Abstrak: Dewasa ini ditemukan sebagian siswa memiliki kebiasaan belajar yang kurang mendukung,
yang ditunjukkan dengan perilaku siswa hanya belajar pada saat ada tugas dan ketika akan menghadapi ujian
saja. Ada siswa yang sudah tidak mau mencatat hal-hal penting yang dijelaskan guru, selain itu juga ada siswa
yang menunda tugas. Penelitian ini bertujuan mengungkapkan: (1) Peningkatan kebiasaan belajar siswa
kelompok eksperimen sebelum (pretest) dan setelah (posttest) diberikan perlakuan layanan informasi dengan
pendekatan problem based learning; (2) Peningkatan kebiasaan belajar siswa kelompok kontrol pada sebelum
(pretest) dan setelah (posttest) tanpa diberi perlakuan layanan informasi dengan pendekatan problem based
learning; (3) Perbedaan peningkatan kebiasaan belajar siswa antara kelompok eksperimen yang diberikan
perlakuan layanan informasi dengan pendekatan problem based learning dengan siswa kelompok kontrol yang
tidak diberikan perlakuan layanan informasi dengan pendekatan problem based learning.
Keterangan:
HASIL
∑ fX = Jumlah responden yang memilih
(frekuensi) x nilai tengah setiap interval. Berdasarkan hasil pengolahan data yang
N = Jumlah responden sesuai tujuan penelitian yaitu untuk: 1) Menguji
M = Mean perbedaan peningkatan kebisaan belajar siswa
SD = Standar Deviasi pada kelompok eksperimen sebelum dan setelah
Range = Rentangan dari skor diberikan perlakuan layanan informasi dengan
Xt = Skor Tertinggi pendekatan problem based learning. 2) Menguji
Xr = Skor Terendah perbedaan peningkatan kebiasaan belajar siswa
kelompok kontrol tanpa perlakuan layanan
Setelah data diolah menggunakan rumus informasi dengan pendekatan problem based
statistik kemudian ditetapkan kriteria penilaian learning. 3) Menguji perbedaan peningkatan
masing-masing data yang diperoleh yang kebiasaan belajar siswa kelompok eksperimen
mengacu kepada batasan yang dikemukakan yang diberikan perlakuan layanan informasi
oleh Anas Sudijono (2009: 329): dengan pendekatan problem based learning
dengan siswa kelompok kontrol yang tidak
Tabel diberikan perlakuan. Maka dapat diuraikan hasil
Kriteria Pengolahan Data Deskriptif penelitian sebagai berikut:
Hasil Penelitian
Kriteria Skor
Sangat Baik ≥Mean+1,5 SD
Baik ≥Mean+0,5 SD
s/d < Mean+1,5 SD
Sedang ≥Mean-0,5 SD
s/d < Mean + 0,5 SD
Hasil Pretest dan Posttest Kebiasaan Belajar
Siswa Kelompok Eksperimen
14 PP 142 71 S 176 88 SB 80
17 S 134 67 R 142 71 S 20
Postest
18 TF 129 64.5 R 147 73.5 S 0
FMN
BO
DR
DHR
DO
WD
MP
PP
AY
CF
MS
NA
SS
S
TF
RLH
AB
GR
YO
IY
Kelompok Kontrol
Respon
Pretest Postest
N den
O
Kate Kate Berdasarkan data pretest dan posttest yang
(Inisial)
Skor % Skor % terlihat pada tabel 2 diketahui bahwa terjadi
gori gori peningkatan Kebiasaan belajar siswa pada
1 AT 145 72.5 S 145 72.5 S
sebelas orang dari dua puluh siswa dalam
kebiasaan belajar pada kelompok kontrol, lima
2 AD 155 77.5 B 148 74 S orang tidak mengalami peningkatan pada
kebiasaan belajarnya, sedangkan pada empat
3 BDP 126 63 SR 129 64.5 R orang siswa lainnya mengalami penurunan
tingkat kebiasaan belajarnya, itu berarti dari data
4 CO 136 68 R 141 70.5 S
tersebut dapat diketahui bahwa tidak semua
5 CA 142 71 S 149 74.5 B siswa anggota kelompok kontrol mengalami
peningkatan pada kebiasaan belajar . perbedaan
6 FR 148 74 S 149 74.5 B hasil pretest dan posttest kebiasaan belajar siswa
pada kelompok kontrol juga dapat dilihat pada
7 IK 146 73 S 146 73 S grafik dibawah ini:
8 JAK 158 79 B 158 79 B
Grafik 2
9 MAP 138 69 R 139 69.5 S Perbedaan Hasil Pretest dan Posttest
Kebiasaan Belajar Siswa Kelompok Kontrol
10 MM 141 70.5 S 149 74.5 B
13 OR 154 77 B 146 73 S
140
14 PR 142 71 S 150 75 B
120
18 SA 132 66 R 140 70 S 60
RM
VM
OR
PR
MAP
NY
CA
YW
NF
Q
QA
SA
AD
CO
FR
IK
JAK
BDP
AT
144.2 72.1
Mean S S
142.8 71.4 5 25
Berdasarkan grafik diatas, dapat dilihat
bahwa tidak terdapat peningkatan secara
keseluruhan pada siswa kelompok kontrol pada
hasil pretest dan posttest tanpa dilaksanakan
layanan informasi dengan pendekatan problem
based learning.
Tabel 2
Hasil Pretest dan Posttest Kebiasaan Belajar
Siswa Kelompok Kontrol
Hasil Pretest dan Posttest Kelompok
Eksperimen dengan Kelompok Kontrol
a. Guru Bimbingan dan Konseling, untuk terus Frisa Indriyani. 2011. Hubungan Pemanfaatan
meningkatkan dan mengembangkan layanan Waktu Belajar Diluar Jadwal Belajar
bimbingan dan konseling terutama layanan Sekolah Dengan Hasil Belajar Siswa
informasi dengan pendekatan problem Kelas VIII Dan IX SMP Pertiwi 1
based learning untuk meningkatkan Padang. Skripsi. Padang: FIP UNP.
kebiasaan belajar siswa.
b. Kepala sekolah SMPN 2 Sawahlunto, untuk Kunandar. 2010. Guru Profesional
lebih memperhatikan layanan bimbingan Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan
dan konseling terutama dalam penyediaan Pendidikan (KTSP) dan Sukses dalam
dan pengadaan sarana belajar umumnya Sertifikasi Guru. Jakarta: PT Grafindo
seperti alat-alat yang dibutuhkan guru Persada.
bimbingan dan konseling dalam membantu
mengembangkan kompetensi siswa dan Prayitno dan Erman Amti. 2004. Dasar –dasar
mendorong guru bimbingan dan konseling Bimbingan Dan Konseling. Jakarta:
untuk melaksanakan layanan informasi. Rineka Cipta.
c. Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Barat,
Prayitno dan Erman Amti. 2009. Dasar –dasar
untuk meningkatkan kinerja guru
Bimbingan Dan Konseling. Jakarta:
pembimbing dengan memberikan pelatihan-
Rineka Cipta.
pelatihan yang bertujuan untuk
meningkatkan kompetensi guru _______. 2012. Jenis Layanan dan Kegiatan
pembimbing. Pendukung Konseling. Padang:
d. Dosen Jurusan Bimbingan dan Konseling Program PPK BK FIP UNP.
Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas
Negeri Padang, sebagai bahan evaluasi serta Sherly Yosevia. 2013. Kesadaran Siswa Dalam
mempersiapkan bahan dalam rancangan Menyelesaikan Tugas Terstruktur (PR)
program bimbingan dan konseling. Serta (Studi Deskriptif Terhadap Siswa SMP
untuk lebih meningkatkan kualitas N 28 Padang). Skripsi.Padang:FIP
mahasiswa sebagai calon guru bimbingan UNP.
dan konseling agar dapat memberikan
pelayanan terbaik kepada peserta didik, Tohirin. 2007. Bimbingan dan Konseling di
khususnya dalam memberikan layanan Sekolah dan Madrasah. Jakarta: Rajawali
informasi.
e. Bagi peserta didik yang telah mengikuti Tulus Winarsunu. 2002. Statistik dalam
layanan informasi dengan pendekatan Penelitian Psikologi & Pendidikan.
problem based learning diharapkan dapat Malang: UMM Press.
meningkatkan kebiasaan belajarnya dan
agar tidak bosan untuk mengikuti kegiatan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20
kegiatan yang dilakukan oleh guru Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
bimbingan dan konseling. Nasional. Jakarta: Depdiknas.
Wahid Sulaiman. 2003. Teori dan Pratik Belajar Siswa SMP Negeri 4 Padang
Bimbingan Kelompok. Jakarta: Panjang. Skripsi. Padang: FIP UNP.
Depdibud.
Yulianti. 2013. Pembelajaran Problem Based
Wina Sanjaya. 2012. Strategi Pembelajaran Learning. Online.
Berorientasi Standar Proses Pendidikan. http://www.scribd.com/doc/77893287/Me
Jakarta: Kencana Prenada Media Group. tode-Pembelajaran-Problem-Solving-
Dan-Learning.
Wulandari Cristal. 2013. Hubungan
Keterampilan Mencatat Dengan Hasil