Anda di halaman 1dari 9

TUGAS INDIVIDU

HAKIKAT MANUSIA DAN PENGEMBANGANNYA

Mata Kuliah : Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan


Nama Dosen : Dra. Hj. Nina Mardiana, M.Ed

Disusun Oleh : Revinka Frilia


NPM : 202001500428
Kelas : R1E

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN DAN PENGETAHUAN SOSIAL
UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRI
JAKARTA 2020
1. LATIHAN SOAL

1. Sifat sifat hakikat manusia yang membedakannya dari hewan.


Jawaban :
Wujud sifat hakikat manusia yang tidak dimiliki oleh hewan menurut paham
eksistensialisme yaitu :
a. Kemampuan menyadari diri, memiliki ciri khas (karakteristik), orang lain
merupakan pribadi-pribadi sekitar. Bagaimana dengan pohon, batu, cuaca, dan
lain-lain merupakan lingkungan non pribadi.
Pengembangan arah keluar : sosialitas. Pengembangan ke dalam :
individualitas.
b. Kemampuan bereksistensi, yaitu kemampuan menempatkan diri, bukan
berada, tapi memang ada.
c. Pemilikan kata hati, yaitu kemampuan membuat keputusan tentang yang baik
dan benar, tentang yang buruk dan salah bagi manusia sebagai manusia.
d. Moral (keberanian berbuat) atau etika, yaitu kemauan atau komitmen.
e. Tanggung jawab, yaitu kesediaan untuk menanggung segenap akibat dari
perbuatan (tanggung jawab pada Allah SWT, diri sendiri, orang lain, dan
masyarakat).
f. Kesetiaan melaksanakan kewajiban dan menyadari hak sebagai manifestasi
dari manusia sebagai makhluk sosial, tidak ada hak tanpa kewajiban.
Jika seseorang mempunyai hak untuk menuntut sesuatu maka tentu ada pihak
lain yang berkewajiban untuk memenuhi hak tersebut (yang pada saat itu
belum terpenuhi), ada kaitannya dengan kehidupan disiplin dengan melalui
latihan kebiasaan (habit forming) menurut Selo Soemardjan.
1. Disiplin rasional : bila terjadi pelanggaran menimbulkan rasa salah
2. Disiplin sosial : bila terjadi pelanggaran menimbulkan rasa malu
3. Disiplin afektif : bila terjadi pelanggaran menimbulkan rasa gelisah
4. Disiplin agama : bila terjadi pelanggaran menimbulkan rasa berdosa
g. Rasa kebebasan (kemerdekaan berekspresi), yaitu bebas, merdeka. Rasa bebas
dan sesuai dengan tuntutan kodrat manusia yang berarti ada ikatan.
h. Kemampuan menghayati kebahagiaan, yaitu lahir dari kehidupan manusia dan
bersifat relative sulit dikatakan, mudah dirasakan.

2. Menjelaskan arti masing-masing sifat hakikat manusia.


Jawaban :
Pengertian sifat hakikat manusia adalah manusia mempunyai ciri khas dan
keunikannya yang membedakannya dari hewan, secara prinsipil, kalau dari segi
biologisnya banyak kemiripan.
Contoh : orang utan berjalan tegak menggunakan kedua kakinya, bertulang
belakang, sistem metabolisme, melahirkan dan menyusui, dll. Teori Charles
Darwin.
3. Hubungan antara sifat hakikat manusia dengan kebutuhan akan pendidikan.
Jawaban :
Manusia adalah makhluk ciptaan tuhan yang paling sempurna yang memilki
kemampuan intelektual dan daya nalar sehingga manusia mampu berfikir, berbuat,
dan bertindak untuk membuat perubahan dengan maksud pengembangan sebagai
manusia yang utuh. Manusia berfikir secara dinamis. Dalam kaitannya dengan
perkembangan individu, manusia dapat tumbuh dan berkembang melalui suatu
proses alami menuju kedewasaan baik bersifat jasmani maupun rohani. Oleh
karena itu, manusia memerlukan pendidikan demi mendapatkan perkembangan
yang optimal sebagai manusia.

4. Menuliskan empat macam dimensi hakikat manusia.


Jawaban :
1. Dimensi Keindividualan
2. Dimensi Kesosialan
3. Dimensi Kesusilaan
4. Dimensi Keagamaan

5. Mendeskripsikan ciri utama dari masing-masing dimensi hakikat manusia.


Jawaban :
1. Dimensi Keindividualan
Menurut :
a. Lysen : individu sebagai “orang seorang” yang merupakan suatu kebetulan
yang tidak dapat dibagi-bagi.
b. M.J. Lavengeld, 1955:54, setiap orang memiliki individualitas dan setiap
individu bersifat unik.
c. Francis Galton : setiap manusia memiliki sikap dan pilihan sendiri yang
dipertanggungjawabkan dan ingin mempertahankan kekhasannya.
Dimensi keindividualan adalah dimensi yang meliputi pribadi dengan
perbedaan-perbedaan karakteristik dengan pribadi lainnya.
Pola pendidikan : pendidikan demokratis mendorong individualitas,
pendidikan patologis menghambat individualitas.
2. Dimensi Kesosialan
Menurut M.J. Lavengeld 1955:54, setiap manusia yang lahir dikaruniai potensi
sosialitas dan kemampuan untuk bergaul.
3. Dimensi Kesusilaan
Kesusilaan berasal dari kata su dan sila, artinya kepantasan yang lebih tinggi.
4. Dimensi Keagamaan
Pada hakikatnya manusia adalah makhluk religius, sebelum mengenal agama,
diyakini adanya kekuatan supranatural yang menguasai hidup alam semesta
ini. Setelah ada agama, manusia mulai menganutnya. Beragama adalah salah
satu kebutuhan manusia.
6. Implikasi pendidikan dari masing-masing dimensi hakikat manusia.
Jawabannya :
1. Manusia sebagai makhluk individu
Sebagai individu, manusia adalah kesatuan yang tak dapat dibagi antara aspek
badani dan rohaninya. Setiap manusia mempunyai perbedaan sehingga bersifat
unik. Perbedaan ini baik berkenaan dengan postur tubuhnya, kemampuan
berpikirnya, minat dan bakatnya, dunianya, serta cita-citanya.
Sebagai individu, manusia adalah kesatuan yang tak dapat dibagi antara aspek
badani dan rohaninya. Setiap manusia mempunyai perbedaan sehingga bersifat
unik. Perbedaan ini baik berkenaan dengan postur tubuhnya, kemampuan
berpikirnya, minat dan bakatnya, dunianya, serta cita-citanya.
2. Manusia sebagai makhluk sosial
Dalam hidup bersama dengan sesamanya (bermasyarakat) setiap individu
menempati kedudukan (status) tertentu. Di samping itu, setiap individu
mempunyai dunia dan tujuan hidupnya masing-masing, mereka juga
mempunyai dunia bersama dan tujuan hidup bersama dengan sesamanya.
Selain adanya kesadaran diri, terdapat pula kesadaran sosial pada manusia.
3. Manusia sebagai makhluk susila
Menurut Immanuel Kant, manusia memiliki aspek kesusilaan karena pada
manusia terdapat rasio praktis yang memberikan perintah mutlak (categorical
imperative). Contoh: jika kita meminjam barang milik orang lain maka ada
perintah yang mewajibkan untuk mengembalikan barang pinjaman tersebut.
4. Manusia sebagai makkluk beragama
Aspek keberagamaan merupakan salah satu karakteristik esensial eksistensi
manusia yang terungkap dalam bentuk pengakuan atau keyakinan akan
kebenaran suatu agama yang diwujudkan dalam sikap dan perilaku. Hal ini
terdapat pada manusia manapun baik dalam rentang waktu (dulu-sekarang-
akan datang) maupun dalam rentang geografis tempat manusia berada.

7. Deskripsi tentang sosok manusia Indonesia seutuhnya menurut GBHN.


Jawaban :
Sosok manusia seutuhnya berarti bahwa pembangunn itu tidak hanya mengejar
kemajuan lahiriah, seperti sandang, pangan, kesehatan, ataupun kepuasan batiniah
seperti pendidikan, rasa aman, bebas mengelurkan pendapat yang bertanggung
jawab melainkan keselarasan, keserasian dan keseimbangan diantara keduanya
sekaligus batiniah.se4lanjutnya juga diartikan bahwa pembanguinan itu merata
diseluiruh tanah air bukan hanya untuk golongan atau sebagian dari masyarakat.
Selanjutnya juga diartikan keselarasan hubungan manusia dengan Tuhannya ,
antara sesama manusia, antara manusia dengan lingkungan sekitarnya,
keselerasian antar bangsa-bangsa dan juga keselarasan antara cita-cita hidup
didunia dengan kebahagiaan di akhirat.

Dalam GBHN 1993, ditetapkan Tujuan Pendidikan Nasional yang lebih rinci
sebagai berikut : Pendidikan Nasional bertujuan untuk meningkatkan kualitas
manusia Indonesia, yaitu manusia yang beriman dan bertakwa terhadap Tuhan
Yang Maha Esa, berbudi luhur, berkepribadian mandiri, maju, Tangguh, cerdas
kreatif, terampil, berdisiplin, beretos kerja tinggi, professional,bertanggung jawab,
dan produktif serta sehat jasmani dan rohani, menumbuhkan jiwa patriotik, dan
mempertebal rasa cinta tanah air, meningkatkan semangat kebangsaan, dan
kesetiakawanan sosial serta kesadaran pada sejarah bangsa dan sikap menghargai
jasa para pahlawan,serta beroreantasi kemasa depan.

8. Manusia sebagai makhluk serba terhubung.


Jawaban :
Manusia adalah mahluk yang serba terhubung dengan masyarakat, lingkunganya,
dirinya sendiri, dan Tuhan. Beerling mengemukakan bahwa pada abad ke- 20
manusia mengalami krisis total.disebut demikian karena yang dilanda krisis bukan
hanya segi-segi tertentu dari kehidupan seperti krisis ekonomi, krisis energi, dan
sebagainya. Melainkan yang krisis adalah manusia sendiri. Dalam krisis total
manusia mengalami krisis hubungan dengan masyrakat dengan lingkunganya,
dengan dirinya sendiri, dan dengan tuhannya. Tidak ada hubungan
pengenalan,pemahaman dan kemesraan dengan sesama manusia. Ini lah yang
melanda manusia sehingga manusia semakin jauh dari kebahagian.

Dalam hubugan ini pendidikan mempunyai peranan penting sebagai wahana untuk
mengantar   peserta didik untuk mencapai kebahagiaan yaitu dengan jalan
membantu mereka meningkatakan kualitas hubungannya dengan
dirinya,lingkunganya dan tuhannya untuk menciptakan rasa kebersamaan dengan
individu lain nya, rasa menghormati,serta menjalin hubungan yang baik maka
diperlukan dimensi-dimensi didalam kehidupan sehari-hari agar terciptanya
manusia yang sempurna dan berahklah yang baik.
2. RANGKUMAN

Hakikat manusia merupakan objek studi salah satu cabang metafisika, yaitu
antropologi (filsafat antropologi). Hakikat manusia adalah seperangkat gagasan atau
konsep yang mendasar tentang manusia dan makna eksistensi manusia di dunia.
Berkenaan dengan "prinsip adanya" (principe de 'ere) manusia.
Aspek-aspek hakikat manusia, meliputi asal-usulnya, struktur metafisiknya,
karakteristik, dan makna eksistensinya di dunia. Manusia adalah makhluk Tuhan
Yang Maha Esa, atas dasar keimanan hal ini jelas kita akui dan kita pahami; dalam
filsafat hal ini didukung oleh argumen kosmologi, sedangkan secara faktual terbukti
dengan adanya fenomena kemakhlukan yang dialami manusia. Manusia adalah
kesatuan badani-rohani, hidup dalam ruang dan waktu, sadar akan diri dan
lingkungannya, mempunyai berbagai kebutuhan, insting, nafsu, dan tujuan hidup.
Manusia memiliki berbagai potensi, yaitu potensi untuk mampu beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berbuat baik, cipta, rasa, karsa, dan karya.
Dalam eksistensinya, manusia memiliki berbagai aspek kehidupan individualitas,
sosialitas, kultural, moralitas, dan religius. Semua itu, mengimplikasikan interaksi
atau komunikasi, historisitas, dan dinamika.
Hakikat manusia adalah makhluk yang memiliki tenaga dalam yang dapat
menggerakkan hidupnya untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhannya. Individu yang
memiliki sifat rasional yang bertanggung jawab atas tingkah laku intelektual dan
sosial. Manusia yang mampu mengarahkan dirinya ke tujuan yang positif mampu
mengatur dan mengontrol dirinya dan mampu menentukan nasibnya. Makhluk yang
dalam proses menjadi berkembang dan terus berkembang tidak pernah selesai
(tuntas) selama hidupnya.
Individu yang dalam hidupnya selalu melibatkan dirinya dalam usaha untuk
mewujudkan dirinya sendiri, membantu orang lain dan membuat dunia lebih baik
untuk ditempati. Suatu keberadaan yang berpotensi yang perwujudannya merupakan
ketakterdugaan dengan potensi yang tak terbatas. Makhluk Tuhan yang berarti ia
adalah makhluk yang mengandung kemungkinan baik dan jahat. Individu yang
sangat dipengaruhi oleh lingkungan terutama lingkungan sosial, bahkan ia tidak
dapat berkembang sesuai dengan martabat kemanusiaannya tanpa hidup di dalam
lingkungan sosial.
3. GLOSSARY

1. Eksistensi manusia : keberadaan manusia sebagai makhluk hidup yang berbeda


dengan secara prinsipil dari hewan yang bersifat pokok.

2. Identik : benar-benar sama.

3. Interaksi edukatif : hubungan timbal balik secara aktif yang di dalamnya


terkandung unsur mendidik dan dididik.

4. Internalisasi nilai-nilai : menyerap nilai-nilai ke dalam diri dan menjadikannya


sebagai pedoman tingkah laku.

5. Konotasi : tautan pikiran yang mengandung kecenderungan dalam memberikan


arti sesuatu kata, misalnya kata “lihai” berarti pintar, cerdik, cekatan, juga
mengandung konotasi negatif yaitu penipu.

6. Komunikasi transaksional : hubungan antar pribadi dengan masing-masing


memandang pihak lain sebagai pribadi atau subjek yang harus dihargai.

7. Memanipulasi : memperlakukan sesuatu sedemikian rupa sehingga dapat


menguntungkan atau bermanfaat bagi diri.

8. Mengeksplorasi : menyelidiki sesuatu dengan seksama sehingga memahami


keadaan yang sebenernya.

9. Patologis : tidak sehat atau sakit.

10. Pengembangan secara horizontal : pengembangan yang berimbang antara domain


kognitif, afektif, dan psikomotor.

11. Pengembangan secara vertikal : pengembangan masing-masing kognitif, afektif,


dan psikomotor dari jenjang rendah ke jenjang yang lebih tinggi.
4. a. Makna dan hakikat pendidikan.
Jawaban :
Pendidikan dari segi bahasa berasal dari kata didik, lalu kata itu mendapat
awalan “me” sehingga menjadi mendidik artinya memelihara dan memberikan
latihan. Sedangkan secara terminologis mendefinisikan kata pendidikan dari
berbagai tujuan ada yang melihat arti pendidikan dari kepentingan dan fungsi
yang diembannya, atau ada yang melihat dari segi proses ataupun ada yang
melihat dari aspek yang terkandung di dalamnya.
Makna pendidikan secara sederhana dapat diartikan sebagai usaha manusia
untuk membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat
dan kebudayaannya. Dengan demikian, bagaimanapun sederhananya
peradaban suatu masyarakat, di dalamnya terjadi atau berlangsung suatu
proses pendidikan. Karena itulah sering dinyatakan pendidikan telah ada
sepanjang peradaban umat manusia.
Pendidikan pada hakikatnya merupakan usaha manusia melestarikan
hidupnya. Pendidikan menurut pengertian Yunani adalah “pedagogik” yaitu
ilmu menuntun anak, orang Romawi memandang pendidikan sebagai
“educare”, yaitu mengeluarkan dan menuntun, tindakan merealisasikan
potensi anak yang dibawa dilahirkan di dunia. Bangsa Jerman melihat
pendidikan sebagai “Erzichung” yang setara dengan educare, yakni
membangkitkan kekuatan terpendam atau mengaktifkan kekuatan/potensi
anak. Dalam bahasa Jawa pendidikan berarti panggulawentah (pengolahan),
mengolah, mengubah, kejiwaan, mematangkan perasaan, pikiran dan watak,
mengubah kepribadian sang anak. Sedangkan menurut Herbart pendidikan
merupakan pembentukan peserta didik kepada yang diinginkan sipendidik
yang diistilahkan dengan Educere. Dalam kamus besar Bahasa Indonesia,
pendidikan berasal dari kata dasar “didik” (mendidik), yaitu memelihara dan
memberi latihan (ajaran pimpinan) mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran.
b. Jelaskan dan terangkan arti dan perbedaan dari pendidik, pendidikan, dan
proses pendidikan.
Jawaban :
 Pendidik adalah tenaga kependidikan yang berkualifikasi sebagai guru,
dosen, konselor, pamong belajar, widyaiswara, tutor, instruktur, fasilitator,
dan sebutan lain yang sesuai dengan kekhususannya, serta berpartisipasi
dalam menyelenggarakan pendidikan.
 Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan  proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,
serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan
Negara.
 Proses pendidikan merupakan kegiatan memobilisasi segenap
komponen pendidikan oleh pendidik terarah kepada pencapaian
tujuan pendidikan. Bagaimana proses pendidikan itu dilaksanakan sangat
menentukan kualitas hasil pencapaian tujuan pendidikan.
Pengelolaan proses pendidikan meliputi ruang lingkup makro, meso dan
mikro.

Anda mungkin juga menyukai