Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Kesehatan mulut merupakan komponen integral dari kesehatan umum. Hal ini

juga menjadi jelas bahwa faktor-faktor penyebab dan resiko penyakit mulut sering

sama dengan yang terlibat dalam penyakit umum. Kesehatan secara keseluruhan,

kesejahtraan, pendidikan dan pengembangan anak, keluarga dan masyarakat dapat

dipengaruhi oleh kesehatan mulut1.

Gigi merupakan salah satu bagian tubuh yang tergolong penting bagi

manusia. Gigi dengan bentuknya yang berbeda-beda memiliki tiga fungsi utama,

yaitu mastikasi (pengunyahan), estetika dan fonetik (fungsi bicara). Hilangnya gigi

dapat menimbulkan masalah atau gangguan pada fungsi tersebut. Gigi yang hilang

dan tidak digantikan dapat menyebabkan seseorang tidak bisa mengunyah makanan

dengan baik serta kemampuan berbicara terganggu. Kehilangan gigi juga dapat

menganggu estetik atau penampilan seseorang, sehingga banyak orang merasa tidak

nyaman bahkan kehilangan rasa percaya dirinya.Pada kasus kehilangan gigi baik

pada rahang atas maupun rahang bawah dapat menggunakan gigi tiruan sebagai

penggantinya.

Data survei Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan tahun 2010

menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia yang mendapat pelayanan pencabutan


gigi sebesar 79,6%. Kondisi ini menggambarkan kebutuhan akan pembuatan gigi

tiruan. Gigi tiruan dibuat untuk mengatasi gigi yang hilang atau rusak. Tujuan

pembuatan gigi tiruan baik itu gigi tiruan sebagian lepasan, gigi tiruan cekat maupun

gigi tiruan lengkap pada hakekatnya untuk memperbaiki fungsi pengunyahan,

pengucapan, estetis, menjaga kesehatan jaringan serta mencegah kerusakan lebih

lanjut dari struktur organ mulut.

Masyarakat Indonesia pada umumnya menggunakan gigi tiruan lepasan, dan

hanya sebagian kecil yang menggunakan gigi tiruan cekat. Gigi tiruan lepasan yang

umum digunakan berupa gigi tiruan berbasis akrilik. Gigi tiruan ini memiliki

keuntungan dari segi estetik karena basisnya memiliki warna serupa dengan mukosa

mulut, tetapi di sisi lain memiliki kekurangan sebagai akibat dari bahan basisnya.

Plat akrilik akrilik memiliki sifat porus karena pori-porinya yang banyak dan dapat

menyerap cairan mulut. Sifat porositasnya menyebabkan mudah terjadi akumulasi

sisa makanan dan plak, yang dapat berdampak pada kesehatan jaringan mukosa di

bawah gigitiruan. Pada pemakaian gigi tiruan yang lama dan terus-menerus serta

mengabaikan kebersihan rongga mulut bisa menyebabkan terjadinya peradangan

pada jaringan mukosa di bawah gigi tiruan.

Denture stomatitis adalah keradangan pada mukosa mulut yang diakibatkan

oleh pemakaian gigi tiruan. Tanda khasnya berupa erythema, edema dan berwarna

lebih merah dari jaringan sekitarnya. Intensitas pemakaian yang terus-menerus

sepanjang hari atau gigi tiruan yang tidak pernah dilepas selama bertahun-tahun

2
antara lain menjadi penyebab terjadinya inflamasi atau denture stomatitis pada

rongga mulut.

Prevalensi denture stomatitis di Indonesia cukup tinggi meskipun belum ada

data resmi dari pemerintah. Menurut penelitian oleh Marwati pada tahun 2003

hampir 50% penderita yang memakai gigi tiruan dilaporkan terdeteksi Candida

albicans sedangkan penelitian oleh Sudarmawan pada tahun 2009 dinyatakan bahwa

32,3% dari 30 pemakai gigi tiruan terdeteksi adanya C. albicans yang merupakan

salah satu penyebab utama terjadinya denture stomatitis. Kebersihan gigi dan mulut

yang kurang terjaga pada pengguna gigi tiruan lepasan berbasis akrilik memiliki

potensi besar terbentuknya plak pada Plat akrilik yang menghadap ke mukosa mulut

serta berkembangnya mikroorganisme lainnya seperti jamur C. albicans sebagai

penyebab utama denture stomatitis2.

Mikroorganisme yang sering ditemukan dalam rongga mulut adalah C.

albicans sekitar 40% sebagai bagian floral normal mulut. Candida albicans dapat

melakukan penetrasi pada resin akrilik dan tumbuh pada permukaan gigi tiruan

sehingga dapat menginfeksi jaringan lunak. Candida albicans dapat melepaskan

endoktoksin yang merusak mukosa mulut dan menyebabkan terjadinya denture

stomatitis., Oleh karena itu desinfeksi gigi tiruan merupakan faktor penting yang

harus dilakukan3.

Sekarang ini banyak digunakan bahan herbal untuk mengatasi berbagai penyakit

dan ini sangat disukai oleh masyarakat karena memiliki sifat biokompatibel dan

memiliki keunggulan-keunggulan lain dibanding dengan bahan sintesis.4

3
Tumbuhan bakau di Indonesia merupakan yang terbanyak di dunia, baik dari
3
segi kuantitas area lebih dari 42.550 km maupun jumlah spesies lebih dari 45

spesies.5 Salah satunya adalah Avicennia marina atau mangrove api-api (Famili

Avicenniaceae) merupakan salah satu jenis mangrove yang terdapat di Indonesia A.

marina mengandung senyawa bioaktif yang dapat digunakan sebagai obat

herbal untuk mengobati berbagai macam gangguan biologis. A. marina yang

terdapat di Indonesia mengandung senyawa alkaloid, saponin, tanin, fenolik,

flavonoid, triterpenoid dan glikosida. Penulis sangat tertarik untuk melakukan

penelitian mengenai tanaman mangrove Avicenna marina yang terkhusus pada

efektivitas estrak batang mangrove Avicena marina terhadap pertumbuhan

Streptococcus mutans dan Candida albicans pada gigi tiruan lepasan sebagai

antimikroba dan antibakteri yang telah dibuktikan efektifitasnya oleh beberapa

peneliti terdahulu6.

1.2 Rumusan masalah

Berdasarkan uraian yang diuraikan pada latar belakang, adapun rumusan

masalah adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana efektivitas penggunaan ekstrak batang manggrove Avicenna

marina terhadap pertumbuhan bakteri Sterptococcus mutans pada Plat

akrilik?

2. Bagaimana efektivitas penggunaan ekstrak batang manggrove Avicenna

marina terhadap pertumbuhan Candida albicans pada Plat akrilik?

4
1.3 Tujuan penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui :

1. Pengaruh ekstrak batang mangrove Avicenna marina dalam menghambat

pertumbuhan Streptococcus mutans pada plat akrilik.

2. Pengaruh ekstrak daun mangrove Avicenna marina dalam menghambat

pertumbuhan Candida albicans pada plat akrilik

1.4 Kegunaan penelitian

1. Dapat menginformasikan masyarakat mengenai penggunaan bahan herbal

dalam pembersihan Plat akrilik.

2. Dapat menjadi informasi yang bermanfaat untuk penelitian selanjutnya.

Anda mungkin juga menyukai