Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

“Dinamika Sosial Budaya Indonesia dalam Pembangunan”


Dosen Pengampu : Zulkifli Arifin, S.Sos., M.Pd.

Oleh :
Nama : Sandi
Nim : 220222203
Kelas : Reg A kelas 6

PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PUBLIK


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SINJAI
2023

i
KATA PENGANTAR

Segala puji hanya untuk Allah SWT yang telah memberikan nikmat serta
hidayah-Nya terutama nikmat kesempatan dan kesehatan sehingga makalah tentang
“Dinamika Sosial Budaya Indonesia dalam Pembangunan” dapat terselesaikan.
Kemudian shalawat serta salam kita sampaikan kepada Nabi besar kita Muhammad
SAW yang telah memberikan pedoman hidup yakni Al-Qur’an dan sunnah untuk
keselamatan ummat di dunia.
Makalah ini merupakan salah satu tugas mata kuliah “Sistem Sosial dan
Budaya” di Program Studi Administrasi publik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Muhammadiyah Sinjai. Kami menyadari bahwa penyusunan makalah ini
terdapat berbagai kekurangan, maka dari itu kritik dan saran pembacanya.
Somoga makalah ini dapat memberi manfaat kepada pembacanya, serta
menambah wawasan keimanan kita kepada sang pencipta.

Sinjai, 22 April 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................. ii


DAFTAR ISI ................................................................................................................ iii
BAB I ............................................................................................................................ 5
PENDAHULUAN......................................................................................................... 5
A. LATAR BELAKANG .......................................................................................... 5
B. RUMUSAN MASALAH ...................................................................................... 6
C. TUJUAN ............................................................................................................... 6
BAB II ........................................................................................................................... 8
PEMABAHASAN ........................................................................................................ 8
A. Landasan Pemikiran; Pengertian dan Makna Sistem Sosial Budaya Indonesia .... 8
B. Perkembangan Manusia Indonesia; Perkembangan Sosial Budaya Indonesia ...... 8
C. Perkembangan Kebudayaan Indonesia .................................................................. 9
D. Masyarakat Nusantara: Bentukan ke berbagai Penjuru ......................................... 9
E. Manusia Indonesia: Keluarga dan Masyarakat; Nilai Sosial Budaya Indonesia . 11
F. Manusia Nilai Tradisional dan Lingkungan Hidup dalam Pembangunan ........... 13
G. Pembangunan Nasional: Lingkungan Sosial dan Kebudayaan Indonesia ........... 15
BAB III........................................................................................................................ 18
PENUTUP ................................................................................................................... 18
A. KESIMPULAN .................................................................................................. 18
B. SARAN ............................................................................................................... 18
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 19

iii
iv
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Konsep masyarakat Indonesia tumbuh dari suatu proses perjalanan masa yang
panjang oleh bentukan sejarah, kecangkraman dan keseragaman tradisi, serta
modernisasi untuk sampai pada keadaan seperti sekarang ini. Tentang hal itu, kajian
tentang masyarakat Indonesia sudah banyak ilmuwan, termasuk ilmuwan sosial. Pada
masa colonial ialah mempreroleh pengetahuan tenteang masyarakat dan kebudayaan
penduduk pribumi untuk berbagai kepentingan pemerintah jajahan, sedangkan dalam
masa mengisi kemerdekaan ini bertujuan untuk meningkatkan persatuan dan
mendukung pembangunan melalui medernisasi masyarakat Indonesia.
Pembangunan yang kita artikan sebagai usaha berencana kea rah peningkatan
kesejahteraan masyarakat dalam segala segi perikehidupan secara lebih baik dalam
proses kegiatannya mendorong pula pengambilan teknologi dan ilmu pengetahuan
guna mempercepat usaha peningkatan kesejahteraan masyarakat itu.
Tekologi dan ilmu pengetahuan berkembang atas dasar nilai dan gagasan yang
berasal dari kebudayaan asing belum tentu sesuai dengan nilai nilai dan agagsan dasar
yang selama ini mendominasi kehidupan sosial budaya bangsa Indonesia.
Dalam kaitannya dengan hal tersebut besar kemungkinan bahwa proses
pembangunan akan menggeser nilai nilai dan gagasan dasar yang ada,
mengembangkan gagasan dasar yang ada, mengembangkan gagasan baru ataupun
menggantikannya sama sekali dengan nilai nilai yang telah menumbuhkan teknologi
dan ilmu pengetahuan yang diambil oleh itu. Dalam pada itu, dapat dikatakan bahwa
pembangunan untuk meningkatkan kesejahteraan berarti pula proses pembaharuan
kebudayaan. Kemajuan teknologi, khususnya di bidang komunikasi dan transportasi
telah sangat memperlancar kontak antar budaya bangsa. Interaksi sosaial, tukar
menukar pengalaman pengetahuan dan gagasan dapat terlaksana dengan mudah oleh
setiap orang dan tanpa mengenal batasan geografis, politik maupun kebudayaan.
Searah dengan kecenderungan sosial budaya yang dinamis yang selalu
berkembang, maka kontak-kontak seperti itu merupakan alamiah yang juga tidak
mungkin dibendung. Yang menjadi masalah ialah luas dan derasnya arus pengaruh
budaya asig dewasa ini dampai akibat dari kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan,
kebutuhan-kebutuhan yang timbul akibat pembangunan ditambah dengan daya
seleksi masyarakat yang melemah serta kurang mampu memilih unsur kebudayaan
asing yang benar-benar diperlukan dan yang sesuai dengan nilai-nilai yang ada.

5
Mengadopsi unsur-unsur budaya asing yang kurang terarah dapat mengakibatkan
tersisihnya nilai nilai dan gagasan dasar yang selama ini mendominasi pola tingkah
laku anggota masyarakat yang akhirnya akan memperoleh kepribadian dan semangat
nasionalisme
B. RUMUSAN MASALAH

Adapun rumusan masalah dari makalah ini adalah sebagai berikut:

1. Apa Landasan Pemikiran; Pengertian dan Makna Sistem Sosial Budaya


Indonesia?

2. Bagaimana Perkembangan Manusia Indonesia; Perkembangan Sosial Budaya


Indonesia?

3. Bagaimana Perkembangan Kebudayaan Indonesia?

4. Bagaimana Masyarakat Nusantara: Bentukan ke berbagai Penjuru?

5. Bagaimana Manusia Indonesia: Keluarga dan Masyarakat; Nilai Sosial


Budaya Indonesia?

6. Bagaimana Manusia Nilai Tradisional dan Lingkungan Hidup dalam


Pembangunan

7. Bagaimana Pembangunan Nasional: Lingkungan Sosial dan Kebudayaan


Indonesia?

C. TUJUAN

Dari rumusan masalah diatas dapat ditarik tujuan diantaranya:

1. Untuk mengetahui Landasan Pemikiran; Pengertian dan Makna Sistem Sosial


Budaya Indonesia

2. Untuk mengetahui Perkembangan Manusia Indonesia; Perkembangan Sosial


Budaya Indonesia

6
3. Untuk mengetahui Perkembangan Kebudayaan Indonesia

4. Untuk mengetahui Masyarakat Nusantara: Bentukan ke berbagai Penjuru

5. Untuk mengetahui Manusia Indonesia: Keluarga dan Masyarakat; Nilai Sosial


Budaya Indonesia

6. Untuk mengetahui Manusia Nilai Tradisional dan Lingkungan Hidup dalam


Pembangunan

7. Untuk mengetahui Pembangunan Nasional: Lingkungan Sosial dan


Kebudayaan Indonesia

7
BAB II

PEMABAHASAN

A. Landasan Pemikiran; Pengertian dan Makna Sistem Sosial Budaya


Indonesia

1. Landasan pemikiran
Sistem sosial budaya Indonesia sebenernya tercermin, baik itu tersurat
maupun tersirat sebagaimana terdapat dalam Pembukaan Undang-Undang
Dasar 1945 dan Batang Tubuh Undang-Undang Dasar 1945. penjelasan
pokok-pokok pikiran Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 dinyatakan
bahwa “ Undang-undang harus mengandung isi yang mewajibkan
pemerintah dan lain-lain menyelenggara negara untuk memelihara budi
pekerti kemanusiaan yang luhur dan memegang teguh cita-cita moral
rakyat yang luhur.
2. Pengertian dan makna SSBI
Pengertian sistem sosial budaya, yaitu merupakan suatu keseluruhan
dari unsur” tata nilai, tata sosial dan tata laku manusia yang saling
berkaitan dan msing-masing unsur bekerja secara mandiri serta bersama-
sama satu sama lain saling mendukung untuk mencapai tujuan hidup
manusia dalam masyarakat
Pengertian Sosial Budaya mencakup dua segi :
 Segi Kemasyarakatan Kemasyarakatan hakikatnya adalah
pergaulan hidup manusia dalam kehidupan bermasyarakat yang
mengandung nilai” kebersamaan
 Segi Kebudayaan Budaya hakikatnya adalah sistem nilai yang
merupakan hasil hubungan manusia dengan cipta, rasa dan karsa
yang menumbuhkan gagasan utama serta merupakan pendukung
dan penggerak hidup
B. Perkembangan Manusia Indonesia; Perkembangan Sosial Budaya
Indonesia

1. Perkembangan Manusia di Indonesia


Manusia dapat diklasifikasikan dalam tiga ras pokok, yaitu ras kaukasoid,
negroid dan mongoloid dan empat ras campuran ; australoid, viddoid,
polynesia, dan aino.
Dua teori persebaran ras di nusantara ialah
 Migrasi empat ras
Migrasi pertama dilakukan oleh ras negrito, kedua ras australoid,
ketiga oleh melayu awal dan terakhir barulah melayu akhir

8
 Teori migrasi dua ras
australomelanesiod dengan mongoloid

2. Perkembangan SSBI
Terdapat lima lapisan perkembangan SBI
 Lapisan sosial budaya lama dan asli, yang memperlihatkan
persamaan yang mendasar
 Lapisan keagamaan dan kebudayaan yang berasal dari India
 Lapisan yang datang dengan agama Islam tersebar di wilayah
Indonesia
 Lapisan yang datang dari Barat bersamaan dengan agama Kristen
 Lapisan kebudayaan Indonesia yang dimulai kesadaran bangsa
C. Perkembangan Kebudayaan Indonesia

Unsur sejarah yang menentukan perkembangan kebudayaan Indonesia


terbagi dari lima lapis :
a. Kebudayaan Indonesia Asli kebudayaan Indonesia Asli dikuasai oleh nilai
agama, yang diikuti oleh nilai solidaritas dan nilai kesenian
b. Kebudayaan India kebudayaan India yang menjadi dasar dari feodalisme
dalam sejarah Indonesia, nilai yang tertinggi adalah nilai agama. Bedanya
dengan nilai agama dalam kebudayaan Indonesia asli ialah, bahwa nilai
agama dalam kebudayaan India itu lebih berasio dan lebih maju
c. Kebudayaan Islam kebudayaan Islam menjadi pewaris filsafat dan ilmu-
ilmu yang bukan hanya diulang-ulang, tetapi harus ditumbuhkan dengan
pemikiran dan penyelidikan yang bebas, yang dilakukan oleh pemeluk agama
Islam maupun agama yang lain yang hidup dalam suasana kebebasan
kebudayaan Arab Islam
d. Kebudayaan modern adanya pertumbuhan dan perkembangan ilmu modern
menghasilkan suatu sikap yang baru terhadap alam, suatu pemandangan
hidup timbul dan terciptalah suatu suasana kebudayaan, yaitu suasana
kemajuan kebudayaan berdasarkan kemajuan ilmu manusia atas alam
e. Kebudayaan BinekaTunggal Ika mampu memahami kesatuan kebudayaan
Indonesia dengan bermacam-macam penjelmaannya, dan dalam penjelmaan
keempat lapis kebudayaan yang bermacam-macam pola nila-nilainya, pada
suatu pihak kita menghadapi pemilihan yang sangat besarnya dan bermacam
kemungkinan untuk perkembangan hidup yang sangat luas dan beraneka
ragam.
D. Masyarakat Nusantara: Bentukan ke berbagai Penjuru

Masyarakat nusantara adalah bentukan masyarakat atau hasil


pembentukan melalui proses waktu panjang yang telah ditempuh oleh semua
kelompok masyarakat menurut jenis dan intensitas pengaruh berlainan

9
A. Oleh pengaruh yang berterusan setelah berimigrasi di masa silam dan tinggal
di tempat tertentu, hal itu telah menyebabkan tumbuh kembang daya
kemampuan adaptasi yang relatif cermat dan tinggi guna memilih unsur
budaya luar yang berfaedah bagi bentukan diri masyarakat tersebut dalam
menghadapi lingkungan serta perubahannya. Masyarakat Indonesia adalah
salah satu kelompok besar serta juga masyarakat Malaysia yang tumbuh dari
asal masyarakat nusantara (Garna, 1996). Tumbuh kembang kedua
masyarakat besar tersebut dari satu asal atau sumber serupa, yaitu tradisi
nusantara atau alam melayu, kemudia oleh perjalan masa dan intensitas
pengaruh luar tampak menunjuk sisi-sisi perbedaan.
Di masa lampau dan malahan di masa kini, sistem politik yang berlaku
semasa memberikan aksentualisasi tertentu yang mungkin meneruskan
perbedaan atau persamaan, walaupun hanya pada permukaan, dengan dalil
perlu kesadaran dan solidaritas sosial bagi kepentingan kelangsungan sistem
tersebut. Hidup keagamaan memperlihatkan sesuatu yang unik, yaitu
kesinambungan tradisi kepercayaan nusantara dalam kehidupan keagamaan
yang baru. Artinya, hakikat sinkretik diakui sebagai cara yang bersifat toleran
untuk menerima agama yag baru, yang dengan demikian karena akar
kepercayaan masih ada., masyarakat menerima agama baru tersebut tidak atau
kurang merasakan kehilangan dirinya. Mungkinkeadaan itu yang
menyebabkan di abad ke-20 dan abad ke-21 pengaruh agama-agama baru di
Indonesia berlangsung tanpa perlawanan dari warga masyaralat yang sudah
beragama. Suatu gerak balik hidup keagamaan juga timbul yaitu untuk
kembali kepada ajaran agama yang hakikat dan mencoba melepaskan diri dari
tradisi budaya regional atay lokal yang mempengaruhinya. Pada sisi lainnya,
persamaan unsur-unsur budaya yang ada pada berbagai kelompok masyarakat
itu dianggap sebagai keberhasilan dari upaya integrasi oleh sistem politik
sesame tersebut, padahal kesamaan unsur-unsur tersebut adalah demikian
karena berakar sama. Konsep Bhinneka Tunggal Ika bukan hanya kenyataan
belaka, tetapi merupakan model ideal dari integritas tersebut (Garna, 1996).
Memang masyarakat nusantara itu tidaklah menaifkan bahwa berbagai
pengaruh budaya luar dan agama-agama global telah memberikan manfaat
bagi pembentukan kehidupan mereka. Namun, mereka juga sadar akan
peluang dan didorong oleh pertimbangan manusiawi untuk melakukan seleksi
dari pengaruh itu terhadap unsur manakah yang diambil atau diperlukan
mereka. Pada awal proses pengaruh luar itu masih boleh terjadi seleksi atas
dasar pertimbangan fungsi dan emosi penerima, tetapi pada masa

10
kemudiannya kurang terjadi peluang melakukan pertimbangan karena
pengaruh datang secara berterusan, tak henti.
Pengaruh budaya luar itu adalah menuju kepada satuan-satuan budaya
lokal atau regional sehingga unsur pengaruh budaya itu menjadi penting
dalam bentukan budaya-budaya daerah tersebut. Dengan demikian, ada
kecenderungan kuat bahwa makin banyak dan tinggi intensitas pengaruh
budaya luar, maka makin lengkap kepemilikian unsur-unsur budaya penerima.
Sedangkan pada pengaruh yang kecil dan rendah intensitasnya maka tradisi
nusantara akan menonjol karena memainkan peranan penting dalam bentuk
budaya daerah tersebut (Garna, 1996). Pengaruh dari berbagai kebudayaan
yang berasal dari daei Cina, India Selatan dan Barat, Parsi, Dunia Arab, dan
Eropa Barat itu tidaklah merata dialami penduduk nusantara sehingga
menambah keanekaragaman. Keanekaragaman masyarakat Indonesia itu
berkaitan pula dengan gejala dinamika penduduk karena berbagai alasan
warga masyarakat sering kali tidak tinggal terus menetap di desa, tetapi
berpindah dan merantau.
Masyarakat Indonesia dalam proses kehidupan saat kini harus
dipahami adalah menempuh gerak tradisi akomodasi modernisasi. Tradisi
masyarakat juga mengenal pembagian kerja sebagai cara mendayagunakan
potensi dalam memenuhi keperluan hidup mereka, malahan sesuai dengan
potensi dan ruang gerak hidupnya dasar kemampuan teknologi berkaita
dengan pola piker yang menggerakkan kehendak melalui perbuatan dan
tindakan, termasuki mencurahkan rasa kagum akan jagat raya ini melalui
hasil-hasil kesenian. Karena itu, gambaran nenek moyang yang telah berjasa
akan keberadaan mereka dihormati dan dikagumi melalui hail seni tersebut,
totalitas curahan itu memerlukan pengintegrasian sistem nilai-nilai tradisi
mereka (Garna, 1996). Dengan demikian, nilai nilai dari tradisional itu
merupakan tatanan sosial yang berwujud mapan sebagai bentuk relasi antara
unsur-unsur kehidupan yang menjadi aturan sosial itu, bahwasanya aturan
harus bersifat normatif (hukum). Perubahan adalah penambahan kapasitas
adaptasi, bukan menghancurkan nilai-nilai lama, tetapi memakai nilai-nilai
dari tradisi sebagai acuan untuk menyusun tatanan kehidupan yang baru.

E. Manusia Indonesia: Keluarga dan Masyarakat; Nilai Sosial Budaya


Indonesia

11
Nilai itu adalah gabungan semua unsur kebudayaan yang dianggap
baik / buruk dalam suatu masyarakat, karena itu pula masyarakat mendorong
dan mengharuskan warganya untuk menghayati dan mengamalkan nilai yang
dianggap ideal
Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap unsur perubahan nilai dapat
bersumber dari aspek lain dibidang sosial budaya, termasuk nilai dan sistem
nilai di luar Pancasila dan UUD 45 serta sebagai hasil dari proses perubahan
sosial dan hasil proses pembangunan.

Beberapa nilai budaya yang cenderung mempengaruhi tingkat sosial budaya


bangsa, disebabkan hal-hal sebagai berikut :
a. Budaya santai sebagai akibat pengaruh alam dan lingkungan tidak
mendorong terwujudnya etos kerja yang menghargai waktu, ketelitian,
ketekunan dalam usaha, dan ketabahan dalam mengalami kesulitan
b. Daya serap dan persepsi warga masyarakat terhadap budaya asing yang
tingkat kemajuannya menunjukkan dorongan bagi masyarakat
c. Kecenderungan tetap mempertahankan nilai budaya feodal
d. Nilai budaya yang meninggikan orang lain atas dasar senioritas belaka atau
pangkat

Beberapa nilai budaya yang bersifat dinamik dan cenderung mempengaruhi


tingkat sosial budaya, antara lain sebagai berikut :
a) Bidang agama, sikap dan tingkah laku para penyelenggara negara dalam
menghadapi kecenderungan aliran kepercayaan Tuhan Yang Maha Esa disatu
pihak dan umat beragama di lain pihak dapat mempengaruhi tingkat
ketahanan bangsa
b) Bidang pendidikan, tantangan dalam pendidikan terletak pada kemampuan
pemerintah untuk mengembangkan suatu sistem pendidikan beserta sarana
dan prasarana
c) Bidang komunikasi sosial, semakin sukar menghindakan pengaruh
kebudayaan asing di tanah air
d) Bidang ilmu pengetahuan, teknologi dan penelitian, tantangan terletak
pada kemampuan pemilihan, penguasaan, dan pemanfaatan teknolgi yang
datang dari luar negeri
e) Bidang kesehatan, meningkatnya kesadaran kesehatan membawa akibat
tuntutan masyarakat akan peningkatan kualitas pelayanan kesehatan
f) Bidang kependudukan, masalah pemerataan dan penyebaran penduduk
masih terus diusahakan mengingat sentra-sentra pembangunan yang mampu
menyerap tenaga kerja masih terbatas
g) Perumahan dan permukiman, merupakan salah satu kebutuhan dasar
manusia cenderung semakin bisa terkendali
h) Kesejahteraan sosial, tingkat kesejahteraan masyarakat yang belum merata
akan merupakan salah satu faktor yang menimbulkan kerawanan sosial

12
i) Generasi muda, apabila pembinaan generasi muda tidak dilakukan secara
lebih intensif, maka akan menimbulkan masalah baru seperti kesempatan
kerja dan kesempatan mengikuti pendidikan
j) Peranan wanita dalam pembangunan bangasa, hal ini cenderung semakin
meningkat, baik secara kualitatif maupun kuantitatif

F. Manusia Nilai Tradisional dan Lingkungan Hidup dalam Pembangunan

1. Karakteristik Manusia

Wujud sifat hakikat manusia merupakan karakteristik yang hanya dimiliki


olehmanusia. Karakeristik merupakan bagian dari kepribadian.
Menurut Kamus BesarBahasa Indonesia (KBBI) karakteristik memiliki
persamaan kata karakter atau watakyang berarti sifat batin yang mempengaruhi
segenap pikiran, prilaku, budi pekerti, dantabiat yang dimiliki manusia atau
makhluk hidup lainnya. Arti lain dari karakter yaitukonsekuen tindaknya
dalam mematuhi etika perilaku, konsisten tindaknya dalam memegang
pendirian atau pendapat. Karakter adalah ciri khas yang dimiliki oleh
suatubenda atau individu. Ciri khas tersebut asli dan mengakar pada
kepribadian benda atauindividu tersebut, dan merupakan mesin yang
mendorong bagaimana seseorangbertindak, bersikap, berujar, dan
merespon sesuatu.4 Ciri khas tiap individu tersebutberguna untuk hidup
dan bekerja sama, baik dalam lingkup keluarga, masyarakat, bangsadan
negara. Umar Tirta Raharja dan La Sulo mengatakan di antara wujud sifat
hakikatmanusia adalah sebagai berikut:
1) Kemampuan Menyadari Diri, melalui kemampuan ini manusia betul-
betul mampumenyadari bahwa dirinya memiliki ciri yang khas
atau karakteristik diri.Kemampuan ini membuat manusia bisa
beradaptasi dengan lingkungannya.
2) Kemampuan Bereksistensi, melalui kemampuan ini manusia
menyadari bahwadirinya memang ada dan eksis dengan sebenarnya.
Dalam hal ini manusia punyakebebasan dalam keberadaannya. Sementara
itu manusia mampu menjadi manajerbagi lingkungannya.
3) Pemilikan Kata Hati (Conscience of Man), kata hati akan melahirkan
kemampuanuntuk membedakan kebaikan dan keburukan. Orang yang
memiliki hati nurani yangtajam akan memiliki kecerdasan akal budi
sehingga mampu membuat keputusanyang benar atau yang salah.
4) Moral dan Aturan, Moral atau etika merupakan perbuatan yang
merupakan wujuddari kata hati. Namun, untuk mewujudkan kata hati
dengan perbuatan dibutuhkankemauan.
5) Kemampuan Bertanggung Jawab, kemampuan ini meliputi tanggung
jawab kepadaTuhan, masyarakat ataupu pada dirinya sendiri.

13
6) Rasa Kebebasan (Kemerdekaan), Kebebasan yang dimaksud adalah
rasa bebas yangsesuai dengan kodrat manusia. Ada aturan-aturan yang
tetap mengikat, sehinggakebebasannya tidak mengusik kebebasan
manusia lainnya.
7) Kesediaan Melaksanakan Kewajiban dan Menyadari Hak, Kesediaan
melaksanakankewajiban dan menyadari hak ini harus dilatih
melalui proses Pendidikankedisiplinan.
8) Kemampuan Menghayati Kebahagian, kebahagian bisa diartikan
sebagai kumpulandari rasa gembira, senang, nikmat yang dialami manusia.
Kebahagiaan bukan hanyapada rasa namun juga pada pikiran.
2. Karasteristik Pembangunan
Perencanaan pembangunan tersebut harus direncanakan dalam setiap
tahap-tahapdari pembangun, dari hal tersebut, dibutuhkan sebuah
pembangunan berkelanjutan yangmempertibangkan berbagai aspek
khususnya lingkungan hidup. Olehnya, terdapat ciri-ciri pembangunan
yang memperhatikan berbagai aspek yang dapat dilihat dibawah ini
1) Mencamin dalam pemerataan dan keadilan. Strategi
pembangunan berkelanjutanyang dilandasi oleh pemerataan
distribusi sumber lahan dan faktor produksi,pemerataan
kesempatan bagi perempuan, dan juga pemerataan ekonomi
demipeningkatakn kesejahteraan..
2) Menghargai keanekaragaman hayati. Keanekaragaman tersebut
yang merupakandasar dari tata lingkungan. Pemerintahan ini mempunyai
kepastian bahwa sumberdaya alam selalu tersedia secara berlanjut demi
masa kini dan masa akan datang.
3) Menggunakan pendekatan yang integratif karena dengan menggunakan
metode daripendekatan tersebut, maka keterkaitan yang kompleks
antara manusia denganlingkungannya dapat dimungkinkan, baik untuk
masa kini maupun juga untuk masayang akan datang
4) Menggunakan pandangan jangka panjang untuk merencanakan
pengelolaan danpemanfaatan dari sumber daya yang dapat
mendukung pembangunan. Dengandemikian, sumber daya yang
dapat digunakan dan dimanfaatkan yang tentunyasecara
berkelanjutan
3. Karasteristik nilai tradisional
Menurut KKBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), tradisional adalah
sikap dancara berpikir serta bertindak yang selalu berpegang teguh pada
norma dan adat kebiasaanyang ada secara turun-temurun. Tradisional erat
kaitannya dengan kata “tradisi” yangberasal dari bahasa Latin: traditio
yang artinya “diteruskan”. Tradisi merupakan suatu tindakan dan kelakuan
sekelompok orang dengan wujud suatu benda atau tindak laku
4. Hubungan Manusia, Nilai Tradisional dan Lingkungan Hidup dalam
PembangunanIndonesia

14
Manusia dan alam merupakan satu kesatuan yang tak dapat
terpisahkan. Setiap aspekkehidupan manusia saling memiliki keterkaitan
dengan alam. Alam yang dimaksud adalah lingkungan sekitar dan seluruh
isinya yaitu sumber daya yang ada didalamnya atau dengankata lain
adalah lingkungan fisikal. Lingkungan fisikal adalah segala
sesuatu di sekitarmanusia yang berbentuk mati seperti pegunungan,
angin, udara, sinar matahari, rumah dansebagainya.7 Manusia dan
lingkungan tidak dapat saling dipisahkan keberadannya. Manusia dalam
menjalani kehidupannya pasti berhubungan dengan lingkungan.
Menurut ajaranekologi, “sistim hidup” yang saling hubung
menghubung itu merupakan suatu “sistimekologi” yang utuh
menyeluruh, dalam mana terdapat “saling ketergantungan”
antarasekalian unsur dan faktor hidup. Manusia mutlak membutuhkan
lingkungan hidup begitu juga sebaliknya. Hal tersebutberarti bahwa
manusia akan menggunakan sumber daya alam atau bahan baku
darilingkungan untuk dimanfaatkan sebagai pemenuhan kebutuhan hidup
manusia. Namun dalamperkembangannya, kebutuhan manusia tidak
sekadar untuk memenuhi kebutuhan hidup secara hayati atau
kebutuhan hidup sehari-hari. Perkembangan kebutuhan manusia
yangsemakin kompleks mengubah seluruh pola hidup manusia.
Menjadikan manusia sebagaimakhluk yang tidak hanya memenuhi
kebutuhan hayatinya, namun juga mengikuti selerakebudayaannya.8
Menurut David Bennett yaitu kelangsungan hidup manusia tergantung dari
kelestarian dan kualitas lingkungannya yang disebut dengan
prudential agreement. Berartibahwa semakin tinggi kelestarian dan
kualitas lingkungan maka kelangsungan hidup manusiasemakin terjamin
baik kualitasnya. Maka dibutuhkanlah peran manusia untuk
menjagakelestarian lingkungan hidup dengan memanfaatkan sumber
daya alam sebaik mungkin. Peran manusia tentunya harus arif,
sehingga dapat memberikan dampak baik bagi lingkungan
G. Pembangunan Nasional: Lingkungan Sosial dan Kebudayaan Indonesia

Pembangunan sosial ialah salah satu upaya dalam kerangka


pembangunan nasional dengan sistem desentralisasi, supaya kualitas hidup
warga masyarakat mencapai derajat yang dituju oleh pembangunan nasional
dengan sistem desentralisasi tersebut.
Pembangunan nasional merupakan rangkaian upaya pembangunan
yang berkesinambungan dan meliputi seluruh aspek kehidupan masyarakat,
bangsa dan negara, termasuk di antaranya pembangunan kebudayaan.
Pembangunan nasional dilaksanakan secara berencana, menyeluruh, terpadu,
terarah, bertahap, dan berkelanjutan untuk mewujudkan kesejahteraan rakyat
serta kedudukan yang sejajar dan sederajat dengan bangsa lain di dunia.

15
Untuk menjaga kesinambungan pembangunan, maka diperlukan adanya
perencanaan yang berkelanjutan.
Lingkungan sosial budaya terbentuk mengikuti keberadaan manusia di muka
bumi. Oleh karena itu, lingkungan sosial budaya sudah ada sejak makhluk
manusia atau homo sapiens ini ada atau diciptakan, lingkungan sosial budaya
lebih menekankan aspek manusia dalam lingkup budaya. Lingkungan sosial
budaya mengalami perubahan sejalan dengan peningkatan kemampuan adaptasi
kultural manusia terhadap lingkungannya. Untuk memberikan dasar pemahaman
tentang lingkungan sosial budaya maka materi yang akan disajikan dalam modul-
modul ini adalah berikut ini.

1. Manusia dan Lingkungan Sosial Budaya, dimaksudkan agar Anda dapat


memahami tentang hidup, kehidupan manusia, dan lingkungannya secara singkat.

2. Masyarakat dan Kebudayaan, disampaikan agar Anda dapat memahami


tentang masyarakat dan kebudayaan sebagai unsur lingkungan sosial budaya.

3. Kota dan Desa sebagai Lingkungan Hidup Manusia, dengan maksud agar
Anda dapat memahami Kota dan Desa sebagai lingkungan hidup buatan yang
banyak ditinggali manusia, serta sebagai wadah kegiatan manusia dalam
menjalani kehidupan berkelompok sebagai makhluk sosial.

4. Interaksi dan Persepsi Manusia terhadap Lingkungannya, diberikan dengan


maksud agar Anda dapat memahami hubungan yang terjadi antara manusia
dengan manusia dan manusia dengan lingkungannya, baik lingkungan sosial
maupun lingkungan fisik.

5. Pembangunan dan Perubahan Sosial Budaya dengan maksud agar Anda


dapat memahami konsep pembangunan dan perubahan sosial budaya akibat
pembangunan.

6. Melestarikan Pembangunan dan Lingkungan Sosial Budaya, dengan


maksud agar Anda dapat memahami bahwa perubahan-perubahan yang terjadi

16
dalam membangun yang dapat merusak pembangunan dan lingkungan sosial
budaya itu sendiri. Untuk itu, diperlukan cara bagaimana melestarikan
pembangunan lingkungan sosial budaya serta etika lingkungan yang mendasari
pembangunan agar lingkungan hidup manusia yang terdiri dari lingkungan alam,
lingkungan buatan dan lingkungan sosial tetap lestari.

17
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

1. Pengertian sistem sosial budaya, yaitu merupakan suatu keseluruhan dari


unsur” tata nilai, tata sosial dan tata laku manusia yang saling berkaitan dan
msing-masing unsur bekerja secara mandiri serta bersama-sama satu sama lain
saling mendukung untuk mencapai tujuan hidup manusia dalam masyarakat
2. Manusia dapat diklasifikasikan dalam tiga ras pokok, yaitu ras kaukasoid,
negroid dan mongoloid dan empat ras campuran ; australoid, viddoid,
polynesia, dan aino.
3. Kebudayaan Indonesia Asli kebudayaan Indonesia Asli dikuasai oleh nilai
agama, yang diikuti oleh nilai solidaritas dan nilai kesenian dan Kebudayaan
Islam kebudayaan Islam menjadi pewaris filsafat dan ilmu-ilmu yang bukan
hanya diulang-ulang, tetapi harus ditumbuhkan dengan pemikiran dan
penyelidikan yang bebas, yang dilakukan oleh pemeluk agama Islam maupun
agama yang lain yang hidup dalam suasana kebebasan kebudayaan
Arab Islam
4. Masyarakat nusantara adalah bentukan masyarakat atau hasil pembentukan
melalui proses waktu panjang yang telah ditempuh oleh semua kelompok
masyarakat menurut jenis dan intensitas pengaruh berlainan
5. Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap unsur perubahan nilai dapat
bersumber dari aspek lain dibidang sosial budaya, termasuk nilai dan sistem
nilai di luar Pancasila dan UUD 45 serta sebagai hasil dari proses perubahan
sosial dan hasil proses pembangunan.
6. Manusia dan alam merupakan satu kesatuan yang tak dapat terpisahkan. Setiap
aspekkehidupan manusia saling memiliki keterkaitan dengan alam.
7. Pembangunan nasional merupakan rangkaian upaya pembangunan yang
berkesinambungan dan meliputi seluruh aspek kehidupan masyarakat, bangsa
dan negara, termasuk di antaranya pembangunan kebudayaan.
B. SARAN

Saya sadari penulisan makalah ini banyak kekurangan baik dari segi bahasa
maupun dari segi penulisan, karena kami masih dalam tahap belajar, kritik dan saran
itulah yang sangat diharapkan.

18
DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/26636851/DINAMIKA_SOSIAL_BUDAYA_I
NDONESIA_DALAM_PEMBANGUNAN
http://nurkartikaaa.blogspot.com/2016/12/masyarakat-nusantara-
bentukan.html
https://www.studocu.com/id/document/universitas-islam-negeri-syarif-
hidayatullah-jakarta/psikologi-sosial-i/makalah-ssbi-
kel/41532620
https://repository.unikom.ac.id/34338/1/Dinamika%20sosial%20budaya%2
0Indonesia%20dalam%20pembangunan.pdf

19

Anda mungkin juga menyukai