Anda di halaman 1dari 14

BIMBINGAN DAN KONSELING

“FORMAT KEGIATAN BK”

Oleh :
Wulan Hedesti/19003169
Prodi :
Pendidikan Luar Biasa

Dosen Pembimbing :
Prof.Dr. Herman Nirwana, M.Pd, Kons.

UNIVERSITAS NEGERI PADANG


2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas limpahan rahmat,karunia,
serta hidayah-Nya sehingga tugas BK dengan judul “Format Kegiatan BK” ini terselesaikan.
Tugas ini membahas tentang penjelasan yang disertai jurnal mengenai Format Kegiatan BK.

Tugas ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Bimbingan dan Konseling dan
sebagai pembelajaran yang mampu mengembangkan pengetahuan saya. Saya mengharapkan
kritik dan saran dari Dosen serta teman-teman bagi perbaikan tugas ini, Semoga tugas ini mudah
dipahami dan bermanfaat untuk kita semua.

Padang, 22 November 2022

Penulis

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Bimbingan dan Konseling merupakan pekerjaan pelayanan
yang professional, yang menguraikan pemahaman, penanganan dan penyikapantentang
keadaan seseorang yang meliputi unsur kognisi, afeksi, dan psikomotori.Pekerjaan ini
sangat penting sekali dalam dunia pendidikan, agartercipta keserasian atau keharmonisan
antara guru dengan siswa. Hal inisesuai dengan Undang-Undang No. 20 Tahun 2003
tentang SistemPendidikan Nasional Pasal 1 Ayat 1 dan 6 : Pendidikan adalah
usaha sadardan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaranagar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
untukmemiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,kecerdasan,
akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,masyarakat, bangsa dan negara.
Pendidik adalah tenaga kependidikan yangberkualifikasi sebagai guru, dosen, konselor,
pamong belajar, widyaiswara,tutor, instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai
dengankekhususannya, serta berpartisipasi dalam menyelenggarakan pendidikan.
Keberhasilan pelaksanaan bimbingan dan konseling sangat ditentukanoleh
program yang dirancang oleh konselor. Program ini dirancang olehkonselor dalam
bentuk format kegiatan bimbingan konseling. Format inidibuat dalam berbagai bentuk
yang mempunyai fungsi yang berbeda, baik itu pelaksanaan, langkah-
langkah dan serta tujuan dari bentuk format kegiatan bimbingan konseling.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimakah bentuk Format kegiatan klasikal bimbingan dan konseling ?
2. Bagaimakah bentuk Format kegiatan kelompok bimbingan dankonseling ?
3. Bagaimakah bentuk Format kegiatan individual bimbingan dankonseling ?
4. Bagaimakah bentuk Format kegiatan lapangan bimbingan dankonseling ?
5. Bagaimakah bentuk Format kegiatan jarak jauh bimbingan dankonseling ?
6. Bagaimakah bentuk Format kegiatan kolaboratif bimbingan dankonseling ?
C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuannya adalah untuk
mendeskripsikan:
1. Bentuk Format kegiatan klasikal bimbingan dan konseling
2. Bentuk Format kegiatan kelompok bimbingan dan konseling
3. Bentuk Format kegiatan individual bimbingan dan konseling
4. Bentuk Format kegiatan lapangan bimbingan dan konseling
5. Bentuk Format kegiatan jarak jauh bimbingan dan konseling
6. Bntuk Format kegiatan kolaboratif bimbingan dan konseling
BAB II

PEMBAHASAN

A. Format kegiatan klasikal bimbingan dan konseling


Format kegiatan klasikal yaitu suatu kegiatan bimbingan dankonseling yang
melayani klien dalam satu kelas. Misalnya jika ada suatumasalah yang timbul didalam
suatu kelas, maka seorang konselor harus berperan untuk dapat membantu menyelesaikan
masalah yang sedang terjaditersebut, namun cara menyelesaikannya yaitu dengan cara
dikumpulkansemua klien yang ada didalalam kelas tersebut karena masalah yangdihadapi
itu akan didiskusikan secara bersama-sama dengan dibimbing olehseorang konselor
tersebut
Menurut Santoso (2011:139) bimbingan kelas (klasikal)
adalah program yang dirancang menuntut konselor untuk melakukan kontaklangsung
dengan para peserta didik di kelas. Secara terjadwal, konselormemberikan pelayanan
bimbingan kepada para peserta didik.
Kegiatan bimbingan kelas ini bisa berupa diskusi kelas atau brain storming (curah
pendapat). Layanan bimbingan klasikal mempunyai berbagai fungsi, antaralain sebagai
berikut :
a. Dapat terjadinya interaksi sehingga saling mengenal antara GuruBimbingan dan
Konseling atau konselor dengan peserta didik ataukonseli
b. Dapat sebagai wadah atau adanya media terjadinya komunikasilangsung antara Guru
Bimbingan Konseling dengan peserta didik,khusus bagi peserta didik dapat
menyampaikan permasalahan kelasatau pribadi atau curhat di kelas.
c. Dapat terjadinya kesempatan bagi Guru Bimbingan Konselingmelakukan tatap muka,
wawancara dan observasi terhadap kondisi peserta didik dan suasana belajar di kelas.
d. Sebagai upaya pemahaman terhadap peserta didik dan
upaya pencegahan, penyembuhan, perbaikan, pemeliharaan, dan pengembangan
pikiran, perasaan, dan kehendak serta prilaku pesertadidik.
1. Pelaksanaan Bimbingan Klasikal bimbingan dan konseling
Layanan bimbingan klasikal merupakan layanan dalam bimbingan
dan konseling. Layanan bimbingan klasikal berbeda denganmengajar. Layanan ini
juga memiliki beberapa ketentuan
dalam pelaksannanya. Adapun perbedaannya antara mengajar danmembimbing :
a. Layanan bimbingan klasikal bukanlah suatu kegiatan mengajaratau
menyampaikan materi pelajaran sebagaimana mata pelajaranyang dirancang
dalam kurikulum pendidikan disekolah,melainkan menyampaikan informasi
yang dapat berpengaruhterhadap tercapainya perkembangan yang optimal
seluruh
aspek perkembangan dan tercapainya kemandirian peserta didik ataukonseli.
b. Materi bimbingan klasikal berkaitan erat dengan domain bimbingan
dan konseling yaitu bimbingan belajar, pribadi, sosialdan karir, serta aspek-
aspek perkembangan peserta didik.
c. Guru mata pelajaran dalam melaksanakan tuganya adalahmenyelenggarakan
pembelajaran yang mendidik, dan tugas guru bimbingan dan konseling atau
konselor adalah menyelenggarakanlayanan bimbingan konseling yang
memendirikan peserta didikatau konseli.
2. Langkah-langkah bimbingan klasikal
Untuk dapat melaksanakan layanan bimbingan klasikal secara baik,ada
beberapa langkah yang perlu diperhatikan sebagai berikut :
a. Melakukan pemahaman peserta didik ( menetukan kelas layanan,menyiapkan
instrument pemahaman peserta didik, pengumpulandata, analisis data, dan
merumuskan pemahaman ).
b. Menentukan kecenderungan kebutuhan layanan bimbinganklasikal bagi
peserta didik/konsli atas dasar hasil pemahaman peserta didik.
c. Memilih metode dan teknik yang sesui untuk memberian
layanan bimbingan klasikal ( ceramah-diskusi; atau ceramah-simulasi-diskusi,
atau ceramah-tugas-diskusi ).
d. Persiapan pemberian layanan bimbingan klasikal dapat disiapkansecara
tertulis merupakan suatu bukti administrasi kegiatan,dengan demikian materi
layanannya disajikan secara terencanadengan harapan mencapai hasil yang
optimal, sebab disusun atasdasar kebutuhan dan literature yang relevan.
e. Memilih sistematika persiapan yang dapat disusun oleh GuruBimbingan dan
Konseling atau Konselor, dengan catatn telahmencerminkan adanya kesiapan
layanan bimbingan klasikal
dan persiapan diketahui oleh Koordinator Bimbingan dan Konselingdan atau
Kepala sekolah.
f. Mempersiapkan alat bantu untuk melaksanakan pemberianlayanan bimbingan
klasikal sesuai dengan kebutuhan layanan.
g. Evaluasi pemberian layanan bimbingan klasikal perlu dilakukanuntuk
mengetahui bagaimana proses, tepat tidaknya layanan yangdiberikan atau
perkembangan sikap dan prilaku atau tingkatketercapaian tugas-tugas
perkembangan. Secara umum aspekyang dievaluasi meliputi : kesesuaian
program dalam pelaksanaan, keterlaksanaan program, hambatan-
hambatan yangdijumpai, dampak terhadap kegiatan belajar mengajar, dan
respon peserta didik personal sekolah, dan orang tua serta perubahan perkemb
angan peserta didik ( tugas-tugas perkembangan ) atau perkembangan belajar,
pribadi, sosial, dan karirnya.
B. Format kegiatan kelompok bimbingan dan konseling
Format kegiatan kelompok yaitu suatu format kegiatan bimbingan dankonseling
yang melayani sejumlah klien dalam bentuk kelompok melaluidinamika kelompok
tersebut. Misalnya seorang konselor mengarahkan ataumembimbing klien dalam
sejumlah kelompok, yang ketika ada permasalahan diwaktu itu maka diselesaikan melalui
secara kelompok, yangdibantu oleh seorang konselor yang sudah prefesional.
Prayitno (2008: 61) bahwa “Bimbingan kelompok adalah memanfaatkan
dinamika untuk mencapai tujuan-tujuan bimbingan dan
konseling, bimbingan kelompok lebih menekankan suatu upaya bimbingan kepada
individu melalui kelompok”.
1. Tujuan konseling kelompok meliputi:
a. Melatih anggota kelompok agar berani berbicara dengan orang banyak.
b. Melatih anggota kelompok agar berani berbicara dengan orang banyak.
c. Dapat mengembangkan bakat dan minat masing-masing anggotakelompok.
d. Mengentaskan permasalahan-permasalahan kelompok.
2. Unsur Konseling Kelompok
Dalam kegiatan konseling kelompok, terdapat beberapa unsursehingga kegiatan
tersebut disebut konseling kelompok. Adapununsur-unsur yang ada dalam konseling
kelompok yaitu:
a. Anggota kelompok, adalah individu normal yang mempunyaimasalah dalam
rentangan penyesuaian yang masih dapat diatasioleh peimpin kelompok maupun
anggota kelompok yanglainnya.
b. Pemimpin kelompok, adalah seseorang ahli yang
memimpin jalannya kegiatan konseling kelompok. Konseling kelompokdipimpin
oleh seorang konselor atau psikolog yang profesionaldengan latihan khusus
bekerja dengan kelompok.
c. Permasalahan yang dihadapi antar anggota konselingkelomppok adalah sama.
d. Metode yang dilaksanakan dalam konseling kelompok berpusat pada proses
kelompok dan perasaan kelompok.
e. Interaksi antar anggota kelompok sangat penting dan tidak bisadinomor duakan.
f. Kegiatan konseling kelompok dilaksanakan berdasar pada alamkesadaran masing-
masing anggota kelompok dan juga pemimpin kelompok.
g. Menekankan pada perasaan dan kebutuhan anggota.
h. Adanya dinamika kelompok antar anggota kelompok dalamkegiatan konseling
kelompok.
i. Ada unsur bantuan yang dilakukan oleh pemimpin kelompok.
C. Format kegiatan individual bimbingan dan konseling
Format kegiatan individual Yaitu suatu format kegiatan bimbingan dankonseling
yang melayani klien secara perorangan. Dalam format individualini, seorang konselor
hanya menuntaskan pelayanan masalah yang dihadapioleh seorang konselor tersebut,
karena dengan pormat laayanan individualinilah seorang konselor bisa memberikan
masukan-masukan, sepertimemberikan masukan motivasi biar klien tersebut bisa
mendiri.
Format layanan individual ini akan diaplikasikan kedalam
layanan perorangan, yang mana seorang klien untuk menyelesaikan masalahnyadiperluka
n dengan cara bertatap muka antara konselor dan klien.
Dan disinilah perlu pemahaman konselor tentang pemahaman individukliennya,
yang mana Pemahaman individu merupakan awal dari
kegiatan bimbingan dan konseling. Tanpa adanya pemahaman terhadap individu,sangat
sulit bagi Guru Pembimbing untuk memberikan bantuan karena padadasarnya bimbingan
adalah bantuan dalam rangka pengembangan pribadi.
Adapun hal-hal yang perlu dipahami dari seorang individu dalam rangka pelaksanaan
bimbingan dan konseling, adalah sebagai berikut :
1. Identitas diri, yaitu berbagai aspek yang secara langsung menjadikeunikan pribadi
2. Kondisi jasmaniah dan kesehatan
3. Kapasitas ( umum/Intligensi dan khusus/Bakau) dan kecakapan
4. Sikap dan minat
5. Watak dan tempramen
6. Cita-cita sekolah dan pekerjaan
7. Aktivitas social
8. Hobi dan pengisian waktu luang
9. Kelebihan atau keluarbiasaan dan kelainan-kelainan yang dimiliki
10. Latar belakang keluarga siswa.
D. Format kegiatan lapangan bimbingan dan konseling
Format kegiatan lapangan yaitu kegiatan bimbingan dan konseling yangmelayani
kepentingan kliennya melalui kegiatan diluar kelas atau lapangan.
Misalnya : Seorang konselor itu harus berperan penting dalammengarahkan dan
membina kliennya untuk membantu meyelesaikanmasalah yang sedang dihadapi
kliennya, ketika kliennya itu berada diluarkelas atau diluar ruangan, konselor bisa
menjumpai kliennya dilapanganmana saja, supaya masalah klien tersebut bisa diketahui
dan diselesaikan.
Dalam hal ini kegiatan bimbingan konseling lapangan, bisa kita lakukandengan
cara Praktek Lapangan Bimbingan dan Konseling Luar Sekolahyaitu disebut dengan
PLBK Luar Sekolah. Maksud dari kegiatan ini adalahuntuk meningkatkan wawasan,
keterampilan, dan sikap dari siswa atau klientersebut. Dan disilah konselor atau guru bisa
memberikan bimbingan dankonselingnya pada siswa atau kliennya tersebut.
Manfaat PLBK Luar Sekolah Bagi siswa tersebut adalah untuk dapatmencegah
dan mengatasi terjadinya masalah-masalah pribadinya
dalam bersosialisasi pada teman, guru, orang tua dan lain-lainnya, supaya anak tersebut
dapat menjadi siswa yang suka bersosialisasi pada dilinkungansekolah, dirumah dan
masyarakat sekitar.
E. Format kegiatan Jarak Jauh bimbingan dan konseling.
Format kegiatan Jarak Jauh yaitu format kegiatan bimbingan dankonseling yang
melayani kepentingan siswa melalui media atau
saluran jarak jauh, seperti surat dan sarana elektronik. Pada saat sekarang, alatelektronik
merupakan peminat terbanyak diseluruh dunia dan mengalahkansurat sebagai alat
kegiatan Jarak Jauh bimbingan dan konseling, dan yangsering kita pakai sebagai alat
elektronik penghubung dalam berkomunikasiadalah, seperti internet dan hp.
Disini Internet merupakan hal yang sangat dinikmati oleh orangdewasa, orang
yang berusia lanjut, remaja dan termasuk anak-anak. Salahsatu layanan Format kegiatan
Jarak Jauh bimbingan dan konseling sebagaialat komunikasi antara konselor dengan
konseli adalah sebagai berikut :
1. Layanan Bimbingan dan Konseling Berbasis Videoconference
Videoconference atau konferensi video merupakan bagian daridunia
teleconference. Video conference dapat diartikan sesuai dengansuku katanya, yaitu
video = video, conference = konferensi, maka videoconference adalah konferensi
video dimana data yang ditransmisikandalam bentuk video atau audiovisual.
Videoconference adalahtelekomunikasi dengan menggunakan audio dan video
sehingga terjadi pertemuan ditempat yang berbeda-beda. Ini bisa berupa dua lokasi
yang berebeda (point to point)atau mengikutsertakan beberapa lokasisekaligus di
dalam satu ruangan konferensi(multi-point).
Sudah tentunya untuk menjalankan layanan ini, pada masing-masing sekolah
disediakan sarana internet, komputer dengan camera(webcam) atau laptop sebagai
piranti utama untuk menjalankan program ini.
Melalui video conference ini antar kosnelor serta siswa/
konseli bisa bertatap muka secara langsung walaupun bersifat virtual, maka
bentuk layanan yang bisa diupayakan adalah tergantung kreasi darikonselor itu
sendiri. Bentuk layanan bimbingan dan konseling yang bisadiupayakan yaitu: layanan
konsultasi, layanan informasi, layanankonseling individual, layanan konseling
kelompok, beserta layanan lainyang bisa dikembangkan oleh masing-masing konselor
dan sesuaidengan kebutuhan konseli.
2. Layanan Bimbingan dan Konseling Berbasis Telepon
Pada prinspinya, kita hidup dalam dunia yang selalu berkembang,istilah teelpon
tidak asing lagi terdengar di telinga kita. Bahkan bendatersebut sudah menjamur ke
pelosok-pelosok negeri sebagai alatkomunikasi canggih jarak jauh. Dan telepon
merupakan pelayanankomunikasi yang sangat bagus dalam aspek pelayanan
bimbingan dankonseling, yang merupakan suatu cara inovatif dalam
mendukungsesuatu kegiatan layanan jarak jauh.
Telepon berasal dari suku kata “tele”artinya jauh dan “ phone”artinya suara. Jadi
telepon adalah suara jarak jauh. Seperti kita kenal dizaman yang semodern ini, bahwa
telepon merupakan barang elektronikyang mempermudah telewicara dan pengiriman
pesan secaraa otomatis.Dan oleh sebab itu, Layanan Bimbingan dan Konseling jarak
jauh, bukan saja bekembang tetapi sudah banyak dipakai dan diminati olehmanusia
seperti acara tv, vidio, internet, telepon, dan sebagainya.
F. Format kegiatan kolaboratif bimbingan dan konseling.
Format kegiatan Pendekatan Khusus/Kolaboratif yaitu formatkegiatan bimbingan
dan konseling yang melayani kepentingan peserta didikmelalui pendekatan kepada pihak-
pihak yang dapat memberikan kemudahanatau masukan dan hal-hal yang bermanfaat
kepada peserta didik tersebut.Kolaboratif dalam kamus bahasa indonesia sama dengan
kolaborasi.
Jadi Kolaborasi adalah suatu bentuk kerjasama, interaksi,
kompromi beberapa elemen yang terkait baik individu, lembaga dan atau pihak-
pihakyang terlibat secara langsung dan tidak langsung yang menerima akibat dan
manfaat. Nilai-nilai yang mendasari sebuah kolaborasi adalah tujuan yangsama,
kesamaan persepsi, kemauan untuk berproses, saling memberikanmanfaat, kejujuran,
kasih sayang serta berbasis masyarakat.
Tujuan Kolaborasi

1. Menjalin hubungan baik antar konselor, konseli serta pihak lainsehingga ketika
terjadi permasalahan, maka dibutuhkan pihak ahlikonselor untuk dapat melakukan
penanganan bimbingan konseling.
2. Konselor mampu membantu siswa menyelesaikan masalah yangdihadapi dengan
baik.
3. Memberikan berbagai informasi bimbingan konseling yangdibutuhkan konseli,
melalui ahli-ahli lain.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Format kegiatan klasikal yaitu suatu kegiatan bimbingan dan konselingyang
melayani klien dalam satu kelas, sedangkan Format kegiatan kelompokyaitu suatu format
kegiatan bimbingan dan konseling yang melayani sejumlahklien dalam bentuk kelompok
melalui dinamika kelompok tersebut,sedangkan Format kegiatan individual Yaitu suatu
format kegiatan bimbingandan konseling yang melayani klien secara perorangan,
sedangkan Formatkegiatan lapangan yaitu kegiatan bimbingan dan konseling yang
melayanikepentingan kliennya melalui kegiatan diluar kelas atau lapangan,
sedangkanFormat kegiatan Jarak Jauh yaitu format kegiatan bimbingan dan
konselingyang melayani kepentingan siswa melalui media atau saluran jarak
jauh,seperti surat dan sarana elektronik, dan sedangkan Format kegiatanPendekatan
Khusus/Kolaboratif yaitu format kegiatan bimbingan dankonseling yang melayani
kepentingan peserta didik melalui pendekatankepada pihak-pihak yang dapat
memberikan kemudahan atau masukan danhal-hal yang bermanfaat kepada peserta didik
tersebut.
B. Saran
Dari uraian tersebut di atas, asas bimbingan dan konseling merupakan halyang
sangat penting yang harus dipegang teguh oleh para konselor/ guru pembimbing dalam
memberikan pelayanan pada konseli/ siswa.Maka dari
itu penulis dapat memberikan saran kepada semua pihak yang terlibat sebagai pelaksana
pendidikan atau bisa disebut sebagai seorang guru (pembimbing)dan calon guru
(mahasiswa jurusan pendidikan), agar tetap
selalu bertanggungjawab atas keberhasilan siswa dalam rangka mencetakkepribadian
yang luhur. Dan bagi calon guru diharapkan mencari refrensi lainyang berkaitan dengan
bimbingan dan konseling, karena kami (penulis)merasa isi makalah ini ada kekurangan.
DAFTAR RUJUKAN

Santoso, Djoko Budi. 2011. Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling. Malang:Gramedia Widia
Sarana Indonesia.

Prayitno. 2008.Layanan Bimbingan dan Konseling Kelompok Jakarta: GhaliaIndonesia.

Anda mungkin juga menyukai