Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

PENGANTAR ILMU POLITIK


“KONSEP POLITIK”

Dosen pembimbing:

Andi Akhmad,S.IP.,M.Si

Disusun OLEH :
ANNISA
31686520012

STISIP BINA GENERASI POLEWALI MANDAR

TAHUN AJARAN 2021/2022

KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Tuhan Yang Maha Esa tanpa pertolongan Dia mungkin penyusun
tidak akan sanggup menyelesaikan makalah ini dengan baik. Makalah ini disusun agar
pembaca dapat mengetahui tentang konsep – konsep ilmu politik. Makalah ini di susun oleh
penyusun dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri penyusun maupun yang
datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Tuhan
akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.

Polwali, 25 Januari 2021


PENULIS
Daftar isi

BAB I..............................................................................................................................................iv
Pendahuluan...................................................................................................................................iv
A. Latar Belakang........................................................................................................................iv
BAB II...................................................................................................................................................v
Konsep Politik......................................................................................................................................v
A. Definisi Ilmu Politik.................................................................................................................v
B. Pengertian Ilmu Politik Menurut Para Ahli..........................................................................v
C. Konsep Konsep Pokok Yang Mendasar................................................................................vi
BAB III................................................................................................................................................ix
PENUTUP...........................................................................................................................................ix
A. Kesimpulan..............................................................................................................................ix
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................................x
BAB I

Pendahuluan
A. Latar Belakang

Dalam memahami ilmu politik tentu tidak terlepas dari mengkaji konsep – konsep ilmu
politik, karena dengan mendalami konsepnya dapat mengetahui berbagai konsep – konsep
dasar dalam politik, seperti masyarakat, kekuasaan dan negara. Dengan memperhatikan
konsep tersebut maka akan tergambarlah sebuah ilmu politik yang sesungguhnya. Konsep –
konsep ilmu seperti misalnya masyarakat akan mengambarkan bagaimana suatu individu atau
kelompok – kelompok dalam masyarakat untuk membentuk suatu sistem dalam membangun
interaksi dalam masyarakat yang dapat dicirikan dan diklasifikasikan berdasarkan tingkat
sosial di tengah – tengah masyarakat.
Sedangkan, dalam konsep negara akan dijelaskan unsur – unsur yang membentuk suatu
negara dan bagaimana terjadinya suatu negara, begitu juga dengan tujuan dan fungsi suatu
negara. Begitu juga dengan tujuan dan fungsi negara. Begitu uga dengan kekuasaan,
kekuasaan dianggap sebagai sebuah konsep dasar dalam ilmu politik yang beraneka ragam.
Secara umum kekuasaan diartikan sebagai kemampuan seseorang atau kelompok orang
dengan menggubakan sumber – sumber daya kekuasaan tertentu untuk mempengaruhi
tingkah laku seseorang atau sekelompok orang lainnya sehingga orang atau kelompok itu
bertingkah laku sesuai dengan keinginan atau tujuan pihak memiliki kemampuan.
BAB II

Konsep Politik

A. Definisi Ilmu Politik


Ilmu politik yaitu ilmu yang mempelajari politik atau kepolitikan. Plotik itu sendiri
yaitu, usaha menggapai kehidupan yang baik. Politik begitu penting karena sejak
dahulu kala masyarakat mengatur kehidupan kolektif dengan baik mengingat
masyarakat sering menghadapi terbatasnya sumber alam, atau perlu dicari satu cara
distribusi sumber daya agar semua bahagia dan puas. Untuk mencapai tujuan politik,
hanya dapat dicapai jika memiliki kekuasaan suatu wilayah tertentu (Negara atau
system politik). Kekuasaan itu perlu dijabarkan dalam keputusan mengenai kebijakan
yang akan menentukan pembagian atau alokasi dari sumber daya yang ada.
Pada umumnya dapat dikatakan bahwa politik adalah usaha untuk menentukan
peraturan-peraturan yang dapat diterima baik oleh sebagian besar warga, untuk
membawa masyarakat ke arah kehidupan bersama yang harmonis. Tetapi tidak dapat
disangkal bahwa dalam pelaksanaannya, kegiatan politik, di samping segi-segi yang
baik, juga mencakup segi-segi yang negative Hal ini disebabkan karena politik
mencerminkan tabiat manusia, baik nalurinya yang baik maupun nalurinya yang
buruk.

B. Pengertian Ilmu Politik Menurut Para Ahli


1. Aristoteles
Ilmu politik merupakan suatu ilmu yang membahas tentang asal serta tujuan
terbentuknya negara
2. Plato
Ilmu politik merupakan ilmu yang membahas tentang siapa yang memerintah
serta kedudukan individu dalam lingkungan kekuasaan yang dipegang.
3. Miriam Budiardjo
Ilmu politik merupakan suatu ilmu yang membahas tentang perpolitikan. Politik
diartikan juga sebagai usaha-usaha untuk mencapai kehidupan yang baik.
4. Wirjono Projidokoro
Sifat terpenting dari bidang politik ialah pemakaian kekuasaan oleh suatu
golongan anggota masyarakat pada golongan lain.

5. Menurut Thomas P. Jenkin dalam The Study of Political Theory, teori politik
dibedakan menjadi dua, yaitu :

a. Norma politik, yaitu teori-teori yang mempunyai dasar moril dan norma-norma politik.
Teori ini dinamakan mengandung nilai. Yang termasuk golongan antara lain filsafat politk,
teori politik sistematis, ideologi, dan sebagainya.

b. Teori-teori politik yang menggambarkan dan membahas phenomena dan fakta-fakta


politk dengan tidak mempersoalkan norma-norma atau nilai (non valuational), atau biasa
dipakai istilah nilai bebas. Biasanya bersifat deskriptif dan berusaha membahas fakta-fakta
politk sedemikian rupa sehingga dapat disistematisir dan disimpulkan dalam generalisasi-
generalisasi.

Teori-teori norma politik dibagi menjadi tiga golongan :

1. Filsafat politik, yaitu mencari penjelasan berdasarkan ratio. Pokok pikiran dari filsafat
politik ialah persoalan-persoalan yang menyangkut alam semesta harus dipecahkan
dulu sebelum persoalan-persoalan politik yang kita alami sehari-hari dapat
ditanggulangi.
2. Teori politik sistematis, yaitu mendasarkan diri atas pandangan-pandangan yang
sudah lazim diterima pada masanya. Dengan kata lain teori ini hanya mencoba
merealisasikan norma-norma dalam suatu program politik.
3. Ideologi politik, yaitu himpunan nilai-nilai, ide, norma, kepercayaan dan keyakinan,
yang dimiliki seorang atau sekelompok orang, atas dasar mana dia menentukan
sikapnya terhadap kejadian dan problema politk yang dihadapinya dan yang
menentukan tingkah lakunya.
C. Konsep Konsep Pokok Yang Mendasar, Yaitu :

a. Negara
Negara adalah suatu organisasi dalam suatu wilayah yang memiliki kekuasaan
tertinggi yang sah dan ditaati oleh rakyatnya.

b. Kekuasaan
Kekuasaan adalah kemampuan seseorang atau suatu kelompok untuk
mempengaruhi perilaku seseorang atau kelompok lain, sesuai dengan keinginan para
pelaku. Para pengamat melihat kekuasaan inti dari politik beranggapan bahwa politik
adalah semua kegiatan yang menyangkut masalah memperebutkan dan
mempertahankan kekuasaan. Biasanya dianggap behwa perjuangan kekuasaan ini
mempunyai tujuan yang menyangkut kepentingan seluruh masyarakat.

c. Pengambilan Keputusan
Keputusan adalah hasil dari membuat pilihan di antara beberap alternative,
sedangkan istilah pengambilan keputusan menunjuk pada proses yang terjadi sampai
keputusan itu tercapai. Pengambilan keputusan sebagai konsep pokok dari politik
menyangkut keputusan-keputusan yang diambil secara kolektif mengikat seluruh
masyarakat. Keputusan-keputusan itu dapat menyangkut tujuan masyarakat, dapat
pula menyangkut kebijakan-kebijakan untuk mencapai tujuan itu.
Setiap proses membentuk kebijakan umum atau kebijakan pemerintah adalah
hasil dari suatu proses mengambil keputusan, yaitu memilih beberapa alternative yang
akhirnya ditetapkan sebagai kebijakan pemerintah. Misalnya jika Indonesia
memutuskan untuk memberi prioritas kepada pengembangan pertanian (seperti dalam
Pelita I), maka hal ini merupakan suatu keputusan yang diambil sesudah mempelajari
beberapa alternative lain misalnya memprioritaskan pendidikan atau memprioritaskan
industry.
d. Kebijakan Umum
Kebijakan (Policy) adalah suatu kumpulan keputusan yang diambil oleh
seorang pelaku atau kelompok politik, dalam usaha memilih tujuan dan cara untuk
mencapai tujuan itu. Pada prisipnya, pihak yang membuat kebijakan-kebijakan itu
mempunyai kekuasaan untuk melaksanakannya.
Para pengamat menekankan aspek kebijakan umum (public policy, bleid),
menganggap bahwa setiap masyarakat mempunyai beberapa tujuan bersama. Cita-cita
bersama ini ingin dicapaii melalui usaha bersama, dan untuk itu perlu ditentukan
renca-rencan yang mengikat, yang dituan dalam kebijakan (polices) oleh pihak yang
berwenang, dalam hal ini pemerintah.

e. Pembagian (Distribution) atau Alokasi


Pembagian (distributon) dan alokasi (allocation) ialah pembagian dan
penjatahan nilai-nilai (values) dalam masyarakat. Para pengamat yang menekankan
pembagian dan alokasi beranggapan bahwa politik tidak lain dan tidak bukan adalah
membagikan dan mengalokasikan nilai-nilai secara mengikat. Yang ditekankan oleh
mereka adalah bahwa pembagian ini sering tidak merata dank arena itu menyebabkan
konflik. Masalah tidak meratanya pembagian nilai-nilai perlu diteliti dalam
hubungannya dengan kekuasaan dan kebijakan pemerintah.
Dalam ilmu sosial, suatu nilai (value) adalah sesuatu yang dianggap baik dan
benar, sesuatau yang diinginkan, sesuatu yang mempunyai harga dan oleh karenanya
dianggap baik dan benar, sesuatu yang dimiliki oleh manusia. Nilai ini dapat bersifat
abstrak seperti penilaian (judgement) atau suatu asa seperti misalnya kejujuran,
kebebasan berpendapat dan kebebasan mimbar. Nilai juga bisa bersifat konkret
(material) seperti rumah, kekayaan, dan sebagainya.
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan

Secara umum ilmu politik ialah ilmu yang mengkaji tentang hubungan kekuasaan, baik
sesama warga Negara, antar warga Negara dan Negara, maupun hubungan sesama Negara.
Yang menjadi pusat kajiannya adalah upaya untuk memperoleh kekuasaan, usaha
mempertahankan kekuasaan, penggunaan kekuasaan tersebut dan juga bagaimana
menghambat penggunaan kekuasaan.
DAFTAR PUSTAKA
Haryanto,Agus,Alex Suryanto. 2007. Panduan Belajar Bahasa dan Sastra
Indonesia. Tanggerang:ESIS

Isjwara, F. 1995.  Pengantar Ilmu Politik, Bandung : Bina Cipta.

Kamus Besar Bahasa Indonesia. Edisi ketiga. 2001. Jakarta: Balai Pustaka

Kartono Kartini, 1996. Pendidikan Politik, Bandung : Mandiri Maju.

Rodee, C.C. et.al. 2002,  Pengantar Ilmu Politik, Jakarta: PT RajaGrafindo

Sumarsono, S. Drs, MBA. 2005. Pendidikan Kewarganegaraan, Jakarta:

PT.Gramedia Pustaka Utama.

http://manshurzikri.wordpress.com/2012/09/08/konsep-konsep-politik/

http://www.google.com

Tim Dosen, 2012. Dasar – Dasar Ilmu Politik. Medan.

Anda mungkin juga menyukai