Anda di halaman 1dari 62

BAB I

PENDAHULUAN

A Latar Belakang
Bimbingan dan Konseling di Indonesia maupun di dunia tidak dengan begitu saja
menjadi profesi yang lengkap. Bimbingan dan Konseling telah mengalami perkembangan
selama bertahun-tahun dari disiplin yang sangat beragam, termasuk pada antropologi,
pendidikan, etika, sejarah, hukum, ilmu pengobatan medis, filsafat, psikologi dan
sosiologi. Bimbingan dan Konseling dilaksanakan secara formal, non formal, ataupun
informal. Pelaksana Bimbingan dan Konseling disebut sebagai konselor.
Untuk menjadi konselor yang profesional bukan hal yang mudah saat ini, maka
sebagai calon konselor harus melaksanakan atau melewati pendidikan tertentu yakni
mengikuti Pendidikan Profesi Konselor. Salah satu program yang paling bermanfaat bagi
calon konselor yang professional adalah kegiatan Praktik Lapangan. Praktik lapangan
merupakan bagian integral struktur program kurikulum Universitas Negeri Semarang.
Adapun program dari fakultas ilmu pendidikan adalah dengan menghadirkan mata kuliah
yang memberi kesempatan bagi calon konselor untuk melaksanakan langsung di lapangan
mengenai tugas calon konselor. Program mata kuliah yang mendukung hal ini adalah mata
kuliah Praktek konseling karir.
Konseling karir adalah proses yang memungkinkan orang-orang untuk mengenali
dan memanfaatkan sumber dayanya dalam membuat keputusan-keputusan karir dan
mengelola masalah-masalah karir. Tujuan dari konseling karir adalah mengupayakan
alternatif solusi dari permasalahan yang dialami. Dengan demikian, sumber daya manusia
akan menjadi semakin efektif dan produktif dalam berkarier, memiliki cara pandang baru
dalam menghadapi masalah, dan dapat menanggulangi stress kerja atau burnout dengan
lebih baik. Layanan ini tidak hanya bermanfaat bagi sumber daya manusia yang mengikuti
layanan, namun terlebih lagi kepada organisasi/industri apabila sumber daya manusia
tersebut mengalami perubahan setelah menerima layanan konseling secara intens dan
berkelanjutan.
Oleh karena itu, dalam upaya pengembangan karier sumber daya manusia di dunia
kerja, konseling karir diprogramkan oleh Pendidikan Profesi Konselor Universitas Negeri
Semarang sebagai satu layanan konseling yang perlu dilaksanakan mahasiswa. Layanan ini
dilaksanakan di sebuah organisasi, dunia usaha dan industri, sekolah, dan komunitas-
komunitas dimana sumber daya manusianya memerlukan konseling karier untuk
menunjang kinerjanya.
1
Dalam kegitan praktik konseling karir ini mahasiswa calon konselor dihadapkan
kondisi riil, untuk mengaplikasikan bidang keilmuan seperti kemampuan untuk
memberikan layanan konseling individu dan kelompok karir, melakukan pelatihan yang
berhubungan dengan karir, membuat webinar tentang karir dan podcast tentang karir.
Melalui program praktik lapangan ini konselor secara tidak langsung mendapat bekal
berupa pengalaman ketika nanti sudah menyelesaikan pendidikan profesi konselor.
B Tujuan
1 Sebagai pemenuhan tugas mata kuliah konseling karir
2 Melatih mahasiswa calon konselor agar mampu dan terampil mengelola dan
melaksanakan kegiatan pelayanan konseling karir baik di sekolah maupun di luar
sekolah.
3 Melatih keterampilan mahasiswa calon konselor dalam membuat suatu pelatihan
untuk guru BK nantinya
4 Melatih mahasiswa calon konselor untuk menjadi pemateri webinar dan melalui
kegiatan ini juga dapat meningkatkan skill berkomunikasi atau public speaking di
depan banyak peserta web seminar.
5  Melatih mahasiswa calon konselor untuk lebih kreatif dalam memberikan layanan
informasi kepada peserta didik yaitu melalui podcast sehingga mendorong
pemikiran kreatif dan komunikasi terbuka antara guru dan murid..
C Tempat dan Waktu

Pelaksanaan Praktik Bimbingan Konseling Karir di jabarkan sebagai berikut:


Tabel 1.1
Tempat dan Waktu
Hari/Tanggal Sasaran Kegiatan Tempat
Selasa, 19 oktober
2021 siswa-siswi SMA Negeri 1
konseling kelompok SMA Negeri 1 Tite Hena
Tite Hena

Sabtu, 23 oktober
2021 MABBA konseling perorangan via whatsapp

Selasa, 26 Oktober
2021 MBJA konseling perorangan via whatsapp

Sabtu, 6 November
2021 guru-guru BK se Indonesia Pelatihan Nasional Zoom Meeting

Selasa, 9 November Webinar Carier Day


guru-guru BK Jawa Barat Zoom Meeting
2021 MGBK Jakarta Barat
Rabu, 1 Des 2021
SMA Negeri Tite hena Podcast spotyfy

2
D Persiapan Konselor

Agar pelaksanaan praktik Bimbingan Konseling Karir dapat berjalan seperti yang
diharapkan, maka sebelum melaksanakan praktik Bimbingan Konseling Karir terlebih dahulu
praktikan mengadakan beberapa persiapan, antara lain adalah:

1) Mempersiapkan berbagai format kerja yang diperlukan dalam pelaksanaan praktik


Konseling Karir (alat-alat yang dibutuhkan misalnya: format penilaian laiseg,
penilaian segera, alat tulis serta media yang dibutuhkan ketika melaksanakan layanan).
2) Menambah wawasan berbagai materi tentang karir sebagai refresensi saat menjadi
pemateri webinar karir dan podcast tentang karir
3) Berpenampilan yang rapih dan sopan saat menjadi trainer dalam pelatihan nasional

4) Menjaga dan mentaati komitmen, dan kode etik profesi konseling.

3
BAB II
KERANGKA KONSEPTUAL

A Pengertian Konseling Karir


Munandir (1996:71) berpendapat bahwa “Konseling karir adalah kegiatan dan
layanan bantuan kepada para peserta didik dengan tujuan agar peserta didik memperoleh
pemahaman dunia kerja dan akhirnya mereka mampu menentukan kerja dan menyusun
perencanaan karir masa depan”. Lebih lanjut maksud dari pendapat tersebut yaitu, program
konseling karir merupakan layanan untuk membantu peserta didik menyusun dan
menentukan pilihan karir masa depan. Pada hakekatnya layanan konseling karir bukan saja
dapat dilaksanakan melalui pendekatan kelompok, tetapi juga melalui pendekatan
individual. Berdasarkan pengertian konseling karir di atas dapat maka disimpulan bahwa,
konseling karir adalah kegiatan dan layanan bantuan untuk mempersiapkan individu
menghadapi dunia kerja dalam memilih lapangan kerja atau jabatan/ profesi tertentu, serta
membekali individu agar siap memangku jabatan itu dan dalam menyesuaikan diri dengan
berbagai tuntutan dari lapanan pekerjaan sedangkan untuk peserta didik layanan konseling
karir adalah kegitan membantu peserta didik dalam menyusun dan menentukan pilihan karir
masa depan
B Ruang Lingkup Konseling Karir
Bimbingan dan konseling karir dapat dilakukan dalam 2 (dua) setting, yaitu setting
sekolah dan setting masyarakat. Konseling karir di sekolah difokuskan kepada Bantuan
kepada siswa/konseli dalah hal pemahaman diri, pemahaman karir, belajar mengambil
keputusan dan melakukan keputusan karir secara mandiri sebagai hasil perpaduan serasi
atas pemahaman diri dan pemahaman karirnya. Atas dasar hal inii, semua kegiatan dan
aktivitas bimbingan karir di sekolah diarahkan untuk mewujudkan kemandirian
siswa/konseli dalam mengambil keputusan karir, maraih dan mempertahankan karirnya
dalam kehidupan di masyarakat mendatang.
Sedangkan dalam setting masyarakat, pelayanan bimbingan dan konseling karir
mengembangkan pada pelayanan baik di instasi/ perusahaan/ industri, konseling merupkan
profesi yang memiki kompetensi untuk mendampingi individu dan/ atau kelompok dalam
menghadapi dinamika serta tuntutan/ arah pengembangan karir. Beberapa bidang garapan
bimbingan dan konseling karir di instasni/ perusahaan/ industri, antara lain adalah sebagai
berikut:

4
1 Pengembanga dan implementasi program pembinaan karyawan, kondisi kerja dan
organisasi secara efektif.
2 Program pengembangan dan pembinaan karyawan melalui penataran, pelatihan,
kursus, pendidikan khusus dan lain-lain.
3 Pengembangan bakat, minat dan kecenderungan karir karyawan.
4 Seleksi dan penempatan karyawan pada posisi yang tepat.
5 Seminar, lokakarya, dan lain-lain untuk memperluas wawasan, pengetahuan, dan
kemampuan karyawan
C Pendekatan Konseling Karir
Pendekatan konseling karir yang digunakan praktikan sebagai acuan dalam melakuka
praktek adalah pendekatan Trait and factor. Secara bahasa trait dapat diartikan dengan sifat,
karakteristik seorang individu. Sedangkan factor berarti tipe-tipe, syarat-syarat tertentu
yang dimilki oleh sebuah pekerjaan atau suatu jabatan. Teori Trait and factor memberikan
asumsi bahwa kecocokan antara trait dengan factor akan melahirkan kesuksesan dalam
suatu karir yang dilalui oleh seseorang dan begitu sebaliknya kegagalan dalam
mencocokkan Trait dengan factor akan menimbulkan kegagalan dalam sebuah pekerjaan.
(Hadiarni Irman, 89-90: 2009), Teori Trait-Factor adalah pandangan yang mengatakan
bahwa kepribadian seseorang dapat dilukiskan dengan mengidentifikasikan sejumlah ciri,
sejauh tampak dari hasil testing psikologis yang mengukur masing-masing dimensi
kepribadian itu. Konseling trait-facot berpegang pada pandangan yang sama dan
menggunakan alat tes psikologis untuk menganalisis atau mendiagnosis seseorang
mengenai ciri-ciri atau dimensi/aspek kepribadian tertentu yang diketahui mempunyai
relevansi terhadap keberhasilan atau kegagalan seseorang dalam memangku jabatan dan
mengikuti suatu program studi Williamson (WS. Winkel, 1997: 338). Dari pendekatan ini
menjadi acuan bagi praktikan untuk melakukan kegiatan konseling kelompok dan konseling
perorangan.
D Kegiatan Pengembangan
Kegiatan pengembangan yang dilakukan praktikan dalam konseling karir yaitu:
1. Pelatihan Nasional
Tema dari Kegiatan ini Manajemen stress, sasaran dari pelatihan ini adalah para guru
BK, dengan alasan karena guru BK yang memang secara fungsional menangani
masalah mental peserta didik diharapkan memiliki tambahan keterampilan yaitu
untuk meredakan ketegangan (stress) yang mungkin terjadi pada peserta didik
sebagai dampak dari penyelenggaraan sistem pembelajaran Pertemuan Tatap Muka
yang sudah mulai diberilakukan Pemerintah
5
2. Webinar Karir
Kegiatan Webinar karir yang bertemakan Mempersiapkan anak didik menyongsong
masa depan yang cerah untuk para guru Bimbingan Konseling. Sasaran dari kegiatan
ini adalah para peserta didik dengan tujuan agar para peserta didik memahami
keadaan dirinya sesungguhnya pada saat ini; berkaitan dengan bakat sesungguhnya,

3. Podcast
Podcast tentang tips-tips pemilihan karir bertujuan untuk memberikan informasi
tambahan bagi para peserta didik dalam memilih karir selain itu penyampaian tips-
tips pemilihan karir melalui podcast memberi warna baru dalam pelayanan konseling
karir hal ini dapat menarik para peserta didik untuk mendengarnya.

6
BAB III
PELAKSANAAN PRAKTIK LAYANAN

A. Hasil Asesmen Kebutuhan


Instrumen yang digunakan praktikan dalam melaksanakan konseling kelompok adalah
DCM. Berdasarkan hasil analisis DCM ditemukan bahwa ada beberapa siswa kelas XII
IIS yang masih bingung menentukan jurusan saat perkuliahan nanti. Berikut ini adalah
tabel tentang pelaksanaan konseling karir.

No Sasaran Kegiatan Layanan


1. MGK, ABR, JKK, MABR, YLK, SBK Konseling Kelompok
(siswa SMA Negeri 1 Tite hena)
Karir

2. MABBA Konseling Perorangan


3 MBJA Konseling Perorangan
4 Guru BK se Indonesia Pelatihan Nasional
5 Guru BK Jakarta Barat Webinar Karir
6 Siswa-siswi Podcast
Dari hasil analisis DCM juga menjadi acuan praktikan untuk melakukan podcast tips-tips
memilih karir dan webinar tentang pentingnya peran guru BK dalam membantu peserta
didik untuk memilih karinya. Dan untuk pelatihan manajemen stress yang dilakukan adalah
untuk melatih para guru BK menghadapi anak-anak yang mungkin merasa stress karena
akan diadakan pembelajaran tatap muka sedangkan untuk konseling perorangan praktikan
tidak menggunakan instrument karena konseli datang dengan sendirinya meminta bantuan
untuk menyelesaikan masalahnya.

Berikut ini adalah penjabaran kegiatan konseling karir yang dilakuka praktikan :

1 Konseling kelompok
Dilakukan pada siswa kelas XII IIS SMA Negeri 1 Tite Hena yang belum
mengetahui karir yang cocok untuk masa depannya. Hal ini bedasarkan analisis
DCM yang dilakuka oleh guru BK pada sekolah tersebut
2 Konseling Perorangan
a) Konseli merupakan seorang Mahasiswa semester I yang mengalami
permasalahan yang berhubungan dengan karir yaitu masuk jurusan yang
tidak sesuai dengan keinginannya, melainkan kemauan orangtuanya.

7
b) Konseli adalah seorang OB pada kantor camat, ia merasa minder dengan
pekerjaannya karena tidak sepadan dengan ijasahnya yang berlatar belakang
sarjana Ekonomi.
3 Pelatihan nasional
Pelatihan diberikan kepada para guru BK se Indonesia mengenai manajemen stress.
Diharapkan dengan pelatihan yang berskala Nasional tersebut, paling tidak dimulai
dari guru-guru, yang dalam hal ini guru BK yang memang secara fungsional
menangani masalah mental peserta didik diharapkan memiliki tambahan
keterampilan yaitu untuk meredakan ketegangan (stress) yang mungkin terjadi pada
peserta didik sebagai dampak dari penyelenggaraan sistem pembelajaran Pertemuan
Tatap Muka yang sudah mulai diberilakukan Pemerintah
4 Webinar karir
Kegiatan webinar ini bertujauan agar . Para peserta memahami keadaan dirinya
sesungguhnya pada saat ini; berkaitan dengan bakat sesungguhnya. Dan para
peserta dapat membantu siswa dalam merencanakan karier yang terarah dan
matang sehingga dapat membantu siswa mengetahui passion dan karir impian
yang sesungguhnya.
5 Podcast
Memberikan tips-tips kepada para siswa-siswi mengenai perencanaan karir yang
baik
B. Program Kegiatan Pengembangan
1) Konseling kelompok
Praktikan melaksanakan konseling kelompok pada hari rabu, tanggal 20
Oktober 2021. Berikut ini adalah penjabaran dari kegiatan konseling
kelompok

tahap Kegiatan

Tahap Awal/beginning  pemimpin kelompok membuka kegiatan


stage dengan meminta salah satu angggota kelompok
memimpin doa
 pemimpin kelompok mengucapkan terimkasih
atas kehadiran para anggota kelompok dan
memperkenalkan diri kepada anggota
kelompok setelah itu diikuti anggota kelompok
lainnya
 pemimpin kelompok menanyakan kepada
anggota kelompok apakah sudah pernah
mengiikuti kegiatan konseling kelompok atau
8
belum
 pemimpin kelompok menjelaskan tentang
konseling kelompok, tujuan konseling
kelompok, asas-asas yang harus diperrhatikan
dan membuat ikrar bersama
pemimpin kelompok mengarahakan anggota
Tahap Transisi kelompok untuk mengungkapakan permasalahan yang
mengganjal

 Pemimpin kelompok mempersilahkan masing-


Tahap Kerja masing anggota kelompok untuk
megungkapkan permasalahan yang dialami
secara bergilir
 Setelah semua anggota kelompok
mengungkapkan permasalahan yang dialami,
maka anggota kelompok berunding dan
memutuskan bersama masalah siapa yang akan
diselesaikan terlebih dahulu.
 Pemimpin kelompok mempersilhkan ABR
untuk menceritakan masalah yang dialaminya
 Pemimpin memberikan kesempatan kepada
anggota kelompok lain untuk menanggapi dan
memberikan masukan kepada ABR
 Pemimpin mengarahkan ABR untuk boleh
Tahap Pengakhiran mencoba saran dan masukan dari anggota
kelompok lain

 pemimpin kelompok meminta anggota


kelompok untuk mengevaluasi kegiatan
konseling kelompok yang telah dilakukan
 menanyakan perasaan anggota kelompok
setelah mengikuti kegiatan kelompok
2) Kegitan konseling Perorangan

tahap kegiatan

awal  membangun hubungan konseling yang melibatkan


klien (rapport).
 Menjelaskan pengertian konseling dan peraturan
dalam konseling perorangan
 Membuat kontrak waktu
kegiatan  Meminta konseli mengungkapkan masalah yang
dihadapinya
 menjelajahi dan mengeksplorasi masalah klien lebih
dalam. Penjelajahan masalah dimaksudkan agar klien
mempunyai perspektif dan alternatif baru terhadap
masalah yang sedang dialaminya.
9
 Praktikan melakukan reassessment (penilaian kembali),
bersama-sama klien meninjau kembali permasalahan
yang dihadapi klien.

penutup  Praktikan bersama klien membuat kesimpulan


mengenai hasil proses konseling.
 Menyusun rencana tindakan yang akan
dilakukan berdasarkan kesepakatan yang telah
terbangun dari proses konseling sebelumnya.
 Mengevaluasi jalannya proses dan hasil
konseling (penilaian segera).
 Membuat perjanjian untuk pertemuan
berikutnya

3) Kegiatan Pengembangan dan Pelatihan


a) Pelatihan Nasional Manajemen stress
Pelatihan ini difokuskan pemberian materi tentang Manajemen Stres
(berbagai teori tentang stress dan factor penyebabnya) kepada para
guru BK. Kegiatan pelatihan ini terdiri dari teori dan praktik;
pemberian teori dan praktik terbatas dilakukan pada tanggal 6
November 2021 dari jam 08.00 s/d 13.00. Pelatihan dilanjutkan
dengan kegiatan mandiri oleh peserta, dan dilakukan pendampingan
oleh trainer via on line. Kegiatan ini baru berakhir ketika para
kelompok peserta (4 kelompok) yang berasal dari 58 peserta dari
berbagai provinsi tersebut mengunggah hasil rekeman pelatihannya
yang dikirim via on line keada panita penyenggara. Dalam
mengerjakan tugasnya peserta diberi kesempatan menyelesaikan
selama 3 hari, sejak tanggal 6/11/2021 sampai dengan tanggal
8/11.2021.Pada pelatihan ini Praktikan sebagai trainer mengalami
hambatan yaitu jaringan yang tidak stabil walaupun demikian
kegiatan pelatihan dapat dilakukan dengan baik dan para peserta
pelatihan merasa puas hal ini dibuktikan dengan ungkapan dari salah
satu peserta “Terima kasih untuk pelatihan kemarin Bu, Saya bukan
orang BK, namun pelatihan ini sangat bermanfaat bagi
Saya .....Peserta dari Flores,Nusa Tenggara Timur”
b) Webinar karir
Webinar ini bertemakan tentang “Mempersiapkan anak didik
menyongsong masa depan yang cerah untuk para guru Bimbingan
Konseling”. Webinar nasional ini bertujuan untuk: para peserta
memahami keadaan dirinya sesungguhnya pada saat ini; berkaitan
10
dengan bakat sesungguhnya, para peserta dapat membantu siswa
dalam merencanakan karier yang terarah dan matang sehingga
dapat membantu siswa mengetahui passion dan karir impian
yang sesungguhnya, para peserta dapat membantu siswa berpikir
jauh ke depan dengan mindset yang dan melakukan perencanaan
jangka panjang dalam hidup, para peserta dapat membantu siswa
untuk mengembangkan diri dan memilih PTN. Jumlah peserta
kegiatan ini 130 orang yang didominasi oleh guru-guru Bimbingan
Konseling di Indonesia, mahasiswa Program Profesi Konselor
Universitas Negeri Semarang, Praktisi pendidikan, Tokoh
Masyarakat dan Pemerhati Masalah Pendidikan dan Sosial, dan
Birokrat. Dalam kegiatan webinar ini sudah dilakukan praktikan
dengan baik dan para peserta merasa senang karena mendapat
informasi baru tentang pemilihan karir.
4) Podcast
Sebelum melakukan podcast ada persiapan yang dilakuka praktikan yaitu:
a) Menentukan topic podcast
b) Menyiapkan materi podcast
c) Menyiapkan alat pendukung pembuatan podcast
d) Menyiapkan scenario podcast
Pelaksanaan podcast yang dilakukan praktikan yaitu:
a) Memulai perekaman
b) Mengedit perekaman
c) Mengupload hasil perekaman pada aplikasi Spotfy
d) Membagikan link podcast pada WAG kelas XII SMA negeri 1 Tite
Hena

11
BAB IV
ANALISIS DAN BAHASAN
A. Analisis
1. Konseling Kelompok
Kegiatan konseling kelompok yang dilakukan praktikan menggunakan
pendekatan trait and factor, dimana dalam pendekatan ini mengacu pada
kemampuan (termasuk intelegensi umum, bakat khusus, kemampuan akademik
dan keahlian keterampilan kerja), minat terhadap pekerjaan, dan ciri-ciri
kepribadian. Dengan demikian praktikan mengarahkan para anggota kelompok
mengenal kemampuan dalam dirinya untuk menentukan pihan karir yang cocok
untuk dirinya.
Kegiatan konseling kelompok yang dilakukan juga sudah berjalan dengan
baik, para anggota kelompok juga memanfaatkan kegiatan ini untuk
menyelesaikan sebuah masalah, sehingga anggota kelompok tidak sungkan untuk
mengungkapkan permasalahan yang sedang dialami. Respon anggota kelompok
dalam menanggapi pertanyaan dari konselorpun cukup baik, seperti saat konselor
menanyakan permasalahan yang sedang dialami, siswa menjawab dengan terbuka
permasalahannya, tetapi ada juga anggota kelompok yang kebanyakan diam dan
tidak aktif saat kegiatan konseling berlangsung sehingga dinamika kelompok tidak
berjalan dengan baik.
Dalam kegiatan konseling konseling kelompok tujuan dari konseling
kelompok telah tercapai yaitu menyelesaikan permasalahan tentang pemilihan
jurusan dan perguruan tinggi saat kuliah nanti yaitu para anggota kelompok sudah
bisa menentukan jurusan yang akan diambil saat kuliah nanti yang disesuaikan
dengan bakat/minatnya.
Saat proses kegiatan konseling kelompok berlangsung praktikan juga
mendapatkan beberapa hambatan yaitu dari segi ruangan BK yang kurang kondusif
karena harus berbagi dengan ruangan tata usaha sehingga kegiatan konseling
kelompok dilakukan di kelas, ada anggota kelompok yang tidak berpartisipasi aktif
saat kegiatan berlangsung.
2. Konseling Perorangan
Pendekatan yang digunakan praktikan untuk membantu konseli adalah
pendekatan trait and factor dimana dalam pendekatan ini mempunyai pandangan
sebagai berikut: a) mengukur dan menilai ciri ciri-ciri seseorang dengan tes
12
psikologis, (b) mendefinisikan atau menggambarkan keadaan individu, (c)
membantu individu untuk memahami diri dan lingkungannya, (d) memprediksi
keberhasilan yang mungkin dicapai pada masa mendatang.
Kondisi kedua konseli saat awal bertemu praktikan kelihatan tidak bersemangat
dan stress, setelah dilakukan konseling, konseli merasa terbantu. Kegiatan
konseling perorangan sudah berjalan dengan baik mulai dari dari tahap awal
sampai tahap akhir, sebelum kegiatan konseling dimulai praktikan menjelaskan
apa itu konseling perorangan, aturan-aturan/asas-asas yang harus ditaati,
menetapkan waktu kegiatan konseling perorangan secara bersama-sama, konseli
secara terbuka menceritakan semua permasalahan yang dihadapinya, sehingga
tujuan dari kegiatan konseling tercapai. Kegiatan konseling perorangan yang
dilakukan pada dua konseli sudah mencapai tujuan dimana pada konseli pertama ia
tetap kuliah pada jurusan yang sesuai dengan bakat dan kemampuannya,
sedangkan untuk konseli kedua akan bertahan dengan pekerjaannya sekarang yaitu
sebagai OB meskipun tidak sesuai dengan latar belakang pendidikannya yang
seorang sarjana akuntansi, karena melihat kondisi sekarang yang sangat sulit untuk
mencari pekerjaan.
3. Pelatihan Nasional
Kegiatan pelatihan nasional manajemen stres dilaksanakan secara online
(jarak jauh) melalui Zoom yang diikuti oleh 58 orang yang merupakan guru BK,
tujuan kegiatan ini adalah memberi bekal ketrampilan kepada peserta berbagai
penanganan stress antara lain dengan metode relaksasi agar guru BK untuk
meredakan ketegangan (stress) yang mungkin terjadi pada peserta didik sebagai
dampak dari penyelenggaraan sistem pembelajaran Pertemuan Tatap Muka yang
sudah mulai diberilakukan Pemerintah.
Saat kegiatan berlangsung praktikan mengalami hambatan yaitu jaringan
yang tidak stabil karena keadaan cuaca yang tidak mendukung sehingga beberapa
kali keluar masuk zoom.
4. Webinar Karir
Kegiatan webinar karir dilaksanakan secara online (jarak jauh) melalui Zoom
yang diikuti oleh 130 orang yang terdiri dari praktisi pendidikan, tokoh
Masyarakat dan pemerhati Masalah Pendidikan dan Sosial, dan Birokrat.
Tujuan kegiatan ini adalah agar para peserta webinar dapat membantu siswa
dalam merencanakan karier yang terarah dan matang sehingga dapat membantu
siswa mengetahui passion dan karir impian yang sesungguhnya.
13
Saat kegiatan berlangsung praktikan mengalami hambatan yaitu jaringan
yang tidak stabil karena keadaan cuaca yang tidak mendukung sehingga beberapa
kali keluar masuk zoom.

5. Podcast
Podcast yang dilakukan merupakan tujuan lanjutan dari kegiatan konseling
kelompok dimana praktikan memberikan tips-tips pemilihan karir agar para siswa
bisa memilih karir sesuai minat dan bakatnya.
B. Bahasan
1) Konseling kelompok
Konseling kelompok merupakan pengetasan permasalahan melalui dinamika
kelompok yang memberikan kesempatan pada individu untuk aktif di dalam
kelompok dan mengembangkan rasa empatinya dengan orang lain, dalam hal ini
dimana konselor bertindak sebagai pemimpin kelompok dan individu yang
berbeda di dalam kelompok bertindak sebagai anggota.
Kegiatan konseling kelompok yang dilakukan praktikan belum berjalan dengan
baik, karena ada anggota kelompok yang tidak aktif saat kegiatan konseling
kelompok berlangsung dan dari sisi praktikan juga belum memimpin kegiatan
konseling kelompok dengan baik karena praktikan kurang terampil dan belum
sepenuhnya menguasai pendekatan trait and factor.
2) Konseling peroragan
  Konseling Perorangan (KP) merupakan layanan konseling yang
diselenggarakan oleh seorang konselor terhadap seorang klien dalam rangka
pengentasan masalah pribadi klien. Dalam suasana tatap muka dilaksanakan
interaksi langsung antara klien dan Konselor, membahas berbagai hal tentang
masalah yang dialami klien. Pembahasan tersebut bersifat mendalam menyentuh
hal-hal penting tentang diri klien (bahkan sangat penting yang boleh jadi
penyangkut rahasia pribadi klien); bersifat meluas meliputi berbagai sisi yang
menyangkut permasalahan klien; namun juga bersifat spesifik menuju ke arah
pengentasan masalah. Pendekatan yang dipakai dalam konseling perorangan
adalah trait and factor. Adapun langkah-langkah dari pendekatan ini adalah
sebagai berikut :

14
a) Analisis
Analisis merupakan langkah mengumpulkan informasi atau data diri
klien, seperti kemampuan, minat, motif, kesehatan, dan karakteristik
lainnya.Tujuan tahap analisis adalah untuk memperoleh pemahaman
tentang diri klien dalam hubungannya dengan syarat-syarat yang
diperlukan untuk memperoleh penyesuaian diribaik untuk sekarang
maupun untuk masa yang akan datang, dengan syarat data yang
terkumpul harus sahih, valid, relevan dan komprehensif.

b) Sintesis
Sintesis adalah usaha merangkum, menggolong-golongkan dan
menghubung-hubungkan data yang telah terkumpul pada tahap
analisis, yang disusun sedemikian sehingga dapat menunjukkan
keseluruhan gambaran tentang diri klien. Rumusan ini bersifat
ringkas dan padat, dan harus tercermin tentang kekuatan dan
kelemahan klien, kemampuan penyesuaian dirinya maupun
malasuainya (maladjusment).
Dari pendekatan ini saat melakukan konseling praktikan sudah mengikuti
tahapan dari pendekatan ini dengan baik, dan tujuan kegiatan pun sudah
tercapai.
3) Pelatihan Nasional
Pelatihan nasional yang dilakukan,, praktikan mengalami hambatan yaitu
praktikan merasa gugup saat menjadi trainer dan beberapa kali keluar masuk
zoom karena jaringan tidak stabil. Kedepannya praktikan akan lebih
mempersiapkan diri sebelum menjadi trainer.Respon dari para peserta pelatihan
adalah mereka merasa puas dengan pelatihan tersebut dan para peserta bisa
mempraktekan kembali pelatihan tersebut untuk mengelolah stresnya.
4) Webinar Karir
Adapun hambatan dalam kegiatan webinar ini adalah praktikan masih sering
merasa gugup saat menjadi pemateri dan juga terkendala jaringan yang kurang
stabil, kedepannya praktikan akan lebih belajar lagi untuk menjadi pemateri yang
baik dan mengurangi rasa gugup. Respon dari para peserta webinar adalah
mereka merasa terbantu dalam memilih karirnya setelah mengikuti webinar ini.

15
5) Podcast
Untuk podcast praktikan merasa belum maksimal melakukan perekaman,
intonasi yang kurang menarik, karena ini merupakan pengelaman pertama bagi
praktikan, dan untuk yang akan datang praktikan akan belajar lebih giat lagi
untuk pembuatan podcas selanjutnya.

16
BAB V
PENUTUP

A Simpulan
Dari serangkai kegiatan yang dilakukan praktikan dapat disimpulkan bahwa
1. Kegiatan konseling kelompok yang dilakukan sudah mencapai tujuannya yaitu
para anggota kelompok dapat menentukan karir yang cocok untuk masa
depannya berdasarkan bakat minatnya.
2. Kegiatan konseling perorangan yang dilakukan sudah mengikuti langkah-
langkah dalam pendekatan trait and factor dan konseli bisa menentukan jalan
keluar dari masalah yang dihadapinya.
3. Kegiatan pelatihan nasional yang dilakukan bertujuan untuk menghadapi para
peserta didik yang kemungkinan akan mengalami stress saat dberlakukan sekolah
tatap muka
4. Kegiatan webinar yang dilakukan bertujuan membantu peserta didik memilih
karirnya
5. Podcast yang dilakukan adalah member tips-tips kepada para peserta didik dalam
memilih karirnya.
Tercapainya tujuan layanan konseling karier tidak lepas dari persiapan matang dari
praktikan, terutama secara akademis dan administratif. Layanan konseling karier
merupakan rangkaian kegiatan layanan sehingga tanpa persiapan matang dari praktikan,
maka tujuan dan manfaat dari layanan tidak diperoleh dengan optimal oleh peserta.
B Saran
1 Bagi mahasiswa PPK Unnes untuk lebih mempersiapkan diri lagi sebelum turun ke
lapangan agar layanan Bimbingan Konseling Karir dapat dilaksanakan sesuai dengan
tahapan-tahapan pendekatan dan teknik bimbingan dan konseling
2 Bagi Dosen pembimbing diharapkan untuk selalu membimbing dan mengarahkan
mahasiswa praktikan agar program layanan Bimbingan Konseling Karir bisa berjalan
dengan sesuai, baik dan bermanfaat.
3 SMA Negeri 1 Tite Hena agar lebih memperhatikan ruangan BK, agar kedepanya
kegiatan layanan konseling dapat dilakukan di Ruangan BK

17
DAFTAR PUSTAKA

Munandir. 1996. Program Bimbingan Karir di Sekolah. Jakarta. Depatermen Pendidikan dan
Kebudayaan Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Proyek Pendidikan Tenaga Akademik
Prayitno. 2005. Layanan Konseling Perorangan. Padang : FIP Universitas Negeri Padang.
Prayitno, 2017. Konseling Profesiona yang Berhasil Layanan dan Kegiatan Pendukung. PT
RAJAGRAFINDO PERSADA: Jakarta
http://repo.iain-tulungagung.ac.id/12849/6/BAB%20II.pdf
http://etheses.uin-malang.ac.id/2122/6/08410135_Bab_2.pdf
http://etheses.uin-malang.ac.id/788/5/10410023%20Bab%202.pdf
https://www.sekawanmedia.co.id/apa-itu-podcast/
https://jurnal.iicet.org/index.php/schoulid/article/view/877
https://www.e-jurnal.com/2013/10/tahap-tahap-konseling-dalam-trait-and.html

18
REFLEKSI DIRI

Setelah praktikan melakukan beberapa kegiatan konseling karier, praktikan menjadi tau
bahwa konseling karier sangat penting dilaksanakan untuk membantu individu atau kelompok
untuk meningkatkan pemahaman akan karir mereka. Praktikan juga menyadari bahwa layanan
konseling karier yang dilaksanakan masih belum berhasil sesuai dengan standard pelaksanaan
yang seharusnya.
Keterbatasan yang saya alami dalam pelaksanaan layanan adalah sekolah yang menjadi
tempat melakukan praktek belum memiliki ruangan BK sendiri. Selain itu, praktikan juga
merasa belum memiliki ilmu yang cukup tentang layanan konseling karier sehingga saya
melaksanakannya sesuai dengan prosedur layanan yang sudah ada, seperti langkah-langkah
pemberian layanan konseling kelompok dan individu. Praktikan juga menyadari bahwa saat
menjadi pemateri dalam webinar dan trainer saat pelatihan praktikan merasa gugup, karena
merupakan pengalaman pertama.

Walaupun demikian, dari evaluasi yang dilakukan pada saat kegiatan, individu atau
kelompok tetap mendapat manfaat dari layanan yang diberikan.

19
20
Lampiran 1 Hasil Asesmen

DCM dari 6 siswa

21
22
23
24
25
26
27
28
29
Lampiran 2 RPL Kegiatan Pengembangan

1 Pelatihan Nasional

Term of Reference TOR

PELATIHAN NASIONAL

Membangun Ketahanan Fisik dan Psikologis dalam menghadapi


Tatap Muka di Masa Pandemi ( Manajemen Stress)

1. Pelatihan Nasional

Pelatihan Nasional yang bertemakan Membangun Ketahanan Fisik dan Psikologis dalam
menghadapi Tatap Muka di Masa Pandemi ( Manajemen Stress) untuk guru Bimbingan
Konseling yang tergabung dalam MGBK Jakarta. Dinamakan demikian karena nama
kegiatan tersebut sesuai dengan tujuan dari kegiatan yaitu untuk membangun ketahanan
fisik dan psikologis dalam menghadapi tatap muka di masa pandemi ( Manajemen Stress)
untuk para guru Bimbingan Konseling
2. Latar Belakang.
Situasi Pandemik yang melanda dunia, sangat berpengaruh pada keadaan Indonesia,
khususnya dunia pendidikan. Dunia pendidikan di Indonesia seakan menghadapi
tsunami yang besar. Hal ini dikarenakan belum siapnya Indonesia, khususnya para guru
menghadapi tantangan yang sangat besar ini. Namun walaupun demikian proses
pendidikan tetap dilakukan walaupun menghadapi berbagai kendala. Dampak yang
muncul bagi para guru adalah tekanan secara psikologis, dan akhirnya akan
memperngaruhi proses pembelajaran. Dari latar belakang tersebut, maka program
Profesi Konselor dari Universitas Negeri Semarang, bermaksud menyelenggarakan
Seminar Nasional dengan tema membangun ketahanan fisik dan psikologis dalam
menghadapi tatap muka di masa pandemi ( Manajemen Stress) untuk para guru
Bimbingan Konseling. Seminar nasional ini bermaksud untuk menghasilkan berbagai
pemikiran yang solutif dan inovatif terkait dengan keadaan yang ada sekarang ini.

30
3. Tujuan Kegiatan
Seminar Nasional ini bertujuan untuk:
1. Para peserta memahami keadaan dirinya sesungguhnya pada saat ini
2. Para peserta dapat mencari akar penyebab dari stress yang dihadapi
3. Para peserta dapat menemukan tingkat stress yang mereka
4. Para peserta dapat mengembangkan dan menemukan pembelajaran yang
berwawasan global dalam penanganan stress yang dimiliki
5. Peserta dapat membantu orang lain dalam penanganan stress
6. Peserta dapat memiliki ketahanan fisik dan psikologis dalam menghadapi proses
tatap muka di masa Pandemik ini.
4. Jadwal dan tempat Pelaksanaan
Hari : Sabtu
Tanggal : 6 November 2021
Jam : 08.30 – 12.00 WIB
Tempat : Zoom
5. Peserta
Jumlah peserta kegiatan ini sekitar 200 orang yang didominasi oleh guru-guru
Bimbingan Konseling di Indonesia, mahasiswa Program Profesi Konselor Universitas
Negeri Semarang, Praktisi pendidikan, Tokoh Masyarakat dan pemerhati masalah
pendidikan dan sosial, dan Birokrat.
6. Penyelenggara
Penyelenggara dari kegiatan ini adalah Program Profesi Konselor Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semaran yang berkolaborasi dengan PT
Integratif Indonesia ( INTI). Adapun panitia dari acara ini adalah seluruh mahasiswa
program Profesi Konselor dari universitas Negeri Semarang, beserta 10 orang volunteer
dari PT Integratif Indonesia ( INTI)
7. Penutup
Demikianlah Term Of Reference tentang kegiatan Seminar Nasional tema membangun
ketahanan fisik dan psikologis dalam menghadapi tatap muka di masa pandemi
( Manajemen Stress), mohon maaf bila ada kesalahan dalam penulisan kata dan
informasi. Jika ada pertanyaan seputar TOR kegiatan ini dapat ditanyakan langsung
kepada pihak panitia, semoga dapat menjadi bahan pertimbangan sebagaimana
mestinya.

31
8. Susunan Acara

NO WAKTU URAIAN KEGIATAN KETERANGAN


1 08.30 – 08.35 Pembukaan oleh MC MC
Pembacaan Do’a Pembuka
2. 08.35 – 08.40 Sambutan Oleh Direktur Lembaga Bpk. Ahmad Bukhori S.Si
Integrative Indonesia
3. 08.40 – 08.45 Sambutan oleh Dosen Pengampu Ibu Shinta
Mata Kuliah Konseling Karir
4. 08.45 – 10.00 Materi Utama Resminingsih
5. 10.00 – 10.15 Tanya Jawab Moderator
6. 10.15 – 12.00 Pelatihan / Praktik Skill Manajemen Dibimbing oleh
Stres 1. Yeni M
Presentasi Perkelompok 2. Hariwitono
3. Mariana
4. Lina
DiBreak
Room
7. 12.00 – 12.05 Penutup dan Doa MC

32
2 Webinar Karir

Term of Reference TOR

WEBMINAR GURU BIMBINGAN DAN KONSELING


JAKARTA BARAT

1. Web Minar

WEBMINAR yang bertemakan Mempersiapkan anak didik menyongsong masa


depan yang cerah diperuntukan bagi guru Bimbingan Konseling yang tergabung dalam
MGBK Jakarta Barat. Dinamakan demikian karena nama kegiatan tersebut sesuai
dengan tujuan dari kegiatan yaitu Mempersiapkan anak didik menyongsong masa depan
yang cerah.

2. Latar Belakang.

Salah satu pergumulan yang sangat besar bagi seorang siswa dan orang tuanya adalah
mempersiapkan anak-anak untuk menyonsong masa depan mereka yang cerah.
Pergumulan ini lah yang juga menjadi tujuan kami dari para narasumber untuk
mengajak guru Bimbingan Konseling ikut terjun membantu proses persiapan tersebut,
yang artinya guru Bimbingan dan Konseling mengambil bagian dalam perannya sebagai
seorang pembimbing di sekolah. Dari latar belakang tersebut, maka program Profesi
Konselor dari Universitas Negeri Semarang, bermaksud menyelenggarakan
WEBMINAR yang bertemakan Mempersiapkan anak didik menyongsong masa depan
yang cerah untuk para guru Bimbingan Konseling. Melalui acara ini, kami bermaksud
untuk menghasilkan berbagai pemikiran yang solutif dan inovatif terkait dengan
keadaan yang ada sekarang ini.

33
3. Tujuan Kegiatan
webinar ini bertujuan untuk:
1. Para peserta memahami keadaan dirinya sesungguhnya pada saat ini; berkaitan
dengan bakat sesungguhnya.
2. Para peserta dapat membantu siswa dalam merencanakan karier yang terarah dan
matang sehingga dapat membantu siswa mengetahui passion dan karir impian yang
sesungguhnya
3. Para peserta dapat membantu siswa berpikir jauh ke depan dengan mindset yang dan
melakukan perencanaan jangka panjang dalam hidup
4. Para peserta dapat membantu siswa untuk mengembangkan diri dan memilih PTN
yang tepat bagi mereka
5. Peserta dapat memahami peran guru BK dalam perencanaan karier peserta didik di
sekolah.

4. Jadwal dan tempat Pelaksanaan


Hari : Selasa
Tanggal : 9 November 2021
Jam : 09.35 – 10.20 WIB
Tempat : Zoom

5. Peserta
Jumlah peserta kegiatan ini sekitar 200 orang yang didominasi oleh guru-guru
Bimbingan Konseling di Indonesia, mahasiswa Program Profesi Konselor Universitas
Negeri Semarang, Praktisi pendidikan, Tokoh Masyarakat dan pemerhati masalah
pendidikan dan sosial, dan Birokrat.

6. Penyelenggara
Penyelenggara dari kegiatan ini adalah Program Profesi Konselor Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang yang berkolaborasi dengan PT
Integratif Indonesia ( INTI). Adapun panitia dari acara ini adalah kolaborasi mahasiswa
program Profesi Konselor dari universitas Negeri Semarang, dan Tim panitia Edufair
Jakarta Barat.

34
7. Penutup
Demikianlah Term Of Reference tentang kegiatan Webminar Guru Bimbingan
dan Konseling dengan tema “Mempersiapkan anak didik menyongsong masa
depan yang cerah”, mohon maaf bila ada kesalahan dalam penulisan kata dan
informasi. Jika ada pertanyaan seputar TOR kegiatan ini dapat ditanyakan
langsung kepada pihak panitia, semoga dapat menjadi bahan pertimbangan
sebagaimana mestinya.

Jakarta, 26 Oktober 2021

35
Lampiran 3 : Materi Kegiatan Pengembangan
a. Pelatihan Nasional

Pemahaman tentang Stres dan Faktor

Penyebabnya

a Pengertian Stres
Kata “stres” bisa diartikan berbeda bagi tiap-tiap individu. Sebagian individu
mendefinisikan stres sebagai tekanan, desakan, atau respon emosional. Para psikolog juga
mendefinisikan stres dalam berbagai bentuk. Stres bisa mengagumkan, tetapi bisa juga
fatal. Semuanya tergantung kepada para penderita stres. Stres adalah respon individu
terhadap keadaan atau kejadian yang memicu stres (stresor), yang mengancam dan
mengganggu kemampuan seseorang untuk menangani stres (coping) (Santrock, 2013).
Kita membutuhkan stres sampai tingkat tertentu agar tetap sehat dan berfungsi dengan
baik. Stres akan menjadi baik jika dianggap sebagai motivasi positif dan menguntungkan
karena dapat memberikan inspirasi. Stres seperti itu disebut stres positif. Biasanya
melibatkan situasi yang bisa dibuat menyenangkan dan tidak berakhir dengan
mengganggu kesehatan fisik.
b Penyebab Stres
Ada berbagai situasi atau peristiwa yang dapat memicu terjadinya stres, khususnya
dimasa pandemic, menurut Robbillard dkk (2020) antara lain:
● Pekerjaan
36
● Hubungan Sosial
● Pernikahan
● Pendidikan
● Finansial
● Kesehatan

c Identifikasi Gejala Stres dalam Diri


Gejala atau tanda stres dapat dibedakan menjadi:

37
Gejala emosi Gejala fisik Gejala kognitif Gejala perilaku

mudah gusar lemas sering lupa tidak mau makan


frustasi pusing sulit memusatkan menghindari tanggung
perhatian jawab,
suasana hati yang mudah migrain
berubah atau moody pesimis serta menunjukkan
sakit kepala tegang sikap gugup seperti
sulit untuk menenangkan memiliki pandangan menggigit kuku atau
pikiran gangguan yang negatif berjalan bolak-balik,
pencernaan (mual dan
rendah diri, diare atau sembelit), membuat keputusan kecanduan, seperti
yang tidak baik mengonsumsi rokok
serta merasa kesepian nyeri otot,
dan alkohol secara
tidak berguna,bingung, jantung berdebar berlebihan.

hilang kendali, sering batuk pilek


menghindari orang lain, gangguan tidur
depresi hasrat seksual
menurun
tubuh gemetar,
telinga berdengung

Stres dapat dibagi menjadi beberapa tingkatan berdasarkan banyaknya


gejala stres yang teridentifikasi yaitu:
a Stres ringan
Stres ringan adalah stres yang tidak merusak aspek fisiologis dari seseorang. Stres
ringan umumnya dirasakan dan dihadapi oleh setiap orang secara teratur seperti lupa,
kebanyakan tidur, kemacetan, dikritik. Situasi seperti ini biasanya berakhir dalam
beberapa menit atau beberapa jam dan biasanya tidak akan menimbulkan penyakit
kecuali jika dihadapi terus menerus.
b Stres sedang
Stres sedang adalah stres yang terjadi lebih lama dari beberapa jam sampai beberapa
hari seperti pada waktu perselisihan, kesepakatan yang belum selesai, sebab kerja
yang berlebih, mengharapkan pekerjaan baru, permasalahan keluarga. Situasi seperti ini
dapat berpengaruh pada kondisi kesehatan seseorang.
c Stres berat
Stres berat merupakan stres kronis yang terjadi beberapa minggu sampai beberapa
tahun yang disebabkan oleh beberapa faktor seperti hubungan suami istri yang tidak
harmonis, kesulitan finansial, dan penyakit fisik yang lama

38
Ada beberapa kuesioner lain yang sering dipakai untuk mengetahui tingkat stres
antara lain:
1. Kessler Psychological Distress Scale
Terdiri dari 10 pertanyaan yang diajukan kepada responden dengan skor 1 untuk
jawaban dimana responden tidak pernah mengalami stres, 2 untuk jawaban dimana
responden jarang mengalami stres, 3 untuk jawaban dimana responden kadang-kadang
mengalami stres, 4 untuk jawaban dimana responden sering mengalami stres, dan 5
untuk jawaban dimana responden selalu mengalami stres dalam 30 hari terakhir.
Skala pengukuran yang digunakan adalah skala ordinal.
Tingkat stres dikategorikan sebagai berikut:
a. Skor di bawah 20 : tidak mengalami stres
b. Skor 20-24 : stres ringan
c. Skor 25-29 : stres sedang
d. Skor 30 dan di atas 30 : stres berat
2. Perceived Stress Scale (PSS-10)
Skala PSS-10 merupakan self report questionnaire yang terdiri dari 10 pertanyaan dan
dapat mengevaluasi tingkat stres beberapa bulan yang lalu dalam kehidupan subjek
penelitian. Skor PSS diperoleh dengan 16 reversing responses (sebagai contoh, 0=4, 1=3,
2=2, 3=1, 4=0) terhadap empat soal yang bersifat positif (pertanyaan 4, 5, 7 & 8) dan
menjumlahkan skor jawaban masing-masing. Soal dalam Perceived Stress Scale ini akan
menanyakan tentang perasaan dan pikiran responden dalam satu bulan terakhir ini. Anda
akan diminta untuk mengindikasikan seberapa sering perasaan ataupun pikiran dengan
membulatkan jawaban atas pertanyaan.
1) Tidak pernah diberi skor 0
2) Hampir tidak pernah diberi skor 1
3) Kadang-kadang diberi skor 2
4) Cukup sering skor 3
5) Sangat sering diberi skor 4
Semua penilaian diakumulasikan, kemudian disesuaikan dengan tingkatan stres
sebagai berikut:
• Stres ringan (total skor 1-14)
• Stres sedang (total skor 15-26)
• Stres berat (total skor >26)
3. Depression Anxiety Stress Scale (DASS-21)
DASS adalah set dari 3 skala self-report yang dirancang untuk mengukur keadaan
emosional dari depresi, kecemasan, dan stres. Dass-21 dibuat bukan hanya sebagai skala
biasa untuk mengukur kondisi emosional secara konvensional, tetapi juga lebih jauh
sebagai proses untuk mengidentifikasi, mengerti, dan mengukur keadaan emosional
secara klinis yang sedang dialami, yang biasanya disebut sebagai depresi, kecemasan, dan
stres.
Tiap-tiap dari 3 skala DASS memiliki 14 hal, dibagi menjadi 2-5 subskala dengan isi
yang sama.
Skala depresi melihat adanya disforia, keputusasaan, devaluasi hidup, celaan diri
sendiri, kurangnya minat/keikutsertaan, anhedonia, dan inersia.
39
Skala kecemasan melihat adanya gairah otonom, efek otot lurik, kecemasan
situasional, dan pengalaman subjektif dari pengaruh kecemasan.
Skala stres melihat adanya kesulitan relaks, gairah saraf, dan mudah menjadi
sedih/agitasi, iritabel/over-reaktif, dan tidak sabaran.
Subjek diminta untuk mengisi 4 poin dari skala keparahan/frekuensi untuk menilai
apakah mereka pernah mengalami tiap keadaan tersebut selama minggu- minggu
terakhir.
Skor untuk depresi, kecemasan, dan stres dihitung dengan menjumlahkan skor-skor
dari hal-hal relevan tersebut. Adapula tambahan dari DASS dasar, versi pendeknya,
yang disebut sebagai DASS21 dan terdiri dari 7 hal per skala.
Karakteristik dari nilai tinggi pada tiap skala DASS:
a. Skala depresi
• Meremehkan diri sendiri
• Hilangnya gairah hidup, suram, murung
• Percaya bahwa hidup tidak memiliki arti atau nilai
• Pesimis mengenai masa depan
• Tidak bisa merasakan kesenangan atau kepuasan
• Tidak bisa menjadi tertarik atau terlibat
• Lambat, tidak berinisiatif
b. Skala kecemasan
• Gelisah, panik
• Malu, gemetaran
• Berhati-hati terhadap kekeringan pada mulut,
• memiliki kesulitan bernapas,
• berdebar-debar,
• telapak tangan yang berkeringat
• Khawatir terhadap penampilan dan kemungkinan lepas kendali
c. Skala stres
• Terlalu bergairah,
• Tegang
• Sulit untuk relaks
• Mudah tersinggung dan sedih
• Mudah terusik
• Gugup
• Intoleran terhadap gangguan atau penundaan
Skala DASS inilah yang akan Bapak/Ibu isi dalam LK 2 selanjutnya, namun sudah
dipilah mengambil bagian Skala Stressnya saja.
d Metode yang di gunakan utuk mengatasi stress yaitu :
 Metode relaksasi
Metode relaksasi dapat digunakan karena dapat melepaskan ketegangan pada otot
dan syaraf, sehingga otot dan syaraf akan mengirim sinyal ke otak. Kemudian
otak akan berhenti mengirim pesan panik kepada sistem syaraf dan ketenangan
fisik dan mental secara umum dapat segera hadir. Saat remaja waspada akan
tegangan yang dia rasakan pada tubuhnya dan segera melakukan langkah untuk
40
melepaskan ketegangan tersebut melalui relaksasi, maka semakin baik efeknya
dalam mengurangi stres.
1. Relaksasi fisik dengan pernapasan diafragma
Untuk detailnya dilakukan melalui langkah-langkah berikut ini.
 Posisikan tubuh dengan nyaman
Posisi boleh duduk ataupun berbaring terlentang dengan mata tertutup. Untuk
dapatkan hasil optimal longgarkan pakaian di sekitar leher dan pinggang. Saat pertama
mempelajari teknik ini, letakkan tangan Anda di atas perut dan rasakan naik-turunnya
perut pada setiap pernapasan. Begitu menguasainya, Anda akan bisa melakukannya
dengan posisi apapun. Bahkan saat di dalam kendaraan, menyetir di dalam kemacetan,
atau di kelas saat mengerjakan ujian
 Hirup napas melalui hidung dan biarkan perut menonjol sebesar mungkin dan
rasakan pergerakan tangan terdorong ke atas. Hembuskan napas melalui bibir
yang dirapatkan (bibir dimonyongkan seperti meniup lilin) sambil merasakan
tangan kanan menekan ke arah dalam dan atas abdomen.
 Ulangi gerakan tersebut selama 1 menit diikuti istirahat 2 menit dan mengulang
sebanyak 5 kali dalam 15 menit. Latihan ini dapat dilakukan 2 kali sehari di pagi
dan sore hari. Begitu menguasainya Anda akan bisa melakukannya dengan posisi
apapun. Bahkan saat di dalam kendaraan, menyetir di dalam kemacetan, atau di
kelas saat mengerjakan ujian
2. Relaksasi Otot Bertahap
Metode ini merupakan metode relaksasi yang efektivitasnya sudah terbukti
menghilangkan ketegangan otot, dan dapat menurunkan rasa cemas yang muncul
dikarenakan respon “Fight or Flight”. Metode ini meliputi menegangkan dan
merelakskan otot dalam serangkaian langkah- langkah. Dua prinsip utama teknik ini
adalah:
○ Menegangkan sekelompok otot di saat bersamaan untuk membuat lebih waspada
pada rasa tegang tersebut.
○ Relaksasi otot dan rasa tegang dan mengalirkannya ke luar tubuh.
Berikut ini cara melakukan relaksasi otot bertahap:
● Anda akan membutuhkan sekitar 15 menit untuk latihan relaksasi ini
● Temukan tempat yang tenang di mana Anda tidak akan diganggu
● Duduk yang nyaman tegak lurus menyandar pada kursi dengan kedua kaki lurus di lantai.
● Tutup mata dan gunakan teknik kontrol pernapasan sekitar 5 menit.
● Tegangkan setiap kelompok otot berikut setiap 5 menit kemudian relaksasi kembali otot
tersebut dengan sempurna selama 15–20 menit, perhatikan baik-baik perbedaan sensasi
tegang dan relaks.
■ Lipat kedua pergelangan tangan dan kencangkan otot bisep dan lengan
atas (seperti mengangkat beban), kemudian relaks.
■ Kerutkan kening, kencangkan otot wajah hingga wajah berkerut, majukan
bibir dan tekan lidah ke langit-langit mulut, bungkukkan punggung.
Kemudian relaks.
■ Lengkungkan punggung saat menarik napas dalam dan penuhi rongga
dada. Kemudian relaks.
41
■ Ambil napas dalam, perlahan dorong perut ke arah depan. Kemudian
relaks.
■ Dorong kaki dan jari-jari ke belakang mengencangkan otot tulang kering,
kemudian relaks.
■ Lipat ujung kaki bersamaan dengan Anda mengencangkan otot betis,
paha, dan pantat. Kemudian relaks.
● Tutup mata dan lakukan kontrol pernapasan selama sekitar 5 menit
● Sekarang rasakanlah ketenangan dan kedamaian dalam melakukan aktivitas normal.

Tata Cara Melakukan Teknik Relaksasi Otot Bertahap dengan Panduan Guru BK
Berikut relaksasi yang dikembangkan oleh Mulawarman (PPPPTK Penjas dan BK, 2019).
Semua instruksi dalam mengikuti teknik relaksasi ini mengikuti Guru BK atau Konselor,
konseli bisa mengambil tempat yang nyaman dan fokus pada instruksi yang diberikan oleh Guru
BK atau Konselor.
● Instruksi 1: ”Silahkan Anda duduk senyaman mungkin, Anda boleh bersandar apabila ini
adalah
● posisi duduk yang nyaman menurut Anda, kemudian tutup mata Anda”.
● Instruksi 2: ”Sekarang pusatkan pikiran Anda pada tangan kanan Anda dan hilangkan
semua ketegangan yang ada, selama 5 detik” (Konselor menghitung).
● Instruksi 3: ”Kemudian relaks ... relaks ... dan relakskan semua otot-otot lengan kanan
Anda. Lemaskan otot-otot lengan Anda selama 5 detik.” (Konselor menghitung)
● Instruksi 4: ”Sekarang pusatkan pikiran Anda pada pergelangan tangan, telapak tangan
dan jari-jari tangan kanan Anda, hilangkan semua ketegangan yang ada selama 5 detik.”
(Konselor menghitung)
● Instruksi 5: ”Kemudian relaks, relakskan dan lemaskan semua ketegangan yang ada pada
pergelangan tangan, telapak tangan dan jari-jari tangan Anda selama 5 detik.” (Konselor
menghitung)
● Instruksi 6: ”Sekarang pusatkan pikiran Anda pada tangan kiri anda dan hilangkan semua
ketegangan yang ada, selama 5 detik.” (Konselor menghitung)
● Instruksi 7: ”Kemudian relaks ... relaks ... dan relakskan semua otot-otot lengan kiri
Anda. Lemaskan otot-otot lengan anda, selama 3 detik.” (Konselor menghitung)
● Instruksi 8: ”Sekarang pusatkan pikiran anda pada pergelangan tangan, telapak tangan
dan jari-jari tangan kiri Anda, hilangkan semua ketegangan yang ada selama 5 detik.”
(Konselor menghitung)
● Instruksi 9: ”Kemudian relaks, relakskan... dan lemaskan semua ketegangan yang ada
pada pergelangan tangan, telapak tangan dan jari-jari tangan kiri Anda selama 5 detik.”
(Konselor menghitung)
● Instruksi 10: ”Sekarang pusatkan pikiran pada bahu kanan dan kiri Anda, cobalah untuk
merelakskan dengan membuang semua ketegangan yang Anda rasakan. Lemaskan,
lemaskan otot-otot pada bahu kanan dan kiri Anda selama 5 detik.” (Konselor
menghitung). ”Rasakan sensasi-sensasi yang Anda rasakan saat ini.”
● Instruksi 11: ”Sekarang pusatkan pikiran pada otot wajah Anda lemaskan muka Anda,
● relakskan otot-otot pada wajah Anda selama 5 detik.” (Konselor menghitung).

42
● Instruksi 12: ”Buang semua ketegangan pada wajah Anda dengan merelakskan otot-otot
pada rahang, pipi, mata Anda. Tarik napas dalam-dalam, hembuskan.” (5 detik, konselor
menghitung)
● Instruksi 13: ”Sekarang pusatkan pikiran Anda pada perut, pinggul Anda relaks …
relakskan ... semua bagian yang ada di sekitar perut dan pinggul Anda selama 5 detik.”
(konslor menghitung). ”Cobalah membuang semua ketegangan yang ada di sekitar perut
dan pinggul Anda dan rasakan sensasi relaks yang Anda dapatkan. ” (Konselor memberi
waktu selama 5 detik, katakan cukup apabila waktu sudah habis).
● Instruksi 14: ”Sekarang pusatkan pikiran Anda pada betis kaki kanan dan kiri Anda,
cobalah Anda relaks, relakskan sampai pada semua kaki Anda terasa relaks.” (Konselor
memberi waktu selama 5 detik, katakan cukup apabila waktu habis)
● Instruksi 15: ”Untuk membantu Anda lebih relaks, saya akan menghitung secara
perlahan- lahan dari satu sampai lima. Setiap saya menghitung satu angka, usahakan
untuk lebih relaks dari sebelumnya. Biarkan relaks itu semakin dalam dan semakin
mendalam (5 detik) satu … relaks ... lebih mendalam dan lebih mendalam … (5 detik),
dua lebih relaks dan relaks (5
● detik), tiga relakskan … seluruh tubuh Anda semakin ringan dan semakin santai, semakin
● tenang (5 detik), empat … semakin jauh dan semakin relaks (5 detik), lima … teruskan
lebih relaks dan semakin relaks (5 detik).”
● Instruksi 16: ”Untuk beberapa menit saya akan diam sehingga Anda dapat berlatih dan
beberapa hal-hal berikut. Saya ingin Anda memikirkan diri Anda sendiri dengan berkata
tenang pada setiap Anda bernapas. Setiap kali bernapas ucapkan kata tenang, dalam hati
dan pikiran Anda. Hal ini akan dapat membantu Anda untuk menghubungkan kata tenang
dengan ketenangan yang Anda rsakan saat ini dalam pikiran Anda. Lakukan latihan ini
selama 5 menit dan sampai saya berbicara lagi.” (Konselor berkata, ”Mulai” dan setelah
waktu 5 menit habis katakan, ”cukup”).
● Instruksi 17: ”Baiklah, hentikan latihan ini, sekarang saya akan menghitung dari lima
sampai
● satu pada hitungan 1 Anda dapat membuka mata Anda. Lima ... empat … tiga … dua …
satu
● buka mata Anda dan Anda boleh berdiri jika Anda ingin berdiri. ”

Catatan : Relaksasi ini memberikan efek bervariasi pada masing-masing orang. Tidak
semua orang dapat merasakan efek yang sama secara langsung. Perlunya konsentrasi dan
latihan berulang akan sangat membantu dalam keberhasilan metode ini

 Pemecahan Masalah (Problem Solving)Terstruktur


Untuk para remaja yang mengalami stres, merupakan hal yang biasa merasa
terancam dan kewalahan karena berbagai masalah, dan pikiran harus
menghadapinya. Oleh karena itu, akan sangat membantu jika memiliki langkah-
langkah sesuai metode penyelesaian masalah dan pengambilan keputusan.
Melalui metode pemecahan masalah terstruktur akan memungkinkan bagi para
remaja untuk lebih merasa bisa mengendalikan masalah yang dihadapinya dan

43
dengan pasti menurunkan perasaan terancam dan kewalahan karena berbagai
masalah.
Elemen kunci dari metode ini meliputi:
 Mengidentifikasi dan menandai masalah-masalah yang menyebabkan anda
merasa kewalahan.
 Berpikir dengan jelas dan konstruktif terhadap masalah.
 Mengambil simpanan tentang bagaimana anda menangani masalah di
masa lalu, mengenali kekuatan pribadi yang dimiliki, dukungan dan
sumberdaya yang ada dalam diri.
 Menyediakan hal mendasar yang penting untuk pengambilan keputusan.

Contoh enam langkah penyelesaian masalah terstruktur

Langkah 1 Uang jajan kurang

Tuliskan masalah yang Pelajaran susah dipahami


membuat Anda khawatir dan
tertekan Bertengkar dengan sahabat

Orang tua pergi ke luar kota

Jerawat muncul

Langkah 2 Menemuinya segera untuk melanjutkan pertengkaran

Pikirkan pilihan Anda untuk Membahas pertengkaran ini dengan teman lain
mengatasi masalah tersebut
Membiarkannya nanti juga baik sendiri
(cobalah berpikir seluas-
luasnya termasuk pilihan Akhiri persahabatan saja, mungkin itu lebih baik
yang baik dan tidak terlalu Menenangkan diri dan merenungi masalah penyebab
baik) tuliskan. pertengkaran

44
Langkah 3  Menemuinya segera untuk melanjutkan
pertengkaran
Tuliskan kelebihan dan kekurangan dari
setiap pilihan yang ada. - Akan semakin marah dan kecewa dengan diri
sendiri maupun dengan dirinya

+ akan lebih cepat mendapat kepastian hubungan


pertemanan

 Membahas pertengkaran ini dengan teman


lain

- Lisan teman bisa ember dan memperkeruh


situasi

+ kemungkinan bisa mednapatkan sudut pandang


yang berbeda dan membuat lebih tenang

 Membiarkannya nanti juga baik sendiri

- Bisa semakin jengah, semakin baper

+ bisa memfokuskan diri pada hal-hal lain

 Akhiri persahabatan saja, mungkin itu


lebih baik

- Kehilangan satu sahabat

- Harus sabar dengan gosip dan cemoohan teman-


teman

+ siapa tahu dengan kehilangan satu sahabat bisa


mendapatkan seseorang lain menjadi sahabat yang
lebih baik

+ tidak perlu menghadapinya lagi

+ bisa menemukan akar masalah pertengkaran


untuk selanjutnya mengajaknya berbicara
baik-baik menyelesaikan masalah yang
ada.
+ punya waktu tenang untuk berpikir lebih jernih

45
Menenangkan diri dan merenungi masalah
penyebab pertengkaran
Langkah 4
- kemungkinan dia bisa berlarut marah.
Identifikasi pilihan mana yang terbaik
untuk menyelesaikan masalah tersebut + bisa menemukan akar masalah pertengkaran
untuk selanjutnya mengajaknya berbicara baik-
baik menyelesaikan masalah yang ada.

+ punya waktu tenang untuk berpikir lebih jernih

Langkah-langkah untuk menenangkan diri dan


Langkah 5 merenungi masalah penyebab pertengkaran

Buatlah Langkah-langkah yang harus anda  Menghubunginya untuk mengabari bahwa perlu
lakukan pada penyelesaian masalah terbaik waktu untuk tenang dan merenung. (Ingat dia bisa
yang telah anda pilih dilangkah saja semakin marah, karena merasa diabaikan).
sebelumnya Mengambil waktu yang tepat untuk diri sendiri
agar tenang, mungkin bisa melakukan relaksasi
dulu. (Harus cermat memilih waktu).

Mengenang masa-masa manis yang dilewati


bersama agar masa sulit ini terasa ringan. (Bisa
mengakibatkan semakin baper).

Segera menemukan solusi, meminta maaf jika


memang diperlukan untuk memperbaiki keadaan.
(Harus bisa

menurunkan gengsi)

Langkah 6 Setelah melakukan semua rencana yang disusun di


langkah ke-5
Buat rangkuman perkembangan dari
pilihan yang sudah Anda lakukan a) Hal yang saya capai: pikiran dan perasaan
saya lebih tenang, kami jadi berbaikan,
a) Hal apa yang telah dicapai dan berjanji ke depannya untuk lebih
saling mengerti
b) Hal apa yang masih harus
dilakukan b) Hal yang masih harus saya lakukan: tidak
boleh terpancing untuk bertengkar kembali
46
di kemudian hari, apalagi untuk masalah
yang sama.

 Strategi “Coping Triangle”


Metode coping triangle (segitiga penanganan stres) ini juga berfokus pada
pengelolaan pikiran, perasaan, dan tindakan dalam menghadapi situasi yang
menimbulkan stres. Metode ini dikembangkan oleh Hayes (2006), pada dasarnya
kurang lebih sama dengan metode lain pengelolaan stres lain dengan
pendekatan Cognitive Behavior Therapy (CBT). Hayes menerapkannya
pada guru yang dibuat stres oleh siswanya.

Tiap situasi yang menciptakan stres berpeluang membuat diri bereaksi dengan
merasa marah, khawatir, dan tidak yakin akan apa yang dihadapi. Begitu juga
membuat diri kita berpikir tidak tepat dan negatif, dan kemudian bertindak untuk
menangani situasi tersebut.
Langkah pertama yang penting dalam strategi ini adalah membuat daftar seluruh
perasaan, pikiran dan tindakan yang mungkin muncul saat menghadapi sebuah
situasi penyebab stres. Baik itu perasaan, pikiran dan tindakan yang positif dan
negatif.
Langkah kedua adalah segera membuang pikiran, perasaan dan tindakan yang
negatif atau bisa berakibat negatif dan memperberat stres. Dalam langkah ini
tentunya dibutuhkan kemampuan analisis yang tepat, bisa berdasarkan
pengalaman di masa lalu ataupun proses belajar dari penanganan yang dilakukan
oleh orang di sekitarnya.
Langkah terakhir adalah bereaksi (perasaan, pikiran, dan tindakan) secara positif
terhadap situasi penyebab stres yang dihadapi. Diharapkan dengan bereaksi secara
positif, individu dapat menangani stresnya dengan penanganan yang lebih baik.
Contohnya:

47
Seorang remaja menghadapi situasi dimana dirinya menemukan komen-komen
tidak menyenangkan di akun media sosial yang ditujukan pada dirinya. Pada
langkah pertama “segitiga” yang muncul bisa jadi sebagai berikut.

Iilustrasi langkah 1 dari “


coping triangle”

Pada langkah kedua dimana individu diminta untuk menghapus pikiran, perasaan dan
tindakan negatif yang mungkin muncul pada situasi penyebab stres tersebut.
Dalam memilah di langkah ke-2 ini diperlukan keterampilan untuk menganalisis, berpikir
kritis, mengambil keputusan agar dapat menyelesaikan masalah penyebab stres dengan baik

48
Iilustrasi langkah 2 dari “ coping
triangle”
Kemudian di akhir strategi yaitu dilangkah ketiga, setelah pikiran, perasaan dan tindakan negatif
dihapus, perasaan, pikiran dan tindakan yang dinilai positiflah yang harus diterapkan dalam
menghadapi situasi menyebab stres tersebut. Dengan demikian individu tersebut bisa menangani
situasi tersebut dengan lebih positif dan akan lebih baik. Kemudian mengingatnya dengan baik,
agar di kemudian hari jiika menghadapi masalah yang sama atau serupa bisa dengan segera
bereaksi secara positif untuk menyelesaikan stres tersebut.

Iilustrasi langkah dari “ coping


triangle”

49
b. Webinar karir
PERAN GURU BK DALAM PERENCANAAN
KARIR PESERTA DIDIK DI SEKOLAH

 Pengertian Karir
Karir merupakan suatu rangkaian pekerjaan, jabatan dan kedudukan yang
teratur dimana dalam setiap pekerjaan yang ditekuni sebagai suatu persiapan
untuk masa depan.
Keberhasilan karir seorang individu berawal dari perencanaan karir yang
tepat dan sesuai dengan potensi karir yang dimiliki. Salah satu hal yang
mempengaruhi perencanaan karir peserta didik ialah pengenalan akan potensi
diri dan potensi karir yang tepat
Layanan bimbingan dan konseling merupakan salah satu bentuk fasilitasi
terhadap peserta didik untuk mencapai tugas-tugas perkembangan. Salah
satunya adalah mengenal kemampuan, bakat, minat, serta arahan
kecenderungan karir dan apresiasi seni yang merupakan aspek kematangan
wawasan dan kematangan karir dalam standar kompetensi kemandirian
peserta didik
 Peran guru Bk dalam perencanan karir peserta didik
 Memberikan layanan bimbingan karir
Bimbingan karier merupakan salah satu bidang bimbingan yang harus
diberikan disekolah yang dilakukan oleh guru Bimbingan dan
Konseling (BK). Hal ini bertujuan untuk mengoptimalkan potensi diri
masing-masing siswa dalam mempersiapkan diri untuk melanjutkan
studi maupun dunia pekerjaan Bimbingan karier yang diberikan guru
BK di Sekolah mempunyai fungsi sebagai langkah awal bagi siswa
dalam mengenal, mempersiapkan serta merencanakan kehidupan masa
depan yang berhubungan dengan pekerjaan. Dengan memahami karier
siswa dapat memahami tentang pekerjaan apa yang sesuai dengan
kemampuan yang dimiliki, serta selaras dengan cita-cita yang
diinginkan,tepat dalam memilih sekolah serta jurusan dan memilih
kuliah yang tepat
50
 Memberikan informasi tentang karir kepada peserta didik
 Melakukan tes minat dan bakat pada peserta didik
Tujuan pemberian tes minat dan bakat pada peserta didik agar
mengetahui lebih dini kemampuan bakat/minat agar dapat
merekomendasikan jurusan yg cocok dengan kemampuannya.
Peran guru terutama guru BK sangat lah penting dalm mengupayakan
pemahaman siswa akan pentingnya perencanaan karier yang lebih baik, sesuai
dengan tujuan guru adalah membantu siswa dalam mengembangkan potensi dan
kemampuan yang dimiliki oleh siswa. Guru sebagai pengganti orang tua di
Sekolah memiliki peran yang cukup besar dalam mendampingi serta
memberikan bimbingan khususnya dalam pemilihan karier ini. Peran bimbingan
seyogyanya diberikan oleh guru BK yang memang mempelajari ilmu tentang
bimbingan khususnya bimbingan karier. Makna dari bimbingan itu sendiri
menurud Yusuf (2009 : 38-39) yaitu sebagai proses pemberian bantuan konselor
terhadap individu secara berkesinambungan agar mampu memahami potensi diri
dan lingkungannya, menerima diri, mengembangkan dirinya secara optimal, dan
menyesuaikan diri secara positif dan konstruktif terhadap tuntutan norma
kehidupan (agama dan budaya) sehingga mencapai kehidupan yang bermakna,
baik secara personal maupun sosial. Sedangkan menurud Tatiek Romlah (2006 :
2) Bimbingan dapat diartikan sebagai suatu proses pemberian bantuan kepada
individu secara berkelanjutan dan sistematis, yang dilakukan oleh seorang ahli
yang telah mendapatkan latihan untuk itu, dan dimaksudkan agar individu dapat
memahami dirinya dan lingkungannya, dan dapat mengarahkan diri dan
menyesuaikan diri dengan lingkungannya, dan dapat mengembangkan dirinya
secara optimal untuk kesejahteraan dirinya dan kesejahteraan masyarakat.

51
Lampiran 4 Logbook

Praktikan : Mariana Benedikta B


LOGBOOK Aran
PRAKTIK KONSELING KARIER Supervisor: Natalia Nuna Ruron,
S.Pd
Hari : 19 Oktober 2021
Tanggal :
A. Kegiatan:
Bentuk Kegiatan waktu Aktivitas Hasil
(tanggal (pelaksanaan,
melakukan konseling
karier hal yang (inisial, berpa lama)
dilakukan )seting
Konseling Kelompok 19 oktober melakukan konseling MGK, ABR, JKK, MABR,
2021 kelompok pada siswa YLK,SBK
kelas XII IIS yang
berjumlah 6 orang

konseling Perorangan 23 oktober mencari solusi bersama- MABBA


2021 sama tentang masalah
yang dialami MABA

Konseling Perorangan 26 memecahkan masalah MBJA


Oktober yang dialami MBJA
2021

B. Kendala dan Solusi


ruangan Bk yang tidak nyaman untuk melakukan konseling kelompok, karena berbagi ruangan
dengan tata usaha sehingga kegiatan konseling kelompok dilakukan di kelas.

52
C. Relevansi Teori dan Praktik

kegiatan konseling kelompok berjalan dengan baik, karena ada anggota kelompok yang tidak aktif
saat kegiatan berlangsung.

D. Dokumentasi
foto kegiatan yang dilakukan/video

Praktikan :mariana
LOGBOOK benedikta aran
PRAKTIK KONSELING KARIER Supervisor: Ibu Sinta
Hari :
Tanggal :
B. Kegiatan: Kelompok 5 (Kelompok dan Individu)

Bentuk Kegiatan Waktu Aktivitas Hasil


Konseling 19 oktober 2021 Konseling Kelompok Sudah dilakukan setting
Kelompok Karir Pendidikan
60 menit
Pelatihan/ Jum’at, 15 Diskusi melalui WA Komunitas Guru BK
Bimbingan Oktober 2021 dgn kelompok Seluruh Indonesia yg akan
Kelompok/ di fasilitasi Oleh lembaga
Experiential Based INTI
Activity Pelatihan Judul
“Manajemen Stres”

53
Training 1 hari dengan 32
JP
Sesi latihan, LK (Lembar
Kerja) dan Praktik serta
presentasi, bersertifikat
Rabu, 20 Oktober Diskusi kelompok
2021 melalui zoom Planning Pelatihan
Senin, 25 Oktober Rapat dengan Tim
2021 Lembaga INTI Tehnikal Meeting
Lanjut dengan Diskusi
persiapan materi
Rabu, 27 Oktober Pembuatan Flyer dan
2021 TOR Pelatihan Flyer dan link Pendaftaran
3 November, Rapat dengan Tim oleh Lembaga INTI
2021 Lembaga Inti Membuat pembagian
pembahasan terkait jam waktu pada pelatihan
pada sertifikat nasional sehingga
5 November, Diskusi Kelompok mencapai 32 jam
2021 melalui zoom Pembagian Pembuatan
Google Form untuk LK
peserta saat pelatnas
berlangsung dan pelatihan
6 November 2021 penggunaan break room.
Pelatihan Nasional
Jumlah Peserta yang
mengikuti Pelatihan 56
Orang yang terdiri dari
berbagai Propinsi dan
setelah mengikuti
pelatihan peserta wajib
mengerjakan tugas di
berikan melalui google
form yang beri waktu
selama 3 hari untuk
7 November 2021 Membantu peserta mengumpulkan tugasnya.
pelatihan yang kesulitan
mengirimkan tugas Peserta mengerjakan dan
melalui Google Form mengupload tugas pada
melalui WA Grup Google Form yang telah
8 November 2021 Pelatihan disiapkan
Diskusi Kelompok
tentang penyusunan
Pers Realese Anggota Kelompok
bekerja sama untuk
membuat Pers Realese
Bimbingan Kelas/ Rabu, 20 Oktober Webinar di Acara Carier Masing masing anggota
Webinar 2021 Day MGBK Jakarta kelompok menjadi Nara
54
Barat sumber di Webinar yg
akan ber panel dan sudah
mendapatkan Jadwal di
hari Selasa, 9 November
2021 Jam 08.40 – 09.25
Dgn Topik masing-
Rabu, 27 Oktober masing.
Pembuatan Flyer
2021 Webinar

Kamis, 28 Masuk kelas BK


Oktober 2021

8 November 2021 Diskusi melalui zoom Persiapan Webinar Carier


Day MGBK Jakarta Barat
9 November 2021 Webinar Carier Day Semua anggota kelompok
MGBK Jakarta Barat menjadi pembicara

B. Kendala dan Solusi


1. saat kegiatan pelatihan nasional dan webinar berlangsung jaringan tidak stabil
sehingga beberapa kali terpental dari zoom

55
D. Dokumentasi

Praktikan : Mariana Benedikta B


LOGBOOK Aran
PRAKTIK KONSELING KARIER Supervisor: Natalia Nuna Ruron,
S.Pd
Hari : 19 Oktober 2021
Tanggal :
56
C. Kegiatan:
Bentuk waktu (tanggal Aktivitas Hasil
Kegiatan (pelaksanaan,
melakukan konseling
karier hal yang (inisial, berpa lama)
dilakukan )seting
podcast 1 desember 2021 menentukan tema podcast
2 desember 2021 menyusun naskah
podcast

3 desember 2021 membuat podcast

B. Kendala dan Solusi


kekurangan buku refrensi untuk

C. Relevansi Teori dan Praktik

D. Dokumentasi
foto kegiatan yang dilakukan/video

Lampiran 5 Pelaksanaan Konseling Perorangan dan Kelompok


1 Konseling Perorangan

LAPORAN PELAKSANAAN KONSELING

Nama Konseli: MABA


Nama Konselor: Mariana Benedikta B Aran, S.Pd
Tanggal Konseling: 23 Oktober 2021
57
Sesi atau pertemuan konseling ke: 1
Media Konseling: via whatsapp

Latar belakang konseli:


MABA adalah seorang mahasiswa semester 1 pada salah satu perguruan tinggi swasta di Flores
Timur, yang mengalami masalah yaitu masuk pada jurusan yang tidak sesuai keinginannya,
konseli ingin masuk jurusan yang sama dengan sahabat karibnya. Ia terpaksa mengikuti kemauan
orangtuanya .
Masalah: masuk jurusan yang tidak sesuai kemauannya.

Pemecahan masalah:

Konseli akan berusaha untuk menerima dan menyukai jurusan yang diinginkan orangtuanya.
Karena berdasarkan hasil tes bakat dan minat menunjukan bahwa jurusan yang dipilih
orangtuanya MABA sesuai dengan kemampuannya, dan lapangan pekerjaan untuk jurusan
tersebut sangat banyak di tempat tinggalnya.

Tindak lanjut: praktikan melakukan pengecekan melalui via whatsapp

Riangkotek, 23 Oktober, 20021


Konselor,

Mariana Benedikta B Aran

LAPORAN PELAKSANAAN KONSELING

Nama Konseli: MBJA


Nama Konselor: Mariana Benedikta B Aran, S.Pd
Tanggal Konseling: 26 Oktober 2021
Sesi atau pertemuan konseling ke: 1
58
Media Konseling: via whatsapp

Latar belakang konseli:


MBJA adalah seorang OB pada salah satu instansi pemerintah, ia merasa minder karena
pekerjaannya sekarang tidak sesuai dengan latar belakang pendidikannya yaitu seorang sarjana
akuntansi.
Masalah: minder dengan pekerjaan yang tidak sesuai dengan latar belakang pendidikannya.

Pemecahan masalah:

Konseli akan berusaha menerima keadannya sekarang, dan konseli yakin cepat atau lambat dia
akan mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan pendidikannya. .

Tindak lanjut: praktikan melakukan pengecekan melalui via whatsapp

Riangkotek, 26 Oktober, 20021


Konselor,

Mariana Benedikta B Aran

2 Konseling kelompok

LAPORAN
KONSELING KELOMPOK

59
A. Hari, Tanggal : Selasa, 19 Oktober 2021
B. Tempat : Ruang Kelas XII IIS
C. Waktu : 45 Menit
D. Anggota Kelompok : MGK, ABR, JKK, MABR, YLK
E. Pimpinan Kelompok : Mariana Benedikta B Aran
F. Pertemuan Ke : 1
G. Jenis Layanan : Konseling Kelompok (KKp)
H. Topik Permasalahan : Pemilihan jurusan saat kuliah
1. Tahapan Proses Layanan
 Tahap Pembukaan
 Menerima secara terbuka, ramah dan mengucapkan terimakasih atas
kehadiran dan kesediaan AK melaksanakan Kegiatan KKp.
 Praktikan memimpin doa, AK mengikuti dengan khusyuk sesuai
agama dan kepercayaan masing-masing.
 Praktikan memperkenalkan diri diikuti oleh AK lainnya.
 Praktikann bertanya kepada AK, apakah sudah pernah mengikuti
kegiatan Konseling kelompok sebelumnya.
 Praktiakan menjelaskan konseling kelompok, asas-asas, sifat topic
dalam KKp, peranan pimimpin dan anggota kelompok, serta cara
pelaksanaan KKp dengan Bahasa yang mudah dipahami oleh AK.
 Praktikan menawarkan kontrak waktu pelaksanaan dan disepakati
selama 45 menit tapi bisa bertambah bila diperlukan / disepakati.
 Tahap Peralihan
 Setelah dinamika kelompok mulai nampak, maka parktikan menjelaskan
kembali yang dimaksud dengan KKp dan pelaksanaannya.

 Menawarkan sambil mengamati apakah AK sudah siap menjalani kegiatan


pada tahap selanjutnya.

 Praktikan juga mengajak mengikrarkan sumpah/janji menjaga kerahasiaan,


agar AK merasa yakin, terbuka, dan rela/ ikhlas. Untuk sharing pemecahan
masalah yang dialaminya.

60
 Memberi contoh topik bahasan yang akan dikemukakan dan dibahas yaitu
memilih jurusan saat kuliah nanti

 Tahap Kegiatan
 Praktikan mempersilahkan AK untuk mengemukakan masalah pribadi yang
sedang/ masih dirasakan atau dialami AK secara bergiliran.
 AK menentukan masalah siapa yang akan diselesaikan dahulu
 Setelah ditentukan dan masalah YLK yang terlebih dahulu yaitu ingin
masuk perguruan tinggi negeri yang ternama tapi takut tidak lolos SBMPTN
 Mempersilahkan YLK menceritakan masalahnya.
 Berdasarkan penjelasan YLK yang cukup banyak, kemudian praktikan
memandu AK untuk merangkum berbagai informasi yang diperoleh. Dan
menginterpretasikannya untuk dicari alternatif penyelesaiannya. Prakitikan
juga memberikan penegasan tentang permasalahan yang dibahas
 Praktikan memberi Kesempatan AK untuk menyampaikan pendapat dan
masukkannya terkait dengan solusi yang dapat dilakukan YLK untuk
menyelesaikan masalahnya.
 AK diberi kesempatan terlebih dahulu untuk menyampaikan rangkuman
hasil pembahasan masalah. Selanjutnya praktikan menegaskan kembali
hasil kegiatan KKp secara keseluruhan.
 Praktikan memberikan motivasi dan dukungan kepada YLK agar dapat
mencoba berbagai masukkan dari AK seseuai kemampuan YLK Dalam
rangka menyelesaikan masalah yang sedang dihadapinya
 PKraktikan mendorong AK yang masalahnya hampir mirip dengan
masalahnya YLK, untuk mengambil/ membuat pilihan solusi alternatif dari
beberapa masukkan yang sedang dihadapinyanya.
 Praktikan memberikan kesempatan YLK untuk menyimpulkan hal apa saja
akan dilakukannya setelah kegiatan ini selesai, Selanjutnya praktikan mem-
berikan penegasan dan mondorong atas komitment YLK

 Tahap Pengakhiran
 Praktikan mengemukakan bahwa kegiatan akan segera diakhiri.
 Praktikan melakukan penilaian segera (mengacu pada kognitive, afektif dan
psikomotor) dengan menanyakan secara acak pada anggota kelompok,
hasilnya AK merasa mendapatkan sesuatu hal baru yang bermanfaat.
 Praktikan menawarkan dan membahas perlunya kegiatan lanjutan, AK
merespon positif dan berjanji akan menghubungi PK lagi.
 Mengemukakan kesan, harapan dan rasa terima kasih.
 Praktikan mengakhiri kegiatan KKp dengan berdoa bersama.

J.Dinamika Layanan
61
Kegiatan KKp yang dilaksanakan berjalan lancar dan baik. Motivasi dan dorongan dari praktikan
membuat AK yang awalnya kaku dan malu, akhirnya dapat terbuka dan berani berpendapat.
Dinamika kelompok mulai muncul

K. Komitmen Anggota Kelompok

YLK secara terbuka mengungkapkan masalahnya untuk dibahas, berkomitmen untuk menentukan
alternatif solusi yang akan dilaksanakan sesuai kemampuannya.

Riangkotek, 19 Oktober, 20021


Konselor,

Mariana Benedikta B Aran

62

Anda mungkin juga menyukai