Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH BUDAYA POLITIK

DISUSUN OLEH :
MUH. RIDZKY AFDAL
KELAS : XI IPA 5

KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmatnya kepada kita semua alhamdullilah saya dapat menyelesaikan suatu
makalah yang berjudul budaya politik di Indonesia dengan adanya makalah ini
diharapkan para pembaca dapat bisa mengetahui lebih jauh lagi mengenai macam
macam budaya politik akhir kata saya mengucapkan banyak terima kasih.

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
BAB 2 PEMBAHASAN
BAB 3 PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA

BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setiap warga Negara dalam kesehariannya hampir selalu bersentuhan dengan
Aspek-aspek politik praktis baik yang bersimbol maupun tidak. Proses
pelaksanaanya dapat terjadi secara langsung atau tidak langsung. Secara tidak
langsung, berarti sebatas mendengar informasi atau berita berita tentang
peristiwa politik yang terjadi. Secara langsung , berarti orang tersebut terlibat
dalam peristiwa politik tertentu.
Kehidupan politik yang merupakan bagian dari keseharian dalam interaksi antar
warga Negara dengan pemerintah institusi institusi di luar pemerintah (non
formal) telah menghasilkan dan membentuk variasi pendapat, pandangan dan
pengetahuan tentang praktik praktik perilaku politik dalam semua system
politik.
Budaya politik merupakan bagian dari kebudayaan masyarakat dengan ciri ciri
yang lebih khas. Istilah budaya politik meliputi masalah legitimasi, pengaturan
kekuasaan, proses gejolak masyarakat terhadap kekuasaan yang memerintah.
Dengan demikian, budaya politik langsung mempengaruhi kehidupan politik dan
menentukan keputusan nasional yang menyangkut pola pengalokasian sumber
sumber daya masyrakat.
Budaya politik merupakan system nilai dan keyakinan dimiliki bersama oleh
masyarakat. Almond dan verba mendefinisikan budaya politik sebagai suatu siap
orientasi yang khas warga Negara terhadap system politik dan aneka ragam
bagiannya, dan sikap terhadap peranan warga Negara yang ada didalam system
itu. Dengan kata lain bagaimana distribusi pola pola orientasi khusus menuju
tujuan politik diantara masyarakat bangsa itu.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu Budaya politik?
2. Pengertian Budaya Politik Menurut Para Ahli?
3. Apa saja Komponen Komponen budaya Politik?
4. Apa saja tipe-tipe Budaya politik?
5. Bagaimana budaya politik yang berkembang di indonesia?
6. Apa saja budaya Politik di Indonesia?

C. Tujuan Makalah
1. Sesuai dengan tema-nya makalah ini bertujuan untuk mempelajari dan
memahami budaya politik Indonesia dan perkembangannya.
2. untuk memenuhi tugas mata pelajaran PKN.
D. Materi Penulisan
1. Pengertian Budaya politik
2. Pengertian Budaya Politik Menurut Para Ahli
3. Komponen Komponen budaya Politik
4. Tipe-tipe Budaya politik
5. Budaya politik yang berkembang di indonesia
6. Budaya Politik di Indonesia

BAB II
PEMBAHASAN
A. Budaya Politik
Budaya politik merupakan pola perilaku suatu masyarakat dalam kehidupan
bernegara, penyelenggaraan administrasi negara, politikpemerintahan, hukum,
adat istiadat, dan norma kebiasaan yang dihayati oleh seluruh anggota
masyarakat setiap harinya. Budaya politik juga dapat di artikan sebagai suatu
sistem nilai bersama suatu masyarakat yang memiliki kesadaran untuk
berpartisipasi dalam pengambilan keputusan kolektif dan penentuan kebijakan
publik untuk masyarakat seluruhnya.
B. Pengertian Budaya Politik Menurut Para Ahli
Ada banyak sarjana ilmu politik yang telah mengkaji tema budaya politik
sehingga terdapat variasi konsep tentang budaya politik yang kita ketahui.
Namun bila diamati dan dikaji lebih jauh, derajat / tingkat perbedaan konsep
tersebut tidaklah begitu besar sehingga tetap dalam satu pemahaman dan rambu
rambu yang sama. Berikut ini merupakan pengertian budaya politik menurut
beberapa ahli ilmu politik. Berikut ini merupakan pengertian budaya politik
menurut beberapa ahli ilmu politik.
a.
Rusadi Sumintapura
Budaya politik tidak lain adalah pola tingkah laku individu dan orientasinya
terhadap kehidupan poltik yang dihayati oleh para anggota suatu system politik.
b. Sidney verba
Budaya politik adalah suatu system kepercayaan empirik, symbol symbol
eksresif, dan nilai nilai yang menegaskan suatu situasi di mana tindakan politik
dilakukan.
c.
Alan R. Ball
Budaya politik adalah suatu susunan yang terdiri dari sikap, kepercayaan, emosi
dan nilai nilai masyarakat yang berhubungan denngan system politik dan isu isu
politik.
d.
Austin ranney
Budaya politik adalah seperangkat pandangan tentang politik dan pemerintahan
yang dipegang secara bersama sama, sebuah pola orientasi terhadap objek
objek politik.

e.

Gabriel A. Almond dan G. Bingham powell, Jr.

Budaya politik berisikan siakp, keyakinan, nilai, dan keterampilan yang berlaku
bagi seluruh populasi, juga kecenderungan dan pola pola khusus yang terdapat
pada bagian bagian tertentu dari populasi.
Berdasarkan beberapa pengertian tersebut diatas (dalam arti umum atau
menurut para ahli), dapat ditarik beberapa batasan konseptual tentang budaya
politik sebagai berikut:
Pertama : bahwa konsep budaya politik lebih memberi penekanan pada perilaku
perilaku nonaktual seperti orientasi, sikap, nilai nilai dan kepercayaan
kepercayaan.
Kedua : hal hal yang diorientasikan dalam budaya politik adalah sisitem politik,
artinya pembicaraan tentang budaya politik tidak pernah lepas dari pembicaraan
tentang system politik.
Ketiga : budaya politik merupakan deskripsi konseptual yang menggambarkan
komponen komponen budaya politik dalam tataran massif, atau mendeskripsikan
masyarakat di suatu Negara atau wilayah, bukan per individu.
Dengan memahami pengertian budaya politik, kita akan memperoleh paling tidak
dua mannfaat, yakni:
a.
Sikap warga Negara terhadap system politik akan mempengaruhi tuntutan,
tanggapan,
dukungan, serta orientasinya terhadap system politik itu.
b.
Hubungan antara budaya politik dengan system politik atau factor factor
apa yang
menyebabkan terjadinya pergeseran politik dapat dimengerti.
C. Komponen Komponen budaya Politik
Menurut Ranney, budaya politik memiliki dua komponen utama, yaitu
orientasi kognitif (cognitive orientations )dan orientasi afektif (affective
orientation). Sementara itu, Almond dan Verba dengan lebih komprehensif
mengacu pada apa yang dirumuskan Parsons dan Shils tentang klasifikasi tipe
tipe orientasi, bahwa budaya politik mengandung tiga komponen objek politik
berikut:
a. Orientasi kognitif: berupa pengetahuan tentang kepercayaan pada politik,
peranan, dan
segala kewajiban serta input dan outputnya.
b. Orientasi afektif: berupa perasaan terhadap system politik, peranannya,
para actor, dan
penampilannya.
c. Orientasi evaluatif: berupa keputusan dan pendapat tentang objek objek
politik yang
secara tipikal melibatkan standar nilai dan kriteria informasi dan perasaan.
Secara umum budaya politik terbagi atas tiga :

1. Budaya politik apatis (acuh, masa bodoh, dan pasif)


2. Budaya politik mobilisasi (didorong atau sengaja dimobilisasi)
3. Budaya politik partisipatif (aktif)

D. Tipe-tipe Budaya politik


Budaya politik parokial yaitu budaya politik yang tingkat partisipasi politiknya
sangat rendah. Budaya politik suatu masyarakat dapat di katakan Parokial apabila
frekuensi orientasi mereka terhadap empat dimensi penentu budaya politik
mendekati nol atau tidak memiliki perhatian sama sekali terhadap keempat
dimensi tersebut. Tipe budaya politik iniumumnya terdapat pada masyarakat
suku Afrika atau masyarakat pedalaman di Indonesia. dalam masyarakat ini tidak
ada peran politik yang bersifat khusus. Kepala suku, kepala kampung, kyai, atau
dukun,yang biasanya merangkum semua peran yang ada, baik peran yang bersifat
politis, ekonomis atau religius.
Budaya politik kaula (subjek),yaitu budaya politik yang masyarakat yang
bersangkutan sudah relatif maju baik sosial maupun ekonominya tetapi masih
bersifat pasif. Budaya politik suatu masyarakat dapat dikatakan subyek jika
terdapat frekuensi orientasi yang tinggi terhadap pengetahuan sistem politik
secara umum dan objek output atau terdapat pemahaman mengenai penguatan
kebijakan yang di buat oleh pemerintah. Namun frekuensi orientasi mengenai
struktur dan peranan dalam pembuatan kebijakan yang dilakukan pemerintah
tidak terlalu diperhatikan. Para subyek menyadari akan otoritas pemerintah dan
secara efektif mereka di arahkan pada otoritas tersebut. Sikap masyarakat
terhadap sistem politik yang ada ditunjukkan melalui rasa bangga atau malah
rasa tidak suka. Intinya, dalam kebudayaan politik subyek, sudah ada
pengetahuan yang memadai tentang sistem politik secara umum serta proses
penguatan kebijakan yang di buat oleh pemerintah.
Budaya politik partisipan,yaitu budaya politik yang ditandai dengan kesadaran
politik yang sangat tinggi. Masyarakat mampu memberikan opininya dan aktif
dalam kegiatan politik. Dan juga merupakan suatu bentuk budaya politik yang
anggota masyarakatnya sudah memiliki pemahaman yang baik mengenai empat
dimensi penentu budaya politik. Mereka memiliki pengetahuan yang memadai
mengenai sistem politik secara umum, tentang peran pemerintah dalam membuat
kebijakan beserta penguatan, dan berpartisipasi aktif dalam proses politik yang
berlangsung. Masyarakat cenderung di arahkan pada peran pribadi yang aktif
dalam semua dimensi di atas, meskipun perasaan dan evaluasi mereka terhadap
peran tersebut bisa saja bersifat menerima atau menolak.
E. Budaya politik yang berkembang di indonesia

Gambaran sementara tentang budaya politik Indonesia, yang tentunya harus


di telaah dan di buktikan lebih lanjut, adalah pengamatan tentang variabel
sebagai berikut :

Konfigurasi subkultur di Indonesia masih aneka ragam, walaupun tidak


sekompleks yang dihadapi oleh India misalnya, yang menghadapi masalah
perbedaan bahasa, agama, kelas, kasta yang semuanya relatif masih
rawan/rentan.

Budaya politik Indonesia yang bersifat Parokial-kaula di satu pihak dan


budaya politik partisipan di lain pihak, di satu segi masa masih ketinggalan
dalam mempergunakan hak dan dalam memikul tanggung jawab politiknya
yang mungkin di sebabkan oleh isolasi dari kebudayaan luar, pengaruh
penjajahan, feodalisme, bapakisme, dan ikatan primordial.

Sikap ikatan primordial yang masih kuat berakar, yang di kenal melalui
indikatornya

berupa

sentimen

kedaerahan,

kesukaan,

keagamaan,

perbedaan pendekatan terhadap keagamaan tertentu; purutanisme dan non


puritanisme dan lain-lain.

kecendrungan budaya politik Indonesia yang masih mengukuhi sikap


paternalisme dan sifat patrimonial; sebagai indikatornya dapat di sebutkan
antara lain bapakisme, sikap asal bapak senang.

Dilema

interaksi

tentang

introduksi

modernisasi

(dengan

segala

konsekuensinya) dengan pola-pola yang telah lama berakar sebagai tradisi


dalam masyarakat.
F. Budaya Politik di Indonesia

Hirarki yang Tegar/Ketat


Masyarakat Jawa, dan sebagian besar masyarakat lain di Indonesia, pada
dasarnya bersifat hirarkis. Stratifikasi sosial yang hirarkis ini tampak dari

adanya pemilahan tegas antara penguasa (wong gedhe) dengan rakyat kebanyakan
(wong cilik). Masing-masing terpisah melalui tatanan hirarkis yang sangat ketat.
Alam pikiran dan tatacara sopan santun diekspresikan sedemikian rupa sesuai
dengan asal usul kelas masing-masing. Penguasa dapat menggunakan bahasa
'kasar' kepada rakyat kebanyakan. Sebaliknya, rakyat harus mengekspresikan
diri kepada penguasa dalam bahasa 'halus'. Dalam kehidupan politik, pengaruh
stratifikasi sosial semacam itu antara lain tercemin pada cara penguasa

memandang diri dan rakyatnya.


Kecendrungan Patronage
Pola hubungan Patronage merupakan salah satu budaya politik yang menonjol di
Indonesia.Pola hubungan ini bersifat individual. Dalam kehidupan politik,
tumbuhnya budaya politik semacam ini tampak misalnya di kalangan pelaku politik.
Mereka lebih memilih mencari dukungan dari atas daripada menggali dukungn dari
basisnya.
Kecendrungan Neo-patrimonisalistik
Salah satu kecendrungan dalam kehidupan politik di Indonesia adalah adanya
kecendrungan munculnya budaya politik yang bersifat neo-patrimonisalistik;
artinya meskipun memiliki atribut yang bersifat modern dan rasionalistik zeperti
birokrasi, perilaku negara masih memperlihatkan tradisi dan budaya politik yang
berkarakter patrimonial.
Ciri-ciri birokrasi modern:
Adanya suatu struktur hirarkis yang melibatkan pendelegasian wewenang
dari atas ke bawah dalam organisasi

Adanya posisi-posisi atau jabatan-jabatan yang masing-masing mempunyai


tugas dan tanggung jawab yang tegas

Adanya aturan-aturan, regulasi-regulasi, dan standar-standar formalyang


mengatur bekerjanya organisasi dan tingkah laku anggotanya

Adanya personel yang secara teknis memenuhi syarat, yang dipekerjakan


atas dasar karier, dengan promosi yang didasarkan pada kualifikasi dan
penampilan.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Budaya politik merupakan pola perilaku suatu masyarakat dalam kehidupan
bernegara, penyelenggaraan administrasi negara, politikpemerintahan, hukum,
adat istiadat, dan norma kebiasaan yang dihayati oleh seluruh anggota
masyarakat setiap harinya. Budaya politik juga dapat di artikan sebagai suatu
sistem nilai bersama suatu masyarakat yang memiliki kesadaran untuk
berpartisipasi dalam pengambilan keputusan kolektif dan penentuan kebijakan
publik untuk masyarakat seluruhnya.
Menurut Ranney, budaya politik memiliki dua komponen utama, yaitu orientasi
kognitif (cognitive orientations )dan orientasi afektif (affective orientation).
Sementara itu, Almond dan Verba dengan lebih komprehensif mengacu pada apa
yang dirumuskan Parsons dan Shils tentang klasifikasi tipe tipe orientasi,
bahwa budaya politik mengandung tiga komponen objek politik berikut:
a. Orientasi kognitif: berupa pengetahuan tentang kepercayaan pada politik,
peranan, dan
segala kewajiban serta input dan outputnya.
b. Orientasi afektif: berupa perasaan terhadap system politik, peranannya,
para actor, dan
penampilannya.
c. Orientasi evaluatif: berupa keputusan dan pendapat tentang objek objek
politik yang
secara tipikal melibatkan standar nilai dan kriteria informasi dan perasaan.
B. Saran
Ada banyak sarjana ilmu politik yang telah mengkaji tema budaya politik
sehingga terdapat variasi konsep tentang budaya politik yang kita ketahui.
Namun bila diamati dan dikaji lebih jauh, derajat / tingkat perbedaan konsep
tersebut tidaklah begitu besar sehingga tetap dalam satu pemahaman dan rambu
rambu yang sama.
Semoga dengan adanya makalah yang sederhana ini kita bisa lebih memahami
lagi apa itu Budaya Politik terutama yang berkembang di Indonesia.

DAFTAR PUSTAKA
-SUMBER (PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Drs.Budiyanto,MM.)
-Budaya politik mjieschool.multiply.com
-Budaya politik Indonesia di one.indoskripsi.com

-menarailmuku.blogspot.com

Anda mungkin juga menyukai