Anda di halaman 1dari 10

DAFTAR ISI

Daftar Isi...........................................................................................................1

Kata Pengantar..................................................................................................2

Bab I Pendahuluan............................................................................................3
A. Latar belakang

Bab II Permasalahan..........................................................................................4
A. Rumusan Masalah
B. Tujuan Masalah

Bab III Pembahasan...........................................................................................5


A. Pengertian Sosial Budaya
B. Landasan Teori

Bab IV Penutup..................................................................................................6
A. Kesimpulan
B. Saran

Daftar Pustaka....................................................................................................7
Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatnya sehingga
makalah ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak
terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan
baik materi maupun pikirannya.

Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan bagi para pembaca ,
Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah agar menjadi lebih baik
lagi.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin masih banyak
kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran
dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata semoga makalah tentang Pengaruh sosial budaya terhadap integritas
masyarakat”ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Semarang , 14 April 2017

Penyusun
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sosial adalah perilaku manusia yang menggambarkan nonindividualisme,
Pengertian sosial ini menunjuk pada hubungan manusia dalam kemasyarakatan,
hubungan antar manusia, hubungan antar manusia dengan kelompok, serta
hubungan manusia dengan organisasi untuk mengembangkan dirinya. Dalam
pengertian sosial ini menunjukan bahwa manusia adalah makhluk sosial yang tidak
bisa hidup sendiri dan masih membutuhkan bantuan orang lain. Sosial tidak pernah
terlepas juga dengan budaya yang ada dimasyarakat karena budaya lahir dari
kebiasaan masyarakat yang terjadi secara terus menerus dan berulang sehingga
menjadi sebuah kebudayaan.
Pengertian dari kebudayaan adalah sesuatu yang mempengaruhi tingkat
pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang ada didalam fikiran
manusia. Di dalam sosial budaya masyarakat, konflik bisa saja terjadi apabila individu
beranggapan bahwa kebudayaan dirinya lebih baik dari kebudayaan orang lain,
sehingga timbullah konflik yaitu berusaha untuk memenuhi tujuan dengan jalan
menentang pihak lawan. Konflik dapat disebabkan pula oleh faktor harga diri dan
kelompok terusik , adanya perbedaan pendirian atau sikap, perbedaan kebudayaan
dan benturan kepentingan. Adat kebiasaan dan tradisi yang hidup dalam
masyarakat adalah tali pengikat kesatuan perilaku di dalam masyarakat. Suatu
kelompok yang mengalami konflik yang berlangsung lama akan menyebabkan
disentrigasi dan untuk menyelesaikan semua itu melalui integritas masyarakat.
Banyaknya pengertian tentang sosial budaya dan integritas yang belum difahami
secara menyeluruh oleh masyarakat maka dari itu saya mengambil tema “Pengaruh
sosial budaya terhadap integritas masyarakat”
BAB II

PERMASALAHAN

A. Rumusan Masalah
Saya telah menyusun beberapa masalah yang akan dibahas dalam makalah ini,
yaitu :
1. Apa pengertian sosial budaya dalam masyarakat ?
2. Apa saja permasalahan yang terjadi dalam masyarakat ?
3. Apa yang bisa mengendalikan sehingga permasalahan bisa selesai ?
B. Tujuan Masalah
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan masalah dalam penulisan
makalah ini, yaitu :
1. Mengetahui pengertian sosial budaya dalam masyarakat.
2. Mengetahui latar belakang permasalahan yang muncul dalam masyarakat.
3. Masyarakat bisa menghindari terjadinya permasalahan.
BAB III
PEMBAHASAN

A. Pengertian sosial budaya dalam masyarakat


Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa sansekerta yaitu buddhayah,
yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai
hal-hal yang berkaitan dengan budi, dan akal manusia. kebudayaan sangat erat
dengan masyarakat. Melville J. Herskovits dan Bronislaw Malinowski
mengemukakan bahwaw segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat
ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Istilah
untuk pendapat itu adalah cultural-Determinism.

Sosial budaya terdiri dari 2 kata, yang pertama definisi sosial, menurut kamus
umum bahasa indonesia milik W.J.S Poerwadatarminta, sosial ialah segala
sesuatu yang mengenai masyarakat atau kemasyarakatan atau dapat juga berarti
suka memperhatikan kepentingan umum (kata sifat). Sedangkan budaya dari
kata Sans atau Bodhya yang artinya pikiran dan akal budi. Budaya ialah segala
hal yang dibuat oleh manusia berdasarkan pikiran dan akal budinya yang
mengandung cinta, rasa dan karsa. Dapat berupa kesenian, pengetahuan, moral,
hukum, kepercayaan, adat istiadat ataupun ilmu.

Maka definisi sosial budaya itu sendiri adalah segala hal yang dicipta oleh
manusia dengan pemikiran dan budi nuraninya untuk kehidupan dalam
kehidupan masyarakat. Atau lebih singkatnya manusia membuat sesuatu
berdasar budi dan pikirannya yang diperuntunkan dalam kehidupan masyarakat.
Manusia sebagai pencipta dan pengguna kebudayaan, terciptanya sebuah
kebudayaan bukan hanya dari buah pikir dan budi manusia, tetapi juga
dikarenakan adanya interaksi antara manusia dengan alam sekitarnya. Suatu
interaksi dapat berjalan apabila ada lebih dari satu orang yang saling
berhubungan atau komunikasi. Dari interaksi itulah terjadi sebuah kebudayaan
yang menyangkut lingkungan sekitar dan oleh sebab itu pula kita mempunyai
beragam kebudayaan.
Seiring dengan kemajuan teknologi, dan informasi, hubungan, dan saling
keterkaitan kebudayaan-kebudayaan di dunia saat ini sangat tinggi. Selain
kemajuan teknologi, dan informasi, hal tersebut juga dipengaruhi oleh faktor
ekonomi, migrasi dan agama.
Contoh negara dengan kebudayaannya sendiri, yaitu :
1. Afrika
Beberapa kebudayaan di benua afrika terbentuk melalui penjajahan Eropa,
seperti kebudayaan Sub-Sahara. Sementara itu, wilayah Afrika Utara lebih
banyak terpengaruhi oleh kebudayaan Arab dan islam.
2. Amerika
kebudayaan di benua Amerika dipengaruhi oleh suku-suku asli benua
Amerika. Orang-orang dari afrika (terutama di Amerika serikat) dan para
imigran Eropa terutama Spanyol, Inggris, Perancis, Portugis, Jerman dan
Belanda.
3. Asia
Asia memiliki berbagai kebudayaan yang berbeda satu sama lain,
meskipun begitu, beberapa kebudayaan tersebut memiliki pengaruh yang
menonjol terhadap kebudayaan lain.
4. Australia
Kebanyakan budaya di Australia masa kini berakar dari kebudyaan Eropa
dan Amerika. Kebudayaan Eropa dan Amerika tersebut kemudian disatukan
lalu dikembangkan oleh negara Australia.
5. Eropa
kebudayaan Eropa banyak terpengaruh oleh kebudayaan negara-negara
yang pernah dijajahnya. Kebudayaan ini dikenal juga sebagai “kebudayaan
barat”.

B. Pertentangan masyarakat
pertentangan masyarakat menurut saya adalah suatu konflik yang terjadi
didalam suatu lingkungan masyarakat. Dimana ada suatu kelompok yang
tidak menyukai kelompok lain, sehingga akan banyak menimbulkan
perselisihan diantara mereka. Contoh yang terjadi di Negara Indonesia , yaitu
:
GAM (gerakan Aceh merdeka) dan PT. Freepot yang terjadi di Papua.
Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya pertentangan sosial :
1. Kecemburuan sosial dari masyarakat
2. Adanya rasa tidak puas terhadap program kepemerintahan
3. Banyak adu domba antara politik, agama, suku serta budaya.
C. Integritas masyarakat
integritas masyarakat dapat diartikan sebagai adanya kerjasama dari
seluruh anggota masyarakat, mulai dari individu, keluarga, lembaga-lembaga
dan masyarakat. Secara keseluruhan integritas masyarakat akan terwujud
apanila mampu mengendalikan prasangka yang ada didalam masyarakat,
sehingga tidak terjadi konflik.
D. Landasan teori
landasan teori yang digunakan dalam makalah ini adalah teori menurut
Karl Marx dan Max Weber.
Teori konflik menurut Karl Marx
Pokok-pokok pandangan Karl Marx, tentang teori konflik dan pandangan
terhadap masyarakat adalah sebagai berikut :
1. Marx melihat masyarakat sebagai sebuah proses perkembangan yang
akan menyudahi konflik melalui konflik dan ciri utama hubungan-
hubungan sosial.
2. Tindakan-tindakan, sikap-sikap dan kepercayaan individu tergantung
pada hubungan-hubungan sosialnya, dan hubungan sosialnya tergantung
pada kelasnya.
3. Kepentingan fisik, keprimaan dan kepentingan kebutuhan bendawi
adalah mendahului atau memotivasimunculnya kebutuhan jiwa.

Teori konflik yang dikemukakan oleh Max Weber adalah sebagai berikut :
1. Semakin meluasnya polarisasi, semakin keras konflik yang terjadi.
2. Semakin keras konflik yang ada, semakin besar perubahan struktural yang terjadi
pada sistem dan semakin luas proses pemerataan sumber ekonomi.
3. Semakin besar kesadaran akan interest kelompok mereka dan semakin keras
pertanyaan mereka terhadap keabsahan sistem pembagian pendapatan.

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan
sosial budaya itu sendiri adalah segala hal yang dicipta oleh manusia dengan
pemikiran dan budi nuraninya untuk kehidupan dalam kehidupan masyarakat. Atau
lebih singkatnya manusia membuat sesuatu berdasar budi dan pikirannya yang
diperuntunkan dalam kehidupan masyarakat.
Manusia sebagai pencipta dan pengguna kebudayaan, terciptanya sebuah
kebudayaan bukan hanya dari buah pikir dan budi manusia, tetapi juga dikarenakan
adanya interaksi antara manusia dengan alam sekitarnya. Suatu interaksi dapat
berjalan apabila ada lebih dari satu orang yang saling berhubungan atau komunikasi.
Dari interaksi itulah terjadi sebuah kebudayaan yang menyangkut lingkungan sekitar
dan oleh sebab itu pula kita mempunyai beragam kebudayaan.
Didalam suatu masyarakat pasti akan mengalami sebuah permasalahan-
permasalahan yang akan mengakibatkan terjadinya konflik, diantaranya yaitu :
1. Perbedaan kepentingan
2. Prasangka dan Diskriminatif pada tindakan
3. Konflik terhadap kelompok lain

Cara pengendalian dari permasalahan-permasalahan diatas, yaitu melalui


integritas masyarakat, yang mengandung pengertian sebagai berikut :

Integritas masyarakat adalah adanya kerjasama dari seluruh masyarakat.

B. Saran
Makalah yang ditulis ini tentunya sangat jauh dari nilai kesempurnaan. Meskipun
demikian penulis tetap menyarankan kepada para pembaca, agar dalam menjalani
kehidupan sehari-hari selalu melihat konflik maupun pertentangan-pertentangan
yang bersumber dari perbedaan secara logis dan realistis, sehingga tidak
menimbulkan konflik yang lebih besar yang dapat mengarahkan kita pada
perpecahan dalam berbangsa.semoga makalah yang sederhana ini memiliki manfaat
bagi penulis khususnya dan seluruh pembaca pada umumnya.

DAFTAR PUSTAKA
1. Dra. Christine Diah Wahyuningsih, Msi. Sistem Sosial Budaya Indonesia (SSBI)
2. https://www.nomor1.com/pengertian-sosial.htm
3. http://top-studies.blogspot.co.id/2015/12/pengertian-lengkap-sosial-
budaya.html?m=1
4. http://googleweblight.com/?lite_url

Anda mungkin juga menyukai