(Konsep Perbandingan Geopolitik, Sosial Budaya dan Ekonomi Negara-negara Maju dan
Berkembang)
DISUSUN OLEH:
HIFAH NADIYAH
FATHIN MUKHTAR
RIDHA KHAIRANI
T.A 2019
BAB I
PENDAHULUAN
Pendidikan memiliki perhatian utama bagi setiap negara, karena dengan adanya
pendidikan maka dapat diukur sejauh mana kemampuan suatu bangsa. Berbagai cara
ditingkatkan untuk menggapai tingginya kualitas pendidikan. Antara lain caranya adalah
dengan melakukan survey terhadap studi didalam dan luar negeri.
Biasanya tingkat pendidikan dilihat dari kualitas negara tersebut, maju atau
berkembang. Negara berkembang identik dengan tingkat kualitas pendidikan yang kurang baik.
sedangkan negara maju kualitas pendidikannya sangat mumpuni. Tetapi, sebelum melihat
tingkat kualitas pendidikan di suatu negara, maka ada beebagai aspek yang harus dibandingkan
oleh negara berkembang dari proses politiknya, sosial budaya ataupun ekonomi suatu negara
maju.
Dengan mengetahui geopolitik, sosial budaya serta ekonomi, maka negara berkembang
akan bisa mencontoh dan meneladani kebijakan yang diterapkan suatu negara berkembang.
Politik, sosial budaya, dan ekonomi adalah hal pertama yang dapat dijadikan deskripsi
dalam menentukan perkembangan suatu pendidikan. Apabila ketiga aspek ini baik, maka
pendidikan pasti juga akan berkualitas. Penjelasan lebih mendalam akan kami jelaskan di
makalah ini sebagai perbandingan antara negara berkembang dan maju.
1
BAB II
1
Sunarso, Tarik Ulur Kekuasaan Pusat dan Daerah: Studi tentang UU otonomi daerah di Indonesia,
Yogyakarta: Rineka Cipta,2006,h.195
2
Gabriel A.Almond dan Sydney Verba, Budaya Politik, Jakarta: Rajawali Press, 2010, h.36
3
Jurnal “Budaya Politik Negara Maju dan Negara Berkembang: Suatu Perbandingan” Transformasi
No.27 Tahun 2015, Volume 1 Halaman 32
2
2. Tipe-tipe budaya politik
a. Budaya politik parokial
1) Orientasi masyarakat terhadap dimensi penentu budaya politik mendekati
nol atau tidak memiliki perhatian sama sekali.
2) Tidak ada peran politik yang bersifat khusus.
3) Peran pemimpin masyarakatnya sangat berperan baik dalam bidang
politik,ekonomi dan keagamaan.
4) Partisipasi masyarakat sangat bergantung pada pemimpinnya.
Gabriel Almond, Sidney Verba, Seymour Martin Lipset, Robert Dahl dan Alex
Inkeles mengidentifikasi orientasi-orientasi dalam budaya politik diperlukan oleh
pengembangan dan pemeliharaan demokrasi, untuk menanggulangi salah satu dilema sentral
demokrasi, yaitu menyeimbangi pemecahan dan konflik dengan kebutuhan akan konsensus.
(Larry Diamond, Develoving Democrary: Toward Consolidation) , sementara Lucien Pye
menyatakan bahwa gagasan tentang budaya politik adalah sikap-sikap, sentimen-sentimen dan
4
Ibid, h.34
3
kognisi-kognisi yang mengungkapkan dan mengatur prilaku politik dalam suatu masyarakat
dimana pola-pola yang koheren saling menguatkan satu sama lain.
Larry Diamond bahwa budaya politik adalah keyakinan, sikap, nilai, ide, sentimedan
evaluasi suatu masyarakat tentang sistem politik negara mereka dan peran masing-masing
individu dalam sistem itu. Sementara itu, Samuel Beer menyatakan bahwa budaya politik
adalah nilai-nilai keyakinan dan sikap-sikap emosi tentang bagaimana pemerintahan
seharusnya dilaksanakan oleh pemerintah.
Dalam sejarah politik di Amerika Serikat, sistem pemilihan Simple Plurality dari
distrik yang tunggal terlihat lebih menonjol tetapi tidak direrapkan dalam UUD. Dalam hal
ini terdapat tahapan pemilihan presiden di Amerika Serikat yaitu:
a. Nominasi
b. Konvensi Nasional
c. Pemilihan Nasional.
4
Jadi didalam politik amerika serikat, rakyat memiliki hak yang tinggi untuk
berdaulat. Geopolitik pastinya akan berbeda disetiap negara karena dilihat dari sector
masyarakatnya maupun falsafah yang diambil. Biasanya sebuah negara akan menganut
sistem politik yang sesuai dengan bangsa tersebut.5
5
Ibid, h.35
5
menggunakan budaya politik yang sudah mengakar didalam masyarakat, sehingga
negara-negara tersebut mencapai apa yang dicita-citakan untuk kepentingan rasional.
Dalam konteks perbandingan ini, indonesia dapat dikatakan akan mendekati
perkembangan budaya politik demokratis Amerika Serikat dan China/Tionghoa.
Indonesia sudah menerapkan pemilu yang demokratis dan sudah menerapkan pemilihan
calon presiden melalui konvensi nasional. Dengan demikian, Indonesia dipastikan
memiliki budaya politik yang relatif maju dan ingin belajar disetiap tahapan-tahapan
menuju negara demokratis.6
1. Pengertian Sosial
Sosial adalah keseharian yang digunakan untuk menunjuk sesuatu yang dipahami
secara umum dalam masyarakat. Sosial haruslah ditinjau sebagai semua kegiatan yang ada
hubungannya dengan masyarakat luas. Sesuai dengan perkataan asalnya sozius yang berarti
teman.7
Jadi, sosial merupakan hubungan antara individu satu dengan individu lainnya.
Manusia merupakan makhluk sosial, dalam artian saling membutuhkan satu sama lain.
Tidak ada manusia yang mampu hidup sendiri tanpa bantuan orang lain dan tanpa
bersosialisasi.
2. Pengertian Budaya
Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa sansekerta yaitu Budhayyah, yang
merupakan bentuk jamak dari Budhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang
berkaitan dengan budi dan akal manusia, dalam bahasa Inggris kebudayaan disebut culture
culture yang berasal dari bahasa latin colere yaitu mengolah atau mengerjakan dapat
diartikan juga sebagai mengolah tanah atau bertani, kata culture juga kadang sering
diterjemahkan sebagai kultur dalam bahasa indonesia.
Kunjaraningrat mengatakan bahwa budaya berasal dari bahasa sansekerta yaitu
budhayyah bentuk jamak dari buddhi yang berarti budi atau akal,8
6
Ibid, h.39
7
Astrid S. Susanto, Pengantar Sosiologi dan Perubahan Sosial, Jakarta: Binacipta,1983, h.9
8
Koentjaraningrat, Kebudayaan, mentalitas dan Pembangunan, Jakarta: gramedia Pustaka, 1993 h. 9
6
3. Pengertian Sosial Budaya
Jika dilihat dari pengertian diatas yang telah dipaparkan, maka sosial budaya adalah
suatu hubungan kemasyarakatan dan hubungan antara orang yang satu dengan lainnya yang
dengan atass dasar akal dan budi luhur membentuk suatu budaya yang baik. misalnya etika
berbicara yang sopan. Hal ini merupakan salah satu bentuk keluaran dari sosial budaya
dalam bermasyarakat.
7
C. Perbandingan Ekonomi Negara Maju dan Berkembang
1. Pengertian Ekonomi
Ekonomi atau economics dalam banyak literature ekonomi disebutkan berasal dari
bahasa Yunani yaitu kata Oikos atau Oiku dan Nomos yang berarti peraturan rumah tangga.
Dengan kata lain ekonomi adalah semua yang menyangkut hal-hal yang menyangkut peri
kehidupan dalam rumah tangga tentu saja yang dimaksud dan dalam perkembangannya
kata rumah tangga bukan hanya sekedar merujuk pada satu keluarga yang merujuk pada
suami, istri dan anak-anaknya, melainkan rumah tangga yang lebih luas yaitu rumah tangga
bangsa, negara dan dunia.9
Ekonomi memiliki peranan yang penting dan merupakan sektor dari segala
permasalahan. Saat ekonomi baik, maka otomatis negara akan dapat mengatur segala aspek
dengan baik. Tanpa terkecuali pendidikan, serta kesejahteraan rakyatnya masing-masing
di suatu negara.
Kofi Annan, mantan sekretaris Jenderal PBB mendefinisikan negara maju sebagai
“salah satu yang memungkinkan semua warganya untuk menikmati kehidupan yang sehat
dan bebas dan dalam kehidupan yang aman.”
Namun menurut Divisi Statistik PBB, tidak ada konvensi yang menetapkan untuk
mengelompokkan negara atau daerah “maju” dan “berkembang” dimaksudkan untuk
9
Iskandar Putong, Economics Pengantar Micro dan Makro, Jakarta: Wacana Media, 2010, h.1
8
kenyamanan statistic dan tidak selalu mengungkapkan penilaian tentang tahap capaian oleh
suatu negara atau daerah tertentu dalam proses pembangunan.
10
Windhu putra, Perekonomian Indonesia Penerapan Beberapa Teori Ekonomi Pembangunan di
Indonesia, Depok: PT. Raja Grafindo Persada, 2018, h.15-16.
9
a. Negara berpenghasilan rendah memiliki GNI per kapita US 1.026 atau kurang.
b. Negara berpenghasilan menengah kebawah memiliki GNI per kapita antara US
1.026 dan US 4.036
c. Negara berpenghasilan menengah ke atas memiliki GNI per kapita antara US
4.036 dan US 12.476.
d. Negara berpenghasilan tinggi memiliki GNI diatas US 12.476.11
11
Ibid, h. 16-18
12
Ibid, h.92
10
6. Penduduknya berusia muda
Angka beban tanggungan adalah antara banyaknya orang yang
produktif dengan orang yang tidak produktif. Negara berkembang memiliki
beban angka tanggungan yang tinggi karena besarnya jumlah penduduk yang
berusia muda. Proporsi beban penduduk yang berusia muda tidak
menguntungkan karena
a. Golongan usia muda cenderung untuk memperkecil angka penghasilan
per kapita
b. Banyaknya alokasi faktor-faktor produksi ke arah investasi susial
bukan kapital.
c. Distribusi penduduk yang tidak seimbang.
8. Ledakan penduduk
Dari pengalaman yang ada, laju pertumbuhan penduduk selalu
meningkat bagi dunia secara keseluruhan. Disamping itu, jumlah penduduk yang
besar secara absolut akan bertambah cepat daripada jumlah penduduk yang
13
Ibid, h.93
14
Ibid, h. 94
11
kecil, walaupun laju pertumbuhannya sama. Faktor utama yang menentukan
perkembangan penduduk adalah:
a. Tingkat kematian
Ada 4 faktor yang menyumbangkan terhadap tingkat penurunan
kematian pada umumnya.
1) Adanya kenaikan standar hidup sebagai akibat kemajuan teknologi
dan meningkatnya produktivitas tenaga kerja serta tercapainya
perdamaian dunia yang cukup lama
2) Adanya perbaikan pemeliharaan kesehatan umum maupun kesehatan
individu
3) Adanya kemajuan dari ilmu kedokteran serta diperkenalkannya
lembaga-lembaga kesehatan umum yang modern.
4) Meningkatnya penghasilan riil per kapita sehingga orang mampu
membiayai hidupnya.
b. Tingkat kelahiran.
Di negara industri pertumbuhan penduduk berlangsung terus
disamping adanya penurunan tingkat kelahiran, misalnya di Prancis,
Amerika dan Inggris, tingkat kelahirannya menurun sejak abad ke 19. Hanya
setelah perang dunia kedua tingkat kelahiran meningkat dan mempercepat
tingkat pertambahan penduduk. Tingkat kelahiran lebih dihubungkan
dengan perkembangan ekonomi melalui pola-pola kebudayaan seperti: umur
perkawinan, status wanitanya, kedudukannya antara rural dan urban serta
sifat-sifat dari sistem famili yang ada.
c. Migrasi
Migrasi memiliki peranan dalam menentukan tingkat pertumbuhan
penduduk. Oleh karena itu pertumbuhan penduduk tidak dapat
diperhitungkan hanya dari tingkat kematian saja. Bagi negara berkembang
negara migrasi bukan berarti peningkatan atau pengurangan jumlah
penduduk.
Dengan adanya tingkat penurunan kematian yang cepat dan tetap
tingginya kelahiran serta kurang efektifnya migrasi, maka pertumbuhan
12
penduduk akan cepat dan mengakibatkan terjadinya ledakan penduduk
negara berkembang.15
15
Ibid, h. 95
13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari paparan yang telah dibahas di makalah, maka kesimpulan dari makalah kami
adalah:
1. Negara maju adalah negara yang memiliki laju perekonomian, industri yang maju
lalu dari segi pendidikan dan teknologi lebih canggih.
2. Negara berkembang adalah negara yang tingkat pertumbuhan penduduk tinggi,
sedangkan pendapatan perkapita rendah.
3. Geopolitik adalah ilmu yang membahas tentang wilayah dan politik didalam suatu
negara. Geopolitik disuatu negara berbeda antara negara satu dengan negara
lainnya.
4. Sosial budaya di negara maju cenderung kurang diperhatikan, karena mereka lebih
memperhatikan aspek ekonomi serta perkembangan industri yang pesat untuk
menghasilkan pendidikan yang berkualitas.
5. Sosial budaya di negara berkembang lebih menjadi acuan bagi negara
berkembang.
6. Ekonomi sangat berpengaruh bagi perkembangan suatu negara, jika ekonomi nya
baik maka otomatis berbagai aspek di negara akan baik semua, terkhusus
pendidikan. Karena ekonomi merupakan sumber dari berbagai masalah.
B. Saran
Hendaklah bagi setiap negara memperhatikan ketiga aspek ini untuk memperbaiki
pendidikan yang berada disetiap daerah. Negara berkembang hendaklah lebih berusaha lagi
menanggulangi berbagai aspek diatas agar negaranya menjadi maju dan berkualitas dalam
bidang pendidikan serta teknologi yang canggih.
14
DAFTAR PUSTAKA
Almond, Gabriel A dan Sydney Verba, Budaya Politik, Jakarta: Rajawali Press, 2010
Jurnal “Budaya Politik Negara Maju dan Negara Berkembang: Suatu Perbandingan”
Transformasi No.27 Tahun 2015, Volume 1
Koentjaraningrat, Kebudayaan, mentalitas dan Pembangunan, Jakarta: gramedia
Pustaka, 1993.
Putong,Iskandar, Economics Pengantar Micro dan Makro, Jakarta: Wacana Media,
2010
Putra, Windhu,Perekonomian Indonesia Penerapan Beberapa Teori Ekonomi
Pembangunan di Indonesia, Depok: PT. Raja Grafindo Persada, 2018.
Sunarso, Tarik Ulur Kekuasaan Pusat dan Daerah: Studi tentang UU otonomi daerah
di Indonesia, Yogyakarta: Rineka Cipta,2006
Susanto,Astrid, Pengantar Sosiologi dan Perubahan Sosial, Jakarta: Binacipta,1983.
15