri-Ciri, Unsur dan Macam-Macam Hukum
Pengertian Politik Luar Negeri dan Tujuannya
Pengertian Sistem Politik dan Ciri-Ciri Sistem Politik
Demikianlah informasi mengenai Pengertian Budaya Politik, Ciri-Ciri, Macam-Macam &
Definisi Para Ahli. Pengertian budaya politik, ciri-ciri budaya politik, macam-macam
budaya politik, pengertian budaya politik menurut definisi para ahli, bagian-bagian budaya
politik. pengertian budaya politik parokial, pengertian budaya politk kaula/subjek, pengertian
budaya politik partisipan, ciri-ciri budaya politik parokial, ciri-ciri budaya politik
kaula/subjek, ciri-ciri budaya politik partisipan. Sekian dan terima kasih. Salam Berbagi
Teman-Teman...
Referensi: Budaya Politik (Pengertian, Ciri-Ciri, Macam-Macam & Definisi Para Ahli)
Menurut Gabriel Almond dan Sidney Verba, Pengertian Budaya Politik
adalah sikap orientasi warga negara yang khas terhadap sistem politik dengan
berbagai macam bagiannya dan sikap terhadap peranan dari warga negara yang
terdapat dalam sistem tersebut.
Sekian mengenai pengertian budaya politik dan ciri ciri budaya politik, semoga
tulisan saya mengenai pengertian budaya politik dan ciri ciri budaya politik dapat
bermanfaat.
Sumber : Buku dalam Penulisan Pengertian Budaya Politik dan Ciri Ciri
Budaya Politik :
- Taliziduhu Ndraha, 2003. Kybernologi : Ilmu Pemerintahan Baru. Penerbit PT
Rineka Cipta : Jakarta.
Mereka tidak memiliki perhatian terhadap apa yang terjadi dalam sistem politik,
pengetahuannya sedikit tentang sistem politik, dan jarang membicarakan
masalah-masalah politik. Budaya politik ini juga mengindikasikan bahwa
masyarakatnya tidak memiliki minat maupun kemampuan untuk berpartisipasi
dalam politik. Perasaan kompetensi politik dan keberdayaan politik otomatis
tidak muncul, ketika berhadapan dengan institusi-institusi politik.
terhadap
Budaya politik kaula atau subjek lebih rendah satu derajat dari budaya
politik partisipan. Masyarakat dalam tipe budaya ini tetap memiliki pemahaman
yang sama sebagai warga negara dan memiliki perhatian terhadap sistem politik,
tetapi keterlibatan mereka dalam cara yang lebih pasif. Mereka tetap mengikuti
berita-berita politik, tetapi tidak bangga terhadap sistem politik negaranya dan
perasaan komitmen emosionalnya kecil terhadap negara. Mereka akan merasa
tidak nyaman jika membicarakan masalah-masalah politik.
Berdasarkan uraian tersebut, dapat disimpulkan ciri budaya kaula atau subjek
sebagai berikut.
Tipe budaya kaula atau subjek ini antara lain diterapkan oleh golongan
bangsawan Prancis. Mereka sangat menyadari adanya institusi demokrasi, tetapi
secara sederhana hal ini tidak memberi keabsahan kepada mereka.
Budaya politik partisipan merupakan lahan yang ideal bagi tumbuh suburnya
demokrasi karena adanya harmonisasi hubungan warga negara dengan
pemerintah. Hal itu ditunjukkan oleh tingkat kompetensi politik warga negara
yang tinggi dalam menyelesaikan sesuatu hal secara politik. Warga negara
merasa memiliki peran politik. Mereka merasa perlu untuk terlibat dalam proses
pemilu dan mempercayai perlunya keterlibatan dalam politik.
Selain itu, warga negara berperan sebagai individu yang aktif dalam masyarakat
secara sukarela karena adanya saling percaya (trust) antarwarga negara. Oleh
karena itu, dalam konteks politik, tipe budaya ini merupakan kondisi ideal bagi
masyarakat secara politik.
Bentuk
kultur
politik
anggota-anggota
masyarakat
cenderung
diorientasikan secara eksplisit. Masyarakat pun aktif terhadap sistem
politik secara komprehensif. Selain itu, masyarakat juga aktif terhadap
struktur dan proses politik serta administratif (aspek input dan output
sistem politik).
Contoh masyarakat atau bangsa yang memiliki tipe budaya politik partisipan,
menurut studi Almond dan Verba adalah Inggris dan Amerika Serikat. Menurut
Almond dan Verba, ketiga tipe (partisipan, parokial, dan subjek) tervariasi ke
dalam tiga bentuk budaya politik sebagai berikut.