NPM : 202001500469
Kelas : R3E
Mata Kuliah : Perangkat Kinerja dan Program BK
Dosen : Devi Ratnasari, M.Pd., Kons
1. Untuk mendapatkan dukungan sistem yang positif di sekolah agar program BK dapat
berjalan sukses, yaitu
a) Program bimbingan dan konseling itu hendaknya dikembangkan secara bertahap
dengan melibatkan semua unsur atau staf sekolah dalam perencanaannya (guru,
wali kelas, kepala sekolah/wakil kepala sekolah, dan staf sekolah lainnya)
b) Dalam aspek ini mengenai kegiatan konselor yang meliputi :
1) Konsultasi dengan guru-guru
2) Menyelenggarakan program kerjasama dengan orang tua atau masyarakat
3) Berpartisipasi dalam merencanakan dan melaksanakan kegiatan-kegiatan
Sekolah/ Madrasah
4) Bekerjasama dengan personel Sekolah/Madrasah lainnya dalam rangka
menciptakan lingkungan Sekolah/ Madrasah yang kondusif bagi perkembangan
konseli
5) Melakukan penelitian tentang masalah-masalah yang berkaitan erat dengan
bimbingan dan konseling
6) Melakukan kerjasama atau kolaborasi dengan ahli lain yang terkait dengan
pelayanan bimbingan dan konselingManajemen program, artinya guru BK harus
memperhatikan SDM, sarana dan pembiayaan dari kegiatan yang akan dilakukan
c) Riset pengembangan, artinya guru BK harus mengikuti aktivitas peningkatan
profesi
(Sumber : Opini sendiri dan Penataan Pendidikan Profesional Konselor dan Layanan
Bimbingan dan Konseling Dalam Jalur Pendidikan Formal)
2. a) Dengan melakukan penyebaran angket terbuka kepada peserta didik, dengan itu peserta
didik dapat mengisi angket tersebut dengan leluasa. Kemudian guru BK dapat menilai
angket tersebut dan mengetahui ketercapaian SKKPD peserta didik. Salah satu contoh
ketercapaian SKKPD peserta didik, yaitu peserta didik bisa berfikir positif dan tidak
menimbulkan masalah saat peserta tidak puas dengan hal apapun, dapat berperilaku
mandiri, bisa mengambil keputusan dan pemecahan masalah secara objektif, bisa menjaga
keharmonisan dalam berinteraksi bersama oranglain.
(Sumber : Opini sendiri dan PPT materi ke 3)
b) Terobosan yang akan saya lakukan, yaitu melakukan pendekatan secara intensif dan
menggunakan metode instumentasi non tes seperti AUM dengan melakukan wawancara
atau mengisi angket baik secara langsung maupun tidak langsung. Dengan melakukan
terobosan tersebut akan tercapainya kualitas dan SKKPD peserta didik.
(Sumber : Opini sendiri dan PPT materi AUM Instrumentasi Non tes)
c) Menurut saya keterkaitan pencapaian SKKPD dengan perangkat kinerja dan program
BK, yaitu guru BK mampu membuat perangkat kinerja dan program BK yang efektif dan
SKKPD sebagai landasan dalam membuat perangkat kinerja dan program BK. Selain
membuat, guru BK juga mampu mempraktikan perangkat kinerja dan program BK
tersebut agar tercapainya SKKPD.
3. Hal – hal yang perlu dilakukan guru bk agar mampu membuat perangkat kinerja dan
program BK yang terampil
Berikut penjelasannya :
1) Pelayanan Dasar Bimbingan
` Pelayanan dasar diartikan sebagai proses pemberian bantuan kepada seluruh
siswa melalui kegiatan penyiapan pengalaman terstruktur secara klasikal atau
kelompok yang disajikan secara sistematis dalam rangka mengembangkan perilaku j
angka panjang sesuai dengan tahap dan tugas-tugas perkembangan (yang dituangkan
sebagai standar kompetensi kemandirian) yang diperlukan dalam pengembangan
kemampuan memilih dan mengambil keputusan dalam menjalani kehidupannya.
3) Pelayanan Responsif
Pelayanan responsif merupakan pemberian bantuan kepada peserta didik yang
menghadapi kebutuhan dan masalah yang memerlukan pertolongan dengan segera,
sebab jika tidak segera dibantu dapat menimbulkan gangguan dalam proses
pencapaian tugas‐tugas perkembangan. Konseling indiviaual, konseling krisis,
konsultasi dengan orangtua, guru, dan alih tangan kepada ahli lain adalah ragam
bantuan yang dapat dilakukan dalam pelayanan responsif.
4) Dukungan Sistem
Program ini memberikan dukungan kepada Guru BK dalam memperlancar
penyelenggaraan pelayanan diatas. Sedangkan bagi personel pendidik lainnya adalah
untuk memperlancar penyelenggaraan program pendidikan di Sekolah. Ketiga
komponen diatas, merupakan pemberian bimbingan dan konseling kepada siswa
secara langsung. Sedangkan dukungan sistem merupakan komponen pelayanan dan
kegiatan manajemen, tata kerja, infrastruktur (misalnya teknologi informasi dan
komunikasi), dan pengembangan kemampuan profesional konselor secara
berkelanjutan, yang secara tidak langsung memberikan bantuan kepada konseli atau
memfasilitasi kelancaran perkembangan konseli.
(Sumber :
http://staffnew.uny.ac.id/upload/132300169/pendidikan/MODUL+MATERI++penyus
unan+dan+pengembangan+program+bimbingan+dan+konseling.pdf)
4. Pada suatu SMA X, terdapat beberapa kondisi hasil asesmen sebagai berikut:
➢ Kondisi keluarga peserta didik yang disharmonis
➢ Terdapat kekurangan sarana dan prasarana dalam belajar
➢ Motivasi belajar rendah
➢ Tingginya angka tawuran siswa antar kelas
➢ Kebingungan menentukan pilihan karir setelah lulus sekolah