Anda di halaman 1dari 4

Nama : I Ketut Sudiarta

NIM : 043089445

Tugas : Pengantar Ilmu Politik

Tugas 2
Pasca Reformasi tahun 1998, untuk pertama kalinya setelah 30 tahun rezim Orde Baru,
Indonesia memasuki babak baru dalam kehidupan berdemokrasi. Partai politik mulai banyak
bermunculan, dan tidak ada lagi partai yang setiap pemilu selalu menjadi pemenang mutlak
atau dikenal dengan istilah “mayoritas tunggal”.
Pertanyaan:
1. Bila merujuk pada kategori budaya politik Almond dan Powell, selama tahun 1999
sampai dengan sekarang, Indonesia berada pada kategori budaya politik yang mana?
Uraikan tentang budaya politik tersebut!
2. Terkait contoh kasus diatas, jelasan alasan Anda pada pilihan kategori budaya politik dari
Almond dan Powell tersebut! Lakukan analisis terhadap pilihan Anda tersebut.
Jawab :

1 Menurut saya sejak 1999 sampai sekarang ini budaya politik indonesia adalah budaya
politik partisipan.

Tipe-tipe Budaya Politik Bertolak dari pola orientasi kognitif, afektif, dan evaluatif, Almond
memunculkan tipe-tipe kebudayaan politik.

A. Budaya Politik Parokial Budaya politik parokial adalah budaya politik yang level
partisipasi
masyarakatnya masih sangat rendah. Dipengaruhi oleh tingkat pendidikan yang rendah atau
buta huruf.
Ciri-ciri budaya politik parokial adalah:
 Orientasi politik individunya terbatas pada satu wilayah atau lingkup yang kecil dan
sempit.
 Tingkat kesadaran individu terhadap adanya kekuasaan pusat dalam negara sangat
rendah.
 Individu tidak mengharapkan apapun dari sistem politik.
 Tidak ada peranan politik yang bersifat khas dan beridri sendiri.
 Biasanya terjadi dalam masyarakat tradisional atau masyarakat pedesaan.
Dalam pemilu baik legislatif maupun eksekutif, untuk di daerah pedalaman masyarakatnya
cenderung melakukan sikap apatis. Hal ini jika ditinjau dari budaya politik yang berkembang
di masyarakat indonesia sekarang menunjukkan adanya budaya politik parokial.

B. Budaya politik kaula atau subjek adalah budaya politik dalam komunitas atau masyarakat
yang cukup maju baik dari sisi sosial maupun ekonomi, tetapi sikapnya pasif terhadap politik.
Akan tetapi, masyaraktnya sudah mengerti tentang sistem politik dan patuh terhadap undang-
undang.

Ciri-ciri budaya politik Kaula adalah:


 Mulai adanya minat dan perhatian terhadap sistem politik.
 Adanya kesadaran penuh terhadap kewenangan pemerintahan.
 Peran politiknya terbatas pada pelaksanaan kebijakan pemerintah dan menerima
kebijakan tersebut dengan pasrah.
 Tidak ada keinginan untuk menilai, menelaah, dan bahkan mengkritisi.
Contohnya adalah ketika ada kebijakan pemerintah terkait jaminan hari tua atau JHT, ia lebih
memilih untuk meyakini dan menerima bahwa kebijakan tersebut adalah yang diguratkan
para pemangku kebijakan untuk masyarakatnya. Meskipun ada ketidaksukaan terhadap aturan
kebijakan tersebut, ia memilih diam dan menyimpannya sendiri karena ia juga merasa tidak
mampu menangani sendiri tanpa keputusan pemerintah.
C. Budaya politik partisipan adalah budaya politik di mana kesadaran masyarakatnya sangat
tinggi untuk aktif dalam aktivitas politik. Budaya politik partisipan adalah budaya politik
paling ideal. Budaya politik partisipan biasanya ada di masyarakat dengan tingkat pendidikan
yang relatif tinggi atau masyarakat di kota-kota besar.

Ciri-ciri budaya politik partisipan adalah:


 Individu atau masyarakatnya memiliki perhatian dan minat yang tinggi terhadap
sistem politik.
 Adanya kesadaran tinggi akan hak dan kewajiban dalam kehidupan politik.
 Masyarakatnya terlibat langsung dalam proses input berupa dukungan atau tuntutan
terhadap sistem politik.
 Adanya peran yang sangat besar dalam proses ouput dengan melaksanakan, menilai,
dan mengkritik kebijakan pemerintah.
 Adanya sarana transaksi politik di tengah masyarakatnya.

Salah satu contohnya adalah ketika melihat tingginya kasus pelecehan dan kekerasan seksual,
masyarakat dalam budaya politik partisipan akan bergerak. Gerakan yang dilakukan seperti,
melakukan demonstrasi untuk mendorong pemerintah mengesahkan undang-undang yang
dapat melindungi korban dan mencegah merebaknya kasus kekerasan seksual.
Penjelasan:

Budaya politik merupakan hubungan yang saling berkaitan antara akal dengan terwujudnya
aturan dan kekuasaan. Menurut Almond dan Powell, budaya politik berisi sikap, keyakinanm
nilai dan keterampilan yang berlaku bagi seluruh populasi.

Almond dan Powell mendefinisikan budaya politik sebagai suatu konsep yang terdiri dari
sikap, keyakinan, nilai-nilai, dan keterampilan yang sedang berlaku bagi seluruh anggota
masyarakat. Termasuk di dalamnya pola kecenderungan khusus serta pola kebiasaan yang
terdapat pada kelompok-kelompok masyarakat. Almond lebih lanjut menjelaskan bahwa
istilah budaya politik mengacu pada orientasi politik, sikap dan peranan masyarakat dalam
sebuah sistem politik. Almond dan Powell menjelaskan bahwa budaya politik mengacu pada
beberapa orientasi, yaitu:
 Orientasi Kognitif: Menyangkut pengetahuan dan kepercayaan pada politik, pernanan
dan segala kewajibannya, serta input dan outputnya.
 Orientasi Afektif: Berkaitan dengan masalah perasaan terhadap sistem politik, peran
yang bersangkutan, dan penampilan para aktor politik.
 Orientasi evaluatif: Menyangkut masalah keputusan dan pendapat tentang obyek-
obyek politik yang melibatkan kombinasi standar nilai dan kriteria informasi serta
perasaan.

Sumber :
 Rusadi Kantaprawira. 1988. Sistem Politik Indonesia Suatu Model Pengantar. Bandung:
CV Sinar Baru
 Darmawan, Ikhsan. 2015. Mengenal Ilmu Politik. Jakarta: Penerbit Buku Kompas
 Harnawansyah Fadhillah. 2020. Sistem Politik Indonesia. Surabaya: Scopindo Media
Pustaka
 Saiful, Rusli Yusuf. 2019. Politik dan Kearifan Lokal. Banda Aceh: Syiah Kuala
University Press

2. .Alasan saya Budaya politik yang ada di Indonesia pada tahun 1999 adalah budaya politik
partisipan karena pada tahun 1999 Indonesia sedang memasuki masa reformasi dimana
masyarakat sudah berperan aktif dalam bidang politik.

PEMBAHASAN

Budaya politik adalah perilaku suatu masyarakat dalam kehidupan bernegara dengan
menerapkan konsep keyakinan, nilai-nilai, dan keterampilan yang sedang berlaku bagi
seluruh anggota masyarakat. Budaya politik dapat diartikan sebagai peran masyarakat dalam
bidang politik.

Budaya politik dapat dilihat dari karkaternya. Sistem politk yang berbeda maka budaya
politik yang berjalan juga akan berbeda. Budaya politik berdasarkan orientasi politiknya
terbagi menjadi tiga, yakni:

A. Budaya politik parokial Merupakan tingkt budaya politik yang paling rendah dikarenakan
oleh efek kognitifnya. Misal tingkat pendidikan.
B. Budaya politik kaula Masyarakat yang terlibat dalam budaya politik ini lebih maju
dibandingkan parokial. Dapat dilihat dari segi ekonomi dan sosialnya

C. Budaya politik partisipan Menduduki budaya politik yang paling tinggi. Dimaana
masyarakat sangat berperan aktif dalam politik negara.

Pada tahun 1999 Indonesia mengalami perubahan politik yang sangat besar dimana Masa
orde baru beralih ke era reformasi. Reformasi terbentuk karena masyarakat sudah memahami
pentingnya politik dalam menentukan kehidupan bernegara.
Budaya politik partisipan adalah tempat yang cocok untuk tumbuhnya demokrasi. Kenapa?
Karena hubungan warga negara dan pemerintah sangat baik dan terikat satu sama lain. Hal ini
terbukti dari adanya perlombaan dalam penyelesaian suatu masalah politik.

 Sumber : Harnawansyah Fadhillah. 2020. Sistem Politik Indonesia. Surabaya: Scopindo


Media Pustaka

Anda mungkin juga menyukai