Anda di halaman 1dari 6

Nama : Ramandha Catur

NPM : 202001500427

Kelas : R3E

Mata Kuliah : PKPBK

Dosen Pengampu : Devi Ratnasari, M. P., Kons.

1. Dalam pelasanaa proses konseling, tidak semua konselor dapat mendapatkan respon
yang positif dari lingkungan sekitar. Oleh karena itu, sangat dibutuhkan keterampilan
baik dalam berbicara, memewancarai, bahkan dalam pengambilan sebuah tindakan dan
keputusan. Ketepatan mendengar, memahami, dan merespons yang dimiliki oleh
seorang konselor merupakan kekuatan utama dalam melakukan komunikasi atau
wawancara kepada klien. Usaha yang terus menerus juga harus dilakukan untuk belajar
mengenal diri dan orang lain. Dalam mengusahakan dukungan positif yang ingin di
dapatkan terkadang konselor harus melakukan kegiatan dukungan sistem, dimana
komponen pelayanan dan kegiatan manajemen, tata kerja, intra struktur dan
pengembangan kemampuan professional guru/konselor yang secara tidak langsung
memberikan bantuan kepada peserta didik. Hal ini ditujukan untuk memberikan
dukungan kepada konselor dalam memperlancar penyelenggaraan Pelayanan BK.
Ada beberapa strategi yang mungkin dapat digunakan untuk mendapatkan respon
positif dari lingkungan sekitar, diantaranya:
a. Pengembangan jejaring network
- Konsultasi dengan guru
- Menyelenggarakan kerja sama dengan orang tua siswa atau masyarakat
- Berpartisipasi dalam merencanakan dan melaksanakan kegiatan di sekolah
- Bekerjasama dengan personel sekolah dalam rangka menciptakan lingkungan
sekolah yang kondusif
- Melakukan sebuah penelitian tentang masalah yang berkaitan erat dengan BK
- Melakukan Kerjasama atau kolaborasi dengan ahli terkait pelayanan BK
b. Kegiatan Manajemen
Kegiatan ini merupakan upaya yang dilakukan untuk memantapkan, memelihara,
dan juga meningkatkan mutu Program BK melalui beberapa kegiatan, diantaranya:
- Pengembangan program
- Pengembangan staf
- Pemanfaatan sumber daya
- Pengembangan penataan kebijakan
c. Riset dan pengembangan
Kegiatan ini merupakan sebuah aktivitas konselor yang berhubungan dengan
pengembangan professional secara berkelanjutan, yang meliputi:
- Merancang pelaksanaan dan memanfaatkan PTK (Penelitian Tindakan Kelas)
dalam BK sebagai sumber data bagi kepentingan dan kebijakan sekolah, juga
implementasi proses pembelajaran serta pengembangan program bagi
peningkatan untuk kerja profesioanl guru BK
- Merancang, melaksanakan, dan juga mengevaluasi setia aktivitas
perkembangan yang sudah dilakukan
- Mengembangkan kesadaran akan komitmen terhadap etika professional
- Berperan aktif dalam organisasi kegiatan BK
[Opini sendiri, dan mengutip dari sumber link :
https://konseling.bpkpenaburjakarta.or.id/4-dukungan-sistem-system-support/]
2. SKKPD (Standar Kompetensi Kemandirian Peserta Didik)
a. Tugas perkembangan peserta didik yang telah teridentifikasi sebelumnya
dikembangkan lebih lanjut dalam bentuk standar kompetensi. Dalam layanan BK
standar kompetensi dikenal dengan SKKPD. Aspek perkembangan yang ada pada
SKKPD pada dasarnya dutunjuk dari tugas perkembangan yang akan dicapai oleh
peserta didik. Dengan begitu, tugas perkembangan dan standar komptenesi ini
memiliki kaitan erat.
Tugas perkembangan merupakan salah satu aspek yang harus dipahami oleh guru
BK/Konselor, karena pencapaian tugas perkembangan merupakan sasaran layanan
BK. Layanan BK merupakan bentuk fasilitas peserta didik untuk mencapai tugas
perkembangan. SKKPD dapat dikatakan berhasil jika:
- Peserta didik mencapai perkembangan diri sebagai remaja yang beriman dan
tawaqal kepada Tuhan Yang Maha Esa.
- Dapat mengenal sistem etika dan nilai-nilai bagi pedoman hidup sebagai diri
sendiri dan anggota masyarakat.
- Dapat mengenali gambaran dan dapat mengembangkan sikap tentang
kehidupan mandiri secara emosional, sosial, dan ekonomi.
- Dapat mengembangkan pengetahuan dan juga keterampilan sesuai dengan
kebutuhannya untuk mengikuti dan melanjutkan pelajaran/Pendidikan di masa
depan.
- Memantapkan nilai dan cara bertingkah laku yang dapat diterima dalam
kehidupan sosial yang lebih luas.
- Mengenali pola hubungan yang bak dengan teman sebaya dalam pernanannya
sebagai laki-lai atau perempuan
- Memiliki kemampuan dan kemandirian dalam ekonomi
- Mengenal kemampuan, bakat, minat, arah kecenderungan karir dan apresiasi
seni.
- Mencapai kematangan hubungan dengan teman sebaya.

[Opini sendiri dan juga mengutip dari Makalah Presentasi Kelompok 1


tentang SKKPD)

b. Jika terdapat beberapa siswa yang tidak memenuhi SKKPDnya dengan baik,
terobosan yang saya lakukan adah:
- Merubah tugas perkembangan menjadi lebih mudah, namun tetap mengacu
pada SKKPD yang harus dicapai.
- Merubah cara penyampaian atau cara pelayanan yang sudah dilakukan menjadi
lebih kreatif dan inovatif, supaya peserta didik lebih mudah memahami tugas
perkembangannya dan juga mudah mengaplikasikannya.
- Memberikan acuan atau motivasi kepada peserta didik dan meyakinkan peserta
didik bahwa SKKPD itu penting dalam perencanaan masa depan.
[Opini sendiri]
c. Perangkat Kinerja adalah alat perlengkapan yang digunakan untuk menunjang
kemampuan dalam bekerja atau secara sederhana bisa diartikan sebagai alat
perlengkapan yang digunakan untuk menunjang kemampuan dalam bekerja atau
secara sederhana bisa diartikan sebagai alat perlengkapan yang digunakan ketika
bekerja. Terkait denga bidang BK, maka perangkat kinerja BK adalah alat
perlengkapan yang wajib dimiliki oleh guru BK. Alat ini dapat berupa dokumen,
media, ataupunn peralatan lainnya yang dapat menunjang terlaksananya layanan
BK dengan optimal. Sedangkan SKKPD adalah Standar Kompetensi Kemandirian
Peserta Didik yang harus dicapai.
Dapat diartikan dengan mudah, Perangkat Kinerja adalah cara atau alat, sedangkan
SKKPD adalah Standar Kompetensi yang harus dicapai menggunakan alat yang ada
di perangkat kinerja tersebut.
Jadi, keduanya sangat berkaitan, dimana perangkat kinerja akan membantu para
konselor atau para guru untuk menjalankan atau membantu peserta didik agar
mampu memahami dirinya sendiri sesuai dengan Standar Kompetensi yang sudah
ditentukan.
[Opini sendiri dan mengutip dari sumber:
https://www.scribd.com/presentation/430318945/Perangkat-Kinerja-dan-
Program-BK-pptx]
3. Banyak cara yang dapat digunakan untuk membuat perangkat kinerja dan program BK
yang terampil. Seperti contoh, kita dapat menggunakan cara penyampaian yang inovatif
dan kreatif untuk membuat peserta didik tidak mudah merasa bosan dan terus
memperhatikan apa yang sedang kita jelaskan. Dan dalam program BK kita sebagai
guru BK/Konselor diberi banyak pilihan untuk mengungkap masalah yang sedang
dialami para siswa. Contoh, kita dapat menggunakan angket atau langsung melakukan
konseling klasikal yang tentunya fleksibel dan dapat dilakukan dimana saja.
Kita sebagai konselor juga harus memperluas wawasan dan menambah kreatifitas diri
melalui:
a. In-service training
b. Aktif dalam organisasi profesi
c. Mengikuti seminar, workshop, atau lokakarya
d. Melakukan riset dan penelitian
e. Studi lanjutan (Pascasarjana)

Dengan begitu, konselor/guru BK dapat meningkatkan keterampilannya. Keterampilan


ini juga dapat digunakan untuk membuat perangkat kinerja dan program bk dengan
terampil dan kreatif.

[Opini sendiri dan mengutip sumber:

https://konseling.bpkpenaburjakarta.or.id/4-dukungan-sistem-system-support/]

4. Hasil Asesmen:
a. Kondisi keluarga peserta didik yang disharmonis
b. Terdapat kekurangan sarana dan prasarana dalam belajar
c. Motivasi belajar rendah
d. Tingginya angka tawuran siswa antar kelas
e. Kebingungan menentukan pilihan karir setelah lulus sekolah

Bidang Layanan Bentuk Kegiatan Tujuan Layanan


Pribadi Konseling Perorangan Untuk membantu klien
memahami dan menangani
masalah yang sedang
dihadapi oleh dirinya
termasuk masalah keluarga
Sosial Konseling klasikal Dengan konseling klasikal,
maka konselor akan
memberikan arahan untuk
tetap berhati-hati dan tidak
mencelakai diri. Karena
Kesehatan diri lebih penting
dari pada harus melakukan
tawuran demi memuaskan
diri sendiri.
Belajar - Melakukan webinar -Membantu para peserta
- Adanya konseling belajar di didik dalam pemahaman
setiap sekolah materi
-Dapat memberikan motivasi
agar para peserta didik lebih
giat dalam belajar
-Dengan melakukan webinar
dan adanya konseling belajar
juga dapat mengatasi
kurangnya sarana dan
prasarana belajar yang ada
Karir -Bimbingan karir -Dengan adanya bimbingan
-Webinar karir, maka para peserta
didik dapat mengetahui
potensi dirinya yang
mungkin belum terlihat, atau
dengan adanya bimbingan
karir para peserta didik juga
dapat mengetahui jenjang
karir yang akan dijalani
kedepannya.
-Adanya webinar juga juga
sangat membantu para
peserta didik untuk
mengambil keputusan karir
kedepannya. Karena dengan
adanya webinar para peserta
didik dapat mengetahui
seluas, seindah, dan
semenantang apa pekerjaan
yang ingin mereka jalani.
[Opini sendiri]

Anda mungkin juga menyukai