Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Remaja adalah waktu manusia berumur belasan tahun. Pada masa remaja
manusia tidak dapat disebut sudah dewasa tetapi tidak dapat pula disebut anak-
anak. Masa remaja adalah masa peralihan manusia dari anak-anak menuju
dewasa. Pada masa ini, remaja sangat rentan terhadap perilaku buruk di
lingkungannya, atau kenakalan remaja yang banyak terjadi saat ini.
Kenakalan remaja atau juvenile delinquency adalah perilaku jahat atau
kenakalan anak-anak muda yang merupakan gejala sakit atau patologis secara
sosial pada remaja. Untuk meminimalkan kenakalan remaja, diperlukan peran
penting orang tua. Namun pada kenyataannya, padatnya aktivitas orang tua
sehingga tidak dapat meluangkan banyak waktu untuk anak-anaknya, dan
akibatnya mereka mulai mencari jati diri sendiri di luar lingkungan keluarga.
Mereka menganggap bahwa diri mereka diterima di kalangan tersebut.
Sehingga dengan mudahnya hanyut terbawa arus pergaulan yang tidak baik dan
mulailah terbentuk karakter mereka yang tidak baik pula. Misalnya: melawan
orang tua, kabur dari rumah, menghabiskan uang orang tua sampai akhirnya
terjerumus narkoba.
Penyalahgunaan narkoba biasanya diawali dengan pemakaian pertama
pada usia SD atau SMP, karena tawaran, bujukan, dan tekanan seseorang atau
kawan sebaya. Didorong pula oleh rasa ingin tahu dan rasa ingin mencoba.
Mereka menerima bujukan tersebut tanpa berpikir panjang akibat yang
ditimbulkan. Dengan mengikuti yang lainnya mereka menganggap bahwa yang
mereka lakukan merupakan hal yang biasa di masa ini, bahkan sudah disebut
sebagai tren. Padahal tanpa mereka sadari, hal tersebut dapat merugikan diri
sendiri, keluarga, dan lingkungan.
Banyaknya jenis narkoba/narkotika yang beredar dengan harga jutaan
hingga yang dapat dijangkau oleh kantong para remaja mempermudah mereka
untuk mendapatkan barang haram tersebut. Bahkan mereka tak segan melakukan

1
berbagai cara untuk mendapatkan barang tersebut. Hal itu berarti narkoba dapat
menimbulkan masalah kenakalan baru. Misalnya, anak berbohong kepada orang
tua meminta uang untuk keperluan sekolah, padahal untuk membeli narkoba.
Kasus penyalahgunaan narkoba meningkat pesat di Indonesia. Meskipun
pemerintah dan masyarakat telah melakukan berbagai upaya, namun yang dapat
dilakukan adalah mencegah dan mengendalikan agar masalahnya tidak meluas,
sehingga tidak merugikan masa depan bangsa, karena merosotnya kualitas sumber
daya manusia terutama generasi mudanya.

1.2. Rumusan Masalah


Dari latar belakang tersebut, penulis merumuskan masalah sebagai berikut:
1. Apa pengertian kenakalan remaja?
2. Apa pengertian dan jenis-jenis narkoba?
3. Apa dampak penyalahgunaan narkoba dan upaya menghindari narkoba?

1.3. Tujuan Penulisan


1. Untuk mengetahui pengertian kenakalan remaja.
2. Untuk mengetahui pengertian dan jenis-jenis narkoba.
3. Untuk mengetahui dampak penyalahgunaan narkoba dan upaya untuk
menghindari narkoba.

1.4. Manfaat Penulisan


Dengan membaca makalah ini diharapkan pembaca dapat mengetahui apa
yang dimaksud dengan kenakalan remaja, pengertian dan jenis-jenis narkoba,
serta dampak penyalahgunaan narkoba dan cara menghindari narkoba tersebut.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Kenakalan Remaja


Kenakalan remaja atau juvenile delinquency adalah perilaku jahat atau
kenakalan anak-anak muda yang merupakan gejala sakit atau patologis secara
sosial pada remaja. Istilah kenakalan remaja mengacu pada suatu rentang yang
luas dari tingkah laku yang tidak dapat diterima sosial sampai pelanggaran status
hingga tindak kriminal. Kenakalan remaja juga merupakan suatu perbuatan yang
melanggar norma, aturan, atau hukum dalam masyarakat yang dilakukan pada
usia remaja atau transisi masa anak-anak ke dewasa.
Kenakalan remaja meliputi semua perilaku yang menyimpang dari norma-
norma hukum pidana yang dilakukan oleh remaja. Perilaku tersebut akan
merugikan diri sendiri dan orang-orang di sekitarnya. Masalah kenakalan remaja
mulai mendapat perhatian masyarakat secara khusus sejak terbentuknya peradilan
untuk anak-anak nakal pada tahun 1899 di Illinois, Amerika Serikat.
Jenis-jenis kenakalan remaja di antaranya:
 Penyalahgunaan narkoba
 Seks bebas
 Tawuran antar pelajar
Kenakalan remaja tersebut termasuk dalam kenakalan terisolir yaitu perbuatan
nakal yang didorong oleh keinginan meniru dan keinginan menyesuaikan diri.
Kenakalan remaja terjadi karena beberapa faktor, bisa disebabkan dari
remaja itu sendiri (internal) maupun faktor dari luar (eksternal).
Faktor Internal
 Krisis identitas: Perubahan biologis dan sosiologis pada diri remaja
memungkinkan terjadinya dua bentuk integrasi. Pertama, terbentuknya
perasaan akan konsistensi dalam kehidupannya. Kedua, tercapainya identitas
peran. Kenakalan ramaja terjadi karena remaja gagal mencapai masa integrasi
kedua.

3
 Kontrol diri yang lemah: Remaja yang tidak bisa mempelajari dan
membedakan tingkah laku yang dapat diterima dengan yang tidak dapat
diterima akan terseret pada perilaku ‘nakal’. Begitupun bagi mereka yang
telah mengetahui perbedaan dua tingkah laku tersebut, namun tidak bisa
mengembangkan kontrol diri untuk bertingkah laku sesuai dengan
pengetahuannya.
Faktor Eksternal
 Faktor keluarga seperti tidak adanya komunikasi antar anggota keluarga,
perselisihan antar anggota keluarga, permasalahan ekonomi, kurangnya
pendidikan dari orang tua, cara didik yang salah di keluarga seperti terlalu
memanjakan anak, tidak memberikan pendidikan agama, atau penolakan
terhadap eksistensi anak, bisa menjadi penyebab terjadinya kenakalan remaja.
 Teman sebaya yang kurang baik.
 Komunitas/lingkungan tempat tinggal yang kurang baik.

2.2. Pengertian dan Jenis-jenis Narkoba


Narkoba adalah singkatan dari narkotika dan obat/bahan berbahaya. Selain
"narkoba", istilah lain yang diperkenalkan khususnya oleh Kementerian
Kesehatan Republik Indonesia adalah Napza yang merupakan singkatan
dari narkotika, psikotropika, dan zat adiktif. Semua istilah ini, baik "narkoba"
ataupun "napza", mengacu pada kelompok senyawa yang umumnya memiliki
risiko kecanduan bagi penggunanya. Menurut pakar kesehatan, narkoba
sebenarnya adalah senyawa psikotropika yang biasa dipakai untuk membius
pasien saat hendak dioperasi atau obat-obatan untuk penyakit tertentu. Namun kini
persepsi itu disalahartikan akibat pemakaian di luar peruntukan dan dosis yang
semestinya.
Berdasarkan Undang-Undang No. 35 tahun 2009 Narkotika adalah zat atau
obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis maupun semi
sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya
rasa nyeri dan dapat menimbulkan ketergantungan. Sedangkan Psikotropika

4
adalah zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis bukan narkotika, yang
berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang
menyebabkan perubahan pada aktivitas mental dan perilaku (Undang-Undang No.
5/1997)
Pada saat ini terdapat sedikitnya 35 jenis narkoba yang dikonsumsi
pengguna narkoba di Indonesia dari yang paling murah hingga yang mahal. Dan
di dunia terdapat kurang lebih 354 jenis narkoba. Di antara jenis narkoba yang
sering disalahgunakan yaitu:
 Heroin atau diamorfin (INN) adalah sejenis opioid alkaloid. Heroin murni
berbentuk bubuk putih sedangkan heroin tidak murni berwarna putih keabuan
(street heroin). Zat ini sangat mudah menembus otak sehingga bereaksi lebih
kuat dari pada morfin. Heroin dapat menyebabkan kecanduan.
 Ganja (Cannabis sativa syn. Cannabis indica) adalah tumbuhan budidaya
penghasil serat, namun lebih dikenal karena kandungan zat narkotika pada
bijinya, tetrahidrokanabinol (THC, tetra-hydro-cannabinol) yang dapat
membuat pemakainya mengalami euforia(rasa senang yang berkepanjangan
tanpa sebab).
 Morfin adalah alkaloid analgesik yang sangat kuat dan merupakan agen aktif
utama yang ditemukan pada opium. Morfin bekerja langsung pada sistem
saraf pusat untuk menghilangkan sakit. Efek samping morfin antara lain
adalah penurunan kesadaran, euforia, rasa kantuk, lesu, dan penglihatan
kabur. Morfin juga mengurangi rasa lapar, merangsang batuk, dan
meyebabkan konstipasi. Morfin menimbulkan ketergantungan tinggi
dibandingkan zat-zat lainnya. Pasien morfin juga dilaporkan menderita
insomnia dan mimpi buruk.

2.3. Dampak Penyalahgunaan Narkoba dan Upaya Menghindari Narkoba


Secara teknis, narkotika atau narkoba tidak berbahaya bagi kesehatan bila
digunakan pada hal-hal tertentu dan dalam dosis yang tepat. Namun bila
digunakan pada hal yang salah, maka akan berdampak negatif. Ada banyak sekali
dampak buruk yang dialami jika narkoba dikonsumsi, diantaranya:

5
1. Dampak narkoba terhadap fisik dan kesehatan
• Gangguan pada sistem saraf (neurologis), seperti: kejang-kejang,
imajinasi, dan halusinasi.
• Gangguan pada jantung dan pembuluh darah (kardiovaskuler).
• Gangguan pada kulit (dermatologis).
• Gangguan pada paru-paru (pulmoner).
• Sering sakit kepala, mual-mual dan muntah, murus-murus, suhu tubuh
meningkat, pengecilan hati dan insomnia.
• Gangguan terhadap kesehatan reproduksi yaitu gangguan padaendokrin,
seperti: penurunan fungsi hormon reproduksi (estrogen, progesteron,
testosteron), serta gangguan fungsi seksual.
• Gangguan terhadap kesehatan reproduksi pada remaja perempuan antara
lain perubahan periode menstruasi, ketidakteraturan menstruasi, dan
amenorhoe (tidak haid).
• Bagi pengguna narkoba melalui jarum suntik, khususnya pemakaian jarum
suntik secara bergantian, risikonya adalah tertular penyakit seperti
hepatitis B, C, dan HIV.
• Bahaya narkoba bisa berakibat fatal ketika terjadi over dosis yaitu
konsumsi narkoba melebihi kemampuan tubuh untuk menerimanya. Over
dosis bisa menyebabkan kematian.
2. Dampak narkoba terhadap psikologi
• Kerja lamban dan ceroboh, sering tegang dan gelisah.
• Hilang rasa percaya diri, apatis, pengkhayal, penuh curiga.
• Agitatif, menjadi ganas dan tingkah laku yang brutal.
• Sulit berkonsentrasi, perasaan kesal dan tertekan.
• Cenderung menyakiti diri, perasaan tidak aman, bahkan bunuh diri.
3. Dampak narkoba terhadap lingkungan sosial
• Gangguan mental
• Anti-sosial dan asusila.
• Dikucilkan oleh lingkungan.
• Merepotkan dan menjadi beban keluarga.

6
• Pendidikan menjadi terganggu dan masa depan suram.
Dan terakhir, yang paling berbahaya apabila si pecandu narkoba ingin berhenti
memakai narkoba, sayang sekali tapi efek dari pemakaian narkoba tidak bisa
sembuh total. Jadi si pemakai tetap akan terkontaminasi dengan berbagai penyakit
yang tidak dapat disembuhkan, seperti HIV.

Upaya Menghindari Narkoba


Bahaya narkoba bagi pelajar dan remaja begitu memprihatinkan.
Walaupun sudah banyak gembong dan pengedar narkotika yang ditangkap dan
dipenjara, tetapi peredaran narkoba masih sulit untuk dicegah dan ditanggulangi.
Dibutuhkan kerjasama yang serius dan baik dari pemerintah serta aparat, dan kita
sebagai masyarakat dalam pencegahan bahaya narkoba ini. Ada beberapa cara
untuk menghindari narkoba antara lain sebagai berikut:

1. Jangan pernah untuk mencoba-coba menggunakan narkotika, kecuali atas


dasar pertimbangan medis atau dokter.
2. Mengetahui akan berbagai macam dampak buruk narkoba.
3. Memilih pergaulan yang baik dan jauhi pergaulan yang bisa mengantarkan
kita pada penyalahgunaan narkotika.
4. Memiliki kegiatan-kegiatan yang positif, berolahraga atau pun mengikuti
kegiatan-kegiatan organisasi yang memberikan pengaruh positif baik kepada
kita.
5. Selalu ingat ancaman hukuman untuk penyalahguna narkoba, apalagi bagi
pengedar narkoba.
6. Gunakan waktu dan tempat yang aman, jangan keluyuran malam-malam.
Bersantailah dengan keluarga, berkaraoke, piknik, makan bersama, masak
bersama, beres-beres bersama nonton bersama keluarga.
7. Bila mempunyai masalah maka cari jalan keluar yang baik dan jangan jadikan
narkoba sebagai jalan pelarian.

7
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Kenakalan remaja meliputi semua perilaku yang menyimpang dari norma-
norma hukum pidana yang dilakukan oleh remaja. Perilaku tersebut akan
merugikan diri sendiri dan orang-orang di sekitarnya. Kenakalan remaja terjadi
karena beberapa faktor, bisa disebabkan dari remaja itu sendiri (internal) maupun
faktor dari luar (eksternal). Salah satu bentuk kenakalan remaja adalah
penyalahgunaan narkoba yang termasuk dalam kenakalan terisolir.
Narkoba adalah singkatan dari narkotika dan obat/bahan berbahaya.
Narkoba memiliki berbagai dampak, baik positif ataupun negatif. Namun karena
penyalahgunaan, pemakaian yang terlalu berlebihan justru dapat berujung pada
kematian. Tercatat sekitar 354 jenis narkoba di dunia, dan yang sering
disalahgunakan di antaranya adalah jenis heroin, ganja, dan morfin. Hingga kini,
peredaran narkoba masih sulit untuk dicegah dan ditanggulangi. Dibutuhkan
kerjasama yang serius dan baik dari pemerintah serta aparat, dan kita sebagai
masyarakat dalam pencegahan bahaya narkoba ini.

3.2 Saran
Semoga dengan disusunnya makalah ini dapat meningkatkan kesadaran
kita mengenai kenakalan remaja yang semakin marak di era globalisasi ini.
Khususnya penyalahgunaan narkoba yang hingga saat ini belum ditemukan solusi
untuk menghentikan tingkat pertumbuhan dan penyebarannya. Dengan
mengetahui dampak yang diakibatkan semoga kita senantiasa dapat membentengi
diri dari pengaruh atau iming-iming narkoba.

8
DAFTAR PUSTAKA

Wahyuningsih, Christine Diah, Dra., M.Si.. 2015. Patologi Sosial dalam


Globalisasi. Kediri: FAM Publishing.
https://id.wikipedia.org/wiki/Remaja (diakses pada 11 November 2016)
https://id.wikipedia.org/wiki/Kenakalan_remaja (diakses pada 11 November
2016)
https://id.wikipedia.org/wiki/Narkoba (diakses pada 11 November 2016)
https://jauhinarkoba.com/jenis-jenis-narkoba/ (diakses pada 11 November 2016)
http://www.indotipstricks.net/2015/07/bahaya-dan-kerugian-narkoba.html
(diakses pada 11 November 2016)
http://www.newsfarras.com/2015/05/cara-pencegahan-penyalahgunaan-
narkoba.html (diakses pada 12 November 2016)

Anda mungkin juga menyukai