Anda di halaman 1dari 9

 

Makalah Administrasi Publik


DI
S
U
S
U
N
Oleh
Nama : Dermanjaya Laia
Npm : 16011111058

Program Studi Ilmu Pemerintahan


Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik
Universitas Darma Agung
Medan
2020
BAB I
PENDAHULUAN
 
Latar Belakang
Administrasi publik atau administrasi negara dewasa ini telah diberikan arti
lebih dari sekedar pengertian yang sederhana yaitu “ilmu urusan negara”
administrasi publik memiliki peranan yang sangat besar dalam
mencakupkeseluruhan aspek dari lingkungan sosial, politik, budaya, dan hukum
yangmempengaruhi pelaksanaan tugas dari lembaga negara. Suatu organisasi
baikitu organisasi pemerintah maupun organisasi swasta, untuk mencapai
suatutujuan perlu adanya unsur-unsur yang mendukung jalannya
operasionalorganisasi. Salah satu unsur yang menunjang berhasilnya tujuan
tersebutadalah manusia yang merupakan sumber daya yang paling berharga
danterpenting yang ada dalam lingkungan organisasi.Budaya organisasi
merupakan seperangkat nilai-nilai kepercayaan dan prinsip- prinsip yang dianut
oleh suatu organisasi yang mendasari sistem manajemenyang berlaku didalamnya
dan dijadikan pedoman perilaku bagi anggotaorganisasi. Budaya organisasi yang
kuat memberikan para pegawai suatu pemahaman yang jelas dari tugas-tugas yang
diberikan oleh suatuorganisasi,mempunyai pengaruh yang besar terhadap prilaku
anggota-anggotanya. Apabila buadaya organisasi ini telah dijiwai dan
dipraktekandengan kuat oleh setiap pegawai dengan baik sebagai individu
maupunsebagai satuan kerja didalam organisasi, maka apa yang diharapkan
oleh pegawai maupun stakeholders
 
akan terwujud. Dengan perilaku kerjayang sesuai dengan nilai-nilai yang berlaku,
maka akan menimbulkankonsistensi yang tinggi terhadap organisasi, sehingga
kinerja pegawai padaakhirnya akan meningkat dan hal ini berarti akan
meningkatkan pula kinerjadari unit kerja dan pada gilirannya akan meningkatkan
kinerja orgnisasi,sehingga organisasi akan dapat terus berkembang dan bertahan
untuk waktuyang lama.
 2. Rumusan Masalah

Apa itu yang dimaksud dengan administrasi negara?

Apa saja karekteristik dari ilmu administrasi negara/public itu?

Apa saja paradigmanya?

3. Tujuan penulisan

Tujuan dari pembuatan makalah yakni untuk memenuhi tugas IlmuAdministrasi


public, serta untuk mempelajari ilmu Administrasi publik tidak hanyadari segi
pengertian sja melainkan dari setiap aspek yang tercakup didalamnya.
Untuk mengetahui pengertian Administrasi Negara/publikUntuk mengetahui
definisi atau karakteristik dari ilmu Administrasinegara/public itu Serta paradigma
paradigma yang tercantum didalamnya.
 
BAB II
PEMBAHASAN
 

Pengertian Administrasi Negara/Publik


 
Negara adalah suatu bahasan ilmu sosial yang mempelajari tiga elemen
pentingkehidupan bernegara yang meliputi
lembaga legislatif, yudikatif, dan eksekutifserta
 
hal- hal yang berkaitan dengan publik yang meliputi kebijakan publik,
manajemen publik, administrasi pembangunan, tujuan negara, dan etika yang
mengatur penyelenggara negara.Secara sederhana, administrasi publik adalah ilmu
yang mempelajari tentang bagaimana pengelolaan suatuorganisasi
publik. Meskipun sama-sama mengkaji
 tentang organisasi, administrasi publik ini berbeda dengan ilmumanajemen: jika
 manajemen mengkaji tentang pengelolaan organisasi swasta, maka
administrasi publik mengkaji tentang organisasi publik/pemerintah, seperti depart
emen-departemen, dan dinas-dinas, mulai dari tingkatkecamatansampai tingkat
pusat.Kajian ini termasuk mengenai birokrasi; penyusunan, pengimplementasian,
dan pengevaluasian kebijakan publik; administrasi
pembangunan; ke pemerintahan daerah; dangood governance. Administrasi adalah
usaha dan kegiatan yang berkenaan
 
dengan penyelenggaraan kebijaksanaan untuk mencapai tujuan. Berikut adalah be
berapa pengertian tentang administrasi negara yang dikutip dari berbagai
sumber :Administrasi Negara adalah suatu bahasan ilmu sosial yang mempelajari
tiga
elemen penting kehidupan bernegara yang meliputi lembaga legislatif, yudikatif, d
aneksekutif serta hal- hal yang berkaitan dengan publik yang meliputi kebijakan
publik,manajemen publik, administrasi pembangunan, tujuan negara, dan etika
yangmengatur penyelenggara negara.

 
Definisi administrasi Negara/Publik Menurut Para Ahli
Leonard D. White (1926) menyatakan bahwa administrasi negara terdiri
darisemua kegiatan yang bertujuan untuk melaksanakan kebijakan publik
(public policy). Pentingnya
studi administrasi negara dikaitkan dengan kenyataan bahwakehidupan menjadi
tak bermakna, kecuali dengan kegiatan-kegiatan yang
bersifat public. Segala hal yang berkenaan dengan penyelenggaraan kegiatan-
kegiatanyang bersifat publik telah dicakup dalam pengertian administrasi
negara,khususnya dalam mengkaji kebijaksanaan publik.Dalam proses
pembangunan sebagai konsekuensi dari pandangan bahwaadministrasi negara
merupakan motor penggerak pembangunan, makaadministrasi Negara membantu
untuk meningkatkan kemampuan administrasi.Artinya, di samping memberikan
ketrampilan dalam bidang prosedur, teknik, danmekanik, studi administrasi akan
memberikan bekal ilmiah mengenai bagaimanamengorganisasikan segala energi
social dan melakukan evaluasi terhadapkegiatan. Dengan demikian, determinasi
kebijaksanaan public, baik dalam tahapanformulasi, implementasi, evaluasi,
amupun terminasi, selalu dikaitkan denganaspek produktifitas, kepraktisan,
kearifan, ekonomi dan apresiasi terhadap systemnilai yang berlaku.
Peranan administrasi negara makin dibutuhkan dalam alam globalisasi yang
amatmenekankan prinsip persainagn bebas. Secara politis, peranan administrasi
negaraadalah memelihara stabilitas Negara, baik dalam pengertian keutuhan
wilayahmaupun keutuhan politik. Secara ekonomi, peranan administrasi negara
adalahmenjamin adanya kemampuan ekonomi nasional untuk menghadapi
danmengatasi persaingan global.Adapun beberapa pakar atau ahli mengemukakan
pendapat mengenai ilmuadministrasi negara/public sebagai berikut :1.
 
Pfiffner dan PreshtusPengerian administrasi negara menurut Pfiffner dan Preshtus
adalah suatu proses yang berhubungan dengan pelaksanaan kebijakan negara.2.
 
DimocksDefinisi administrasi negara menurut Dimocks adalah kegiatan
negaradalam melaksanakan kekuasaan atau wewenang politiknya.3.
 
Prof Dr. Prajudi AtmosudirjoMenurut Prof Dr. Prajudi Atmosudirjo, definisi
administrasi negara adalah bantuan penyelenggaraan dari pemerintah, dengan kata
lain pemerintah (pejabat)tidak dapat menunaikan tugas-tugas kewajibannya tanpa
administrai negara.4.
 
Edward H. Litchfield Pengertian administrasi negara menurut Edward H.
Litchfield adalah suatustudi mengenai bagaimana bermacam-macam badan
pemerintah diorganisir,diperlengkapi dengan tenaga-tenaganya, dibiayai,
digerakkan, dan dipimpin.5.
 
Wight WaldoMenurut Dwight Waldo, definisi Administrasi negara adalah
manajemendan organisasi dari manusia dan peralatannya guna mencapai tujuan
pemerintah.6.
 
George J. GordonGeorge J. Gordon mengatakan pengertian Administrasi negara
dapatdirumuskan sebagai seluruh proses, baik yang dilakukan organisasi
maupun perseorangan yang berkaitan dengan penerapan atau pelaksanaan hukum
dan peraturan yang dikeluarkan oleh badan legislatif, eksekutif, serta peradilan.

 Karakteristik Ilmu administrasi Negara


Karakteristik Ilmu Administrasi dalam Pendidikan:Adanya kerjasama
dalam mencapai tujuan pendidikan, baik pada tingkat pembelajaran, sekolah,
maupun kelembagaan;Proses dalam mencapai tujuan pendidikan yang dimulai
dengan perencanaan, pengerahan, pemantauan, dan penilaian;Dapat dilihat dari
kerangka berpikir system, yaitu keseluruhan yang terdiri dari bagian- bagian yang
berinteraksi dalam proses mengubah masukan menjadikeluaran ( input, proses,
dan keluarannya );Dapat dilihat dari segi manajemen, yaitu melihat kepada usaha
untuk pemanfaatansumber- sumber daya dalam mencapai tujuan pendidikan
supata tidak terjadi pemborosan, baik sumber daya manusia, uang, sarana dan
prasarana, maupunwaktu;Adanya kepemimpinan, yaitu bagaimana kemampuan
administrator dalammelaksanakan tut wuri handayani, ing madyo mangun karso
dan ing nagars
asung tulodo dalam mencapai tujuan pendidikan, bagaimana
ia menggerakkanorang lain untuk bekerja, mempengaruhi dan mengawasi,
bekerjasama danmemberi contoh;Adanya proses pengambilan keputusan, yakni
seorang administrator harus bisamembuat pemecahan dari masalah
kerjasama yang dihadapi dengan memilihalternatif kemungkinan yang
terbaik;Adanya komunikasi, yaitu pengertian timbal balik dalam suatu proses
kerjasamasecara tansparan;Adanya tatausaha, yaitu administrasi pendidikan
dilihat dari pengertian sempit berupa kegiatan rutin dalam bentuk pekerjaan
kantor.

 Paradigma Administrasi Negara/publik


 
Nicholas Henry (1985), memaparkan Lima paradigma administrasi
publikyang dipetakan dalam upaya untuk menunjukkan bahwa gagasan
administrasi publik sebagai sesuatu yang unik, sintesis lapangan yang relatif baru.
Disiplinilmu ini disusun sebagai suatu pencampuran dari teori organisasi,
ilmumanajemen, dan konsep kepentingan umum. Kemudian
menyarankan bahwasudah waktunya administrasi publik membentuk dirinya
sebagai kurikulumotonom di perguruan tinggi dan universitas dalam rangka
mempertahankanrelevansi dan kelayakan sosialnya.Masing-
masing fase dapat ditandai menurut "lokus" atau "fokus”. Lokus
adalah tempat yang menggambarkan di mana ilmu tersebut berada. Sebuah
lokusadministrasi publik adalah birokrasi pemerintah, tetapi ini tidak sepebuhnya
tepatdan lokus tradisional ini sering dikaburkan. Dalam perkembangannya lokus
dariilmu administrasi publik menjadi kepentingan publik (
  public interest 
) dan urusan publik (
  public affair 
). Fokus adalah apa yang menjadi pembahasan penting dalammemepelajari ilmu
administrasi publik. Salah satu fokus administrasi publik yaitu"prinsip-prinsip
administrasi" tertentu, tapi, sekali lagi, fokus disiplin ilmu initelah berubah
dengan paradigma perubahan administrasi publik. Dalam perkembangannya fokus
dari ilmu administrasi publik menjadi teori organisasidan ilmu manajemen. Dua
Paradigma Administrasi Negara, yaitu:

1. Paradigma 1 : Dikotomi Politik dan Administrasi, tahun 1990-1926
 Paradigma 1, dikotomi politik dalam administrasi menekankan pada lokus
dimanaadministrasi publik seharusnya diletakkan. Jelas, dalam pandangan
Goodnow danrekan-rekannya sesama pemerhati public administration,
administrasi publik harus berpusat pada birokrasi pemerintah. Fokus bidang ini
terbatas pada masalah-masalah- masalah organisasi dan penyususnan anggaran
dalam birokrasi pemerintahan, politik dan kebijakan merupakan isi dari ilmu
politik. Awallegitimasi konseptual lokus ini yang berpusat pada definisi lapangan,
dan salahsatu permasalahan yang akan berkembang untuk akademisi dan praktisi
yaitumasalah dikotomi ilmu politik dan ilmu administrasi.

2. Paradigma 2 : Prinsip- Prinsip Administrasi, tahun 1927-1937
 Pada masa ini lokus administrasi publik kurang diperhatikan, sedangkan
fokusnyaadalah
“prinsip
-
 prinsip” manajerial yang dipandang berlaku universal pada setiap
 bentuk organisasi dan lingkungan budaya. Perbedaan pendapat dari
administrasi publik pada 1940-an salah satunya adalah keberatan bahwa politik
dan pemerintahan tidak akan pernah bisa dipisahkan. Kemudian yang lainnya
adalah bahwa prinsip-prinsip administrasi secara logis tidak konsisten. Pada
abad pertengahan, dua definisi pilar yaitu dikotomi politik/administrasi publik
dan prinsip-prinsip administration telah digulingkan dan ditinggalkan oleh
kaumintelektual yang kreatif di lapangan. Pengabaian ini meninggalkan
administrasi

 publik dari epistemologi yang berbeda-identitas yang tidak jelas.


Beberapa berpendapat bahwa suatu identitas belum dapat ditemukan. Hubungan
konseptualyang logis antara Administrasi Publik dan Ilmu Politik yaitu, proses
pembuatan
kebijakan publik. Administrasi Publik menentukan isi “kotak hitam" pada proses
itu: perumusan kebijakan publik dalam birokrasi publik dan mengubungkannya
ke politik. Ilmu politik dianggap mempertimbangkan "Input Dan output" dari
prosesitu: tekanan dalam politik menghasilkan perubahan Politik Dan sosial.
3. Administrasi Publik Sebagai Ilmu Politik, tahun 1950-1970.
 Definisi fase ketiga ini sebagian besar adalah usaha membangun
kembalihubungan antara administrasi publik dan ilmu politik. Tapi konsekuensi
dari usahaini adalah untuk "mendefinisikan" bidang ilmu ini, setidaknya dalam hal
fokus
analisis, "keahlian” esensial. Dengan demikian,
tulisan-tulisan tentangadministrasi publik di tahun 1950-an berbicara tentang
bidang ini sebagai"penekanan," sebuah "daerah kepentingan, "atau bahkan
sebagai" sinonim "ilmu politik. Administrasi publik kembali menjadi bagian dari
ilmu politik.Pelaksanaan prinsip-prinsip administrasi sangat dipengaruhi oleh
berbagai macam faktor
lingkungan, jadi tidak “
value free
” (bebas nilai).
Pada tahun 1962, administrasi publik tidak dimasukkan sebagai Sub bidang ilmu
politik dalam laporan KomiteIlmu Politik sebagai Disiplin Asosiasi Ilmu Politik
Amerika.

4. Administrasi Negara sebagai Ilmu Administrasi, tahun 1956-1970
 Pada masa ini Administrasi publik tetap menggunakan paradigma
ilmuadministrasi, dengan mengembangkan pemahaman sosial psikologi, dan
analisissistem sebagai pelengkapnya .Sebagai sebuah paradigma, ilmu
administrasimemberikan fokus tapi tidak lokus. Menawarkan teknik yang
membutuhkankeahlian dan spesialisasi, tetapi dalam pengaturan kelembagaan
bahwa keahlianyang harus diterapkan tidak dapat didefinisikan. Sebagai
Paradigma, administrasiadalah administrasi dimana pun ia ditemukan; Fokus lebih
difavoritkan daripadalokus. Ada masalah dalam ilmu administrasi, dan nyata. Jika
Ilmu administrasiterpilih sebagai satu-satunya fokus administrasi publik, bisakah
satu hal ini terus berbicara dalam administrasi publik? Setelah semua, ilmu
administrasi, tidakmenganjurkan prinsip-prinsip universal, namun berpendapat
bahwa semuaorganisasi dan metodologi manajerial memiliki karakteristik
tertentu, pola, dan patologi yang sama. Kalau saja ilmu administrasi didefinisikan
dalam paradigma bidang ini, maka administrasi publik akan bertukar, terbaik,
"penekanan" dalam bidang ilmu politik, yang terbaik, sub bidang di sekolah ilmu
administrasi. Hal inisering diartikan bahwa sekolah administrasi bisnis akan
menyerap bidangadministrasi publik. Sebagai sebuah paradigma, ilmu
administrasi tidak bisamemahami nilai lebih dari kepentingan umum.Tanpa unsur
kepentingan umum,ilmu administrasi dapat digunakan untuk tujuan apa pun, tidak
peduli seberapa bertentangan dengan nilai-nilai demokrasi. Konsep penentuan dan
penerapankepentingan publik mendefinisikan pilar administrasi publik dan lokus
dari bidangyang hanya menerima sedikit jika setiap perhatian hanya dalam
konteks ilmuadministrasi, hanya sebagai fokus teori organisasi / ilmu manajemen
kurangmenyimpan dukungan dalam ilmu politik.

5. Administrasi Publik sebagai Administrasi Publik, tahun 1970-Sekarang
 Kurangnya kemajuan dalam menggambarkan sebuah lokus untuk bidang
ini, atauurusan publik apa dan "resep untuk kebijakan publik " harus mencakup
hal yangrelevan dengan administratior publik. Namun demikian, bidang ini tidak
munculuntuk penekanan pada keunikan faktor-faktor sosial tertentu untuk
sepenuhnyadikembangkan negara sebagai lokus yang tepat. Pilihan fenomena ini
mungkin
agak sewenang-wenang pada bagian dari administratior publik, tetapi
mereka berbagi kesamaan sehingga mereka memiliki konsep lintas disiplin di
universitas,membutuhkan kapasitas sintesis intelektual, dan bersandar ke arah
tema yangmencerminkan kehidupan perkotaan,hubungan administrasi antar
organisasi, dan menghubungkan teknologi dan nilai kemanusiaan, secara singkat.
Perbedaan Tradisional dan kekakuan bidang ini antara"ruang publik"dan "ruang
privat" tampaknya memudarnya sebagai administrasi publik baru dan secara
fleksibel didefinisikan sebagai lokus. Selain itu,administrator publik telah semakin
berkaitan dengan yang erat dengan bidangilmu kebijakan, ekonomi politik, proses
pembuatan kebijakan publik dananalisisnya, dan pengukuran output kebijakan.
 

BAB III
PENUTU
Kesimpulan
  Negara adalah suatu bahasa ilmu sosial yang mempelajari tiga elemen
penting kehidupan bernegara yang meliputi
lembaga legislatif, yudikatif, dan eksekutifserta hal- hal yang berkaitan dengan
publik.

Anda mungkin juga menyukai