KAJIAN TEORI
A. Kerangka Teoretis
1. Keterampilan Guru
a. Keterampilan bertanya
d. Keterampilan menjelaskan
7
Depdiknas, Kamus Besar Bahsa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 2007, hlm.1180
8
Zainal Asril, Micro Teaching, Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, 2012, hlm.10-11
8
9
dasar teknik dan konseling secara luas, guru bimbingan konseling dalam
9
Dewa Ketut Sukardi, Nila Kusmawati, Proses Bimbingan dan Konseling Di Sekolah,
Jakarta: Rineka Cipta, 2008, hlm.6
10
Namora Lamongga Lubis, Memahami Dasar-Dasar Konseling, Jakarta:Kencana, 2011,
hlm.21-22
10
peserta didik.
pisik dan psikisnya tidak sehat maka hal ini akan menganggu
tugasnya.
dihadapinya.
sebanyak 12 jam.
11
Anas Salahuddin, Bimbingan dan Konseling, Bandumg:CV Pustaka Setia, 2010,
hlm.198
12
18 jam.
6 jam.
kuratif.
12
Ibid.,206.
13
dan tahunan.14
13
Suhertina, Loc.Cit.
14
Giyono, Bimbingan dan Konseling di Sekolah (Diktat), Bandar Lampung, hlm. 38
14
yang bersangkutan.
menyeluruh.
15
konseling.
15
Suhertina, Op.Cit, hlm 57-58
16
a) Studi Kelayakan.
d) Kegiatan-kegiatan Penunjang16
layanan, yaitu:
d) Dukungan sistem.17
indikator.18
saran yang disajikan pada akhir studi dipakai sebagai tolak ukur
kembangkan di sekolah.19
objek.
akan dilayani.
konseling di sekolah.21
rapat guru bimbingan konseling dan petugas lain yang terkait untuk
konseling.22
21
Ibid., 5
22
Dewa Ketut S, Nila Kusmawati, Op.Cit.,hlm. 38
21
pencitraan fasilitas itu sendiri sebagai tempat yang baik. Selain itu,
meliputi :
a) Pendekatan subjektif
b) Pendekatan tugas
c) Pendekatan normatif
23
Suhertina, Op.Cit., hlm.6-7
22
1) Tujuan
yaitu perkembangan secara optimal dari semua siswa, oleh sebab itu,
2) Kegiatan bimbingan
secara jelas, maka untuk itu perlu diketahui secara nyata jumlah guru
23
sama.
yang disusun terlalu susah sementara fasilitas yang tersedia tidak ada
5) Biaya
jika adanya biaya yang memadai, oleh sebab itu dibutuhkan biaya
operasional lainnya.
24
6) Peserta didik
f. Jenis program
program semester.
25
bimbingan konseling.24
B. Penelitian Relevan
Tarbuyah Dan Keguruan UIN Suska Riau pada Tahun 2014. Adapun hasil
konseling oleh guru bimbingan konseling pada orang tua siswa dalam
24
Suhertina,Op.Cit., hlm 54
26
pada Tahun 2010. Adapun hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kepala
Mugi Simpulan penelitian ini yakni guru bimbingan dan konseling SMP
konseling dengan kriteria tinggi. Adapun saran yang diajukan kepada guru
maksimal. Hal itu terlihat banyaknya dari konselor sekolah yang bukan
secara baik) dan 4 konselor (13.3%) dalam kategori tinggi (konselor yang
tujuan bimbingan dan konseling secara baik dan benar). Simpulan yang
dapat diambil adalah tugas pokok dan peranan konselor dalam pelaksanaan
28
C. Konsep Operasional
memberi batasan terhadap konsep teoritis. Hal ini diperlukan agar tidak terjadi
bimbingan konseling.